• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN ... - Unismuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN ... - Unismuh"

Copied!
231
0
0

Teks penuh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan pendidikan agama Islam telah dilakukan oleh SMA Muhammadiyah 6 Kota Makassar dalam pembentukan karakter siswanya. Bagaimana pendapat bapak/ibu guru tentang kedudukan pendidikan agama Islam dalam pembentukan karakter siswa di SMA Muhammadiyah 6 Kota Makassar. Memperoleh gelar Magister Manajemen Pendidikan Islam (M.Pd.I) dengan menulis tesis berjudul “Perkembangan Pendidikan Agama Islam Dalam Pembentukan Karakter Siswa Sekolah Menengah 6 Muhammadiyah Kota Makassar”.

Latar Belakang

Islam meyakini bahwa pendidikan agama mulai dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah hingga pendidikan tinggi umum mempunyai kebutuhan dan kepentingan dalam membentuk karakter peserta didik, yaitu dalam sikap, perilaku keagamaan peserta didik serta dalam membangun moral dan etika. Menurut Husni Rahim, keberhasilan pendidikan agama dalam membentuk karakter peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu; siswa, kurikulum, metodologi, ruang kegiatan keagamaan, budaya sekolah, program ekstrakurikuler keagamaan, laboratorium keagamaan. Dari sudut pandang ini dapat dipahami bahwa keberhasilan pembentukan karakter peserta didik dapat dicapai antara lain melalui pengembangan pendidikan agama dan pengembangan sumber daya guru agama, kepala sekolah, tenaga pengajar, dewan sekolah, dan alumni.

Rumusan Masalah

Pengembangan pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter peserta didik dapat bersumber dari komponen-komponen sistem pendidikan sekolah, meliputi visi, misi, tujuan, prasarana, sistem pendidikan, program sekolah, pengetahuan, pemahaman dan penghayatan warga sekolah terhadap nilai-nilai. , pengamalan, pembiasaan pada umumnya bersifat preskriptif dan terprogram dengan menciptakan lingkungan yang mendukung dan membangun sosok ideal kepala sekolah, tenaga pengajar, komite sekolah, lembaga keagamaan, masyarakat sekitar sekolah, alumni dan siswa. Penelitian ini dibatasi pada masalah pengembangan pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter pendidikan di SMA Muhammadiyah 6 Kota Makassar. Pengembangan pendidikan agama Islam yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu proses mewujudkan dan menanamkan nilai-nilai agama Islam dalam arti luas. dalam setiap aspek kehidupan manusia. Lalu ada karakter yang dimaksud yaitu nilai. Bagaimana model pengembangan pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter siswa di SMA Muhammadiyah 6 Kota Makassar.

TujuanPenelitian

ManfaatPenelitian

Sedangkan dalam pelaksanaannya, diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sumbangan bagi pengelola lembaga pendidikan dalam mengembangkan pendidikan agama Islam dengan tujuan untuk mengembangkan, meningkatkan dan memelihara kepribadian yang berkarakter.

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Nilai-Nilai Karakter PAI

Kerangka Pikir

Menurut Ahmad Tasfir, para praktisi pendidikan dapat menerapkan strategi pengembangan untuk membentuk karakter peserta didik, antara lain: (1) memberikan keteladanan; (2) membiasakan diri. Pengembangan pendidikan agama akan mempengaruhi pembentukan karakter melalui model pengembangan yang mencakup proses pembelajaran di 3 (tiga) tempat kegiatan pendidikan, yaitu; di kelas;. Pertama, pengembangan pendidikan agama dalam pembentukan karakter melalui proses pembelajaran melalui proses pembelajaran setiap mata pelajaran atau kegiatan yang dirancang sedemikian rupa.

Untuk mengembangkan nilai-nilai karakter pendidikan agama Islam tertentu, seperti kerja keras, jujur, toleransi, disiplin, mandiri, semangat kebangsaan, cinta tanah air dan gemar membaca, hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan pembelajaran yang biasa dilakukan oleh pengajar. staf. Kedua, pengembangan pendidikan agama dalam pembentukan karakter melalui berbagai kegiatan sekolah yang diikuti oleh seluruh siswa, guru, pimpinan sekolah, dan tenaga administrasi. oleh sekolah sejak awal tahun ajaran dan dimasukkan dalam kalender akademik.

Peran pendidikan agama Islam mempunyai pengaruh yang kuat terhadap peserta didik. Dimana pengaruhnya tidak dapat dipungkiri, perkembangan pendidikan di sekolah semakin mempengaruhi kehidupan dan pembelajaran sekolah, siswa dan guru. Hal ini menjadi bukti bahwa pengaruh pendidikan agama Islam terhadap karakter siswa menunjukkan bahwa perkembangan yang kuat mempengaruhi perubahan keberhasilan siswa. Model pengembangan pendidikan agama Islam tersebut merupakan upaya untuk mengoptimalkan fungsi dan peran seluruh potensi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pendidikan agama Islam, integrasi sosiologis, psikologis dan sistem, sehingga mencapai keadaan yang lebih baik daripada di masa lalu. keadaan sebelumnya.

