• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARIWISATA PERAIRAN Kelompok 1

N/A
N/A
THEMEREE

Academic year: 2024

Membagikan " PARIWISATA PERAIRAN Kelompok 1"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN OBSERVASI RANU GUMBOLO

Dosen Pengampu : Ibu Garsione Agni Andrea Mata Kuliah : Perairan Pariwisata

KELOMPOK 3:

1. Muhammad Subkhana A. 23045010032

2. Alfi Syahr Putri Wicaksana 23045010047 3. Bella Aiska Octavia R. 23045010052 4. Nur Shinta Fadila 23045010080 5. Fathan Hasbi Maulana 23045010083

PROGRAM STUDI PARIWISATA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

SURABAYA

2024

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih dan maha penyayang. kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan observasi di wisata Ranu Gumbolo

Terlepas dari semua ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna, masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat atau tata bahasa. Laporan ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan penelitian ini.

Besar harapan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 1

DAFTAR ISI ... 2

BAB I ... 3

PENDAHULUAN ... 3

1.1 Latar Belakang ... 3

1.2 Rumusan masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II ... 5

KAJIAN PUSTAKA ... 5

2.1 Kajian Pustaka ... 5

BAB III ... 7

METODE PENELITIAN ... 7

3.1 Metode Penelitian ... 7

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 8

BAB IV ... 9

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 9

3.1 Ranu Gumbolo ... 9

3.2 Konsep Kegiatan Wisata ... 10

BAB V ... 12

KESIMPULAN DAN SARAN ... 12

5.1 Kesimpulan... 12

5.2 Saran ... 12

BAB VI ... 13

DAFTAR PUSTAKA ... 13

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi negara-negara di dunia. Sektor pariwisata menjadi harapan Pemerintah agar dapat menjadi pilar utama pembangunan ekonomi di suatu negara. Sektor pariwisata juga berperan sebagai peningkatan kesejahteraan masyarakat dan program pembangunan Pemerintah.

Pariwisata sering disebut sebagai new kind of sugar, passport to development, invisible export, tool for regional development, non polluting industry, dan lain-lain. Indonesia menjadi salah satu negara berkembang yang menjadikan pariwisata sebagai pembangunan berkelanjutan yang terencana dari segi ekonomi, maupun sosial budaya.

Menurut UU Kepariwisataan no. 9 tahun 1990, disebutkan bahwa kepariwisataan merupakan suatu perjalanan yang dilakukan dari satu tempat ke tempat lain untuk sementara waktu dan bukan bertujuan untuk menetap atau mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya.

Melainkan hanya bertujuan menikmati perjalanan untuk mencapai kepuasan. Pariwisata bisa memberikan masyarakat suatu informasi atau pengetahuan mengenai budaya, adat istiadat, atau bahkan keindahan suatu daerah atau negara lain.

Danau merupakan sumber daya air tawar yang memberikan kontribusi besar terhadap kehidupan baik dari segi hidrologi, ekologi, serta kegiatan sosial ekonomi manusia. Hal ini ada kaitannya dengan fungsi danau yaitu sebagai habitat berbagai jenis makhluk hidup air, sumber air minum bagi warga sekitar, penunjang berbagai jenis industri, serta sumber air untuk kegiatan pertanian dan budidaya perikanan. Ruang dan tanah di daerah kawasan danau digunakan untuk menampung berbagai kegiatan manusia seperti pemukiman warga, saluran limbah rumah tangga, prasarana jalan, tanah pertanian, tempat rekreasi, dan lain sebagainya.

Sama hal nya dengan danau Ranu Gumbolo yang terletak di Dusun Mulyosari, Pagerwojo, Tulungagung. Masyarakat di sekitar wisata Ranu Gumbolo ini mendapat banyak manfaat dari danau tersebut. Salah satunya adalah untuk pengairan sawah di sekitar danau dan untuk membudidayakan ikan yang hidup di air tawar. Dengan kesadaran masyarakat juga, danau Ranu Gumbolo ini kini dikembangkan menjadi tempat wisata yang menampilkan pemandangan alam dari hutan dan danau yang dapat memanjakan para wisatawan yang berkunjung.

