Tujuan wakaf pada dasarnya adalah untuk memberikan manfaat harta wakaf kepada yang berhak dan menggunakannya sesuai dengan ajaran syariat Islam. Akhir kata, saya ingin merakamkan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penerbitan buku ini.
1 BAB
POTENSI DAN KONSEP WAKAF
POTENSI
DAN KONSEP WAKAF
Universitas Al-Azhar juga merupakan contoh filantropi Islam, memiliki dana wakaf yang sangat besar serta ikhtiar lainnya. Studi ini menemukan bahwa pengelola wakaf terbesar adalah individu sebesar 66%, organisasi sebesar 16% dan badan hukum sebesar 18%.
باَقِعْلا ُديِد َش
Wahai orang-orang yang beriman, rukuklah, sujudlah dan sembahlah Tuhanmu; dan berbuat baiklah supaya kamu beruntung.” Maka sesungguhnya dialah yang paling mengetahui tentang orang yang mampu mengurus dan memelihara harta wakaf.
2 BAB
REGULASI DAN PENGELOLAAN WAKAF DI INDONESIA
REGULASI PENGELOLAAN WAKAF DI INDONESIA
Latar Belakang Lahirnya UU Nomor 41 Tahun 2004, tentang Wakaf
Pemerintah melalui Menteri Agama menyadari kondisi tersebut, akhirnya Menteri Agama berusaha menyempurnakan peraturan perundang-undangan wakaf yang ada, melalui Rancangan Undang-Undang (RUU) Wakaf tanggal 18 Juni 2003 melalui Surat Menteri Agama Nomor kepada Presiden untuk menyampaikan: MA/180/2003. Rancangan Undang-Undang Wakaf akhirnya disetujui dalam rapat paripurna terbuka DPR RI pada 28 September 2004. Menyusul surat Ketua DPR, Presiden menandatangani RUU Wakaf menjadi Undang-Undang (UU) Menjadi Nomor 41. tentang Wakaf dan diumumkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 159 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4459 tanggal 27 Oktober 2004 (Fathurrohman.
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 menjelaskan bahwa latar belakang diundangkannya undang-undang ini adalah: (a) Lembaga wakaf sebagai lembaga keagamaan yang memiliki potensi dan manfaat ekonomi harus dikelola secara efektif dan efisien untuk tujuan ibadah dan untuk kesejahteraan umum. ; (b) Wakaf adalah perbuatan hukum yang telah lama dilaksanakan di masyarakat, namun pengaturannya belum lengkap dan masih tersebar di berbagai peraturan perundang-undangan.
Regulasi Wakaf dalam UU Nomor 41 tentang Wakaf
Untuk pembahasan lebih lanjut penulis akan menjelaskan secara tematis yang tentunya tidak lepas dari Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf, Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan UU No. 41 Tahun 2004, kemudian Peraturan Menteri Agama, mis. seperti peraturan menteri Agama No. 4 Tahun 2009 tentang penyelenggaraan pendaftaran wakaf uang, serta peraturan teknis lainnya, seperti keputusan Dirjen Bimas Islam Dj.II/420 tahun 2009 tentang model, bentuk dan spesifikasi untuk formulir wakaf uang, serta peraturan dari Badan Wakaf Indonesia. Kemudian Pasal 8, para. 3, bahwa badan hukum wakaf sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf c hanya dapat melakukan wakaf apabila memenuhi ketentuan badan hukum untuk menyalurkan harta benda wakaf milik badan hukum sesuai dengan anggaran dasar badan hukum tersebut. perangkat yang terpengaruh. Dengan demikian, seorang wakif tidak diharuskan beragama Islam, artinya non-Muslim pun boleh memberikan hartanya, namun yang penting penggunaannya harus sesuai dengan prinsip syariah.
UU No. 41 Tahun 2004 juga menyempurnakan aturan wakaf sebelumnya, yaitu jelas bahwa wakaf dapat berbentuk organisasi atau badan hukum asing.
