• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF PowerPoint Presentation

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF PowerPoint Presentation"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN 89997

(2)

Pada Mar 2021 yakni:

1.997.498 243.603 6.718 1.948

• Dengan adanya penambahan laporan tersebut, jumlah keseluruhan laporan yang telah diterima PPATKselama tahun 2021 (s.d Mar 2021)telah mencapai

5.689.274

laporan.

• Bila diamati perkembangan bulanannya (month-to- month, disingkat m-to-m), penerimaan keseluruhan laporan di Maret 2021 sebanyak

2.249.787

atau mengalami kenaikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar

51,75%

.

• Kenaikan tertinggi terutama terjadi pada penerimaan LTKT sebesar

63,9%

dan LTPBJ sebesar

55,6%

.

• Untuk putusan pengadilan, hingga Maret 2021 terdapat

568

putusan pengadilan terkait TPPU sejak berlakunya UU PP TPPU dengan hukuman maksimal penjara seumur hidup dan denda maksimalRp32 Miliar.

• Terkait fungsi analisis, selama Maret 2021, PPATK telah menyampaikan Hasil Analisis (selanjutnya disebut HA) kepada penyidik, dengan dugaan tindak pidana yang paling dominan adalahKORUPSI(17 HA/24%).

54

17

• Selain melakukan fungsi analisis, PPATK juga memiliki fungsi pemeriksaan. Selama Maret 2021, terdapat penambahan

5

Hasil Pemeriksaan (selanjutnya disebut HP) yang disampaikan kepada Penegak Hukum.

Jakarta, Juli 2021

(3)

6.718

722.871

35,2%

243.603

63,9%

17.767

5.738 1.948

55,6%

1.997.498

50,5%

4.942.853

Maret 2021 Maret 2021

8 5

16 212 50

46

17

54 224

260 65

627

96 674

75 20

3 3

(4)

DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF

LAPORAN TRANSAKSI

ANALISIS DAN PEMERIKSAAN

5

15

18

21

25

29

34 37 39 41 43

45

ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME

BERDASARKAN UNDANG –UNDANG NO 8 TAHUN 2010 DAN UNDANG –UNDANG NO. 9 TAHUN 2013

LAPORAN TRANSAKSI KEUANGAN MENCURIGAKAN (LTKM)

LAPORAN TRANSAKSI KEUANGAN TUNAI (LTKT)

LAPORAN PEMBAWAAN UANG TUNAI (LPUT)

LAPORAN TRANSAKSI PENYEDIA BARANG DAN JASA (LTPBJ)

LAPORAN TRANSFER DANA DARI/KE LUAR NEGERI (LTKL)

LAPORAN PENUNDAAN TRANSAKSI (LPT)

HASIL ANALISIS (HA)

KARAKTERISTIK TERLAPOR HA HA TERKAIT PENDANAAN TERORISME HASIL PEMERIKSAAN (HP)

PERMINTAAN INFORMASI KEPADA PJK/PBJ TERKAIT HASIL ANALISIS

PENGADUAN MASYARAKAT

RINGKASAN STATISTIK

LAIN - LAIN

PUTUSAN PENGADILAN TERKAIT TPPU KETERANGAN AHLI AUDIT PERTUKARAN INFORMASI ANTAR FIU NOTA KESEPAHAMAN (MOU)

SISTEM PELAPORAN GO AML

Volume 132/THN XI/2021

46 49 51 54 56

(5)

SISTEM

PELAPORAN GOAML

Sebagai upaya

optimalisasi pelaksanaan kewajiban pelaporan oleh penyedia jasa keuangan dalam upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorime, PPATK telah mengembangkan aplikasi goAML sebagai sarana untuk penyampaian pelaporan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dan

karakterisitik pelaporan penyedia jasa keuangan.

Sehubungan dengan hal tersebut, PPATK telah mengadakan peluncuran atau go – live sistem pelaporan APUPPT GoAML pada 1 Februari 2021

Peraturan PPATK Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Tata Cara Penyampaian Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan, Transaksi Keuangan Tunai, Transaksi Keuangan Transfer Dana Dari Dan Ke Luar Negeri Melalui Aplikasi Goaml Bagi Penyedia Jasa Keuangan

Peraturan PPATK Nomor 2 Tahun 2021 Tentang Tata Cara Penyampaian Laporan Transaksi dan Laporan Transaksi Keuangan mencurigakan Melalui Aplikasi GOAML Bagi Penyedia Barang dan/

atau Jasa Lain

Peraturan PPATK Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Tata Cara Penyampaian Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan Melalui Aplikasi GOAML Bagi Profesi

• Satu laporan berisi satu transaksi dengan satu pihak terlapor serta satu jenis dugaan Tindak Pidana Asal (unutk LTKM)

GRIPS

• Laporan dapat berisi lebih dari satu transaksi, dengan lebih dari satu pihak terkait yang dilaporkan serta lebih dari satu dugaan Tindak Pidana Asal (untuk LTKM))

GOAML

Perbedaan

Signifikan

(6)

LTKM

LAPORAN TRANSAKSI KEUANGAN MENCURIGAKAN

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

“Transaksi Keuangan Mencurigakan adalah:

a.Transaksi Keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi dari Pengguna Jasa yang bersangkutan;

b.Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang

c. bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan Undang- Undang ini;

d.Transaksi Keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana; atau e. Transaksi Keuangan yang diminta

oleh PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana.”

Pasal (1) Ayat 5

UU TPPU

1.“Dalam upaya pencegahan dan pemeberantasan tindak pidana pencucian uang dan tindak pidana pendanaan terorisme, PJK wajib menyampaikan laporan kepada PPATK.

2. Laporan sebagaimana yang dimaksud pada Ayat 1 meliputi:

a. Transaksi Keuangan Mencurigakan;

b. Transaksi Keuangan Mencurigakan terkait Pendanaan Terorisme;:

Kewajiban Pelaporan–Pasal 2 Ayat (1) dan (2)

Perka PPATK Nomor 1 Tahun 2021

PJK wajib mengisi laporan:

a. Transaksi Keuangan Mencurigakan;

b. Transaksi Keuangan Mencurigakan terkait Pendanaan Terorisme;

c. Aktivitas Mencurigakan akibat Pemutusan Hubungan Usaha;

d. Aktivitas Mencurigakan terkait Pendanaan Terorisme;

e. Transaksi Keuangan Mencurigakan atas Permintaan PPATK.”

Teknis Pelaporan–Pasal 34 Ayat (1)

“PBJwajib menyampaikan kepada PPATK laporan:

b. Transaksi keuangan yang diminta oleh PPATK untuk dilaporkan sebagai Transaksi Keuangan Mencurigakan”

Kewajiban Pelaporan–Pasal 2 Ayat (1) huruf (b)

Perka PPATK Nomor 2 Tahun 2021

“PBJ wajib mengisi laporan:

b. Transaksi Keuangan Mencurigakan atas permintaan PPATK; dan

c. Aktivivitas mencurigakan akibat tidak melanjutkan prosedur prinsip mengenali Pengguna Jasa atau pemutusan hubungan usaha dengan Pengguna Jasa.”

