• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Perdagangan Sarang Burung Walet Di Kabupaten Kebumen Tahun 1990-2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Perdagangan Sarang Burung Walet Di Kabupaten Kebumen Tahun 1990-2012"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

Skripsi berjudul “Perdagangan Sarang Burung Walet di Kebumen” karya Siti Muntofingah telah diterima dan disetujui oleh panitia ujian skripsi program sarjana Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro pada Selasa, 3 Oktober 2017. Skripsi ini membahas mengenai burung perdagangan sarang (gua dan budidaya) di Kebumen pada tahun 1990 hingga tahun 2012. Latar belakang penulisan ini adalah karena Kebumen merupakan salah satu daerah penghasil sarang burung walet yang cukup besar di Jawa Tengah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebumen merupakan salah satu kawasan bersarang burung walet gua tertua di Indonesia. Sarang burung walet di kawasan ini ditemukan pada tahun 1720 oleh Adipati Surti di Gua Karangbolong. Penemuan ini kemudian menyebabkan daerah Kebumen terlibat dalam kegiatan bersarang burung walet komersial sejak zaman kolonial hingga sekarang.

Sarang burung walet yang diperdagangkan di Kebumen tidak hanya berasal dari gua alam namun juga hasil budidaya. Seiring berjalannya waktu, perdagangan sarang burung walet di Kebumen terus berkembang seiring dengan tingginya permintaan pasar dan berkembangnya usaha budidaya burung walet pada akhir tahun 1990an.

Latar Belakang dan Permasalahan

Dari kedua negara tersebut, sarang kemiri menyebar ke China, India, Sri Lanka, Malaysia, Jepang, Belanda, Jerman, dan Amerika. Sebelum diekspor, sarang burung walet telah melalui seleksi dan proses yang panjang hingga mencapai eksportir akhir. Perdagangan sarang kelinci khususnya sarang berburu domestik sangat tertutup untuk umum, kegiatan perdagangannya hanya diketahui oleh pembeli dan pemilik sarang kelinci.

Berbeda dengan penjualan sarang burung walet Goa yang pada umumnya dijual melalui proses lelang.4 Mata rantai pemasaran sarang burung walet melalui beberapa tahapan, dimulai dari pengepul kecil, pengepul besar, dan eksportir. Penemuan sarang burung walet di habitat aslinya (gua) di Indonesia terjadi pada tahun 1720-an, yaitu di Gua Karangbolong yang terletak di Kabupaten. 4Ani Mardiastuti, “Gambaran Umum Sarang Burung Walet Indonesia” (Makalah dipresentasikan pada debat kebijakan pemerintah tentang perdagangan sarang burung walet, 27 Juni 1997).

Kebumen, Jawa Tengah 5 Selain sarang burung walet gua, Kebumen juga dikenal sebagai penghasil sarang burung walet asli atau budidaya. Selain itu, untuk menetapkan Kebumen sebagai kota burung walet, mereka membangun sebuah tugu di tengah kota dan menciptakan sebuah tarian yang menggambarkan tingkah laku burung walet. Tarian lily of the valley ini juga masuk dalam muatan lokal wajib di sekolah dasar.

Keberadaan fast nest di Kabupaten Kebumen memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan kota kecil ini. Sementara itu, perdagangan sarang burung walet budidaya baru mulai meningkat pada tahun itu. Bagaimana status perdagangan sarang burung walet di Kebumen dan bagaimana jaringan perdagangan sarang burung walet di Kebumen.

Ruang Lingkup

Apa saja faktor pendorong menurunnya produksi gua walet yang berlangsung sejak tahun 2000an dan mencapai puncaknya pada tahun 2012 yang berdampak pada menurunnya perdagangan produk tersebut di Kabupaten Kebumen. Batas waktu penelitian adalah tahun 2012 karena sejak tahun 2000an produksi sarang burung walet di Kebumen mengalami penurunan drastis yaitu hanya sekitar 43,30 kg untuk wilayah Karangbolong. Biaya pengoperasian gua dan pelaksanaan upacara pra pengunduhan tidak dapat ditutupi oleh hasil penjualan sarang burung walet yang diperoleh.

Kondisi tersebut menyebabkan beban belanja daerah terus meningkat hingga akhirnya pengelolaan sarang burung walet dialihkan kepada pemerintah desa setempat pada tahun 2012 yaitu Desa Karangbolong, Pasir dan Karangduwur. Dengan dikembalikannya pengelolaan gua sarang burung walet kepada pemerintah desa setempat, menandakan bahwa perdagangan sarang burung walet tidak lagi menjadi primadona dalam Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kebumen. Luas spasial adalah batas yang didasarkan pada satu wilayah geografis atau satuan wilayah administratif tertentu, yang dapat mencakup desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, dan lain-lain.

