PARAGRAF
DOSEN PENGAMPU Yoga Putra Semedi S.pd M.pd
Disusun oleh
I Gede Julyarta (nim 2311021021)
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatNyalah makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan makalah yang berjudul ”PARAGRAF” ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh Yoga Putra Semedi S.pd M.pd Kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan-kekurangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran pembaca akan kami terima dengan senang hati demi perbaikan makalah lebih lanjut. Makalah ini dapat kami selesaikan berkat adanya kerja sama antar kelompok. Oleh karena itu, sudah sepantasnya pada kesempatan ini kami saling menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua anggota kelompok atas kerja sama demi kelancaran dan kelengkapan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah yang jauh dari kata sempurna ini ada manfaatnya untuk pembaca.
Singaraja, 6 Juni 2024
Penulis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Penggunaan Bahasa Indonesia di kalangan masyarakat masig cukup memperihatinkan. Dalam masyarakat banyak sekali muncul Bahasa bahsa baru yang mulai menjajah Bahasa Indonesia.
Masyarakat masih kurang dalam menggunakan Bahasa Indonesia, begitu pula dengan mahasiswa dalam penulisannya masih cukup kurang mulai dari membuat paragraf. Penggunaan titik koma, pengungkapan, masih banyak sekali ditemui kesalahan dalam hal tersebut. Bahasa Indonesia bukan hanya pengungkapannya saja di perhatikan, namun penting juga untuk memperhatikan dalam hal penulisan, yang mana di sebut kalimat dan yang mana di sebut kata dan yang mana di sebut paragraf.
Paragraf tentunya sering kita temukan di dalam penulisan makalah di dunia perkuliahan.
Namun masih banyak orang yang menulis paragraf dengan salah. Contohnya tanpa memberikan ruang spasi dalam paragraf baru atau tanpa adanya paragraf di dalam penulisan tersebut
1.2 Rumusan maslah dalam laporan ini:
1. Apa itu paragraf.?
2. Apa saja Jenis jenis paragraf dan bagaimana contohnya .?
3. Apa ciri ciri paragraph dan syarat paragraf.?
4. Bagaimana cara membuat paragraf.?
1.3 Tujuan dalam penulisan laporan ini:
1. Mengetahui pengertian paragraf.
2. Mengetahui jenis jenis paragraf beserta contohnya.
3. Mengetahui ciri ciri dan syarat paragraf.
4. Cara membuat paragraf.
BAB II PEMBAHAAN 2.1 Pengertian Paragraf
Di dalam sebuah tulisan atau karangan biasanya terdapat bagian yang agak menjorok ke dalam.
Bagian yang secara fisik sudah tampak dengan nyata karena adanya tanda menjorok itu disebut paragraf (Suladi, 2014). Paragraf adalah serangkaian kalimat yang membentuk suatu gagasan utuh. Paragraf biasanya terdiri dari kalimat utama yang mendukung ide pokok paragraf tersebut, serta kalimat penjelas atau pendukung. Paragraf digunakan dalam penulisan untuk mengatur dan menyusun ide-ide secara teratur dan sistematis.
2.2 Jenis-Jenis Paragraf Beserta Contohnya
Jenis jenis paragraf di bagi menjadi dua yaitu berdasarkan pola penalarannya dan Berdasarkan Gaya Ekspresi/Pengungkapan
a. Berdasarkan Pola Pernalaran
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menu angkan gagasan dalam sebuah karangan ilmiah atau tulisan lainnya. Dalam setiap paragraf harus dipastikan ada gagasan pokok atau gagasan utamanya, sedangkan gagasan lain yang ada di dalam paragraf itu merupakan penjelas.
Berdasarkan pola pernalaran itu, pengelompokan paragraf didasarkan pada penempatan gagasan utama. Berdasarkan letak gagasan utama itu, paragraf dapat dibedakan atas paragraf deduktif, induktif, deduktif-induktif, ineratif, dan menyebar.
1. Paragraf Deduktif Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau gagasan utamanya terletak di awal paragraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk mendukung gagasan utama.
Contoh
Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian.
Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademis memadai sesuai dengan disiplin ilmu tertentu. Terampil artinya mampu menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh hasil maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang berkepribadian adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur.
2. Paragraf Induktif Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada bagian akhir.
Contoh
Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi. Beberapa kota disulap dengan nuansa putih, menghasilkan peman dangan cantik dan memikat bagi
penikmat keindahan. Hawa dinginnya semakin hari meng gigit kawasan-kawasan yang beriklim subtropis dan sedang ini. Inilah musim dingin yang terjadi di negeri matahari terbit.