Teknis Pelaporan–Pasal 26 Ayat (1) huruf (b) dan (c)

“Dalam upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang, Profesi wajib menyampaikan laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan kePPATK”

Kewajiban Pelaporan–Pasal 2 Ayat (1)

Perka PPATK Nomor 3 Tahun 2021

“Profesi wajib mengisi laporan:

a.Transaksi Keuangan Mencurigakan;

b.Aktivitas Mencurigakan akibat tidak melanjutkan prosedur prinsip mengenali Pengguna Jasa dan pemutusan hubungan usaha dengan Pengguna Jasa.”

Teknis Pelaporan–Pasal 26 Ayat (1)

(7)

Grafik 1

Distribusi Jumlah LTKM Kumulatif per Kelompok Pihak Pelapor

Tahun 2021 (s.d Mar 2021)

LTKM

LAPORAN TRANSAKSI KEUANGAN MENCURIGAKAN

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

Tabel 1

Resume Jumlah Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan Pihak Pelapor per Bulan

Grafik 2

Distribusi Jumlah Pihak Pelapor per Kelompok Pihak Pelapor

Tahun 2021 (s.d Mar 2021)

MAR 2021

Pelaporan LTKM bulan ini

35,2%

Dibandingkan jumlah bulan Feb 2021 (m-to-m) Jumlah LTKM yang

disampaikan Pihak Pelaporkepada PPATK

6.718

LTKM

Rata-rata penerimaan

336

laporan/hari (1 bulan = 20 hari)

Pelaporan LTKM bulan ini

17,3%

Dibandingkan jumlah bulan Mar 2020 (y-to-y)

Total LTKM yang diterima PPATK dari 2003 hingga

Mar 2021

589.820

LTKM

Indikasi Tindak Pidana mayoritas pada Mar

2021: Penipuan

34,4%

Mayoritas TKM pada Mar 2021 terjadi di

Kep. Riau 16,66%

DKI Jakarta 79,67%

Catatan:

*) Uraian LTKM disesuaikan dengan klasifikasi yang terdapat pada GoAML menurut Pasal 34 Ayat (1) Perka PPATK No 1 Tahun 2021

**) Klasifikasi LTKM dimulai saat berlakunya sistem pelaporan GoAML sehingga pada Bulan Januari 2021 disajikan data akumulatif

Laporan*) Jan**) Feb Mar

LTKM - Terkait Transaksi Pendanaan Terorisme 14 48

LTKM - Terkait Aktivitas Pendanaan Terorisme 1 9

LTKM - Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan 3.834 5.704

LTKM - Atas Permintaan PPATK 1.000 792

Laporan Aktivitas Mencurigakan - Pemutusan Usaha 119 165

Total 6.081 4.968 6.718

PJK - BANK 32%

PJK - NON BANK 68%

PBJ 0,20%

PROFESI 0,20%

PJK - BANK 57%

PJK - NON BANK

43%

PBJ 0,01%

PROFESI

0,01%

(8)

LTKM

LAPORAN TRANSAKSI KEUANGAN MENCURIGAKAN

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

Tabel 2

Jumlah Kumulatif LTKM & Pihak Pelapor per Kelompok Industri

*) Terdapat penyesuaian Kelompok Industri sesuai dengan kategorisasi yang diaplikasikan dalam di sistem GoAML (mulai Februari 2021.

**) Kelompok Industri Pasar Modal hanya tersedia pada sistem GRIPS (hingga Januari 2021) dan akan diklasifikasikan sesuai klasifikasi pada sistem pelaporan GoAML.

***) Diinformasikan pada bulan Maret 2021, terdapat LTKM Permintaan PPATK untuk Notaris sejumlah 2 dan Kelompok Industri*)

Laporan Pihak

Pelapor

2020 2021 Jan 2003

s.d. Mar 2021

(s.d Mar 2021) Jan -

Mar

Total

2020 Jan - Mar

PJK - BANK 9.009 38.616 10.143 312.265 154

Bank Umum 8.917 38.306 10.093 307.945 108

Bank Asing 328 1.159 421 10.072 13

Bank Campuran 52 297 105 5.101 8

Bank Milik Negara 2.389 8.090 1.400 104.037 4

Bank Pembangunan Daerah 356 1.566 361 24.152 27

Bank Swasta 5.792 27.194 7.806 164.583 56

Bank Perkreditan Rakyat 92 310 50 4.320 46

PJK - NON BANK 8.679 29.441 7.621 277.552 334

• Dana Pensiun Lembaga Keuangan 4 20 6 92 4

• Koperasi yang Melakukan Kegiatan

Simpan Pinjam 2 21 2 317 1

• Kustodian 0 0 0 0 0

• Lembaga Keuangan Mikro 0 0 0 0 0

• Lembaga Pembiayaan Ekspor 0 0 0 3 1

• Manajer Investasi 0 0 51 51 10

• Pasar Modal**) 377 1.886 247 11.398 0

• Pedagang Valuta Asing 4.665 13.269 2.677 129.705 126

• Pegadaian 0 0 9 9 1

• Penyelenggara Alat Pembayaran

Menggunakan Kartu 0 0 0 0 0

• Penyelenggara E-Money dan / atau E-

Wallet 40 238 665 977 5

• Penyelenggara Kegiatan Usaha

Pengiriman Uang 1.880 8.464 2.747 34.735 57

• Perposan sebagai Penyedia Jasa Giro 0 0 0 0 0

• Perusahaan Asuransi dan Perusahaan

Pialang Asuransi 1.030 3.532 539 39.544 44

• Perusahaan Efek 0 0 55 55 36

• Perusahaan Modal Ventura 0 0 0 2 0

• Perusahaan Pembiayaan 603 1.657 429 57.689 35

• Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur 0 0 0 0 0

• Perusahaan yang Bergerak di Bidang

Perdagangan Berjangka Komoditi 78 354 194 2.975 14

• Wali Amanat 0 0 0 0 0

PBJ***) 0 0 1 1 1

PROFESI***) 0 0 2 2 1

Total 17.688 68.057 17.767 589.820 490

(9)

Tabel3 JumlahLTKM PihakPelaporper KelompokIndustriper Bulan *)TerdapatpenyesuaianKelompokIndustrisesuaidengankategorisasiyangdiaplikasikandalamdisistemGoAML(mulaiFebruari2021 **)KelompokIndustriPasarModalhanyatersediapadasistemGRIPS(hinggaJanuari2021)danakandiklasifikasikansesuaiklasifikasipadasistempelaporan GoAML.

