PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan persentase sebesar 57,83% menunjukkan bahwa minat belajar siswa di kelas VIII IPS kurang optimal. Peneliti melakukan observasi dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara profesionalisme guru dengan minat belajar siswa. Dan jika ada, seberapa besar hubungan profesionalisme guru dengan minat belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas VIII?
Identifikasi Masalah
Profesionalisme guru dalam kegiatan belajar mengajar akan sangat menunjang keberhasilan siswa, oleh karena itu perlu adanya profesionalisme guru yang baik dalam kegiatan belajar mengajar. Guru dalam proses belajar mengajar tidak lepas dari karakteristik siswa yang berbeda-beda, suatu variasi yang menimbulkan berbagai jenis perilaku yang menghambat guru dalam proses belajar mengajar, hal ini berkaitan dengan karakteristik perilaku siswa baik secara individu maupun dalam kehidupan sehari-hari. kelompok. Berdasarkan hasil tinjauan pustaka dan prasurvei yang dilakukan peneliti, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, “Hubungan Profesionalisme Guru Dengan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Negeri 3 Way Bungur ".
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian Relevan
“Kemampuan Analisis dan Matematis dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Materi Larutan Buffer di SMA Negeri 4 Surakarta.” Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keahlian guru dengan prestasi belajar siswa di Jombang. 9 Adibah, “Hubungan Profesionalisme Guru Dengan Prestasi Akademik Siswa Pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pucangsimo Bandar Kedungmulyo Jombang.” Sumbula Vol.2 No.2 (Desember 2017).
LANDASAN TEORI
Minat Belajar
- Pengertian Minat Belajar
- Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar
- Indikator Minat Belajar
Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Mata Pelajaran IPS SMP Negeri 3 Way Bungur Tahun 2021. 10 Avelius Dodunias Sore, Nunung Suprianti, dan Yulia Suriyanti, “Hubungan Kompetensi Profesional Guru Ekonomi Dengan Kinerja Belajar Siswa di SMA Negeri 01 Kelam Permai.” Jurkami Vol.5 No.1 (April 2020). Berdasarkan penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar, maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu (faktor internal) dan faktor yang berasal dari luar individu (faktor eksternal).
Profesionalisme Guru
- Pengertian Profesionalisme Guru
- Hakikat Guru
- Kompetensi Profesionalisme Guru
- Indikator Profesionalisme Guru
- Ciri-Ciri Guru Profesional
- Kriteria Guru Profesional
Dari kutipan di atas dapat dipahami bahwa guru yang profesional adalah guru yang menguasai masalah-masalah belajar mengajar. Pengertian guru yang sering kita dengar adalah guru adalah orang yang patut dikagumi dan ditiru, dalam artian orang yang mempunyai kharisma atau kewibawaan oleh karena itu patut ditiru dan ditiru. Seorang guru yang mempunyai kompetensi pedagogik minimal telah menguasai ilmu pendidikan (landasan pendidikan) di samping menguasai bidang studi yang dikuasainya, menguasai metode pembelajaran dan menguasai berbagai pendekatan pembelajaran.
Kajian Pendidikan IPS
Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara profesionalisme guru dengan minat siswa dalam pembelajaran mata pelajaran IPS di SMP Negeri 3 Way Bungur. Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara profesionalisme guru dengan minat siswa dalam pembelajaran mata pelajaran IPS di SMP Negeri 3 Way Bungur. Berdasarkan kerangka penelitian di atas maka hipotesis penelitiannya adalah terdapat hubungan antara profesionalisme guru dengan minat belajar siswa di SMP Negeri 3 Way Bungur.
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah teknik analisis kuantitatif untuk menguji hubungan profesionalisme guru dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 3 Way Bungur dengan menggunakan alat statistik SPSS for Windows versi 20. hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi product moment Pearson yaitu, “Terdapat hubungan yang signifikan antara profesionalisme guru dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 3 Way Bungur”. “Terdapat hubungan yang signifikan antara profesionalisme guru dengan minat siswa dalam belajar mata pelajaran IPS di SMP Negeri 3 Way Bungur.”
Pembahasan dalam penelitian ini akan mendeskripsikan hubungan profesionalisme guru dengan minat siswa dalam belajar mata pelajaran IPS di SMP Negeri 3 Way Bungur. “Terdapat hubungan yang signifikan antara profesionalisme guru dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 3 Way Bungur.” Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Hubungan Profesionalisme Guru dengan Minat Siswa Belajar Mata Pelajaran IPS di SMP Negeri 3 Way Bungur”.
