PARAGRAF HORTATORI DALAM BAHASA }AWA:
KAJIAN UNSUR.UNSUR PEMBENTUK DAN PENANDANYA")
Titik Indiyastini
Balai BahasaProvinsi DIY
Pos-el: titik.indiy as tini@ gmail, comInti Sari
Paragraf hortatori dalam bahasa ]awa merupakan salah satu jenis paragpf yang berisi nasihat.
Para[raf ini, dalam wujudnya, merupakan sebuah struktur yang dibentuk bleh unsur-unsur yang berupa kalimat-kalimat, baik kalimat topik yang berisi gagasan pokok, maupun kalimat pengembang yang berupa kalimat penjelas dan kalimat penegas. Susunan unsur itu membentuk struktur yang bervariasi. Untuk menganalisis paragraf itu digunakan teori struktural dengan metode dan teknik menurut Sudaryanto (2004). Pada pembahasan ditemukan struktur paragraf hortatori yang terdiri
atas kalimat topik- kalimat penjelas; kalimat topik- kalimat penjelas- kalimat penegasi transisi- kalimattopik-kalimatpenjelas; transisi-kalimat topik -kalimatpenjelas- kalimatpenegas; kalimat penjelas- kalimat penegas- kalimat topik. Dilihat dari satuan-satuan lingual tertentu yang mengisi kalimat-kalimatnya dapat diketahui berbagai ciri paragraf hortatori.
Kata kunci: paragraf , hortatori, unsur-unsur, penanda
Abstract
Hortatory paragraph in laoanese is one of paragraph types containing adaice. This paragraph,
in
its manifestation, is a structure formedby sentence element, as usell as topic sentence. The element composition makes aarious structures. To analyze the paragraph structural theory along with method and technique proposedby Sudnryanto (2004) are employed. The data analysis shows tlwt the structure oflnrtatory paragraph which comprises of: topic sentence-explanation sentence; topic sentence-explanation sentence-confirmation sentence; transition-topic sentence-explanation sentence; transition-topic sentence-explnnation sentence- confirmation sentence; explanation sentmce-confirmation sentence-topic sentence. Vianedfrom certainlingual units thatfill
their sentences, features ofhortatory paragraph can be found out.Key za o r d s : p ar a gr aph, ln r t at o ry, el ent ents, si gn al
1,. Pendahuluan
Bahasa Jawa
merupakan salah satu
sa-rana komunikasi bagi masyarakat penuturnya, terutama yang
berdomisili di
Daerah IstimewaYogyakarta,
JawaTengah, dan
JawaTimur,
baik lisan maupun tulisan. Bahasa Jawa dalambentuk lisan tampak pada
pidato,
dialog, nya- nyian,iklan di radio
atau televisi, dan sebagai- nya, sedangkan bahasa Jawa dalam bentuktu-
lisan tampak padabuku,
surat kabar, majalafu novel, surat, dan sebagainya. Berikutinicontoh
bahasa Jawa dalam
bentuk
tulisan.)
Makalah ini merupakan bagian dari penelitian tim tahun 2013 dengan judul "Paragraf dalam Bahasa lawa: Konstruksi dan Permasalahannya" oleh Nardiati, Herawati, dan Titik Indiyastini.Makalah ini pernah didiskusikan pada kegiatan Diseminasi Kebahasaan dan Kesastraan, tanggal 7-9 November 2013 di Hotel Gowongan Inn, Yogyakarta.
Naskah masuk tanggal L1 Oktober 2013. Editor: Drs, Umar Sidik, S.I.P., M.Pd. Edit 25-28 November 2013.
L71.
(1)
Sadurunge nindakake olahraga perlu pema- nasan luwih dhisik, aja ujug-ujug olahraga.Upamane mlaku-mlaku, lari kecil di tempat, sLtu)ene
5
menit. Menazoa orakulina
nin- dakake olahraga becike cek kesehatan dhi- sik sadurunge olahraga.lki perlu
banget kanggo ngendhani bab-bab sing ora dinya- na-nyana kayata seranganjantung
da-dakan. Sawise pemanasan lagi kena
miwiti
olahraga, saka sing entheng dhisik.[aya
Baya 27,
Minggu
1,Maret
2008:33) 'Sebelummenjalankan olahraga perlu
pemanasanlebih dahulu, jangan tiba- tiba olahraga. Upamanya jalan-jalan, lari kecil di tempat, lamanya 5
menit.Kalau
tidak
biasa menjalankan olahragalebih baik
cek kesehatandahulu
sebe-lum olahraga. Ini perlu sekali untuk
menghindari hal-hal yangtidak
diduga,seperti serangan jantung mendadak.
Sesudah pemanasan, baru boleh memu-
lai
olahraga, dari yangringan dahulu.'
Jika
kita
amati, tulisanitu
berbentuk para-graf
dalam bahasalawa
yangterdiri
ataslima
kalimat. Pada tiap kalimatnya terdapat nasihat bagi pelaku olahraga. Paragrafyang berisi nasi- hat sepertiitu
disebutparagrafhortatori
(Prap-tomo,
2002:12).Paragrafjenis
ini
menarikuntuk
disajikandalam makalah ini.
Sepanjang pengetahuan penulis, sampaikini,
kajian mengenai paragrafhortatori
secara khusus dalam bahasa Jawa be-lum
pernahdilakukan.
Namun, kajian wacanahortatori dalam
bahasa Jawapernah dilaku-
kary antaralain
oleh Sumarsihdkk.
(2009) de- nganjudul
"WacanaHortatori dalam
BahasaJawa"; oleh Purnami (2009) dengan judul
"Fungsi Kalimat Imperatif
WacanaHortatori Khutbah
Jumat dalam Bahasa Jawa";penelit!
an yang dilakukan Setiyanto dkk.
(2003) de-ngan judul "Laras
BahasaAgama di
Yogya-karta";
danpenelitian
yangdilakukan
Sukestidkk.
(2006) denganjudul
"Wacana Religius da-lam
BahasaJawa". Judut penelitian yangdila- kukary baik
oleh Setiyanto maupun Sukestiti- dak mengeksplisitkan kata hortatori
padaju-
dulnya. Namury
dilihat
dari materinya jelas ke-duanya merupakan
wacanahortatori.
Hal yang menjadi permasalahan dalam
makalahini ialah
(a) apa sajakah unsur-unsur paragrafhortatori
dalam bahasa Jawa, (b) apasajakah penanda dalam paragraf hortatori
dalam bahasalawa,
dan (c) bagaimanakah hu-bungan makna antarunsur
paragrafhortatori dalam
bahasa Jawa.Berdasarkan permasalahan
itu,
yang men-jadi tujuan penulisan topik ini ialah
(a) men-deskripsikan unsur-unsur paragraf hortatori dalam
bahasa ftawa, (b)mendeskripsikan
pe- nanda dalam phragrafhortatori
dalam bahasa Jawa, dan (c) mendeskripsikan hubungan mak- na antarunsur paragrafhortatori
dalam bahasa Jawa.Adapun ruang lingkup kajian ini
menca-kupi satuan lingual paragraf hortatori yang terdiri
atasunsur-unsur
yang berupakalimat- kalimat.
2. Teori dan
MetodeTeori yang dapat melandasi kajian ini ialah teori
struktural. Hal
yangperlu diketahui
ialahpengertian mengenai paragraf dan hortatori.
Paragraf adalah bagian dari karangan yang ter-
diri
atas sejumlahkalimat,
kait-mengait mem-bentuk
satu-kesatuan (Ramlary 1993,1). Setiapparagraf mempunyai
gagasanpokok
sebagai pengendalinya. Gagasanpokok dari
setiap pa- ragrafitu diwujudkan
ke dalam sebuahkalimat
topik sebagai inti paragraf (Moeliono,
2004:216).
Setiap paragraf
mempunyai
gagasan po-kok
yangdiwujudkan
ke dalamkalimat topik.
Setiap gagasan
pokok dirinci melalui
gagasan pengembang yangdiwujudkan
ke dalamkali- mat
penjelas sebagai pernyataankhusus.
pe-ngembangannya itu digunakan dengan
me-tode yang
berbeda-beda,misalnya
pemerian,pemerinciar;
pembandingan,pengklasifikasi- ary dan
sebagainya.Mengenai pengertian
hortatori,
pada kaji-an
Sumarsihdkk.
