• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN

N/A
N/A
Xurts Gam

Academic year: 2023

Membagikan "PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PARTAI POLITIK PDI-P

( PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN)

DOSEN PENGAMPUH: Ibrahim Mifthafariz Mirza, S.Ip., M.P.A DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3

1. MULYADI (2130702072)

2. IRMAWATI (2130702076)

3. ANGGI NASIR RAPITULLAH (2130702083 4. MUTIARA SAVIRA HARIANZA (2130702093) 5. ALFANSURIY RAHMANDA IKHSAN (2130702087)

6. ELSI SAFITRI (2130702101)

JURUSAN/PRODI ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UIN RADEN FATAH PALEMBANG

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT.yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Partai Politik PDI-P” ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Lembaga dan Kelompok Intermediari. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan literasi mengenai materi tentang “Partai Politik PDI-P”

bagi para pembaca dan juga para penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ibrahim Mifthafariz Mirza,S.Ip.,M.P.A selaku dosen mata kuliah Lembaga dan Kelompok Intermediari yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi. Terimakasih banyak teman- teman kelompok seperjuangan yang telah bekerja sama dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini jauh dari kata sempurna baik dari segi kerangka, bahasa maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

Palembang,19 oktober 2022

Penulis ii

(3)

DAFTAR ISI KATA PENGENTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Masalah BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah Partai PDI-P

2.2 Tokoh yang berperan dalam Partai PDI-P 2.3 Presentasi dan Kinerja Partai PDI-P BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN 3.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA

iii

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Partai politik merupakan sarana bagi warga Negara untuk turut serta atau berpartisipasi dalam proses pengelolaan Negara. Dewasa ini partai politik sudah sangat akrab di lingkungan kita. Sebagai lembaga politik, partai bukan sesuatu yang dengan sendirinya ada. Kelahirannya mempunyai sejarah yang cukup panjang, meskipun juga belum cukup tua. Bisa dikatakan partai politik merupakan organisasi yang baru dalam kehidupan manusia, jauh lebih muda dibandingkan dengan organisasi Negara.

Partai politik menurut Ramlan Surbakti, merupakan kelompok anggota yang terorganisir secara rapi dan stabil yang dipersatukan dan dimotivasi dengan ideologi tertentu, dan yang berusaha mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam pemerintahan melalui pemilihan umum guna melaksanakan alternatif kebijakan umum yang mereka susun. Alternatif kebijakan umum yang disusun ini merupakan hasil pemanduan berbagai kepentingan yang hidup dalam masyarakat, sedangkan cara mencari dan mempertahankan kekuasaan guna melaksanakan kebijakan umum dapat melalui penilihan umum dan cara-cara lain yang sah.

Khususnya di Indonesia sebagaimana yang diatur dalam undang-undang bahwa keberadaan partai politik menjadi bagian dari setiap aktifitas politik bangsa ini. Begitu juga dengan partai PDI Perjuangan yang lahir pada era orde baru dengan semangat perubahan karena kekangan orde baru dalam kepartaian di tanah air. PDI Perjuangan telah banyak mewarnai kehidupan politik negeri ini, mulai dari pusat hingga daerah. Artinya partai ini telah menunjukkan kekuatan politik di masyarakat, yang tentunya lahir tidak mudah dan penuh perjuangan.

1

(5)

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah partai PDI-P?

2. Siapa saja tokoh yang berperan dalam partai PDI-P?

3. Bagaimana presentasi dan Kinerja Partai PDI-P?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui sejarah dari Partai PDI-P

2. Untuk mengetahui tokoh yang berperan dalam Partai PDI-P 3. Untuk mengetahui presentasi dan Kinerja Partai PDI-P

2

(6)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah Partai Politik PDI-P

Sejarah PDI diawali dengan penggabungan atau peleburan lima partai politik yaitu PNI, Parkindo, Partai Katolik, Murba dan IPKI. Kelima partai ini memiliki latar belakang, landasan sosial, ideologi, dan sejarah perkembangan yang berbeda. Peleburan lima parpol itu terjadi pada 10 Januari 1973, yang kini diperingati sebagai hari jadi PDI Perjuangan.