Jadi dapat disimpulkan hipotesis Ha (hipotesis alternatif) yang diajukan dalam penelitian ini diterima yang berarti “terdapat hubungan yang signifikan antara keahlian guru dengan minat siswa dalam belajar IPS di SMP Negeri 3 Way Bungur”.
Hubungan Antara Profesionalisme Guru Dengan Minat Belajar
Kerangka Konseptual Penelitian
- Kerangka Berpikir
- Paradigma
Dalam penelitian, penulis memerlukan suatu kerangka untuk mengonsep penelitian agar lebih terstruktur dan mudah dipahami. Kerangka tersebut merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang didefinisikan sebagai masalah penting. Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat memahami bahwa kerangka konseptual adalah suatu konsep yang mempunyai hubungan antara konsep yang satu dengan konsep yang lain, kemudian diidentifikasi permasalahan hubungan antara konsep-konsep tersebut.
Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah “jika profesionalisme guru mendukung maka minat belajar siswa meningkat, sebaliknya jika profesionalisme guru rendah maka minat belajar siswa menurun”. Dapat dipahami bahwa paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antar variabel yang akan diteliti, yang juga mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang ingin dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenisnya. dan jumlah hipotesis serta teknik analisis yang akan digunakan 31 Kategori paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma sederhana.
Hipotesis Penelitian
Ha menunjukkan dua variabel mempunyai hubungan, sedangkan Ho menunjukkan dua variabel tidak mempunyai hubungan.
METODOLOGI PENELITIAN
- Rancangan Penelitian
- Variabel dan Definisi Operasional Variabel
- Definisi Konseptual Variabel
- Definisi Operasional Variabel
- Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
- Populasi
- Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
- Teknik Pengumpulan Data
- Angket/Kuisioner
- Dokumentasi
- Instrumen Penelitian
- Rancangan Instrumen
- Pengujian Instrumen
- Teknik Analisis Data
- Uji Prasyarat (Asumsi Klasik)
- Analisis Korelasi Pearson Product Moment
- Uji Hipotesis Penelitian
Variabel bebas (X) adalah profesionalisme guru, sedangkan variabel terikat (Y) adalah minat belajar siswa. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagian siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Way Bungur yang berjumlah 46 siswa. Dalam penelitian ini angket disebarkan secara langsung yang terdiri dari beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan topik penelitian yaitu hubungan profesionalisme guru dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
Dokumentasi adalah catatan atau hasil karya seseorang terhadap sesuatu yang telah berlalu, yang dapat berupa teks tertulis, artefak, gambar, atau foto.” 45 Jadi dapat dipahami bahwa dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi berupa dokumen atau catatan di SMP Negeri 3 Way Bungur. Sedangkan teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik Analisis Korelasi Pearson Product Moment yang digunakan untuk mencari hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) serta datanya berupa interval dan rasio. Berikut urutan nama pimpinan SMP Negeri 3 Way Bungur, nama-nama tersebut dikutip dari dokumentasi bagian TU SMP Negeri 3 Way Bungur.
Teknik korelasi yang digunakan untuk menguji validitas soal pada penelitian ini adalah korelasi Product Moment dengan program SPSS For Windows Versi 20 dengan cara membandingkan nilai dan skor. Uji linearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel profesionalisme guru dengan minat belajar siswa secara linier atau tidak. Berdasarkan hasil penelitian data yang diperoleh peneliti dari penelitian ini terdapat bukti empiris bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara profesionalisme guru dengan minat siswa dalam belajar IPS di SMP Negeri 3 Way Bungur.
Teknik analisis yang digunakan dalam pengolahan data pada penelitian ini adalah teknik analisis korelasi product moment Pearson.
