• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENGELOLAAN SAWAH WAKAF DI DESA BUMIHARJO BATANGHARI LAMPUNG TIMUR

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "STRATEGI PENGELOLAAN SAWAH WAKAF DI DESA BUMIHARJO BATANGHARI LAMPUNG TIMUR "

Copied!
99
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada, peneliti kemudian mengajukan rumusan masalah yaitu bagaimana strategi pengelolaan wakaf sawah di desa Bumiharjo, Batanghari, Lampung Timur?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dalam hal ini peneliti ingin melaporkan sesuatu yang terkini tentang strategi pengelolaan wakaf sawah di desa Bumiharjo, Batanghari, Lampung Timur. Martoyin mengatakan wakaf di desa Bumiharjo Batanghari, Lampung Timur, dikelola oleh juru kunci Masjid Nurul Hidayah. Strategi pengelolaan wakaf sawah di desa Bumiharjo Batanghari Lampung Timur menggunakan strategi pengelolaan wakaf yang sudah profesional.

Peneltian Relevan

LANDASAN TEORI

Sistem Manajemen Pengelolaan Wakaf

Secara kelembagaan, untuk mengelola benda wakaf agar lebih produktif maka yang pertama dilakukan adalah membentuk suatu badan atau lembaga yang khusus mengelola wakaf dan bersifat nasional, dalam hal ini Indonesia sudah memilikinya dengan nama Badan Wakaf Indonesia (BWI). Manajemen operasional, yaitu batasan atau garis kebijakan dalam pengelolaan wakaf untuk menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat bagi kemaslahatan masyarakat secara umum. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dijelaskan bahwa dalam mengelola harta wakaf agar dapat mensejahterakan masyarakat secara umum, seorang nadzir harus profesional dalam mengembangkan potensi wakaf dengan memiliki pengelolaan yang baik dan khusus menyasar masyarakat yang membutuhkan (miskin), untuk menarik minat wakif untuk menyumbangkan sebagian dari kekayaannya, transparan dalam sistem keuangan, seorang nadzir harus memiliki laporan dalam bentuk setiap bulan.

Prinsip Manajemen Pengelolaan Harta Benda Wakaf

Dalam pengambilan keputusan harus didasarkan pada pertimbangan berbagai pihak yang terkait dengan pengelolaan harta benda wakaf. Efektif dalam arti pengelolaan harta benda wakaf dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kepentingan masyarakat dari berbagai kelompok dan strata sosial. Efisiensi dalam arti pendayagunaan hasil pengelolaan harta wakaf dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga tidak terjadi pemborosan.

Wakaf

  • Dasar Hukum Wakaf
  • Rukun dan Syarat Wakaf
  • Macam-macam Wakaf

Dalam pengelolaan harta benda wakaf, Nadzir harus memiliki rencana ke depan yang lebih jelas agar harta benda wakaf yang dikelolanya dapat berkembang. Dari penjelasan di atas dapat dijelaskan bahwa prinsip pengelolaan harta benda wakaf sangat erat kaitannya dengan tanggung jawab nadzir dalam menjalankan tugas dan wewenangnya guna mencapai tujuan wakaf untuk kesejahteraan umum. Pendapat mazhab lain sama dengan mazhab ketiga, namun berbeda dalam hal kepemilikan benda wakaf yaitu menjadi milik mauquf alaih (yang mendapatkan wakaf), meskipun mauquf alaih tidak berhak atas melakukan perbuatan apapun terhadap benda wakaf, baik dijual maupun dihibahkan.

Menurut Himpunan Hukum Islam (KHI), wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau sekelompok orang atau badan hukum yang memisahkan sebagian hartanya dan melembagakannya untuk selama-lamanya untuk kepentingan ibadah dan keperluan umum lainnya sesuai dengan dengan ajaran Islam. Wakaf adalah perbuatan hukum seorang wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian hartanya untuk dipergunakan selama-lamanya atau untuk jangka waktu tertentu. Pada dasarnya fasilitas wakaf dapat bermanfaat bagi orang lain dan yang terpenting adalah bagaimana wakaf dilaksanakan dengan baik dan benar.

Syarat wakif perseorangan adalah dewasa, berakal sehat, tidak menutup kemungkinan untuk melakukan perbuatan hukum, dan menjadi pemilik yang sah atas harta benda wakaf. Wakaf bertujuan untuk menggunakan benda wakaf sesuai dengan fungsinya, dan fungsi wakaf untuk mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta wakaf untuk kepentingan ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umum. Nadzir adalah sekelompok orang atau badan hukum yang diserahi tugas untuk memelihara dan mengurus benda wakaf.32 Menurut Eri Sudewo, mantan CEO Dompet Dhuafa Republika, dari segi syarat minimal sebuah nadzir atau lembaga dari sudut pandang fikih, dapat dijelaskan sebagai berikut.

Wakaf produktif, yaitu harta wakaf yang digunakan untuk keperluan produksi, baik dalam bidang pertanian, industri, perdagangan maupun jasa yang manfaatnya bukan objek wakaf secara langsung, melainkan dari keuntungan bersih yang timbul dari pengembangan wakaf yang diberikan kepada orang yang berhak. sesuai dengan tujuan wakaf.

