• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pengembangan Paragraf dalam Bahasa Indonesia

N/A
N/A
MDR Chronicles

Academic year: 2024

Membagikan " Teknik Pengembangan Paragraf dalam Bahasa Indonesia"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Muhammad Dzaky Ramadhan Nim : 2210832016

Jurusan : Ilmu Politik

Ujian Akhir Semester Mata Kuliat Bahasa Indonesia Kelas 13

SOAL NO 1

Teknik pengembangan paragraf adalah strategi yang digunakan untuk mengembangkan dan menyusun paragraf dengan memberikan informasi, mengklarifikasi ide, atau mendukung kalimat utama. beberapa teknik pengembangan lagu yang umum digunakan:

1. Deskripsi: Memberikan deskripsi rinci atau karakteristik dari suatu objek, tempat atau situasi.

Contoh: "Di era globalisasi saat ini, perdagangan internasional telah menjadi faktor penting dalam hubungan politik antar negara. Negara terlibat dalam pertukaran barang dan jasa, menciptakan ketergantungan ekonomi yang kompleks."

2. Memberi contoh: Berikan contoh spesifik untuk mendukung gagasan atau pernyataan utama Anda. Contoh: “Partai memainkan peran penting dalam sistem demokrasi. Misalnya, di negara ABC, partai bersaing dalam pemilihan untuk mendapatkan dukungan publik dan membentuk pemerintahan sesuai dengan kehendak rakyat."

3. Analisis sebab-akibat: Menjelaskan hubungan sebab-akibat antara peristiwa atau situasi. Contoh:

“Korupsi di lingkungan politik suatu negara dapat menyebabkan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pemerintah. Hal ini kemudian dapat mempengaruhi stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi negara tersebut.”

4. Bandingkan/Kontras: Bandingkan atau kontraskan dua hal atau lebih untuk menunjukkan kesamaan atau perbedaan. Contoh: "Ada perbedaan yang signifikan dalam pembentukan pemerintahan antara sistem politik presidensial dan parlementer. Di negara XYZ, sistem politik parlementer memungkinkan partai dengan mayoritas kursi untuk membentuk pemerintahan tanpa memilih presiden."

5. Kronologi: Atur informasi atau peristiwa dalam urutan kronologis. Contoh: “Revolusi Prancis abad ke-18 berdampak besar pada perkembangan sistem politik Eropa. Revolusi ini diikuti dengan munculnya republik, runtuhnya monarki, dan munculnya gerakan nasionalis di beberapa negara Eropa. . "

Contoh paragraf topik (bidang: ilmu politik) menggunakan teknik deskriptif:

“Demokrasi liberal adalah sistem politik dimana kekuatan politik dimiliki oleh rakyat sebagai penguasa yang berdaulat. Dalam demokrasi liberal, nilai dasarnya adalah hak asasi manusia, kebebasan berekspresi, kebebasan pers dan pemilihan umum yang adil dan bebas. Negara-negara seperti Amerika Serikat Serikat., Inggris Raya dan Kanada mengambil sistem politik demokrasi liberal itu sebagai dasar pemerintahan mereka.Sistem pemilu yang menggunakan proporsionalitas terbuka harus diimbangi dengan mekanisme yang mendorong stabilitas politik dan keseimbangan antara partai politik dan kepentingan publik.

(2)

SOAL NO 2.

Dalam konteks penulisan ilmiah, berikut adalah penjelasan tentang kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka serta fungsi dari ketiga al tersebut saya rangkum sebagai berikut

• Kutipan (kutipan):

Kutipan adalah penggunaan sumber referensi secara langsung atau tidak langsung dalam penulisan ilmiah. Hal ini dilakukan untuk mendukung atau memperkuat klaim atau argumen penulis. Kutipan dapat berupa kutipan langsung, di mana kata-kata sumbernya disebutkan dengan tepat, atau kutipan tidak langsung, di mana gagasan atau informasi sumber dirangkum atau disajikan dalam kata-kata penulis sendiri. Fungsi kutipan adalah:

a) Mendukung dan meminjamkan otoritas untuk argumen penulis. b) Menunjukkan bahwa penulis telah meneliti dan mengutip sumber-sumber yang relevan. C. Hindari plagiarisme dengan memberikan kredit kepada pemilik asli ide atau informasi tersebut.

