• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PDF BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

Menurut (Harmono., 2009) yang dikutip oleh (Mutia) Nilai suatu perusahaan diukur melalui nilai harga saham pasar, berdasarkan bentuk harga saham perusahaan tersebut di pasar. Perkembangan harga saham merupakan sesuatu yang penting bagi investor, karena dari perkembangan harga saham investor dapat memperoleh harga saham, yaitu harga yang ditetapkan oleh suatu perusahaan bagi entitas lain yang ingin mempunyai hak kepemilikan atas saham.

Harga saham di pasar modal terdiri dari tiga kategori, yaitu harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan. Menurut (Achmad, 2016) semakin tinggi laba per saham (EPS), maka semakin tinggi pula penawaran yang dilakukan investor terhadap saham dan hal ini akan mempengaruhi harga saham. Sebaliknya, semakin rendah laba per saham (EPS) maka semakin rendah pula penawaran yang dilakukan investor terhadap saham dan hal ini juga akan berdampak pada rendahnya harga saham.

Berikut daftar harga saham perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Meski harga sahamnya masuk dalam kriteria blue chip (tier 1), namun bisa juga mengalami penurunan. Aktivitas perubahan harga saham tidak lepas dari kekuatan permintaan dan penawaran terhadap saham-saham tersebut.

Selain penawaran dan permintaan, naik turunnya harga saham juga dapat dipengaruhi oleh faktor lain yaitu.

Identifikasi Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Harga Saham

  • Pengertian Harga Saham
  • Manfaat Saham
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham

Saham merupakan salah satu bentuk instrumen pasar modal yang digunakan sebagai alat untuk menambah dana operasional dan sebagai tempat penyimpanan dana bagi investor dengan harapan memaksimalkan keuntungan. Ekuitas merupakan surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal yang dapat menghasilkan keuntungan atau kerugian bagi suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Saham juga sering disebut dengan surat berharga atau surat berharga. Bentuk sahamnya berupa selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan efek tersebut.

Adapun berapa besar modal yang dimasukkan oleh seorang pendiri, tinggal menghitung berapa total saham yang dimilikinya dengan membandingkan nilai nominal saham tersebut. Menurut (Kuswiratno, 2016), saham merupakan suatu dokumen identitas bagi orang yang namanya tercantum pada saham tersebut. Kepemilikan ini memberikan kontribusi kepada pemegangnya dalam bentuk keuntungan yang dapat diperolehnya, yaitu keuntungan modal (Capital Gain) atas saham yang mempunyai nilai jual lebih tinggi dari harga pembeliannya dan dividen atas saham tersebut.

Besar kecilnya jumlah saham yang dibeli akan menentukan persentase kepemilikan investor, yaitu semakin besar haknya terhadap perusahaan yang menerbitkan efek tersebut. Menurut (Gibtiah., 2016) Kemanfaatan saham dapat dilihat dari dua aspek, yaitu bagi emiten dan investor. 1) Keuntungan bagi emiten adalah saham merupakan sarana pembiayaan. Dana yang diperlukan untuk melaksanakan pembangunan sarana usaha, perluasan sayap perusahaan atau kepentingan lain yang berhubungan dengan perusahaan (PT), korporasi atau pemerintah. 2) Manfaat bagi investor yaitu saham bermanfaat bagi investor untuk menginvestasikan dananya sebagai alternatif investasi.

Menurut Hasanudin dan Mubarok (2012), manfaat saham adalah sebagai berikut: 1. Dividen merupakan bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Harga saham dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor mikroekonomi dan faktor makroekonomi. Suku bunga pinjaman yang tinggi berdampak negatif terhadap seluruh aset karena akan meningkatkan beban bunga pinjaman atau menurunkan laba bersih karena suku bunga merupakan biaya.

Penurunan laba bersih menyebabkan laba per saham juga menurun dan pada akhirnya akan berdampak pada penurunan harga saham di pasar modal. Inflasi yang tinggi akan menurunkan harga saham di pasar, jika inflasi yang terlalu rendah akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi menjadi lambat dan pada akhirnya harga saham akan bergerak lambat. Perubahan suatu variabel makroekonomi mempunyai dampak yang berbeda-beda terhadap setiap jenis saham, yaitu saham-saham mungkin terkena dampak positif, sedangkan saham-saham lain mungkin terkena dampak negatif.

