Peningkatan Senyawa Bioaktif Antioksidan pada Tanaman Tapak Dara (Catharantus roseus) dengan Penambahan Jamur Trichoderma viride
Oleh:
Theresia Kartika K 412019002
TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Program Studi Biologi, Fakultas Biologi guna memenuhi sebagian dari Persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Sains (Biologi)
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA
2023
ii
iii
Kata Pengantar
Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan penelitian dengan judul
“Peningkatan Senyawa Bioaktif Antioksidan pada Tanaman Tapak Dara (Catharantus roseus) dengan Penambahan Jamur Trichoderma viride”. Selama proses penyusunan Laporan penelitian ini, penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan agar terselesaikannya laporan ini. Sehingga, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Rully Adi Nugroho, M.Sc., Ph.D, selaku dekan Fakultas Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana.
2. Ibu Dr. Dra. V Irene Meitiniarti, M.P., selaku Ketua Program Studi Biologi, Fakultas Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana.
3. Ibu Dr. Elizabeth Betty Elok Kristiani, S.Si., M.Si, dan Ibu Dr. Sri Kasmiyati, S.Si., M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan semangat kepada penulis selama penyusunan laporan penelitian ini.
4. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana yang memberikan banyak bantuan kepada penulis
5. Bapak dan ibu serta keluarga, kerabat dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis.
Penulis juga menyadari bahwa laporan penelitian ini jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran sangat diharapkan dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat dan kontribusi dalam ilmu pengetahuan mendatang.
Salatiga, 13 Juli 2023 Penulis
Theresia Kartika k
iv Abstrak
Tanaman tapak dara (Catharantus roseus) merupakan tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan dan juga metabolit sekunder (asam askorbat, flavonoid, fenolik). Peningkatan senyawa bioaktif dapat melalui induksi menggunakan jamur Trichoderma viride. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan jamur T. viride pada tanaman C.roseus dalam menginduksi pertumbuhan terhadap peningkatan produksi senyawa bioaktif dan aktivitas antioksidan. Penelitian menggunakan RAL dengan penambahan jamut T.viride. Bibit tanaman usia 1 bulan ditumbuhkan dalam media tanam yang diberi perlakuan, diamati pertumbuhannya selama 4 minggu. Parameter penelitian berupa parameter pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah daun dan bunga) dan parameter senyawa bioaktif (kadar klorofil, karotenoid, flavonoid, fenolik, dan aktivitas antioksidan). Pengukuran kadar klorofil total, karotenoid, dan asam askorbat menggunakan metode spektrofotometri, kadar fenolik menggunakan uji folin ciocalteu, kadar flavonoid menggunakan uji kolorimetri, dan kadar aktivitas antioksidan menggunakan uji aktivitas radikal DPPH. Hasil penelitian adalah peningkatan parameter pertumbuhan setiap minggunya, semakin besar jumlah kerapatan spora jamur T.viride maka kandungan klorofil, karotenoid, flavonoid, dan fenoik meningkat, kandungan asam askorbat kontrol lebih besar, aktivitas antioksidan terbesar dan berat kering tanaman tertinggi pada P4. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jamur T.viride dapat digunakan sebagai agen hayati yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi senyawa bioaktif pada tanaman tapak dara (C.roseus) Kata kunci : Antioksidan; Catharantus roseus ; Trichoderma viride; Senyawa bioaktif;
v Abstract
Tapak dara plant (Catharantus roseus) is a plant that has antioxidant activity and also secondary metabolites (ascorbic acid, flavonoids, phenolics). The increase of bioactive compounds can be through induction using the fungus Trichoderma viride. This study aims to analyze the effect of adding T. viride fungus to C.roseus plants in inducing growth towards increasing the production of bioactive compounds and antioxidant activity. Research using RAL with the addition of T.viride fungus. 1 month old plant seeds were grown in treated media, the growth were observed in 4 weeks. The research parameters were growth parameters (plant height, number of leaves and flowers) and parameters of bioactive compounds (chlorophyll, carotenoid, flavonoid, phenolic, and antioxidant activity). Total chlorophyll, carotenoid, and ascorbic acid levels were measured using the spectrophotometric method, phenolic levels using the Folin Ciocalteu test, flavonoid levels using the colorimetric test, and antioxidant activity levels using the DPPH radical activity test. The results of the research is an increase in growth parameters every week,, the greater the number spore density of T.viride fungus, the chlorophyll, carotenoid, flavonoid and phenolic content increased, the ascorbic acid content of the control was greater, the antioxidant activity was greatest and the plant dry weight was highest at P4. So it can be concluded that the T.viride fungus can be used as a biological agent that can increase the growth and production of bioactive compounds in tapak dara (C.roseus) plants.