• Catatan kaki (footnotes):

Catatan kaki adalah catatan yang ditempatkan di bagian bawah halaman atau di akhir dokumen yang memberikan informasi tambahan, penjelasan, atau referensi ke pernyataan dalam teks utama. Catatan kaki berguna untuk memberikan detail atau konteks tambahan tanpa mengganggu alur bacaan utama. Fungsi catatan kaki adalah :

A. Berikan penjelasan tambahan atau informasi relevan yang tidak dapat langsung disisipkan ke dalam teks utama. B. Berikan referensi atau sumber tambahan yang mendukung klaim atau argumen penulis. C.

Memungkinkan penulis memberikan informasi teknis atau detail metodologis tanpa mengganggu pembaca dari teks utama.

• Daftar Pustaka (referensi/daftar pustaka):

Daftar pustaka adalah daftar sumber referensi yang digunakan dalam literatur ilmiah. Daftar ini mencakup rincian lengkap sumber referensi yang digunakan, seperti nama penulis, artikel/buku, jurnal/penerbit, tahun publikasi dan informasi lain yang relevan. Daftar pustaka berguna bagi pembaca yang ingin mencari sumber referensi yang digunakan oleh penulis. Fungsi bibliografi adalah:

a) Berikan informasi lengkap tentang sumber referensi yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini. b) Memudahkan pembaca untuk menelusuri sumber-sumber yang digunakan oleh penulis. C.

Membantu mengkonfirmasi dan memastikan keakuratan dan keabsahan publikasi ilmiah dengan mengutip sumber.

• Contoh penulisan catatan kaki:

Pernyataan dalam teks: "Menurut penelitian Johnson (2018), perubahan iklim berdampak signifikan pada ekosistem laut."

Catatan kaki: ¹ Johnson, A. (2018). "Pengaruh Perubahan Iklim pada Ekosistem Laut." Jurnal Studi Lingkungan, 45(2), 78-95.

(3)

• Contoh penulisan daftar pustaka:

a. Artikel majalah: Johnson, A. (2018). Dampak perubahan iklim terhadap ekosistem laut.

Jurnal Studi Lingkungan, 45(2), 78-95.

b. Buku: Smith, B. (2019). Perubahan iklim dan dampaknya terhadap keanekaragaman hayati.

Penerbit X.

• Contoh kutipan langsung:

“Menurut sebuah studi oleh Johnson (2018), “perubahan iklim saat ini berdampak signifikan terhadap keanekaragaman hayati di seluruh dunia” (Johnson, 2018, hlm. 82).

• Contoh kutipan tidak langsung:

Berdasarkan studi sebelumnya, perubahan iklim berdampak negatif terhadap keanekaragaman hayati dunia (Johnson, 2018).

Harap dicatat bahwa contoh di atas hanya ilustrasi dan formatnya dapat bervariasi tergantung pada sistem referensi yang digunakan dalam artikel ilmiah, seperti APA, MLA, atau Chicago. Ingatlah untuk mengikuti pedoman tertulis sesuai dengan sistem referensi yang ditentukan oleh lembaga atau jurnal terkait.

SOAL NO 3

• Buku terkenal tersebut berjudul Sociching Misticc ditulis oleh J.A. Fishmandanditerbitkan oleh Standford University Press pada tahun 2010

1. Alisyahbana, St. 1996. “The Rise of the Indonesian and Malaysian Language”dalam Fishman, J.A. (ed). Language Planning for Modernization.Mounton, The Hangue. Paris.

2. Allen, W S. 1966. The Linguistic Study of language”. Dalam Steven. P.D. (ed).Five Inaugural Lectures. OUP.

3. Asmah, H. O. 1972. The Role of Language Standardization in the Coining ofTechnical Terms in Bahasa Malaysia. Kualalumpur.

4. Appel, R. dkk. 1976. Sociolinguistiek: Het Spectrum. Aniwerven/Utrecht.Cohen, A. D., 1975. A Sociolinguistic Approach to Bilingual Education. Rowley,Massachusents: Newbury House Publisher, Inc.

