PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Jenis masalah dalam tugas akhir ini adalah tentang ketidaktepatan model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran dan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan PAI dan akhlak di SMK N 1 Cilimus.
Pembatasan Masalah
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Berdasarkan judul masalah, latar belakang dan rumusan, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Market Place Activity pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Akhlak di SMKN 1 Cilimus Kab. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan akhlak dan PAI di SMKN 1 Cilimus dengan menggunakan model pembelajaran Market Place Activity.
Untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran Market Place Activity pada mata pelajaran PAI dan Pendidikan Akhlak di SMK N 1 Cilimus Kab.
Kegunaan Penelitian
Berdasarkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, efektivitas model pembelajaran marketplace activity dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Ho : μ1 = μ2 rata-rata hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran marketplace activity sama/tidak berbeda. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran Market Place Activity mencapai nilai rata-rata 81,40.
Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran Market Place Activity mencapai nilai rata-rata 81,40. Penerapan Metode Marketplace Activity (MPA) Untuk Kemahiran Bekal Sholat, Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI), Volume 2, 2017.
LANDASAN TEORI
Efektivitas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “Efektifitas berarti adanya akibat (dampak, pengaruh, kesan) efektif atau berdampak, dapat membawa hasil.” Jadi efisiensi adalah aktivitas, kemudahan penggunaan, kesesuaian suatu tugas dengan tujuan yang dimaksudkan. 1 “Menurut Mahmudi, efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan, semakin besar kontribusi (kontribusi) output terhadap pencapaian tujuan, semakin efektif organisasi, program atau kegiatan tersebut”.2 Efektivitas menitikberatkan pada hasil (results), program atau kegiatan, yang dianggap efektif karena output yang dihasilkan dapat memenuhi tujuan yang diharapkan atau dikatakan layak untuk digunakan. Efektivitas, sehubungan dengan hal tersebut di atas, menggambarkan keseluruhan siklus masukan, proses, dan keluaran, yang mengacu pada hasil suatu organisasi, program atau kegiatan, yang menunjukkan sejauh mana tujuan (kualitas, kuantitas dan waktu) telah tercapai, sebagaimana serta ukuran keberhasilan atau kegagalan organisasi dalam mencapai tujuannya. Artinya, gagasan efektivitas yang penting semata-mata adalah hasil atau tujuan yang diinginkan.
Hasil Belajar
Dari penjelasan para ahli di atas dapat diketahui bahwa pengertian belajar telah bergeser ke arah yang lebih luas. Padahal, kegiatan belajar merupakan suatu proses atau usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk dapat melakukan perubahan perilaku dan pribadi. Belajar tidak terbatas pada mengingat, tetapi juga mengalami, yang akan memberinya perubahan umum sebagai akibat dari pengalaman yang dimilikinya dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Sedangkan tujuan pembelajaran tuntas dapat disimpulkan dari penjelasan para ahli tersebut di atas, diharapkan terjadi perubahan pada berbagai aspek dalam diri anak, sehingga pembelajaran melibatkan segala sesuatu yang ada pada diri anak, dan itulah harapannya. bahwa akan terjadi perubahan mendasar dan pengembangan potensi.Perubahan tersebut tentunya merupakan perubahan baik secara eksternal maupun internal bagi peserta didik serta berperilaku baik dan membekas bagi peserta didik. Menurut Hamalik (2003), hasil belajar adalah pola perilaku, nilai, gagasan dan sikap, serta apersepsi dan kemampuan.4 Berdasarkan kedua pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengertian hasil belajar adalah perubahan nyata dalam perilaku siswa setelah proses belajar mengajar dilaksanakan sesuai dengan tujuan pengajaran.
Model Pembelajaran Market Place Activity
Mengatasi masalah ini dapat dilakukan dengan meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam proses belajar mengajar. Marketplace Activity (MPA) adalah teknik pembelajaran berupa kegiatan seperti yang berlangsung di pasar, dimana siswa dapat melakukan kegiatan jual beli informasi pengetahuan baik berupa konsep maupun karya sesuatu. Secara teknis suatu konsep atau karya akan menggunakan Marketplace Activity (MPA), sehingga dalam kelompok belajar masing-masing kelompok siswa menyepakati pembagian tugas, ada yang menjadi sales untuk mempromosikan dan mengadvokasi hasil kerja kelompoknya, sedangkan yang lain berfungsi sebagai informasi. pembeli untuknya. berkeliling mengunjungi hasil kerja kelompok lain, baik itu dialog, tanya jawab bahkan evaluasi dan kritik.
Informasi yang diperjualbelikan pada masing-masing kelompok adalah materi yang dipelajari hari itu, bagaimana siswa memahami konsep dan bekerja pada masing-masing kelompok dengan cara mencari sumber informasi yang dilakukan melalui diskusi kelompok, kemudian dituangkan dalam sebuah karya konsep atau media yang mudah dipahami oleh siswa. para peserta.calon pembeli yang akan mengunjungi rombongan. Misalnya, area di sekitar dinding kelas dikosongkan karena akan menjadi lalu lintas bagi siswa saat mereka melakukan kunjungan kerja.
