PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KINERJA PEGAWAI
RUMAH SAKIT TENTARA TINGKAT IV PEKANBARU
(The Effect Of Work Motivation And Work Occupational Safety And Health On Employee Performance In Rumah Sakit Tentara Tingkat IV Pekanbaru)
SKRIPSI
OLEH :
NAMA : YESI GUSMAN NIM : 1761201051 JURUSAN : MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU
2021
i ABSTRAK
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KINERJA PEGAWAI
RUMAH SAKIT TENTARA TINGKAT IV PEKANBARU
Oleh : YESI GUSMAN
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan K3 secara simultan terhadap kinerja karyawan RS Tentara Tingkat IV Pekanbaru. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pegawai RS Tentara Tingkat IV Pekanbaru tahun 2020 sebanyak 65 orang. Karena sedikitnya populasi maka seluruh populasi dijadikan sampel dalam penelitian ini. Di dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan analisa data dengan metode deskriptif kuantitatif, dengan pengolahan data menggunakan SPSS.
Pada penelitian ini diketahui bahwa motivasi kerja dan K3 secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Persentase sumbangan pengaruh variabel independen terhap dependen sebesar 61,2% sedangkan sisanya 38,8% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
Kata kunci : motivasi kerja, Kesehatan Keselamatan Kerja, Kinerja
1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Setiap instansi maupun perusahaan pada dasarnya ingin memiliki sumber daya manusia atau karyawan yang mampu bekerja dengan sangat baik. Namun kenyataannya masing-masing karyawan memiliki karakteristik yang berbeda- beda. Terdapat karyawan yang memiliki motivasi dan semangat kerja yang tinggi tetapi ada pula sebaliknya. Sejalan dengan usaha pencapaian tujuan perusahaan, maka perusahaan perlu memperhatikan dan mengarahkan para karyawan dengan baik agar karyawan memiliki motivasi dan semangat kerja yang tinggi serta mau bekerja dengan semaksimal mungkin. Untuk itu perusahaan khususnya bagian sumber daya manusia juga perlu mengetahui terlebih dahulu hal apa yang dapat memotivasi dan mendorong semangat kerja karyawan.
Kontribusi pegawai bagi organisasi sangat besar, karena pegawai adalah penghasil kerja bagi organisasi. Hal ini bisa diartikan bahwa setiap pekerjaan dalam organisasi selalu dilaksanakan oleh pegawai. Berhasil tidaknya suatu organisasi ditentukan oleh unsur manusia yang melakukan pekerjaan sehingga perlu adanya balas jasa terhadap pegawai. Seorang pegawai perlu diperlakukan dengan baik agar pegawai tetap bersemangat dalam bekerja
Secara umum karyawan bekerja karena ingin memperoleh imbalan atau balas jasa dari perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ada tiga kategori kebutuhan individu yaitu eksistensi, keterhubungan, dan pertumbuhan (Rivai; 2013;162).
2
Organisasi bukan saja mengharapkan pegawai yang mampu, cakap, dan terampil, namun yang lebih penting adalah mereka bersedia bekerja dengan giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Kemampuan, kecakapan, dan keterampilan pegawai tidak ada artinya bagi organsasi jika mereka tidak mau bekerja keras dengan menggunakan kemampuan, kecakapan, dan keterampilan yang dimilikinya.
Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa semangat kerja pegawai sangat penting dalam menunjang tercapainya tujuan organisasi. Semangat kerja merupakan keadaan yang harus ada bila aktivitas proses kerja ingin berjalan lancar. Dengan adanya semangat kerja yang tinggi, maka tujuan organisasi dapat tercapai sesuai rencana. Begitu pula sebaliknya, bila pegawai memiliki semangat yang rendah, maka tingkat prestasi kerjanya pun akan rendah. Hubungan semangat kerja dengan prestasi kerja pada dasarnya terdapat hubungan yang erat, hal ini sesuai dengan keinginan pegawai dan organisasi, karena dengan semangat kerja dapat mempengaruhi prestasi kerja.
Peran motivasi karyawan dalam bekerja sangat penting karena motivasi sangat berhubungan dengan kinerja, jika motivasi tinggi, kinerja karyawan juga tinggi. Sebaliknya, jika motivasi rendah, kinerja karyawan juga rendah. Bila karyawan memiliki semangat yang rendah, maka tingkat kinerjanyapun akan rendah/turun. Namun sebaliknya meningkatnya semangat kerja akan menambah kesetiaan karyawan kepada organisasi untuk tetap mengabdikan dirinya kepada organisasi. Dengan kata lain karyawan tidak akan memiliki niat untuk berpindah kerja. Semangat kerja merupakan kemampuan seseorang atau kelompok untukb ekerja dengan giat dalam mengejar tujuan bersama (Tohardi;2016;76). Dalam
upaya meningkatkan semangat kerja karyawan, salah satu caranya adalah dengan memberikan doronganatau yang disebut dengan motivasi. Motivasi adalah alasanalasan, dorongan-dorongan yang ada di dalam diri manusia yang menyebabkan ia melakukan sesuatu atau perbuatan sesuatu (Wursanto;2014;67).