(10)

Grafik 3

Perkembangan Jumlah Penerimaan LTKM per bulan dalam 1 tahun terakhir

Mar 2020 s.d Mar 2021

Grafik 4

Perkembangan Penerimaan Jumlah LTKM per tahun dalam 3 tahun terakhir

2018 s.d 2020 Catatan:

month to month (m-to-m): perbandingan jumlah pada bulan tertentu dibandingkan dengan jumlah bulan sebelumnya

Catatan:

• Pekembangan Jumlah per Tahun: perbandingan jumlah pada tahun tertentu dibandingkan dengan jumlah tahun sebelumnya

67.084 78.587 68.057

17,1% -13,4%

2018 2019 2020

Jumlah LTKM per Tahun % Perkembangan Jumlah per Tahun 5.726 5.093 4.410 6.333 5.808 4.957 5.613 5.552 6.387 6.216 6.081 4.968 6.718

-11,1%

-13,4%

43,6% -8,3%

-14,7%13,2% -1,1% 15,0% -2,7% -2,2%

-18,3%

35,2%

Ma r-20 Apr-20 Ma y-20 Jun-20 Jul-20 Aug-20 Sep-2 0 Oct-20 Nov-2 0 Dec-20 Ja n-21 Feb -21 Ma r-21

2020 2021

LTKM per Bulan % Perkembangan per Bulan (m-to-m)

(11)

Grafik 5

Perkembangan Kumulatif LTKM dalam 4 tahun terakhir

2018 s.d. Mar 2021

Grafik 6

Penerimaan Rata –Rata per bulan LTKM Selama 4 tahun terakhir

2018 s.d Mar 2021 Catatan:

cumulative tocumulative (c-to-c): perbandingan jumlah kumulatif antar waktu tertentu

▪Jumlah terhimpun dari Januari 2003

▪Pada tahun 2021, data yang terakumulasi hanya sampai Maret 2021

425.409 503.996 572.053 589.820

67.084 78.587 68.057

17.767 18,5%

13,5%

3,1%

2018 2019 2020 2021

Jumlah Kumulatif Jumlah LTKM per Tahun % Perkembangan Kumulatif (c-to-c)

5.590

6.549 5.671

5.922

2018

2019

2020

2021

(12)

Grafik 7

Jumlah LTKM berdasarkan Jenis Pihak Pelapor diterima selama 4 tahun terakhir

2017 s.d Mar 2021

INDIKATOR DALAM PELAPORAN LTKM

Pihak Pelapor wajib menyampaikan penyebab transaksi dilaporkan sebagai Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan dengan memilihINDIKATOR dengan kode:

a. INDTPA : 26 Indikasi Tindak Pidana Asal sesuai UU No 8 Tahun 2010 b. POLA : Tidak sesuai profil pengguna jasa

c. HINDAR : Menghindari Pelaporan d. BATAL : Penggunaan Hasil Tidak Pidana e. MINTA : Permintaan PPATK

f. PUTUS : Permutusan Hubungan Usaha g. CBCC : LPUTLB

h. TUNDA : Penundanaan Transaksi i. TEROR : TP Pendanaan Terorisme j. LT : Indikator LT

k. AUDIT : Audit Kepatuhan & Audit Khusus l. INQUIRY : Permintaan Apgakum m. HENTI : Penghentian Transaksi n. KOREKSI : Koreksi Laporan

▪Sesuai dengan Lampiran Perka PPATK No 1 Tahun 2021, bahwa Pihak Pelapor wajib menyertakan pilihan indikator yang menjadi penyebab transaksi untuk dilaporkan sebagai Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (jenis Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan, LTKM Atas Permintaan PPATK dan Laporan Aktivitas Mencurigakan Pemutusan Hubungan Usaha). Pilihan tersebut terdapat pada kelompok indikator dengan kode INDTPA, POLA, HINDAR, BATAL, MINTA, AUDIT, INQUIRY. Sementara itu, khusus untukpilihan indikator INDTPA wajib diisi minimal 1 (satu).

▪Namun, kewajiban pilihan indikator INDTPA tidak berlaku untuk LTKM Terkait Pendanaan Terorisme dan LTKM Terkait Aktivitas Pendanaan Terorisme. Kedua jenis LTKM tersebut diwajibkan untuk memilih indikator pada kelompok TEROR sehingga tidak ada indikator INDTP

Dengan demikian, dimungkinkanterjadiperbedaan jumlah LTKM per TPA denganLTKM berdasarkan parameter lainnya.

32.857 40.206 38.616

10.143

34.227 38.381

29.441

7.621 67.084

78.587

68.057

17.767

2018 2019 2020 2021

PJK Bank PJK Non Bank PBJ Profesi TOTAL

(13)

Tabel4 JumlahLTKM PihakPelaporper IndikatorTindakPidana Asalper Bulan Catatan: *)Terdapatpenyesuaian jenisTindakPidana Asalsetelahadanya implementasiGoAML

TindakPidana Asal*)

(14)

Tabel5 JumlahLTKM PihakPelaporper Provinsiper Bulan

(15)

0,3%

0,1%

0,1%

0,1%

1,1%

0,6%

3,0%

5,7%

0,3%

7,3%

3,3%

0,1%

0,1%

0,2%

2,6%

28,1%

0,0%

0,0%

0,0%

1,1%

0,1%

0,0%

3,3%

0,0%

0,1%

2,0%

17,8% 22,8%

Cukai Di Bidang Kehutanan Di Bidang Kelautan dan Perikanan Di Bidang Lingkungan Hidup Di Bidang Pasar Modal Di Bidang PerasuransianDi Bidang Perbankan Di Bidang Perpajakan Kepabeanan Korupsi Narkotika Pemalsuan UangPenculikan Pencurian Penggelapan Penipuan Penyelundupan Migran Penyelundupan Tenaga Kerja Penyelundupan Barang Penyuapan Perdagangan Orang Perdagangan Senjata Gelap PerjudianProstitusi Psikotropika Terorisme Indikasi Tindak pidana lain yang diancam pidana 4 tahun Tidak teridentifikasi

Grafik 8

Persentase Distribusi LTKM per TPA Tahun 2021 (s.d Mar 2021)

0,1%

1,7%

0,1%

1,0%

0,0%

0,2%

0,3%

16,2%

0,5%

0,1%

1,8%

66,0%

4,6%

1,1%

1,8%

0,3%

0,7%

0,2%

0,2%

0,0%

0,0%

0,2%

0,6%

0,3%

0,3%

0,0%

0,2%

0,6%

0,3%

0,1%

0,0%

0,0%

0,3%

0,0%

Aceh Sumatera UtaraSumatera Barat Sumatera SelatanKepulauan RiauLampungBengkuluJambiRiau Kep Bangka BelitungDI YogyakartaJawa TengahDKI JakartaJawa BaratJawa TimurBantenBali Nusa Tenggara BaratNusa Tenggara TimurKalimantan SelatanKalimantan TengahSulawesi TenggaraKalimantan UtaraKalimantan BaratKalimantan TimurSulawesi SelatanSulawesi TengahSulawesi UtaraSulawesi BaratMaluku UtaraPapua BaratGorontaloMalukuPapua

Grafik 9

Persentase Distribusi LTKM per Provinsi Tahun 2021 (s.d Mar 2021)

(16)

LTKT

LAPORAN TRANSAKSI KEUANGAN TUNAI

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

UU TPPU

Transaksi Keuangan Tunai adalah transaksi keuangan yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam

Pasal 1 angka 6

Pasal 9 huruf f menyatakan

Penyedia Jasa Keuangan wajib mengisi laporan Transaksi Keuangan tunai dalam jumlah paling sedikit Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau dengan mata uang asing yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali Transaksi maupun beberapa kali Transaksi dalam 1 (satu) hari Kerja.”

