G
SEMINAR NASIONAL PERTANIAN KE VII FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
Tema:
Pola Pertanian Lahan Kering Berkelanjutan
KEYNOTE SPEAKER:
1. Viktor B. Laiskodat (Gubernur Provinsi NTT)
Topik Makalah : Kebijakan Pemerintah Daerah NTT Dalam Pengembangan Palma di NTT
2. Prof. Ir. Fred. L. Benu, M.Si., Ph.D(Rektor Universitas Nusa Cendana)
Topik Makalah : Kebijakan Pertanian Lahan Kering Kepulauan Mendukung Ketahanan Pangan Nasional
3. Prof.Dr.Ir.Hengky Novarianto, MS. (Peneliti Utama Bidang Pemuliaan pada Balai Penelitian Tanaman Palma, Balitbangtan)
Toik Makalah : Kebijakan Pemerintah Dalam Pengelolaan Palma di Indonesia 4. Prof. Ir. H J D Lalel, M.Si., Ph.D (Peneliti Undana)
Topik Makalah : Kondisi Lontar dan Palma pada Umumnya di NTT 5. Prof. Dr. Ir. I Nyoman W. Mahayasa, MP
Topik Makalah : Pengembangan Industri Lontar di NTT (Peluang dan Tantangan)
Kupang, 26-27 November 2020 Fakutas Pertanian
Universitas Nusa Cendana
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL PERTANIAN KE VII FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
Tema:
Pola Pertanian Lahan Kering Berkelanjutan
Susunan Panitia : Pengarah
Dr. Ir. Damianus Adar, M.Ec
Prof. Dr. Ir. I Nyoman Mahayasa, MP Prof. Ir. H J D Lalel, M.Si, Ph.D
Panitia
Dr. Ir. Anthonius S.J. Adu Tae, MP Dr. Ir. I Gst. Bgs. Adwita Arsa, MP Ir. Shirly S. Oematan, MS
Ir. Made Tusan S, M.Hum Ir. I N. Prijo Soetedjo, MS, Ph.D;
Dr. Ir. MMJ Kapa, M.Agr.Sc Wilhelmina Seran, S.hut, M.Si
Reviewer
Ir. I N. Prijo Soetedjo, MS, Ph.D Ir. Yosep Seran Mau, M.Sc., Ph.D Dr. Ir. I Gst. Bgs. Adwita Arsa, MP Dr. Ir. Michael L. Riwu Kaho, MS Dr. Ir. M.M.J. Kapa, M.Agr.Sc Dr. Ir. Leta R. Levis,M. Rur.Mnt
Editor/penyunting
Joh UR. Iburuni, SP; Ir. Jenny ER Markus,M.App.Sc; Ir. Yoke I. Benggu, M.Phil; Ir. Lily F. Ishaq, M.Phil, Ph.D;
I Wayan Nampa, SP., M.Agb; Fadlan Pramatana, S.hut. M.Si
Penerbit
Fakutas Pertanian Universitas Nusa Cendana
Jl. Adi Sucipto, Penfui, kotak Pos 104, Kupang 85001,NTT
Telp/Fax. (0380)881085 Email : [email protected] ISBN: 978-602-64789-6-2
Hak cipta dilindungi undang-undang
Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit.
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjantkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmat dan karunia- Nya, kami akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan prosiding ini, yang telah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Faperta Undana Tahun 2020
Ruang lingkup makalah yang dikompilasi menyajikan materi-materi yang terkait dengan tema seminar “Pola Pertanian Lahan Kering Berkelanjutan” dengan sub-tema seminar: 1) Kebijakan Pertanian Lahan Kering Kepulauan Mendukung Ketahanan Pangan Nasional, 2) Potensi Tanaman Lontar dalam Penguatan Pertanian Lahan Kering Kepulauan Berkelanjutan, 3) Sosial Ekonomi Pertanian Lahan Kering Berkelanjutan, 4) Agroteknologi Pertanian Lahan Kering Kepulauan Berkelanjutan, 5) Pengelolaan Sumberdaya Hutan dan DAS Secara Terpadu Wilayah Lahan Kering Kepulauan. Selain ke lima sub tema tersebut disampaikan juga sub tema khusus terkait dengan pembangunan pertanian di Provinsi NTT yang disampaikan oleh Gubernur NTT dengan judul makalah “Pembangunan Pertanian di NTT Mendukung Ketahanan Pangan Nasional.