Earning Per Share

  • Pengertian Earning Per Share
  • Tujuan Earning Per Share
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Earning Per Share Earning Per Share atau labar per lembar saham merupakan tingkat
  • Pengukuran Earning Per Share

Keuntungan tersebut merupakan keuntungan perusahaan secara keseluruhan, sedangkan sebagai investor kita hanya memasukkan sebagian dari modal kita yang dinyatakan dalam bentuk saham. Laba per saham juga dapat menjadi metode untuk mengenali pergerakan harga saham dan juga dapat memprediksi potensi nilai dividen. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa laba per saham adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dalam suatu periode untuk setiap saham yang beredar, dan akan digunakan oleh manajer perusahaan untuk menentukan besarnya dividen yang dibagikan.

Laba per saham atau laba per saham adalah tingkat laba bersih setiap saham yang dapat dicapai suatu perusahaan dalam menjalankan operasionalnya. Laba per saham dikeluarkan sebagai gambaran keuntungan yang akan diterima pemegang saham, apakah perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik atau tidak. Menurut (Tandelilin, 2010), laba per saham merupakan informasi yang dianggap paling mendasar dan berguna, karena dapat menggambarkan prospek laba perusahaan di masa depan.

Seperti namanya, laba per saham mengukur porsi keuntungan perusahaan yang dapat dialokasikan pada setiap saham yang beredar. Pada dasarnya mencari laba per saham dapat dilakukan dengan membandingkan laba bersih dengan jumlah saham yang beredar (shares beredar). Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia perusahaan, namun akan mendistribusikan laba tersebut kepada pemegang saham.

Perlakuan pajak terhadap pemegang saham ini mungkin terbukti menjadi faktor penting dalam menentukan nilai saham yang diinginkan. Tujuan utama perusahaan dalam memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham adalah laba per saham versus laba.

Debt To Equity Ratio

  • Pengertian Debt To Equity Ratio
  • Tujuan Dan Manfaat Debt To Equity Ratio
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Debt To Equity Ratio Salah satu tugas manajer keuangan adalah memenuhi suatu
  • Pengukuran Debt To Equity Ratio

Dari berbagai teori di atas dapat disimpulkan bahwa rasio utang terhadap ekuitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur dan menilai utang dengan ekuitas masing-masing modal dijadikan jaminan atas seluruh utang. Seperti diketahui, penggunaan modal sendiri maupun modal pinjaman akan memberikan dampak tertentu bagi perusahaan. Menjalin hubungan yang baik akan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan untuk menghadapi segala kemungkinan yang mungkin timbul.

Tugas wali amanat disini adalah mengambil keputusan mengenai komposisi dana dan sumber dana itu sendiri yang harus digunakan oleh suatu perusahaan. Hal ini ditentukan dengan mempertimbangkan segala akibat dari penggunaan komponen tertentu, misalnya memperkirakan biaya-biaya yang akan dikeluarkan perusahaan dengan menggunakan salah satu komposisi dana (biaya modal) sebagai modal perusahaan dan juga memperhatikan komposisi dana yang dipilih. dana. . Untuk itu, perlu bagi manajer untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi tingkat hutang perusahaan terhadap modal ekuitas.

Menurut (Sartono, 2010), rasio hutang terhadap ekuitas suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor utama berikut ini. Dengan laba ditahan yang besar, perusahaan akan lebih memilih menggunakan laba ditahan sebelum menggunakan hutang. Menurut (Fahmi, 2013), Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang versus ekuitas.

Semakin tinggi angka Debt to Equity Ratio maka perusahaan dinilai mempunyai risiko yang semakin besar terhadap likuiditas perusahaan.