PEMBAHASAN
Deskripsi Objek Penelitian
- Profil SMP Negeri 3 Way Bungur
- Visi, Misi dan Tujuan SMP Negeri 3 Way Bungur
- Pengelola SMP Negeri 3 Way Bungur
- Daftar Jumlah Guru SMP Negeri 3 Way Bungur
- Data Jumlah Siswa SMP Neger 3 Way Bungur
SMP Negeri 3 Way Bungur terletak di Jalan Melati No. 06 Kali Pasir, Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur dengan kode pos, didirikan pada tahun 2007, sekolah ini didirikan oleh pemerintah desa Kalipasir. Kepala Sekolah : Noveria Valentina, S.Pd, M.M.Pd Kepala Bidang Kurikulum : I Wayan Wiarsana, S.Pd, M.M Kepala Tata Usaha : Binti Solikha, S.Kom. Pengelola Perpustakaan : Sri Hastutiningsih, S.Pd Ketua Pramuka : Nur Rokhim, S.Pd Ketua OSIS : Susi Wahyuti, S.Pd Pemimpin Rohani : Muaddin, S.Pd Pelatih UKS : Ariyanti, S.Pd Pelatih Sepak Bola : Anggi Ristanto , S.Pd Wali Kelas VII -1 : Ariyanti, S.Pd.
Deskripsi Data Penelitian
- Uji Instrumen Penelitian
- Uji Prasyarat (Asumsi Klasik)
- Analisis Korelasi Pearson Product Moment
- Uji Hipotesis Penelitian
Tujuan uji reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dipercaya atau diandalkan. Berdasarkan kedua tabel keluaran statistik reliabilitas di atas, terlihat bahwa hasil uji reliabilitas yang terdiri dari 10 pertanyaan untuk variabel tersebut dapat dikatakan reliabel. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian ini adalah data yang berdistribusi normal, dalam penelitian ini dilakukan uji normalitas dengan membandingkan sig.
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan metode Kolmogorov Smirnov diperoleh nilai signifikansi uji normalitas sebesar 0,849 dimana nilai tersebut > 0,05. Berdasarkan hasil uji linearitas seperti pada tabel diatas diketahui nilai Sig Deviasi dari Linearitas sebesar 0,492. Disebut korelasi product moment karena koefisien korelasinya diperoleh dengan mencari perkalian momen dari variabel-variabel yang berhubungan. Syarat penggunaan korelasi product moment Pearson adalah:
Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson product moment di atas diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,323 dengan signifikansi sebesar 0,029. Tanda koefisien korelasi dari hasil analisis data ini adalah positif, menunjukkan bahwa hubungannya searah. Apalagi untuk mengetahui derajat keeratan hubungan antar variabel
Dari hasil perhitungan diatas diketahui variabel tersebut
Pembahasan
- Pembahasa Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dipahami bahwa profesionalisme guru erat kaitannya dengan minat belajar siswa. Jelaslah bahwa semakin profesional seorang guru dalam mengajar, maka akan semakin besar pula minat belajar siswa. Namun minat belajar siswa dapat ditentukan oleh faktor-faktor lain seperti: faktor lingkungan belajar, faktor keluarga, faktor kecerdasan siswa, serta beberapa faktor lain, baik yang berasal dari dalam maupun luar diri siswa. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa betapapun besarnya usaha yang dilakukan guru, faktor pendorong berupa semangat siswa turut menentukan keberhasilan guru dalam meningkatkan minat belajar siswa.
Hasil pengolahan data menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel X (Keahlian Guru) dengan variabel Y (Minat Belajar Siswa). Memberikan semangat dan motivasi kepada siswa untuk menyelesaikan proses pembelajaran, karena hal ini dapat mempengaruhi minat siswa untuk menyelesaikan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang profesional. Jadi, jika siswa antusias belajar maka kebiasaan belajar siswa akan tinggi, dan jika kebiasaan belajar siswa tinggi maka akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
Bagi kepala sekolah sebagai investasi dalam proses pembinaan dan kemampuan dewan pengajar dalam menjadikan pembelajaran lebih profesional karena akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Bagi penelitian selanjutnya, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kami berharap dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk memperjelas derajat hubungan antara keahlian guru dengan minat belajar siswa. “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Perhatian Orang Tua, dan Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Mahasiswa SMK Kesehatan Kota Tangerang”.
Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dengan metode problem based learning (PBL) pada topik regulasi sepeda motor bensin untuk kelas
PENUTUP
Kesimpulan
Kemudian dilakukan pengolahan data penelitian yang diawali dengan pengujian instrumen penelitian, disertai uji validitas dan reliabilitas. Setelah itu dilanjutkan uji prasyarat (uji normalitas dan uji linieritas) guna melanjutkan pengolahan data pada analisis korelasi product moment Pearson. Dari hasil analisis product moment diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,323 dengan signifikansi 0,029 termasuk dalam kategori “lemah atau rendah” dengan rentang nilai 0,20-0,40.
Saran