PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat / Kegunaan Penelitian
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Teman Sebaya
Kelompok sebaya adalah 'kumpulan orang-orang yang kurang lebih seusia yang berpikir dan bertindak bersama'. Kelompok sebaya (per kelompok) juga diartikan sebagai sekelompok orang yang seumuran dan berstatus sama, yang biasanya berhubungan atau berinteraksi dengan seseorang. Berdasarkan pendapat di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa: teman sebaya adalah salah satu teman yang dapat dikatakan suatu kelompok sosial, seperti teman sekolah atau teman pergaulan sehari-hari yang tingkat umurnya sama atau hampir sama, mempunyai persamaan. seperti: perilaku (akhlak), pola pikir dan psikologi.
Orang yang usianya kurang lebih sama dengan temannya juga cenderung memiliki tingkat perkembangan atau kedewasaan yang tidak jauh berbeda. Jarang sekali Anda menemukan seorang siswa SD yang berteman dekat dengan orang yang status sosialnya berbeda dari dirinya.
Fungsi Teman Sebaya
Melalui interaksi dalam kelompok teman sebaya, anak-anak dari lingkungan sosial bawah memperoleh nilai-nilai, cita-cita dan pola perilaku anak-anak dari lingkungan sosial menengah ke atas. Dengan menganut nilai-nilai, cita-cita dan pola perilaku, anak-anak dari lingkungan sosial bawah mempunyai motivasi untuk melakukan mobilitas sosial. Anak-anak dari kelas sosial bawah bersosialisasi erat dengan anak-anak dari kelas sosial menengah dan atas.
Melalui interaksi dengan teman sebaya, mereka menangkap nilai-nilai, cita-cita, dan pola perilaku anak-anak kelas menengah hingga atas. Dengan menganut nilai-nilai, cita-cita dan pola perilaku, anak-anak dari kelas sosial bawah mempunyai motivasi untuk melakukan mobilitas sosial. Teman dan teman sebaya mendorong anak-anak untuk mengambil peran dan tanggung jawab baru mereka.
Menjadi pribadi yang disukai banyak teman sebaya membuat anak merasa baik atau baik terhadap dirinya. Dan dampak dari hubungan yang positif dengan teman sebaya akan menciptakan suasana harmonis pada anak usia prasekolah dan hal ini akan mempengaruhi perkembangan kompetensi sosial anak dan prestasi yang baik.
Jenis Kelompok Teman Sebaya
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggali data di lapangan menggunakan metode analisis deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran singkat tentang Pengaruh teman sebaya terhadap perilaku siswa di SDN 68 Cangadi II Kec. Jadi, variabel dalam penelitian ini adalah pengaruh teman sebaya terhadap perilaku siswa di SDN 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng. Dan yang akan penulis wawancarai dalam penelitian ini adalah siswa SDN 68 Cangadi II Kec. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan responden serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk dijawab.
Pengujian hipotesis menggunakan analisis korelasi product moment untuk mengetahui pengaruh teman sebaya terhadap perilaku siswa di SDN 68 Cangadi II. Jadi dalam penelitian ini terlihat bahwa perilaku sosial teman sebaya adalah siswa terkadang diajak keluar lingkungan sekolah pada jam sekolah atau membolos jika ada guru yang tidak disukainya datang mengajar, dan terkadang siswa tidak. . mengerjakan tugas mereka karena mereka menghabiskan lebih banyak waktu. Dari hasil observasi dan wawancara, teman sebaya mempengaruhi perilaku siswa baik positif maupun negatif.
Soppeng adalah pengaruh teman sebaya (X) terhadap perilaku siswa (Y), dengan kata lain Ho ditolak dan Ha diterima.
Faktor yang Mempengaruhi Hubungan Teman Sebaya
Perilaku Siswa
- Pengertian Perilaku
- Bentuk Perilaku
- Jenis Perilaku
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Siswa
Reaksi ini biasa juga disebut dengan perilaku alami (innate behavior), yaitu perilaku yang dibawa sejak organisme dilahirkan dalam bentuk refleks dan naluri. Respon ini biasa juga disebut dengan perilaku operan, yaitu perilaku yang terbentuk melalui proses pembelajaran. Perilaku tersebut sebagian besar merupakan perilaku yang terbentuk, perilaku yang diperoleh, perilaku yang dikendalikan oleh pusat kesadaran atau otak (kognitif).
Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih sebatas perhatian, persepsi, pengetahuan/kesadaran dan sikap yang terjadi pada diri orang yang menerima stimulus tersebut dan belum dapat diamati dengan jelas oleh orang lain. Orang yang mempunyai sifat taat dalam dirinya niscaya akan menunjukkan ketaatan terhadap aturan, aturan yang ditetapkan oleh manusia dan yang ditetapkan oleh Allah SWT yaitu Al-Qur'an dan Al-Hadits melalui perilakunya. Orang Tawadu selalu menjaga perilakunya terhadap tindakan-tindakan yang mengarah pada kesombongan, kesombongan dan menganggap remeh orang lain.