Return On Equity

  • Pengertian Return On Equity
  • Tujuan dan Manfaat Return On Equity
  • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return On Equity Return On Equity menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
  • Pengukuran Return On Equity

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa return on equity merupakan rasio profitabilitas untuk mengukur keuntungan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan modal ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Return on equity mempunyai tujuan dan manfaat tidak hanya bagi pemilik atau pengelola usaha, namun juga bagi pelanggan di luar usaha, khususnya yang mempunyai hubungan atau kepentingan dengan usaha tersebut. Menurut Kasmir (2012, p. 184), tujuan penggunaan return on equity adalah untuk perusahaan dan pelanggan di luar perusahaan yaitu

Return on equity mempunyai banyak tujuan dan manfaat penting bagi pihak perusahaan dalam dan luar negeri. Return on equity mempunyai tujuan dan manfaat untuk mengetahui dan mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih atas modal atau ekuitas. Dalam menghitung return on equity, ada dua instrumen utama yang digunakan dalam suatu perusahaan, yaitu laba bersih dan ekuitas.

Ikatan Akuntansi Indonesia menyatakan bahwa laba bersih suatu perusahaan merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Return on equity sebesar 100% menunjukkan bahwa setiap rupiah ekuitas dapat menghasilkan 1 rupiah laba bersih perusahaan. Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia.

Penelitian ini menggunakan variabel independen berupa EPS, DER dan ROE, sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan variabel independen berupa PER, EPS, ROA dan DER. Pengaruh Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap harga saham perusahaan BUMN di BEI. Variabel independen yang digunakan pada penelitian terdahulu adalah EPS, NPM, ROE, DER dan PER, sedangkan pada penelitian ini digunakan variabel independen EPS, DER dan ROE.

Pengaruh Current Ratio (CR), Debt Equity Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham Perusahaan LQ45 di BEI.

Tabel Penelitian Terdahulu  No  Peneliti
Tabel Penelitian Terdahulu No Peneliti

Kerangka Konseptual

Pengaruh Earning Per Share Terhadap Harga Saham

Pengaruh Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham

Pengaruh Return On Equity Terhadap Harga Saham

Hasil penelitian (Sanjaya et al., 2018), (Nuraeni et al., 2021), (Hutami, 2012) menemukan bahwa Return On Equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Pengaruh laba per saham, rasio utang terhadap ekuitas, dan return on equity terhadap harga saham.

Pengaruh Earning Per Share, Debt to Equity Ratio dan Return On Equity terhadap Harga Saham

Hasil penelitian (Widyanto et al., 2018), (Octavianty & Fridayana Aprilia, 2014), menyimpulkan bahwa earnings per share, debt to equity ratio, return on equity secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Menurut (Sugiyono, 2016), hipotesis adalah suatu kesimpulan sementara atau jawaban sementara terhadap suatu pernyataan yang memuat rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat tanya.

Gambar II. 1 Kerangka Konsepual  2.4 Hipotetis
Gambar II. 1 Kerangka Konsepual 2.4 Hipotetis

Gambar

Tabel Penelitian Terdahulu  No  Peneliti
Gambar II. 1 Kerangka Konsepual  2.4 Hipotetis

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Return On Assets, Earning Per Share dan Debt To Equity Ratio

Alasan penelitian ini mengambil indeks LQ45 sebagai bahan penelitian skripsi karena sektor tersebut merupakan yang sahamnya paling aktif di perdagangkan di bursa saham dan

Agar penelitian tidak menyimpang dari pembahasan, maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan dengan variabel current ratio (CR), Earning Per Share (EPS) dan Net

GUDANG GARAM Tbk, dalam hal ini penulis ingin berfokus kepada pertumbuhan penjualan dan earning per share yang di dapat terhadap harga saham yang beredar di

Selain itu, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kebijakan pembayaran dividen perusahaan kepada pemegang saham, antara lain yaitu dana yang

Faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat risiko yang akan ditanggung pemegang saham beserta rate of return yang diharapkan perusahaan yaitu besar kecilnya

Untuk menganalisis pengaruh faktor likuiditas, biaya pengeluaran saham baru, stabilitas keuntungan dan kebangkrutan, serta biaya transaksi dan kebutuhan modal

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi Return Saham seperti Debt to Equity Ratio, Earning per Share, Return