• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF SKRIPSI - metrouniv.ac.id

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PDF SKRIPSI - metrouniv.ac.id"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Penyebab wakaf produktif di Indonesia belum berperan dalam pemberdayaan umat, yaitu persoalan pemahaman masyarakat terhadap hukum wakaf. Pemahaman masyarakat tentang wakaf khususnya masalah wakaf produktif yang belum banyak diketahui masyarakat menyebabkan kurang produktifnya tanah yang timbul dari wakaf tersebut menjadi produktif. Harta wakaf produktif yaitu harta wakaf yang digunakan untuk keperluan produksi baik pertanian, industri, perdagangan dan jasa yang manfaatnya tidak secara langsung menjadi objek wakaf melainkan dari keuntungan bersih yang timbul dari pengembangan wakaf yang diberikan kepada orang yang berhak atas harta wakaf tersebut sesuai dengan tujuan wakaf.

Dalam hal ini, tujuan wakaf produktif diperlakukan untuk dapat menghasilkan barang atau jasa yang kemudian dijual, dan hasilnya digunakan sesuai dengan tujuan wakaf. Ia juga berpendapat bahwa tidak hanya musala atau masjid tanah wakaf saja yang bisa digunakan untuk pondok pesantren dan sekolah, sedangkan mengenai wakaf produktif, ia tidak terlalu mengetahui tentang wakaf produktif. Untuk itu penelitian ini akan mengkaji dan mengkaji bagaimana pemahaman masyarakat terhadap wakaf produktif di Desa Adi Jaya Kecamatan Terbanggi Besar.

Pertanyaan Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Berdasarkan uraian singkat dari beberapa jurnal yang ada menunjukkan bahwa masih kurangnya penelitian yang komprehensif mengenai pengertian wakaf produktif di desa Adi Jaya kecamatan Terbanggi Besar. Berdasarkan karya ilmiah di atas, penelitian yang akan dilakukan oleh penulis belum pernah dilakukan sebelumnya di lembaga IAIN Metro.

LANDASAN TEORI

Pemahaman Masyarakat

  • Pengertian Pemahaman Masyarakat
  • Ciri ciri Pemahaman

Proses pemahaman merupakan suatu langkah atau cara untuk mencapai suatu tujuan sebagai aplikasi dari pengetahuan yang ada sehingga pengetahuan tersebut mampu menciptakan cara pandang atau pemikiran yang benar tentang sesuatu. Sedangkan perspektif atau berpikir adalah proses berpikir, yang merupakan gejala jiwa yang dapat menentukan hubungan antara pengetahuan kita tentang suatu masalah. Adanya sarana interaksi membuat anggota suatu kelompok manusia saling berinteraksi.16 Sedangkan pemahaman masyarakat adalah cara berpikir sekelompok orang ketika memahami suatu pendapat atau pemahaman tentang sesuatu.

14Rofei, Pakar definisi istilah, diakses 27 Juni 2019 http://akmapala09.blogspot.com/2011/10/pengertian-pemahaman-menurut-para-ahli.htm. 17 Meryza Putri, “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Cek Berpasangan Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa SMP Terpadu Pekanbaru Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa” UIN SUSKA RIAU seseorang dapat melihat kembali apa yang tertulis , dapat membuat prediksi tentang akibat atau dapat memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus atau masalah. Penerjemahan di sini tidak hanya mentransfer dari satu bahasa ke bahasa lain, tetapi juga dari konsep abstrak ke model simbolik untuk memudahkan orang belajar.

Sedikit berbeda dengan penerjemahan dan interpretasi, membutuhkan keterampilan intelektual yang lebih tinggi, yaitu dengan mengekstrapolasi diharapkan seseorang dapat melihat dibalik apa yang tertulis, membuat prediksi tentang fokus atau dapat memperluas masalah.

Wakaf Produktif

  • Pengertian Wakaf Produktif
  • Pemikiran Wakaf Produktif
  • Macam-macam Wakaf Produktif
  • Wakaf Produktif di Indonesia

20Budi Indra Agusci, “Urgensi Pengelolaan Wakaf Produktif dalam Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat,” Misykat Al Anwar Jurnal Kajian Islam dan Masyarakat 30, no. Situasi yang lebih ideal adalah membiarkan wakaf konsumtif apa adanya, tetapi mengiringinya dengan wakaf produktif. Data primer adalah hasil wawancara dan observasi mengenai wakaf produktif di Desa Adi Jaya Kecamatan Terbanggi Besar.

