PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
KAJIAN PUSTAKA
Hasil Penelitian yang Relevan
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang diselenggarakan oleh peneliti terletak pada ketertarikannya terhadap variabel yang sama. Penelitian yang disusun oleh Petrus Eko Setyadi (2017): Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru Terhadap Keberhasilan Siswa Dalam Pembelajaran Sosiologi Siswa SMA 1 Kemala Bhayangkari Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Pontianak. Perbedaan penelitian terletak pada subjek yang diteliti, lokasi penelitian dan sampel penelitian.
Penelitian yang disusun oleh Yunita Rahmawati (2017): Hubungan Kompetensi Kepribadian Guru Aqidah Akhlak Dengan Akhlak Siswa Kelas Xi Ipa Man Sukoharjo Tahun Pelajaran 2016/2017 Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Surakarta. Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang diselenggarakan oleh peneliti terletak pada ketertarikan terhadap variabel independennya. Perbedaan penelitian terletak pada variabel terikat, subjek yang diteliti, lokasi penelitian dan sampel penelitian.
Hakikat Kompetensi Kepribadian Guru
- Pengertian Kompetensi
- Pengertian Kompetensi Guru
- Macam – macam Kompetensi
- Karakteristik Kompetensi Guru
- Kompetensi Kepribadian Guru
Apabila faktor-faktor di atas terpenuhi maka peserta didik dapat memperoleh kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional melalui pembelajaran. Guru selalu berhadapan dengan siswa yang memerlukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang paling penting untuk menghadapi kehidupannya di masa depan. Penampilan guru sebagai orang dewasa yang mempunyai peranan strategis dalam pembelajaran patut diapresiasi oleh siswa.
Kompetensi profesional adalah kemampuan menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam sehingga mampu membimbing peserta didik untuk memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Oleh karena itu, siswa hendaknya selalu belajar memperdalam ilmunya mengenai mata pelajaran yang diajarkannya. Semua itu menunjukkan bahwa kompetensi pribadi atau kepribadian guru sangat diperlukan bagi siswa dalam proses pembentukan kepribadian.
Hakikat Belajar
- Pengertian Minat
- Tujuan Belajar
Wittaker, 1970 (dalam Soemant menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses dimana tingkah laku diciptakan atau diubah melalui praktek atau pengalaman. Dari pendapat beberapa ahli dapat kita simpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan mental yang membawa perubahan pada pengetahuan, keterampilan, sikap. , dan perilaku yang baru dan relatif konstan.Tujuan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi berubahnya perilaku individu setelah individu tersebut menyelesaikan proses belajar.
Penerapan (application), mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi permasalahan nyata dan baru. Analisis (analisis), meliputi kemampuan memecah suatu unit menjadi bagian-bagian sehingga keseluruhan strukturnya dapat dipahami dengan baik. Analisis unsur, yaitu kemampuan mengidentifikasi dan merinci unsur-unsur suatu masalah atau bagian yang lebih besar.
Sintesis (sintesis), meliputi kemampuan membentuk suatu pola baru dengan memperhatikan unsur-unsur kecil yang ada, atau membentuk suatu struktur atau sistem baru. Evaluasi, meliputi kemampuan membentuk opini tentang satu atau lebih hal dan tanggung jawab berdasarkan kriteria tertentu. Persepsi (perception), meliputi kemampuan mengklasifikasikan 2 rangsangan atau lebih berdasarkan perbedaan ciri-ciri fisik masing-masing rangsangan.
Kesiapan melakukan suatu pekerjaan (set) meliputi kemampuan menempatkan diri pada situasi dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Gerakan kompleks (complex overt respon), meliputi kemampuan melakukan gerakan atau keterampilan yang terdiri dari beberapa komponen dengan lancar, tepat dan efisien. Penyesuaian pola gerak (adaptasi), meliputi kemampuan melakukan perubahan dan mengadaptasi pola gerak terhadap persyaratan khusus yang berlaku.