243.603 LTKT

yang disampaikan kepada PPATK

121 Non-Bank 328

Bank

63,9%

Dibandingkan jumlah bulan Feb 2021 (m-to-m)

8%

Dibandingkan jumlah bulan Mar 2020 (y-on-y)

722.871 LTKT

yang disampaikan kepada PPATK selama tahun 2021 (s.d Mar 2021)

33,8 Juta LTKT

yang disampaikan kepada PPATK sejak tahun 2003 s.d 2021 (s.d Mar 2021)

Pihak Pelapor LTKT selama tahun 2021

Catatan:

Data LTKT yang disajikan merupakan pelaporan kas masuk dan kas keluar

(17)

Tabel6 JumlahLaporanTransaksiKeuanganTunaiPJK per KelompokIndustriper Bulan *)TerdapatpenyesuaianKelompokIndustrisesuaidengankategorisasiyangdiaplikasikandalamdisistemGoAML(mulaiFebruari2021. **)KelompokIndustriPasarModalhanyatersediapadasistemGRIPS(hinggaJanuari2021)danakandiklasifikasikanmenjadiManajer InvestasidanPerusahaanEfekmulaiimplementasiGoAML.

(18)

Grafik 10

Perkembangan Jumlah LTKT yang Diterima oleh PPATK dalam 1 tahun terkahir

Mar 2020 s.d Mar 2021 Tabel 7

Jumlah Pihak Pelapor LTKT Tahun 2021 (s.d Maret 2021)

*) Terdapat penyesuaian Kelompok Industri sesuai dengan kategorisasi yang diaplikasikan dalam di sistem GoAML (mulai Februari 2021.

**) Kelompok Industri Pasar Modal hanya tersedia pada sistem GRIPS (hingga Januari 2021) dan akan diklasifikasikan menjadi Manajer Investasi dan Perusahaan Efek mulai implementasi GoAML.

(19)

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

LPUT

LAPORAN PEMBAWAAN UANG TUNAI

“Setiap orang yang membawa uang tunai dalam mata uang rupiah dan/atau mata uang asing, dan/atau instrumen pembayaran lain dalam bentuk cek, cek perjalanan, surat sanggup bayar, atau bilyet giro paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau yang nilainya setara dengan itu ke dalam atau ke luar daerah pabean Indonesia wajib memberitahukannya kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.“

Pasal 34 Ayat 1

“Setiap orang yang tidak memberitahukan pembawaan uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar 10% (sepuluh perseratus) dari seluruh jumlah uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain yang dibawa dengan jumlah paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).”

Pasal 35 Ayat 1 UU TPPU

Selama Maret 2021 , terdapat 3 LPUT yang disampaikan Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI (DJBC) kepada PPATK

Laporan Pembawaan Uang Tunai

Jumlah total LPUT yang diterima PPATK sejak Januari 2006 s.d. Maret 2021 tercatat sebanyak 27.537 laporan

Laporan Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai

Hingga Maret 2021, PPATK juga menerima pelaporan pelanggaran pembawaan uang tunai dari DJBC sebanyak

505 pelanggaran.

Laporan Pembawaan Uang Tunai Mencurigakan

Hingga Maret 2021, PPATK juga menerima 21 laporan

pembawaan uang tunai mencurigakan yang terjadi di Soekarno Hatta.

29 lokasi pelaporan Laporan terbanyak :

• Soekarno-Hatta

• Batam

Catatan:

Terdapat kesalahan penulisan jumlah laporan pada Buletin Statistik Februari 2021. Total LPUT sejak Januari 2006 s.d Februari 2021sebanyak27.534 Laporan

(20)

Tabel 8

Jumlah Laporan Pembawaan Uang Tunai Berdasarkan Lokasi Pelaporan (Tahun 2018 s.d Maret 2021)

Grafik 11

Jumlah LPUT Berdasarkan Lokasi Pelaporan selama 4 tahun terakhir

2018 s.d Mar 2021

Catatan:

Total Kumulatif dihitung sejak Januari 2006 Grafik 12

Perkembangan Jumlah Per Tahun dan Kumulatif LPUT

2018 s.d Maret 2021

(21)

Tabel 9

Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Berdasarkan Lokasi Pelaporan

Catatan:

Data dihitung sejak 2006 s.d Maret 2021 Grafik 13

Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Berdasarkan Lokasi Pelaporan

(22)

LTPBJ

LAPORAN TRANSAKSI PENYEDIA BARANG DAN JASA

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

UU TPPU

”Pihak Pelapor meliputi:

a. penyedia jasa keuangan:

1. bank;

2. perusahaan pembiayaan;

3. perusahaan asuransi dan perusahaan pialang asuransi;

4. dana pensiun lembaga keuangan;

5. perusahaan efek;

6. manajer investasi;

7. kustodian;

8. wali amanat;

9. perposan sebagai penyedia jasa giro;

10. pedagang valuta asing;

11. penyelenggara alat pembayaran menggunakan kartu;

12. penyelenggara e-money dan/atau e- wallet;

13. koperasi yang melakukan kegiatan simpan pinjam;

14. pegadaian;

15. perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan berjangka komoditi; atau 16. penyelenggara kegiatan usaha

pengiriman uang.

b. penyedia barang dan/atau jasa lain:

1. perusahaan properti/agen properti;

2. pedagang kendaraan bermotor;

3. pedagang permata dan perhiasan/logam mulia;

4. pedagang barang seni dan antik; atau 5. balai lelang.”

Pasal 17 ayat (1)

Perka PPATK No 2 Tahun 2021

“PBJwajib menyampaikan ke PPATK laporan:

a. Transaksi yang dilakukan oleh Pengguna Jasa dengan mata uang rupiah dan/atau mata uang asing yang nilainya paling sedikit atau setara dengan Rp500.000.0000 (lima ratus juta rupiah);”

Pasal 2 Ayat (1))

MAR 2021

Laporan Transaksi dari PBJ mulai efektif diterima PPATK sejak Mei 2012

Jumlah LTPBJ yang disampaikan pada Mar 2021

1.948

Laporan

Jumlah PBJ Pelapor kepada PPATK dari hingga Mar 2021

990

Pihak Pelapor Pelaporan LTPBJ Mar 2021

39,4%

Dibandingkan jumlah bulan Mar 2020 (y-to-y) Pelaporan LTPBJ Mar 2021

55,6%

Dibandingkan jumlah bulan Feb 2021 (m-to-m)

2.030

laporan (35,4%) Perusahaan Properti

2.733 laporan

(47,6%) Pedagang Kendaraan

Bermotor

690 laporan

(12,0%) Pedagang Perhiasan/

Logam Mulia

285 laporan

(5,0%) Balai Lelang

0 laporan

(0%) Pedagang Barang

Seni/Antik

Pada Tahun 2021 (s.d Maret 2021), laporan

Transaksi dari PBJ diterima dari:

(23)

Tabel10 JumlahLTPBJ per KelompokIndustriper Bulan

(24)

Tabel 11

Jumlah Kumulatif Laporan & Pihak Pelapor per Kelompok Industri

Grafik 14

Perkembangan Jumlah Penerimaan LTPBJ per bulan dalam 1 tahun terakhir

Mar 2020 s.d Mar 2021 Kelompok Industri

Laporan Pihak Pelapor

Mei 2012 s.d Mar 2021

2021 s.d. Mar 2021

Mei 2012 s.d Mar 2021

• Perusahaan Properti 172.173 2.030 620

• Pedagang Kendaraan Bermotor 123.991 2.733 272

• Pedagang Perhiasan/Logam Mulia 11.939 690 13

• Balai Lelang 4.816 285 81

• Barang Seni/Antik 4 0 4

• Tidak terklasifikasi 62 0 0

Total 312.985 5.738 990

3.212 1.955 1.508 2.269 2.857 2.634 3.063 2.229 3.785 3.642 2.538 1.252 1.948 -39,1%

