70
LAMPIRAN A
PETA TOPOGRAFI
repository.unisba.ac.id
72
LAMPIRAN B
PETA CACTHMENT AREA
repository.unisba.ac.id
PETA CATCHMENT AREA LOKASI PENELITIAN
KEC. MEUREBO, KAB. ACEH BARAT PROVINSI ACEH
74
LAMPIRAN C
PETA CACTHMENT AREA DAN ARAH ALIRAN
repository.unisba.ac.id
76
LAMPIRAN D
PETA RENCANA SALURAN KELILING
repository.unisba.ac.id
78
LAMPIRAN E
Klasifikasi Hujan, Periode Ulang Hujan, Koefisien Limpasan, Koefisien Manning
repository.unisba.ac.id
79
Tabel E.1
Klasifikasi Hujan Menurut BMG Hujan
Intensitas Hujan (mm/jam)
Intensitas Hujan (mm/hari)
Ringan 1-5 5 - 20
Sedang 5 - 10 20 - 50
Lebat 10 - 20 50 - 100
Sangat Lebat > 20 > 100
Sumber : Badan Meteorologi Geofisika (BMG) Tabel E.2
Penentuan Periode Ulang Hujan Lokasi
Periode Ulang Hujan (Tahun)
Sarana Tambang 2- 5
Lereng Tambang dan Penimbunan 5 - 10
Sumuran Utama 10 - 25
Penyaliran Keliling Tambang 25
Pemindahan Aliran Sungai 100
Sumber :Kite, G.W, 1997
80
Tabel E.3 Koefisien Limpasan
Kemiringan Tutupan Koefisien Limpasan
(Jenis Lahan) (C)
< 3% sawah, rawa 0,2
(Datar) Hutan, perkebunan 0,3
Perumahan 0,4
Hutan, perkebunan 0,4
3% - 15% Perumahan 0,5
(Sedang) Semak-semak agak jarang 0,6
Lahan terbuka 0,7
Hutan 0,6
> 15% Perumahan 0,7
(Curam) Semak-semak agak jarang 0,8
Lahan terbuka daerah tambang 0,9
Sumber: : C.W Fetter, 1994
Tabel E.4
Koefisien Kekerasan Manning
Chanel Conditions Values
Material Involved
Earth (tanah)
no
0,020
Rock Cut (batuan) 0,025
Fine Gravel (kerikil halus) 0,024 Coarse gravel (kerikil kasar) 0,028
Degree of Irregularity
Smooth
n1
0,000
Minor 0,005
Moderate 0,010
Severe 0,020
Variations off chanel cross section Gradual (bertahap)
n2
0,000 Alternating occasionally 0,005
Alternating frequently 0,01 - 0,015
Relative effect of obstruction
Negligible (Tak berarti) n3 0,000
Minor 0,01 - 0,015
Appreciable 0,02 - 0,03
Severe 0,04 - 0,06
Vegetation
Low n4 0,005 - 0,01
Medium 0,01 - 0,025
High 0,025 - 0,5
Very High 0,05 - 0,1
Degree of meandering Minor
m5
Appreciable (cukup besar) 1,15 1
Severe (parah) 1,3
repository.unisba.ac.id
81
Sumber : Ven Te Chow, 1959
Koefisien Kekasaran Manning = (n0 + n1 + n2 + n3 +n4) x (m5)
= (0.02 + 0 + + 0 + 0.005) x 1
= 0.025
82
LAMPIRAN F
Contoh Perhitungan
repository.unisba.ac.id
83
1. Curah Hujan
Rata-rata curah hujan (X ) maximum
X =∑CH
∑n X =Jumlah nilai CH maksimum
Jumlah data CH maksimum X =358,00 mm/hari
12 X =29,83 mm/hari
Maka besarnya rata-rata curah hujan maksimum selama 3 tahun terakhir adalah 29.83 mm/hari . Berikut merupakan tabel hasil perhitungan curah hujan rata- rata perhari pada masing-masing bulan setiap tahunnya.