Nazhir
Harta Benda Wakaf
Dengan pengaturan ini, dimungkinkan lebih banyak orang untuk menyumbangkan propertinya, karena selain memiliki tanah, yang cukup sulit dan mahal untuk perkotaan. Kemudian ayat (5) Pasal 1 menjelaskan bahwa harta wakaf adalah harta yang mempunyai umur panjang dan/atau manfaat jangka panjang serta mempunyai nilai ekonomis sesuai dengan Hukum Syariah yang diwakafkan oleh Wakaf. Selain itu, Pasal 15 lebih lanjut menjelaskan bahwa harta benda wakaf hanya dapat diwakilkan jika dimiliki dan dikuasai secara sah oleh wakaf.
Pemecahan benda wakaf ini merupakan perkembangan di bidang wakaf, karena wakaf seperti uang, saham atau surat berharga lainnya merupakan variabel penting dalam kegiatan ekonomi.
Ikrar Wakaf
Benda bergerak lainnya tersebut, menurut penjelasan pasal 16 huruf (g), meliputi naskah, buku, dan kitab suci. Penjelasan Pasal 19 menjelaskan bahwa penyerahan surat-surat atau dokumen kepemilikan harta benda wakaf oleh Waqif atau wakilnya kepada PPAIW bertujuan untuk menjamin keamanan keberadaan harta benda wakaf dan keaslian hak Waqif atas harta benda wakaf. Harta wakaf. Hal ini harus diberikan sebagai syarat bagi saksi dalam penyerahan benda wakaf, karena ia harus dapat menjelaskan dan menyelesaikannya, jika dikemudian hari terjadi sengketa tanah wakaf.
Kemudian Pasal 21 menjelaskan bahwa ikrar wakaf tertuang dalam AIW, yang sekurang-kurangnya memuat: a) nama dan identitas wakif; (b) nama dan identitas Nazihir;
Peruntukan harta benda wakaf
Lebih lanjut, pasal 23 undang-undang ini menjelaskan lebih lanjut bahwa penunjukan harta benda wakaf dilakukan oleh wakif dalam pelaksanaan ikrar wakaf. Sedangkan jika wakif tidak menentukan peruntukan harta wakaf, maka nazhir dapat menentukan peruntukannya sesuai dengan tujuan dan fungsi wakaf. Dengan demikian rincian peruntukan ini merupakan langkah maju dalam bidang wakaf, karena ketentuan ini dapat dijadikan pedoman bagi nazhir agar nazhir terhindar dari penyelewengan hasil pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf.
Ketentuan ini menjelaskan ke mana pembagian hasil pengelolaan dan pengembangan harta wakaf, termasuk kepada fakir miskin.
Wakaf dengan wasiat
Jumlah harta wakaf, menurut ketentuan wasiat tidak lebih dari 1/3 (satu pertiga) dari seluruh harta pusaka, setelah dikurangi hutang pewasiat, tetap berlaku, kecuali dengan persetujuan semua ahli waris. . Penerima wasiat melaksanakannya selepas kematian pewasiat dan bertindak sebagai pihak berkuasa wakif, dan pelaksanaannya mengikut tatacara wakaf yang ditetapkan dalam undang-undang wakaf. Sekiranya pewasiat tidak melaksanakan wakaf dalam bentuk ini, mahkamah boleh, atas permintaan orang yang berminat, memerintahkan pewasiat yang sesuai untuk melaksanakan wasiat.
Ini mengandung arti bahwa wakif, dengan menyumbangkan hartanya, harus berhati-hati agar tidak merugikan ahli warisnya.
Wakaf benda bergerak berupa uang
Hal ini dapat dilakukan oleh wakif dengan pernyataan tertulis dari wasiat wakif dan diterbitkan dalam bentuk sertifikat wakaf uang. Kemudian Lembaga Keuangan Syariah atas nama nazir mendaftarkan dana wakaf berupa uang kepada menteri paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah diterbitkan sertifikat wakaf tunai. Wakaf uang (cash waqf/waqf al nuqud) adalah wakaf yang dilakukan oleh seseorang, sekelompok orang, lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang tunai, (2).
Wakaf moneter merupakan terobosan dalam pengelolaan wakaf, karena melalui wakaf moneter akan mendorong setiap nazhir wakaf untuk menciptakan aset.