5. Corder, S. Pit. 1975. Introducing Applied Linguistics. Harmondsworth,Middlesex:

England:Pinguin Books, Ltd.

6. Ferguson, C. A. 1972. “Diglosia”, dalam Giglioli, P.P. (ed) Language and SocialContext.

Harmondsworth, Middlesex: Pinguin Books, Ltd.

7. Fishman. J. A. 1972. Sosiolinguistik A.Brif Introduction. Rowley. Massachusetts:Newbury House Publisher.

8. Fishman 1976a. “The Sociology of Language, an Interdiciplinary Sosial ScienceApproach to Language in Society”. Dalam Fishman, J.A. (ed). Advancesin the Sociology of Language. Paris:

Mouton The Hague Paris.

9. Fishman 1976b.”The Reletionsihih between Micro-and Macro-Sosiolinguistics inthe Study of Who Speaks What Language to Whom and When” dalamPride, J.B dan Holmes, J. (eds) Sosiolinguistics. Middlesex England:Pinguin Books, Ltd.

(4)

10. Halim. A.,1976. “Fungsi dan Kedudukan Bahasa Nasional” dalam Halim A, (ed).Politik Bahasa Nasional. 2. Jakarta: Pusat Pembinaan dan PengembanganBahasa.

11. Haliday, M.A.K. 1968. “The Users dan Used of Language”. Dalam Fishman, J.A(ed) Readings in the Sociology of Language. Mounton, the Hague-Paris.111

12. Labov, W. 1977. Sociolinguistic Pattern. University of Pennsylvania Press.Muliono, M. Anton.

1998 Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi ketiga.Jakarta: Balai Pustaka.

13. Rusyana, Y. 1975. Interperensi Mofologi pada Penggunaan Bahasa IndonesiaAnak-anak yang Berbahasa Pertama Bahasa Sunda. Disertasi. Jakarta.

14. Rusyana Y. 1989. Perihal Kedwibahasaan (Bilingualisme). Jakarta: Depdikbud.Suwito. 1981.

Dasar-dasar Teori Penelitian Sosiolinguistik.Tarigan, H.G. 1989. Pengajaran Kedwibahasaan.

Jakarta: Depdikbud.

• Buku Auto CAD 2 dimensi dan 3 dimensi oleh M Daud Pinem sebagai berikut 1. Daud Pinem. M, (2008).AutoCAD 2 dan 3 dimensi . Medan : wahyu milik kita.

2. Maulana. Rahmat, dan Matondang. Z,(2012). Konstruksi Bangunan Gedung. Medan : 3. Unimed Press.

4. Manulang. R, (2015). Mahir Desain 3D Rumah Tingkat dengan Google SketchUp. Jakarta : PT.

Elex Media Komputindo.

5. Suparno. (2008). Teknik Gambar Bangunan Jilid 3. jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008.

6. Thabrani. Suryanto, (2006). Teknik menggambar 2D : jakarta : PT. Dian rakyat.

7. Satiawan Anatta, Sari indah, (2011). Google SketchUp Perangkat lunak alternatif dalam pemodelan 3D. Tanggerang. Universitas MultiMedia Nusantara : Ultimatic Vol.III, No 2.

8. Rudi Aditya. F , (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Menggambar 3 Dimensi Pada Standar Kompetensi Menggambar Dengan Perangkat Lunak. Jakarta : Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan.

9. Insan Adi.K dkk, (2013). Perancangan Media Pembelajaran Tutorial Auto Cad 2d Menggambar Tampak Dan Potongan Bangunan. Surakarta : UNS. Jurnal Prodi Pendidikan Teknik Bangunan.

• Gunawan, Ahmad Ariyandi. (Tahun). "Pencitraan Politis terhadap Media Islam." pada tahun 2008, halaman 1

1. Baran, Stanley J., & Davis, Dennis K. (2015). Mass Communication Theory: Foundations, Ferment, and Future. Boston: Cengage Learning.