-22,9%

50,5%

25,9%

-7,8%16,3%

-27,2%

69,8%

-3,8%

-30,3%

-50,7%

55,6%

Mar-20 Apr-20 May-20 Jun-20 Jul-20 Aug-20 Sep-20 Oct-20 Nov-20 Dec-20 Jan-21 Feb-21 Mar-21

2020 2021

Jumlah LT per Bulan % Perkembangan per Bulan (m-to-m)

(25)

Grafik 16

Distribusi Total Kumulatif PBJ Pelapor Dari Mei Feb 2012 s.d Mar 2021

Grafik 15

Distribusi Jumlah Kumulatif Penerimaan LTPBJ Dari Mei 2012 s.d Mar 2021

Perusahaan Properti

55,0%

Pedagang Kendaraan

Bermotor 39,6%

Pedagang Perhiasan/Logam

Mulia 3,8%

Balai Lelang

1,5% Barang

Seni/Antik 0,0%

Tidak terklasifikasi

0,0%

Perusahaan Properti

62,6%

Pedagang Kendaraan

Bermotor 27,5%

Pedagang Perhiasan/Logam

Mulia 1,3%

Balai Lelang 8,2%

Barang Seni/Antik

0,4%

(26)

LTKL

LAPORAN TRANSAKSI KEUANGAN TRANSFER DANA DARI/KE LUAR NEGERI

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

UU TPPU

“Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dengan perintah dari Pengirim Asal kepada Penyelenggara Pengirim Asal yang bertujuan memindahkan sejumlah Dana dari luar wilayah Indonesia atau ke luar wilayah Indonesia kepada Penerima yang disebutkan dalam Perintah Transfer Dana sampai dengan diterimanya Dana oleh Penerima pada Penyelenggara Penerima Akhir tidak termasuk aktivitas transfer dalamnegeri”

Pasal 1 angka 4

Pasal 9 ayat (3) menyatakan

“Penyedia Jasa Keuangan yang wajib menyampaikan laporan Transaksi Keuangan Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri ke PPATK merupakan bank dan badan usaha berbadan hukum Indonesia bukan bank”.

MARET 2021

1 . 9 9 7 . 4 9 8

L T K L

SINGAPORE 57.259 transaksi

CHINA

56.874 transaksi

UNITED STATES 43.896 transaksi

TAIWAN 525.290 transaksi

MALAYSIA 807.078 transaksi

HONGKONG 515.616 transaksi

NEGARA TUJUAN NEGARA ASAL

Perka PPATK No 1 Tahun 2021

INCOMING

87

%

1.739.011

laporan

13%

258.487

laporan OUTOING

NON-SWIFT SWIFT KUPU

1 3 2

Jenis Transaksi

Nilai Rata-Rata Transfer Dana per transaksi setiap laporan selama tahun 2021 (s.d Maret 2021)

Rp4.183 juta Outgoing

Rp41.528 juta Incoming

Tercatat

187.032.480

Transaksi Dari dan Ke Luar negeri sejak2014 s.d Maret 2021 Tercatat

4.942.853

Transaksi

Dari dan Ke Luar negeri Pada Tahun 2021 Sampai dengan Maret 2021

(27)

Tabel12 JumlahLaporanTransfer Dana Dari dan KeLuarNegeri BerdasarkanJenisTransaksi Tabel13 Total Nominal TransaksiTransfer Dana Dari dan KeLuarNegeri dalamTriliunRupiah

(28)

Grafik 17

Perkembangan Jumlah Laporan Transfer Dana Dari Luar Negeri per bulan dalam 1 tahun terakhir Mar 2020 s.d Mar 2021

Grafik 18

Perkembangan Jumlah Laporan Transfer Dana Ke Luar Negeri per bulan dalam 1 tahun terakhir Mar 2020 s.d Mar 2021

(29)

Tabel 14

Daftar 20 Negara Tujuan Transaksi Terbanyak selama Maret 2021

Tabel 15

Daftar 20 Negara Asal Transaksi Terbanyak selama Maret 2021

Tabel 16

Jumlah Pihak Pelapor LTKL Tahun 2021 (s.d Maret 2021)

(30)

Sejak Januari 2013 s.d Maret 2021

3141

LPT

LAPORAN PENUNDAAN TRANSAKSI

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

UU TPPU

Pasal 26 ayat (1)

1. Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan.

2. Penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam hal Pengguna Jasa:

a. melakukan Transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1);

b. memiliki rekening untuk menampung Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); atau

c. diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu.

3. Pelaksanaan penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat dalam berita acara penundaan Transaksi.

4. Penyedia jasa keuangan memberikan salinan berita acara penundaan Transaksi kepada Pengguna Jasa.

5. Penyedia jasa keuangan wajib melaporkan penundaan Transaksi kepada PPATK dengan melampirkan berita acara penundaan Transaksi dalam waktu paling lama 24 (dua puluh empat) jam terhitung sejak waktu penundaan Transaksi dilakukan.

6. Setelah menerima laporan penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) PPATK wajib memastikan pelaksanaan penundaan Transaksi dilakukan sesuai dengan Undang-Undang ini.

7. Dalam hal penundaan Transaksi telah dilakukan sampai dengan hari kerja kelima, penyedia jasa keuangan harus memutuskan akan melaksanakan Transaksi atau menolak Transaksi tersebut.

14%

Non-Bank - Asuransi

86% Bank

53%

Bank Swasta

MAR 2021

Selama Maret 2021 terdapat

17 LPT

2021

(s.d Mar 2021)

Selama

Tahun 2021

(s.d Maret 2021) terdapat

42 LPT

Penundaan Transaksi 2021 (s.d Mar 2021)

Nominal dibawah Rp100 juta

Pemenuhan Aspek Formil: : 69%

telah memenuhi aspek formil

Alasan Penundaan : melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana

Jenis Terlapor : KORPORASI ( 60% )

Mayoritas penundaan transaksi dilakukan oleh PJK Bank Swasta 53%

PIHAK PELAPOR

(2021 (s.d Mar 2021)

(31)

Tabel17 JumlahLPT yang diterimaPPATK berdasarkanJenisPihakPelapor *)TerdapatpenyesuaianKelompokIndustrisesuaidengankategorisasiyangdiaplikasikandalamdisistemGoAML(mulaiFebruari2021. **)KelompokIndustriPasarModalhanyatersediapadasistemGRIPS(hinggaJanuari2021)danakandiklasifikasikanmenjadiManajerInvestasidan PerusahaanEfekmulaiimplementasiGoAML.

(32)

Tabel 18

Jumlah LPT yang diterima PPATK berdasarkan Pemenuhan Aspek Formil dan Materil Grafik 19

Jumlah LPT yang Diterima PPATK per bulan selama 1 tahun terakhir dari Mar 2020 hingga Mar 2021

Tabel 19

Jumlah LPT yang diterima PPATK berdasarkan Kategori Nominal Transaksi yang Ditunda Catatan:

(1) Aspek formil terpenuhi bila Berita Acara/Pernyataan telah dilakukan penundaan transaksi dibuat tidak lebih dari 24 jam setelah transaksi ditunda.

(2) Aspek materil terpenuhi bila transaksi yang ditunda bernilai Rp100 juta atau lebih.