Pendaftaran dan Pengumuman Harta Benda wakaf
Langkah selanjutnya Menteri dan BWI mengelola pendaftaran harta wakaf dan mempublikasikan harta wakaf yang terdaftar. Penjelasan § 38 undang-undang ini menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan pengumuman harta benda wakaf adalah memasukkan data harta benda wakaf ke dalam daftar umum, maka prinsip publisitas dari wakaf terpenuhi, sehingga data tersebut dapat diakses oleh masyarakat. Asas publisitas, menurut Ali, adalah asas yang mensyaratkan agar nama, status, hak, dan pungutan atas sebidang tanah harus didaftarkan dalam daftar umum, yaitu daftar terbuka untuk umum.
Asas spesialisasi adalah asas yang mensyaratkan letak, luas dan batas-batas tanah dapat terlihat dengan jelas (kepada setiap orang).
Perubahan status harta benda wakaf
Larangan ini ditiadakan apabila harta wakaf yang diwakafkan digunakan untuk kepentingan umum sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tidak melanggar syariat serta hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat izin tertulis dari Menteri dan mendapatkan persetujuan dari BWI. Selain itu, kredit wakaf yang statusnya berubah berdasarkan ketentuan pengecualian harus ditukarkan dengan harta yang manfaat dan nilai tukarnya sekurang-kurangnya sama dengan kredit wakaf semula. Ketentuan ini tentunya dimaksudkan untuk menjaga kredit wakaf agar tidak ada yang memperdagangkan secara semena-mena terhadap harta tersebut, sehingga kerugian atas harta tersebut dapat dihindari.
Badan Wakaf Indonesia (BWI)
Badan Pelaksana merupakan unsur pelaksana Badan Wakaf Indonesia, sedangkan Dewan Pembina merupakan unsur pengawasan pelaksanaan tugas Badan Wakaf Indonesia. Jumlah anggota Badan Wakaf Indonesia terdiri dari minimal 20 (dua puluh) orang dan maksimal 30 (tiga puluh) orang yang berasal dari unsur masyarakat. Dalam pelaksanaannya, persyaratan tersebut dapat ditambahkan oleh Badan Wakaf Indonesia sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan terkini.
Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Badan Wakaf Indonesia dilakukan melalui laporan tahunan yang diaudit oleh lembaga audit independen dan disampaikan kepada Menteri, serta dipublikasikan.
Penyelesaian sengketa
Dengan masa jabatan selama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) masa jabatan.
Pembinaan dan Pengawasan
Sanksi
Pemberian sanksi pidana dan administrasi merupakan terobosan yang baik dalam wakaf di Indonesia. Sanksi yang tegas ini diharapkan dapat mencegah terjadinya penyimpangan harta benda wakaf, pengelolaan, pengembangan dan penggunaan harta benda wakaf. Diharapkan wakaf dapat beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip hukum Islam dan peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga peruntukan harta benda wakaf yang diatur dalam hukum wakaf dapat tercapai.
Salah satunya, pemanfaatan hasil wakaf dapat dijadikan alternatif untuk memberikan bantuan kepada fakir miskin, anak terlantar, yatim piatu dan beasiswa.
Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf dalam Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004
Pengelolaan dan pengembangannya dilakukan berdasarkan prinsip syariah, produktif, dan dijamin oleh lembaga penjaminan syariah. Tidak menjalankan tugasnya sebagai nazhir dan/atau melanggar ketentuan larangan dalam pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengelolaan dan pengembangan wakaf harus sesuai dengan tujuan, fungsi dan peruntukannya, yang dapat dilihat di AIW.
Pengelolaan dan Pengembangan Aset Wakaf berupa uang hanya dapat dilakukan melalui investasi pada produk Lembaga Keuangan Syariah (LKI) dan/atau instrumen keuangan syariah.
3 BAB
MANAJEMEN WAKAF DALAM REGULASI WAKAF INDONESIA
MANAJEMEN WAKAF DALAM REGULASI WAKAF DI INDONESIA
Dalam hal pemahaman tentang wakaf, telah mengalami kemajuan yang sangat signifikan dibandingkan dengan peraturan wakaf sebelumnya, seperti Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 1977 tentang penghibahan tanah milik, dalam pasal 1 alinea pertama. Kemudian dalam hal wakaf dalam UU no. 41 Tahun 2004 juga menyebutkan bahwa penyaluran wakaf tidak hanya untuk ibadah sebagaimana diatur dalam peraturan sebelumnya tetapi juga untuk kepentingan kesejahteraan umum menurut syariah. Tanpa berlebihan, dapat dikatakan bahwa jika wakaf tidak dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan umum, seperti kontribusi terhadap pengentasan kemiskinan, maka itu berarti tidak benar-benar memenuhi amanat UU No. 41 Tahun 2004 tentang vakuf.