(2009:8)dikemukakan
bah-172 WidyapanVa,
volume 41, Nomor 2, Desember 2013wa kata hortatori berasal
dari bahasaLatinhor- tatory yang dapat bermakna to
urge; exhort,yaitu
wacanayang berisi
nasihat atau imbau-an yang berguna bagi
pembaca. Wacanaini
bersifat
memberi
masukan atautips-tips
agar pembaca memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam tentanghal-hal
tertentu. Mengenaipengertian hortatori ini, Praptorno
(2002:12) mengemukakan bahwa wacanahortatori
(hor- tary discourse) adalah wacana yang disusun de-ngan tujuan untuk
memberikan nasihat.Dari pengertian itu dapat dikatakan bahwa para-
grafhortatori
merupakan paragraf yangmemi-
liki
gagasan yangberisi
nasihat. Karena para-grafnya berisi
nasihat,kemungkinan kalimat- kalimatnya termasuk kalimat direktif, yakni kalimat yang mengandung saran/ perintah,
ajakan, Iarangan,
permintaary dan
imbauan.Kajian
dilakukan melalui
tiga tahap,yaitu tahap pengumpulan data, analisis data, dan
penyajianhasil
analisis data.Dalam
pengum-pulan
data digunakan metode simak. Pelaksa-naannya dilakukan
denganmenyimak
peng- gunaan bahasa yang menjadi objek penelitiaryyakni
bahasaJawa (Sudaryanto,
2004:136).Data yang disimak berupa karangan berbentuk wacana.
Dari
karanganini dicermati
penggu-naan paragrafnya, yang mencakupi paragraf hortatori.
Data yang sudahterkumpul itu
dise- leksi dan diklasifikasi berdasarkan substansi pe-nelitian.
Pada
tahap analisis data digunakan
me- tode agih,yaitu
metode yang pelaksanaannya menggunakan unsur penentu berupa unsur ba- hasaitu sendiri
(Sudaryant o, 2004:15-17).
Me- tode agihini
dilaksanakan denganteknik
bagi unsur langsung (BUL). Dalam halini
data yangberupa paragral dibagi berdasarkan unsur- unsurnya.
Adapun sumber data dalam kajian ini
berupa bahasa Jawa ragam
tulis
yang terdapat pada majalah-majalah berbahas a J aw a, seperti, Djaka Lodang, Panjebar Semangat, laya Baya, pa- dakumpulan
Khutbah Jumat, dan sebagainya.Data yang diambil dari
majalah-majalah dankumpulan khutbah itu berupa paragraf hor- tatori.
3. Unsur-Unsur Paragraf Hortatori
Seba gaima
na
p ar agr af -p ar agraf lainnya, paragraf hortatori memiliki unsur-unsur
se-buah paragraf. Unsur yang dimaksud ialah transisi, kalimat topik, kalimat
pengembang,kalimat
penegas(periksa Tarigan,
1991:21).Transisi
ialah unsur
penghubungyang
meng-hubungkan
antara paragraf yang satu dan pa- ragra{ sebelumnya. Yang dimaksud dengan ka-limat topik di
sini ialahkalimat
yang berisi ga- gasanpokok.
GagaAanpokok ini merupakan unsur
utamadalam
paragraf. Selanjutnya, ka-limat
pengembangialah kalimat yang berisi
penjelasan mengenaikalimat topik.
Dan,kali- mat
penegasialah kalimat yang berisi unsur- unsur yang dapat
mempertegas apayang di- ungkapkan dalam kalimat
penjelas.3.1,
Paragraf Hortatori Berdasarkan
Posisi GagasanPokok
Seperti sudah dikemukakan
di
atas,unsur utama
sebuahparagraf ialah
gagasanpokok yang diwujudkan
dengankalimat topik.
Me- ngenai posisi atau letak kalimattopik di
dalam paragraf bisa bermacam-macam. Gagasan po- kok yangdiwujudkan
dengan kalimattopik bi-
sa terletak
di awal paragaf,
bisa terletakdi
te- ngahparagraf,
dandi akhir
paragraf. Oleh ka- renaitu,
padabutir berikut ini
dipaparkan me- ngenai posisi-posisiitu.
3.1.1 Gagasan
Pokok di Awal
Paragraf Paragraf.hortatori yang diawali
dengan gagasanpokok, tentu
sajaunsur yang
meng-ikutinya merupakan
gagasan pengembang.Gagasan pengembang bisa berupa kalimat pen- jelas dan bisa berupa kalimat penegas. Oleh ka-
rena itu,
paragrafhortatori yang diawali
de-ngan
gagasanpokok
bisaberstruktur: kalimat topik
+ kalimat penjelas; kalimattopik
+kalimat
penjelas +kalimat
penegas. Berikutini
satu persatu
paparannya.Paragraf Hortatori dalam Bahasa Jawa: Kajian Unsur-unsur Pembentuk dan Penandanya L73
3.1.1.1
Kalimat Topik + Kalimat
penjelasParagraf.
hortatori yang
mengandung ga- gasanpokok
padaawal
paragraf,struktur
pa- ragrafnya bisaterdiri
ataskalimat topik diikuti kalimat penjelas. Paragraf yang dimaksud
dapatdilihat
pada contohberikut ini.
(2)
(a) Wong lawa kuwi yen menyang omahewong mesthi kulanuwun,
(b)
Njaga keso- pan.an, tatakrama, unggah-ungguh. (c) Ta- ta krama iku ngedohake panyendhu. (d) Sa- nadyan wis akrab, kudune iya kulanuwun, (e)Awit
bisa bae sing duute omah durung siyaga utausaisin
mentas adus lnn sapitu- rute.(fl
Yen durung dimanggaake iyaaja
mlebu. (g) Saru jeneng u)ong ora dutae du- ga, kuwi dudu sipate wong lawa. (laya Baya21,,
Mingg III,
Jan 2008: 12)'(a) OrangJawa
itu
kalau bertamudi ru-
mah seseorang tentu minta izin. (b) Men- jaga kesopanary tata krama, sopan san-tun.
(c) Kesopananitu
menjauhkandari
cemoohan.(d) Meskipun
sudah akrab, seharusnyajuga minta izin.
(e) Sebab bisa sajapemilik
rumah belum siap ataumalu
karena baru sajamandi
dan seba- gainya. (f) Kalau belum dipersilakanja-
ngan masuk. (g) Memalukan jika dikata-kan
sebagai orang yangtidak memiliki
aturaryitu bukan sifat
orang Jawa.' Paragraf (2)terdiri dari dua unsur, yaitu unsur pokok dan unsur
pengembang.Unsur pokok berupa
gagasanpokok yang diwujud-
kan dengankalimat topik
(2a) Wong Jawa kuwi yen menyang omahe wong mesthi kulanuwun, se- dangkan gagasan pengembangnya berupa ka-limat-kalimat
penjelas (2b)-
(2g). P adakalimat
(2b)
dikemukakan
bahwa menjaga tata kramadan
sopan santun. (2c) Tatakrama
bisa men-jauhkan dari
cemoohan, (2d)Meskipun
sudah akrab, seseorang harusminta izin.
(2e) Karena bisa sajapemilik rumah belum
siap atau baru sajamandi dan
sebagainya, (2f)Kalau
belumdipersilakan jangan masuk rumah dulu.
(2g)Akan memalukan kalau menjadi orang tidak memiliki
aturan danitu
bukan sifat orangJawa.Penjelasan
itu
semuaberisi
nasihatyang
ber-fungsi sebagai gagasan pengembang dalam pa- ragraf.
hortatori.
3,1..1.2
Kalimat Topik + Kalimat penjelas
+Kalimat
PenegasParagraf
hortatori
yang mengandung ga- gasanpokok
padaawal
paragraf,struktur
pa-ragrafnya juga
bisaterdiri
ataskalimat topik diikuti kalimat
penjelas dankalimat
penegas.Contohnya adalah sebagai berikut.
(3)
(a) Sawise bubar olahraga aja kesusu lung- guh karo ngombe, apa maneh yen ngombene banyu es. (b),"Sabubare nindakake olahragaperlu
pendifiginan kayata, mlaku-mlaku karo narik napas panjang alon-alon sawiselimang menit
lagi
ngasolan
ngombe. (c)Apike
ngombe banyu adhem biasa,aja
ba-nyu es.
