• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Efektivitas Teknik Teratai Dalam Pembelajaran Menulis Puisi ... - Unibos

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Efektivitas Teknik Teratai Dalam Pembelajaran Menulis Puisi ... - Unibos"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Selain itu, sebagian dari mereka juga beranggapan bahwa menulis puisi itu sulit dan membosankan untuk dipelajari. Namun keterampilan menulis puisi siswa masih di bawah kriteria yang diinginkan karena siswa kesulitan membangkitkan ide dan tidak dapat mengembangkannya menjadi tulisan yang menarik. Kemampuan menulis puisi tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus melalui banyak latihan dan konsisten.

Masih ada siswa yang bahkan belum mampu menuangkan idenya ke dalam tulisan, khususnya keterampilan menulis puisi. Peneliti memilih teknik pembelajaran lotus yaitu imersi, observasi, akumulasi dalam proses pembelajaran menulis puisi bebas. Penulisan puisi dalam penelitian ini menggunakan teknik Teratai (melompat, mengamati, merantai), sedangkan teknik teratai menurut Suryan dalam skripsi UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) sangat efektif dalam pengajaran menulis puisi.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Efektivitas Teknik Teratai Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 18 Makassar”.

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Kajian Teori

  • Hakikat Menulis
  • Jenis-jenis Menulis
  • Hakikat Puisi
  • Puisi Bebas
  • Teknik Pembelajaran Teratai

Puisi dibedakan menjadi tujuh jenis berdasarkan isinya, yaitu sebagai berikut: a) Balada, adalah puisi yang isinya berupa cerita atau narasi (cerita). Mohon ampuni dosa dan kesalahan saya. d) Ode, adalah puisi yang berisi pujian terhadap seorang tokoh atau pahlawan. Kamu adalah pahlawanku. Doakan saja yang terbaik untukku. Aku akan mengurus semua perjuanganmu. e) Nyanyian Rohani, adalah syair yang berisi doa atau pujian yang ditujukan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Saya terus menyalakan Saka. f) Epigram, adalah puisi yang berisi slogan, semboyan atau untuk membangkitkan perjuangan dan semangat hidup. Selain Garuda, burung yang selalu belajar mengatasi teror badai dengan tameng di dadanya (g) Sindiran, adalah puisi yang berisi sindiran atau kritik terhadap perilaku seseorang, sosial, politik dan lain-lain. Puisi bebas adalah puisi yang tidak terikat bait, jumlah suku kata dalam satu baris dan rima, Badrum (dalam Rahmi, 2015).

Dalam puisi, seorang seniman akan sangat ingin menyampaikan karya puisi yang luar biasa jika ia diizinkan untuk berkomunikasi, diizinkan untuk berimajinasi, terbebas dari segala faktor tekanan dan masalah hidup yang mendesak, tepat ketika ia akan berhadapan dengan pena dan kertas dan akan mulai menuangkan. keluar ide. - ide dalam puisi itu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa puisi bebas adalah puisi yang tidak nyambung dengan unsur rima. Dalam menuangkan ide, pemikiran dan pengalaman dalam puisi bebas diperlukan latihan dan pengetahuan puisi yang memadai.

Penelitian yang Relevan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan teknik akrostik dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas X MAN 1 Kota Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan kemampuan menulis puisi bebas dengan teknik teratai pada siswa kelas X IPA3 SMA Negeri 18 Makassar dengan siswa mendapat perlakuan dan tanpa perlakuan sehingga hasilnya dapat dibandingkan. Penggunaan teknik lotus digunakan untuk mengetahui apakah teknik tersebut digunakan secara efektif terhadap keterampilan menulis puisi bebas siswa.

Penggunaan teknik teratai dalam pembelajaran menulis puisi bebas pada siswa kelas X IPA3 SMA Negeri 18 Makassar. Dengan demikian, penggunaan teknik teratai lebih efektif digunakan untuk mengajarkan siswa cara menulis puisi bebas. Artinya penerapan teknik teratai efektif digunakan untuk pembelajaran keterampilan menulis puisi bebas pada siswa kelas X IPA3 SMA Negeri 18 Makassar.

