• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Bab I Pendahuluan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Bab I Pendahuluan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. LATAR BELAKANG

Tajam penglihatan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan mata dalam membedakan detail objek (Keirl

& Christie, 2007). Tajam penglihatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia, penerangan, silau, ukuran pupil, masa kerja, dan lama kerja (Dyer & Morris,1990; Grandjean,1988; UU Kesehatan RI,1992; Suherman dkk, 2015). Sebagai seorang Refraksionis pemeriksaan refraksi dan pemeriksaan tajam penglihatan merupakan kompetensi dasar yang harus dimiliki. Pemeriksaan refraksi atau pemeriksaan tajam penglihatan merupakan kegiatan yang membutuhkan kontras tinggi dan membutuhkan pencahayaan yang stabil dan cukup untuk mendapatkan hasil maksimal.

Semakin detail kegiatan yang dilakukan maka membutuhkan kontras yang tinggi dan semakin banyak pula pencahayaan yang diperlukan.

Pencahayaan yang terjadi diatas permukaan adalah kejadian cahaya yang menyentuh permukaan dengan satuan lumens per square meter (Skuta dkk, 2010). Ruang pemeriksaan refraksi merupakan ruangan dengan tugas bekontras tinggi, menurut IES (Illuminating Engineering Society) ruangan dengan tugas berkontras tinggi memiliki rentang pencahayaan antara 200-300-500 lux. Pencahayaan yang terlalu tinggi akan membuat silau dan kehilangan bagian penting dari detail penglihatan

(2)

(Bridger, 1995). Pencahayaan yang baik adalah pencahayaan yang membuat pasien pemeriksaan refraksi dapat melihat obyek pada snellen chart secara jelas, cepat dan tanpa upaya-upaya yang tidak perlu Seperti, memincingkan mata atau mendongakkan badan kedepan untuk melihat objek.

Pencahayaan juga mempengaruhi besar dan kecilnya ukuran pupil, pengaturan refleks mata untuk mengatur cahaya yang masuk ke retina. Besar kecilnya ukuran pupil mempengaruhi penilaian visual acuity yang dipengaruhi oleh difraksi (Krachmer, 2002). Pada cahaya yang terang, iris berkontraksi dan membuat diameter pupil menjadi kecil. Ketika situasi ini terjadi, hanya bagian sentral dari lensa mata yang menerima bayangan objek yang sampai ke retina. Di cahaya yang redup, pupil melebar dan memperbanyak bagian lensa mata yang digunakan. Karena bagian peripheral lensa berfokus untuk menurunkan intensitas cahaya didepan bayangan pada bagian sentral (karakteristik dari lensa sederhana, dengan istilah “spherical aberration”), objek akan sedikit buram jika dilihat pada pencahayaan yang redup. (Bridger, 1995).

Ruang pemeriksaan dalam keadaan redup akan membuat ukuran pupil membesar, ukuran pupil yang besar megindikasikan bahwa mata bekerja untuk menerima cahaya lebih banyak. Jika pada saat mata dengan pupil yang besar dilakukan penilaian visual acuity maka akan membuat mata dua kali bekerja lebih keras untuk membandingkan objek pada snellen chart yang menyebabkan mata akan lebih cepat lelah. Pasien juga

(3)

sulit dalam membandingkan objek dalam keadaan pencahayaan redup, objek yang sebenarnya terlihat menjadi buram atau bentuknya tidak jelas.

Sedangkan jika pencahayaan terlalu tinggi membuat pupil mengecil untuk membuat cahaya yang masuk kedalam mata tidak berlebihan, pupil yang mengecil menyebabkan lensa mata berakomodasi untuk membuat bayangan tepat jatuh diretina, mata yang berakomodasi membuat perbedaan penilaian visual acuity atau pemeriksaan refraksi seseorang.

Visual acuity dan pemeriksaan refraksi dilakukan pada saat lensa mata dalam keadaan tidak berakomodasi.

Studi pendahuluan yang dilakukan penulis, melakukan pemeriksaan visus dasar pada 5 orang (10 mata) mahasiswa STIKes Dharma Husada Bandung Program Studi Diploma Tiga Refraksi Optisi dengan pencahayaan tinggi dan rendah. Menghasilkan data 80%

mengalami penurunan visus pada cahaya rendah, dan 20% mengalami peningkatan visus pada cahaya yang redup. Pengalaman penulis sebagai sukarelawan baksos di Universitas Pendidikan Indonesia pada tanggal 1 November 2018, baksos dengan ruangan yang terbatas menyebabkan Snellen Chart berada pada titik yang gelap dan penerangan ruangan yang tidak ideal pada saat pemeriksaan, cuaca saat itu mendung dan banyak pasien yang memiliki mata ametropia mengalami masalah dalam menentukan atau membandingkan huruf-huruf pada snellen chart pada saat pemeriksaan visus dasar maupun koreksi.