(33)

Tabel 20

Jumlah LPT yang diterima PPATK berdasarkan Jenis Transaksi yang Ditunda

Tabel 21

Jumlah LPT yang diterima PPATK berdasarkan Jenis Terlapor dan Pekerjaan Utama Terlapor Perorangan

Tabel 22

Jumlah LPT yang diterima PPATK berdasarkan Jenis Alasan Penundaan Transaksi

Catatan:

(1) Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana;

(2) Pengguna Jasa memiliki rekening untuk menampung Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana;

(3) Penguna Jasa diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu.

Alasan penundaan transaksi pada LPT bulan Januari 2021 dikarenakan permintaan dari PPATK

(34)

Tabel 23

Jumlah LPT yang diterima PPATK berdasarkan Kantor Pihak Pelapor Penunda Transaksi per Bulan

(35)

Selama Maret 2021, PPATK telah menyampaikan

71

HA dengan

484

LTKM kepada penyidik yang terdiri dari

:

HA

HASIL ANALISIS

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

“Dalam rangka melaksanakan fungsi analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf d, PPATK dapat:

a. meminta dan menerima laporan dan informasi dari Pihak Pelapor;

b. meminta informasi kepada instansi atau pihak terkait;

c. meminta informasi kepada Pihak Pelapor d. berdasarkan pengembangan hasil analisis

PPATK;

e. meminta informasi kepada Pihak Pelapor f. berdasarkan permintaan dari instansi

penegak hukum atau mitra kerja di luar negeri;

g. meneruskan informasi dan/atau hasil analisis kepada instansi peminta, baik di dalam maupun di luar negeri;

h. menerima laporan dan/atau informasi dari i. masyarakat mengenai adanya dugaan

tindak pidana Pencucian Uang;

j. meminta keterangan kepada Pihak Pelapor dan pihak lain yang terkait dengan dugaan tindak pidana Pencucian Uang;

k. merekomendasikan kepada instansi penegak hukum mengenai pentingnya melakukan intersepsi atau penyadapan atas informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

l. meminta penyedia jasa keuangan untuk m. menghentikan sementara seluruh atau

sebagian Transaksi yang diketahui atau dicurigai merupakan hasil tindak pidana;

n. meminta informasi perkembangan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal dan tindak pidana Pencucian Uang;

o. mengadakan kegiatan administratif lain dalam lingkup tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini; dan

p. meneruskan hasil analisis atau pemeriksaan kepada penyidik.”

Pasal 44 Ayat 1 UU TPPU

HA Proaktif HA Inquiry

17 HA Proaktif

224 LTKM

23,9% 54 HA Inquiry

260 LTKM 76,1%

Tahun 2021 (s.d. Maret 2021), PPATK telah menyampaikan sebanyak

161

HA dengan

1.201

LTKM kepada penyidik yang terdiri dari:

65 HA Proaktif

527 LTKM

40,4% 96 HA Inquiry

674 LTKM 59,6%

Sejak Januari 2003 s.d. Maret 2021, jumlah HA yang disampaikan kepada Penyidik mencapai

5.932

HA dengan

29.095

LTKM, yang terdiri dari:

2.669

HA Proaktif

11.873 LTKM

45% 3.263

HA Inquiry

17.222

LTKM

2003 s.d. Maret 2021 jumlah IHA yang disampaikan sebanyak

3.284

IHA.

IHA terbanyak disampaikan ke :

• KPK (718 IHA/21,9%)

• DJP (443 IHA/13,5%)

55%

HA tahun 2021 (s.d Mar 2021) didominasi

TP Terorisme/

Pendanaan Terorisme

sebanyak

46 HA (29%)

PPATK juga menyampaikan Informasi Hasil Analisis (IHA) kepada pihak yang telah menjalin kerjasama pertukaran informasi.

(36)

Tabel 24

Jumlah HA dan LTKM yang menjadi Dasar Analisis (Terkait) yang disampaikan kepada Penyidik

Tabel 25

Jumlah HA yang disampaikan kepada Penyidik

Tabel 26

Jumlah Informasi Hasil Analisis (IHA) terkait dengan Pemberian Informasi sesuai dengan MoU dengan Lembaga/Instansi Berdasarkan Lembaga/Instansi Penyampaian HA

(37)

Tabel 27

Jumlah HA yang disampaikan kepada Penyidik Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal

Grafik 20

Jumlah HA per Tahun yang Disampaikan ke Penyidik berdasarkan Jenis HA per tahun dalam 3 tahun terakhir

2018 s.d 2020 Catatan:

*) Tindak Pidana Asal ini merupakan klasifikasi TPA sebelum implementasi GoAML

Catatan:

• Pekembangan Jumlah per Tahun: perbandingan jumlah pada tahun tertentu dibandingkan dengan jumlah tahun sebelumnya

(38)

KARAKTERISTIK TERLAPOR

BERDASARKAN HASIL ANALISIS (HA)

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

Pasal 1 Angka 9 UU TPPU

“Setiap Orang adalah orang perseorangan atau Korporasi.”

Berdasarkan register data HA Proaktif selama tahun 2021 (s.d. Maret 2021) :

Berdasarkan nominal transaksinya, mayoritas tidak dapat teridentifikasi nominalnya, yakni sebesar 89,2% atau sebanyak 58 HA. Nominal transaksi yang teridentifikasi mayoritas dibawah 1 milyar rupiah (6,2 %)

Mayoritas terlapor HA proaktif adalah Perorangan (Laki-laki) sebesar 79,5% atau sebanyak 35 HA.

MARET 2021

17 HA Proaktif

2021 (s.d Mar 2021)

65 HA Proaktif

Berdasarkan lokus kejadiannya, sebagian besar kasus dugaan TPPU dalam HA proaktif terjadi di

DKI Jakarta 26 HA (40%)

Dibawah Rp1 Miliar 6,2%

Rp1 Miliar - Rp2 Miliar 3,1%

Rp2 Miliar - Rp3 Miliar 0,0%

Rp4 Miliar - Rp5 Miliar

0,0%

Rp3 Miliar - Rp4 Miliar 0,0%

Di atas Rp5 Miliar 1,5%

(39)

Tabel 29

Jumlah HA Proaktif MenurutLocus(Tempat Kejadian) Indikasi Tindak Pidana Tabel 28

Jumlah HA Proaktif Berdasarkan Kategori Terlapor

(40)

HASIL ANALISIS

PENDANAAN TERORISME

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

Pasal 2 Ayat 2

UU TPPU

“Harta Kekayaan yang diketahui atau patut diduga akan digunakan dan/atau digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk kegiatan terorisme, organisasi teroris, atau teroris perseorangan disamakan sebagai hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf n.”