Keywords : Antioxidants; Catharantus roseus ; Trichoderma viride; bioactive compounds;
vi Daftar Isi
Halaman Judul ...i
Lembar Pengesahan ... ii
Kata Pengantar ... iii
Abstrak ... iv
Daftar Isi... vi
Daftar Gambar ...vii
Daftar Tabel ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
BAB II TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ... 3
2.1 Rumusan Masalah ... 3
2.2 Tujuan Penelitian ... 3
2.3 Manfaat Penelitian ... 3
2.4 Hipotesis ... 3
BAB III METODE PENELITIAN ... 4
3.1 Persiapan Media Tanam ... 4
3.2 Penanaman Sampel C.roseus ... 4
3.3 Pengukuran Berat Kering Tanaman ... 5
3.4 Pembuatan Ekstrak ... 6
3.4.1 Preparasi Sampel ... 6
3.4.2 Ekstraksi Sampel ... 6
3.5 Penentuan Kadar Senyawa Bioaktif ... 6
3.5.1 Uji Klorofil dan Karotenoid ... 6
3.5.2 Uji Asam Askorbat ... 6
3.5.3 Uji Fenolik ... 7
3.5.4 Uji Flavonoid ... 7
3.6 Uji Aktivitas Antioksidan ... 7
3.7 Analisis Statistika ... 8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 9
4.1 Hasil ... 9
4.2 Pembahasan ... 17
vii
BAB V KESIMPULAN ... 20 DAFTAR PUSTAKA ... 21
viii
Daftar Gambar
Gambar 1. Rata-rata Tinggi Tanaman masing-masing perlakuan setiap minggu ... 9
Gambar 2. Perbandingan Rata-rata Tinggi Tanaman pada Minggu Ke-4 ... 9
Gambar 3. Rata-rata Jumlah Daun masing-masing perlakuan setiap minggu ... 10
Gambar 4. Perbandingan Rata-rata Jumlah Daun pada Minggu Ke-4 ... 10
Gambar 5. Rata-rata Jumlah Bunga masing-masing perlakuan setiap minggu ... 11
Gambar 6. Perbandingan Rata-rata Jumlah Bunga pada Minggu Ke-4... 11
Gambar 7. Kandungan Klorofil Pada Daun Tapak Dara (Catharantus roseus) ... 12
Gambar 8. Kandungan Karotenoid Pada Daun Tapak Dara (Catharantus roseus) ... 12
Gambar 9. Perbandingan Rata-rata Kandungan Asam Askorbat pada Tanaman Tapak Dara ... 13
Gambar 10. Perbandingan Rata-rata Kandungan Fenolik Tanaman pada Tapak Dara ... 14
Gambar 11. Perbandingan Rata-rata Kandungan Flavonoid Tanaman pada Tapak Dara ... 15
Gambar 12. Perbandingan Aktivitas Antioksidan Pada Tanaman Tapak Dara ... 16
Gambar 13. Perbandingan Berat Kering Tanaman Antar Perlakuan ... 16
ix Daftar Tabel
Tabel 1. Rancangan Perlakuan Penelitian ... 5