Hasil Penelitian Yang Relevan
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Edy Sofyan dan Santy Virgantyani di SMP PGRI 1 Kota Cimahi Tahun 2017 berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kegiatan Pemasaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di SMP PGRI 1 Kota Cimahi”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data yang dilakukan mengenai pengaruh model pembelajaran Market Place Activity (MPA) terhadap prestasi belajar siswa di SMP PGRI 1 Cimahi, yang dilakukan selama penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa hasil penelitian adalah model pembelajaran MPA berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa di SMP PGRI 1 Kota Cimahi.17. Dari penelitian di atas dapat diketahui bahwa media pembelajaran sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dan dapat membantu siswa dalam keberhasilan belajarnya.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, peneliti merasa perlu untuk mengembangkannya agar hasil belajar siswa meningkat dan menjadikan pengajaran lebih bermakna bagi siswa. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang ada pada penelitian yang diteliti adalah selain peningkatan hasil belajar juga terjadi peningkatan pemahaman konsep PAI dan keterampilan siswa dalam mengerjakan tugas yang berkaitan dengan materi yang diajarkan.
Kerangka Berfikir
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak perlu terpaku pada satu metode saja, melainkan guru harus menggunakan berbagai metode agar jalannya proses pembelajaran tidak membosankan, tetapi menarik perhatian siswa. Metode pembelajaran Market Place Activity merupakan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Dengan keaktifan siswa diharapkan proses belajar mengajar dapat menciptakan situasi yang kondusif dan menyenangkan, metode pembelajaran Market Place Activity menjadi salah satu alternatif yang digunakan dalam pembelajaran.
Model pembelajaran Marketplace Activity adalah pembelajaran dimana siswa dapat melakukan aktivitas jual beli informasi. Ada kelompok mahasiswa yang memiliki informasi untuk dijual kepada kelompok lain dan kelompok mahasiswa yang membeli informasi.
Hipotesis Penelitian
Peneliti berpendapat bahwa penerapan model pembelajaran Market Place Activity sangat efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI dan Pendidikan Akhlak di SMK N 1 Cilimus Kab. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model pembelajaran Market Place Activity (MPA) dan kelas kontrol dengan model pembelajaran biasa. Penelitian ini berfokus pada penerapan model pembelajaran Marketplace Activity dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PII) dan Budi Pekerti dengan mata pelajaran Berani Hidup Jujur pada siswa kelas XI MP SMK N 1 Cilimus Kab.
Hal ini dikarenakan tujuan peneliti adalah untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran Market Place Activity terhadap hasil belajar siswa, serta berbagai dokumen yang dapat mendukung peneliti ini. Ho = Tidak dapat mempengaruhi model pembelajaran pembelajaran Market Place Activity terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam. Peneliti ini memfokuskan pada penerapan model pembelajaran Market Place Activity dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI dan Pendidikan Akhlak dengan mata pelajaran “Berani Jujur” pada kelas XI SMKN 1 Cilimus Kabupaten Kuningan.
Berdasarkan hasil belajar pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen ditunjukkan pada Tabel 4. Berdasarkan hasil belajar posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen ditunjukkan pada Tabel 4.6 dan Gambar 4.2. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa data hasil belajar PAI siswa kelas XI AP 3 dan XI PM berdistribusi normal dan homogen.
Ha : μ1 > μ2 rata-rata hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran marketplace activity tidak sama/berbeda nyata. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran marketplace activity (MPA) terhadap hasil belajar siswa pendidikan agama Islam pada topik berani hidup jujur. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI dan Pendidikan Akhlak di kelas XI PM SMKN 1 Cilimus Kabupaten Kuningan sebelum penerapan model pembelajaran Market Place Activity tergolong rendah.
Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan rekapitulasi hasil belajar siswa sebelum penerapan Model Pembelajaran Marketplace Activity mencapai nilai rata-rata 58,16. Sedangkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI dan Pendidikan Akhlak di kelas XI PM 3 SMKN 1 Cilimus Kuningan setelah menggunakan model pembelajaran Market Place Activity tergolong tinggi. Dengan demikian Ho ditolak yang artinya terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI dan Pendidikan Akhlak pada siswa kelas XI PM SMKN 1 Cilimus Kuningan Kabupaten antara sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran Market Place Activity.
Faktor yang mempengaruhi dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yang saling berkaitan yaitu sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran Market Place Activity, sedangkan masih banyak faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
Populasi dan Sampel
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penyusunan Presyartan
- Analisis hasil instrumen
- UjiPrasyarat
- Hipotesis
Pembahasan Hasil Penelitian
Jika nilai rata-rata disajikan dengan kategori analisis skor ideal maka termasuk dalam kategori cukup. Jika nilai rata-rata disajikan dengan analisis skor ideal berkategori tinggi. Merujuk pada hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Etika Kelas XI PM SMKN 1 Cilimus Kabupaten Kuningan antara sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Market Place Activity.
Keterbatasan Penelitian
Hasil belajar sebelum diterapkannya model pembelajaran Activity in the market dikategorikan cukup, jika dilihat dari hasil analisis diperoleh hasil yang ideal sejumlah 58,16. Dengan demikian dasar pengambilan keputusan dalam uji-t adalah H0 ditolak dan Hadi diterima yang artinya terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI dan Pendidikan Moral di SMKN 1 Kabupaten Cilimus Kuningan sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran kegiatan pasar. Tentukan batas kelas kiri dan kanan, kemudian cari z-score batas kelas interval dengan rumus.
Kemudian cari luas interval kelas 0 – z dari tabel kurva normal dan frekuensi, buat tabel distribusi untuk perhitungan chi-kuadrat.
PENUTUP
Saran-Saran