Dalam skripsi ini tata ruang wilayah Kabupaten Kebumen yang meliputi wilayah yang menjadi sentra produksi sarang burung walet, burung walet asli dan gua yaitu Desa Karangbolong Kecamatan Buayan, serta Desa Pasir dan Karangduwur Kecamatan Ayah. Dari ketiga tempat tersebut, gua yang paling banyak memiliki sarang burung walet adalah gua di desa Karangbolong. Ruang lingkup keilmuan adalah batasan pada satu atau lebih aspek yang ingin dibahas dalam suatu tesis.

Oleh karena permasalahan yang akan dibahas adalah perjalanan (kemajuan dan kemunduran) perdagangan burung walet di Kebumen pada tahun 1990-2012, maka ruang lingkup keilmuan skripsi ini dapat dikategorikan sebagai sejarah ekonomi.

Tujuan penelitian

Tinjauan Pustaka

Buku ini sangat penting karena merupakan karya pertama orang Indonesia yang khusus membahas tentang gua sarang burung walet di Karangbolong. Namun pada abad kedua puluh, ketika Tiongkok diperintah oleh rezim komunis, perdagangan sarang burung walet dilarang. Konsumsi makanan yang mahal dan istimewa, seperti olahan dari sarang burung walet, juga dilarang karena dianggap berjiwa borjuis.

Pada akhir abad ke-20, perdagangan sarang burung walet kembali membaik sehingga permintaan terhadap sarang burung walet kembali meningkat. Dari seluruh sarang yang beredar di perdagangan dunia, sebagian besar berasal dari Indonesia. Negara lain yang juga memproduksi sarang burung walet adalah Thailand, Malaysia, Filipina, Vietnam, Burma, Singapura, India, dan Sri Lanka.

Sarang burung walet sebenarnya jarang ditemukan di Tiongkok, sehingga termasuk barang langka dan harganya mahal. Sarangnya mempunyai nilai gizi yang tinggi dan sangat bermanfaat, sehingga orang Tionghoa sangat gemar memakan sarang burung walet. Usaha sarang burung walet sangat menguntungkan karena harga yang ditawarkan untuk satu kilogram sarang burung walet cukup tinggi.

Meningkatnya pengetahuan masyarakat terhadap manfaat sarang belerang menyebabkan permintaan sarang belerang di dunia semakin meningkat. Buku ini sangat bermanfaat untuk memperkuat latar belakang penulisan skripsi ini, khususnya mengenai sejarah awal ditemukannya sarang burung walet di Indonesia. Hasil penjualan sarang burung walet mampu memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kebumen.

Selain itu, skripsi ini juga lebih fokus pada perkembangan perdagangan sarang burung walet dari masa kejayaan hingga kemundurannya.

Kerangka Pemikiran

Umumnya sarang burung walet dikonsumsi karena kandungan yang dikandungnya diyakini dapat memberikan manfaat baik bagi tubuh manusia. Cara menelan air liur sarang hitam adalah dengan merendam sarang di air hangat agar bulu-bulu di sarang rontok dengan sendirinya. Sarangnya terbuat dari serat-serat tumbuhan seperti akar, rumput enau, daun pinus kering dan lain-lain yang direkatkan dengan air liur burung walet collocalia esculenta (seriti).

Sarang burung walet jenis ini disebut juga silver nest, seluruhnya terbuat dari air liur burung walet collocalia fuchiphaga. Sarang burung walet jenis ini diambil dari gua-gua di pantai selatan Jawa dan rumah burung walet di sepanjang pantai utara Jawa. Ekonomi digunakan untuk memahami kegiatan perekonomian masyarakat yang terjadi di beberapa wilayah di Kebumen khususnya daerah yang terdapat sarang burung walet, pelelangan hasil pengunduhan sarang burung walet, kegiatan penjualan dan kegiatan ekonomi lainnya.

Semakin banyak burung walet yang dihasilkan maka semakin banyak pendapatan yang diterima Pemda Kebumen. Pendekatan sosiologi diharapkan dapat digunakan untuk menyelidiki kehidupan masyarakat Kebumen khususnya yang tinggal di sekitar gua sarang burung walet, serta untuk mengidentifikasi gejala-gejala yang terjadi di masyarakat, misalnya konflik kepentingan antar masyarakat sekitar. .temukan. gua dan pemerintah mengenai kepemilikan gua walet. Dalam skripsi ini digunakan teori Keunggulan Absolut untuk menjelaskan landasan atau hal-hal yang mendorong terjadinya kegiatan perdagangan sarang belerang di Kabupaten Kebumen.