Badan Wakaf Indonesia (BWI) merupakan perwujudan amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.
4 BAB
WAKAF VERSUS KAPITALISME
Inventarisasi aset wakaf yang ada, termasuk potensi pengembangannya, karena banyak aset wakaf yang jika dikelola dapat menyebabkan perubahan ekonomi besar di masyarakat. Artinya, orang/organisasi najir tidak akan berhasil dalam tugasnya jika harta wakaf yang dikelolanya tidak menjadi harta wakaf yang produktif. Setelah inventarisasi dilakukan dengan baik, langkah selanjutnya adalah menjadikan harta wakaf yang ada menjadi produktif atau membeli harta produktif lainnya dengan konsep wakaf.
Mulai dari mana, dimulai dengan kampanye wakaf yang semakin kuat, pada saat yang sama institusi pendidikan didorong untuk menyiapkan sumber daya manusia yang baik.
5 BAB
NAZHIR DAN KEWIRAUSAHAAN ISLAM
NAZHIR DAN
KEWIRAUSAHAAN ISLAM
Kompetensi Diniyah adalah kompetensi nazir yang berkaitan dengan agama, seperti ilmu dan pengalaman syar'i, yang dikaitkan dengan tujuan lembaga wakaf, yaitu dalam rangka dakwah dan menyampaikan ajaran Islam kepada umat manusia. Kompetensi nazir yang berkaitan dengan ilmu agama islam meliputi: a) Memahami rukun iman, islam dan ihsan. Kompetensi nazir terkait pengalaman ilmu agama Islam antara lain: a) Komitmen yang tinggi dalam menjaga rukun iman, Islam dan iman, khususnya shalat lima waktu.
Kompetensi nazhir yang berkaitan dengan pengamalan ilmu agama Islam antara lain: a) Memiliki pola pikir dakwah dan amar ma'ruf nahi mungkar.
6 BAB
PENGELOLAAN WAKAF DI ERA SHARING ECONOMY
PENGELOLAAN WAKAF ERA SHARING ECONOMY DAN
GENERASI MILLENIALS
Pada masa Dinasti Abbasiyah, terdapat lembaga wakaf yang disebut “shadr al-Wuquuf” yang mengurusi administrasi dan memilih staf administrasi lembaga wakaf tersebut. Dengan demikian, perkembangan wakaf pada masa Dinasti Umayyah dan Abbasiyah dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, sehingga lembaga wakaf berkembang searah dengan penataan administrasinya. Pada masa Dinasti Ayyubiyah di Mesir, perkembangan wakaf cukup menggembirakan, dimana hampir seluruh lahan pertanian menjadi aset wakaf dan semuanya dikelola oleh negara dan menjadi milik negara (baitul mal).
Perkembangan wakaf pada zaman dinasti Mamluk sangat pesat dan pelbagai, sehingga apa-apa yang boleh dimanfaatkan boleh menjadi wakaf.
7 BAB
BELAJAR DARI PENGELOLAAN WAKAF
BELAJAR DARI
PENGELOLAAN WAKAF DI BELAHAN DUNIA LAINNYA 10
- Praktek Wakaf Produktif Di Mesir
- Praktek Wakaf Produktif Di Turki 11
- Praktek Wakaf di Bangladesh 13
- Peraturan Perwakafan di Bangladesh
Seperti disebutkan di atas, Badan Wakaf Mesir merupakan lembaga yang bertanggung jawab untuk mengelola dan memberdayakan aset wakaf atas nama Kementerian Wakaf. Sistem istibdal ini membantu Badan Wakaf Mesir untuk lebih fokus pada pengelolaan dan pengembangan aset wakaf produktif. Ini merupakan bentuk partisipasi Badan Wakaf Mesir dalam mengurangi krisis penyelesaian sekaligus meningkatkan nilai aset wakaf.
Seperti disebutkan di atas, tugas Badan Wakaf Mesir adalah mewakili kementerian wakaf dalam mengelola aset wakaf untuk mendapatkan pendapatan yang optimal.