PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA) PADA ANAK
DISUSUN OLEH:
• MIRA SAFRINA (21200024)
• LUSI RIANA (21200028)
• RETNO SUSILOWATI (21200021)
• SRI IRMA WULANDARI (21200029)
• NETI ELVIZA TANJUNG (21200010)
Pengertian Patent Ductus Arteriosus
Patent Ductus Arteriosus (PDA) adalah kondisi dimana saluran darah yang seharusnya
menutup setelah lahir, tetapi tetap terbuka.
Penyebab dan faktor resiko
Patent Ductus Arteriosus dapat disebabkan oleh faktor genetik, ibu yang merokok selama kehamilan, atau
prematuritas. Faktor risiko juga dapat termasuk infeksi
dan kondisi medis tertentu.
Tanda tanda dan gejala
Pada bayi yang mengalami PDA, beberapa
gejala yang mungkin terjadi termasuk kesulitan bernapas, detak jantung yang cepat, dan
masalah makan. Tanda-tanda lainnya meliputi sianosis dan kelelahan saat menyusui atau
minum.
Komplikasi dan Dampak
Jika PDA tidak diobati, dapat mengakibatkan
komplikasi serius seperti gagal jantung, infeksi paru- paru berulang, dan penyakit pembuluh darah
lainnya PDA juga dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Diagnosis dan Pemeriksaan
Diagnosis PDA melibatkan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan dada,
echo jantung, dan elektrokardiografi (EKG).
Pencegahan dan Langkah-langkah preventif
-Perawatan prenatal yang baik,
-Menghindari faktor risiko selama kehamilan, dan
-Mendapatkan perawatan medis yang tepat setelah bayi lahir.
Penyebab dan Faktor Risiko PDA
Penyebab PDA belum sepenuhnya dapat diketahui. Namun, terdapat sejumlah faktor risiko yang dapat memengaruhinya. Beberapa faktor yang dapat
meningkatkan risiko penyakit PDA adalah:
1. Faktor Genetik
Terjadinya PDA dapat disebabkan oleh faktor genetik, di mana adanya riwayat keluarga dengan kelainan jantung dan genetik seperti Sindrom Down dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini.
Lanjutan..
2. Faktor Hormonal
Hormon prostaglandin (terutama prostaglandin E2) yang dihasilkan oleh tubuh dapat memengaruhi fungsi duktus arterious sebelum dan sesudah kelahiran.
Sehingga gangguan dalam regulasi prostaglandin tersebut dapat menyebabkan PDA.
3. Kelahiran Prematur
PDA lebih umum terjadi pada bayi dengan lahir prematur. Pada bayi yang lahir
prematur, duktus arteriosus mungkin tidak mengalami mekanisme penutupan yang normal karena imaturitas tumbuh kembang janin. Semakin kecil usia kehamilan saat bayi lahir, semakin besar pula risiko terjadinya PDA.
4. Terdapat Infeksi
Beberapa infeksi, seperti infeksi rubella diketahui dapat meningkatkan risiko PDA karena virus yang merusak sistem pernapasan, jantung, dan pembuluh darah
bayi.
5. Berjenis Kelamin Perempuan
PDA diketahui dua kali lebih banyak ditemui pada anak perempuan dibandingkan anak laki-laki.
6.Terlahir di Dataran Tinggi
Bayi yang lahir di dataran tinggi di atas 8.200 kaki (2.499 meter) memiliki risiko PDA yang lebih besar daripada bayi yang lahir di dataran rendah