Berdasarkan wawancara dengan Bpk. Gunawan sebagai Nazir, menurut Mr. Gunawan adalah wakaf produktif, wakaf yang digunakan untuk kepentingan masyarakat yang bersifat produktif. Wawancara dengan Bpk. Suparno sebagai nazir musholla, setelah Bpk. Pandangan Suparno bahwa wakaf produktif adalah wakaf yang digunakan untuk kepentingan masyarakat atau orang-orang yang menguntungkan. Wawancara dengan Bpk. Sudiman sebagai salah satu marbot masjid, menurut Bpk. Sudiman yang tidak mengetahui tentang wakaf produktif.

Pak Sudiman mendapatkan ilmu tentang wakaf yaitu dari masyarakat wakaf mengenai sosialisasi tentang wakaf produktif yang tidak pernah didapatkan oleh Pak Sudiman. Wawancara dengan Pak Karni yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan, menurut Pak Karni, wakaf produktif tidak mengetahui hal tersebut. Adapun jenis wakaf produksi yang berbeda-beda, Pak. Yang tidak dipahami Karni adalah sosialisasi tentang wakaf produktif tidak pernah dilakukan.

Wawancara dengan Bpk. Dadang selaku ketua RT 19 di desa Adi Jaya yang menurut Bapak. . Dan menurut Pak Dadang bahwa dana wakaf sebaiknya digunakan untuk kepentingan sosial dan bukan untuk kegiatan pribadi, Pak Dadang juga tidak mengetahui apa saja jenis wakaf produktif tersebut. Analisis Pemahaman Masyarakat Terhadap Wakaf Produktif Di Desa Adijaya Kecamatan Terbanggi Besar Adijaya Kecamatan Terbanggi Besar.

Berdasarkan hasil penelitian ini terlihat bahwa pemahaman warga desa Adi Jaya kecamatan Terbanggi Besar masih sangat rendah, banyak masyarakat yang belum memahami wakaf produktif. Peneliti menyarankan agar KUA dapat memajukan dan mengembangkan wakaf di desa Adi Jaya sebaiknya petugas meningkatkan sosialisasi wakaf produktif dan memberikan pelatihan kepada nazir agar dapat memanfaatkan tanah wakaf sesuai dengan prinsip syariah. Urgensi Pengelolaan Wakaf Produktif dalam Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat.” Misykat Al Anwar Jurnal Kajian Islam dan Masyarakat 30, no.

METODE PENELITIAN

Jenis Dan Sifat Penelitian

Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan dilapangan atau pada suatu lokasi penelitian, yaitu suatu tempat yang dipilih sebagai tempat untuk menyelidiki fenomena objektif yang terjadi di tempat tersebut 33 Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan suatu gambaran atau gambaran tentang fakta . -fakta, karakteristik dan hubungan antara fenomena yang diselidiki. Sedangkan Penelitian Kualitatif bertujuan untuk menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata yang diucapkan atau tentang orang-orang dan tingkah lakunya yang dapat diamati. Dalam penelitian ini yang diteliti adalah pemahaman masyarakat tentang wakaf di Desa Adi Jaya sedangkan data diperoleh dari masyarakat Desa Adi Jaya.

Pendekatan sosiologis adalah pendekatan yang digunakan untuk menggambarkan keadaan masyarakat lengkap dengan struktur, strata dan berbagai fenomena sosial lainnya yang paling berkaitan.

Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen resmi, buku-buku yang berkaitan dengan objek penelitian, hasil penelitian berupa laporan, tesis, tesis, disertasi, peraturan perundang-undangan. Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara semi terstruktur adalah pertanyaan terbuka, artinya jawaban yang diberikan oleh subjek/orang yang diwawancarai tidak dibatasi sehingga subjek dapat mengungkapkan jawaban apa saja dengan lebih bebas sepanjang tidak keluar dari konteks pembicaraan. percakapan. Disini peneliti melakukan wawancara dengan Bapak. Suparno sebagai Nazir, Mr. Gunawan, Mr. Waluyo sebagai Nazir, Mr. Suraji sebagai Wakif, Bpk. Sudiman, Bpk. Hj.

Sudiono, Bpk. Suwarno, Bpk. Karni dan Mr. Dadang untuk mendapatkan data yang peneliti pertimbangkan dalam penelitian ini. Pengumpulan data dengan metode dokumentasi adalah pencarian informasi tentang hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, risalah rapat, agenda, dll.40 Dalam hal ini bahan-bahan diperoleh atau dikumpulkan langsung dari warga desa Adi Jaya kecamatan Terbanggi Besar berupa informasi Wakaf di Desa Adi Jaya Kecamatan Terbanggi Besar.

