PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Oleh karena itu, Kemendikbud juga fokus melakukan pembenahan manajemen berbasis sekolah, ketiga infrastruktur, yaitu sarana dan prasarana terkait kelas, laboratorium, serta teknologi informasi dan komunikasi. Kendala lainnya adalah lemahnya pemahaman warga sekolah (guru dan staf) dalam penerapan prinsip MBS yang menekankan pada aspek kemandirian, kerjasama atau kemitraan, transparansi dan akuntabilitas sekolah, serta kurang konsistennya guru dan tenaga kependidikan dalam menerapkan prinsip MBS. pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, sehingga mengakibatkan kurang optimalnya pelaksanaan program kegiatan sekolah. Di sisi lain, terdapat dampak positif dari penerapan MBS yang dilakukan sekolah, yaitu banyaknya prestasi yang diraih sekolah, baik dari segi hasil akademik maupun non akademik.
Fokus Penelitian
Pertanyaan Penelitian
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
KAJIAN TEORETIK
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
- Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
- Prinsip-Prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
- Tujuan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
- Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
- Ciri-Ciri Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
- Strategi Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) 28
- Pengertian Mutu Pendidikan
- Konsep Mutu Pendidikan
- Prinsip-Prinsip Peningkatan Mutu Pendidikan
- Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan
Implementasi MBS yang efektif akan mudah dilaksanakan jika seluruh elemen sekolah turut serta aktif dalam pengelolaan sumber daya sekolah atau program sekolah. Sekolah juga harus memiliki tingkat akuntabilitas dan transparansi dalam melaksanakan kegiatan manajemen sekolah. Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa tujuan MBS adalah meningkatkan mutu pendidikan dengan menjadikan sekolah mandiri dan berprestasi, di samping meningkatkan kesadaran, kepedulian dan rasa saling memiliki terhadap pengembangan sekolah. adalah memberdayakan potensi sekolah dan mendorong kegiatan pengelolaan sekolah yang menekankan partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas.
Hasil Penelitian yang Relevan
SMA Muhammadiyah Langsa dan SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa memiliki akuntabilitas Langsa memiliki akuntabilitas. Di SMA Muhammadiyah Langsa dan SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa, siswa dijadikan fokus dari seluruh kegiatan sekolah, artinya segala masukan dan proses yang dilakukan di kedua sekolah ini terutama ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan kepuasan siswa.
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
- Tempat Penelitian
- Waktu Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerjasama internal sekolah di SMA Muhammadiyah Langsa dan SMA Swasta Cut Nyak Dhien berjalan dengan baik. Seluruh guru dan tenaga kependidikan SMA Muhammadiyah Langsa dan SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa ikut serta dalam pengembangan sekolah tersebut. Partisipasi warga sekolah dalam menyelenggarakan program sekolah berupa dukungan dana terlaksana dengan baik di SMA Muhammadiyah Langsa dan SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa.
Penerapan MBS di SMA Muhammadiyah Langsa dan SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa sudah mampu meningkatkan akuntabilitas. Dari data yang dikumpulkan diketahui bahwa akuntabilitas di SMA Muhammadiyah Langsa dan SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa terlaksana dengan baik. Selain itu, tenaga pengajar di SMA Muhammadiyah Langsa dan SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa berkompeten dan berdedikasi tinggi.
Latar Penelitian
Metode dan Prosedur Penelitian
Selain itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan pengetahuan yang mendalam tentang objek yang diteliti, sehingga sifat penelitian ini lebih bersifat eksploratif dan deskriptif. Peneliti memilih jenis penelitian studi kasus karena dalam penelitian ini peneliti akan mengkaji suatu kegiatan secara intensif dan detail. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengumpulkan data, menggali makna dan pemahaman dari suatu kasus mengenai penerapan Manajemen Berbasis Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMA Swasta Kota Langsa.
Peneliti juga akan mengamati secara berkala fenomena-fenomena yang terjadi sehubungan dengan fokus penelitian ini, terlihat dari situasi dan kondisi objek penelitian, informasinya dapat diperoleh dari berbagai informan dan bukti-bukti lainnya. Dalam proses survei ini, peneliti melakukan studi lapangan terhadap lingkungan penelitian, mencari data dan informasi tentang pelaksanaan MBS. Pada tahap ini peneliti melakukan serangkaian proses analisis data kualitatif untuk menginterpretasikan data yang telah diperoleh sebelumnya, dan selain itu peneliti juga melakukan proses triangulasi data yang dibandingkan dengan teori perpustakaan.
