Bagi guru MA Al-Muhajirin Bandarsakti sebagai model pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas untuk meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan hasil penelitian ini, metode ini sangat efektif untuk dilakukan karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sekali lagi bahwa hasil belajar tidak hanya terbatas pada nilai yang diperoleh siswa dari belajar.
Berdasarkan pemaparan di atas, dalam kaitannya dengan penelitian ini, klasifikasi hasil belajar siswa adalah sebagai berikut.
Tipe Tipe Hasil Belajar
Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Selanjutnya adalah jenis hasil belajar psikomotorik, hasil belajar jenis ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill) kemampuan seseorang dan keterampilan tindakan.Ada empat keterampilan yang meliputi: .. keterampilan koping, konsep, keterampilan dan kemampuan fisik. Oleh karena itu, minat, bakat dan kecerdasan serta kemampuan kognitif lainnya akan sangat berpengaruh dalam menentukan hasil belajar siswa. Belajar dalam kondisi sejuk dan segar akan membuat hasil belajar lebih baik dibandingkan dengan suhu hangat.
Faktor sekolah yang mempengaruhi hasil belajar tersebut antara lain: metode pengajaran, kurikulum, hubungan guru-siswa, disiplin sekolah, pengajaran dan hubungan siswa-siswa, serta pelajaran.
Alquran Hadits
Oleh karena itu manusia merupakan sumber hukum pertama dalam hukum Islam, sehingga keberadaannya sangat penting bagi kemanusiaan. Hadits merupakan sumber hukum kedua setelah al-Qur'an dan hadits menjelaskan sesuatu atau penjelasan yang masih bersifat universal dalam al-Qur'an untuk diperinci agar mudah dipahami.
Tujuan Pembelajaran Alquran Hadits
Dalam ayat ini terlihat bahwa Al-Qur'an adalah petunjuk yang benar bagi manusia, tentunya manusia harus mengikuti petunjuk yang telah Allah berikan kepada mereka. Pendidikan Agama Islam mengakui Alquran sebagai sumber ilmu dari berbagai aspek kehidupan yang memiliki keutamaan yang tinggi. Fenomena yang dapat kita lihat saat ini adalah pelaksanaan program hafalan Al-Quran di sekolah-sekolah Islam dan di sekolah umum.
Namun, mereka biasanya memiliki target yang akan memotivasi mereka untuk meningkatkan kecepatan menghafal Al-Qur'an.
Fungsi Pembelajaran Alquran Hadits
Terwujudnya kesadaran peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta mampu beramal berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah.6. Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa tujuan pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits adalah agar siswa memahami pokok-pokok kehidupan sehari-hari dan mampu beretika berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits.
MetodeHafalan
Pengertian Metode Hafalan
Metode adalah cara yang tepat dan cepat untuk melakukan sesuatu.8 Selain itu, Zuhairi juga mengungkapkan bahwa metode berasal dari bahasa Yunani (Yunani), yaitu dari kata “metha” dan “hodos”. Kata hafalan juga berasal dari kata ظفح– ظفحي– ظفح yang artinya menjaga, memelihara dan melindungi 10 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata hafalan berasal dari kata hafalan yang artinya adalah memasukkan ke dalam ingatan tentang pelajaran atau dapat dihafalkan dari ingatan tanpa melihat buku atau catatan lain. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode dapat diartikan sebagai cara mengajar yang tepat dan cepat.
Jadi metode hafalan adalah cara yang tepat dan cepat untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran dengan menggunakan hafalan yaitu melafalkan dari ingatan tanpa melihat di buku atau catatan lain di kelas.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Hafalan
Sebagai solusi ketika ada kecemasan atau perasaan tidak mampu menguasai makna mata pelajaran, Anda bisa mencoba menguasainya dengan hafalan. Hal tersebut kurang tepat diberikan kepada siswa yang berasal dari latar belakang yang berbeda dan membutuhkan perhatian lebih. Memotivasi siswa tentang pentingnya menghafal, karena menghafal sesuatu membutuhkan perhatian dan keinginan untuk mengingat sesuatu.
Tentukan teknik mana yang lebih efektif, hafalkan keseluruhan atau bagian-bagian penting saja (mind map).