(d)
Yen sadurunge lan sawise nin- dakake olahraga nganakake pemanasan lan pendinginan kang cukup, lnsya Allah kabeh lumaku kanthi becik lan awak sehat, ora ana musibah apa-apa. (laya Baya 27,Minggu
1,Maret
2008:33)'(a) Sesudah selesai berolahraga
jangan terburu-buru duduk dan minum,
apd- lagi kalau minum air es. (b) Sesudah sele- sai menjalankan olahragaperlu pendi-
nginan seperti, jalan-jalan sambil mena-rik
napas panjang pelan-pelan, sesudahlima menit baru istirahat dan minum.
(c) Sebaiknya
minum air dingin
biasa, jangan air es. (d) Kalau sebelumnya dan sesudah melakukan olahraga mengada-kan
pemanasan danpendinginan
yangcukup, Insya Allah
semua berjalan de-ngan baik dan
badan sehat,tidak
adamusibah
apa-apa.'Paragraf (3) memperlihatkan gagasan po-
kok yang terletak di awal
paragraf,yaitu
(3a) Sawise bubar olahraga aja kesesulungguh
karo ngombe, apa maneh yen ngombene banyu es.Kali- mat itu berisi larangan yang pada
dasarnya memberi nasihat kepada para pelaku olahraga.Di dalam kalimat
itu
dikemukakan bahwa sesu-dah
melakukan olahraga,pelaku
olahraga se-baiknya tidak langsung duduk dan minum
yangdingin
atau es. Gagasan pokokini
dikem-174 Widyapanu?,
Volume 41, Nomor 2, Desember 2013bangkan dengan kalimat-kalimat penjelas (3b)-
(3d). Padakalimat
penjelas (3b)dikemu- kakan bahwa sesudah melakukan olahraga
perlu melakukan pendinginaru yaitu jalan-jalansambil menarik nafas panjang
secara pelan- pelan selama lima menit, kemudian baru istira-hat dan minum.
Padakalimat penjelas
(3c)dikemukakan bahwa sebaiknya minumnya
dengan air biasa saja bukan air es. Selanjutnya, pada
kalimat
(3d)dikemukakan bahwa
sebe-lum
melakukan olahraga sebaiknya mengada-kan
pemanasandan
sesudah selesai olahraga sebaiknya mengadakanpendinginan
yang cu-kup
sehinggadiharapkan
akan mendapatkan badanyang
sehat dantidak
mengalami musi-bah
apa pun.3J-..2 Gagasan
Pokok di Tengah
Paragraf Gagasanpokok dalam paragraf hortatori dalam
bahasa Jawabisa terletak di
tengah.Gagasan
pokok ini diawali dengan transisi, yaitu unsur paragraf yang menghubungkan dengan paragraf
sebelumnya. Paragrafyang diawali transisi memiliki struktur: transisi
+kalimat topik
+ kalimat penjelas; dan transisi + kalimattopik
+ kalimat penjelas + kalimat pene- gas.Berikut ini
uraiarurya.3.1..2.1Transisi
+ Kalimat Topik + Kalimat Penjelas
P
aragraf hortatori yar.g mengandung
gagasan
pokok pada awal paragraf,
gagasanpokok itu
bisadidahului
dengan transisi. Jadi,struktur
paragrafnyaterdiri
atas transisi +kali- mat topik + kalimat
penjelas. Contohnya ada-lah
sebagai berikut.(4)
(a) Dadi, nafsukuwi
kadidene lading lan- dhep sing migunani lan sekaligus mbeba-yani
tumrap manufigsa, gumantung ang- gone ngeffipakake,(b)
Menawa anggone ngempakake nafsu mau bener, yaiku kanggonuruti perkara-perkara sing dadi
la-ranganq manungsa migunakake hawa naf- sune kan ggo nglakoni lar angan-lar angan Gusti Allah, dheueke bakal tumuiu marang jurange kanisthan lan kasengsaran, utama-
ne
ing
akhirat mbesuk. (c) Fungsine nafsu sing mengkono iku wis katerangake dening GustiAllah
lewatAl-Quran surat
Yusuf ayat 53 sing jarwane mengkene "Satemene nafsuiku
ngajaksira
marang keiahatan, kejaba nafsu sing dirahmati dening Pange- ranku." (Jaya Baya 53,Minggu V, Agust
2008:2a)(a)
Jadi, nafsu itu seperti pisau
tajamyang bermanfaat dan sekaligus
mem-bahayakan bagi manusia, tergantung bagaimana memakainya. (b) Apabila dalam
menggunakannafsu tadi
benar,yaitu untuk mertgikuti hal-hal yang menjadi larangarlnya, manusia
meng- gunakanhawa nafsunya untuk
menja-lani
larangan-laranganAllah, dia
akantertuju
padajurang kenistaan dan
ke- sengsaraan,terutama di akhirat
besuk.(c) Fungsi nafsu yang seperti
itu
sudah diterangkan olehAllah
lewatAl-Quran
suratYusuf
ayat 53 yang artinya begini 'sasungguhnya nafsuitu
mengajak ka-mu kepdda kejahatan, kecuali nafsu yang dirahmati oleh Tuhanku."
Pada awal paragraf
@)terdapat unsur transisi dadi'jadi' yang menghubungkan
de- ngan paragraf sebelumnya. Transisiini
besifat menegaskan unsur sebelumnya. Unsur transisiini dilanjutkan
dengan gagasan pokok yang be- rupa kalimat topik.Adapun
kalimattopik
yang dikemukakan pada awal paragrafitu
ialah me- ngenainafsu
seseorang.Dalam kalimat topik itu
terdapat perumpamaan bahwa nafsuitu
se- perti pisau yang tajam. Pisauini
dapatmemiliki kegunaan, tetapi juga dapat
membahayakanbagi
manusia,yaitu
apabila cara memakainyatidak
benar, tentu seseorang akan menemui ke- sengsaraan.Kalimat topik itu dilanjutkan
de- ngankalimat
penjelas (4b) dan (4c). Penlelasan pada(
) berupa pernyataan bahwa nafsu akan benar apabila digunakan untuk tidakmengikuti larangan Allah, tetapi sebaliknya nafsu
akanjelek apabila cara memakainya tidak
benar,tentu
seseorang akan menemui kesengsaraan.Selanl'utnya, penjelasan (4c) ialah bahwa nafsu
Paragraf Hortatori dalam Bahasa Jawa: Kajian Unsur-unsur Pembentuk dan Penandanya L75
seperti
itu
sudahditerangkan dalam Alquran
suratYusuf
ayat 53.3.1..2.2
Transisi + Kalimat Topik + Kalimat
Penjelas+ Kalimat
PenegasParagraf hortatori yarrg menempatkan
transisidi awal
paragraf, paragrafitu
menjadi bersusunantransisi + kalimat topik + kalimat
penjelas +kalimat
penegas. Contohnya adalah sebagai berikut.(5)
(a) Dene kang baku budi pekerti kang luhur ora cukup kataulangake dening para guru ing sekolahan rfiae, nanging uga para wong tuwa sarta lingkungan masarakat kudu me-lu
tanggung jawab mliginekanti
menehi conto-conto sing nyata piye cak-cakane budi pekerti luhur mau. (b) Amarga bocah-bocahiku luwih
gampang nyonto katimbang di- wulang cara 'aerbal'. (c) Dadi sapa wae ku- du gelem njunjung lan nindakake budi pe- kerti luhur laras blawan ajaran agama, adat istiadat utawa budaya kang lumaku ana dae- rahe dhewe-dhewe.(d)
Kanthi budi pekerti luhur kang tansah dinjunjung, insya Allah negaralra
gampang ancur, (Djaka Lodang 31,,2
Jan 2010:21)'(a) Adapun yang jelas budi pekerti yang
tinggi tidak cukup diberikan oleh
paraguru di sekolah
saja,tetapi juga
para orangtua
sertalingkungan
masyarakat harusikut
bertanggung jawab terutamadengan memberi contoh-contoh yang
nyata bagaimana menerapkanbudi
pe-kerti iuhur tadi.
(b) Sebab anak-anakitu
lebih mudah mencontoh daripada diberi tahu dengan cara'verbal'.
(c) Jadi, siapa saja harus mau menjunjung dan menja-lani budi pekerti luhur
selaras dengan ajaran agarrra, adat istiadat atau budaya yang berjalandi
daerahnya. (d) Dengan budi pekertiluhur
yang selalu dijunjung, Insya Allah negara tidak mudah hancur.' Paragraf tersebutdiawali
dengan transisi dene'adapun',kemudian diikuti kalimat topik
yang berisi bahwabudi
pekerti yangtinggi itu tidak cukup jika diajarkan oleh para guru di
sekolah saja,tetapi juga orang tua
sertaling-
kungan masyarakat harus
ikut
terlibat membericontoh bagaimana penerapan budi pekerti
yang
luhur.