Musyawarah nasional PDI pertama terjadi pada tanggal 20-24 September 1973 dan terjadi perpecahan internal. Pada saat itu Pemerintahan Soeharto dalam era Orde Baru-nya sangat mengawasi gerakan PDI sebagai parpol.

Partai Demokrasi Indonesia (PDI) adalah salah satu Partai Politik di Indonesia yang pernah menjadi kontestan Pemilu dan merupakan satu diantara tiga partai peserta pemilu di era orde baru. PDI didirikan pada tanggal 10 Januari 1973, merupakan fusi (penggabungan) dari beberapa partai yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Partai Murba), Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (Partai IPKI) dan juga dua partai keagamaan Partai Kristen Indonesia (Parkindo) dan Partai Katolik di Jakarta.

Dalam tubuh PDI, massa terbesar adalah berasal dari PNI, partai yang didirikan oleh Soekarno dengan basis massa di Jawa Timur dan Jawa Tengah. IPKI adalah partai yang sangat anti-PKI pada zaman Orde Lama dalam hal ini posisi nya adalah berseberangan dengan Partai Murba yang dibubarkan oleh Keputusan Presiden pada tanggal 21 September 1965. PDI mempunyai komitmen ideologi Pancasila sebagai prinsip dasar perjuangannya. Pada awal berdirinya, pada tahun 1973, PDI dipimpin oleh Mohammad Isnaeni.

(7)

Dengan berkembangya semangat rehabilitasi nama Soekarno yang merupakan

"Proklamator dan juga pencetus Pancasila" maka pada masa kepemimpinan Soerjadi pada tahun 1986 mulailah diadakan pendekatan terhadap keluarga Sukarno yaitu Megawati Soekarnoputri dan juga Guruh Soekarnoputra untuk bergabung dalam PDI.

Dalam pemilu 1987 PDI mendapatkan sambutan positif baik dari kaum Sukarnois (PNI) dan terutama juga golongan pemilih muda pemula.

Pada Kongres Nasional 1993, Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia, salah satu dari tiga partai politik yang diakui oleh pemerintahan "Orde Baru" Presiden Soeharto. Hasil ini tidak diakui oleh pemerintah, yang terus mendorong Budi Harjono, calon ketua umum yang dipilihnya, untuk dipilih.

Kongres Khusus diadakan di mana pemerintah mengharapkan Harjono terpilih, tetapi Megawati sekali lagi muncul sebagai pemimpin terpilih. Posisinya semakin terkonsolidasi ketika Majelis Nasional PDI meratifikasi hasil kongres.

Pada bulan Juni 1996, Kongres Nasional kembali diadakan di Kota Medan, di mana Megawati tidak diundang; anggota anti-Megawati hadir. Dengan dukungan pemerintah, Suryadi, mantan ketua umum, terpilih kembali menjadi Ketua Umum PDI.

Megawati menolak mengakui hasil kongres ini dan terus memandang dirinya sebagai pemimpin sah PDI.

Pagi 27 Juli 1996, Suryadi mengancam akan mengambil kembali markas PDI di Jakarta. Para pendukung Suryadi (kabarnya dengan dukungan Pemerintah) menyerang Markas Besar PDI dan menghadapi perlawanan dari pendukung Megawati yang ditempatkan di sana sejak Kongres Nasional di Medan. Dalam bentrokan berikutnya, pendukung Megawati berhasil bertahan di markas. Kerusuhan pun terjadi—pada tahap yang dianggap terburuk yang pernah dilihat Jakarta pada masa "Orde Baru"—yang disusul dengan tindakan keras pemerintah. Pemerintah kemudian menuding kerusuhan itu terjadi pada Partai Rakyat Demokratik (PRD). Meski digulingkan sebagai ketua oleh Suryadi dan pemerintah, acara tersebut sangat mengangkat profil Megawati, memberikan simpati dan popularitas nasional.

