ISSN 89997
Pada Mar 2021 yakni:
1.997.498 243.603 6.718 1.948
• Dengan adanya penambahan laporan tersebut, jumlah keseluruhan laporan yang telah diterima PPATKselama tahun 2021 (s.d Mar 2021)telah mencapai
5.689.274
laporan.• Bila diamati perkembangan bulanannya (month-to- month, disingkat m-to-m), penerimaan keseluruhan laporan di Maret 2021 sebanyak
2.249.787
atau mengalami kenaikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar
51,75%
.• Kenaikan tertinggi terutama terjadi pada penerimaan LTKT sebesar
63,9%
dan LTPBJ sebesar55,6%
.• Untuk putusan pengadilan, hingga Maret 2021 terdapat
568
putusan pengadilan terkait TPPU sejak berlakunya UU PP TPPU dengan hukuman maksimal penjara seumur hidup dan denda maksimalRp32 Miliar.• Terkait fungsi analisis, selama Maret 2021, PPATK telah menyampaikan Hasil Analisis (selanjutnya disebut HA) kepada penyidik, dengan dugaan tindak pidana yang paling dominan adalahKORUPSI(17 HA/24%).
54
17
• Selain melakukan fungsi analisis, PPATK juga memiliki fungsi pemeriksaan. Selama Maret 2021, terdapat penambahan
5
Hasil Pemeriksaan (selanjutnya disebut HP) yang disampaikan kepada Penegak Hukum.Jakarta, Juli 2021
6.718
722.871
35,2%
243.603
63,9%
17.767
5.738 1.948
55,6%
1.997.498
50,5%
4.942.853
Maret 2021 Maret 2021
8 5
16 212 50
46
17
54 224
260 65
627
96 674
75 20
3 3
DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF
LAPORAN TRANSAKSI
ANALISIS DAN PEMERIKSAAN
515
18
21
25
29
34 37 39 41 43
45
ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME
BERDASARKAN UNDANG –UNDANG NO 8 TAHUN 2010 DAN UNDANG –UNDANG NO. 9 TAHUN 2013
LAPORAN TRANSAKSI KEUANGAN MENCURIGAKAN (LTKM)
LAPORAN TRANSAKSI KEUANGAN TUNAI (LTKT)
LAPORAN PEMBAWAAN UANG TUNAI (LPUT)
LAPORAN TRANSAKSI PENYEDIA BARANG DAN JASA (LTPBJ)
LAPORAN TRANSFER DANA DARI/KE LUAR NEGERI (LTKL)
LAPORAN PENUNDAAN TRANSAKSI (LPT)
HASIL ANALISIS (HA)
KARAKTERISTIK TERLAPOR HA HA TERKAIT PENDANAAN TERORISME HASIL PEMERIKSAAN (HP)
PERMINTAAN INFORMASI KEPADA PJK/PBJ TERKAIT HASIL ANALISIS
PENGADUAN MASYARAKAT
RINGKASAN STATISTIK
LAIN - LAIN
PUTUSAN PENGADILAN TERKAIT TPPU KETERANGAN AHLI AUDIT PERTUKARAN INFORMASI ANTAR FIU NOTA KESEPAHAMAN (MOU)
SISTEM PELAPORAN GO AML
Volume 132/THN XI/2021
46 49 51 54 56
SISTEM
PELAPORAN GOAML
Sebagai upaya
optimalisasi pelaksanaan kewajiban pelaporan oleh penyedia jasa keuangan dalam upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorime, PPATK telah mengembangkan aplikasi goAML sebagai sarana untuk penyampaian pelaporan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dan
karakterisitik pelaporan penyedia jasa keuangan.
Sehubungan dengan hal tersebut, PPATK telah mengadakan peluncuran atau go – live sistem pelaporan APUPPT GoAML pada 1 Februari 2021
Peraturan PPATK Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Tata Cara Penyampaian Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan, Transaksi Keuangan Tunai, Transaksi Keuangan Transfer Dana Dari Dan Ke Luar Negeri Melalui Aplikasi Goaml Bagi Penyedia Jasa Keuangan
Peraturan PPATK Nomor 2 Tahun 2021 Tentang Tata Cara Penyampaian Laporan Transaksi dan Laporan Transaksi Keuangan mencurigakan Melalui Aplikasi GOAML Bagi Penyedia Barang dan/
atau Jasa Lain
Peraturan PPATK Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Tata Cara Penyampaian Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan Melalui Aplikasi GOAML Bagi Profesi
• Satu laporan berisi satu transaksi dengan satu pihak terlapor serta satu jenis dugaan Tindak Pidana Asal (unutk LTKM)
GRIPS
• Laporan dapat berisi lebih dari satu transaksi, dengan lebih dari satu pihak terkait yang dilaporkan serta lebih dari satu dugaan Tindak Pidana Asal (untuk LTKM))
GOAML
Perbedaan
Signifikan
LTKM
LAPORAN TRANSAKSI KEUANGAN MENCURIGAKAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGAN
“Transaksi Keuangan Mencurigakan adalah:
a.Transaksi Keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi dari Pengguna Jasa yang bersangkutan;
b.Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang
c. bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan Undang- Undang ini;
d.Transaksi Keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana; atau e. Transaksi Keuangan yang diminta
oleh PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana.”
Pasal (1) Ayat 5
UU TPPU
1.“Dalam upaya pencegahan dan pemeberantasan tindak pidana pencucian uang dan tindak pidana pendanaan terorisme, PJK wajib menyampaikan laporan kepada PPATK.
2. Laporan sebagaimana yang dimaksud pada Ayat 1 meliputi:
a. Transaksi Keuangan Mencurigakan;
b. Transaksi Keuangan Mencurigakan terkait Pendanaan Terorisme;:
Kewajiban Pelaporan–Pasal 2 Ayat (1) dan (2)
Perka PPATK Nomor 1 Tahun 2021
“PJK wajib mengisi laporan:
a. Transaksi Keuangan Mencurigakan;
b. Transaksi Keuangan Mencurigakan terkait Pendanaan Terorisme;
c. Aktivitas Mencurigakan akibat Pemutusan Hubungan Usaha;
d. Aktivitas Mencurigakan terkait Pendanaan Terorisme;
e. Transaksi Keuangan Mencurigakan atas Permintaan PPATK.”
Teknis Pelaporan–Pasal 34 Ayat (1)
“PBJwajib menyampaikan kepada PPATK laporan:
b. Transaksi keuangan yang diminta oleh PPATK untuk dilaporkan sebagai Transaksi Keuangan Mencurigakan”
Kewajiban Pelaporan–Pasal 2 Ayat (1) huruf (b)
Perka PPATK Nomor 2 Tahun 2021
“PBJ wajib mengisi laporan:
b. Transaksi Keuangan Mencurigakan atas permintaan PPATK; dan
c. Aktivivitas mencurigakan akibat tidak melanjutkan prosedur prinsip mengenali Pengguna Jasa atau pemutusan hubungan usaha dengan Pengguna Jasa.”