Kedua unsuritu diikuti
dengan ka_limat
penjelas (5b). Padaparagraf
itu, penjeias berupa pernyataan bahwa anak-anakitu lebih suka mencontoh daripada
mengerjakanbudi
pekertiluhur
sesuai dengan ajaran agama, adatistiadat atau budaya
yangberlaku di
daerahmasih-masing. Selanjutnya, ketiga unsur
diikuti dengan unsur
penegas(5c) dan (5d), yakni
bahwa dengan menjunjungbudi pekerti luhur diharapkan
negaratidak akan hancur.
padakalimat
penegasdigunakan kata dadi,jadi, yang
membuat pernyataanlebih
tegas.3.L.3 Gagasan
Pokok di Akhir
paragrafGagasan
pokok pada paragraf hortatori
ada yang terdapat
di akhir
paragraf. posisi ga- gasanpokok
sepertiitu tentu
saja sebelumnyadidahului
unsur lairy misalnya kalimat penjelas atau kalimat penegas. Paragraf hortatori sepertiini yalg ditemukan
dalampenelitian
berpola:kalimat
penjelas+ kalimat
penegas+ kalimat topik. Berikut ini
contoh dan uraiannya.3.1.3.1
Kalimat
Penjelas+
Kalimat penegas +Kalimat Topik
Paragraf
hortatori
yang mengandung ga- gasan pokok padaakhir
paragraf dapatdilihat
pada contohberikut ini.
(6)
(a)Aja
nggetuni sing uwis lanaia
rututne- langake sing durung. (b) Nanging dadekna bab sing uwis nguciwani iku kanggo ngo- lehake sing bakal teka kanthi luroih becik.(c)
Ing
donyaiki
ora ana lt)ong sing sam- purna.(d) Mulane aja
nganti ndadekake kegagalan memalangi kita kanggo maju. (e) Nanging suwalike kegagalan iku mujudake pengalamankang aji kanggo sinsu ambecikidhiri, (f) DikEriyea
wae, pengalaman iku mujudakeguru
kang becik. $aya Baya, no 48,Mngg IV Juli
2008:14)'(a)
|angan
kecewa dengan yang sudahberlalu dan jangan mengkhawatirkan
yangbelum terjadi.
(b) Tetapijadikan- lah hal yang
sudah mengecewakanitu
L76
WidyapanUa, Volume 41, Nomor 2, Desember 2013untuk
mendapatkanyang
akan datang dengan lebih baik. (c)Di
duniaini tidak
ada orang yang sempurna. (d)
Maka ja-
ngan sampai membuat kegagalan
menghalangi kitauntuk
maju. (e)Tetapi sebaliknya kegagalanitu mewujudkan pengalaman yang bermanfaat untuk
belajarmemperbaiki diri. (f)
Bagaima- napunjuga
pengalamanitu
merupakanguru
yang baik.'Paragraf (6)
terdiri
atastiga unsur, yaitu kalimat
penjelas,kalimat
penegas, dankalimat topik. Kalimat
penjelasdan kalimat
penegasmerupakan
gagasan pengembang, sedangkan kalimat topik merupakan gagasan pokok dalam paragraf.jadi, pada
paragrafitu
gagasan po-kok diletakkan
sesudah gagasan pengembang.Pada
paragraf
Ltu, gagasan pengembang beru- pakalimat-kalimat
penjelas(6a)*
(6c) dankali-
mat penegas (6d-6e), sedangkan gagasanpokok
berupa kalimattopik
pada (61), yaltu Dikepriyea u)ae, pengalamaniku
mujudakeguru
kang becik.Gagasan pokok di situ mengendalikan gagasan penjelas dan penegas. Antara gagasan pengem- bang dan gagasan pokok dihubungkan dengan
penanda hubung
dikepriyeawae'bagaimana- pun juga'.
Sementaraitu, hubungan
antarka-limat
penjelasjuga ditandai
dengan penandahubung, seperti
antarakalimat
(6a)dan
(6b).Di situ
terdapat penandahubung nanging'te- tapi'. Demikian juga antara kalimat
penegas (6d)dan
(6e)digunakan penandahubungna-
nging. Antara
kalimat
(6c) dan kalimat (6d) jugaterdapat
penandahubung mulane'makanya'.
Penanda
ini
dapat mempertegaskalimat
sebe-lumnya.
Secara keseluruhan baikkalimat
pen- jelasmaupun kalimat
penegasdi situ
mendu-kung
gagasanpokokdalam
par agr af hortatori.3.2Wujud
GagasanPokok
Gagasan pokok dalam paragraf dapat ber-
wujud
frasa, klausa, dan kalimat,baik kalimat tunggal maupun kalimat
majemuk.3.2.L Gagasan
Pokok Berwujud
FrasaGagasan pokok pada paragraf hortatori da-
pat
berupa frasa. Contohnya sebagai berikut.(7) (a) Kanggo padharan sembelit krana
stress ngracika adon-adonan kaya ing nga- rep mau, nanging adonan kasebut dicem- plungake ing bak mandhi kanggo adus. (b) Sawise siram,banjur
ngracik adon-adon kang ngarep mau disemprotakeing
ruang- an kamar. (c)Aja lali
tansah didongani se-cara ilahiyah, insya
Allah
bisa enggal wa- ras.(d)
Penget wigati: Lenga majoram ora kenakanggo darah rcndah. (Panjebar Sema-ngat
28/2002:39),(a)
Untuk perut sembelit
karena stressramulah ramuan
sepertidi
depan tadi,tetapi ramuan
tersebutdimasukkan di bak mandi untuk mandi. (b)
Sesudah mandi, kemudian meracik ramuan yangdi
depantadi
disemprotkandi
ruangan kamar. (c) ]anganlupa
selaludidoai
se- cara ilahiyatr, insya Allah bisa segera sem- buh. (d) Peringatan penting: Minyak ma-joram tidak
bolehuntuk
darah rendah.Gagasan
pokok
pada paragrafitu
berupa frasa padharan sembelit krana stress yang terda-pat
padakalimat
(7a) Kanggo padharan sembelit krana stress ngracika adon-adonan kaya ing ngarep mau, nanging adonan kasebut dicemplungake ing bakmandhikanggo adus.Frasa di situ merupakan bagian darikalimat
(7a)yangmenduduki
kete- rangan pada klausa pertama, Kanggo padharan sembelit krana stress ngracika adon-adonan kayaing
ngarep mau. Sebagai gagasanpokok,
frasaitu diikuti
dengan gagasan pengembang yang berisi nasihat yang ditata secara prosedural pa- dakalimat
(7b). Apa yang diungkapkan dalam penjelasandi situ
semacamtips atau
nasihat bagaimanakalau menanggulangi perut
yang sedang sembelit akibat stres.3.2.2 Gagasan
Pokok Berwujud Klausa
Gagasanpokok pada paragraf hortatori dapat berupa klausa. Contohnya sebagai berikut.
paragraf Hortatori dalam Bahasa Jawa: Kajian Unsur-unsur Pembentuk dan Penandanya L77
(8)
(a) Yen ketaman barang kangbujel
landadi lara
memar, njupuka utiji gudhe sa- cukupe banjur digiling ngantiati. p1
Oi- tambah banyu sethithik supaya kaya bubur.(c) Sabanjure dilethokake ana
ing
bagian kanglara. (d) Ora antara suwe mesthi mari.(Djaka Lodang 31,
2
Jan 2010:38)'(a) Kaiau
terkena bendayang tumpul
dan menjadi sakit memar,ambillah biji gude secukupnya kemudian digiling
sampaihalus.
(b)Ditambah air sedikit
supayamenjadi bubur.
(c) Selanjutnyaditempelkan di
bagianyang sakit.
(d)Tidak
lama kemudian pasti sembuh.' Gagasanpokok
padaparagraf
(8) berupaklausa
Yen ketaman barang kang bujel lan dadi lara memar.Klausa itu terdapat pada kalimat
(8a) Yen ketaman barang kang bujel dan dadi lara mema1 njupukawiji
gudhe sacukupe banjur digi-ling
nganti alus. Klausa padakalimat itu
meru-pakan
klausa anak, sedangkan klausainduk- nya berisi
saranyang ditandai
dengan satuanlingual
njupuka pada klausa njupukawiji
gudhe sacukupe banjur digiling nganti alus. Afiks-a
pa-da kata njupuka'ambillah'
merupakan penan-da perintah pada kalimat itu dan
sekaligusmengisyaratkan
sebagaiciri kehortatorian di dalam
paragrafitu.