Namun demikian, untuk memberikan informasi dan tampilan tulisan yang sesuai dengan harapan, maka telah dilakukan proses editing dan penyesuaian format terhadap makalah aslinya. Keberhasilan penyelesaian prosiding ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada:
1. Gubernur NTT dan Para Narasumber yang telah bersedia menjadi narasumber dalam seminar ini.
2. Rektor Universitas Nusa Cendana atas dukungan moril dan materiil yang diberikan.
3. Dekan Fakultas Pertanian Undana atas motivasi dan arahan yang telah diberikan, 4. Para peserta seminar atas pengiriman naskah lengkap setelah dipresentasikan pada
saat seminar nasional, dan
5. Rekan-rekan panitia, teristimewa seksi publikasi atas kerja keras dan upaya maksimal yang telah dilakukan untuk penyempurnaan naskah dan penyelesaian prosiding ini.
Pada akhirnya, kami berharap agar prosiding ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan wawasan kita akan upaya pengembangan lahan kering sebagai salah satu potensi strategis dalam mewujudkan kedaulatan pangan.
Kupang, November 2020 Ketua Panitia
Dr. Ir. Anthonius S.J. Adu Tae, MP
DAFTAR ISI
Thema: Sosial Ekonomi Pertanian Lahan Kering Berkelanjutan & Kebijakan Pertanian Lahan Kering Kepulauan Mendukung Ketahanan Pangan Nasional
Pemanfaatan Lontar (Borassus flabellifer L) melalui Pemberdayaan Perempuan Berbasis Ecopreneurship untuk Mendukung Pembangunan Lahan Kering
Halaman 1-12
Retno Setyowati, Dani Sulistyohadi, Oskar Krisantus Oematan
Pemanfaatan Sumber Air Tanah bagi Pengelolaan Sistem Usaha Tani Kacang Hijau pada Musim Kemarau dalam mendukung Perekonomian Keluarga di Kabupaten Kupang
13-22
Yohanes Leki Seran, Dominika Menge
Kelayakan Finansial dan Sensitivitas Beberapa Komoditas Sayuran pada Pertanian
Lahan Kering di Kabupaten Manggarai Barat 23-35
Johanna Suek, Damianus Adar, Hamzah Wulakada
Persepsi Petani Terhadap Praktek Sistem Pertanian Tradisional ‘Salome’ Sebagai Upaya Pemenuhan Kebutuhan Pangan Masyarakat Lokal Di Kabupetan Timor Tengah Selatan
36-44
Leta Rafaeal Levis
Preferensi Generasi Milenial di Kawasan Perbatasan Negara RI-RDTL terhadap Pekerjaan Sektor Pertanian
Wiendiyati, Sondang S.P. Pudjiastuti, Ida Nurwiana, Charles Kapioru, Ignatius Sinu
Penerapan Zero Waste Agriculture untuk Keberlanjutan Usahatani Ternak di Kabupaten Parigi Moutong
Burhanuddin Nasir, Irwan Lakani, Najamudin, Sitti Sabariyah, Moh. Alfit A. Laihi, Asgar Taiyeb
Thema : Agroteknologi Pertanian Lahan Kering Kepulauan Berkelanjutan
Efektivitas Ekstrak Tumbuhan Nerium oleander Linn. terhadap Spodoptera exigua Hubner. Pada Tanaman Bawang Merah yang Diberi Mulsa Jerami Padi di Lahan Kering
Burhanuddin Nasir, Moh. Hibban Toana, Sri Anjar Lasmini, Nurahmat Parabowo
Keragaan Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)di Lahan Kering dengan
45-53
54-62
63-72
Pemberian Mulsa yang Diperkaya dengan Pupuk Hayati. 73-81
Sri Anjar Lasmini, Nur Hayati, Burhanuddin Nasir, Rosmini, Luluk Khayati
Pengaruh Pembenah Tanah terhadap Kandungan Bahan Organik Tanah, Populasi
Bakteri dan Fungi pada Berbagai Tingkat Irigasi Defisit di Lahan Kering 82-88
M. S. M. Nur, Y. S. Mau, A.S.J. Adu Tae, S. L. Pah
Pengaruh Pupuk Kandang dan Biochar sebagai Bahan Pembenah Tanah terhadap Sifat Fisik Tanah dan Hasil Ubi Jalar Ungu pada Berbagai Tingkat Pemberian Air Irigasi di Lahan Kering
M. S. M. Nur, A.S.J. Adu Tae, A. S. S. Ndiwa, Y. J. Oga
89-94
Toksisitas Beberapa Ekstrak Tumbuhan Terhadap Mortalitas Nimfa Helopeltis spp. 95-103
Petronella S. Nenotek, Jesayas A. Londingkene, Rika Ludji