Kabupaten Kebumen yang memiliki kondisi geografis berupa pegunungan karst dan berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia membawa keunggulan tersendiri, menjadi salah satu wilayah yang cocok dijadikan habitat burung walet khususnya burung walet gua. Meski Kebumen dan Purworejo berdekatan dan memiliki ciri geografis yang hampir sama, namun tidak terdapat Gua Walet di kawasan ini. Sarang burung walet yang merupakan komoditas langka dimanfaatkan pemerintah setempat untuk mencari keuntungan melalui kegiatan perdagangan.

Keuntungan yang diperoleh dari perdagangan sarang burung walet digunakan untuk pengembangan daerah dan pemenuhan kebutuhan warga Kebumen.

Metode Penelitian

Sarang burung walet dari daerah lain sebagian besar berasal dari budidaya rumah burung walet seperti yang ada di daerah Purworejo. Sumber sejarah yang digunakan dalam penelitian ini dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Dalam skripsi ini, beberapa sumber primer diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kebumen dan Jawa Tengah.

Selain itu, data juga diperoleh dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Kebumen berupa data komoditas perdagangan dan daftar pengusaha di Kebumen. Dari Dinas Pengelolaan Pendapatan dan Aset Keuangan Daerah Kabupaten Kebumen diperoleh data mengenai hasil pengunduhan sarang burung walet dari tahun 1993 hingga tahun 2012. Pengumpulan sumber primer lisan juga dilakukan melalui wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dengan sarang burung walet. pedagang di Kebumen yaitu Kepala Desa Karangbolong, Karangduwur dan Pasir yang bertugas pada tahun penelitian adalah para pekerja yang membongkar sarang burung walet, penggarap gua burung walet dan berbagai pedagang yang ikut serta dalam proses pelelangan burung walet.

Kegiatan wawancara terbagi dalam dua kategori, yaitu mewawancarai orang yang terlibat langsung dan orang yang tidak terlibat langsung tetapi memperoleh informasi dari orang yang terlibat langsung. Sumber sekunder diperoleh melalui tinjauan literatur buku-buku oleh para sarjana dan ahli terkait serta artikel-artikel yang diterbitkan di majalah dan surat kabar yang memuat tentang perdagangan sarang bayi burung. Sumber-sumber tersebut berguna sebagai pelengkap sumber primer untuk memahami lebih dalam peristiwa yang diteliti.

Dalam hal ini informasi dibandingkan satu sama lain untuk memperoleh fakta sejarah yang dapat dipercaya. Fakta sejarah yang relevan dengan perdagangan sarang burung walet Kebumen disintesis melalui imajinasi, interpretasi dan teori untuk mencari hubungan antara satu fakta dengan fakta lainnya dalam kerangka hubungan kronologis dan kausalitas. Dengan demikian perdagangan sarang burung walet dapat dijelaskan dan dipahami lebih lanjut secara utuh dan utuh.

Pada tahap ini fakta-fakta yang terkumpul disajikan dalam bentuk tulisan sejarah, menggunakan bahasa Indonesia yang baik sehingga mudah dipahami oleh pembaca.

Sistematika Penulisan

Referensi

Dokumen terkait

Perancangan video dokumenter yang memberikan informasi mengenai khasiat sarang burung walet, informasi mengenai proses dalam peternakaan sarang burung walet, dan

Menurut Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 3 Tahun 2007 tentang izin usaha pengelolaah dan pengusahaan sarang burung walet yang mana diatur didalam nya

Pada penelitian ini menggunakan sampel sarang burung walet putih ( Aerodramus fushipagus ) yang diperoleh dari penangkaran sarang burung walet di Indragiri Hilir, sarang yang

Dalam penelitian ini, analisis efektivitas merupakan suatu analisa atau perbandingan realisasi penerimaan pajak sarang burung walet dengan target pajak sarang burung walet

Tujuan dari kegiatan yang dilakukan adalah merancang alat pembersih dan pemroses sarang burung walet, agar dapat meningkatkan kualitas sarang burung walet hasil budidaya walet

Kedua adalah ketika pemerintah Tiongkok berhasil mengeluarkan produk derivasi sarang burung walet, baik bertujuan untuk dijual di pasar domestik maupun pasar internasional

Dengan kata lain, potensi pajak sarang burung walet ini tidak serta merta dapat langsung dijadikan sebagai target penerimaan pajak sarang burung walet oleh DPPKA karena kendala

Melihat majunya industri walet rumah di Jawa dan meningkatnya produksi sarang dari tahun ke tahun, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan sarang burung walet telah dapat dilakukan