(8)

PDI kini terpecah menjadi dua fraksi, Megawati dan Suryadi. Yang pertama ingin berpartisipasi dalam pemilihan legislatif 1997, tetapi pemerintah hanya mengakui yang terakhir. Dalam pemilu, Megawati dan pendukungnya memberikan dukungan kepada Partai Persatuan Pembangunan dan PDI hanya meraih 3% suara.

Karena pemerintahan Soeharto lengser pada reformasi 1998, PDI di bawah pimpinan Megawati Sukarnoputri semakin kuat, dan ditetapkan sebagai ketum DPP PDI periode 1998-2003 pada Kongres ke-V di Denpasar, Bali.

Megawati Sukarnoputri kemudian mengubah nama PDI menjadi PDI Perjuangan pada 1 Februari 1999 agar dapat mengikuti pemilu. Nama tersebut disahkan oleh Notaris Rahmat Syamsul Rizal dan kemudian dideklarasikan pada 14 Februari 1999 di Istora Senayan, Jakarta.

PDI Perjuangan (PDIP) melakukan Kongres I pada 27 Maret-1 April 2000 di Hotel Patra Jasa, Semarang, Jawa Tengah. Kongres tersebut menghasilkan keputusan Megawati Sukarnoputri sebagai Ketum DPP PDIP periode 2000-2005. Pada Kongres IV PDIP di Bali pada 8-12 April 2015, Megawati Sukarno Putri kembali dikukuhkan sebagai Ketum PDIP periode 2015-2020.

2.2 Tokoh Yang Berperan Dalama PDI-P

Susunan pengurus DPP PDI Perjuangan periode 2019-2024:

1. Ketua Umum: Megawati Soekarnoputri.

2. Ketua Bidang Kehormatan Partai: Komarudin Watubun.

3. Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi: Djarot Saiful Hidayat.

4. Ketua Bidang Pemenangan Pemilu: Bambang Wuryanto.

5. Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi: Sukur Nababan.

6. Ketua Bidang Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan: Puan Maharani.

7. Ketua Bidang Hukum HAM dan Perundang-undangan: Yasonna Hamonangan Laoly.

8. Ketua Bidang Perekonomian: Said Abdullah.

9. Ketua Bidang Kehutanan dan Lingkungan Hidup: I Made Urip

(9)

10. Ketua Bidang Kemaritiman: Rokhmin Dahuri.

11. Ketua Bidang Luar Negeri: Ahmad Basarah.

12. Ketua Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana: Ribka Tjiptaning.

13. Ketua Bidang Industri, Ketenagakerjaan dan Jaminan Sosial: Nusirwan Sujono.

14. Ketua Bidang Kesehatan dan Anak: Sri Rahayu.

15. Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan: Tri Rismaharini.

16. Ketua Bidang Koperasi: Mindo Sianipar.

17. Ketua Bid Pariwisata: Sarwo Budi Wiranti Sukamdani.

18. Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga: Eriko Sotarduga.

19. Ketua Bid Keagamaan dan Kepercayaan kepada Tuhan YME: Hamka Haq.

20. Ketua Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif dan Digital: Prananda Prabowo.

21. Sekretaris Jenderal (Sekjen): Hasto Kristiyanto.

22. Wakil Sekjen Bidang Internal: Utut Adianto.

23. Wakil Sekjen Bidang Program Kerakyatan: Sadarestuwati 24. Wakil Sekjen Bidang Program Pemerintahan: Arief Wibowo 25. Bendahara Umum: Olly Dondo Kambey.

26. Wakil Bendahara Umum Bidang Internal: Rudiyanto Tjen.

27. Wakil Bendahara Umum Bidang Program: Juliari Peter Batubara.

2.3 Kinerja dan Prestasi Partai Politik PDI-P 1. Kinerja Parta Politik PDI-P

Suatu Kinerja dalam organisasi baik orgaisasi kecil maupun besar harus tersusun dan terencana, dalam kinerja Partai politik dapat dilaksanakan dengan di tandai dengan adanya visi dan misi dari sebuah organisasi. Adapun visi dan misi dari partai politik PDI-P adalah sebagai berikut:

a. Visi PDI Perjuangan

(10)

Visi PDI perjuangan berdasarkan dengan amanat pasal 6 Anggaran Dasar adalah sebagai berikut :

