PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
TujuaniiPenelitian
Manfaat Penelitian
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
- Kajian Teori
- Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
- Keterampilan Membaca
- Minat Membaca
- Media Pembelajaran
- Konsep Media Komik
- Kerangka Pikir
- Hasil Penelitian Relevan
- Hipotesis Penelitian
Minat membaca juga merupakan kepuasan seseorang terhadap membaca karena menurutnya membaca akan bermanfaat baginya. Minat membaca juga diartikan sebagai suatu pola perilaku yang mendorong kegiatan membaca sebagai tingkat kebahagiaan. Tarigan (Dalman, 2017) menyatakan bahwa minat membaca adalah kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan dirinya sendiri, menangkap makna tulisan, pengalaman emosional sebagai hasil perhatian yang mendalam terhadap makna bacaan. Rahim (Dalman, 2017) menyatakan bahwa minat membaca adalah keinginan kuat yang menyertai usaha seseorang untuk membaca.
Kesimpulan penulis, minat membaca adalah suatu keinginan atau minat untuk melakukan kegiatan membaca atau kegiatan yang berupaya untuk memahami dan mencari berbagai informasi yang terkandung dalam tulisan atau buku yang dibaca. Menurut iWahadaniahi (Ratnasari) Minat membaca adalah suatu kepedulian yang kuat dan mendalam disertai rasa puas terhadap kegiatan membaca guna membujuk orang lain untuk membaca sesuai dengan kesenangan atau dorongan dari luar. Faktor penyebab rendahnya minat membaca siswa adalah media yang digunakan dalam membaca kurang menarik dan juga media yang tersedia terbatas atau tidak ada.
Perbedaannya dengan penelitian ini terletak pada hasil yang ingin dicapai dalam penelitian, dimana Nur Asiah ingin meningkatkan kemampuan membaca siswa, sedangkan penulis ingin meningkatkan minat membaca siswa.
METODE PENELITIAN
- Jenis Penelitian
- Lokasi Penelitian
- Populasi dan Sampel Penelitian
- Desain Penelitian
- Variabel Penelitian
- Definisi Operasional Variabel
- Prosedur Penelitian
- Instrumen Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti penggunaan iMediacomics efektif meningkatkan minat membaca siswa kelas IV SD Regency. Jika ❑ℎ Berdasarkan tabel lembar observasi aktivitas siswa yang diperoleh dari hasil pretest yang dilakukan guru sebagai pengamat, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kurang puas terhadap seluruh aspek yang menjadi indikator penilaian minat. sedang membaca.
Selanjutnya akan disajikan hasil penilaian pre-test minat membaca siswa IV. kelas SD Inpres Bontoala 1 diperoleh dari angket yang diuraikan pada tabel berikut. Selain itu juga persentase nilai hasil observasi minat membaca siswa IV. kelas di SD Inpres Bontoala 1 pada posttest dapat dilihat sebagai berikut. Berdasarkan hasil post-test yang diperoleh sebelumnya, dibandingkan dengan hasil pre-test, terlihat adanya perubahan hasil penilaian mengenai minat membaca siswa kelas IV. kelas di SD Inpres Bontoala 1 baik dengan menggunakan lembar observasi maupun angket.
Efektivitas penggunaan media kartun terhadap minat baca siswa kelas IV SD Inpres Bontoala 1 Kabupaten Gowa. Berdasarkan hipotesis penelitian yaitu “efektivitas penggunaan komik terhadap minat baca siswa kelas IV SD Inpes Bontoala 1 Kabupaten Gowa”. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat dikatakan penggunaan media kartun efektif terhadap minat membaca siswa kelas IV SD Inpres Bontoala 1 berdasarkan hasil uji t. dari lembar observasi aktivitas siswa.
Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat dikatakan penggunaan media kartun efektif terhadap minat membaca siswa kelas IV SD Inpres Bontoala 1 berdasarkan uji-t. hasil dari kuesioner. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan komik terhadap minat membaca siswa kelas IV SD Inpres Bontoala 1 Kabupaten Gowa. Pendapat yang dikemukakan sebelumnya sejalan dengan hasil penelitian yang diperoleh pada judul Penggunaan Media Komik Terhadap Minat Baca Siswa Kelas IV SD Inpres Bontoala 1 Kabupaten Gowa, dimana dalam penelitian ini komik digunakan dalam proses pembelajaran sebagai media siswa. membaca.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya yang telah dijelaskan secara deskriptif, minat membaca siswa berubah dengan penerapan media komik yang diperoleh dari hasil lembar angket dan lembar observasi aktivitas siswa yang kemudian diukur dengan melakukan uji t. Berdasarkan pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian yang terdapat pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa media komik efektif digunakan untuk meningkatkan minat membaca siswa kelas IV SD Inpres Bontoala 1 Kabupaten Gowa.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pada tahap ini peneliti menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan angket untuk memperoleh hasil pretest siswa. Untuk memperoleh hasil observasi aktivitas siswa, peneliti meminta guru kelas melakukan penilaian pada saat siswa sedang melaksanakan proses pembelajaran. Sedangkan untuk memperoleh hasil angket, peneliti memberikan lembar angket kepada siswa untuk diisi setelah kelas berakhir. Berdasarkan hasil tabel 4.3 yaitu hasil pretest melalui angket diketahui banyak siswa yang tidak setuju dengan pernyataan positif penggunaan komik.
Berdasarkan analisis data hasil penilaian angket pretest yang disajikan, dimana belum adanya pengenalan dan penerapan komik pada siswa sebagai media membaca, terlihat bahwa nilai angket yang diperoleh menunjukkan bahwa siswa belum tertarik dengan komik. . Hal ini tercermin dari persentase skor minat membaca siswa pada setiap pernyataan rata-rata lebih rendah dari 69%, artinya persentase skor minat membaca siswa termasuk dalam kategori rendah. Penelitian pada tahap posttest, seperti halnya tahap pretest, menggunakan lembar observasi dan angket aktivitas siswa untuk memperoleh hasil.
Berikut hasil lembar penilaian pengamatan aktivitas siswa yang diperoleh dari guru kelas sebagai pengamat. Berdasarkan tabel observasi siswa yang diperoleh dari hasil post-test terlihat bahwa untuk setiap indikator mayoritas siswa merasa sangat senang. Dari hasil posttest dapat disimpulkan bahwa perasaan senang membaca, keterlibatan membaca, minat membaca dan perhatian belajar siswa meningkat dengan penggunaan media komik.
Pada tabel 4.5 dapat kita lihat rincian hasil total yang diperoleh siswa melalui lembar observasi yang dilakukan guru pada tahap posttest. Kemudian nilai post test siswa yang diperoleh dari kertas soal akan ditampilkan pada tabel seperti di bawah ini. Berdasarkan hasil tabel 4.6 yaitu skor yang diperoleh dari posttest melalui angket terlihat banyak siswa yang setuju dan sangat setuju dengan pernyataan positif dan tidak setuju dengan pernyataan negatif terkait penggunaan komik sebagai alat membaca. .
Hal ini juga dibuktikan dengan melihat persentase minat siswa pada kategori membaca, dimana rata-rata setiap pernyataan yang tertera pada angket mendapat persentase 80% hingga 90% ke atas yang berarti siswa mempunyai minat membaca yang tinggi, bahkan ada yang mempunyai persentase minat membaca yang sangat tinggi. Berdasarkan hasil posttest yang diperoleh dari tabel 4.6, untuk lebih memperjelas hasil tersebut, berikut rinciannya. Sepuluh pernyataan yang dijelaskan dalam kuesioner berisi pernyataan positif dan negatif tentang media komik. Anda dapat melihat perubahan persentase yang diperoleh dari pretest dan posttest.
Ketika pada tahap pretest rata-rata siswa mempunyai persentase minat membaca dibawah 69%, sedangkan pada tahap posttest rata-rata persentase minat membaca yang diperoleh siswa berada diatas 80% yang berarti mempunyai minat membaca yang tinggi, bahkan ada yang mencapai 90%.