Pretest dilakukan untuk memperoleh data sebelum menggunakan teknik lotus terhadap kemampuan menulis puisi bebas pada siswa kelas X IPA3 SMA Negeri 18 Makassar. Perolehan data dapat dilakukan dengan menggunakan tes tertulis yaitu menulis puisi bebas sebelum diberikan perlakuan. Perolehan data dapat dilakukan dengan menggunakan tes tertulis yaitu dengan menulis puisi bebas menggunakan teknik teratai.

Tingkat Keefektifan Penggunaan Teknik Teratai Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Bebas Siswa Kelas X IPA3 SMA Negeri 18 Makassar. Setelah mendeskripsikan perbedaan pre-test dan post-test, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat keefektifan penggunaan teknik lotus dalam pembelajaran menulis puisi bebas siswa kelas X IPA3 SMA Negeri 18 Makassar. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran menulis puisi bebas penggunaan teknik teratai efektif pada siswa kelas X IPA3 SMA Negeri 18 Makassar.

Keefektifan teknik teratai (menyelam, mengamati, merangkai) dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII SMP PST. Perbandingan hasil menulis puisi dengan teknik teratai dan teknik akrostik siswa kelas X SMAN 1 Narmada.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir  D.  Hipotesis
Gambar 2.1 Kerangka Pikir D. Hipotesis

Kerangka Berpikir

Hipotesis

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Desain Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Populasi dan Sampel Penelitian
  • Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Analisis Data

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan teknik teratai dalam menulis puisi dan variabel terikatnya adalah kemampuan menulis puisi bebas pada siswa kelas X SMA Negeri 18 Makassar. Tujuan independent sample test adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara siswa sebelum dan sesudah menggunakan teknik teratai dalam pembelajaran menulis puisi bebas (Arifin, 2017:96). Tes awal memperoleh data item dari skor pretest, dan tes akhir memperoleh data item dari skor posttest yaitu kemampuan menulis puisi bebas.

Berikut penjelasan hasil penelitian dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis inferensial untuk menguji hipotesis penelitian tentang penggunaan teknik teratai terhadap kemampuan menulis puisi bebas pada siswa kelas X IPA 3 SMA Negeri 18 Makassar. Setelah pembelajaran keterampilan menulis puisi bebas sebelum dan sesudah menggunakan teknik teratai, nilai postes lebih tinggi dari nilai pretes. Pengaruh Penggunaan Teknik Teratai Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA Al-Ulum Terpadu Medan Tahun Pelajaran 2011/2012.

Keterampilan menulis puisi bebas bahasa bugis melalui pengalaman siswa kelas VII SMP Negeri 3 Barru Kabupaten Barru.

Tabel 3.1 Sampel Populasi
Tabel 3.1 Sampel Populasi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Dalam analisis ini, data yang diolah adalah data pretest dan posttest siswa kelas X IPA3 SMA Negeri 18 Makassar, atau siswa yang diajar dengan teknik teratai. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di kelas X IPA3 SMA Negeri 18 Makassar, peneliti mengumpulkan data dengan. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sampel kelas X IPA3 memperoleh skor pretes dengan skor rata-rata 37 dan skor postes dengan skor rata-rata 50.

Berdasarkan Tabel 4.2 dan 4.3 di atas terlihat bahwa perolehan skor sangat tinggi bervariasi antara 50 sampai 60, kelompok tinggi mendapat skor 40-49, kelompok sedang mendapat skor 29-39, sedangkan kelompok sangat rendah memiliki skor 20-28, sangat dan rendah 10-19. Berdasarkan histogram pada Gambar 4.1 di atas, hasil evaluasi kemampuan menulis puisi bebas siswa sebelum menggunakan teknik lotus menunjukkan bahwa satu siswa mendapat nilai sangat rendah (3%), satu siswa mendapat nilai rendah (3%) , dua puluh empat orang mendapat nilai sedang (78%), tujuh orang mendapat nilai tinggi (16%) dan tidak ada siswa yang mendapat nilai sangat tinggi (0%). Sedangkan histogram pada Gambar 4.2 menunjukkan hasil kemampuan menulis puisi bebas siswa dengan teknik lotus tidak ada siswa yang mendapat nilai sangat rendah atau rendah (0%), dan dua siswa mendapat nilai sedang (6%). siswa mencapai nilai tinggi (50%), dan enam belas siswa mencapai nilai sangat tinggi (44%).