Pasal 93

“Dalam hal ada perkembangan konvensi internasional atau rekomendasi internasional di bidang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang dan pendanaan terorisme, PPATK dan instansi terkait dapat melaksanakan ketentuan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”

Sepanjang tahun 2021 (s.d. Maret 2021), terdapat 46 HA yang terkait dengan dugaan tindak pidana terorisme dan/atau pendanaan terorisme

Sejak Januari 2003 s.d. Maret 2021, jumlah seluruh HA yang telah disampaikan kepada penyidik terkait dengan dugaan tindak pidana terorisme sebanyak 298 HA dengan 1.097

LTKM

, yang terdiri dari:

195 HA

Proaktif 103 HA Inquiry

(sudah termasuk Inquiry pada periode Januari 2007 s.d. Desember 2008 dimana pada periode tersebut belum dicatat sebagai HA)

(41)

Tabel 30

Jumlah HA dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme Berdasarkan Jenis HA

Tabel 31

Jumlah LTKM yang Disampaikan terkait dengan HA dengan dugaan Tindak Pidana Terorisme Grafik 21

Perkembangan Jumlah per –Tahun dan Kumulatif HA terkait dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme

2018 s.d Mar 2021

Grafik 22

Perkembangan Jumlah per - Tahun dan Kumulatif LTKM terkait dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme

2018 s.d Mar 2021

Catatan:

Jumlah Kumulatif LTKM dihitung sejak Januari 2003

Catatan:

Jumlah Kumulatif HA dihitung sejak Januari 2003

(42)

HP

HASIL PEMERIKSAAN

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

Pasal 1 Angka 8

Hasil Pemeriksaan adalah penilaian akhir dari seluruh proses identifikasi masalah, analisis dan evaluasi Transaksi Keuangan Mencurigakan yang dilakukan secara independen, objektif, dan professional yang disampaikan kepada penyidik.

Pasal 90 Ayat (1)

“Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama pertukaran informasi berupa permintaan, pemberian, dan penerimaan informasi dengan pihak, baik dalam lingkup nasional maupun internasional, yang meliputi:

a. instansi penegak hukum;

b. lembaga yang berwenang melakukan pengawasan terhadap penyedia jasa keuangan;

c. lembaga yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;

d. lembaga lain yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang atau tindak pidana lain terkait dengan tindak pidana Pencucian Uang; dan

e. financial intelligence unitnegara lain.”

Pasal 47 Ayat (1) dan Ayat (2)

”PPATKmembuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas, fungsi, dan wewenangnya secara berkala setiap 6 (enam) bulan.”

“Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat.“

UU No 8 Tahun 2010

5 HP pada Mar 2021

8 HP

2021

(s.d Mar 2021)

183 HP Sejak 2011

5 3 , 3 %

4 8 K E P O L I S I A N

3 9 K E J A K S A A N

7 3 K P K

5 3 , 3 % B N N 1 1

1 9 D J P

1 4 D J B C

Penyampaian HP&IHP kepada Penyidik sejak 2011 s.d Mar 2021

PJK

REKENING 28.663 2.545

761 42

Sejak 2011 s.d

Mar 2021

Mar 2021

(43)

Tabel 32

Jumlah Hasil Pemeriksaan yang disampaikan oleh PPATK kepada Penyidik per Bulan

Tabel 33

Jumlah Informasi Hasil Pemeriksaan yang disampaikan oleh PPATK kepada Penyidik/Instansi per Bulan

Grafik 23

Jumlah HP, PJK, dan Rekening yang Diperiksa 2018 s.d Mar 2021

Tabel 34

Jumlah HP, PJK dan Rekening yang Diperiksa

(44)

PERMINTAAN INFORMASI

KEPADA PJK/PBJ TERKAIT HA

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

33.734 permintaan PJK Bank

6.440 permintaan PJK Non-Bank

101 permintaan Regulator/Instansi Lainnya

83,8% 16% 0,3%

371

BANK NON-BANK 59

REGULATOR/INSTANSI lain

0

902 Permintaan

MAR 2021

20 21

1.664 Permintaan

1.155

BANK NON-BANK

507

REGULATOR/INSTANSI lain

2

40.275 Jumlah permintaan informasi yang disampaikan kepada PJK/PBJ/Instansi lainnya dalam rangka mendukung penyusunan HA sejak Januari 2010 s.d. Maret 2021 Pasal 44 ayat (1) huruf a, b dan c UU Nomor 8 Tahun 2010

Dalam rangka melaksanakan fungsi analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi, PPATK dapat:

a. meminta dan menerima laporan dan informasi dari Pihak Pelapor;

b. meminta informasi kepada instansi atau pihak terkait;

c. meminta informasi kepada Pihak Pelapor berdasarkan pengembangan

hasil analisis PPATK;

(45)

Tabel 35

Jumlah Permintaan Informasi kepada PJK Bank/PJK Non-Bank/Regulator/Instansi

Grafik 25

Perkembangan Jumlah Permintaan Informasi kepada PJK Bank/PJK Non-Bank/Regulator/Instansi

2018 s.d Mar 2021 Grafik 24

Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif Permintaan Informasi kepada PJK Bank/PJK Non-Bank/Regulator/Instansi

2018 s.d Mar 2021

Catatan:

Total Kumulatif dihitung sejak tahun 2010

(46)

DUMAS

PENGADUAN MASYARAKAT

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

Tahun 2021 (s.d Mar 2021) PPATK menerima 24 pengaduan

8 Lembaga 16 Individu

MARET 2021

PPATK menerima 14 pengaduan

5 Lembaga 9 Individu +7 setelah Februari 2021

Tahun 2013 – 2021 (s.d Mar 2021) PPATK menerima 874 pengaduan

323 Lembaga 551 Individu

100% telah ditindaklanjuti Pasal 2 Peraturan PPATK Nomor 7 Tahun 2019

“PPATK dapat menerima laporan dan/atau informasi dari masyarakat mengenai adanya dugaan tindak pidana pencucian uang dan/atau tindak pidana lain yang terkait dengan tindak pidana pencucian uang”

Grafik 26

Distribusi Pengaduan Masyarakat yang Disampaikan kepada PPATK

berdasarkan Jenis Pelapor 2013 s.d Mar 2021

Tabel 36

Jumlah Pengaduan Masyarakat yang Disampaikan kepada PPATK Tahun 2018 s.d Maret 2021

(47)

PUTUSAN PENGADILAN

TERKAIT TPPU

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

Pasal 69

“Untuk dapat dilakukan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tindak pidana Pencucian Uang tidak wajib dibuktikan terlebih dahulu tindak pidana asalnya.”

UU TPPU Pasal 77

“Untuk kepentingan pemeriksaan di sidang pengadilan, terdakwa wajib membuktikan bahwa Harta Kekayaannya bukan merupakan hasil tindak pidana.”

Perkara TPPU yang telah diputus oleh Pengadilan sejak Januari 2005 s.d.

Maret 2021 568

Sebagian besar Putusan Pengadilan terkait TPPU diputus oleh Pengadilan (mencakup Pengadilan Negeri/Tipikor, Pengadilan Tinggi, dan atau Mahkamah Agung) di wilayah DKI Jakarta, yaitu sebanyak 178 putusan (31,3 persen).

Sebagian besar putusan Pengadilan perkara TPPU terkait dengan tindak pidana asal Narkotika ( 148

putusan atau 26,1%).

Hukuman maksimal : seumur hidup

Denda maksimal : Rp32 Miliar

(48)

Tabel 38

Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan TPPU Menurut Dugaan Tindak Pidana Asal Tabel 37

Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan TPPU Menurut Propinsi

(49)

Tabel 39

Putusan Pengadilan TPPU Menurut Tahun Putusan dan Hukuman

Grafik 27

Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan TPPU Menurut Dugaan Tindak Pidana Asal

2005 s.d Mar 2021

Grafik 28

Jumlah Putusan Pengadilan TPPU 2005 s.d Mar 2021

(50)

KETERANGAN AHLI

PEMENUHAN

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

Dalam mendukung proses penegakan hukum Tindak Pidana Pencucian Uang, PPATK turut berkontribusi dalam memberikan keterangan ahli.