Teknis Pelaporan–Pasal 26 Ayat (1) huruf (b) dan (c)
“Dalam upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang, Profesi wajib menyampaikan laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan kePPATK”
Kewajiban Pelaporan–Pasal 2 Ayat (1)
Perka PPATK Nomor 3 Tahun 2021
“Profesi wajib mengisi laporan:
a.Transaksi Keuangan Mencurigakan;
b.Aktivitas Mencurigakan akibat tidak melanjutkan prosedur prinsip mengenali Pengguna Jasa dan pemutusan hubungan usaha dengan Pengguna Jasa.”
Teknis Pelaporan–Pasal 26 Ayat (1)
Grafik 1
Distribusi Jumlah LTKM Kumulatif per Kelompok Pihak Pelapor
Tahun 2021 (s.d Mar 2021)
LTKM
LAPORAN TRANSAKSI KEUANGAN MENCURIGAKAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGAN
Tabel 1
Resume Jumlah Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan Pihak Pelapor per Bulan
Grafik 2
Distribusi Jumlah Pihak Pelapor per Kelompok Pihak Pelapor
Tahun 2021 (s.d Mar 2021)
MAR 2021
Pelaporan LTKM bulan ini
35,2%
Dibandingkan jumlah bulan Feb 2021 (m-to-m) Jumlah LTKM yang
disampaikan Pihak Pelaporkepada PPATK
6.718
LTKMRata-rata penerimaan
336
laporan/hari (1 bulan = 20 hari)Pelaporan LTKM bulan ini
17,3%
Dibandingkan jumlah bulan Mar 2020 (y-to-y)
Total LTKM yang diterima PPATK dari 2003 hingga
Mar 2021
589.820
LTKMIndikasi Tindak Pidana mayoritas pada Mar
2021: Penipuan
34,4%
Mayoritas TKM pada Mar 2021 terjadi di
Kep. Riau 16,66%
DKI Jakarta 79,67%
Catatan:
*) Uraian LTKM disesuaikan dengan klasifikasi yang terdapat pada GoAML menurut Pasal 34 Ayat (1) Perka PPATK No 1 Tahun 2021
**) Klasifikasi LTKM dimulai saat berlakunya sistem pelaporan GoAML sehingga pada Bulan Januari 2021 disajikan data akumulatif
Laporan*) Jan**) Feb Mar
LTKM - Terkait Transaksi Pendanaan Terorisme 14 48
LTKM - Terkait Aktivitas Pendanaan Terorisme 1 9
LTKM - Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan 3.834 5.704
LTKM - Atas Permintaan PPATK 1.000 792
Laporan Aktivitas Mencurigakan - Pemutusan Usaha 119 165
Total 6.081 4.968 6.718
PJK - BANK 32%
PJK - NON BANK 68%
PBJ 0,20%
PROFESI 0,20%
PJK - BANK 57%
PJK - NON BANK
43%
PBJ 0,01%
PROFESI
0,01%
LTKM
LAPORAN TRANSAKSI KEUANGAN MENCURIGAKAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGAN
Tabel 2
Jumlah Kumulatif LTKM & Pihak Pelapor per Kelompok Industri
*) Terdapat penyesuaian Kelompok Industri sesuai dengan kategorisasi yang diaplikasikan dalam di sistem GoAML (mulai Februari 2021.
**) Kelompok Industri Pasar Modal hanya tersedia pada sistem GRIPS (hingga Januari 2021) dan akan diklasifikasikan sesuai klasifikasi pada sistem pelaporan GoAML.
***) Diinformasikan pada bulan Maret 2021, terdapat LTKM Permintaan PPATK untuk Notaris sejumlah 2 dan Kelompok Industri*)
Laporan Pihak
Pelapor
2020 2021 Jan 2003
s.d. Mar 2021
(s.d Mar 2021) Jan -
Mar
Total
2020 Jan - Mar
PJK - BANK 9.009 38.616 10.143 312.265 154
Bank Umum 8.917 38.306 10.093 307.945 108
Bank Asing 328 1.159 421 10.072 13
Bank Campuran 52 297 105 5.101 8
Bank Milik Negara 2.389 8.090 1.400 104.037 4
Bank Pembangunan Daerah 356 1.566 361 24.152 27
Bank Swasta 5.792 27.194 7.806 164.583 56
Bank Perkreditan Rakyat 92 310 50 4.320 46
PJK - NON BANK 8.679 29.441 7.621 277.552 334
• Dana Pensiun Lembaga Keuangan 4 20 6 92 4
• Koperasi yang Melakukan Kegiatan
Simpan Pinjam 2 21 2 317 1
• Kustodian 0 0 0 0 0
• Lembaga Keuangan Mikro 0 0 0 0 0
• Lembaga Pembiayaan Ekspor 0 0 0 3 1
• Manajer Investasi 0 0 51 51 10
• Pasar Modal**) 377 1.886 247 11.398 0
• Pedagang Valuta Asing 4.665 13.269 2.677 129.705 126
• Pegadaian 0 0 9 9 1
• Penyelenggara Alat Pembayaran
Menggunakan Kartu 0 0 0 0 0
• Penyelenggara E-Money dan / atau E-
Wallet 40 238 665 977 5
• Penyelenggara Kegiatan Usaha
Pengiriman Uang 1.880 8.464 2.747 34.735 57
• Perposan sebagai Penyedia Jasa Giro 0 0 0 0 0
• Perusahaan Asuransi dan Perusahaan
Pialang Asuransi 1.030 3.532 539 39.544 44
• Perusahaan Efek 0 0 55 55 36
• Perusahaan Modal Ventura 0 0 0 2 0
• Perusahaan Pembiayaan 603 1.657 429 57.689 35
• Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur 0 0 0 0 0
• Perusahaan yang Bergerak di Bidang
Perdagangan Berjangka Komoditi 78 354 194 2.975 14
• Wali Amanat 0 0 0 0 0
PBJ***) 0 0 1 1 1
PROFESI***) 0 0 2 2 1
Total 17.688 68.057 17.767 589.820 490
Tabel3 JumlahLTKM PihakPelaporper KelompokIndustriper Bulan *)TerdapatpenyesuaianKelompokIndustrisesuaidengankategorisasiyangdiaplikasikandalamdisistemGoAML(mulaiFebruari2021 **)KelompokIndustriPasarModalhanyatersediapadasistemGRIPS(hinggaJanuari2021)danakandiklasifikasikansesuaiklasifikasipadasistempelaporan GoAML.