(5)

Dalam Kesempatan kali ini, kita akan meneliti lebih dalam tentang wisata Ranu Gumbolo dan memberi saran untuk kedepannya agar wisata Ranu Gumbolo ini makin berkembang pesat serta menjadi salah satu ikon danau di Tulungagung yang akan dikenal oleh banyak kalangan masyarakat.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa saja yang bisa dilakukan (something to do)?

2. Apa saja yang bisa dilihat (something to see)?

3. Apa saja yang bisa dibeli (something to buy)?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apa saja yang bisa dilakukan (something to do) di Ranu Gumbolo.

2. Untuk mengetahui apa saja yang bisa dilihat (something to see) di Ranu Gumbolo.

3. Untuk mengetahui apa saja yang bisa dilihat (something to buy) di Ranu Gumbolo.

4. Untuk memberi saran atau rekomendasi untuk perkembangan wisata Ranu Gumbolo.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Secara akademis, Informasi yang diperoleh diharapkan dapat menambah wawasan dan relasi dalam pengetahuan di bidang ilmu Perairan Pariwisata

2. Secara Praktis, Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pihak Ranu Gumbolo kabupaten Tulungagung untuk lebih mengoptimalkan konsep kegiatan wisata yang memuat 3S (something to see, something to do, something to buy) yang ada di kawasan wisata Ranu Gumbolo.

(6)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Pariwisata

Pariwisata menurut ( Muljadi : 2012 : 7 ) muncul didalam masyarakat sudah ada sejak abad ke 18, tepatnya setelah terjadinya revolusi industri di Inggris, pengistilah tersebut bermula dari adanya suatu kegiatan berwisata atau kegiatan berpindahnya tempat dengan adanya alasan tertentu selain alasan yang bisa menghasilkan upah, pariwisata sendiri berasal dari dua suku kata yakni “ pari “ yang mempunyai arti banyak maupun berkali - kali, serta “ wisata “ yang artinya perjalanan, jadi Pariwisata merupakan suatu kegiatan perjalanan atau bepergian yang dilakukan dengan berulang kali. Pada Bab I Pasal I ayat ( 3 ) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan mendefinisikan bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah.

2.1.2 Jenis - Jenis Pariwisata

Menurut ( Pendit : 1994 ) Pariwisata dibedakan menjadi beberapa jenis menurut kegiatan wisatawan untuk berkunjung ke suatu tempat, adapun jenis-jenis nya diantaranya adalah :

1. Wisata Budaya : Dalam Wisata Budaya perjalanan yang dilakukan terjadi karena dasar keinginan untuk memperluas pengetahuan serta perspektif dalam belajar, seperti Keadaan masyarakat, adat istiadat, cara hidup maupun bertahan hidup, serta kesenian 2. Wisata Maritim atau Bahari : Dalam Wisata Maritim atau Bahari yang biasanya diisi

dengan kegiatan yang melibatkan air sebagai objek utamanya seperti, Pantai, Danau, dan Teluk, kegiatan yang ada didalamnya pun cukup beragam mulai dari memancing, berlayar, menyelam, berselancar, atau kegiatan menarik wisatawan untuk melihat pemandangan indah dibawah permukaan air laut, wisata bahari juga memanfaatkan potensi alam sebagai nilai tambahan dalam menarik minat wisatawan

2.1.3 Danau

Danau merupakan sebuah perairan yang terbentuk secara alami berupa basin yang sangat besar, menurut ( Sihotang dan Efawani : 2007 ) danau merupakan sebuah cekungan yang

(7)

menampung air didalamnya, proses tersebut terbentuk secara alami yang disebabkan oleh daya tektonik, vulkanik maupun glacial, sedangkan menurut ( Odum : 1994 ) Danau ditentukan menjadi 3 jenis kategori, diantaranya adalah :

1. Danau Oligotrofik - Eutrofik, yaitu jenis yang diklasifikasikan menurut produktivitas primernya, danau Oligotrofik sendiri merupakan danau yang memiliki kadar hara yang rendah, sedangkan danau eutrofik merupakan danau yang memiliki kadar hara yang lebih tinggi

2. Danau Khusus, merupakan danau dengan kategori kurang gizi, dimana memiliki kandungan asam humat yang tinggi, seperti danau alkali gurun, danau vulkanik berlapis kimiawi serta danau polaritas

3. Danau yang dibangun secara artifisial atau dibangun oleh manusia untuk tujuan tertentu seperti, pembangkit listrik, perikanan darat serta air minum.