3. Paragraf Deduktif-Induktif (Campuran) Paragraf deduktif-induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada bagian awal dan akhir paragraf.
Contoh
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor risiko yang paling besar yang menyebabkan sese orang terserang penyakti jantung koroner.
Hampir 80% penderita jantung koroner di Eropa disebabkan kadar kolesterol dalam tubuh yang tinggi. Bahkan, di Amerika hampir 90% penderita jantung koroner disebabkan penderita makan makanan yang berkadar kolesterol tinggi. Begitu 56 juga di Asia, sebagian besar penderita jantung koroner disebabkan oleh pola makan yang banyak mengandung kolesterol. Dengan demikian, ko lesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.
4. Paragraf Ineratif Paragraf inretaif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-tengah paragraf.
Contoh
Gunung Sinabung di Sumatera Utara meletus. Belum reda letusan Gunung Sinabung, Gunung Kelud di Jawa Timur juga meletus. Selain gunung berapi yang meletus itu, banjir terjadi di beberapa daerah. Ibu kota Jakarta, seperti tahun-tahun sebelumnya, dilanda banjir. NTT yang sering mengalami kekeringan juga dilanda banjir. Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan bencana. Bencana-bencana tersebut menelan korban, baik harta maupun jiwa. Padi di sawah-sawah yang siap panen menjadi gagal panen. Sayur mayur yang banyak ditanam dan dihasilkan di lereng- lereng gunung juga hancur sehingga harga di pasar menjadi melambung.
5. Ide Pokok Menyebar Paragraf dengan pola semacam itu tidak memiliki kalimat utama.
Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat- kalimatnya.
Contoh
Matahari belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat indah diterpa sinar matahari. Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.
b. Berdasarkan Gaya Ekspresi/Pengungkapan
Suatu gagasan dapat diungkapkan dengan berbagai gaya bergantung pada tujuan komunikasinya. Misalnya, jika komunikasi tersebut bertujuan untuk memberikan informasi secara objektif tanpa bermaksud memengaruhi atau mengajak, gagasan itu dapat disampaikan
dengan corak eksposisi. Gaya atau corak ekspresi meliputi narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
1. Paragraf Narasi (Kisahan) Narasi merupakan gaya pengungkapan yang bertujuan menceritakan atau mengisahkan rangkaian 59 kejadian atau peristiwa--baik peristiwa kenyataan maupun peristiwa rekaan--atau pengalaman hidup berdasarkan perkembangannya dari waktu ke waktu sehingga tampak seolah-olah pembaca mengalami sendiri peristiwa itu.
Contoh
Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie merupakan salah seorang tokoh anutan dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia.
Presiden ketiga Republik Indonesia itu dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra, yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda dan membaca ini dikenal sangat cerdas sejak masih duduk di sekolah dasar.
2. Paragraf Deskripsi Paragraf deskripsi berisi gambaran mengenai suatu objek atau suatu keadaan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera.
Contoh
Ruangan berukuran 9m x 8m ini sungguh sangat nyaman ditempati. Sebuah sofa empuk berwarna putih dengan meja kayu berada di tengah ruangan. Sementara itu, rak buku berisi beberapa novel dan buku-buku ilmiah diletakkan mepet dengan dinding sebelah selatan bersanding dengan sebuah pot berisi pohon palem kecil yang seakan- akan menyatu dengan tembok yang dicat dengan warna hijau muda. Di luar ruangan, terdapat sebuah kolam kecil berukuran 2,5m x 2m berisi beberapa ikan koi yang berseliweran. Suara gemericik air dari kolam menambah sejuknya suasana di ruang tamu milik Pak Toni ini.
3. Paragraf Eksposisi Paragraf eksposisi merupakan paragraf yang bertujuan untuk menginformasikan sesuatu sehingga memperluas pengetahuan pembaca.
Contoh
Pemerintah akan memberikan bantuan pemba ngunan rumah atau bangunan kepada korban gempa. Bantuan pembangunan rumah atau bangunan tersebut disesuaikan dengan tingkat kerusakannya. Warga yang rumahnya rusak ringan mendapat bantuan sekitar 10 juta. Warga yang rumahnya rusak sedang mendapat bantuan sekitar 20 juta.
Warga yang rumahnya rusak berat mendapat bantuan sekitar 30 juta. Calon penerima bantuan tersebut ditentukan oleh aparat desa setempat dengan pengawasan dari pihak LSM.