Nilai curah hujan maksimum didapatkan dari nilai curah hujan terbesar pada nilai curah hujan mm/hari di setiap bulannya, yang kemudian diurutkan dari nilai curah hujan tertinggi sampai terendah. Berikut merupakan tabel curah hujan maksimum berdasarkan urutan ranking, diambil nilai rata-rata curah hujan maksimum sebanyak 36 data (partial duration series).
2. Koreksi Rata-Rata (Yn)
Yn = -ln[-ln[n + 1 - m
n + 1 ] ]
Yn = -ln[-ln[12 + 1 - 112 + 1 ] ] Yn = 0,23
3. Tentukan Standar Deviasi dengan rumus :
S = √∑ (Xi –X )² ( n – 1)
84
Tabel C.1
Koreksi Rata-rata (Yn), Standar Deviasi (s) Bulan
Jumlah Data
(n)
Banyaknya Data
(m)
Curah Hujan
Koreksi Rata- Rata (Yn)
Koreksi Simpangan
(Sy) (mm/hari)
Januari 12 1 34,90 0,23 2,53
Februari 12 2 29,18 0,22 2,56
Maret 12 3 37,04 0,21 2,59
April 12 4 32,90 0,20 0,00
Mei 12 5 24,63 0,19 0,00
Juni 12 6 32,17 0,18 0,03
Juli 12 7 21,42 0,16 0,03
Agustus 12 8 28,28 0,14 0,02
Septembe
r 12 9 29,54 0,12 0,02
Oktober 12 10 27,57 0,10 0,01
November 12 11 39,65 0,06 0,00
Desember 12 12 20,72 0,00 0,00
Jumlah 358,00 1,82 7,78
Rata-rata 29,83 0,15
Maksimum 39,65 0,15
STDEV 5,86
Sy 1,97
4. Koreksi Varians, dengan rumus :
Yt = -ln[-ln[T-1T] ] Yt = -ln[-ln[3-13] ]
Yt = 0,90
5. Curah Hujan Rencana dengan rumus :
CHR = X + (Yt –YN )/Sy x S CHR (Xt) = 34,90+ (0,37 –0,15)/1,97 x 5,86 CHR (Xt) = 30,47 mm/harirepository.unisba.ac.id
85
Tabel C.2
Koreksi Variansi (YT), Curah Hujan Rencana (XT)
No. Periode Ulang (bln)
Koreksi Varian (YT)
Curah Hujan Rencan (XT)
(mm/hari)
1 2 0,37 30,47
2 3 0,90 32,06
3 4 1,25 33,08
4 5 1,50 33,84
5 6 1,70 34,44
6 7 1,87 34,94
7 8 2,01 35,37
8 9 2,14 35,74
9 10 2,25 36,07
10 11 2,35 36,37
11 12 2,44 36,64
6. Resiko Hidrologi (Pr)
Penentuan periode ulang dan resiko hidrologi dihitung dengan menggunakan rumus :
Pr = 1 – (1 – 1/Tr)TL X 100 %
Pr = 1 – (1 – 1/3)3) x100 Pr = 70,37(%)
Tabel C.3 Resiko Hidrologi Periode Ulang
Hujan Resiko Hidrologi (%)
1 100,00
2 87,50
3 70,37
4 57,81
5 48,80
6 42,13
7 37,03
8 33,01
9 29,77
10 27,10
86
7. Intensitas Curah Hujan
Untuk menentukan intensitas curah hujan, digunakan rumus mononobe yang mengacu kepada volume hujan per hari serta waktu atau durasi hujan perhari.