Grafik 3
Perkembangan Jumlah Penerimaan LTKM per bulan dalam 1 tahun terakhir
Mar 2020 s.d Mar 2021
Grafik 4
Perkembangan Penerimaan Jumlah LTKM per tahun dalam 3 tahun terakhir
2018 s.d 2020 Catatan:
month to month (m-to-m): perbandingan jumlah pada bulan tertentu dibandingkan dengan jumlah bulan sebelumnya
Catatan:
• Pekembangan Jumlah per Tahun: perbandingan jumlah pada tahun tertentu dibandingkan dengan jumlah tahun sebelumnya
67.084 78.587 68.057
17,1% -13,4%
2018 2019 2020
Jumlah LTKM per Tahun % Perkembangan Jumlah per Tahun 5.726 5.093 4.410 6.333 5.808 4.957 5.613 5.552 6.387 6.216 6.081 4.968 6.718
-11,1%
-13,4%
43,6% -8,3%
-14,7%13,2% -1,1% 15,0% -2,7% -2,2%
-18,3%
35,2%
Ma r-20 Apr-20 Ma y-20 Jun-20 Jul-20 Aug-20 Sep-2 0 Oct-20 Nov-2 0 Dec-20 Ja n-21 Feb -21 Ma r-21
2020 2021
LTKM per Bulan % Perkembangan per Bulan (m-to-m)
Grafik 5
Perkembangan Kumulatif LTKM dalam 4 tahun terakhir
2018 s.d. Mar 2021
Grafik 6
Penerimaan Rata –Rata per bulan LTKM Selama 4 tahun terakhir
2018 s.d Mar 2021 Catatan:
▪cumulative tocumulative (c-to-c): perbandingan jumlah kumulatif antar waktu tertentu
▪Jumlah terhimpun dari Januari 2003
▪Pada tahun 2021, data yang terakumulasi hanya sampai Maret 2021
425.409 503.996 572.053 589.820
67.084 78.587 68.057
17.767 18,5%
13,5%
3,1%
2018 2019 2020 2021
Jumlah Kumulatif Jumlah LTKM per Tahun % Perkembangan Kumulatif (c-to-c)
5.590
6.549 5.671
5.922
2018
2019
2020
2021
Grafik 7
Jumlah LTKM berdasarkan Jenis Pihak Pelapor diterima selama 4 tahun terakhir
2017 s.d Mar 2021
INDIKATOR DALAM PELAPORAN LTKM
Pihak Pelapor wajib menyampaikan penyebab transaksi dilaporkan sebagai Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan dengan memilihINDIKATOR dengan kode:
a. INDTPA : 26 Indikasi Tindak Pidana Asal sesuai UU No 8 Tahun 2010 b. POLA : Tidak sesuai profil pengguna jasa
c. HINDAR : Menghindari Pelaporan d. BATAL : Penggunaan Hasil Tidak Pidana e. MINTA : Permintaan PPATK
f. PUTUS : Permutusan Hubungan Usaha g. CBCC : LPUTLB
h. TUNDA : Penundanaan Transaksi i. TEROR : TP Pendanaan Terorisme j. LT : Indikator LT
k. AUDIT : Audit Kepatuhan & Audit Khusus l. INQUIRY : Permintaan Apgakum m. HENTI : Penghentian Transaksi n. KOREKSI : Koreksi Laporan
▪Sesuai dengan Lampiran Perka PPATK No 1 Tahun 2021, bahwa Pihak Pelapor wajib menyertakan pilihan indikator yang menjadi penyebab transaksi untuk dilaporkan sebagai Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (jenis Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan, LTKM Atas Permintaan PPATK dan Laporan Aktivitas Mencurigakan Pemutusan Hubungan Usaha). Pilihan tersebut terdapat pada kelompok indikator dengan kode INDTPA, POLA, HINDAR, BATAL, MINTA, AUDIT, INQUIRY. Sementara itu, khusus untukpilihan indikator INDTPA wajib diisi minimal 1 (satu).
▪Namun, kewajiban pilihan indikator INDTPA tidak berlaku untuk LTKM Terkait Pendanaan Terorisme dan LTKM Terkait Aktivitas Pendanaan Terorisme. Kedua jenis LTKM tersebut diwajibkan untuk memilih indikator pada kelompok TEROR sehingga tidak ada indikator INDTP
Dengan demikian, dimungkinkanterjadiperbedaan jumlah LTKM per TPA denganLTKM berdasarkan parameter lainnya.
32.857 40.206 38.616
10.143
34.227 38.381
29.441
7.621 67.084
78.587
68.057
17.767
2018 2019 2020 2021
PJK Bank PJK Non Bank PBJ Profesi TOTAL
Tabel4 JumlahLTKM PihakPelaporper IndikatorTindakPidana Asalper Bulan Catatan: *)Terdapatpenyesuaian jenisTindakPidana Asalsetelahadanya implementasiGoAML
TindakPidana Asal*)
Tabel5 JumlahLTKM PihakPelaporper Provinsiper Bulan
0,3%
0,1%
0,1%
0,1%
1,1%
0,6%
3,0%
5,7%
0,3%
7,3%
3,3%
0,1%
0,1%
0,2%
2,6%
28,1%
0,0%
0,0%
0,0%
1,1%
0,1%
0,0%
3,3%
0,0%
0,1%
2,0%
17,8% 22,8%
Cukai Di Bidang Kehutanan Di Bidang Kelautan dan Perikanan Di Bidang Lingkungan Hidup Di Bidang Pasar Modal Di Bidang PerasuransianDi Bidang Perbankan Di Bidang Perpajakan Kepabeanan Korupsi Narkotika Pemalsuan UangPenculikan Pencurian Penggelapan Penipuan Penyelundupan Migran Penyelundupan Tenaga Kerja Penyelundupan Barang Penyuapan Perdagangan Orang Perdagangan Senjata Gelap PerjudianProstitusi Psikotropika Terorisme Indikasi Tindak pidana lain yang diancam pidana 4 tahun Tidak teridentifikasi
Grafik 8
Persentase Distribusi LTKM per TPA Tahun 2021 (s.d Mar 2021)
0,1%
1,7%
0,1%
1,0%
0,0%
0,2%
0,3%
16,2%
0,5%
0,1%
1,8%
66,0%
4,6%
1,1%
1,8%
0,3%
0,7%
0,2%
0,2%
0,0%
0,0%
0,2%
0,6%
0,3%
0,3%
0,0%
0,2%
0,6%
0,3%
0,1%
0,0%
0,0%
0,3%
0,0%
Aceh Sumatera UtaraSumatera Barat Sumatera SelatanKepulauan RiauLampungBengkuluJambiRiau Kep Bangka BelitungDI YogyakartaJawa TengahDKI JakartaJawa BaratJawa TimurBantenBali Nusa Tenggara BaratNusa Tenggara TimurKalimantan SelatanKalimantan TengahSulawesi TenggaraKalimantan UtaraKalimantan BaratKalimantan TimurSulawesi SelatanSulawesi TengahSulawesi UtaraSulawesi BaratMaluku UtaraPapua BaratGorontaloMalukuPapua
Grafik 9
Persentase Distribusi LTKM per Provinsi Tahun 2021 (s.d Mar 2021)
LTKT
LAPORAN TRANSAKSI KEUANGAN TUNAI
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGAN
UU TPPU
Transaksi Keuangan Tunai adalah transaksi keuangan yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam
Pasal 1 angka 6
Pasal 9 huruf f menyatakan
“ Penyedia Jasa Keuangan wajib mengisi laporan Transaksi Keuangan tunai dalam jumlah paling sedikit Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau dengan mata uang asing yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali Transaksi maupun beberapa kali Transaksi dalam 1 (satu) hari Kerja.”