Dari hasil uji normalitas yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh dari pretest-posttest kemampuan menulis puisi bebas berdistribusi normal dan memenuhi syarat untuk analisis data. Perhatikan kolom uji Levene untuk persamaan varians, jika nilainya sig. perbedaan rata-rata hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. 2-tailed) < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol (Purnomo, 2017:89).

Berdasarkan tabel 4.8, hasil analisis data uji t pretes dan pascates menunjukkan bahwa thitung 12,163 lebih besar dari ttabel 1,666, sehingga ada perbedaan yang signifikan setelah mendapat perlakuan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t dengan menggunakan SPSS versi 26, nilai signifikan 0,200 < 0,05 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dari hasil Pre-test dan Post-Test dan dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.

Tabel 4.1 Perolehan skor kemampuan menulis Puisi Bebas  Pre-Test Dan Post-Test
Tabel 4.1 Perolehan skor kemampuan menulis Puisi Bebas Pre-Test Dan Post-Test

Pembahasan

Dalam kegiatan proses pembelajaran di sekolah, untuk merangsang imajinasi ide siswa dalam menulis puisi diperlukan suatu teknik baru. Belajar menulis puisi merupakan kegiatan kreatif-produktif yang membutuhkan keterlibatan pikiran dan perasaan seseorang. Perbedaan keefektifan teknik Lotus dalam pembelajaran menulis puisi bebas pada siswa kelas X IPA3 SMA Negeri 18 Makassar antara pre-test dan post-test.

Dengan kelebihan teknik pembelajaran teratai di atas dapat memenuhi hasil kemampuan belajar siswa khususnya dalam pembelajaran menulis puisi. Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Berbahasa Indonesia Menggunakan Metode Kontekstual dengan Teknik Teratai (Menyelam, Mengamati, Menyusun) di Kelas 3 MI Miftahul Ulum Lamongan.” Surabaya: Program Studi Keguruan Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Sunan Ampel, Surabaya. Penggunaan media visual untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 8 Makassar." Makassar: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Materi Pokok : Menulis puisi Komitmen waktu : 2 x 45 menit A. Setelah mengikuti proses pembelajaran, siswa diharapkan :. Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai, serta manfaat proses pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari yaitu pembelajaran menulis puisi. Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII / Ganjil Mata Pelajaran : Menulis Puisi Komitmen Waktu : 2 X 45 Menit A. Setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan siswa mampu :.

Siswa mengingat kembali tes pada materi menulis puisi yang telah dilakukan sebelumnya dan mendiskusikan kesulitan yang dialami siswa secara sekilas.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Guppy Samata." Makassar: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Narasi Prosiding Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia (Bahasa dan Sastra Indonesia Responsif Budaya untuk Penguatan Karakter Bangsa di Indonesia) Era Industri 4.0). Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah siswa dan diberikan contoh puisi dengan tema tertentu.

Guru mengarahkan tanya jawab tentang tugas yang harus diselesaikan oleh setiap siswa. siswa diarahkan untuk keluar kelas mencari benda puisi sesuai dengan topik yang ditugaskan. Setelah menyelesaikan studinya di tingkat SD, SMP, dan SMA, pada tahun 2017 para sarjana berkeinginan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi di Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bosowa. Mulai tahun 2018-2020 sebagai anggota Sekretariat Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HIMAPBSI).

Pada tahun yang sama, peneliti menjadi anggota sekretariat Badan Kemahasiswaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (BEM-FKIP).

Lampiran 8. Tabel Distribusi t
Lampiran 8. Tabel Distribusi t

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Pikir  D.  Hipotesis
Tabel 3.1 Sampel Populasi
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
Tabel 3.3 Aspek yang dinilai dalam menulis
+7

Referensi

Dokumen terkait

Result and Discussion There are seven aspects of the learning application the researchers want to discover in this study, those are: Visual Appearance Aspect, Material Organization