Efektivitas Beberapa Ekstrak Tumbuhan Annonaceae Terhadap Mortalitas Larva Plutella xylostella
Rika Ludji, Petronella Sy. Nenotek
Isolasi, Identifikasi Jamur Antagonis Dan Uji Antagonismenya Terhadap Fusarium oxysporum f. sp. lycopersici
Julinda Bendalina Dengga Henuk, Petronella Syahyanti Nenotek
Pengelolaan Penyakit Layu Fusarium Tomat Menggunakan Jamur Antagonis Di Kelompok Tani Anugerah Dan Maju Bersama, Kelurahan Bakunase
Julinda Bendalina Dengga Henuk, Petronella Syahyanti Nenotek, Rika Ludji
Edukasi Pengembangan Sistem Budidaya Sayuran Organik untuk Mendukung Program Agrowisata di Kabupaten Sigi-Sulawesi Tengah
Sri Anjar Lasmini, Idham, Tarsono, Nur Hayati, Anthon Monde
Uji Daya Hambat Metabolit Sekunder Aspergillus flavus Terhadap Beberapa Isolat Phytophthora spp. Secara In Vitro
Maria V. Uba Wara, Agnes V. Simamora, Julinda B. D. Henuk
Pengembangan Kacang Guar (Cyamopsis tetragonoloba) Di NTT Sebagai Sumber Pangan Dalam Upaya Mendukung Ketahanan Pangan
Effy Roefaida, S.S. Oematan
Isolasi Trichoderma spp. dari Rizosfer Tanaman Padi di Kelurahan Tarus, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang
Mario J. R. Kune, Agnes V. Simamora, Julinda B. D. Henuk
Identifikasi Penyakit pada Tanaman Apel di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur
Yumiati Tamo Ina, Agnes V. Simamora, Mayavira V. Hahuly
Insedensi Penyakit Busuk Buah (Phytophthora palmivora) Pada Tanaman Kakao (Theobroma cacao l.) di Sentra Produksi Kakao Kecamatan Hewokloang
Mayavira V. Hahuly, Julinda B. D. Henuk, Micar Sibha
Keadaan serangan kumbang janur (Brontispa longissima) pada tanaman kelapa (cocos nucifera L.) di Desa Mata Air dan Kelurahan Tarus Kecamatan Kupang Tengah
Kabupaten Kupang
Dalmasus Marno, Jesayas A. Londingkene, Agustina E. Nahas
Uji Efektivitas Beberapa Jenis Fungisida Terhadap Beberapa Jenis Isolat Phythopthora Spp.
Astri N. Noni, Mayavira V. Hahuly, JA. Londingkene, JUR Iburuni
Thema : Pengelolaan Sumberdaya Hutan dan DAS Secara Terpadu Wilayah Lahan Kering Kepulauan
Penggunaan informasi sifat-sifat dasar kayu Dalam mendukung pemanfaatan kayu lontar (Borassus flabellifer L)
Ermi Erene Koeslulat, Dani Sulistiyo Hadi, T.A. Prayitno, J.P. Gentur Sutapa
104-111
112-121
122-129
130-139
140-148
149-158
159-170
171-176
177-186
189-200
201-219
221-229
Teknik Konservasi Tumbuhan Obat untuk Mendukung Program Penyediaan Obat Herbal di Sulawesi Tengah
Rosmini, Andi Ete, Nur Edy, Sri Anjar Lasmini, Burhanuddin Nasir, Dwi Rohma Wulandari
230-236
Manfaat Lontar Secara Ekologi Dan Budaya pada Masyarakat di Nusa Tenggara Timur 237-244
Hariany Siappa, Elisa Iswandono
Pengelolaan Sumberdaya Hutan untuk Cadangan Pangan di Wilayah Kering dan Kepulauan
Rahman Kurniadi, Frida Pramukawati Inangsih, Dani Pamungkas
Potensi Sumberdaya dan Teknik Budidaya Bambu Ngada untuk Fungsi DAS Aesesa Flores yang Berkelanjutan
Nicolaus Noywuli
245-253
254-270
Rekayasa Pengelolaan Hutan Lindung dengan Forest Engineering 271-278
Fransiskus Xaverius Dako, Ris Hadi Purwanto, Lies Rahayu Wijayanti Faida, Sumardi
Strategi Pemasaran Produk Turunan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jambu Mete pada Kelompok Tani Hutan (KTH) Paloil Tob di Desa Silu, Kecamatan Fatule’u Kabupaten Kupang
Mersiana Yunita Primaya Cilik, Mamie E. Pellondo’u
Preferensi Pakan dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Kura-Kura Leher Ular Rote (Chelodina mccordi) di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus Oelsonbai, Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang
Patrisia Kristiani, Fadlan Pramatana
279-285
286-294