243.603 LTKT
yang disampaikan kepada PPATK
121 Non-Bank 328
Bank
63,9%
Dibandingkan jumlah bulan Feb 2021 (m-to-m)
8%
Dibandingkan jumlah bulan Mar 2020 (y-on-y)
722.871 LTKT
yang disampaikan kepada PPATK selama tahun 2021 (s.d Mar 2021)
33,8 Juta LTKT
yang disampaikan kepada PPATK sejak tahun 2003 s.d 2021 (s.d Mar 2021)
Pihak Pelapor LTKT selama tahun 2021
Catatan:
Data LTKT yang disajikan merupakan pelaporan kas masuk dan kas keluar
Tabel6 JumlahLaporanTransaksiKeuanganTunaiPJK per KelompokIndustriper Bulan *)TerdapatpenyesuaianKelompokIndustrisesuaidengankategorisasiyangdiaplikasikandalamdisistemGoAML(mulaiFebruari2021. **)KelompokIndustriPasarModalhanyatersediapadasistemGRIPS(hinggaJanuari2021)danakandiklasifikasikanmenjadiManajer InvestasidanPerusahaanEfekmulaiimplementasiGoAML.
Grafik 10
Perkembangan Jumlah LTKT yang Diterima oleh PPATK dalam 1 tahun terkahir
Mar 2020 s.d Mar 2021 Tabel 7
Jumlah Pihak Pelapor LTKT Tahun 2021 (s.d Maret 2021)
*) Terdapat penyesuaian Kelompok Industri sesuai dengan kategorisasi yang diaplikasikan dalam di sistem GoAML (mulai Februari 2021.
**) Kelompok Industri Pasar Modal hanya tersedia pada sistem GRIPS (hingga Januari 2021) dan akan diklasifikasikan menjadi Manajer Investasi dan Perusahaan Efek mulai implementasi GoAML.
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
LPUT
LAPORAN PEMBAWAAN UANG TUNAI
“Setiap orang yang membawa uang tunai dalam mata uang rupiah dan/atau mata uang asing, dan/atau instrumen pembayaran lain dalam bentuk cek, cek perjalanan, surat sanggup bayar, atau bilyet giro paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau yang nilainya setara dengan itu ke dalam atau ke luar daerah pabean Indonesia wajib memberitahukannya kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.“
Pasal 34 Ayat 1
“Setiap orang yang tidak memberitahukan pembawaan uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar 10% (sepuluh perseratus) dari seluruh jumlah uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain yang dibawa dengan jumlah paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).”
Pasal 35 Ayat 1 UU TPPU
Selama Maret 2021 , terdapat 3 LPUT yang disampaikan Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI (DJBC) kepada PPATK
Laporan Pembawaan Uang Tunai
Jumlah total LPUT yang diterima PPATK sejak Januari 2006 s.d. Maret 2021 tercatat sebanyak 27.537 laporan
Laporan Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai
Hingga Maret 2021, PPATK juga menerima pelaporan pelanggaran pembawaan uang tunai dari DJBC sebanyak
505 pelanggaran.
Laporan Pembawaan Uang Tunai Mencurigakan
Hingga Maret 2021, PPATK juga menerima 21 laporan
pembawaan uang tunai mencurigakan yang terjadi di Soekarno Hatta.
29 lokasi pelaporan Laporan terbanyak :
• Soekarno-Hatta
• Batam
Catatan:
Terdapat kesalahan penulisan jumlah laporan pada Buletin Statistik Februari 2021. Total LPUT sejak Januari 2006 s.d Februari 2021sebanyak27.534 Laporan
Tabel 8
Jumlah Laporan Pembawaan Uang Tunai Berdasarkan Lokasi Pelaporan (Tahun 2018 s.d Maret 2021)
Grafik 11
Jumlah LPUT Berdasarkan Lokasi Pelaporan selama 4 tahun terakhir
2018 s.d Mar 2021
Catatan:
Total Kumulatif dihitung sejak Januari 2006 Grafik 12
Perkembangan Jumlah Per Tahun dan Kumulatif LPUT
2018 s.d Maret 2021
Tabel 9
Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Berdasarkan Lokasi Pelaporan
Catatan:
Data dihitung sejak 2006 s.d Maret 2021 Grafik 13
Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Berdasarkan Lokasi Pelaporan
LTPBJ
LAPORAN TRANSAKSI PENYEDIA BARANG DAN JASA
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGAN
UU TPPU
”Pihak Pelapor meliputi:
a. penyedia jasa keuangan:
1. bank;
2. perusahaan pembiayaan;
3. perusahaan asuransi dan perusahaan pialang asuransi;
4. dana pensiun lembaga keuangan;
5. perusahaan efek;
6. manajer investasi;
7. kustodian;
8. wali amanat;
9. perposan sebagai penyedia jasa giro;
10. pedagang valuta asing;
11. penyelenggara alat pembayaran menggunakan kartu;
12. penyelenggara e-money dan/atau e- wallet;
13. koperasi yang melakukan kegiatan simpan pinjam;
14. pegadaian;
15. perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan berjangka komoditi; atau 16. penyelenggara kegiatan usaha
pengiriman uang.
b. penyedia barang dan/atau jasa lain:
1. perusahaan properti/agen properti;
2. pedagang kendaraan bermotor;
3. pedagang permata dan perhiasan/logam mulia;
4. pedagang barang seni dan antik; atau 5. balai lelang.”
Pasal 17 ayat (1)
Perka PPATK No 2 Tahun 2021
“PBJwajib menyampaikan ke PPATK laporan:
a. Transaksi yang dilakukan oleh Pengguna Jasa dengan mata uang rupiah dan/atau mata uang asing yang nilainya paling sedikit atau setara dengan Rp500.000.0000 (lima ratus juta rupiah);”
Pasal 2 Ayat (1))
MAR 2021
Laporan Transaksi dari PBJ mulai efektif diterima PPATK sejak Mei 2012
Jumlah LTPBJ yang disampaikan pada Mar 2021
1.948
LaporanJumlah PBJ Pelapor kepada PPATK dari hingga Mar 2021
990
Pihak Pelapor Pelaporan LTPBJ Mar 202139,4%
Dibandingkan jumlah bulan Mar 2020 (y-to-y) Pelaporan LTPBJ Mar 2021
55,6%
Dibandingkan jumlah bulan Feb 2021 (m-to-m)
2.030
laporan (35,4%) Perusahaan Properti2.733 laporan
(47,6%) Pedagang KendaraanBermotor
690 laporan
(12,0%) Pedagang Perhiasan/Logam Mulia
285 laporan
(5,0%) Balai Lelang0 laporan
(0%) Pedagang BarangSeni/Antik
Pada Tahun 2021 (s.d Maret 2021), laporan
Transaksi dari PBJ diterima dari:
Tabel10 JumlahLTPBJ per KelompokIndustriper Bulan
Tabel 11
Jumlah Kumulatif Laporan & Pihak Pelapor per Kelompok Industri
Grafik 14
Perkembangan Jumlah Penerimaan LTPBJ per bulan dalam 1 tahun terakhir
Mar 2020 s.d Mar 2021 Kelompok Industri
Laporan Pihak Pelapor
Mei 2012 s.d Mar 2021
2021 s.d. Mar 2021
Mei 2012 s.d Mar 2021