4. Paragraf Persuasif Paragraf persuasi adalah paragraf yang berisi ajakan. Paragraf persuasi bertujuan untuk membujuk pembaca agar mau melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya.
Contoh
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menghasilkan penduduk yang berkualitas sebagai modal pembangunan. Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh bagi penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang amat sangat penting pada abad ke-21 ini. Sebagai negara berkembang, Indonesia masih memiliki tingkat pendidikan yang bisa dibilang masih cukup rendah. Menurut data United Nation Development Programme (UNDP), tingkat pendidikan masyarakat Indonesia berada di peringkat 124 dari 187 negara yang disurvei. Tingginya angka putus sekolah karena ketidak adaan biaya mungkin menjadi sebab rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Indonesia ini.
5. Paragraf Argumentasi Paragraf argumentasi atau paragraf bahasan adalah suatu corak paragraf yang bertujuan membuktikan pendapat penulis agar pembaca menerima pendapatnya.
Contoh
Memilih SMA tanpa pertimbangan yang matang hanya akan menambah pengangguran karena pelajaran di SMA tidak memberi bekal bekerja. Menurut Iskandar, sudah saatnya masyarakat mengubah paradigma agar lulusan SMP tidak latah masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi, sebaiknya lulusan SMP memilih SMK. Dia mengingatkan sejumlah risiko bagi lulusan SMP yang sembarangan melanjutkan sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang tidak mempunyai potensi bakat-minat ke jalur akademik sampai perguruan tinggi, tetapi memaksakan diri masuk SMA, dia tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA. Namun, tanpa lulus UAN mustahil bisa sampai perguruan tinggi.
2.3 Mengetahui ciri ciri dan syarat paragraf 1. Kesatuan
Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraF secara bersama-sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertenru.Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.
2. Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaran(paralelisme).
3. Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat topik.Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf yang kurang lengkap.Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.
4. Panjang Paragraf
Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
Memperhitungkar, 4 hal : a. Penyusunan kalimat topik
b. Penonjolan kalimat topik dalam paragraf, c. Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat
d. Penggunaan kata-kata transisi, frase,dan alat-alat lain di dalam paragraf.
5. Pola Susunan Paragraf
Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang taat asas, pernyataan yang satu disusun oleh pernyataanyang lain dengan wajar dan bersetalian secara logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan yang sering diterapkan
dalam tulisan ilmiah.antara lain : (1) pola runtunan waktu,
(2) pola uraian sebab akibat,
(3) pola perbandingan dan pertentangan, (4) pola analogi,
(5) pola daftar (6) pola lain.
2.4 Cara membuat paragraf
Langkah pertama yang harus di lakukan Ketika membuat paragraf adalah menentukan ide pokok atau gagasan utama yang ingin Anda sampaikan dalam paragraf tersebut. Dengan begitu kita dapat membuat paragraf dengan topik tersebut.
Lalu setelah menentukan ide pokok dalam suatu paragraf yang ingin kita buat selanjutnya kita kembangkan dengan menambahkan kalimat utamanya yang berkaitan dengan ide pokok yang telah kita tentukan sebagai awalan topik kalimat
Kemudian tambahkan kalimat penjelas atau kalimat pendikung yang dapat mendukung ide pokok yang telah ditentukan dan pastiakan setiap paragraf sudah saling terikat dan berhubungan dalam merangkai sebuah paragraf
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Di dalam sebuah tulisan atau karangan biasanya terdapat bagian yang agak menjorok ke dalam.
Bagian yang secara fisik sudah tampak dengan nyata karena adanya tanda menjorok itu disebut paragraf (Suladi, 2014). Paragraf adalah serangkaian kalimat yang membentuk suatu gagasan utuh.
Jenis jenis paragraf di bagi menjadi dua yaitu berdasarkan pola penalarannya dan Berdasarkan Gaya Ekspresi/Pengungkapan. Ciri ciri paragraf yaitu: kesatuan, kepaduan, kelengkapan, Panjang paragraf, pola susun paragraf
DAFTAR PUSTAKA
rahmawati, d. (2015). https://www.academia.edu/. Retrieved from https://www.academia.edu/:
https://www.academia.edu/24274800/MAKALAH_tentang_PARAGRAF_bhs_INDONESIA Suladi. (2014). PARAGRAF. In Suladi, PARAGRAF. jakarta: pusat pembinaan badan pengembangan
dan pembinaan bahasa kementrian pendidikan dan kebudayaan .