Dengan adanya penandaperintah itu, kalimatnya
menjadi tegas.3.2.3 Gagasan
Pokok Berwujud Kalimat Kalimat
merupakan unsur langsung pem- bentuk paragraf. Kalimat yang membentuk pa- rugratitu
dapat berupakalimat tunggal
mau- pun kalimat majemuk. Wujud kalimatitu
dapat mengisi gagasanpokok
dan gagasan pengem- bang. Oleh karenaitu, berikut ini
dipaparkanwujud kalimat yang mengisi
gagasanpokok dalam
paragraf.3.2.3.1, Gagasan
Pokok Berwujud Kalimat Tunggal
Gagasan pokok dalam paragraf dapat ber-
wujud kalimat
tunggal. Berikutini
contohnya.(9)
(a)Dhahar sarapan ora perlu wareg- wareg.
@) Sethithik anggere wis nyukupikebutuhan energi kanggo aktiuitas wayah esuk. (c) Bangsa kulonan
milih roti
tazuar kanggo sarapan, bangsa Cina milih sarapan bubur. (d) Geneya sarapan cukup samadya wae? (e) Sawengi pencernakan ngaso, mu;la esuk-esukaja
kesusu dikon nyambutgawe nyerna panganan sing abot-abot.(fl
Saliya_ne
iku
aktifitas wonging
wayah esuk du- rung patiya mbutuhake energi akeh. $aya Baya 21,Mingg III,
Jan 2008: 11)'(a) Makan pagi tidak perlu kenyang-
kenyang. (b) Sedikit asal sudah mencu-kupi kebutuhan
energiuntuk aktivitas
waktu pagi. (c) Bangsa barat memilihroti tawar untuk
saraparL bangsa Cina me-milih
sarapanbubur.
(d) Mengapa sara- pan secukupnya saja? (e) Semalam pen- cernakanistirahat, maka pagi-pagi ja-
ngan terburu-buru disuruh bekerja men-
cerna makanan yang berat-berat.
(f) Selainitu,
aktifitas orangdi waktu
pagibelum begitu membutuhkan banyak
energi.'
fada
parag raf (9) terdapat gagasanpokok
yang berwujud kalimat tunggal, yaitu (9a) Dha- har sarapan ora perlu wareg-7t)areg.Kalimat itu terdiri
atas subjek dhahar sarapan danpredikat-
nya ora perlu wareg-wareg. Padakalimat itu
ter-sirat
nasihatbahwa kalau makan tidak perlu kenyang-kenyang. Wujud kalimat tunggal
yang berisi nasihat
itu
pada pengembangannyadi
dalam paragrafitu diwujudkan
dengankali- mat
(9b)- (9f).Kalimat (9b) merupakan penje-
lasan bahwa makan sedikit asal bisa untuk mencukupi kebutuhan aktivitas pada waktu pagi. Kalimat
(9c) merupakan contoh
sebagai
perbandingan. Dalam kalimat itu dinyatakan kalau
bangsa barat untuk makan
sarapannya
dengan roti tawar dan
bangsa Cina
dengan
makan bubur. Kalimat
(9d) merupakan perta-
nyaan untuk kalimat (9a),yaitumengapa
porsi
makan sarapan hanya sedang-sedang saja. Ka-
limat
(9e) dan
(9f) merupakan penjelasan. Da-
lam
kedua kalimat itu
dijelaskan bahwa kalau
malam hari, pencernakan itu
istirahat. Oleh ka-
rena itu,
pagi harinya aktivitas seseorang yang
178 Widyapanva,
Volume 41, Nomor 2, Desember 2013belum membutuhkan energi
tidak perlu
terbu-ru-buru disuruh bekerja
mencerna makananyang
berat-berat.g.2.3.2 Gagasan
Pokok Berwuiud Kalimat Maiemuk
Gagasan pokok dalam paragraf. dapat ber-
wujud kalimat majemuk. Berikut ini con-
tohnya.
(f0)
(a) Bab-bab kang ana gegayutanekato ilmu
p enget ahuan perlu diutamakake,
sup ay a
putra-putri kita
ora ketinggalan.(2) lng bab iki perlu anane motioasi lan pra- beya kang perlu disiapake. (3) Kanthi maca buku pengetahuan, koran, lan majalah bisa nambah kazoruh.
$) Mula
pakulinan macatumrap para putra
perlu dilatih. (5) Nyi-
naoni maneka ketrampilan ugaperlu
di- siapake. (6)Putra-putri diwuruki
masak, ngopeni tanduranlly-ne.
(Jaya Baya 35,Minggu IV, April
2008:11)(a)
Hal-hal
yang adakaitannya
denganilmu pengetahuan perlu diutamakan, supaya putra-putri kita tidak keting- galan. (b) Dalam hal ini perlu
adanyamotivasi dan dana yang perlu disiap-
kan.(c) Dengan membacabuku
penge-tahuan, koran, dan majalah bisa
me- nambah pengetahuan.(d) Maka
kebia- saan membacabagi para Putra Perlu dilatih.
(e) Belajar beraneka keterampil- anjuga perlu
disiapkan. (f)Putra-putri diajar memasak, mengurus tanaman dll.'
Pada
paragraf
(10)terdapat
gagasan po-kok yang berwujud kalimat majemuk, yaitu
Bab-bab kang ana gegayutane karo
ilmu
pengeta- huanpeilu
diutamakake, supayaputra-putri
kita ora ketinggalan.Dilihat dari jenisnya, kalimat majemuk tersebut merupakan kalimat
maje- muk bertingkat yangterdiri
atasinduk kalimat diikuti
anakkalimat. Kalimat
majemukitu
be- rupa kalimat berita yang berisi saran atau nasi- hat bahwa semua hal yang terkait denganilmu
pengetahuanitu perlu
diutamakan agar anak- anakkita tidak tertinggal dalam hal ilmu
pe-ngetahuan.
Dary
gagasanpokok yang berwu-
jud kalimatmajemukitu
dikembangkan dengankalimat
(10a)-
(10f). Padakalimat-kalimat
pe-ngembang pun juga diulang-ulang untuk
penggunaan kata perlu karena dapat memper-
tegas hal yang diungkapkan pada
gagasan pokok.3.3
Strategi
Penandadalam
ParagrafHortatori
Sebagaimana sudah dikemukakan
di
awalbahwa
paragraf.hortatori
merupakan paragrafyanfi berisi
nasihat karena dalam paragrafitu
terdapat unsur-unsutr nasihat. Bagaimana stra- tegihortatori itu
diciptakan penulis.Untuk itu perlu dilihat
bahwa data penelitian yang beru-p a p ar agr af -p ar agr af
itu
dibentuk darikalimat- kalimat. Adapun kalimat-kalimat dalam patal
grafhortatori itu
padaumumnya
berupakali- mat berita
dankalimat
perintah.Kalimat-kali- mat itu
adayang
berpenandadan
adayang tidak
berpenanda.Berbicara masalah penanda
dalam
para-graf hortatori
adabanyak
penandayang
rne-nunjukkan bahwa
satuanlingual itu
merupa-kan ciri
sebuah paragrafyang
disebut sebagai paragrafhortatori.