Pelaksanaan Metode Hafalan Dalam Pembelajaran Alquran Hadits Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode menghafal dapat
Apa yang akan diingat oleh siswa terlebih dahulu harus dijelaskan dan dijelaskan oleh guru agar siswa benar-benar memahami materi pembelajaran. Pahami materi yang ingin dihafal, baca beberapa kali, usahakan untuk menghafalnya dengan menutup buku dan menyerahkan hafalan kepada guru. Kami mendengarkan materi yang kami ingat beberapa kali dari sebuah rekaman (CD/VCD).
Caranya dengan terlebih dahulu menuliskan materi yang akan dihafalkan di buku, lampiran atau sobekan kertas.
Analisis Metode Menghafal Dalam Pembelajaran
Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel Bebas
Metode belajar dengan hati merupakan salah satu model yang digunakan dalam proses pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan aktif baik dalam bentuk interaksi dengan teman sekelas maupun dengan guru. Model pembelajaran ini merupakan salah satu metode yang digunakan dalam pembelajaran untuk memudahkan penyampaian materi pembelajaran kepada siswa.
Variabel Terikat
Setting Lokasi dan SubyekPenelitian
Prosedur Penelitian
Model pembelajaran ini merupakan salah satu metode yang digunakan dalam pembelajaran untuk memudahkan penyampaian materi pelajaran kepada siswa. . terdiri dari empat tahapan yaitu 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Observasi, 4) Refleksi.4. Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dilaksanakan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan.
SIKLUS I
Teknik Pengumpulan Data
Observasi dapat diartikan sebagai pengalaman dan pencatatan secara sistematis tentang gejala-gejala yang tampak pada obyek penelitian 5 Dalam pengamatan ini peneliti lebih menggunakan salah satu dari panca inderanya yaitu indera penglihatan 196 Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan merekamnya dengan alat pengamatan tentang hal-hal yang akan diamati. Pengamatan atau observasi digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar dari Al-Qur'an dan Hadits dengan menggunakan Metode Hafalan. Tes digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif yaitu data untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau penguasaan materi yang berkaitan dengan mata pelajaran dan menggunakan metode hafalan dengan standar sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70,0.
Tujuan pendokumentasian digunakan untuk mendapatkan data yang akurat dan mengetahui data tentang jumlah siswa, guru, pegawai/pegawai, sarana dan prasarana, mengetahui silabus dan RPP.
Instrumen Penelitian
Teknik Analisis Data
- Analisis kuantitatif
Indikator Keberhasilan
Deskripsi Lokasi Penelitian
- Sejarah Singkat Berdirinya MA Al-Muhajirin Bandarsakti
- Visi
- Misi
- Kondisi Sekolah
- Letak Geografis MA Al-Muhajirin Bandarsakti
- Kegiatan Kegiatan Sekolah a. Kegiatan Extra Kurikuler
- Data Guru MA Al-Muhajirin Bandarsakti Abung Surakarta Lampung Utara
Pada awal perkembangannya, Madrasah Al-Muhajirin Bandarsakti hanya memiliki satu tempat dan masih tetap di Madrasah Tsanawiyah al-Muhajirin dengan jumlah siswa hanya 16 orang. Kemudian dari tahun ke tahun terjadi peningkatan demi peningkatan, baik dari segi jumlah siswa maupun sarana dan prasarana pembelajaran. Pada periode tahun 1996 sampai dengan tahun 2000 statusnya dinaikkan dari terdaftar menjadi diakui, kemudian pada tahun 2001 MA Al-Muhajirin berhasil membangun 6 gedung lokal milik sendiri dengan sumber dana dari lembaga swadaya masyarakat dan swadaya dari pemerintah dengan jumlah siswa sebanyak 264 orang. MA Al-Muhajirin Bandarsakti memiliki sarana dan prasarana yang memadai dan terbagi menjadi beberapa ruangan. A.
Berdasarkan hasil observasi diperoleh data bahwa MA Al-Muhajirin Bandarsakti terletak di kawasan yang aksesnya cukup mudah dan mudah dijangkau. satu. Data guru MA Al-Muhajirin Bandarsakti tahun ajaran 2016/2017 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Deskripsi Hasil Penelitian
- Observasi
- Perencanaan
- Pelaksanaan Tindakan
- Observasi
- Refleksi
Mempercayai pembuktian keaslian Al-Qur'an dengan sub topik pemahaman ayat-ayat Al-Qur'an yang menunjukkan keaslian Al-Qur'an. Pada kegiatan inti, guru menyampaikan materi pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran menggunakan metode hafalan dengan penyebutan materi untuk memahami ayat-ayat al-Qur’an yang menunjukkan keaslian al-Qur’an. Guru dan siswa mengulangi kegiatan tersebut untuk menyebutkan Memahami ayat-ayat Al-Qur'an yang menunjukkan keaslian Al-Qur'an secara individual dan klasikal.