2.1.4 Konsep Kegiatan Wisata

Menurut (Yoeti, 1985) konsep kegiatan wisata dapat didefinisikan dengan tiga faktor, yaitu something to see, something to do, dan something to buy. Jika ketiga faktor ini dapat dikembangkan oleh pelaku usaha pariwisata maka akan meningkatkan daya tarik wisatawan.

Berikut adalah penjelasan dari tiga faktor tersebut,

● something to see biasanya terkait dengan kegiatan dan pemandangan yang ada di area wisata tersebut, contoh : pertunjukan tarian tradisional, pesona keindahan alam, museum,

● something to do terkait dengan atraksi atau aktivitas yang bisa dilakukan oleh wisatawan saat berada di tempat wisata tersebut, contoh : menaiki kapal saat di pantai, mendaki gunung, dan

● something to buy terkait dengan cenderamata atau produk khas daerah wisata tersebut yang bisa dijadikan oleh-oleh atau kenang-kenangan yang dijual di sekitar wisata tersebut, contoh : baju, gantungan kunci, sandal.

(8)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Menurut ( Sugiyono : 2020 ) mengatakan bahwa metode penelitian Kualitatif adalah sebuah metode yang berlandaskan pada filsafat positivisme atau interpretif, metode ini biasanya digunakan untuk meneliti objek yang alamiah dimana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik yang digunakan dalam metode kualitatif ini diantaranya dilakukan secara triangulasi atau gabungan dari observasi, wawancara serta dokumentasi, data yang diperoleh cenderung data kualitatif, analisis data, serta hasil dari penelitian kualitatif ini bersifat untuk memahami makna, memahami keunikan, mengkonstruksi fenomena serta menemukan hipotesis.

1. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu metode yang terdapat pada pengumpulan data kualitatif, wawancara juga melibatkan proses interaksi antara pewawancara dengan orang yang diwawancara selaku sumber informasi. Interaksi tersebut berupa upaya pewawancara untuk bertanya langsung pada sumber informasi terkait dengan sesuatu yang diteliti mengenai pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya.

Gambar 2.1 : Wawancara bersama pengelola

2. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan daya yang memiliki ciri spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, observasi juga tidak terbatas pada orang, akan tetapi juga objek - objek alam yang lain, observasi dilakukan melalui pengamatan serta pencatatan secara sistematik terhadap berbagai fenomena yang menjadi objek pengamatan atau terhadap indikator-indikator dari variabel penelitian

(9)

Gambar 2.2 : Foto bersama pengelola Ranu Gumbolo

Observasi dalam penelitian kali ini yaitu dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya di Wisata Ranu Gumbolo, Tulungagung

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Lokasi

Lokasi penelitian merupakan tempat atau objek untuk diadakan suatu penelitian, pada penelitian kali ini kami datang ke salah satu destinasi wisata yakni Ranu Gumbolo yang berlokasi di desa Mulyosari, kecamatan Pagerwojo, kabupaten Tulungagung, provinsi Jawa Timur, kami mengambil lokasi tersebut karena menurut kami wisata Ranu Gumbolo yang terdapat di kabupaten Tulungagung masih tergolong wisata dalam tahap pengembangan serta masih jarang wisatawan yang tau tentang wisata tersebut.

2. Waktu

Penelitian ini kita lakukan untuk mengobservasi dan mewawancarai secara langsung kepada pengelola wisata Ranu Gumbolo dengan memakan waktu hanya sehari dan dilakukan pada tanggal 3 Maret 2024.