Data dan Sumber Data
Menurut Munawaroh (2012:76), data sekunder adalah data yang dikumpulkan, diolah dan disajikan oleh pihak lain dan biasanya disajikan dalam bentuk publikasi dan jurnal. Dalam hal ini data sekunder adalah data yang telah diolah dalam bentuk teks tertulis atau dokumen. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen, catatan dan laporan, serta arsip resmi.
Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara semi terstruktur, yaitu wawancara dimana pewawancara sendiri yang menentukan masalah dan pertanyaan yang akan diajukannya, sekaligus peneliti membiarkan informan mengutarakan pendapatnya dengan terbuka. pertanyaan dari peneliti Ulfatin (2013:48). . Untuk mengungkap beberapa hal tersebut secara mendalam, peneliti menggunakan teknik wawancara dengan informan yang dianggap mengetahui atau mempraktikkan manajemen sekolah (MBS) terbaik dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah menengah swasta di kota Langa, khususnya di SMP Muhammadiyah Langsa. Sekolah dan SMA Swasta Cut Nyak Dhien. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai implementasi MBS dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah menengah swasta Kota Langsa, khususnya SMP Muhammadiyah Langsa dan SMP Swasta Cut Nyak Dien.
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data secara langsung dan sistematis mengenai objek yang diteliti guna memperoleh data lengkap mengenai kondisi umum, lingkungan sekolah, kegiatan proses belajar mengajar, kondisi dan fasilitas pendidikan, kondisi belajar siswa, kondisi pengelolaan berdasarkan kurikulum. , tenaga pengajar dan kependidikan, kondisi siswa, prasarana, keuangan, Humas dan penerapan Manajemen Berbasis Sekolah. Teknik ini merupakan suatu metode pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berkaitan dengan masalah yang diteliti sehingga diperoleh data yang lengkap, valid dan tidak berdasarkan perkiraan. Peneliti menggunakan teknik ini karena teknik ini selalu tersedia dan murah, di dalam dokumentasi terdapat informasi yang stabil, baik akurat dalam mencerminkan situasi yang terjadi di masa lalu maupun dapat dianalisis kembali tanpa berubah.
Prosedur Analisis Data
Penerapan manajemen sekolah (MBS) dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di SMP Swasta Cut Nyak Dhien Langsa. Secara umum sarana dan prasarana SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa memenuhi standar yang berlaku. Secara keseluruhan SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa sudah baik dalam membangun kemitraan dengan pihak eksternal. Hal ini terlihat dari perluasan jaringan kemitraan dengan berbagai pihak eksternal, seperti Dinas Pendidikan Provinsi, Dewan Sekolah dan lembaga/perusahaan, serta terjalinnya kemitraan dengan sekolah. pihak-pihak tersebut juga dibuktikan dengan adanya nota kesepahaman atau biasa disebut MoU.
Senada dengan SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa, sekolah ini berupaya melibatkan seluruh warga sekolah, termasuk guru dan staf, serta komite, dalam penyusunan anggaran dan program sekolah. Prinsip MBS yang melibatkan kemitraan dengan pihak internal dan eksternal, yang dibangun oleh SMA Muhammadiyah Langsa dan SMA Swasta De Cut Nyak Dhien Langsa telah berhasil dilaksanakan. Hal ini sejalan dengan pandangan Usman bahwa salah satu indikator keberhasilan manajemen berbasis sekolah adalah adanya kemitraan sekolah yang efektif. Kolaborasi sekolah-komunitas merupakan kegiatan sekolah yang melibatkan masyarakat baik secara individu maupun organisasi dengan prinsip kesukarelaan, saling menguntungkan dan kepentingan bersama dalam suatu wadah untuk membantu kelancaran penyelenggaraan pendidikan di sekolah. bertujuan untuk memanfaatkan potensi masyarakat dalam membantu kelancaran penyelenggaraan pendidikan di sekolah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan bersama. Kemitraan sekolah-masyarakat di SMA Muhammadiyah Langsa dan SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa terbentuk di dalam komite sekolah. Dengan demikian, SMA Muhammadiyah Langsa dan SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa dapat dikatakan berhasil menerapkan prinsip partisipatif.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Tentang Latar Penelitian
- Sejarah Singkat SMA Muhammadiyah Langsa
- Sejarah Singkat SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa
Berdasarkan hasil studi dokumentasi, jumlah siswa di SMA Muhammadiyah Langsa sebanyak 130 siswa dan semuanya aktif sebagai siswa. siswa di SMA Muhammadiyah Langsa. Alasan didirikannya SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa karena banyak siswanya yang sudah tidak tertampung di SMA pada tahap tersebut. Berdasarkan hasil studi dokumentasi, tenaga pendidik di SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa berjumlah 25 orang, terdiri dari 6 orang guru berstatus PNS, 13 orang berstatus GTY/EDMS, dan 6 orang lainnya berstatus honorer.