Data aktivitas belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran dengan metode hafalan pada pertemuan 1 siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Data aktivitas belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran dengan metode hafalan pada pertemuan 2 siklus 1 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Perencanaan pada pertemuan pertama siklus II dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus I. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran dengan metode hafalan. Hal-hal yang dilakukan dalam perencanaan adalah: a) Menentukan topik, pada pertemuan 1 materinya adalah memahami ayat-ayat Al-Qur'an yang menunjukkan keaslian Al-Qur'an.
Pada kegiatan inti, guru menyampaikan materi dengan menerapkan model pembelajaran dengan metode Hafalan dengan materi menyebutkan memahami ayat-ayat Al-Qur'an yang menunjukkan keaslian Al-Qur'an. Data aktivitas belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran dengan metode hafalan pada pertemuan 1 siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran dengan metode hafalan diukur dari tes yang diberikan pada pertemuan 1.
Setelah siswa cukup jelas, guru dan siswa menyebutkan pengertian ayat-ayat Al-Qur'an yang menunjukkan keaslian Al-Qur'an. Guru dan siswa mengulangi kegiatan menyebutkan pemahaman ayat-ayat Al-Qur'an yang menunjukkan keaslian Al-Qur'an secara individual dan klasikal. Setelah selesai kegiatan, para siswa ditanya tentang pentingnya mengetahui dan memahami ayat-ayat Al-Qur'an yang menunjukkan keaslian Al-Qur'an yang mereka pelajari.
Dilihat dari data aktivitas belajar siswa pada pertemuan 2 di atas terlihat bahwa pada aspek pertama memperhatikan penjelasan guru persentasenya 77%.
Pembahasan
- Aktivitas Pembelajaran Siswa
- Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa hasil postes pada Siklus II lebih baik dibandingkan pada Siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk meninjau kembali tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang terkumpul pada Siklus II. Pada akhir siklus II diperoleh data bahwa materi Iman, pembuktian keaslian Al-Qur’an telah memenuhi KKM.
Pada aspek pertama memperhatikan penjelasan guru, sejak awal pertemuan pada siklus I hingga akhir pertemuan pada siklus II terjadi peningkatan. Meskipun peningkatan soal dari Siklus I ke Siklus II hanya 12,4%, peningkatan ini menunjukkan rasa ingin tahu siswa. Siswa yang penasaran dengan penjelasan guru dan tidak mengerti, mendorong mereka untuk bertanya selama pembelajaran berlangsung.
Pada awal pembelajaran siklus I hingga akhir siklus II ditemukan adanya peningkatan pada aspek tersebut sebesar 90%, hal ini membuktikan bahwa penelitian tersebut berhasil membimbing siswa untuk meningkatkan hasil belajar. Hasil observasi terhadap aktivitas guru diperoleh data bahwa guru melaksanakan semua aspek yang diamati, meskipun masih ada aspek tertentu yang belum dilaksanakan secara maksimal. Peningkatan post test dari siklus I ke siklus II sebesar 46% dicapai pada pelaksanaan siklus yang mencapai dua tahap atau dua siklus, dimana pada siklus I mencapai 64%, sedangkan data 100% pada saat pelaksanaan siklus II menunjukkan bahwa penelitian ini dapat berhasil dan pelaksanaan siklus dihentikan mengingat siklus KKM yang diinginkan.
Dalam pelaksanaan post test terlihat bahwa hasil post test pada siklus II lebih baik dibandingkan pada siklus I.
SIMPULAN
Saran
Berdasarkan hasil observasi untuk setiap siklus pembelajaran dengan menggunakan Metode Hafalan pada siswa kelas X MA Al-Muhajirin Bandarsakti Lampung Utara, penulis memberikan saran sebagai berikut. Bagi siswa yaitu agar dapat mengembangkan keterampilan belajar dan menghafal dengan cepat dan mudah mengingat apa yang dipelajarinya melalui metode menghafal. Abdul Aziz Abdul Rauf, Kiat Sukses Menjadi Hafizh Qur'an Dai'yah, (Bandung: Syaamil Cipta Media, 2004), Cet.