(10)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Ranu Gumbolo

Ranu Gumbolo diresmikan pada tahun 2016 oleh PERHUTANI dan LKMD. Saat ini, Ranu Gumbolo dikelola dan dikembangkan oleh PERHUTANI yang bekerja sama dengan pengusaha Kabupaten Tulungagung pada tanggal 22 Agustus 2023 yang bernama Nila Rahmaniar atau kerap disapa Bu Dendy yang bergelut di bidang usaha F&B. Danau Ranu Gumbolo beralamat di Dusun Mulyosari, Pagerwojo, Tulungagung. Danau Ranu Gumbolo merupakan danau dengan aliran air dari waduk wonorejo, dimana bisa dikatakan danau tersebut merupakan bagian dari waduk. Dulunya kawasan Ranu Gumbolo merupakan aliran muara waduk yang dibangun guna menanggulangi banjir di kabupaten Tulungagung. Penamaan Ranu Gumbolo sendiri terinspirasi dari Ranu Kumbolo, sebab kedua wisata tersebut memiliki beberapa kemiripan seperti air danau yang hijau, pepohonan pinus serta suasana segar yang menyenangkan. Ranu Gumbolo memiliki ketinggian 182 mdpl oleh karena itu suasana yang ditawarkan sangat cocok untuk bersantai.

Sebelum dijadikan objek wisata ranu gumbolo hanya dikunjungi oleh para pemancing saja, selain kawasannya yang rindang ikan di wilayah ini juga cukup banyak. Ranu Gumbolo yang memiliki hutan alami, hutan di Ranu Gumbolo justru merupakan hasil reboisasi. Awalnya, reboisasi dilakukan demi mencegah longsor di kawasan Waduk Wonorejo. Namun, akhirnya diperluas hingga kawasan Ranu Gumbolo. Proses reboisasi tersebut mulai dilakukan tahun 2001 dengan menanam ribuan pohon pinus dan jati. Karena itulah, kini kita bisa melihat deretan pohon pinus sebagai pemandangan yang indah. Tak jarang, beberapa orang memanfaatkannya sebagai lokasi foto pre-wedding.

Ranu Gumbolo sudah dilengkapi fasilitas yang cukup memadai. Tersedia warung kuliner, toilet hingga mushola serta penyewaan kursi untuk bisa menikmati pemandangan di Ranu Gumbolo. Harga tiket Ranu Gumbolo berbeda antara hari biasa dengan akhir pekan.

Harga tiketnya sangat terjangkau, untuk hari biasa akan dikenai tarif Rp6.000, sementara untuk akhir pekan dan hari libur nasional Rp8.000. Akan ada tambahan untuk parkir motor Rp2.000 dan mobil Rp5.000. Tempat ini buka setiap hari mulai pukul 06.00 – 17.00 WIB.

Hasil wawancara yang telah kita lakukan dengan narasumber Bapak Dani selaku pengelola Wisata tersebut yaitu Ranu gumbolo sedang di bangun Penginapan, dan rencananya akan mengembangkan atraksi wisata seperti camping, ATV, speed boat, perahu kano, river tubing lalu untuk Pengembangan Pemasaran Ranu Gumbolo akan membuka sosial media seperti instagram, tiktok untuk pemasaran kedepannya dan bisa langsung reservasi melalui nomor whatsapp petugas tiket Ranu Gumbolo. Untuk Pembangunan Industri pariwisata Ranu gumbolo yaitu merencanakan pembangunan food court serta persewaan barang untuk berkemah yang dijalankan oleh masyarakat desa setempat.

(11)

3.2 Konsep Kegiatan Wisata

3.2.1 Something To Do

Ranu Gumbolo merupakan tempat wisata danau yang menawarkan berbagai aktivitas menarik yang ada di dalamnya, beberapa aktivitas menarik yang dapat dilakukan saat mengunjungi Ranu Gumbolo diantaranya adalah :

1. Memancing di tepi danau

Gambar 3.2.1 : Memancing di danau

2. Bersantai dengan menikmati keindahan danau

Gambar 3.2.2: Bersantai

3. Camping di area camping ground

Gambar 3.2.3 : Camping di area camp ground 4. berfoto-foto

(12)

Namun, saat ini wisata Ranu Gumbolo masih dalam tahap atau proses pengembangan.

Setelah melakukan wawancara bersama pengelola tempat wisata Ranu Gumbolo yakni Bapak Dani, kami menemukan beberapa informasi dari beliau terkait pengembangan wisata Ranu Gumbolo untuk kedepannya yang rencananya akan selesai pada bulan April mendatang.