Adapun rumus Manonobe adalah sebagai berikut:
I= R₂₄ 24 x (24
t )
⅔
= 32,06 mm/hari
24 jam/hari x (24 Jam 1 jam )
⅔
= 11,12mm jam
Tabel C.4 Intensitas Curah Hujan
Durasi Intensitas Curah Hujan Rencana (mm/jam)
(menit) t= 2 t= 3 t= 4
5 55,37 58,27 60,12
10 34,88 36,71 37,87
15 26,62 28,01 28,90
20 21,97 23,12 23,86
25 18,94 19,93 20,56
30 16,77 17,65 18,21
35 15,13 15,92 16,43
40 13,84 14,57 15,03
45 12,80 13,47 13,89
50 11,93 12,55 12,95
55 11,19 11,78 12,15
60 10,56 11,12 11,47
8. Nilai Debit Air Limpasan Catchment Area (Di Luar PIT)
Q = C . I. A QC1 = 0,9 x 0,01112 mm/jam x 38.000 m2 = 380,30 m3/jam
QC2 = 0,9 x 0,01112 mm/jam x 19.000 m2 = 190,15 m3/jam
repository.unisba.ac.id
87
9. Kecepatan Aliran Air (V) Dan Kedalaman Basah (D) Saluran Pengalihan
a) Kecepatan Aliran Air (v)
Dimana : A/P = R R = ½ d Sehingga,
Karena kemiringan dinding saluran 45º maka nilai m = 1
b) Kedalaman Basah Saluran (d)
c) Debit Tampung Saluran (d)
Untuk mencari debit tampung saluran maka dapat dilakukan dengan cara try and error. Cara ini didasarkan pada debit rencana sama dengan debit tampung saluran (Qr = Qs). Dengan cara tersebut, akan didapatkan harga kecepatan aliran air
88
dan kedalaman basah saluran yang dapat menampung debit air sesuai dengan debit rencana (Qr). Adapun perhitungannya dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
Tabel C.5
Hasil Perhitungan Kecepatan Aliran Air (v)
Debit tampung saluran yang sebenarnya dibuat lebih besar dari debit rencana yang diperhitungkan. Hal ini dilakukan karena adanya freeboard (jagaan) yang dibuat.
Freeboard adalah jarak vertikal dari puncak saluran ke permukaan air pada kondisi rencana. Freeboard dibuat untuk mencegah gelombang atau kenaikan muka air yang melimpah ke tepi saluran. Faktor ini sangat penting karena bagian bawah saluran berpotensi terdapat pengendapan material yang terbawa oleh air.
Parameter Cacthment Area 1 Satuan
Kecepatan Aliran (V) 1,0600 1,0800 1,0900 1,0920 1,0940 1,0943 m/s Debit Rencana(Qr) = C.I.A 0,2305 0,2305 0,2305 0,2305 0,2305 0,2305 m3/detik
y =(0,255.V)3/2 0,3324 0,3419 0,3467 0,3476 0,3486 0,3487 m
Debit Saluran(Qs) = V.y2 √3 0,2029 0,2187 0,2269 0,2285 0,2302 0,2305 m3/detik
Rechecking :Qr = Qs No ! No ! No ! No ! No ! ≈ Ok !
Parameter Cacthment Area 2 Satuan
Kecepatan Aliran (V) 0,5000 0,5200 0,5400 0,5450 0,5500 0,5597 m/s Debit Rencana(Qr) = C.I.A 0,0712 0,0712 0,0712 0,0712 0,0712 0,0712 m3/detik
y = (0,255.V)3/2 0,2288 0,2427 0,2568 0,2604 0,2640 0,2710 m
Debit Saluran(Qs) = V.y2 √3 0,0453 0,0530 0,0617 0,0640 0,0664 0,0712 m3/detik Rechecking :
Qr = Qs No ! No ! No ! No ! No ! ≈ Ok !