(4)

Pengalaman penulis mengunjungi beberapa optik yang ada di kota Bandung, tiap optik memiliki perncahayaan yang berbeda-beda dengan objek optotype yang sama yaitu Snellen Chart, ada yang lebih redup dan ada yang lebih terang. Adanya perbedaan hasil pemeriksaan refraksi antara optik satu dengan optik lainnya, dapat disebabkan salah satunya oleh pencahayaan yang berbeda-beda tersebut. Maka penulis bermaksud untuk membuktikan apakah ada perbedaan visus yang diukur pada tingkat pencahayaan optimal, rendah dan tinggi.

Berdasarkan pemaparan data dan pembahasan diatas maka penulis bermaksud untuk mengangkat penelitian tentang “Perbandingan Antara Visus Hasil Pemeriksaan Refraksi Pada Tingkat Pencahayaan Optimal, Rendah, Dan Tinggi Di Ruang Laboratorium Refraksi Optisi STIKes Dharma Husada Bandung Tahun 2019”.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini sesuai dengan hasil studi pendahuluan yang dilakukan penulis yang melakukan pemeriksaan visus dasar pada pencahayaan yang tinggi dan rendah. Maka dapat diidentifikasikan pertanyaan pada penelitian ini yaitu : “Bagaimana perbandingan antara visus hasil pemeriksaan refraksi pada tingkat pencahayaan optimal, rendah dan tinggi di ruang Laboratorium Refraksi Optisi STIKes Dharma Husada Bandung Tahun 2019?”.

(5)

C. TUJUAN 1. UMUM

Untuk mengetahui perbandingan antara visus hasil pemeriksaan refraksi pada tingkat pencahayaan optimal, rendah dan tinggi di ruang Laboratorium Refraksi Optisi STIKes Dharma Husada Bandung Tahun 2019.

2. KHUSUS

1. Mengetahui hasil pemeriksaan refraksi pada tingkat pencahayaan optimal di ruang Laboratorium Refraksi

2. Mengetahui hasil pemeriksaan refraksi pada tingkat pencahayaan rendah di ruang Laboratorium Refraksi

3. Mengetahui hasil pemeriksaan refraksi pada tingkat pencahayaan tinggi di ruang Laboratorium Refraksi

D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis

Dapat memberikan informasi ilmu pengetahuan dan penambahan wawasan Refaksionis Optisian terhadap data terbaru khususnya mengenai perbandingan visus hasil pemeriksaan refraksi dengan tingkat pencahayaan optimal, rendah dan tinggi di ruang Laboratorium Refraksi Optisi STIKes Dharma Husada Bandung Tahun 2019.

(6)

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan sebuah pembelajaran yang dapat dijadikan dasar untuk meningkatkan dan mengaplikasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan seperti pengukuran pencahayaan yang benar dan pemeriksaan refraksi yang tepat.

b. Bagi Institusi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan bagi penyempurnaan bahan ajar, khususnya dalam ruang lingkup ilmu refraksi, ergonomi penglihatan dan pencahayaan. Penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan untuk menambah daftar katalog perpustakaan STIKes Dharma Husada dan bahan literatur bagi mahasiswa yang ingin mengetahui lebih mengenai tingkat pencahayaan yang baik bagi pemeriksaan refraksi di ruang Laboratorium Refraksi Optisi STIKes Dharma Husada Bandung Tahun 2019.

c. Bagi Laboraturium Refraksi Optisi STIKes Dharma Husada Bandung

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan memberi informasi tentang pencahayaan ruangan pemeriksaan refraksi yang sesuai.

(7)

E. RUANG LINGKUP PENELITIAN 1. Lingkup keilmuan

Penelitian ini didasari dari ilmu refraksi klinik dan ergonomi penglihatan.

2. Lingkup tempat

Penelitian dilakukan di Laboratorium Refraksi Optisi STIKes Dharma Husada Bandung.

3. Lingkup waktu

Dalam penyusunan, pelaksanaan, pengumpulan data, dan pelaporan dalam penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Februari hingga bulan Juli Tahun 2019.

Referensi

Dokumen terkait

Some of the advantages of authentic assessment include 1 authentic assessment oriented to the assessment of the learning process, thus through authentic assessment, the teacher will be