Dengan memberikan motivasi karyawan / pekerja tersebut lebih bersemangat dalam bekerja.
Untuk melakukan semua kegiatan operasional RS, maka diperlukan keberadaan sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam menggerakkan dinamika organisasi dan juga dalam hal mewujudkan eksistensi perusahaan berupa tercapainya tujuan bisnis.
Dalam hal ini diperlukan pengetahuan tentang bagaimana mengarahkan para karyawan dengan baik agar mau bekerja dengan semaksimal mungkin. Untuk mewujudkan tujuan ini, maka diperlukan karyawan yang terampil, berprestasi, profesional dan tanggap akan kebutuhan instansi.
Untuk melihat kinerja karyawan RS Tentara Tk IV selama 5 tahun terakhir dapat penulis tampilkan tabel berikut ini :
Tabel 1.1
Realisasi Kinerja Karyawan RS Tentara Tingkat IV Pekanbaru Tahun Jumlah Karyawan
(Orang)
Rata-Rata Nilai Kinerja
(DP3)
Persentase (%)
2016 58 7,43 -
2017 58 7,75 4,31
2018 56 7,73 -0,26
2018 65 7,60 -1,68
2020 65 7,88 3,68
Sumber : RS Tentara Tingkat IV Pekanbaru, 2021
4
Pada dasarnya banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, namun berdasarkan wawancara yang penulis temukan bahwa permasalah yang muncul adalah pada pemberian motivasi dan k3.
Sementara itu identifikasi Risiko menurut aspek Keselamatan dan Keamanan antara lain : tersengat listrik, penculikan bayi/anak, kehilansan kendaraan bermotor, kehilangan alat/barang, kekerasan/ ancaman senjata, ancaman bom, penyanderaan, kehilangan sarana prasarana RS, keselamatan saat ada renovasi/pembangunan,teriatuh/terpeleset di RAM/tangga, tertusuk jarum.
Untuk melihat rekaptiulasi jumlah tingkat kecelakaan kerja yang ada di RS Tentara Tingkat IV Kota Pekanbaru sebagai berikut :
Tahun
Tingkat Kecelakaan Kerja
(Orang)
Keterangan Resiko
2016 0 -
2017 0 -
2018 3 Resiko penularan
2019 11 Resiko penularan dan
terpeleset
2020 19 Resiko penularan
Sumber : RS Tentara Tingkat IV Pekanbaru, 2021
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa 2016 hingga 2017 tidak ada tingkat kecelakaan kerja, tahun 2018 terjadi resiko penularan penyakit dari pasien yang menjangkiti 3 orang pegawai, sementara itu tahun 2019 meningkat tajam yaitu resiko penularan dan ada 1 orang terpeleset saat renovasi gedung serta tahun 2020 resiko meningkat tajam menjadi 19 orang pegawai dengan resiko penularan.
Selain tingginya resiko kerja mempengaruhi secara negative terhadap kinerja pegawai, sementara itu motivasi kerja pegawai yang tinggi akan membawa dampak yang positif bagi perusahaan dan akan mempengaruhi terciptanya
komitmen organisasi (Miftahun N. Suseno dan Sugiyanto;2010;75). Melihat arti motivasi, maka orang tanpa mempunyai motivasi, tidak mempunyai hasil kerja yang tinggi. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai harapan yang besar agar karyawannya dapat meningkatkan kinerja yang lebih baik dan efektif dalam melakukan tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Perusahaan dapat memberikan penghargaan untuk karyawan yang telah melakukan kinerja yang terbaik terhadap perusahaannya.
Salah satu alat untuk mengukur motivasi kerja pegawai adalah dari tingkat kehadiran pegawai itu sendiri, dan bagaimana tabel rekapitulasi absensi pegawai ini dapat penulis tampilkan tabel berikut ini :
Tabel 1.3
Rekapitulasi Absensi Pegawai Rumah Sakit Tentara Tingkat IV Kota Pekanbaru 2016 s/d 2020
Tahun Pegawai Kerja
Jumlah Hari Kerja
Alpha Izin Sakit Total Absensi
Persentase (%)
2016 58 301 17458 25 217 143 385 2,21
2017 58 298 17284 23 317 154 494 2,86
2018 56 295 16520 35 548 237 820 4,96
2019 65 299 19435 24 761 382 1167 6,00
2020 65 296 19240 29 471 467 967 5,03
Sumber : Rumah Sakit Tentara Tingkat IV Kota Pekanbaru
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dengan meningkatnya tingkat absensi pegawai maka semakin turun motivasi kerja pegawai. Buhler (2014;191) memberikan pendapat tentang pentingnya motivasi sebagai berikut: “Motivasi pada dasarnya adalah proses yang menentukan seberapa banyak usaha yang akan
6
dicurahkan untuk melaksanakan pekerjaan”. Motivasi atau dorongan untuk bekerja ini sangat menentukan bagi tercapainya sesuatu tujuan, maka manusia harus dapat menumbuhkan motivasi kerja setinggi-tingginya bagi para karyawan dalam perusahaan. Menurut Arep dan Tanjung (2012;19), “manfaat motivasi yang utama adalah terciptanya gairah kerja, sehingga produktivitas kerja meningkat.”