Manajemen Distribusi Bibit Tanaman di Persemaian Permanen Fatukoa Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Benain Noelmina
Maria Rosalina Bunga Leutuan, Wihelmina Seran
Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan untuk Pembukaan Lahan Berbasis Agroforestry di Hutan Penelitian Bu’at
Andronikus Nabunome, Astin E. Mau
295-300
301-307
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTANIAN VII Pola Pertanian Lahan Kering Berkelanjutan Kupang, 26-27 November 2020 ISBN : 978-602-64789-6-2 http://semnastan.undana.ac.id/
Thema :
SOSIAL EKONOMI PERTANIAN LAHAN KERING BERKELANJUTAN & KEBIJAKAN PERTANIAN
LAHAN KERING KEPULAUAN MENDUKUNG
KETAHANAN PANGAN NASIONAL
ISBN : 978-602-64789-6-2 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTANIAN VII Pola Pertanian Lahan Kering Berkelanjutan Kupang, 26-27 November 2020
PENERAPAN ZERO WASTE AGRICULTURE UNTUK KEBERLANJUTAN USAHATANI TERNAK
DI KABUPATEN PARIGI MOUTONG
Burhanuddin Nasir1*, Irwan Lakani2, Najamudin3, Sitti Sabariyah4, Moh. Alfit A.
Laihi5, Asgar Taiyeb6
1,2,5) Fakultas Pertanian Universitas Tadulako
3) Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Tadulako
4) Fakultas Pertanian Universitas Alkhaeraat Palu
6) Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako Email: [email protected]
Abstrak Keywords:
Pertanian terpadu; Zero waste agriculture
Desa Dolago Padang Kecamatan Parigi Selatan berpenduduk 1773 jiwa, umumnya bekerja sebagai petani. Produktivitas usaha tani yang dihasilkan tergolong sangat rendah yakni untuk tanaman padi 4,08 ton/ha, jagung 3,89 ton/ha kacang tanah 2,17 ton/ha dan kakao 2,35 ton/ha. Rendahnya produktivitas tersebut disebabkan antara lain praktek budidaya yang dilakukan masih bersifat konvensional dan masih berlangsung secara parsial yaitu kegiatan usaha tani dilaksanakan secara sendiri-sendiri, belum dilakukan dengan pendekatan integral. Untuk meningkatkan produktivitas lahan dan sekaligus meningkatkan pendapatan petani diperlukan teknologi pengembangan usaha pertanian terpadu berbasis zero waste agriculture. Program kemitraan wilayah (PKW) bertujuan untuk mendorong masyarakat dalam memanfaatkan potensi SDA yang dimiliki secara baik dan arif melalui penerapan zero waste agriculture untuk meningkatkan kesejahteraan dan keberlanjutan usaha tani ternak masyarakat.
Metode yang digunakan antara lain: pelatihan, demplot teknologi, pembimbingan dan pendampingan masyarakat. Hasil pelaksanaan program PKW tahun II (2020) dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pelatihan dan demplot teknologi berlangsung dengan baik dan dapat diadopsi oleh masyarakat, yang ditandai dengan kemampuan masyarakat dalam membuat dan mengembangkan teknologi tepat guna yang diberikan selama program PKW, sehingga dapat digunakan dalam kegiatan usaha taninya.
10
ISBN : 978-602-64789-6-2 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTANIAN VII Pola Pertanian Lahan Kering Berkelanjutan Kupang, 26-27 November 2020 1. PENDAHULUAN
Desa Dolago Padang merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong, yang semula merupakan wilayah dari Desa Dolago kemudian dimekarkan pada Tahun 2015 menjadi Desa Dolago Padang (Kabupaten Parigi Moutong dalam Angka, 2016). Luas wilayah Desa Dolago Padang berkisar 48,7 km² dan terletak diantara Desa Dolago dan Masari serta memiliki dataran dan perbukitan yang cukup luas dan subur, dan curah hujan yang cukup sepanjang tahun. Apabila didukung dengan sumber daya manusia yang produktif maka sangat mungkin untuk dilakukan pengembangan usaha di bidang pertanian.