Teknik Analisis Data

Desa Adi Jaya awalnya merupakan kawasan non transmigrasi dari pulau Jawa pada tahun 1954 yang berada di kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah. Batas desa, letak geografis Desa Adi Jaya Kecamatan Terbanggi Besar dengan batas timur berbatasan dengan Desa Bandar Jaya Barat, batas barat berbatasan dengan Desa Bumi Kencana, batas selatan berbatasan dengan Desa Seputih Jaya, dan batas utara berbatasan dengan Desa Poncowati. Berdasarkan data wakaf di Desa Adi Jaya Kecamatan Terbanggi Besar masih terdapat beberapa tanah wakaf yang dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat.

Sudiono, menurut Bpk. Wawancara dengan Bpk. Suwarno selaku kepala Dusun III, menurut Bapak. Suwarno yang tidak mengetahui tentang wakaf produktif, serta pemanfaatan tanah wakaf, Pak. Suwarno hanya mengetahui bahwa tanah wakaf sebaiknya digunakan untuk mesjid atau salat. ruangan, dan menurutnya belum ada sosialisasi mengenai wakaf produktif. Wawancara dengan Pak Waluyo selaku nazir menurut pendapat beliau tidak mengetahui tentang wakaf produktif dan pemahaman pak Waluyo bahwa wakaf adalah pihak yang pertama kali menyerahkan tanahnya untuk diserahkan kepada pengelola, dan menurut bapak. pengetahuan Waluyo. bahwa wakaf hanya digunakan untuk mesjid atau musala, sedangkan untuk sosialisasi wakaf produktif belum pernah diadakan.

Pak Suraji mendapatkan informasi tentang wakaf dari orang tuanya, tanah wakaf yang dimiliki oleh Pak. Suraji menggunakan wakaf untuk membangun TK Darussalam, dia setuju dengan Pak. Suraji bahwa tanah wakaf tidak hanya digunakan untuk mesjid atau tempat salat tetapi digunakan untuk kepentingan masyarakat yang mengandung manfaat. Keterbatasan pengetahuan dan kurangnya sosialisasi tentang wakaf produktif mengakibatkan sebagian masyarakat tidak mengetahui apa itu wakaf produktif dan untuk apa tanah wakaf tersebut diperuntukan. Menurut hasil wawancara Bpk. Suwarna bahwa Bpk. Suwarno memahami wakaf produktif sebagai ciri tingkat pemahaman yang rendah karena hanya bisa menjelaskan pengertian wakaf dan tidak bisa menjelaskan perbedaan antara wakaf dan wakaf produktif.

Hasil wawancara dengan Bpk. Suparno menunjukkan bahwa dirinya sudah mengetahui dan mampu menjelaskan tentang wakaf dan wakaf produktif, serta mampu memahami bagaimana seharusnya pengelolaan wakaf produktif oleh nazir. Dari hasil tersebut Bpk. Suparno masuk yang ketiga. tingkat pemahaman, yaitu pemahaman ekstrapolasi. Dari 3 warga yang memenuhi yaitu Bpk. senjata, pak. Suparno dan Bpk. Dadang, mereka mampu menjelaskan dan membedakan wakaf dengan wakaf produktif dan kemudian mampu mengetahui atau memperluas wakaf produktif ini. Wakaf produktif adalah skema pengelolaan wakaf dari umat, yaitu dengan memproduksi wakaf tersebut, sehingga mampu menghasilkan surplus yang berkelanjutan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemahaman masyarakat terhadap wakaf produktif di desa Adi Jaya yaitu terdapat beberapa masyarakat yang dilihat dari karakteristik pemahaman masyarakat bahwa masyarakat desa Adi Jaya dilihat dari tingkat masih. pada tingkat paling rendah, dan dilihat dari kategori pengertiannya yaitu padi berada pada tingkat paling rendah, dan dilihat dari makna yang dideskripsikan oleh sebagian orang berada pada tingkat penerjemahan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Pemahaman Masyarakat Tentang Wakaf Produktif di

Dari uraian ciri-ciri pemahaman masyarakat di atas dapat dianalisis bahwa pemahaman masyarakat desa Adi Jaya dari data 9 orang, hanya 3 warga yang memenuhi ciri-ciri pemahaman masyarakat dan 6 warga tidak memenuhinya. ini. Kebanyakan masyarakat tidak mengetahui jenis-jenis wakaf produksi, kesalahpahaman masyarakat akibat kurangnya informasi.

PENUTUP

Saran

Referensi

Dokumen terkait

memahami dan mengerti tentang pengertian, hokum, urgensi, macam harta, syarat, rukun, jenis benda wakaf, dan bagaimana hokum peraturan wakaf tanah di Indonesia dan peran wakaf