Maret 2021

Tahun 2021 (s.d Mar 2021)

2008 – 2021 (s.d Mar 2021)

1.557

17 44

Jumlah Pemenuhan Keterangan Ahli oleh PPATK

Berdasarkan data tahun 2018

2021 (s.d Mar 2021), mayoritas

permintaan keterangan ahli

berasal dari Kepolisian

(Bareskrim/POLDA/POLRES)

(51)

Tabel 40

Jumlah Keterangan Ahli dari PPATK Berdasarkan Instansi Pemohon

Grafik 29

Perbandingan Jumlah Permintaan Keterangan Ahli Kepada PPATK Berdasarkan Instansi Pemohon

2018 s.d Mar 2021

(52)

AUDIT KEPATUHAN

TERHADAP PIHAK PELAPOR

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

UU TPPU Pasal 43

“Dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kepatuhan Pihak Pelapor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf c, PPATK berwenang:

c. melakukan audit kepatuhan atau audit khusus;

d. menyampaikan informasi dari hasil audit kepada lembaga yang berwenang melakukan pengawasan terhadap Pihak Pelapor;”

Dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kepatuhan Pihak Pelapor, PPATK berwenang melakukan kegiatan Audit Kepatuhan dan Audit Khusus terhadap Pihak Pelapor, baik secara off-site maupun secara on-site kepada Pihak Pelapor Penyedia Jasa Keuangan maupun Penyedia Barang/Jasa Lainnya.

7 audit

oleh PPATK

4

Pedagang Properti

2018 – 2021 (s.d Mar 2021)

273 audit

oleh PPATK 199

PBJ

73 PJK 1

PROFESI

2

Balai Lelang

1

Bank

Monitoringsecara off-site kepada

44

Pihak Pelapor selama

tahun 2021 (s.d Mar 2021)

12 audit 2021

oleh PPATK

9

Pedagang Properti

2

Balai Lelang

1

Bank

MAR 2021

Akumulasi sejak 2005 Jumlah keseluruhan pelaksanaan audit yang telah dilakukan oleh PPATK terhadap PJK/PBJ

1.377

Audit

(53)

Tabel41 JumlahPihakPelaporyang telahdi Audit*) BerdasarkanJenisPihakPelapor *) Mencakupaudit Kepatuhan dan audit khusus

(54)

Grafik 30

Perkembangan Jumlah Per Tahun dan Kumulatif Audit Pihak Pelapor

2018 s.d Mar 2021

Grafik 31

Jumlah Pihak Pelapor yang telah di audit Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor

2018 s.d Mar 2021

Catatan:

Data Kumulatif dihitung sejak tahun 2005

(55)

PERTUKARAN INFORMASI

ANTAR FIU

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

UU TPPU

“Kerja sama nasional yang dilakukan PPATK dengan pihak yang terkait dituangkan dengan atau tanpa bentuk kerja sama formal.”

“Pihak yang terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pihak yang mempunyai keterkaitan langsung atau tidak langsung dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang di Indonesia.”

Pasal 88 ayat (1) dan (2)

“Kerja sama internasional dilakukan oleh PPATK dengan lembaga sejenis yang ada di negara lain dan lembaga internasional yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang.”

“Kerja sama internasional yang dilakukan PPATK dapat dilaksanakan dalam bentuk kerja sama formal atau berdasarkan bantuan timbal balik atau prinsip resiprositas.

Pasal 89 ayat (1) dan (2)

“Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama pertukaran informasi berupa permintaan, pemberian, dan penerimaan informasi dengan pihak, baik dalam lingkup nasional maupun internasional,….”

Pasal 90 ayat (1)

Pertukaran Informasi

32

Mayortitas bersifat Spontanious Outgoing

Information.

95

2.486

Pertukaran Informasi

2021 s.d Mar

2021

Mayortitas bersifat Spontanious Outgoing

Information

Pertukaran

Informasi (s.d Mar 2021) 2003 – 2021

Mayortitas bersifat Incoming Mutual Request MAR

2021

47%

36%

36%

(56)

Tabel 42

Jumlah Pertukaran Informasi per Tahun Berdasarkan Jenis Pertukaran Informasi

Grafik 32

Jumlah Pertukaran Informasi per Tahun Berdasarkan Jenis Pertukarann Informasi

2018 s.d Mar 2021 Keterangan:

1. Outgoing Mutual Request (Incoming Information) : PPATK mengirimkan permintaan informasi kepada FIU lain, dan PPATK menerima informasi yang diminta.

2. Incoming Mutual Request (Outgoing Information) : PPATK menerima permintaan informasi dari FIU lain, dan PPATK memberikan informasi yang diminta.

3. Spontaneous Incoming Information : PPATK menerima informasi dari FIUs secara spontan (tanpa diminta).

4. Spontaneous Outgoing Information : PPATK memberikan informasi kepada FIU lain secara spontan (tanpa diminta.

(57)

NOTA KESEPAHAMAN

(MOU)

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

(1) Kerja sama nasional yang dilakukan PPATK dengan pihak yang terkait dituangkan dengan atau tanpa bentuk kerja sama formal.

(2) Pihak yang terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pihak yang mempunyai keterkaitan langsung atau tidak langsung dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang d Indonesia.

Pasal 88 Pasal 90 ayat (1)

“Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama pertukaran informasi berupa permintaan, pemberian, dan penerimaan informasi dengan pihak, baik dalam lingkup nasional maupun internasional, yang meliputi:

a. instansi penegak hukum;

b. lembaga yang berwenang melakukan pengawasan terhadap penyedia jasa keuangan;

c. lembaga yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;

d. lembaga lain yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang atau tindak pidana lain terkait dengan tindak pidana Pencucian Uang; dan

e. financial intelligence unit negara lain.”

Terdapat1penambahan penandatanganan MoU/Nota Kesepahaman antara PPATK dengan Instansi/Lembaga pada

Maret 2021

yaitu denganBadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

Penandatangan MoU/Nota Kesepahaman oleh PPATK sejak

Januari 2003 s.d Maret 2021

179

60 MoU

FIU Luar Negeri

119 MoU

Lembaga/Instansi Dalam negeri

Grafik 33

Persentase Kumulatif MoU yang Telah Ditandatangani antara PPATK dengan FIU atau

Instansi/Lembaga *)

*) Data dihitung dari 2018 s.d Maret 2021

Tabel 43

Jumlah MoU Berdasarkan Tahun Penandatanganan Antara PPATK dengan FIU atau Instansi/Lembaga

UU TPPU

MAR

2021

(58)

Tabel 44

FIU Negara ASEAN yang telah Memiliki MoU dengan PPATK

Tabel 45

Lembaga/Instansi Domestik yang telah Memiliki MoU dengan PPATK

(59)
(60)
(61)
(62)

Referensi

Dokumen terkait

Selasa 16 Maret 2021 Rabu 17 Maret 2021 Kamis 18 Maret 2021 Jum’at 19 Maret 2021 Senin 22 Maret 2021 Menuangkan sampel BGLB Mengisolasi mikroba Pemeriksaan CF Quanty-Tray