Penanda yang berupa satu-an lingual itu
bisaterletak di dalam
gagasan pokok, di dalam gagasan pengembang, dan bisa tersebardalam
keseluruhan paragraf.3.3.1 Penanda
di dalam
GagasanPokok
Salah satu penandabahwa
sebuah P;ara- graf dikatakan sebagai
p ar agr afhortatori
kare-na pada
paragrafnyaterdapat kata-kata
atau unsur-unsur yang berisi nasihat. Berikutini di- contohkan kata-kata
sebagaipenanda
dalam par agr afhortatori
yang pemuncularurya terda-pat pada
gagasan pokok.(f1)
(a) Sadurunge blajar kreatif, sawijinhry ku- lawargakuilu
luwih dhisik ngetrapake swa- sana kreatif ndalem padinane. (b) Ciri-cirinekulaw ar ga kang ny engkuyung sukses blai ar kreatif tumrap bocah, ing antarane: bocahe
dianggep
nduweni
hak kang padha karoparagraf Hortatori dalam Bahasa Jawa: Kajian Unsur-unsur Pembentuk dan Penandanya 179
anggota kulawarga dewasa liyane, tansah binuka marang gagasan lan panemune bo- cah, ora ana
kritik
sing mateniniyat
lan gagasane (ide) bocah, ora knbandhing-ban- dhingake klazoan bocah liyane, bocah tansah ditaenehi hak kang padha ndalem mutusake sawijining masalah, ora ngenyek menawa bocah ngalami kegagalan. (Panjebar Sema-ngat
53,31
Des 2005:22)'(a)
Sebelum belajarkreatif,
salah satu keluarga haruslebih dulu
menerapkan suasanakreatif dalam
kesehariannya.(b) Ciri-cirinya keluarga
yang mendo- rong sukses belajarkreatif
bagi anak,di
antaranya, anaknya dianggap
memiliki
hak yang sama dengan anggota keluarga dewasa lainnya, selalu terbuka pada ide
dan pendapat anak, tidak ada kritik
yang membunuh niat dan gagasan (ide) anak,
tidak dibanding-bandingkan
de-ngan anak lainnya,
anakselalu diberi hak
yang sama dalam memutuskan sa-lah
satu masalah,tidak
meledek kalau anak mengalami kegagalan.'Paragraf
itu terdiri dari
duakalimat. Kali-
mat pertama Sadurunge blajar kreatif, sawijining kulawargakudu luwih
dhisik ngetrapake swasana kreatif ndalem padinane merupakankalimat
to-pik
sebagai gagasanpokok
paragraf. padakali-
mattopik ini
terdapat satuanlingual kudu'ha-
rus' yang menjadi penanda bahwa paragrafitu
sebagai paragrafhortatori. Kalimat topik ini berwujud kalimat berita yang
berpenanda.Dalam
paragrafhortatori, kalimat
yang berpe-nanda itu
mengisyaratkanbahwa kalimatnya lebih
tegasdaripada yang tidak
berpenanda.Kalimat kedua pada paragraf itu
merupakanpengembang yang berwujud kalimat berita
yangtidak
berpenanda. Meskipun begitu, ung-kapan
atauunsur-unsur yang digunakan
da- lamkalimat-kalimatnya
dapat mendukung ke-hortatorian paragraf.
3.3.2 Penanda
di dalam
Gagasan PengembangKata-kata yang berisi nasihat
di
dalam pa- ragrafhortatori tidak
hanya terdapatdi
dalamgagasan
pokok.
Kata-katayang berisi
nasihatitu juga
bisaterdapat pada
gagasan pengem_bang. Perhatikan contohnya pada paragraf berikut ini.
(12) (a) Wong lawa kuwi yen menyang omahe wong mesthi kulanuutun.
(b)
Njaga keso_panan,
tatakrama,unggah-ungguh.
(c) Tata kramaiku
ngedohake panyendhu. (d) Sanadyan tois akrab, kudune iya kulanu_wun. (e)
Awit
bisabae sing durne omah du_rung
siyaga utawaisin
mentas adus lan sapiturute.(fl
Yen durung dimanggaake iyaaja
mlebu.(9
Saru jeneng wong ora duwe duga,kuwi
dudu sipate*orgjo*o,$aya
Baya 21,
Mingg III,
Jan 20OB:12)'(a) Orang
Jawaitu kalau bertamu
kerumah
seseorangtentu minta izin.
(b) Menjaga kesopanary tata krama, sopan santun. (c) Tata kramaitu
menjauhkan cemoohan.(d) Meskipun
sudah akrab, seharusnyajuga minta izin.
(e) Karena bisa saja yang punya rumah belum siap baru sajamandi
dan sebagainya. (f) Ka_lau belum dipersilakan jangan
masuk.(g) Memalukan namanya orang tidak memiliki aturary itu bukan sifat
oranglawa.'
Gagasan pengembang pada
contoh
para-graf di
atasterdiri
ataskalimat (t2b)-(tze).
Kalimat-kalimat itu
merupakankalimat
berita.Adapun secara eksplisit satuan lingual yang da-
pat
menjadi penanda paragrafhortatori
terda- pat padakalimat
(12d) dan (12f). padakalimat
(12d) ada kata kudune'harusnya' dan pada ka-limat
(12g) adakata
aja'jangan'. Kedua penan- daitu
menyiratkan adanya saran atau perintah sebagainasihat yang diungkapkan pada
ga- gasanpokok. Apabila kalimat berita
(12d)itu tidak
berpenanda, kalimatitu
tera5a kurang te- gas. Dengan adanya katakudune padakalimat
(12d), tentu saja kalimatitu
menjadi lebih tegas.Kecuali kehadiran kata
aja,memang kata itu
secara
tidak
langsungmenunjukkan
suatu pe-rintah
larangan. Dengankata lairy
kehadiran penanda dapat membuatkalimat berita
men-jadi lebih
tegas.180
WidyapanUa, Volume 41, Nomor 2, Desember 20133.3.3 Penanda Tersebar
di dalam Seluruh Paragraf
Paragraf
berikut ini
memperlihatkan satu-an-satuan lingual yang menandai
paragraf.hortatori
yang tersebar dalam keseluruhan pa-ragraf.
(13) (a) Ingkahanan ngadeg utawalungguh, ba- dan kudu jejeg ora dhoyong. (b)
Mligine
gulu aj a manglung, kudu lurus, dhadha aj a nglembreh sengkleh. (c) Yen turonan posisi- neaja
mblengkuk.(d) Tumrap
tukang bengkel kang kulina ndlosor ing ngisor mo- bil, posisi balung geger tekan balung gulukuilu
sajajar lurus. (e)Aja
nyanggabarang mung migunakake bahu sesisih, sare kang cukup taneg. (Panjebar Semangat 37, 10-
14
Sept
2006:39)'(a) Dalam keadaan
berdiri
ataududuk, badan harus lurus tidak condong.
(b)Terutama leher jangan melengkung maju, harus lurus, dada iangan
lemaske bawah.
(c)Kalau tiduran
posisinyajangan membungkuk. (d)
Bagitukang bengkel yang
biasa ndelosordi bawah mobil, posisi tulang punggung
sampaitulang leher harus sejajar lurus.
(e)|angan menyangga barang hanya
menggunakan bahu sebelah,
tidur
yangcukup
pulas.'Paragraf hortatori (13) diawali dengan kalimat topik yang
menyatakanbahwa
kalau seseorangitu
sedang berdiri ataududuk,badan-
nyatidak
boleh condong.Kalimat
(13b) meru-pakan
pengembangannyayang berisi
penje- lasanbahwa posisi leher tidak boleh
meleng-kung
ke depan. Jadi, harus dalam posisi lurus.Demikian pu1a, sikap dada tidak boleh melemas ke bawah. Pada
kalimat
(13c) dijelaskan kalautiduran posisinya tidak boleh membungkuk.
Penjelasan
pada kalimat
(13d)ditujukan
bagitukang
bengkelyang
biasa ndelosordi
bawahmobil. Bagi
mereka,posisi tulang punggung
sampaitulang
leher harus sejajarlurus.
Selan-jutnya
padakalimat
(13e) dijelaskan bahwa se- seorang yang sering menyangga barang hanyamenggunakan
bahu
sebelahtidak
diperboleh-kan.
Selainitu, pada kalimat
(13e) dijelaskanjuga
agar seseorangtetap
sehatdiperlukan ti- dur yang cukup
pulas.Ditihat dari
satuanlingual yang
menjadiciri
paragrafhortatori,
pada paragraf (13) tam- pak bahwa kata-katanya ada pada seluruh pa- ragraf.Dari kalimat
(13a)-(13e), semua terda- pat satuanlingual yang menjadi ciriuntuk
pem-berian
nasihat.Dalam
paragrafitu hanya di-
gunakan dua jenis kata,yaitu
katakudu'harus' dan aja'langan'. Kata
kuduberarti
ada keha-rusan melakukan
dartkata
ajaberarti
ada la- rangan.Meskipun
ke&ua kataitu
tampak ber- tentangan, pemakaiannya dalamkalimat
dapatsangat mendukung kalimat
sebagaikalimat direktif
yang syarat dengan nasihat. Kehadiran penandadari
awal hinggaakhir
menunjukkanbahwa kalimatnya merupakan kalimat
berita yanglebih
tegas.4. Hubungin Antarunsur Paragraf Hortatori
Mengenai hubungan antarunsur pada pa- ragraf
hortatori ini juga
sepertiparagraf lain- nya. Hubungan antarunsur yang ditemukan pada paragraf hortatori dalam
bahasa Jawaialah
sebagai berikut.4.L
Hubungan Kausalitas
Paragraf hortatori bisa
memiliki
hubungankausaiitas. Tarigan
(1,99L:32)menyebutnya paragraf
sebab-akibat.Dalam hal ini kalimat topik dikembangkan
denganmemberikan
se- bab atauakibat dari
pernyataan padakalimat topik.