2. Dahlgren, Peter. (2013). The Political Web: Media, Participation and Alternative Democracy.

New York: Palgrave Macmillan.

3. Esser, Frank, & Strömbäck, Jesper. (2014). Mediatization of Politics: Understanding the Transformation of Western Democracies. New York: Palgrave Macmillan.

4. Gunther, Richard, & Mughan, Anthony. (2000). "Biased Press or Biased Public? Attitudes Toward Media Coverage of Social Groups." Public Opinion Quarterly, 64(2), 172-193.

(5)

• Buku Departemen Kesehatan Berjudul Hama pada Tumbuhan PADI :

1. Anwar, R. 1989. Pengamatan Hama-Hama Penting Tanaman Padi (Oriza sativa L.) di Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian Kalijati, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor:

Institut Pertanian Bogor. 73 hal.

2. Asikin, S. dan M. Thamrin. 2012. Manfaat Purun Tikus (Eleocharis dulcis) pada Ekosistem Sawah Rawa. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa. Banjarbaru: Jurnal Litbang Pertanian.

31(1): 35-42.

3. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). 2017. Curah Hujan Harian dan Suhu Rata-Rata di Kabupaten Padang Pariaman dari bulan Juli- Oktober 2017. Stasiun Klimatologi Kelas II Padang Pariaman. 2 hal.

4. Pengkajian Tanaman Pangan (BPTP). 2008. Teknologi Pendukung Pengembanagan Agribisnis di desa P4MI. Sulawesi Tengah: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 126 hal.

5. Badan Pusat Statistik (BPS). 2016. Produksi Padi Menurut Provinsi (ton). 1993- 2015. Sumatera Barat: Katalog BPS. 8 hal.

6. Badan Pusat Statistik (BPS). 2016. Produksi Padi Sumatera Barat menurut Kabupaten/ Kota.

2012-2015. Sumatera Barat: Katalog BPS. 8 hal.

7. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Padang Pariaman. 2016. Letak Geografis Kecamatan Sungai Limau. Sumatera Barat: Katalog BPS. 8 hal.

8. Baehaki. 1990. Berbagai Faktor Penyebab Ledakan Penggerek Batang Padi Scirpophaga innotata (Walker) pada Pertanaman Padi di Jalur Pantura. Pros. Sem. Pengelolaan Serangga Hama dan Tungau dengan Sumber Hayati. 14 hal.

9. Baehaki. 2013. Hama Penggerek Batang Padi dan Teknologi Pengendalian. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Jawa Barat: Jurnal IPTEK Tanaman Pangan. 8(1): 1-14.

10. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BBPTP). 2009. Deskripsi Varietas Padi. Subang: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 105 hal.

11. De Data, S.K.1981. Principles and Practices of Rice Production. The International Rice Research Institute. New York: Jhon Wiley & Sons. 618 hal.

12. Diana, D.R. 2016. Analisis Tingkat Serangan Penggerek Batang Padi Kuning (Scirpophaga incertulas) berdasarkan Kondisi Iklim di Kabupaten Karawang. [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor. 43 hal.

13. Dinas Pertanian Kabupaten Padang Pariaman. 2015. Luas Lahan Sawah dan Bukan Sawah Menurut Kecamatan (Ha). Kab. Padang Pariaman. 1 hal.

14. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH). 2007. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peningkatan Produktivitas Padi. Provinsi Sulawesi Selatan: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.

15. Harahap, I.S. dan B. Tjahjono. 1990. Pengendalian Hama Penyakit Padi. Jakarta: PT. Penebar Swadaya. 114 hal.

16. Hendarsih, S. dan N. Usyati. 2005. The Stem Borer Infestation on Rice Cultivars at Three Planting Times. Indonesian Journal of Agricultural Science. Indonesia Agency for Agricultural Research and Development. 6(2): 39- 45.

17. Hendarsih, S. dan Usyati, N. 2009. Pengendalian Hama Penggerek Batang Padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi.

18. Irianto, W.S. 2009. Peningkatan Produksi Padi melalui IP Padi 400. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

(6)

19. Jaipal, S., R.K. Malik., A. Yadav., dan R.K. Gupta. 2005. IPM Issues in Zerro- Tillage System in Rice-Wheat Cropping Sequence. Bul Tecnical. India: CCS Haryana Agricultural University. 36 hal.