1. Alat perjuangan guna membentuk dan membangun karakter bangsa berdasarkan pancasilah 1 juni 1945

2. Alat perjuangan untuk melahirkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang berketuhanan, memiliki semangat sosio nasionalisme dan sosio demikrasi (tri sila)

3. Alat perjuangan untuk memantang segala bentuk individualisme dan untuk menghidupkan jiwa dan semangat gotong royong dalam kehidupaan bermasyarakat berbangsa dan bernegara (eka sila)

4. Wadah komunikasi politik, mengembangkan dan memperkuat pertisipasi politik warga negara

5. Wadah untuk membentuk kader bangsa yang berjiwa pelopor, dan memiliki pemahaman, kemampuan menjabarkan dan melaksanakan ajaran Bung Karno dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

b. Misi PDI Perjuangan

misi PDI Perjuangan diamanatkan dalam pasal 7,8,9 dan 10 anggaran dasar partai yaitu sebagai berikut:

pasal 7 partai mempunyai tujuan umum yaitu:

1. Mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 sebagaimana dimaksud dalam pembukaan undang-un dang dasar negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam bentuk mewujudkan masyarakat adil dan Makmur dalam bingkai negara kesatuan republic Indonesia yang bersemboyan bhineka tunggal ika

(11)

2. Berjuang mewujudkan Indonesia sejahterah berkeadilan sosial yang berdaulat di bidang politik, berdiri diatas kaki sendiri di bidang ekonomi, dan Indonesia yang berkepribadian dalam masyarakat.

Pasal 8, partai mempunyai tujuan khusus:

1. Membangun gerakan politik yang bersumber pada kekuatan rakyat untuk mewujudkan kesejahteraan berkeadilan sosial

2. Membangun semangat, mengkonsolidasi kemauan, mengorganisir tindakan dan kekuatan rakyat, mendidik dan menuntun rakyat untuk membangun kesadaran politik dan mengolah semua tenaga rakyat dalam satu gerakan politik untuk mencapai kemerdekaan politik dan ekonomi

3. Memperjuangkan hak rakyat atas politik, ekonomi, sosial dan budaya, terutama demi pemenuhan kebutuhan absolut rakyat, yaitu kebutuhan material berupa sandang, pangan, papan dan kebutuhan spiritual berupa kebudayaan, pendidikan dan kesehatan

4. Berjuang mendapatkan kekuasaan politik secara konstitusional sebagai alat untuk mewujudkan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu mewujudkan pemerintahan yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, dan

5. Menggalang solidaritas dan membangun kerjasama internasional berdasarkan spirit Dasa Sila Bandung dalam upaya mewujudkan cita-cita Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Tahun 1945

Pasal 9, Partai mempunyai fungsi:

1. Mendidik dan mencerdaskan rakyat agar bertanggung jawab menggunakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara

(12)

2. Melakukan rekrutmen anggota dan kader Partai untuk ditugaskan dalam struktural Partai, LembagaLembaga Politik dan Lembaga- Lembaga Publik

3. Membentuk kader Partai yang berjiwa pelopor, dan memiliki pemahaman, kemampuan menjabarkan dan melaksanakan ajaran Bung Karno dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

4. Menghimpun, merumuskan, dan memperjuangkan aspirasi rakyat menjadi kebijakan pemerintahan negara

5. Menghimpun, membangun dan menggerakkan kekuatan rakyat guna membangun dan mencapai cita-cita masyarakat Pancasila, dan

6. Membangun komunikasi politik berlandaskan hakekat dasar kehidupan berpolitik, serta membangun partisipasi politik warga negara

2. Prestasi Pertai Politik PDI-P

Referensi

Dokumen terkait

Partai politik dapat terjebak pada godaan politik uang di antara pasangan kandidat yang bersaing dan memancing sikap skeptis masyarakat terhadap iklim demokrasi yang berkembang melalui

Dalam sistem ini, setiap partai politik memiliki daftar calon yang telah ditetapkan sebelumnya, dan calon terpilih ditentukan oleh partai politik berdasarkan jumlah suara yang diperoleh