• Perusahaan Properti 172.173 2.030 620
• Pedagang Kendaraan Bermotor 123.991 2.733 272
• Pedagang Perhiasan/Logam Mulia 11.939 690 13
• Balai Lelang 4.816 285 81
• Barang Seni/Antik 4 0 4
• Tidak terklasifikasi 62 0 0
Total 312.985 5.738 990
3.212 1.955 1.508 2.269 2.857 2.634 3.063 2.229 3.785 3.642 2.538 1.252 1.948 -39,1%
-22,9%
50,5%
25,9%
-7,8%16,3%
-27,2%
69,8%
-3,8%
-30,3%
-50,7%
55,6%
Mar-20 Apr-20 May-20 Jun-20 Jul-20 Aug-20 Sep-20 Oct-20 Nov-20 Dec-20 Jan-21 Feb-21 Mar-21
2020 2021
Jumlah LT per Bulan % Perkembangan per Bulan (m-to-m)
Grafik 16
Distribusi Total Kumulatif PBJ Pelapor Dari Mei Feb 2012 s.d Mar 2021
Grafik 15
Distribusi Jumlah Kumulatif Penerimaan LTPBJ Dari Mei 2012 s.d Mar 2021
Perusahaan Properti
55,0%
Pedagang Kendaraan
Bermotor 39,6%
Pedagang Perhiasan/Logam
Mulia 3,8%
Balai Lelang
1,5% Barang
Seni/Antik 0,0%
Tidak terklasifikasi
0,0%
Perusahaan Properti
62,6%
Pedagang Kendaraan
Bermotor 27,5%
Pedagang Perhiasan/Logam
Mulia 1,3%
Balai Lelang 8,2%
Barang Seni/Antik
0,4%
LTKL
LAPORAN TRANSAKSI KEUANGAN TRANSFER DANA DARI/KE LUAR NEGERI
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGAN
UU TPPU
“Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dengan perintah dari Pengirim Asal kepada Penyelenggara Pengirim Asal yang bertujuan memindahkan sejumlah Dana dari luar wilayah Indonesia atau ke luar wilayah Indonesia kepada Penerima yang disebutkan dalam Perintah Transfer Dana sampai dengan diterimanya Dana oleh Penerima pada Penyelenggara Penerima Akhir tidak termasuk aktivitas transfer dalamnegeri”
Pasal 1 angka 4
Pasal 9 ayat (3) menyatakan
“Penyedia Jasa Keuangan yang wajib menyampaikan laporan Transaksi Keuangan Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri ke PPATK merupakan bank dan badan usaha berbadan hukum Indonesia bukan bank”.
MARET 2021
1 . 9 9 7 . 4 9 8
L T K L
SINGAPORE 57.259 transaksi
CHINA
56.874 transaksi
UNITED STATES 43.896 transaksi
TAIWAN 525.290 transaksi
MALAYSIA 807.078 transaksi
HONGKONG 515.616 transaksi
NEGARA TUJUAN NEGARA ASAL
Perka PPATK No 1 Tahun 2021
INCOMING
87
%
1.739.011
laporan
13%
258.487
laporan OUTOING
NON-SWIFT SWIFT KUPU
1 3 2
Jenis Transaksi
Nilai Rata-Rata Transfer Dana per transaksi setiap laporan selama tahun 2021 (s.d Maret 2021)
Rp4.183 juta Outgoing
Rp41.528 juta Incoming
Tercatat187.032.480
Transaksi Dari dan Ke Luar negeri sejak2014 s.d Maret 2021 Tercatat
4.942.853
TransaksiDari dan Ke Luar negeri Pada Tahun 2021 Sampai dengan Maret 2021
Tabel12 JumlahLaporanTransfer Dana Dari dan KeLuarNegeri BerdasarkanJenisTransaksi Tabel13 Total Nominal TransaksiTransfer Dana Dari dan KeLuarNegeri dalamTriliunRupiah
Grafik 17
Perkembangan Jumlah Laporan Transfer Dana Dari Luar Negeri per bulan dalam 1 tahun terakhir Mar 2020 s.d Mar 2021
Grafik 18
Perkembangan Jumlah Laporan Transfer Dana Ke Luar Negeri per bulan dalam 1 tahun terakhir Mar 2020 s.d Mar 2021
Tabel 14
Daftar 20 Negara Tujuan Transaksi Terbanyak selama Maret 2021
Tabel 15
Daftar 20 Negara Asal Transaksi Terbanyak selama Maret 2021
Tabel 16
Jumlah Pihak Pelapor LTKL Tahun 2021 (s.d Maret 2021)
Sejak Januari 2013 s.d Maret 2021
3141
LPT
LAPORAN PENUNDAAN TRANSAKSI
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGAN
UU TPPU
Pasal 26 ayat (1)
1. Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan.
2. Penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam hal Pengguna Jasa:
a. melakukan Transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1);
b. memiliki rekening untuk menampung Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); atau
c. diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu.
3. Pelaksanaan penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat dalam berita acara penundaan Transaksi.
4. Penyedia jasa keuangan memberikan salinan berita acara penundaan Transaksi kepada Pengguna Jasa.
5. Penyedia jasa keuangan wajib melaporkan penundaan Transaksi kepada PPATK dengan melampirkan berita acara penundaan Transaksi dalam waktu paling lama 24 (dua puluh empat) jam terhitung sejak waktu penundaan Transaksi dilakukan.
6. Setelah menerima laporan penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) PPATK wajib memastikan pelaksanaan penundaan Transaksi dilakukan sesuai dengan Undang-Undang ini.
7. Dalam hal penundaan Transaksi telah dilakukan sampai dengan hari kerja kelima, penyedia jasa keuangan harus memutuskan akan melaksanakan Transaksi atau menolak Transaksi tersebut.
14%
Non-Bank - Asuransi
86% Bank
53%
Bank SwastaMAR 2021
Selama Maret 2021 terdapat
17 LPT
2021
(s.d Mar 2021)
Selama
Tahun 2021
(s.d Maret 2021) terdapat42 LPT
Penundaan Transaksi 2021 (s.d Mar 2021)
Nominal dibawah Rp100 juta
Pemenuhan Aspek Formil: : 69%
telah memenuhi aspek formilAlasan Penundaan : melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana
Jenis Terlapor : KORPORASI ( 60% )
Mayoritas penundaan transaksi dilakukan oleh PJK Bank Swasta 53%
PIHAK PELAPOR
(2021 (s.d Mar 2021)
Tabel17 JumlahLPT yang diterimaPPATK berdasarkanJenisPihakPelapor *)TerdapatpenyesuaianKelompokIndustrisesuaidengankategorisasiyangdiaplikasikandalamdisistemGoAML(mulaiFebruari2021. **)KelompokIndustriPasarModalhanyatersediapadasistemGRIPS(hinggaJanuari2021)danakandiklasifikasikanmenjadiManajerInvestasidan PerusahaanEfekmulaiimplementasiGoAML.
Tabel 18
Jumlah LPT yang diterima PPATK berdasarkan Pemenuhan Aspek Formil dan Materil Grafik 19
Jumlah LPT yang Diterima PPATK per bulan selama 1 tahun terakhir dari Mar 2020 hingga Mar 2021
Tabel 19
Jumlah LPT yang diterima PPATK berdasarkan Kategori Nominal Transaksi yang Ditunda Catatan:
(1) Aspek formil terpenuhi bila Berita Acara/Pernyataan telah dilakukan penundaan transaksi dibuat tidak lebih dari 24 jam setelah transaksi ditunda.