20. Kalshoven, L.G.E. 1981. The Pest of Crops in Indonesia. P.A. Van Der Laan, penerjemah.

Jakarta: PT. Ichtiar Baru-Van Hoeve. 653 hal.

21. Kartasapoetra, A.G. 1993. Hama Tanaman Pangan dan Perkebunan. Jakarta: Bumi Aksara.

22. Kusumawardhani, R. 2009. Perkembangan Populasi Hama pada Pertanaman Padi Organik Sistem Konvensional dan SRI. [Skripsi]. Bogor: IPB. 59 hal.

23. Leatemia, J.A. dan R.Y. Rumthe. 2011. Studi Kerusakan Akibat Serangan Hama Pada Tanaman Pangan di Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur Propinsi Maluku. Fakultas Pertanian Universitas Pattimura. Ambon: Jurnal Agroforestri. 4(1): 52-56.

24. Makarim, A.K., E. Suhartatik,. dan A. Kartohardjono. 2007. Silikon Hara Penting pada Sistem Produksi Padi. Peneliti Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Jurnal Iptek Tanaman Pangan.

2(2) : 195-204.

25. Mubaroq, I.A. 2013. Kajian Potensi Bionutrien Caf dengan Penambahan Ion Logam terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Padi. Universitas Pendidikan Indonesia. Jakarta:

Jurnal Sains dan Teknologi Kimia. 4(2): 135-141.Leatemia, J.A. dan R.Y. Rumthe. 2011. Studi Kerusakan Akibat Serangan Hama Pada Tanaman Pangan di Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur Propinsi Maluku. Fakultas Pertanian Universitas Pattimura. Ambon: Jurnal Agroforestri. 4(1): 52-56.Makarim, A.K., E. Suhartatik,. dan A. Kartohardjono. 2007. Silikon Hara Penting pada Sistem Produksi Padi. Peneliti Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Jurnal Iptek Tanaman Pangan. 2(2) : 195-204.Mubaroq, I.A. 2013. Kajian Potensi Bionutrien Caf dengan Penambahan Ion Logam terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Padi.

Universitas Pendidikan Indonesia. Jakarta: Jurnal Sains dan Teknologi Kimia. 4(2): 135- 141.33Olsen, L.G., J.G. Hamilton., dan M.E. Whalon. 2004. Ecology of A Miliaris (Coleoptera:

Chrysomelidae). Annual Review of Entomology. 97: 289- 326.Pathak, M.D. dan Z.R. Khan.

1994. Insect Pest of Rice. Philipphines: International Rice Research Institute. 79 hal.Prihatman, K. 2000. Budidaya Padi, Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Jakarta. 7 hal.Purnomo dan H. Purnamawati. 2007. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul.

Departemen Pertanian. Jakarta: Penebar Swadaya.

26. Reissig, W.H., E.A. Heinrichs., J.A. Litsinger., K. Moody., L. Fiedler., T.W. Mew., and A.T.

Barrion. 1985. Illustrated Guide to Integrated Pest Management in Rice in Tripical Asia. 1995.

International Rice Research Institute. Philippines: Los Banos Laguna. 411 hal.

27. Siswanto., M. Rita., O. Dzolkhifli., dan K. Elna. 2008. Population Fluctuation of Helopeltis antonii Signoret on Cashew Anacarcium occidentalle L. Java Indonesia: JTAS. 31:191–196.

28. Siwi, S.S., N. Ridha., dan E. Mahrub. 2004. Identifikasi Jenis Penggerek Batang Padi Genus Schirpophaga Treitschke (Lepidoptera: Pyralidae) dari Daerah Indramayu dan Maros. Bogor:

Prosiding Seminar Nasional Entomologi dalam Perubahan Lingkungan Sosial. 5 Oktober 2004.

357-370 hal.

29. Subiadi. 2014. Pengaruh Sistem Tanam terhadap Intensitas Serangan Beluk pada Beberapa Varietas Padi Sawah di Kabupaten Manokwari. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Papua Barat: J. Penelitian Teknologi Pertanian. 9 hal.