Atraksi yang akan dikembangkan adalah : 1. Kapal

2. Speedboat 3. Outbond 4. ATV

5. Perahu kano 6. River tubing

Selain atraksi, penataan fasilitas yang ada di ranu gumbolo juga akan lebih dirapikan lagi supaya wisatawan merasa nyaman saat sedang berwisata. Akan dibangun juga area camping ground yang lebih memadai dari sebelumnya dan tak hanya itu nantinya juga akan dibangun sebuah penginapan yang saat ini masih dalam tahap untuk pembangunan. Diharapkan dengan adanya pengembangan bebe

3.2.3 Something to see

Ranu Gumbolo merupakan sebuah wisata alam yang menjajakan kombinasi dari pemandangan danau serta pepohonan pinus yang memanjakan mata, banyak sekali spot foto estetik yang ada di wisata ini, tak jarang terdapat pasangan yang melakukan foto prewedding mereka dengan background pemandangan danau serta pepohonan pinus, selain prewedding terkadang juga terdapat beberapa siswa sekolah yang melakukan foto buku tahunan mereka disini

Gambar 3.2.5: Pemandangan danau dan pepohonan di Ranu Gumbolo

3.2.4 Something to buy

Saat ini wisata Ranu Gumbolo belum memiliki cenderamata atau produk dari warga sekitar untuk dijadikan buah tangan oleh wisatawan. Namun kedepannya pengelola akan memikirkan dan merencanakan untuk membuat cenderamata supaya wisatawan dapat mengenang liburannya lewat cenderamata tersebut.

(13)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Ranu Gumbolo adalah sebuah destinasi wisata alam yang terletak di Desa Mulyosari, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung. Objek wisata ini mulai dibuka sejak tahun 2016 dan dikelola oleh pihak PERHUTANI bekerjasama dengan pengusaha lokal yang dipimpin oleh Bu Dendy. Ranu Gumbolo menawarkan pemandangan danau yang memukau serta hamparan pepohonan pinus yang hijau dan rindang, tempat yang sempurna untuk bersantai. Awalnya, kawasan ini hanya menjadi tujuan para pemancing, namun kini telah berkembang menjadi destinasi wisata yang menawarkan berbagai aktivitas.

5.2 Saran

Berdasarkan informasi yang ada, Wisata Ranu Gumbolo adalah destinasi wisata yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Berikut adalah beberapa saran untuk pengembangan Ranu Gumbolo:

1. Lakukan promosi secara terpadu melalui media sosial dan buatlah iklan promosi yang menarik.

2. Tingkatkan fasilitas yang ada dan tambahkan pilihan aktivitas rekreasi untuk menarik lebih banyak wisatawan.

3. Dukung produksi cinderamata lokal untuk menambah variasi pengalaman belanja bagi wisatawan.

4. Bangun kerjasama dengan pengusaha pariwisata lokal untuk pengembangan Ranu Gumbolo secara berkelanjutan.

(14)

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

A.J, Muljadi. 2012. Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Odum, E.P. 1994. Dasar-dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Universitas Gadjah Mada

Pendit, S Nyoman. 1994. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana jilid II.Jakarta Pusat:PT Pradnya Pramita

Sugiyono, 2020. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sihotang. C., dan Efawani. 2007. Limnologi Perikanan. Universitas Riau. Pekanbaru.

Sugiyono, 2020. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

wisata yang dimiliki, (3) mengetahui eisiensi pengelolaan obyek wisata yang dikelola, (4) mengetahui perbedaan pengelolaan kepariwisataan Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Gunungkidul

Hambatan atau ancaman kerusakan pada lahan kelas II adalah salah satu atau kombinasi dari faktor berikut: (1) lereng yang landai atau berombak (>3 % – 8 %), (2) kepekaan erosi

e. Indah: Suatu kondisi lingkungan di destinasi pariwisata atau daerah tujuan wisata Goa Pancur yang mencerminkan keadaan yang indah dan menarik yang

, yaitu Tim Tenaga Pendidik di Program Studi Keahlian Usaha Perjalanan Wisata di SMK Negeri 2 Mataram dan telah mengikuti beberapa diklat yang sesuai

1) Meningkatkan dan mengembangkan jenis produk pariwisata pedesaan. 2) Memperbaiki dan meningkatkan asksesibilitas menuju objek wisata. 3) Meningkatkan promosi

Desa Sayan memiliki 3 potensi utama yang ingin dikembangkan untuk dijadikan Daya Tarik Wisata guna mewujudkan misinya yakni menjadi Desa Wisata. Tentunya