(2) Aspek materil terpenuhi bila transaksi yang ditunda bernilai Rp100 juta atau lebih.
Tabel 20
Jumlah LPT yang diterima PPATK berdasarkan Jenis Transaksi yang Ditunda
Tabel 21
Jumlah LPT yang diterima PPATK berdasarkan Jenis Terlapor dan Pekerjaan Utama Terlapor Perorangan
Tabel 22
Jumlah LPT yang diterima PPATK berdasarkan Jenis Alasan Penundaan Transaksi
Catatan:
(1) Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana;
(2) Pengguna Jasa memiliki rekening untuk menampung Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana;
(3) Penguna Jasa diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu.
Alasan penundaan transaksi pada LPT bulan Januari 2021 dikarenakan permintaan dari PPATK
Tabel 23
Jumlah LPT yang diterima PPATK berdasarkan Kantor Pihak Pelapor Penunda Transaksi per Bulan
Selama Maret 2021, PPATK telah menyampaikan
71
HA dengan484
LTKM kepada penyidik yang terdiri dari:
HA
HASIL ANALISIS
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGAN
“Dalam rangka melaksanakan fungsi analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf d, PPATK dapat:
a. meminta dan menerima laporan dan informasi dari Pihak Pelapor;
b. meminta informasi kepada instansi atau pihak terkait;
c. meminta informasi kepada Pihak Pelapor d. berdasarkan pengembangan hasil analisis
PPATK;
e. meminta informasi kepada Pihak Pelapor f. berdasarkan permintaan dari instansi
penegak hukum atau mitra kerja di luar negeri;
g. meneruskan informasi dan/atau hasil analisis kepada instansi peminta, baik di dalam maupun di luar negeri;
h. menerima laporan dan/atau informasi dari i. masyarakat mengenai adanya dugaan
tindak pidana Pencucian Uang;
j. meminta keterangan kepada Pihak Pelapor dan pihak lain yang terkait dengan dugaan tindak pidana Pencucian Uang;
k. merekomendasikan kepada instansi penegak hukum mengenai pentingnya melakukan intersepsi atau penyadapan atas informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
l. meminta penyedia jasa keuangan untuk m. menghentikan sementara seluruh atau
sebagian Transaksi yang diketahui atau dicurigai merupakan hasil tindak pidana;
n. meminta informasi perkembangan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal dan tindak pidana Pencucian Uang;
o. mengadakan kegiatan administratif lain dalam lingkup tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini; dan
p. meneruskan hasil analisis atau pemeriksaan kepada penyidik.”
Pasal 44 Ayat 1 UU TPPU
HA Proaktif HA Inquiry
17 HA Proaktif
224 LTKM
23,9% 54 HA Inquiry
260 LTKM 76,1%
Tahun 2021 (s.d. Maret 2021), PPATK telah menyampaikan sebanyak
161
HA dengan1.201
LTKM kepada penyidik yang terdiri dari:65 HA Proaktif
527 LTKM
40,4% 96 HA Inquiry
674 LTKM 59,6%
Sejak Januari 2003 s.d. Maret 2021, jumlah HA yang disampaikan kepada Penyidik mencapai
5.932
HA dengan29.095
LTKM, yang terdiri dari:2.669
HA Proaktif11.873 LTKM
45% 3.263
HA Inquiry17.222
LTKM2003 s.d. Maret 2021 jumlah IHA yang disampaikan sebanyak
3.284
IHA.IHA terbanyak disampaikan ke :
• KPK (718 IHA/21,9%)
• DJP (443 IHA/13,5%)
55%
HA tahun 2021 (s.d Mar 2021) didominasi
TP Terorisme/
Pendanaan Terorisme
sebanyak46 HA (29%)
PPATK juga menyampaikan Informasi Hasil Analisis (IHA) kepada pihak yang telah menjalin kerjasama pertukaran informasi.
Tabel 24
Jumlah HA dan LTKM yang menjadi Dasar Analisis (Terkait) yang disampaikan kepada Penyidik
Tabel 25
Jumlah HA yang disampaikan kepada Penyidik
Tabel 26
Jumlah Informasi Hasil Analisis (IHA) terkait dengan Pemberian Informasi sesuai dengan MoU dengan Lembaga/Instansi Berdasarkan Lembaga/Instansi Penyampaian HA
Tabel 27
Jumlah HA yang disampaikan kepada Penyidik Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal
Grafik 20
Jumlah HA per Tahun yang Disampaikan ke Penyidik berdasarkan Jenis HA per tahun dalam 3 tahun terakhir
2018 s.d 2020 Catatan:
*) Tindak Pidana Asal ini merupakan klasifikasi TPA sebelum implementasi GoAML
Catatan:
• Pekembangan Jumlah per Tahun: perbandingan jumlah pada tahun tertentu dibandingkan dengan jumlah tahun sebelumnya
KARAKTERISTIK TERLAPOR
BERDASARKAN HASIL ANALISIS (HA)
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGAN
Pasal 1 Angka 9 UU TPPU
“Setiap Orang adalah orang perseorangan atau Korporasi.”
Berdasarkan register data HA Proaktif selama tahun 2021 (s.d. Maret 2021) :
Berdasarkan nominal transaksinya, mayoritas tidak dapat teridentifikasi nominalnya, yakni sebesar 89,2% atau sebanyak 58 HA. Nominal transaksi yang teridentifikasi mayoritas dibawah 1 milyar rupiah (6,2 %)
Mayoritas terlapor HA proaktif adalah Perorangan (Laki-laki) sebesar 79,5% atau sebanyak 35 HA.
MARET 2021
17 HA Proaktif
2021 (s.d Mar 2021)
65 HA Proaktif
Berdasarkan lokus kejadiannya, sebagian besar kasus dugaan TPPU dalam HA proaktif terjadi di
DKI Jakarta 26 HA (40%)
Dibawah Rp1 Miliar 6,2%
Rp1 Miliar - Rp2 Miliar 3,1%
Rp2 Miliar - Rp3 Miliar 0,0%
Rp4 Miliar - Rp5 Miliar
0,0%
Rp3 Miliar - Rp4 Miliar 0,0%
Di atas Rp5 Miliar 1,5%
Tabel 29
Jumlah HA Proaktif MenurutLocus(Tempat Kejadian) Indikasi Tindak Pidana Tabel 28
Jumlah HA Proaktif Berdasarkan Kategori Terlapor
HASIL ANALISIS
PENDANAAN TERORISME
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGAN
Pasal 2 Ayat 2
UU TPPU
“Harta Kekayaan yang diketahui atau patut diduga akan digunakan dan/atau digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk kegiatan terorisme, organisasi teroris, atau teroris perseorangan disamakan sebagai hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf n.”