Manfaat motivasi bagi karyawan adalah untuk meningkatkan keterampilan serta kegairahan kerja, agar nantinya mereka lebih giat dan lebih baik dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Dengan demikian motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kinerja karyawan.
Dari masalah-masalah yang diuraikan diatas dan mengingat pentingnya masalah tersebut, maka penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul : PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN K3 TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RUMAH SAKIT TENTARA TINGKAT IV PEKANBARU.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka untuk mempermudah pembahasan, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan RS Tentara Tingkat IV Pekanbaru ?
2. Apakah K3 berpengaruh terhadap kinerja karyawan RS Tentara Tingkat IV Pekanbaru ?
3. Apakah motivasi kerja dan K3 berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan RS Tentara Tingkat IV Pekanbaru ?
1.3 Tujuan dan manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan RS Tentara Tingkat IV Pekanbaru.
2. Untuk mengetahui pengaruh K3 terhadap kinerja karyawan RS Tentara Tingkat IV Pekanbaru.
3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan K3 secara simultan terhadap kinerja karyawan RS Tentara Tingkat IV Pekanbaru.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan masukan bagi kelembagaan yang membidangi motivasi kerja dan K3 serta kinerja karyawan pada RS Tentara Tingkat IV Pekanbaru
2. Sebagai implementasi dan pengetahuan yang penulis dapat selama menuntut ilmu pada Fakultas ekonomi universitas lancang kuning Pekanbaru.
3. Merupakan bahan referensi bagi peneliti lainnya pada permasalahan yang sama.
1.4 Sistematika Penulisan
Dalam melakukan penelitian ini penulis dapat membahasnya dalam enam bab yang antara lain yaitu :
8
BAB I. PENDAHULUAN
Dalam bab ini, menulis akan mengungkapkan tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sitematika penulisan.
BAB II. TELAAH PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Dalam bab ini, akan diuraikan teori-teori yang mendukung penelitian yang terdiri dari, manajemen, manajemen SDM, motivasi, K3, kinerja, kerangka pemikiran dan hipotesis.
BAB III. METODE PENELITIAN
Menguraikan tentang, objek penelitian, populas dan sampel, teknik pengambilan sampel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, identifikasi dan operasionalisasi variabel serta analisis data.
BAB IV. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT TENTARA TINGAKT IV KOTA PEKANBARU
Pada bab ini berisikan tentang sejarah singkat perusahaan, Struktur organisasi dan kativitas-aktivitas perusahaan.
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Akan dijelaskan pengaruh motivasi kerja, K3, terhadap kinerja kayawan pada RS Tentara Tingkat IV Pekanbaru .
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini adalah bab terakhir yang akan membuat suatu kesimpulan dari hasil penelitian tersebut dan akan memberikan saran-saran atas hasil tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T. Hani. 2011. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : BPFE.
Indrastuti, 2014. Peran Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, Komitmen Kerja dan Kinerja Pegawai serta Kualitas Pelayanan, Pekanbaru : UIR Press Mangkunegara, AA. Anwar Prabu. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Malhotra. 2015. Riset Penelitian, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Nurmansyah, Ec. Drs. SR. MM, 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia Stategik. Pekanbaru : Unilak Press.
______________, 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pengantar.
Pekanbaru : Unilak Press.
______________, 2016, Perilaku Organisasi Mengelola Orang dan Organisasi.
Pekanbaru : Unilak Press.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rineka Cipta.
Safroni, Ladzi. 2012. Manajemen dan Reformasi Pelayanan Publik, Surabaya : Aditya Mefis Publishing.
Sedarmayanti. 2011. Dasar-dasar Pengetahuan tentang Manajemen Perkantoran. Bandung : Mandar Maju.
Siagian, AA. Sondang. P. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Bumi Aksara.
Sinambela, 2013. Kinerja Pegawai Teori Pengukuran dan Implikasi, Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sunyoto,Danang. 2015, Manjaemen dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : Center of Academic Publishing Service.
Sutrisno, Edy, 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana.
Terry, George dan Leslie. W. Rue, 2010. Dasar-Dasar Manajemen. Cetakan Kesebelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Umar, Husein, 2019. Metode Penelitian Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi Kedua, Jakarta : Raja Grafindo.
Jurnal :
Mohammad Y. Dahlan Lisbeth Mananeke Lucky O.H Dotulong, ISSN 2303- 1174, Jurnal EMBA Vol.2 No.2 Juni 2014, Hal. 1429-1439. Pelaksanaan Program Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Serta Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Karyawan UD. Sinar Sakti Malalayang.
Anthony Frans Masyarakat, Kebudayaan dan Politik Vol. 28, No. 4, tahun 2015, hal. 219-226. 219Pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja (K3), dan insentif terhadap motivasi sertakinerja karyawan pada bagian produksi.
Mochamad Soelton, Lisa Budiyanti, Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis, Volume 3, No. 02, Juli 2017, Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Pengembangan Karyawan terhadap Kinerja Karyawan pada PT Tripari Tangerang