METODE PENELITIAN

Sumber Data

Bumiharjo Batanghari, Lampung Timur, Kepala Desa Bumiharjo yaitu Bapak Mahfud Sidiq, dan masyarakat Desa Bumiharjo yaitu Ibu Tini dan Bapak Sukamto. Pihak yang diwawancarai adalah pengurus Masjid Nurul Hidayah yaitu Bapak Martoyin, Bapak Khalil dan Bapak Sudadi, selaku Nadzir di Desa Bumiharjo, Batanghari, Lampung Timur, Camat. Data yang peneliti peroleh dari Nadzir di Desa Bumiharjo Batanghari, Lampung Timur, merupakan data kualitatif.

Di Desa Bumiharjo Batanghari Lampung Timur terdapat wakaf berupa sawah, wakaf sawah merupakan jenis wakaf produktif yang jika dikelola dengan baik akan memberikan manfaat yang lebih luas dibandingkan dengan yang konsumtif. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan Bapak. Martoyin sebagai nadzir di Desa Bumiharjo, Batanghari, Lampung Timur. Hasil wawancara dengan Kepala Desa di Desa Bumiharjo Batanghari Lampung Timur yaitu Bapak. Mahfud Sidiq, mengatakan tanah wakaf termasuk dalam pembebasan pajak namun selama ini diabaikan oleh pemerintah.

Hasil pengelolaan sawah wakaf di desa Bumiharjo digunakan untuk kepentingan pribadi, dimana hasilnya dipinjam dari masyarakat agar tidak menyampaikan tujuan wakaf untuk kemaslahatan masjid. Berdasarkan uraian yang telah peneliti uraikan pada pembahasan sebelumnya, maka peneliti menyimpulkan bahwa Strategi Pengelolaan Wakaf Sawah di Desa Bumiharjo Batanghari Lampung Timur termasuk dalam strategi pengelolaan wakaf secara profesional, dimana pengelolaan hasil wakaf disalurkan untuk kepentingan masjid. Strategi pengelolaan sawah wakaf di Desa Bumiharjo, Batanghari, Lampung Timur, harus lebih produktif, seperti produktif berupa modal usaha, hasilnya bermanfaat bagi masyarakat, khususnya masyarakat di desa Bumiharjo, Batanghari. ,Lampung Timur.

Wakaf berupa sawah di Desa Bumiharjo, Batanghari, Lampung Timur termasuk dalam kategori pengelolaan wakaf profesional, dimana pendapatannya disalurkan untuk tempat ibadah.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Strategi Pengelolaan Sawah Wakaf di Desa Bumiharjo Batanghari

Dimana biaya pengelolaan sebesar 1/8 zakat, maka dana zakat disalurkan untuk pengelolaan sawah wakaf. Selain dana zakat, masyarakat juga memberikan bantuan berupa benih, pupuk dan tenaga kerja seperti membantu menanam dan merawat sawah wakaf. Selama ini sawah wakaf hanya ditanami padi, dari hasil panen sawah wakaf dijual langsung ke agen beras dengan ketentuan harga jual yang berbeda.

Pada tahun 2015, sawah wakaf dijual ke agen yang berbeda, sehingga harga jualnya pun berbeda. Selain Bapak Martoyin, peneliti juga mewawancarai pengurus masjid yang juga najhir wakaf yaitu Bpk. Khalil yang mengatakan bahwa wakif mempercayakan ladang wakaf kepada Pak Martoyin, dimana pendapatan dari pengelolaan wakaf tersebut. ladang-ladang itu diperuntukkan bagi Masjid Nurul Hidayah. Hasil wawancara dengan Bapak Sudadi yang juga najhir wakaf mengatakan bahwa tidak ada sistem bagi hasil dalam pengelolaan sawah wakaf di desa Bumiharjo, yang ada adalah pembagian upah panen padi berdasarkan jumlah padi yang dipanen atau disebut bawon.

Menurut Bpk. Sudadia memiliki sawah wakaf yang sangat banyak, tidak jarang masyarakat di desa Bumiharjo meminjam keuntungan untuk kepentingan pribadi, seperti meminjam karena kekurangan dana untuk acara keluarga, untuk dana hajatan, biaya sekolah dan lain-lain. Selain Ibu Tini yang tidak setuju dengan hasil pengelolaan sawah wakaf yang dipinjam masyarakat, juga Bapak Tini. Sukamto yang turut andil dalam pengelolaan sawah wakaf berupa pupuk dan obat-obatan pertanian mengatakan, pinjaman awal hasil pengelolaan sawah wakaf tersebut karena pengelola wakaf atau Najir sendiri yang meminjam uang hasil wakaf tersebut. dari pengelolaan sawah wakaf. Jika hasil pengelolaan sawah wakaf diarahkan ke masjid, wakaf ini juga bisa membantu masyarakat, seperti mengambil pinjaman untuk hajatan, biaya sekolah dan lainnya.