Pembahasan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pre-test dan post-test yang mengalami perubahan skor dan persentase dari lembar observasi aktivitas siswa. Hal ini terlihat pada tabel 4.7 yaitu dari hasil analisis lembar observasi aktivitas siswa dimana setiap indikator mengalami perubahan hasil dari pretest ke posttest yaitu perasaan senang membaca, keterlibatan membaca, minat dalam membaca dan perhatian dalam belajar. Pada pre-test memperoleh nilai 44, kemudian pada post-test perasaan senang membaca memperoleh nilai 75, keterlibatan membaca 75, minat membaca 88 dan perhatian belajar memperoleh nilai 94. Selain itu, perubahan juga terlihat dari hasil angket pada tahap pre-test. Persentase minat siswa rata-rata lebih rendah dari 69% yang menunjukkan bahwa mereka memiliki minat membaca yang rendah dan kemudian mengalami perubahan nilai setelah tes. . Minat baca 80% artinya mempunyai minat baca yang tinggi, bahkan ada yang diatas 90% artinya mempunyai minat baca yang sangat tinggi.
Efektivitas penggunaan media komik terhadap minat membaca siswa dapat tercapai karena ketertarikan siswa terhadap media yang baru dan menarik dalam pembelajaran khususnya dalam bidang membaca menjadikan media komik yang digunakan sangat populer di kalangan siswa. Perubahan minat membaca siswa dapat mempengaruhi kemampuan dan keterampilan membaca dan berbahasanya. Tentunya penggunaan media komik dalam pembelajaran siswa juga harus diawasi oleh pihak yang melaksanakannya, karena media komik dapat meningkatkan minat membaca siswa, namun aspek lain seperti pemahaman siswa dan pemahaman instruksional dapat menurun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media kartun efektif dalam mempengaruhi minat membaca siswa, terlihat dari perlakuan penggunaan media kartun yang dilakukan selama penelitian, yang ditandai dengan pemberian pretest dan posttest kepada siswa. . Perubahan skor yang diperoleh dari pretest ke posttest terlihat dari persentase skor angket siswa pada saat pretest rata-rata sebesar 69% yang berarti memiliki minat membaca yang rendah, kemudian pada saat posttest , persentase minat membaca yang diperoleh siswa rata-rata sebesar 80% yang berarti mempunyai minat membaca yang tinggi, bahkan ada yang memperoleh persentase sebesar 90% yang berarti mempunyai minat membaca yang sangat tinggi. membaca. Kemudian terjadi pula perubahan skor yang diperoleh dari setiap aspek atau indikator lembar observasi aktivitas siswa yaitu hasil analisis lembar observasi aktivitas siswa, dimana setiap indikator mengalami perubahan skor dari pretest ke posttest yang mengacu pada terhadap perasaan senang membaca, keterlibatan dalam membaca, minat membaca dan perhatian dalam belajar. pada pretest mendapat skor 44, kemudian pada posttest perasaan senang membaca mendapat skor 75, keterlibatan membaca 75, minat membaca 88 dan perhatian belajar mendapat skor 94.
Kepala sekolah sebagai pemegang kebijakan di lingkungan sekolah dapat memberikan bimbingan dan dorongan kepada guru berupa pemberian fasilitas penunjang pengembangan media pembelajaran agar siswa tidak bosan dengan media pembelajaran yang monoton. Guru sebagai pendidik di sekolah hendaknya lebih kreatif dalam menggunakan media seperti komik. Diharapkan media komik ini dapat memotivasi dan mendorong siswa untuk meningkatkan minat membaca.
Efektivitas Penggunaan Media Komik pada Materi Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Kelas IV di SD Islam Terpadu Bina Insan Parepare. Saya rajin membaca buku pelajaran yang banyak tulisannya dibandingkan komik yang banyak gambarnya.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
- Desain Penelitian
- Pedoman Skor Lembar Observasi
- Kriteria Penelitian Lembar Angket
- Hasil Lembar Observasi Pretest Siswa
- Skor Nilai Hasil Observasi Pretest Siswa
- Hasil Analisis Nilai Angket Pretest
- Hasil Lembar Observasi Posttest
- Skor Nilai Hasil Lembar Observasi Posttest
- Hasil Analisis Lembar Angket Posttest
- Hasil Analisis Nilai Lembar Observasi Pretest Dan Posttest
- Hasil Rekapulasi Lembar Angket