Paragraf yang baik harus memiliki 4 ketentuan, yaitu: a. Kesatuan paragraf
Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok pikiran. Oleh karena itu, kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata
secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dari ide pokok paragraf itu. Kalau ada kalimat yang menyimpang dari ide pokok pikiran paragraf itu, paragraf menjadi tidak berpautan, tidak utuh. Kalimat yang menyimpang itu harus dikeluarkan dari paragraf. b. Kepaduan Paragraf
Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat yang logis dan melalui ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait
antarkalimat.
c) Adanya Kalimat Pokok
Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.
d) Adanya Kalimat Penjelas
Ada 3 jenis kata hubung, yaitu: 1) ungkapan penghubung transisi, 2) kata ganti atau 3) kata kunci (pengulangan kata yang dipentingkan).
Kata Transisi
Ungkapan pengait antarkalimat dapat berupa ungkapan hubungan / transisi.
Beberapa kata transisi
Hubungan tambahan, contoh : lebih lagi, selanjutnya, tambahan pula, berikutnya, lagipula.
Hubungan pertentangan, contoh : akantetapi, namun, bagaimanapun, walaupun demikian, dll.
Hubungan perbandingan, contoh : sama dengan itu, dalam hal yang demikian, sehubungan dengan itu.
Hubungan akibat, contoh : oleh sebab itu, jadi, akibatnya, oleh karena itu, maka, oleh sebab itu.
Hubungan singkatan , contoh : singkatnya, pendeknya, akhirnya,
pada umumnya, dengan kata lain.
Hubungan waktu , contoh : sementara itu, segera setelah itu,
beberapa saat kemudian.
Kata Ganti
Ungkapan pengait paragraf dapat juga berupa kata ganti orang
maupun kata yang lain.
Kata Ganti Orang
Kata Ganti yang Lain
Kata ganti lain yang digunakan dalam menciptakan kepaduan
ungkapan pengait dapat pula berupa
pengulangan kata-kata kunci, seperti kata
pemanasan global
pada contoh paragraf
a. Deskriptif
Paragraf Deksriptif adalah menggambarkan suatu kejadian dengan kata kata yang merangsang indra agar realistis. Paragraf ini melukiskan apa yang terlihat di depan mata. Jadi, sifat dari paragraph ini tata ruang atau tata letak. Pembicaraannya dapat berurutan dari atas ke bawah atau dari kiri ke kanan. Dengan kata lain, deskriptif berurusan dengan hal-hal kecil yang tertangkap oleh panca indera.
b. Ekspositoris
Paragraf Ekspositoris kadang disebut juga sebagai paragraf paparan. menguraikan sesuatu sejelas jelasnya agar pembaca mudah mengerti dan jelas. Paragraf ini menampilkan suatu objek. Peninjauannya tertuju pada satu unsur saja. Penyampaiannya dapat menggunakan