Paragraf sepertiini terlihat
pada contohberikut ini.
$$
(a) Rasa nyeri kaku-kaku ing githok iku' sate- mene mujudake basane badan (body la- nguage) aweh laporan yen otot-otot wis ke- sel banget. (b)Mula
uzDonge kudune tang- gap marang basane badaniki.
(c) Ngethoking githok iki
adate bisa mrambat tekan pundhak lan bahu. (Panjebar Semangat 37, 1.0-1,4
Sept 2006:38)Paragraf Hortatori dalam Bahasa Jawa: Kajian Unsur-unsur Pembentuk dan Penandanya 181
(a) Rasa nyeri, kaku-kaku di tengkuk
ibu sebetulnya merupakan
bahasanyaba-
dan (body language) memberi laporan ka- lau otot-otot sudah lelah sekali. (b)Maka
orangnya seharusnya tanggap terhadap bahasanya badanini.
(c) Pegaldi
teng-kuk ini
biasanya bisa merembet sampaipundhak dan
bahu.Pada paragraf tersebut terdapat hubungan
antarunsur yang bersifat kausalitas atau hu- bungan sebab-akibat. Pada
gagasanpokok
yang terletak pada awal paragraf terdapat per- nyataan bahwa rasanyeri di tengkuk
sebenar-nya
merupakan pemberitahuandari otot-otot
yang sudah sangat lelah. Pernyataanitu di
da- lam paragraf dikembangkan dengan pernyata-an pada kalimat penjelas (1 b) yang berisi
nasihat bahwa orang yang bersangkutan harus waspada akan bahasa badannyaitu.
Selanjut- nya padakalimat
(14c) ditambah dengan pen- jelasan bahwa rasa pegaldi tengkuk itu
biasa-nya
dapat menjalar sampaipundak
dan bahu.Isi kalimat
(14b)dan
(1ac)di dalam
paragrafitu
merupakan akibat dariisi
pernyataan padakalimat
(14a).Jadi,dalam
paragrafitu
tampak adanya keterkaitan antara unsur yang menjadi penyebab danunsur
yang menjadi akibatnya.4.2
Hubungan
PercontohanUnsur-unsur
dalam
paragrafhortatori
da-pat memiliki hubungan percontohan.
Dalamhal ini kalimat topik dalam
paragrafitu
dapatdikembangkan dengan memberikan
contoh- contoh sehingga kalimat topik menjadi jelas pe- ngertiannya. Hubungan percontohan pada an-tarunsur paragraf hortatori ialah
sebagaiberikut ini.
(f 5) (a) Banjur apakangkudu ditindakake nalika
si
gendhukwis
usiwit ngalami haid? (b) Kang sepisan yaiku bocah perlu diyakinke.(c) Manawa haid iku
prastawa lumrah kangorn perlu dikuwatirke. (d)
Supaya gampang olehe nampa, upamakna kayade- ne wong pipis utawa nggeguwang kotoran liyane. (e) Kanthi perumpamaan kang kayamengkono
mbok
menau)a perasaan kang ora kepenak mau bisa suda.(f) llga perli dikandhani
menawa saben wong ya nga_lami kaya mengkono lan nyatane dhewike uga biyasa, ora ngapa-apa. (Djaka Lodang 03, 1,6
Juni
2001:21)(a) Selanjutnya apa yang harus dikerja-
kan ketika si
gadis sudahmulai
meng- alami haid? (b) Yang pertama, yaitu anakperlu diyakinkan.
(c) Kalauhaid itu
pe_ristiwa
biasa yangtidak perlu
dikhawa-tirkan.
(d) Supayamudah
diterima,mi- salkanlah seperti orang kencing
atau membuang kotoran lainnya. (e) Denganperumpatraan
yang sepertiitu
barang_kali
perasaan yangtidak
enaktadi
biJa berkurang. (0 Jugaperlu
diberi tahu ka- lau tiap orang juga mengalami sepertiitu
dan kenyataannya diajuga
biasa,tidak
ada apa-apa.'Kalimat
(15a) padaparagraf itu
merupa-kan
gagasanpokok dan kalimatnya
merupa- kankalimat topik. Kalimat ini diawali
dengan transisi banjur yang tentunya menghubungkan dengan paragral sebelumnya. Kalimattopik itu
dikembangkan dengan gagasan penjelas yang tampak padakalimat
penjelas(15b)-(15f).
pa- dakalimat
(15d) terdapat contohuntuk
mem- perjelas gagasan pokok yang diungkapkan pa-da paragraf.
Percontohanini
secaraeksplisit diwujudkan
dengan satuanlingual
upamakna'misalkanlah'. Apa
yang menjadiciri
paragrafhortatori, yakni
nasihat.Hal itu tampak
pada satuanlingual yang digunakan pada kalimat
(15b), yaitu bocah perlu diyakinake; padakalimat
(15c) ora perlu dikuwatirake; padakalimat
(15d) mbok menawa; padakalimat (lle)
uga perlu di- kandani.4.3
Hubungan Perbandingan
,.;Hubungan antarunsur dalam paragraf hortatori
dapat berupa hubungan perbanding- an. Dalam halini kalimat topik
dikembangkan denganmemerinci perbandingan dalam
ben-tuk yang konkret atau bagian-bagian kecil (band. Tarigan,
1991,:32).Paragraf hortatori
'/-,82
Widyapanila,
Volume 41, Nomor 2, Desember 2013yang memiliki hubungan perbandingan
pada antarunsurnyaterlihat
pada contohberikut ini.
(16) (a) Lampah ingkang mekaten punika yek-
tlsipun
mujudaken lampah nyaeaken se- sambetan ing antawisipun anggota masya- rakat ingkang prayogi sanget dipun lestan- tunaken. (b)Menawi ilipun
sanepakaken masyarakat punika gedung ingkang sam- pun kathah bagianipun ingkang risak perlu renoaasi utawi rehabilitasi. (c) Mekaten ugikaut ontenaning masy arakat kedah tansah dipunsaeaken kanthi ngrenoaasi. (d) Temtu mbotenkanthi mbucal anggota ingkang mu- judaken bagian ingkang nuwuhaken risak, nanging kanthi ndandosi mental, kesadhar- an saha akhlak para warganipun.
(Khut-
bahJum'at Edisi Bulan Syawwal1423
H 022/xI/2002:5)
'(a)
Laku
yangdemikian itu
sebetulnya merupakan langkah membuatbaik hu- bungan di
antara anggota masyarakat yang seharusnya dilestarikan. (b) Kalaudiibaratkan, masyarakat itu gedung
yang sudah banyak bagiannya yangru-
sak sehingga perlu direnovasi atau reha-bilitasi.
(c) Demikianjuga
keadaan ma- syarakat harus selaludiperbaiki
denganmerenovasi. (d) Tentu tidak dengan
membuang bagian yang merupakan ba-gian yang menimbulkan kerusakan, tetapi
dengan memperbaiki mental, ke- sadarandan akhlak para
warganya.' Jikadiperhatikary contoh
paragraf. (16)di
atastidak
menggunakan bahasa Jawa ragamngoko, tetapi
menggunakan bahasa Jawara-
gamkrama.
Paragrafitu memiliki hubungan perbandingan di antara
gagasanpokok dan
gagasan pengembangnya. Gagasanpokok di-
nyatakan padakalimat
(16a) yang berupa per-nyataan bahwa tindakan memperbaiki hu- bungan di
antara masyarakatitu
sangatbaik
sehinggaperlu
dilestarikan. Pada gagasan Pe-ngembangnya dinyatakan dengan perban-
dingannya,/aitu
masyarakat diibaratkan seba-gai
gedungyang
sudahrusak
bagiannya dan perlu direnovasi dan direhabiiitasi. Dengan de-mikian,
keadaan masyarakatitu harus
selaludiperbaiki
dengan caradirenovasi.