Pasal 93
“Dalam hal ada perkembangan konvensi internasional atau rekomendasi internasional di bidang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang dan pendanaan terorisme, PPATK dan instansi terkait dapat melaksanakan ketentuan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”
Sepanjang tahun 2021 (s.d. Maret 2021), terdapat 46 HA yang terkait dengan dugaan tindak pidana terorisme dan/atau pendanaan terorisme
Sejak Januari 2003 s.d. Maret 2021, jumlah seluruh HA yang telah disampaikan kepada penyidik terkait dengan dugaan tindak pidana terorisme sebanyak 298 HA dengan 1.097
LTKM
, yang terdiri dari:
195 HA
Proaktif 103 HA Inquiry
(sudah termasuk Inquiry pada periode Januari 2007 s.d. Desember 2008 dimana pada periode tersebut belum dicatat sebagai HA)
Tabel 30
Jumlah HA dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme Berdasarkan Jenis HA
Tabel 31
Jumlah LTKM yang Disampaikan terkait dengan HA dengan dugaan Tindak Pidana Terorisme Grafik 21
Perkembangan Jumlah per –Tahun dan Kumulatif HA terkait dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme
2018 s.d Mar 2021
Grafik 22
Perkembangan Jumlah per - Tahun dan Kumulatif LTKM terkait dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme
2018 s.d Mar 2021
Catatan:
Jumlah Kumulatif LTKM dihitung sejak Januari 2003
Catatan:
Jumlah Kumulatif HA dihitung sejak Januari 2003
HP
HASIL PEMERIKSAAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGAN
Pasal 1 Angka 8
Hasil Pemeriksaan adalah penilaian akhir dari seluruh proses identifikasi masalah, analisis dan evaluasi Transaksi Keuangan Mencurigakan yang dilakukan secara independen, objektif, dan professional yang disampaikan kepada penyidik.
Pasal 90 Ayat (1)
“Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama pertukaran informasi berupa permintaan, pemberian, dan penerimaan informasi dengan pihak, baik dalam lingkup nasional maupun internasional, yang meliputi:
a. instansi penegak hukum;
b. lembaga yang berwenang melakukan pengawasan terhadap penyedia jasa keuangan;
c. lembaga yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;
d. lembaga lain yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang atau tindak pidana lain terkait dengan tindak pidana Pencucian Uang; dan
e. financial intelligence unitnegara lain.”
Pasal 47 Ayat (1) dan Ayat (2)
”PPATKmembuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas, fungsi, dan wewenangnya secara berkala setiap 6 (enam) bulan.”
“Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat.“
UU No 8 Tahun 2010
5 HP pada Mar 2021
8 HP
2021
(s.d Mar 2021)
183 HP Sejak 2011
5 3 , 3 %
4 8 K E P O L I S I A N
3 9 K E J A K S A A N
7 3 K P K
5 3 , 3 % B N N 1 1
1 9 D J P
1 4 D J B C
Penyampaian HP&IHP kepada Penyidik sejak 2011 s.d Mar 2021
PJK
REKENING 28.663 2.545
761 42
Sejak 2011 s.d
Mar 2021
Mar 2021
Tabel 32
Jumlah Hasil Pemeriksaan yang disampaikan oleh PPATK kepada Penyidik per Bulan
Tabel 33
Jumlah Informasi Hasil Pemeriksaan yang disampaikan oleh PPATK kepada Penyidik/Instansi per Bulan
Grafik 23
Jumlah HP, PJK, dan Rekening yang Diperiksa 2018 s.d Mar 2021
Tabel 34
Jumlah HP, PJK dan Rekening yang Diperiksa
PERMINTAAN INFORMASI
KEPADA PJK/PBJ TERKAIT HA
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGAN
33.734 permintaan PJK Bank
6.440 permintaan PJK Non-Bank
101 permintaan Regulator/Instansi Lainnya
83,8% 16% 0,3%
371
BANK NON-BANK 59
REGULATOR/INSTANSI lain
0
902 Permintaan
MAR 2021
20 21
1.664 Permintaan
1.155
BANK NON-BANK
507
REGULATOR/INSTANSI lain
2
40.275 Jumlah permintaan informasi yang disampaikan kepada PJK/PBJ/Instansi lainnya dalam rangka mendukung penyusunan HA sejak Januari 2010 s.d. Maret 2021 Pasal 44 ayat (1) huruf a, b dan c UU Nomor 8 Tahun 2010
Dalam rangka melaksanakan fungsi analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi, PPATK dapat:
a. meminta dan menerima laporan dan informasi dari Pihak Pelapor;
b. meminta informasi kepada instansi atau pihak terkait;
c. meminta informasi kepada Pihak Pelapor berdasarkan pengembangan
hasil analisis PPATK;
Tabel 35
Jumlah Permintaan Informasi kepada PJK Bank/PJK Non-Bank/Regulator/Instansi
Grafik 25
Perkembangan Jumlah Permintaan Informasi kepada PJK Bank/PJK Non-Bank/Regulator/Instansi
2018 s.d Mar 2021 Grafik 24
Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif Permintaan Informasi kepada PJK Bank/PJK Non-Bank/Regulator/Instansi
2018 s.d Mar 2021
Catatan:
Total Kumulatif dihitung sejak tahun 2010
DUMAS
PENGADUAN MASYARAKAT
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGAN
Tahun 2021 (s.d Mar 2021) PPATK menerima 24 pengaduan
8 Lembaga 16 Individu
MARET 2021
PPATK menerima 14 pengaduan
5 Lembaga 9 Individu +7 setelah Februari 2021
Tahun 2013 – 2021 (s.d Mar 2021) PPATK menerima 874 pengaduan
323 Lembaga 551 Individu
100% telah ditindaklanjuti Pasal 2 Peraturan PPATK Nomor 7 Tahun 2019
“PPATK dapat menerima laporan dan/atau informasi dari masyarakat mengenai adanya dugaan tindak pidana pencucian uang dan/atau tindak pidana lain yang terkait dengan tindak pidana pencucian uang”
Grafik 26
Distribusi Pengaduan Masyarakat yang Disampaikan kepada PPATK
berdasarkan Jenis Pelapor 2013 s.d Mar 2021
Tabel 36
Jumlah Pengaduan Masyarakat yang Disampaikan kepada PPATK Tahun 2018 s.d Maret 2021
PUTUSAN PENGADILAN
TERKAIT TPPU
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGAN
Pasal 69
“Untuk dapat dilakukan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tindak pidana Pencucian Uang tidak wajib dibuktikan terlebih dahulu tindak pidana asalnya.”
UU TPPU Pasal 77
“Untuk kepentingan pemeriksaan di sidang pengadilan, terdakwa wajib membuktikan bahwa Harta Kekayaannya bukan merupakan hasil tindak pidana.”
Perkara TPPU yang telah diputus oleh Pengadilan sejak Januari 2005 s.d.
Maret 2021 568
Sebagian besar Putusan Pengadilan terkait TPPU diputus oleh Pengadilan (mencakup Pengadilan Negeri/Tipikor, Pengadilan Tinggi, dan atau Mahkamah Agung) di wilayah DKI Jakarta, yaitu sebanyak 178 putusan (31,3 persen).
Sebagian besar putusan Pengadilan perkara TPPU terkait dengan tindak pidana asal Narkotika ( 148
putusan atau 26,1%).