Desa Dolago Padang memiliki potensi sumderdaya alam berupa sumberdaya lahan dan sumberdaya perairan. Sumberdaya lahan terdiri dari dari lahan kering dan lahan basah. Lahan basah sebagian besar digunakan untuk lahan sawah, sementara lahan kering digunakan untuk lahan perkebunan. Untuk sumberdaya perairan diperutukkan sebagai kawasan peruntukan perikanan, yaitu di sepanjang pesisir pantai Teluk Tomini. Selain potensi sumberdaya lahan dan air. Desa Dologa Padang juga memiliki potensi Kawasan Ternak antara lain; 1) kawasan ternak sapi, kerbau, kuda, kambing dan ayam.
Dengan potensi yang dimiliki desa Dolago Padang serta ditunjang dengan tradisi gotong royong yang selama ini dikembangkan oleh masyarakat seperti pengolahan lahan pertanian dan kegiatan kegiatan lainnya yang telah lama tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat maka akan sangat membantu masyarakat dalam mencapai kehidupan yang lebih layak dan sejahtera.
Permasalahan potensial yang dihadapi masyarakat
Melihat potensi desa Dolago Padang seperti tersebut di atas, sedianya masyarakat Desa Dolago Padang dapat mandiri, namun semuanya belum dapat terealisasi dengan optimal disebabkan oleh beberapa faktor.
1. Infrastruktur
Sarana dan prasarana Pemerintahan desa serta lembaga sosial kemasyarakatan lainya masih jauh dari memadai sehingga menjadi faktor penghambat laju pembangunan di desa Dolago Padang .
2. Pendidikan
Desa Dolago Padang masih terdapat banyak usia sekolah yang putus sekolah sehingga juga berpengaruh terhadap kemampun dalam pembangunan desa pada umumnya dan secara khusus pembangunan keluarga .
3. Kesehatan
Kondisi kesehatan masyarakat desa Dolago Padang masih banyak dipengaruhi oleh pola makan dan kebiasaan berobat ke dukun dan membuang sampah disembarang tempat.
4. Sosial Ekonomi
a. Keanekaragaman suku dan etnis masyarakat desa membuat sering terjadi perbedaan
b. Angka kemiskinan masih cukup tinggi
c. Pola hidup Konsumtif masyarakat masih cukup menonjol sehingga banyak masyarakat yang terjebak utang ke renteiner .
11
ISBN : 978-602-64789-6-2 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTANIAN VII Pola Pertanian Lahan Kering Berkelanjutan Kupang, 26-27 November 2020 d. Infrastruktur Kelompok tani yang terhimpun dalam wadah Gapoktan belum tersedia, sehingga kegiatan pelayanan kepada petani baik itu simpan pinjam, penampungan / pemasaran produksi pertanian, penampungan sarana penunjang usaha produktif pertanian/perkebunan (pupuk dan obat-obatan pertanian), pengolahan hasil/industri rumah tangga skala kecil tidak dapat dilakukan secara maksimal karena pusat kegiatan Gapoktan masih menggunakan rumah penduduk 5. Pertanian/Perkebunan
a. Lahan persawahan yang dimiliki oleh masyarakat desa Dolago Padang Pengolahan Sawah Pertanian Belum Maksimal sehingga proses pembangunan infrasturktur banyak kali diabaikan oleh pemerintah dimana objek areal persawahan.
b. Usia tanaman kakao masyarakat rata rata sudah berumur diatas 25 tahun sehingga biaya dan hasil tidak lagi seimbang
Program kemitraan wilayah (PKW) ini akan mendampingi masyarakat di Desa Dologo Padang dalam mengolah sumberdaya lahan, ternak melalui penerapan usaha pertanian terpadu berbasis zero waste agriculture agar produktivitas usaha masyarakat dapat ditingkatkan sehingga pendapatan masyarakat meningkat. Hal tersebut sesuai dengan RPJMD Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2018-2023, serta didukung oleh RPJM Desa Dolago Padang 2016-2021
Dengan demikian pelaksanaan program PKW dimaksudkan untuk membantu masyarakat mengembangkan potensinya untuk meningkatkan perekonomiannya dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya alam yang tersedia berupa sumberdaya lahan pertanian, lahan perkebunan dan peternakan yang ada di daerah sasaran. Selain itu program ini akan mendorong pemerintah daerah agar dapat pengembangan kegiatan ekonomi masyarakat serta meningkatkan kapasitas kelembagaan pemerintah, agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan meningkatkan pendapatan asli daerah 2. METODE
Waktu dan Tempat
PKW dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Nopember 2020 di Desa Dolago Padang Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong.
Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam melaksanakan program PKW sbb:
1) Ceramah/diskusi, dinilai lebih efektif memberikan pengetahuan dasar tentang manajemen pemeliharaan, produksi, pengolahan dan pemasaran yang efektif dan efisien dengan didukung oleh modul-modul praktis.
2) Pelatihan, bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan masyarkat dalam aplikasi inovasi teknologi.
3) Pembuatan demo ploting, yaitu praktek aplikasi teknologi di lapangan agar masyarakat bisa melihat secara langsung terapannya dalam kehidupan nyata
4) Pendampingan, yaitu pembinaan secara berkala dan berkelanjutan mengenai adopsi/aplikasi teknologi dalam praktek langsung pada tingkat masyarakat.
12
ISBN : 978-602-64789-6-2 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTANIAN VII Pola Pertanian Lahan Kering Berkelanjutan Kupang, 26-27 November 2020
Pelaksanaan program meliputi Program Non RPJMD dan program RPJMD Kabupaten Parigi Moutong yang telah disepakati oleh Pemkab.
Program Non RPJMD
a) Melakukan berbagai jenis pelatihan yang berorientasi pada ekonomi produktif bagi remaja putus sekolah, ibu-ibu PKK dan karang taruna melalui pemanfaatan bahan baku lokal.
b) Melakukan Penguatan kelembagaan masyarakat melalui berbagai pelatihan Capacity Building,
Program RPJMD
a) Pelatihan teknologi pertanian tanaman pangan dan hortikultura
1. Pelatihan teknologi budidaya tanaman pangan dan hortikultura berdaya hasil tinggi 2. Pelatihan pembuatan dan pengembangan saprodi berbahan baku lokal, baik pupuk
organik maupun pestisida
3. Pelatihan teknik pengendalian hama dan penyakit tanaman pangan dan hortikultura berbasis PHT
b) Pelatihan teknologi peternakan
1. Pelatihan pengembangan pakan hijauan.
2. Pelatihan inseminasi buatan (IB) pada ternak sapi.
c) Pelatihan teknologi integrasi tanaman dan ternak
1. Pelatihan perpaduan teknologi pertanian dan peternakan dalam satu kesatuan usaha.
2. Pelatihan pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan.
d) Melakukan Demplot dan demonstrasi teknologi yang berkenaan dengan materi pelatihan
Pendampingan kepada kelompok masyarakat sasaran.
Pendampingan masyarakat dilaksanakan dalam rangka membersiapakan langkah menuju kawasan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru sesuai dengan tipikal kawasan.
Pelaksanaan pendampingan bagi kelompok sasaran dilaksanakan untuk meningkatkan peran serta anggota kelompok dalam menerapkan dan menindaklanjuti program-program yang telah dilaksanakan sebelumnyam baik program pelatihan dalam rangka peningkatan kapasitas mapun proram aksi dalam rangka penerapan teknologi
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Pelatihan pembuatan kompos
Kegiatan pengembangan kompos diawali dengan pembuatan bak kompos permanen yang terbuat dari batako. Pada pelaksanaan pembuatan kompos tersebut tim pelaksana membantu menyiapkan bahan untuk pembuatan bak kompos permanen yang selanjutnya
13
ISBN : 978-602-64789-6-2 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTANIAN VII Pola Pertanian Lahan Kering Berkelanjutan Kupang, 26-27 November 2020 akan dijadikan sebagai rumah produksi pupuk organik. jumlah bak kompos yang dibuat yaitu 3 buah.
Selanjutnya dilakukan menyampaian materi pelatihan oleh narasumber yaitu Ibu Dr.
Ir. Sri Anjar Lasmini, M.P., dan Bapak Dr. Irwan Lakani, S.P., M.Si. Dalam penyajian materi disampaikan bahwa pupuk organik mempunyai beberapa kelebihan yakni memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah yang ditandai dengan peningkatan C-organik tanah (Agegnehuet al., 2016), mengandung unsur hara yang lengkap, baik unsur hara makro maupun unsur hara mikro sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik (Siavoshi et al., 2011), meningkatkan keragaman dan populasi organisme tanah (Lee, 2010), aman digunakan dan tidak merusak lingkungan (Xiaohou et al., 2008).
Setelah penyampaian materi dilanjutkan dengan tanya jawab antara peserta dengan pemateri.