Kreativitas, meliputi kemampuan menghasilkan pola gerak baru atas inisiatif sendiri.
Hakikat Bahasa Indonesia
- Pengertian Bahasa indonesia
Tahap penyimpanan informasi (retensi) Pada tahap ini siswa secara otomatis akan mengalami proses pemahaman dan perilaku baru. Pengguna bahasa Indonesia dalam konteks bahasa nasional dapat dengan leluasa menggunakan tuturannya baik lisan maupun tulisan. Dalam hal ini bahasa Indonesia harus digunakan sesuai dengan kaidah, tertib, akurat, dan wajar.
Sarana ekspresi diri pada mulanya seseorang (anak) menggunakan bahasa untuk mengungkapkan kehendak atau perasaan dan pikirannya kepada suatu sasaran tertentu yaitu orang tuanya atau masyarakat sekitar tempat tinggalnya. Dalam perkembangannya, ia tidak lagi menggunakan bahasa untuk menyatakan kehendaknya, melainkan untuk berkomunikasi dengan lingkungan yang lebih luas di sekitarnya. Sarana komunikasi, kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah mengetahui maksud dan tujuannya ingin dimengerti oleh orang lain.
Bahasa sebagai alat ekspresi diri dan alat komunikasi juga merupakan alat untuk menunjukkan identitas diri. Alat integrasi dan adaptasi sosial bahasa Indonesia mampu menyatukan ratusan suku yang ada di tanah air. Sebagai sarana integrasi nasional, terdapat beberapa potensi ciri bahasa Indonesia: (1) Bahasa Indonesia terbukti mampu mempersatukan bangsa Indonesia yang multikultural, (2) Bahasa Indonesia bersifat demokratis egaliter, (3) Bahasa Indonesia bersifat terbuka/transparan dan (4) Bahasa Indonesia sudah mendunia.
Buku pelajaran dari sekolah hingga universitas, buku pelajaran, undang-undang dan peraturan pemerintah lainnya merupakan contoh penggunaan bahasa Indonesia sebagai alat kontrol sosial. Ceramah keagamaan, dakwah, dan bentuk-bentuk pengajaran rohani sebagai peredam emosi dan amarah merupakan contoh fungsi bahasa Indonesia sebagai alat kontrol sosial.
Kerangka Pikir
Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperbaiki budi pekerti, dan menambah pengetahuan serta kemampuan berbahasa. Guru juga terlibat langsung dengan siswa untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi serta menanamkan nilai-nilai positif melalui bimbingan dan keteladanan.
Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian Dan Pendekatan
Variabel dan Desain Penelitian
Menentukan tujuan penggunaan angket yaitu untuk mengungkap variabel sikap, kompetensi kepribadian guru, dan variabel minat belajar siswa. Analisis ini digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata/mean dari Angket Sikap, Kompetensi Kepribadian Guru dan Minat Belajar. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel kompetensi kepribadian guru dan minat belajar siswa.
Hasil analisis data dibagi menjadi data minat belajar, data kompetensi kepribadian guru, dan hubungan kompetensi kepribadian guru dengan minat belajar siswa. Hasil tersebut menunjukkan frekuensi tertinggi sebanyak 23 orang (57,5%) yang masuk dalam kategori sedang. Artinya kompetensi kepribadian guru berhubungan dengan minat belajar. Data untuk menghitung koefisien korelasi mengenai hubungan antara kompetensi kepribadian guru variabel (X) dan minat belajar (Y), meliputi jumlah kuadrat skor X(∑Χ²), , Jumlah kuadrat nilai X(∑Χ²), . skor Y (∑Y²), banyaknya perkalian antara skor X dan Y (∑XY).