repository.unisba.ac.id
89
Tabel C.6
Rekomendasi Dimensi Saluran Pengalihan
Dimensi Saluran Pengalihan
Parameter Satuan CA 1 CA 2
Gradien Kemiringan (m) 0 1
Debit Rencana (Qr) m3/detik 0,23 0,07
Koefisien Kekasaran Manning (n) 0,025 0,025
Jari-jari Hidrolis (R) m 0,17 0,14
Kemiringan Dasar Saluran (S) % 45 45
Kedalaman Basah (y) m 0,35 0,27
Freeboard (F) m 0,07 0,05
Kedalaman Saluran (h) m 0,42 0,33
Lebar Dasar Saluran (b) m 0,29 0,22
Luas Penampang (A) m2 0,21 0,13
Lebar Permukaan (B) m 0,60 0,47
Panjang Sisi Saluran (a) m 0,37 0,29
Kecepatan Aliran (v) m/detik 1,0943 0,5597
Debit Tampung Saluran (Qs) m3/detik 0,230 0,071
Gambar C.1
Skema Rekomendasi Dimensi Saluran Pengalihan CA 1 dan CA 2
10. Nilai Debit Air Limpasan Di Dalam PIT
QCApit = 0,9 x 0,01112 mm/jam x 149.400m2 = 1495,20 m3/jam
90
11. Nilai Koefisien Permeabilitas
k = A
F(t2-t10) 𝑥 𝐿𝑛H1 𝐻2
Gambar C.2
Grafikht/hw versus Waktu Batu pasir Tabel C.7
Nilai Permeabilitas Batupasir Lapisan Diameter H1 H2
Waktu (T1)
Waktu
(T2) F
Koefisien Permeabilitas (K)
(m/dtk)
(cm) (detik) (detik)
pasir 10,14 0,48 0,13 180,00 960,00 137,20 1,0x10-5
= 80,71
137,20(960-180)x 𝐿𝑛 (0,48
0,13) /100
= 1,0x10-5 m/detik
Tabel C.8
Nilai Permeabilitas Batuan Lapisan Diameter
(cm) H1 H2
Waktu (T1) (detik)
Waktu (T2) (detik)
F
Koefisien Permeabilitas
(K) (m/dtk) Batupasir 10,14 0,48 0,13 180 960 137,20 1,0x10-5 Batubara 10,14 0,88 0,68 240 1080 105,97 2,3x10-6
repository.unisba.ac.id
91
12. Debit Air Tanah
Tabel C.9
Parameter Perhitungan Debit Air Tanah Lokasi Litologi Tebal
(m)
Panjang Bukaan
(m)
Luas (m2)
Gradien Hidrolik
(i)
Koefisien Permeabilitas
(K) (m/dtk) PIT B Batu Pasir 7 580,113 4060,79 0,5 1,0x10-5
Batubara 10 580,113 5801,13 0,5 2,3x10-6
13. Total Debit Yang Masuk Ke Area Penambangan
Qtotal = Q1 + Q2
Keterangan :
Q1 = Debit Air Limpasan Di Dalam PIT Q2 = Debit Air Tanah Di Dalam PIT
Q total PIT B = 1495,20 m3/jam + 97,11m3/jam = 1592,31 m3/jam Tabel C.10
Hasil Perhitungan Debit Air Tambang dan Estimasi Pemompaan Lokasi
Debit Air Limpasan (Q) (m3/jam)
Debit Air Tanah (Q)
(m3/jam)
Debit total (Qtotal) (m3/jam)
Total Head
(m)
Kapasitas Pompa (m3/jam)
Jam Pompa
Estimasi Pompa
Pit B 1495,20 97,11 1592,31 47,67 270 10 1
92
LAMPIRAN G
SPESIFIKASI POMPA
repository.unisba.ac.id
93
p
Gambar G.1
Spesifikasi Pompa Multiflo 360
94
Gambar G.2
Kurva Karakteristik Pompa Multiflo 360
repository.unisba.ac.id
BIODATA
Nama : Norris Nofrizal
NPM : 100.701.09.035
Kota Kelahiran : Lhokseumawe Tanggal Lahir : 20 November 1991 Nama Bapak : Sufri Yusuf
Nama Ibu : Cut Nur Zaitun
Alamat Orangtua : Jl. Saturnus Tengan BLOK N 17 No.16 BANDUNG
Telepon : -
Fax : -
Mobile Phone : 082372784735
Agama : Islam
E-mail : norrisnofrizalyusuf@gmail.com Pendidikan :
SD : SDN 1 Lhokseumawe
SMP : SMPN 2 Bandung
SMA : SMA PASUNDAN 2 Bandung
Bandung, Agustus 2016
Norris Nofrizal