30. Suharto. 2007. Pengenalan dan Pengendalian Hama Tanaman Pangan. Yogyakarta: Andi Offset.

120 hal.

(7)

31. Suprihatno, B., A.A. Daradjat., Satoto., Baehaki, S.E., I.N. Widiarta., A. Setyono., S.D.

Indrasari., O.S. Lesmana., dan H. Sembiring. 2009. Deskripsi Varietas Padi. Subang: Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. 105 hal.

32. Swastika, D.K.S., J. Wargiono., Soejitno., dan A. Hasanuddin. 2007. Analisis Kebijakan Peningkatan Produksi Padi melalui Efisiensi Pemanfaatan Lahan Sawah di Indonesia. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Bogor: Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian 5(1): 36-52.

33. Syam, M., Suparyono., Hermanto., dan D.S. Wuryandari. 2007. Masalah Lapang Hama Penyakit Hara pada Padi. Bogor: Puslitbangtan. Edisi 3.

34. Tulung, M. 2004. Sistem Peramalan Hama. Fakultas Pertanian UNSRAT Manado.34

35. Umar, M. 1991. Siklus Hidup dan Statistika Demografi Penggerek Batang Padi Kuning Scirpophaga incertulas Walker. (Lepidoptera: Pyralidae) [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

36. Yoshida, S. 1981. Fundamental of Rice Crop Science. IRRI Los Banos Laguna Philippine. 279 hal

37. Yunus, M. 2012. Kehidupan Scirpophaga incertulas dan peran Trichogama japonicum sebagai Pengendali Populasi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. 35

SOAL NO 4

• Artikel ilmiah adalah penulisan berdasarkan riset atau penelitian ilmiah yang sistematis dan menggunakan metodologi yang tepat. Tujuan utama karya ilmiah adalah untuk menyampaikan penemuan, wawasan atau analisis baru yang didukung oleh bukti dan informasi yang akurat. Makalah penelitian biasanya ditulis sebagai artikel jurnal, tesis, disertasi, laporan penelitian, atau publikasi konferensi.

• Jenis karya ilmiah:

1. Jurnal: Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah setelah melalui proses peer review.

Artikel jurnal merupakan sarana utama bagi peneliti untuk berbagi temuan dan pengetahuan dalam bidang khusus.

2. Tesis: Karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) atau magister (S2). Tesis berfokus pada penelitian yang lebih terperinci dan lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi.

3. Disertasi: Karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa sebagai syarat untuk memperoleh gelar doktor (S3). Disertasi merupakan kontribusi orisinal dalam bentuk penelitian yang signifikan dalam bidang studi yang dipilih.

4. Laporan Penelitian : Karya ilmiah yang berisi hasil dari penelitian yang dilakukan oleh individu atau kelompok peneliti. Laporan penelitian dapat berupa laporan proyek penelitian, laporan penelitian lapangan, atau laporan penelitian eksperimental.

5. MakalahKonferensi: Makalah penelitian yang dipresentasikan pada konferensi ilmiah untuk berbagi hasil, wawasan, atau analisis.

(8)

• Format penulisan makalah penelitian dapat bervariasi tergantung pada sistem referensi yang digunakan, seperti APA (American Psychological Association), MLA (Modern Language Association), atau gaya Chicago. Format penelitian memiliki beberapa elemen umum, seperti:

1. Judul: Judul singkat dan informatif yang mencerminkan isi makalah penelitian. Ringkasan:

Ringkasan singkat tentang tujuan, metode, hasil dan kesimpulan dari karya ilmiah.

2. Pendahuluan: Pengenalan topik, latar belakang, tujuan dan makna penelitian.

3. Kajian Pustaka: Membahas penelitian terdahulu dan teori-teori terkait yang berkaitan dengan topik yang dipelajari.

4. Metode Penelitian: Mendeskripsikan desain penelitian, metode pengumpulan data, dan analisis yang digunakan.

5. Temuan: Menyajikan temuan atau hasil penelitian secara objektif dan mendukungnya dengan data dan analisis.

6. Diskusi: Menganalisis dan menginterpretasikan temuan penelitian, menjelaskan bagaimana hubungannya dengan tinjauan literatur, dan memberikan interpretasi penulis.