Pengembangan pendidikan agama Islam merupakan upaya yang berbeda untuk menciptakan keadaan yang lebih baik dari keadaan sebelumnya, dan pengertian lainnya adalah upaya mengoptimalkan fungsi dan peranan seluruh potensi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pendidikan agama Islam, agar untuk mencapai keadaan yang lebih baik dari keadaan sebelumnya.

METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan pendekatan sosiologi, psikologis dan sistem. Secara individual, pendidikan agama Islam mempunyai fungsi sebagai pemberi makna (meaning function) dan fungsi identitas (identity function). Aspek psikologis dapat dijelaskan bagaimana perkembangan pendidikan agama Islam yang meliputi kesadaran beragama (religious awareness) dan pengalaman beragama (religious experience) yang mencakup keyakinan yang dihasilkan oleh perbuatan (amaliah), hasil karya pikiran dan perasaan peserta didik terhadap agama, keduanya sikap keagamaan dan ketidakpedulian, acuh tak acuh, atau anti agama; Artinya ekspresi merupakan suatu proses mental yang mempengaruhi siswa sehingga dapat membentuk karakter siswa.

Aspek integrasi sistem (pendekatan sistem) dan ciri-ciri yang terkandung dalam pengembangan pendidikan agama Islam adalah adanya tujuan, adanya komponen sistem, adanya fungsi yang menjamin dinamika dan kesatuan kerja sistem serta adanya interaksi antar komponen sistem pendidikan agama Islam Berdasarkan konsep sistem pendidikan terpadu Agama Islam sebagaimana disampaikan Ahmad Tafsir terdiri atas 3 (tiga) komponen pendidikan agama Islam yang terpadu: pertama.

Deskripsi Fokus Penelitian

Informan Penelitian

Sumber Data

Untuk mengetahui dan menganalisis proses pengembangan pendidikan agama Islam dan merumuskan pembentukan karakter, peneliti menggunakan sumber yang ada sebagai sumber data. Secara umum sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini ada 3 (tiga) yaitu: peristiwa, informan dan dokumentasi. Peristiwa adalah segala kegiatan manusia, ciri-ciri fisik situasi sosial, sesuatu yang menjadi bagian dari pemandangan, dan proses pengembangan pendidikan agama Islam baik di dalam kelas maupun di luar.

Dokumen atau dokumen pribadi dalam penelitian ini merupakan tinjauan referensi yang berkaitan dengan fokus masalah penelitian. Manfaat data terdokumentasi bagi peneliti adalah untuk menguji, menafsirkan bahkan memprediksi jawaban terhadap fokus masalah penelitian.

Teknik Pengumpulan Data

Data observasi atau observasi partisipan digunakan peneliti untuk memahami secara kualitatif berbagai aspek pendidikan agama Islam di SMA Muhammadiyah 6 Kota Makassar untuk mendapatkan gambaran lebih mendalam mengenai proses pengembangan pendidikan agama Islam. Peneliti melakukan observasi dengan terlibat aktif dalam kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah, guru dan staf. Dengan cara ini peneliti dapat mengamati secara langsung aktivitas dan interaksi antara kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan serta siswa dan orang tua dalam pelaksanaan pengembangan pendidikan agama Islam di SMA Muhammadiyah 6 Kota Makassar.

Hal ini dilakukan selama proses penelitian dengan mengamati perilaku dan interaksi antara kepala sekolah, pendidik, tenaga pengajar, siswa dan orang tua, pelaksanaan proses pembelajaran pendidikan agama Islam dan kehidupan di luar jam pembelajaran. Dalam melakukan observasi, peneliti ikut serta dalam mencatat segala peristiwa, baik melalui pita rekaman maupun melalui catatan lapangan. Wawancara pada dasarnya adalah penyusunan kuesioner, perbedaannya hanya terletak pada metode atau media yang digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dari responden.

Peneliti dalam hal ini membagi wawancara menjadi beberapa kategori yaitu wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur diperlukan khusus terhadap informan terpilih yaitu kepala sekolah, guru, tenaga administrasi, yang mempunyai informasi ahli terkait latar belakang, visi, misi, program pendidikan dan program sekolah. Bentuk wawancara terstruktur menurut Christine Daymon dan Immy Holloway salah satunya adalah wawancara mendalam dalam bentuk focus group Discussion (FGD).

Studi dokumen untuk penelitian menurut Guba dan Lincoln seperti yang dikutip oleh Alwasilah, digunakan karena dokumen merupakan sumber data yang stabil, kaya dan menggembirakan, berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian, sesuai dengan sifat penelitian kualitatif yang wajar sesuai konteks. , lahir dan dalam konteks, mudah ditemukan karena tidak reaktif, hasil kajian isi akan memberikan peluang untuk lebih memperluas pengetahuan tentang sesuatu yang diteliti.

Teknik Analisis Data

Dapat digambarkan tahapan-tahapan yang dilakukan SMA Muhammadiyah 6 Kota Makassar dalam proses pelembagaan pengembangan pendidikan agama Islam untuk membentuk karakter siswa. Tujuh nilai karakter pendidikan agama Islam (Seven Values) adalah: (1) Sikap integritas (sikap bangga pada diri sendiri); (2) Masuk pertama. Suasana hubungan formal dan informal dalam pengembangan pendidikan agama Islam antara orang tua dan SMA Muhammadiyah 6 kota.