Dilanjutkan dengan pendidikan tenaga pengajar (guru) dan pendidikan di SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa. Berdasarkan hasil studi dokumentasi, diperoleh gambaran keadaan sarana dan prasarana di SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa sebagai berikut. Berdasarkan hasil studi dokumentasi, struktur organisasi SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa dapat dilihat pada lampiran.
Temuan Penelitian
- Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Dalam
SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa mengikuti era otonomi pendidikan dengan memperkenalkan Manajemen Sekolah (MBS) sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan. Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa secara umum sudah baik dalam menerapkan prinsip kemandirian sekolah. Wakil Kepala Humas SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa mempunyai program kerja yang berupaya membangun kemitraan baik secara internal maupun eksternal.
Diharapkan kerjasama yang dilakukan SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa dengan komite sekolah mampu meningkatkan peran serta orang tua siswa dalam mendukung pelaksanaan program sekolah. Selain kerjasama dengan dinas pendidikan dan komite sekolah, SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa juga menjalin kerjasama dengan perusahaan atau lembaga swasta. Selain itu, SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa juga selalu mengikutsertakan lembaga terafiliasi dalam kegiatan sekolah.
Sebelum diterapkannya MBS di SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa, partisipasi pemangku kepentingan tidak berperan aktif dalam pelaksanaannya. Dalam sosialisasi program sekolah dan keuangan, SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa melaksanakannya melalui rapat komite gabungan.
Pembahasan
- SMA Muhammadiyah Langsa dan SMA Swasta Cut Nyak
- SMA Muhammadiyah Langsa dan SMA Swasta Cut Nyak
- SMA Muhammadiyah Langsa dan SMA Swasta Cut Nyak
- SMA Muhammadiyah Langsa dan SMA Swasta Cut Nyak
- SMA Muhammadiyah Langsa dan SMA Swasta Cut Nyak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMA Muhammadiyah Langsa dan SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa mempunyai karakter terbuka dalam menyebarkan informasi terkait sekolah. Terkait kerjasama eksternal, hasil penelitian diketahui bahwa SMA Muhammadiyah Langsa dan SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa diketahui berjalan dengan baik. Sebelum diterapkannya manajemen berbasis sekolah di SMA Muhammadiyah Langsa dan SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa, partisipasi warga sekolah belum berperan aktif dalam penyelenggaraan pendidikan.
SMA Muhammadiyah Langsa dan SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa yang telah menerapkan MBS mempunyai masukan manajemen yang cukup untuk menjalankan sekolah tersebut. SMA Muhammadiyah Langsa dan SMA Swasta Cut Nyak Dhien mempunyai lingkungan belajar (iklim) yang aman, tertib dan nyaman sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan nyaman (enjoyable learning). Oleh karena itu SMA Muhammadiyah Langsa dan. SMA Muhammadiyah Langsa dan SMA Swasta Cut Nyak Dhient telah menerapkan MBS, menunjukkan bahwa partisipasi warga sekolah dan masyarakat adalah bagian dari kehidupan mereka.
Dari segi output yang diharapkan pada SMA Muhammadiyah Langsa dan SMA Swasta Cut Nyak Dhien Langsa dapat dilihat dari kinerja pada kedua sekolah tersebut. Sumarsono, Raden Bambang, dkk, 2017, “Penerapan manajemen berbasis sekolah sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan sekolah”, Abdimas Pedagogi, Volume 1, Edisi 1, Oktober.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
Rekomendasi
Lubis, Umul Aiman, 2015, “Penerapan manajemen berbasis sekolah dalam meningkatkan mutu lulusan di SMA Islam Terpadu Al-Ulum Medan”. 7. Upaya apa yang dilakukan sekolah untuk menjaga hubungan kerjasama dengan instansi/lembaga tersebut. 8 Bagaimana dukungan finansial dari komunitas sekolah, pemerintah (dinas pendidikan) dan masyarakat (orang tua murid/komite sekolah) dalam pelaksanaan program sekolah.
9 Apa saja dukungan/fasilitas materiil dari komunitas sekolah, pemerintah (dinas pendidikan) dan masyarakat (orang tua siswa/komite sekolah, perusahaan) dalam pelaksanaan program sekolah. 6 Bantuan sarana dan prasarana seperti apa, baik dari komunitas sekolah, pemerintah (dinas pendidikan) maupun masyarakat (orang tua siswa/panitia/lembaga). 6 Upaya apa yang anda lakukan untuk melaksanakan proses belajar mengajar agar sejalan dengan visi dan misi sekolah?