Gambar 1. Rangkaian pelaksanaan pengembangan kompos dengan metode an-aerob
3.2 Pengembangan pupuk organik cair biourin
Selain pembuatan kompos granul dengan metode an-aerob juga dilakukan pelatihan pemanfaatan limbah ternak khususnya urin sapi menjadi pupuk organik cair Biourin. Hal ini dimaksudkan agar dapat memanfaatkan urin sapi yang dapat diperoleh pada saat masyarakat mengambil feses sapi untuk dibuat pupuk kompos granul. Urin sapi yang tertampung setiap harinya di kandang ternak pada wadah ember dimasukkan pada wadah tandon plastik yang berkapasitas 100-150 liter, dan selanjutnya dapat dijadikan sebagai pupuk cair biourin (Lasmini et al., 2018).
14
ISBN : 978-602-64789-6-2 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTANIAN VII Pola Pertanian Lahan Kering Berkelanjutan Kupang, 26-27 November 2020
Gambar 2. Suasana saat pelatihan pembuatan pupuk organik cair biourin 3.3. Pelatihan pembuatan pupuk organik cair dan MOL
Limbah ternak berupa urin dan limbah tanaman berupa daun, bunga, buah dan brangkasan tanaman lainnya dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik. Dalam PKW ini masyarakat dilatih untuk memanfaatkan limbah ternak dan tanaman menjadi pupuk organik. Limbah ternak berupa urin dijadikan sebagai pupuk cair biourin, sedangkan limbah tanaman dijadikan sebagai pupuk organik cair mikroorganisme lokal (MOL).
Gambar 3. Pelatihan pembuatan pupuk cair biourin dan MOL 3.4. Pelatihan pengembangan biopestisida Trichoderma cair
Agar pestisida tersedia dalam kegiatan usaha tani, masyarakat dilatih untuk mengembangkan biopestisida yang ramah lingkungan. Biopestisida yang dikembangkan dalam PKW ini adalah biofungisida cair berbahan aktif Trichoderma.
Gambar 4. Pelatihan pengembangan biofungisidaa Trichoderma
15
ISBN : 978-602-64789-6-2 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTANIAN VII Pola Pertanian Lahan Kering Berkelanjutan Kupang, 26-27 November 2020 3.5. Pelatihan penanaman rumput hijauan Panicum sarmentosum
Penanaman rumput hijauan P. sarmentosum dilakukan dengan tujuan lebih mendekatkan ternak dengan pakan agar ternak tidak dilepas merumput sendiri yang seringkali merusak / memakan tanaman yang dibudidayakan oleh petani (masyarakat) sehingga menimbulkan kerugian.
Gambar 5. Pelatihan pengembangan rumput hijuan Panicum sarmentosum 3.6. Demplot pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan sebagai energi
alternatif
Demplot pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan menjadi energi lingkungan, dalam hal ini aplikasi pupuk organik (kompos) yang telah dibuat sebelumnya, dilakukan pada lahan persawahan salah seorang peserta pelatihan.
Sawah yang telah diolah sebelumnya, dilakukan pengaplikasian pupuk kompos dosis 10 ton/ha dengan cara dihambur secara merata pada lahan sawah, 1 minggu sebelum ditanami. Selanjutnya dilakukan penanaman padi sesuai dengan anjuran pamerintah daerah setempat. Pemeliharaan tanaman dilakukan dengan membersihkan gulma yang tumbuh dan pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara preventif dan kuratif bila ditemukan gejala serangan hama dan penyakit.
Gambar 6. teknik pengaplikasian pupuk kompos pada lahan sawah
Hasil kaji tindak penggunaan biokultur dan biourin sebagai pupuk cair seperti dilaporkan oleh Santosa et al. (2015) dan Lasmini dkk. (2018) pada tanaman bawang merah; Ohorella (2012) pada tanaman sawi hijau; Nurtika dkk. (2008) pada tanaman kentang. Dari hasil kajian tersebut menunjukkan bahwa pupuk cair biokultur dan biourin
16
ISBN : 978-602-64789-6-2 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTANIAN VII Pola Pertanian Lahan Kering Berkelanjutan Kupang, 26-27 November 2020 dapat memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah (Pradhan et al., 2018), sebagai pemicu pertumbuhan dan anti mikroba (Jandaik et al., 2013) dan meningkatkan pertumbuhan hasil tanaman (Oliveira et al., 2009; Lasmini et al., 2019). Dengan demikian pupuk organik cair biourin merupakan salah satu saprodi yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan usaha tani organik (Nasir dkk., 2020).