Analisis korelasi merupakan analisis keeratan hubungan antara dua variabel sehingga hasil analisis tersebut merupakan suatu metode untuk menguji hipotesis (Hı), maka terlebih dahulu hipotesis penelitian (Ha) atau hipotesis alternatif diubah menjadi hipotesis nol. (Hо) yang dinyatakan sebagai berikut: “Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi kepribadian guru dengan minat belajar siswa. Artinya: “Terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi kepribadian guru dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V di Sekolah Dasar Atas Bontomanai. Dengan demikian dapat diartikan bahwa terdapat hubungan antara kompetensi kepribadian guru dengan minat belajar siswa, artinya hipotesis yang diajukan penulis diterima.
Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian penulis terhadap variabel kompetensi pribadi guru dengan hasil determinasi sebesar 98,01%. Hasil analisis statistik diperoleh koefisien antara kompetensi kepribadian guru (X) berhubungan signifikan dengan minat belajar siswa (Y) yang menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,99 yang menunjukkan rhitung. Dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel kompetensi kepribadian guru (X) dan minat belajar siswa (Y).
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data hubungan kompetensi kepribadian guru dengan minat belajar siswa kelas V mata pelajaran bahasa Indonesia di SDN 108 Banoa mempunyai korelasi yang tinggi. dengan hasil 0,99. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi juga diperoleh variabel kompetensi kepribadian guru (X) memberikan korelasi sebesar 98,01. Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Sman 1 Mesjid Raya Aceh Besar.
Definisi Operasional Variabel
Populasi dan Sampel
Dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk diselidiki dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi penelitian ini adalah siswa SDN 108 Banoa tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 238 orang yang terbagi dalam 6 kelas. Apabila populasinya banyak dan peneliti tidak dapat mensurvei seluruh populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan dan penetapan sampel berdasarkan kelas atau kelompok sesuai dengan kebutuhan penelitian.
Instrumen Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis pengujian ini dengan menggunakan SPSS versi 16.0, langkah selanjutnya adalah menganalisis data, sebagai berikut. Dalam memberikan interpretasi sederhana terhadap angka indeks korelasi product moment (rxy), umumnya digunakan pedoman sebagai berikut. Sedangkan kompetensi kepribadian guru bersifat variabel, datanya diperoleh dari pengisian angket yang diisi oleh guru dan pengamat yang melakukan observasi pada setiap pembelajaran bahasa Indonesia.
Berdasarkan nilai mean tersebut dapat disimpulkan bahwa hubungan kompetensi kepribadian guru berada pada kategori sangat tinggi yaitu pada rentang 70-80. Berdasarkan nilai mean tersebut dapat disimpulkan bahwa minat belajar bahasa Indonesia tergolong sedang yaitu pada rentang 50-60. Untuk mengetahui kontribusi (donasi) yang diberikan variabel X dalam menunjang keberhasilan variabel Y harus diketahui terlebih dahulu koefisien determinasinya dengan rumus sebagai berikut.
Berdasarkan penelitian penulis, penulis memperoleh hasil analisis determinasi bahwa kompetensi kepribadian guru mempunyai hubungan yang sangat tinggi dengan minat belajar. Siswa sebagai objek dalam proses belajar mengajar hendaknya lebih aktif, kreatif dan inovatif untuk menumbuhkan minat belajar karena hal ini merupakan salah satu faktor keberhasilan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru Terhadap Keberhasilan Siswa Belajar Sosiologi di SMA Kemala Bhayangkari. https://media.neliti.com/media/publications/192896-ID-pengaruh-.
Hubungan Kompetensi Kepribadian Guru Aqidah Akhlak Dengan Semangat Kerja Siswa Kelas Xi Ipa Man Sukoharjo Tahun Pelajaran 2016/2017. 18 Saya aktif berkomunikasi dengan orang tua siswa untuk pengawasan siswa di luar lingkungan sekolah.
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Dalam melaksanakan proses belajar mengajar, guru harus mampu memilih dan memilih program prioritas, mana yang menjadi agenda utama yang akan dilaksanakan dan yang biasanya bersifat sekunder. Selain itu, guru harus pandai memilih waktu yang tepat untuk belajar. atau menjalankan jadwal tambahan atau sampingan agar tidak mengganggu aktivitas lain seperti mengajar, dll.