Tentunyadalam perbaikan itu tidak
membuang bagianyang menimbulkan
kerusakan,tetapi
denganmemperbaiki mental,
kesadaran,dan akhlak
par a w ar ganya. Ungkapan perbandingan pada paragrafitu
dinyatakan dengan satuanlingual
Menawi dipun sanepakaken'jikadiibaratkan'.
4.4
Hubungan Pendefinisian
Hubungan
antarunsur pada paragraf hor-tatori dapat berupa pendefinisian. Dalam hal ini
unsur pengembang.mendefiniskan ha1 yangdiungkapkan dalam
gagasanpokok.
Perhati-kan
contohnyaberikut ini.
(12) (a) Salah sijine sarat kanggo lansia supaya tetry bjsa s*r.at l,an bugar, yal<t l<tdu tetep akeh obah, ora ffiung seneng lungguh, the- nguk-thenguk utawa turonan w ae. (b) Obah tegese ora kudu tumandang gawe. (c) Mla-
ku
mrana-mrene ing jero omah,ing
latarlan
kebonan, melu kumpulan lansia, bisa marnkake awak seger ora lemeslan
aras- arasen.(d)
Sebab yen awak terus obah per- edaran darah lancar. (e) Perlu kawuningan yen sakabehing pipa pembuluh darah witoit sing gedhenganti
sing sak rambut kuwi butuh diileni getih nganti tekan pucuk-pu- cuke.(f)
Getih mau nggawnnutrisi
(pa- ngan) kanggo nyukupi kebutuhane awak.(g)
Nanging yennutrisi
(zat-zat pangan) mau ora rata pengedume, bakal nuwuhake rupa-rupa gangguan kesehatan. (Jaya Baya 39,Mingg IV, Mei
2008: 33)'(a)
Salahsatu syarat untuk lansia
su-paya
tetap bisa sehatdan
bugar,yaitu
harus tetap banyak bergerak,tidak
ha-nya
senangduduk, duduk-duduk
atautiduran
saja. (b) Bergerakartinya tidak
harus melakukan pekerjaan. (c) Berialan
ke
sanakemari di
dalamrumah, di
ha-laman dan kebun, ikut perkumpulan
lansia, menyebabkan badan segar
tidak
lemas dan malas-malasan. (d) Sebab ka- lau badan terus bergerak peredaran da-rah
lancar. (e) Perludiketahui kalau
se-mua pipa pembuluh
darahmulai
yangParagraf Hortatori dalam Bahasa Jawa: Kajian Unsur-unsur Pembentuk dan Penandanya 183
besar sampai
yang
serambutitu perlu dialiri
darah sampai ujung-ujungnya. (0 Darah tadi membawanutrisi
(makanan)untuk
mencukupi kebutuhan badan. (g)Tetapi kalau nutrisi
(zat-zat makanan)tadi tidak
rata pembagiannya, akan me-nimbulkan macam-macam gangguan
kesehatan.'Pada
paragraf
(17)dikemukakan
bahwa seseorangyang
sudah lansia harustetap
ber- gerak supaya badannya tetap sehat dan bugar.Jadi, lansia
itu tidak
dibenarkanjika
hanya du-duk
saja atautiduran
saja. Gagasanpokok ini dikembangkan
dengankalimat
penjelas yangberupa pendefinisian istilah yang digunakan pada
gagasanpokok. Pada parugraf tampak hal yang didefinisikan ialah istilah obah,ber-
gerak'. Yang dimaksud deng an obah' bergerak,itu tidak
harus mengerjakan pekerjaary tetapi jalan-jalan ke sana kemaridi
dalamrumah, di
halaman atau kebun,mengikuti perkumpulan
lansia. Pendefinianini disertai
dengan penje- lasan, yakni bahwa aktivitas yangdiikuti
lansia akan menyebabkan mereka sehatdantidak
ma- las-malasan. Dijelaskanpula
bahwa pada saat bergerak, peredaan darah menjadi lancar dan semuapembuluh
darahperlu diisi
darah sam-pai ke ujung-ujungnya.
Darah membawanu-
trisiuntuk
menyukupi kebutuhan badaru tetapi kalaunutrisi tadi tidak
merata pembagiannya,akan menimbulkan
bermacam-macam gang- guan kesehatan. Getih mau nggau)anutrisi
(pa- ngan) kanggo nyukupi kebutuhane azaak. Nanging yennutrisi
(zat-zat pangan) mau ora rata penge- dume, bnkal nuwuhake rupa-rupa gangguan kese-hatnn.
5. Simpulan
Paragraf hortatori merupakan paragraf
yang gagasan pokoknya berisi nasihat,kalimat- nya
berjenisdirektif, yakni kalimat yang
me-ngandung
saran,perintah,
ajakan, larangan,permintaan, dan imbauan.
Paragrafhortatori memiliki
gagasanpokok
yang dapat berposisidi awal
paragraf,di
tengah, dandi akhir
para_graf.
Dilihat dari struktur
unsurnya dapat ber_variasi, yaitu kalimat topik-kaliamt
penjelas;kalimat topik-kalimat penjelas-kalimat
pene_gas;
transisi-kalimat topik-kalimat
penjelas;transisi-kalimat
topik-kalimat
penjelas-kalimat penegas;kalimat penjelas-kalimat
penegas_kalimat topik. Gagasan pokok
itu
dapat berwu_jud
satuanlingual
frasa, klausa,dan kalimat, baik kalimat tunggal maupun kalimat
maje_muk. Hubungan antarunsurnya
menyatakan hubungan makna kausalitas, percontohan, per_bandingan, dan pendefinisian.
Adapun
satuanlingual
yang mbnjadi penanda paragraf. horta_tori,
antaralain, perlu
'petlta', aja ,jangan,,be_
cike'balkny a,
kudu'harus'.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan.
200'1. Paragraf. Jakarta: Depar- temen Pendidikan NasionalBaryadi, I. Praptomo.2002.
Dasar-Dasar Ana- lisisWacann dalam llmu Bahasa. yogyakarta:Pustaka Gondho Suli.
Keraf, Gorys.
1980. Komposisi.Flores: Nusa Indah.
Kridalaksana, Harimurti. 2001..
Kamus Linguistik. Jakarta:pT
Gramedia.Moeliono, Anton M.
1989. Kembara Bahasa:Kumpulan Karangan Tersebar. Jakarta:
pT
Gramedia.---. 2004. "Pengajaran Bahasa Indonesia
un- tuk Tujuan Akademik" Dalam
Linguistik Indonesia. Jakarta:Masyarakat
IndonesiaBekerja sama dengan yayasan Obor
Indonesia.
Nardiati,
Sri,Herawati, Titik Indiyastini.
2019."Paragraf dalam Bahasa Jawa; Konstruksi
dan
Permasalahannya". Laporan
pene-litian Balai Bahasa provinsi Daerah
Istimewa
Yogyakarta.Purnami, Wening Handri.
2009."Fungsi Kali- mat Imperatif
WacanaHortatori
KhutbahJumat dalam Bahasa Jawa". Laporan
Penelitian Balai Bahasa Yogyakarta.184 Widyapanua,
Volume 41, Nomor 2, Desember 2013Ramlan, M.
1993. ParagrafAlur Pikiran
danKepaduannya dalam
Bahasa lndonesia.Yogyakarta:
Andi
Offset.Setiyanto, Edi
dkk.
2003."Latas Bahasa Agamadi Yogyakarta". Laporan
Penelitian Balai Bahasa Yogyakarta.Sudaryanto.2004. Metode dsn AnekaTeknik Ana- lisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebuday aan secar a Linguistis. Yogyakarta:
Duta
WacanaUniversitY
Press.Sukesti, dkk.
2006."Wacana Religius dalam
BahasaJawa". Laporan Penelitian
Balai Bahasa Yogyakarta.Sumarsih,
Nanik
dkk.2009. "WacanaHortatori dalam
Bahasa Jawa".Laporan
PenelitianBalai
Bahasa Yogyakarta.Tarigan, Henry Guntur.
1,991.. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengem- bangannya. Bandung : Penerbit Angkasa.Wedhawati dkk. 2006. Tata
Bahasalawa
Mutakhir. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.(
paragraf Hortatori dalam Bahasa Jawa: Kajian Unsur:urlSUr Pembentuk dan Penandanya 185