Pemanfaatan feses dan urin sapi menjadi pupuk organik cair, selain dapat mengurangi pencemaran lingkungan, juga dapat menyediakan sebagian dari kebutuhan petani terhadap saprodi yang saat ini semakin mahal dan sulit diperoleh. Dengan mengembangkan sendiri pupuk organik, maka petani akan terbantu dari sisi kebutuhan saprodi serta juga dari sisi finansial, yang mungkin lebih diperlukan untuk kebutuhan hidup lainnya
4. KESIMPULAN
Pada pelaksanaan program PKW dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pelatihan berlangsung dengan baik dan teknologi yang disampaikan dapat diadopsi oleh masyarakat, yang ditandai dengan kemampuan masyarakat dalam membuat dan mengembangkan pupuk organik. Saprodi pertanian tersebut dapat digunakan dalam sistem budidaya pertanian ramah lingkungan
UCAPAN TERIMAKASIH
Dibiayai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Sesuai dengan Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat Nomor: 091/SP2H/PPM/DRPM/2020, tanggal 16 Maret 2020
REFERENSI
Agegnehu, G., Nelson, P., & Bird, M. (2016). Crop yield, plant nutrient uptake and soil physicochemical properties under organic soil amendments and nitrogen fertilization on nitisols. Soil Tillage Res. 160, 1–13.
Jandaik, S., Thakur, P. & Kumar, V. (2015). Efficacy of cow urine as plant growth enhancer and antifungal agent. Advances in Agriculture, 7 pages.
http://dx.doi.org/10.1155/2015/620368
Kecamatan Parigi Selatan Dalam Angka (2017). Luas Wilayah, Jumlah dan Kepadatan Penduduk Menurut Desa di Kecamatan Parigi Selatan, 2017. BPS Kabupaten Parigi Moutong.
Lasmini, S.A., Idham, Monde, A. & Tarsono (2019). Pelatihan pembuatan dan pengembangan pupuk organik cair biokultur dan biourin untuk mendukung sistem budidaya sayuran organik. PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, 4(2), 99–104
17
ISBN : 978-602-64789-6-2 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTANIAN VII Pola Pertanian Lahan Kering Berkelanjutan Kupang, 26-27 November 2020 Lasmini, S.A., Wahyudi, I. & Rosmini (2018). Aplikasi mulsa dan biokultur urin sapi terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah. J. Hort. Indonesia, 9(2): 103-110.
DOI: http://dx.doi.org/10.29244/jhi.9.2.103-110
Lasmini, S.A., Wahyudi, I., Rosmini, R., Nasir, B. & Edy, N. (2019). Combined application of mulches and organic fertilizers enhance shallot production in dryland. Agronomy Research 17(1), 165–175. https://doi.org/10.15159/AR.19.017.
Lee, J. (2010). Effect of application methods of organic fertilizer on growth, soil chemical properties and microbial densities in organic bulb onion production. Sci Hort. 124, 299–305.
Ohorella, Z. (2012). Pengaruh dosis pupuk organik cair (POC) kotoran sapi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi hijau (Brassica sinensis L.). Jurnal Agroforestri, VII (1), 43–49
Oliveira, N.L.C., Puiatti, M., Santos, R.H.S., Cecon, P.R. & Rodrigues, P.H.R. (2009). Soil and leaf fertilization of lettuce crop with cow urine. Horticultura Brasileira, 27, 431–
437.
Nasir, B. Najamudin, Lakani, I., Lasmini, S.A. & Sabariyah, S. (2020). Pembuatan pupuk organik cair dan biofungisida trichoderma untuk mendukung sistem pertanian organik.
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ 7(2), 115–120
Nurtika, N., Sofiari, E. & Sopha, G.A. (2008). Pengaruh biokultur dan pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil kentang varietas granola. J. Hort., 18(3), 267–277 Pradhan, S.S., Verma, S., Kumari, K., & Singh, Y. (2018). Bio-efficacy of cow urine on crop
production: A review. International Journal of Chemical Studies, 6(3), 298–301 Santosa, M., Suryanto, A. & Maghfoer, M.D. (2015). Application of biourine on growth and
yield of shallot fertilized with inorganic and organic fertilizer in Batu, East Java. J.
Agrivita, 37(3), 290–295.
Siavoshi, M., Nasiri, A., & Laware, S. (2011). Effect of organic fertilizer on growth and yield components in rice (Oryza sativa L.). J Agric Sci. 3, 217-224.
Xiaohou, S., Min, T., Ping, J., & Weiling, C. (2008). Effect of EM Bokashi application on control of secondary soil salinization. J. Water Sci Eng. 1, 99–106
18