Namun untuk bidang wakaf yang hanya digunakan untuk aspek konsumsi, dananya lebih banyak disimpan di masyarakat daripada disalurkan ke masjid karena tidak ada jangka waktu pinjaman.

Analisis

Wakaf sawah merupakan salah satu jenis wakaf produktif yang apabila dapat dikelola dalam bentuk modal usaha akan lebih banyak manfaatnya, tidak hanya digunakan untuk tempat ibadah, tetapi juga dapat mencapai tujuan wakaf secara luas. sighat) dan nadzir.61 Dalam hal ini, nadzir memiliki peran sentral yaitu bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengembangan harta wakaf, sehingga di tangan nadzir apakah harta wakaf dikembangkan atau tidak. Seperti wakaf yang dialihkan untuk kepentingan membangun masjid, sekolah, jembatan, rumah sakit, panti asuhan dll. wakaf menjadi produktif. Tujuan wakaf yang luas secara teori digunakan, selain digunakan untuk sarana ibadah, juga untuk sarana dan kegiatan pendidikan dan kesehatan, bantuan fakir miskin, anak terlantar, yatim piatu, beasiswa, kemajuan dan peningkatan ekonomi umat, serta untuk kemajuan dan kesejahteraan umum lainnya yang tidak bertentangan dengan syariat dan peraturan perundang-undangan.63 Namun wakaf di Desa Bumiharjo hanya diperuntukkan untuk sarana ibadah, sehingga sebagian besar tujuan wakaf belum tercapai.

Wakaf sawah di Desa Bumiharjo merupakan jenis wakaf yang produktif dalam kategori pengelolaan wakaf secara profesional. 63 Mardani, Fiqh Muamalah., hal 362. . dikelola secara optimal, seperti produktif dalam bentuk modal usaha, maka manfaatnya akan lebih banyak dan secara luas dapat mencapai tujuan wakaf. Wakaf produktif, yaitu harta benda wakaf yang digunakan untuk keperluan produksi, baik pertanian, industri, perdagangan maupun jasa, yang manfaatnya bukan objek wakaf secara langsung, melainkan dari keuntungan bersih yang timbul dari pengembangan wakaf yang diberikan kepada orang yang berhak. Namun tujuan wakaf 64 Wakaf di Desa Bumiharjo tidak dikelola dalam bentuk modal usaha, lebih banyak digunakan untuk kebutuhan konsumtif masyarakat seperti peminjaman untuk biaya festival, biaya sekolah dan lain-lain. Wakaf di Desa Bumiharjo termasuk dalam pengelolaan yang profesional-produktif, dimana hasil pengelolaannya disalurkan untuk sarana ibadah, juga dapat membantu masyarakat sekitar seperti hasil pinjam dan hajatan, dana sekolah dan lain-lain.

Dalam hal ini, prinsip pengelolaan harta wakaf harus diterapkan untuk mencapai pengelolaan yang profesional-produktif, dimana prinsip tersebut adalah prinsip partisipasi, prinsip penegakan hukum, prinsip transparan, prinsip tanggap, prinsip berorientasi kesepakatan, prinsip keadilan, prinsip efisien dan efektif. , asas akuntabilitas dan asas visi strategis.66 Prinsip pengelolaan pengelolaan harta benda wakaf sangat erat kaitannya dengan tanggung jawab nadzir dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya untuk mencapai tujuan wakaf untuk kesejahteraan umum. Wakaf sawah merupakan salah satu jenis wakaf produktif yang apabila hasilnya dikelola dalam bentuk modal usaha maka manfaatnya akan lebih banyak selain untuk sarana ibadah, juga dapat mencapai tujuan wakaf secara luas. Namun pengelolaan modal risiko belum diterapkan pada hasil wakaf di Desa Bumiharjo, dimana hasil wakaf lebih banyak digunakan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat, seperti pinjaman untuk dana partai, biaya sekolah dan lain-lain.

Dalam hal ini keberadaan wakaf telah mampu membantu masyarakat sekitar, namun sebagai kategori pengelola wakaf yang profesional, wakaf di Desa Bumiharjo belum sesuai dengan sistem pengelolaan wakaf dan prinsip pengelolaan harta benda wakaf.

PENUTUP

Saran

Nadzir hendaknya berupaya untuk lebih memaksimalkan pengelolaan untuk memperbaiki aspek pengelolaan dan keuangan agar hasil pemanfaatan sawah wakaf juga dapat terlihat baik. Siah Khosyi'ah, Perspektif Wakaf dan Hibah Fiqh Ulama dan Perkembangannya di Indonesia, Bandung: CV. Suhirman, “Prinsip Pengelolaan Pemanfaatan Tanah Wakaf Untuk Kesejahteraan Masyarakat”, Vol.4, No. Denpasar: Jurnal Magister Hukum Udayana, 2015.

Referensi

Dokumen terkait

Pasal 11 Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf, menerangkan bahwa naz}i>r mempunyai tugas, yaitu pengadaan administrasi harta benda wakaf, pengelolaan dan pengembangkan