Maka tingkah laku yang baik adalah salah satu bukti bahawa tingkah laku yang baik dapat mewujudkan keamanan dan ketenteraman dalam hidup kita. Sifat atau tingkah laku ini sangat berbahaya kerana tiada siapa yang menyukai orang yang mempunyai sifat ini. Barangsiapa yang membantah kamu tentang kisah Isa setelah datang pengetahuan (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): "Marilah kami memanggil anak-anak Kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri Kami dan isteri-isteri kamu, Kami dan kamu, kemudian hendaklah kami berdoa kepada Allah dan kami memohon agar laknat Allah menimpa mereka yang berdusta.” 24.
Dengan demikian, perilaku buruk/memalukan menjadi salah satu penyebab seseorang masuk neraka dan menjauhkannya dari surga Allah SWT. Terkadang sulit bagi orang tua untuk mendidik anak berperilaku positif dan bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya. Keadaan lingkungan keluarga sangat menentukan keberhasilan masa perkembangan seseorang, antara lain adanya hubungan yang harmonis antar anggota keluarga, ruang munculnya perlengkapan belajar di masyarakat.25 Orang tua harus memberikan perhatian yang besar terhadap perkembangan belajar anaknya. dan proses pendidikan.
Peralihan dari pendidikan informal ke lembaga formal memerlukan kerjasama yang baik antara orang tua dan guru sebagai pendidik dalam upaya meningkatkan nilai dan norma yang berlaku di lingkungan sekolah dan di masyarakat. Teman sebaya juga mempunyai pengaruh yang sangat penting terhadap perilaku siswa, karena teman selain orang tua atau keluarga merupakan sumber informasi tentang dunia luar. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua sebagai pendidik utama yang sehari-hari berinteraksi dengan anak hendaknya mengetahui sifat dan karakter setiap anak.
METODE PENELITIAN
- Lokasi dan Obyek Penelitian
- Variabel Penelitian
- Definisi Operasional Variabel
- Populasi dan Sampel
- Instrumen Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Teman sebaya adalah teman yang kita katakan berada dalam suatu kelompok sosial, seperti teman sekolah atau teman sehari-hari, yang seumuran atau hampir sama, yang mempunyai kesamaan tingkah laku, cara berpikir dan psikologi. Perilaku adalah tindakan atau aktivitas setiap individu (siswa), baik yang dapat diamati secara langsung maupun yang tidak dapat diamati secara langsung. Dari definisi operasional di atas dapat disimpulkan bahwa teman sebaya mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perilaku siswa, baik yang dapat diamati secara langsung maupun yang tidak dapat diamati dari luar.
Dalam setiap kegiatan penelitian yang dilakukan seseorang selalu memerlukan suatu objek yang dijadikan sasaran penelitian, objek tersebut disebut dengan populasi. Populasi adalah suatu wilayah umum yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai ciri dan ciri tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.5. Dari pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa populasi adalah sekelompok individu atau kelompok yang menjadi sumber data dan informasi yang diperlukan dalam suatu penelitian.
Kec. Liliriaja Kab. Soppeng
Sekolah Dasar Negeri 68 Cangadi II merupakan lembaga pendidikan formal yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan Nasional, sehingga dapat dipahami bahwa latar belakang didirikannya sekolah ini merupakan upaya pemerintah. Uraian di atas memberikan gambaran bahwa perilaku siswa masih tergolong baik dan tercemar dengan sikap santun, sehingga peran guru dalam pendidikan agama Islam tidak terlalu berat dalam mengembangkan perilaku baik pada siswanya. Uraian tabel di atas menunjukkan bahwa dari 17 responden penelitian ini, 1 dari 17 responden atau 6%.
Perilaku sosial teman sebaya adalah kita biasanya disuruh keluar masuk saat belajar di kelas dan biasanya kita disuruh membolos ketika jam pelajaran masih berlangsung.” Salah satu perilaku sosial teman sebaya siswa adalah malas dalam belajar. mengerjakan pekerjaan rumah.data, karena siswa lebih mengutamakan bermain bersama temannya dibandingkan mengerjakan tugas yang diberikan. 3". Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perilaku sosial teman sebaya adalah terkadang siswa diajak keluar lingkungan sekolah pada saat pelajaran masih berlangsung. dalam sesi atau mereka meninggalkan pelajaran jika ada guru yang tidak mereka sukai datang mengajar, dan terkadang siswa tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya karena lebih banyak menghabiskan waktu bersama, temannya dan biasanya tidak memaafkan karena dia lebih suka bersama. temannya yang tidak dimaafkan.
Berdasarkan tanggapan yang diperoleh dari responden dalam diskusi ini maka data yang disajikan merupakan data yang diperoleh melalui angket yaitu mengenai variabel yang diteliti yaitu pengaruh teman sebaya terhadap perilaku siswa SDN 68 Cangadi II, sehingga masing-masing responden mempunyai skor yang sama untuk variabel ini. Untuk menguji hipotesis peneliti menggunakan teknik korelasi product moment dan untuk mengetahui pengaruh teman sebaya terhadap perilaku siswa terlebih dahulu ditentukan angka N, X, Y, , dan XY.
PENUTUP
Saran-saran