7. Kesimpulan: Rangkum temuan utama dan implikasi dari makalah penelitian.

8. Daftar pustaka: daftar semua sumber yang digunakan dalam penelitian.

9. Lampiran: Bagian opsional yang berisi informasi tambahan, alat penelitian, atau informasi teknis lainnya.

SOAL NO 5

Berikut ini adalah 10 macam kalimat dengan menerapkan diksi bidang ilmu politik dan konjungsi yang berbeda-beda:

1. Perubahan politik di negara tersebut terjadi karena adanya ketidakpuasan rakyat, sehingga pemerintahan terguling. (karena)

2. Partai politik utama memainkan peran penting dalam mempengaruhi kebijakan publik, dan juga menjalankan fungsi kontrol terhadap pemerintah. (dan)

3. Meskipun terdapat perbedaan ideologi, partai-partai politik tersebut bekerja sama dalam upaya mencapai tujuan bersama. (meskipun)

4. Perdebatan mengenai kebijakan imigrasi memunculkan perselisihan di antara partai-partai politik. (di antara)

5. Sebagai hasil dari pemilihan umum, partai-partai politik membentuk koalisi untuk membentuk pemerintahan baru. (sebagai hasil)

6. Gerakan hak asasi manusia berperan penting dalam memperjuangkan keadilan politik dan perlindungan hak-hak individu. (dalam)

7. Kebijakan luar negeri yang lebih terbuka dapat meningkatkan hubungan diplomasi antara negara-negara, tetapi harus diimbangi dengan kepentingan keamanan nasional. (tetapi) 8. Konflik etnis dapat mempengaruhi stabilitas politik di suatu negara, sehingga memerlukan

langkah-langkah rekonsiliasi dan pemerataan kebijakan. (sehingga)

9. Meningkatnya partisipasi politik pemuda dapat membawa perubahan positif dalam tata kelola negara, namun masih dihadapkan pada kendala pengaruh elit politik. (namun)

10. Peningkatan partisipasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan politik telah memperkuat representasi gender dan mempromosikan keadilan sosial, tetapi masih diperlukan langkah-langkah untuk mengatasi hambatan yang ada. (tetapi masih)

Referensi

Dokumen terkait

SUHARTINI (2015).Judul Penelitian “Meningkatkan Keterampilan Menentukan Kalimat Utama dalam Paragraf dengan Teknik Jigsaw (PTK di Kelas IV SD Negeri Taman Ciruas

1. Apa yang dimaksud dengan paragraf 2. Beberapa syarat dalam paragraf 3. Jenis-jenis paragraf beserta klasifikasinya 4. Pengembangan

Kamu dapat menyusun paragraf dengan ejaan yang baik, pilihan kata yang tepat, dan penggunaan kalimat yang baik.. Kamu juga dapat menentukan kalimat utama dalam

Paragraf merupakan sebuah kumpulan dari kalimat kalimat yang berisi tentang satu ide pokok atau gagasan utama.. Dalam Lunsford dan Connor dijelaskan bahwa paragraf adalah

Dalam suatu paragraf, terdiri dari beberapa kalimat, kita harus mengetahui terlebih dahulu kalimat yang akan disusun menjadi sebuah paragraf, kalimat-kalimat tersebut harus

Teknik Pengembangan Paragraf  Pengembangan Teknik definisi: Pengembangan paragraf ini digunakan apabila seorang penulis bermaksud menjelaskan suatu istilah yang mengandung suatu

Media pembelajaran powerpoint atau ppt Bahasa Indonesia Tema 1 Kelas 5 SD/MI tentang Ide Pokok dalam Paragraf. Ide pokok disebut juga dengan gagasan utama atau gagasan

Disajikan teks nonfiksi, peserta didik dapat menentukan kalimat utama pada paragraf dengan benar L3 ● Baca kalimat pertama dan kalimat terakhir dalam paragraf ● Tentukan ide pokok