Rumusan sosiologi pembentukan karakter siswa SMA Muhammadiyah 6 Kota Makassar dari fungsi sosial struktural pendidikan agama Islam. Rumusan integrasi sistem pembentukan karakter siswa SMA Muhammadiyah 6 Kota Makassar berupa konsep integrasi antar komponen pendidikan agama Islam. Sistem evaluasi pengembangan pendidikan agama Islam dalam pembelajaran pendidikan agama di SMA Muhammadiyah 6 Kota Makassar cenderung menggunakan penilaian patokan (PAP).

Nilai-nilai karakter pendidikan agama Islam di SMA Muhammadiyah 6 Kota Makassar yang berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan agama Islam berjumlah 7 (tujuh) nilai karakter, dengan rincian sebagai berikut: (1) sikap terhadap integritas (attitude kebanggaan diri); (2) pertama dalam akhlak dan prestasi akademik Islam (sangat baik dalam prestasi akhlak dan akademik Islam); (3) Membangun dan memelihara persahabatan (build and mempertahankan persahabatan); (4) Inovatif dan kreatif (kreatif dan inovatif); (5) Rasa Hormat dan Percaya (respect and trust); (6) Disiplin pengembangan diri (discipline of self development); (7) Kepedulian dan kontribusi positif terhadap masyarakat (care and service to society). Kontribusi psikologis terhadap pengembangan pendidikan agama Islam yang dilakukan SMA Muhammadiyah 6 Kota Makassar dapat ditunjukkan melalui peningkatan prestasi akademik, non akademik dan penghargaan bagi siswa. Sekolah hendaknya mengembangkan pendidikan agama Islam yang mempunyai kontribusi besar dalam membentuk karakter peserta didik.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Konsep Pengembangan PAI dalam Pembentukan Karakter

  • Konseptualisasi Pengembangan PAI di SMA Muhammadiyah
  • Operasionalisasi Pengembanga PAI SMA Muhammadiyah 6
  • Institusionalisasi Pengembangan PAI

Konsep Pembentukan Karakter Peserta Didik SMA

Keseluruhan hasil diatas mengarah pada terbentuknya 7 (tujuh) nilai karakter pendidikan agama islam bagi siswa SMA Muhammadiyah 6 Kota Makassar yang dikenal dengan istilah seven value. Rumusan sosiologi pembentukan karakter siswa di SMA Muhammadiyah 6 Kota Makassar dari fungsi individu yang kedua berupa pendidikan Islam sebagai fungsi jati diri atau jati diri. Fungsi identitas dapat digambarkan dengan bagaimana siswa di SMA Muhammadiyah 6 Kota Makassar mempunyai identitas fisik atau prestasi.

Rumusan sosiologi pembentukan karakter siswa SMA Muhammadiyah 6 Kota Makassar ditinjau dari jati diri kepribadian, keyakinan dan pandangan. Rumusan psikologis pembentukan karakter siswa di SMA Muhammadiyah 6 Kota Makassar berupa nilai-nilai keagamaan yang berkembang di sekolah akibat pengaruh perkembangan pendidikan agama Islam yang meliputi nilai-nilai individual dan sosial yang kesemuanya itu berkaitan dengan pembelajaran agama. Rumusan psikologis pembentukan karakter siswa SMA Muhammadiyah 6 Kota Makassar berbentuk kegiatan yang muncul dari komunitas sekolah agama.

Aspek penggabungan tujuan pendidikan agama Islam dalam pembentukan karakter siswa di SMA Muhammadiyah 6 Kota Makassar menumbuhkan nilai-nilai kompetitif seluruh civitas akademika di SMA Muhammadiyah 6 Kota Makassar yaitu kepala sekolah, tenaga pengajar dan orang tua. Kontribusi pengembangan pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter siswa di SMA Muhammadiyah 6 Kota Makassar didasari oleh perkembangan proses perwujudan dan meluasnya penanaman nilai-nilai agama Islam dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Prestasi gemilang mengantarkan SMA Muhammadiyah 6 Kota Makassar mampu meluluskan hingga seratus persen siswa XI.

SMA Muhammadiyah 6 Kota Makassar menawarkan layanan kegiatan ekstrakurikuler dengan tujuan untuk meningkatkan kecerdasan (gifted) dan juga keberbakatan (talented). Temuan konfigurasi karakter siswa SMA Muhammadiyah 6 Kota Makassar dapat dirumuskan dalam 3 (tiga) rumusan yaitu rumus sosiologis, rumusan psikologi dan rumusan integrasi sistem. Ketiga rumusan tersebut merupakan konfigurasi tujuh nilai atau nilai karakter siswa di SMA Muhammadiyah 6 Kota Makassar.

Gambar

Tabel 3.1  Informan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

also describe that women favour online methods for advertising and recruitment for weight manage- ment trials.13 Athletes equally prefer the internet and dieti- tians as their nutrition