Hukuman maksimal : seumur hidup
Denda maksimal : Rp32 Miliar
Tabel 38
Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan TPPU Menurut Dugaan Tindak Pidana Asal Tabel 37
Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan TPPU Menurut Propinsi
Tabel 39
Putusan Pengadilan TPPU Menurut Tahun Putusan dan Hukuman
Grafik 27
Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan TPPU Menurut Dugaan Tindak Pidana Asal
2005 s.d Mar 2021
Grafik 28
Jumlah Putusan Pengadilan TPPU 2005 s.d Mar 2021
KETERANGAN AHLI
PEMENUHAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGAN
Dalam mendukung proses penegakan hukum Tindak Pidana Pencucian Uang, PPATK turut berkontribusi dalam memberikan keterangan ahli.
Maret 2021
Tahun 2021 (s.d Mar 2021)
2008 – 2021 (s.d Mar 2021)
1.557
17 44
Jumlah Pemenuhan Keterangan Ahli oleh PPATK
Berdasarkan data tahun 2018 –
2021 (s.d Mar 2021), mayoritas
permintaan keterangan ahli
berasal dari Kepolisian
(Bareskrim/POLDA/POLRES)
Tabel 40
Jumlah Keterangan Ahli dari PPATK Berdasarkan Instansi Pemohon
Grafik 29
Perbandingan Jumlah Permintaan Keterangan Ahli Kepada PPATK Berdasarkan Instansi Pemohon
2018 s.d Mar 2021
AUDIT KEPATUHAN
TERHADAP PIHAK PELAPOR
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGAN
UU TPPU Pasal 43
“Dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kepatuhan Pihak Pelapor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf c, PPATK berwenang:
c. melakukan audit kepatuhan atau audit khusus;
d. menyampaikan informasi dari hasil audit kepada lembaga yang berwenang melakukan pengawasan terhadap Pihak Pelapor;”
Dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kepatuhan Pihak Pelapor, PPATK berwenang melakukan kegiatan Audit Kepatuhan dan Audit Khusus terhadap Pihak Pelapor, baik secara off-site maupun secara on-site kepada Pihak Pelapor Penyedia Jasa Keuangan maupun Penyedia Barang/Jasa Lainnya.
7 audit
oleh PPATK
4
Pedagang Properti
2018 – 2021 (s.d Mar 2021)
273 audit
oleh PPATK 199
PBJ
73 PJK 1
PROFESI
2
Balai Lelang
1
Bank
Monitoringsecara off-site kepada
44
Pihak Pelapor selamatahun 2021 (s.d Mar 2021)
12 audit 2021
oleh PPATK
9
Pedagang Properti
2
Balai Lelang
1
Bank
MAR 2021
Akumulasi sejak 2005 Jumlah keseluruhan pelaksanaan audit yang telah dilakukan oleh PPATK terhadap PJK/PBJ
1.377
Audit
Tabel41 JumlahPihakPelaporyang telahdi Audit*) BerdasarkanJenisPihakPelapor *) Mencakupaudit Kepatuhan dan audit khusus
Grafik 30
Perkembangan Jumlah Per Tahun dan Kumulatif Audit Pihak Pelapor
2018 s.d Mar 2021
Grafik 31
Jumlah Pihak Pelapor yang telah di audit Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor
2018 s.d Mar 2021
Catatan:
Data Kumulatif dihitung sejak tahun 2005
PERTUKARAN INFORMASI
ANTAR FIU
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGAN
UU TPPU
“Kerja sama nasional yang dilakukan PPATK dengan pihak yang terkait dituangkan dengan atau tanpa bentuk kerja sama formal.”
“Pihak yang terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pihak yang mempunyai keterkaitan langsung atau tidak langsung dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang di Indonesia.”
Pasal 88 ayat (1) dan (2)
“Kerja sama internasional dilakukan oleh PPATK dengan lembaga sejenis yang ada di negara lain dan lembaga internasional yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang.”
“Kerja sama internasional yang dilakukan PPATK dapat dilaksanakan dalam bentuk kerja sama formal atau berdasarkan bantuan timbal balik atau prinsip resiprositas.
Pasal 89 ayat (1) dan (2)
“Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama pertukaran informasi berupa permintaan, pemberian, dan penerimaan informasi dengan pihak, baik dalam lingkup nasional maupun internasional,….”
Pasal 90 ayat (1)
Pertukaran Informasi
32
Mayortitas bersifat Spontanious Outgoing
Information.
95
2.486
Pertukaran Informasi
2021 s.d Mar
2021
Mayortitas bersifat Spontanious Outgoing
Information
Pertukaran
Informasi (s.d Mar 2021) 2003 – 2021
Mayortitas bersifat Incoming Mutual Request MAR
2021
47%
36%
36%
Tabel 42
Jumlah Pertukaran Informasi per Tahun Berdasarkan Jenis Pertukaran Informasi
Grafik 32
Jumlah Pertukaran Informasi per Tahun Berdasarkan Jenis Pertukarann Informasi
2018 s.d Mar 2021 Keterangan:
1. Outgoing Mutual Request (Incoming Information) : PPATK mengirimkan permintaan informasi kepada FIU lain, dan PPATK menerima informasi yang diminta.
2. Incoming Mutual Request (Outgoing Information) : PPATK menerima permintaan informasi dari FIU lain, dan PPATK memberikan informasi yang diminta.
3. Spontaneous Incoming Information : PPATK menerima informasi dari FIUs secara spontan (tanpa diminta).
4. Spontaneous Outgoing Information : PPATK memberikan informasi kepada FIU lain secara spontan (tanpa diminta.
NOTA KESEPAHAMAN
(MOU)
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGAN
(1) Kerja sama nasional yang dilakukan PPATK dengan pihak yang terkait dituangkan dengan atau tanpa bentuk kerja sama formal.
(2) Pihak yang terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pihak yang mempunyai keterkaitan langsung atau tidak langsung dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang d Indonesia.
Pasal 88 Pasal 90 ayat (1)
“Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama pertukaran informasi berupa permintaan, pemberian, dan penerimaan informasi dengan pihak, baik dalam lingkup nasional maupun internasional, yang meliputi:
a. instansi penegak hukum;
b. lembaga yang berwenang melakukan pengawasan terhadap penyedia jasa keuangan;
c. lembaga yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;
d. lembaga lain yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang atau tindak pidana lain terkait dengan tindak pidana Pencucian Uang; dan
e. financial intelligence unit negara lain.”
Terdapat1penambahan penandatanganan MoU/Nota Kesepahaman antara PPATK dengan Instansi/Lembaga pada
Maret 2021
yaitu denganBadan Pengawasan Keuangan dan PembangunanPenandatangan MoU/Nota Kesepahaman oleh PPATK sejak
Januari 2003 s.d Maret 2021
179
60 MoU
FIU Luar Negeri
119 MoU
Lembaga/Instansi Dalam negeri
Grafik 33
Persentase Kumulatif MoU yang Telah Ditandatangani antara PPATK dengan FIU atau
Instansi/Lembaga *)
*) Data dihitung dari 2018 s.d Maret 2021
Tabel 43
Jumlah MoU Berdasarkan Tahun Penandatanganan Antara PPATK dengan FIU atau Instansi/Lembaga
UU TPPU
MAR
2021
Tabel 44
FIU Negara ASEAN yang telah Memiliki MoU dengan PPATK
Tabel 45
Lembaga/Instansi Domestik yang telah Memiliki MoU dengan PPATK