LAPORAN KEMAJUAN
PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI
SIFAT FUNGSIONAL CAMPURAN KEDELAI DAN RUMPUT LAUT DITINJAU DARI EFEK HIPOGLIKEMIK DAN HIPOKOLESTEROLEMIK SECARA IN VIVO
Tahun ke – 2 dari rencana 2 tahun
TIM PENGUSUL
1. Prof. Dr. Ir. I Ketut Suter, M.S. /0010125007 2. Ni Luh Ari Yusasrini, S.TP., M.P./ 0004037802 3. Ir. Ni Made Yusa, M.Si /0031125749
UNIVERSITAS UDAYANA
JUNI 2015
RINGKASAN
Diabetes mellitus merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat dunia pada saat ini. Pengendalian tingginya kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus sangatlah penting untuk menghindari komplikasi yang lebih lanjut. Melalui diet yang cukup, aktivitas fisik yang sesuai, penggunaan bahan yang bersifat hipoglikemik dan keseimbangan asupan makronutrien dan mikronutrien diharapkan dapat tetap menjaga konsentrasi glukosa darah pada level normal atau mendekati normalnya dan dapat mencapai serum lipid yang optimal. Untuk itu maka mulai dipikirkan penggunaan berbagai jenis bahan pangan yang bersifat hipoglikemik dalam managemen diet penderita diabetes mellitus.
Kedelai dan rumput laut merupakan jenis bahan pangan yang mengandung protein dan serat tinggi serta sangat bermanfaat bagi kesehatan. Penelitian tahap I tahun 2014 telah membuktikan bahwa diet campuran kedelai dan rumput laut bersifat hipoglikemik pada tikus diabetes injeksi alloxan (Suter et al., 2014). Oleh karena itu diupayakan pengembangan pangan fungsional berbasis kedua jenis bahan pangan tersebut agar bisa dikonsumsi oleh penderita penyakit degeneratif khususnya diabetes mellitus.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengembangkan pangan fungsional berbasis kedelai dan rumput laut untuk bisa digunakan sebagai pangan diet bagi penderita diabetes mellitus, sedangkan tujuan khusus dari penelitian lanjutan tahap II tahun 2015 adalah mengetahui efek hipokolesterolemik diet campuran kedelai dan rumput laut secara in vivo.
Dari informasi ini nantinya diharapkan bisa digunakan sebagai acuan dalam penyusunan menu diet berbahan baku kedelai dan rumput laut bagi penderita diabetes mellitus.
Kedelai yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu kedelai varietas lokal, sedangkan rumput laut yang digunakan yaitu dari spesies Eucheuma cottoni. Penggunaan rumput laut jenis ini didasarkan pada pertimbangan bahwa spesies tersebut banyak dibudidayakan oleh petani lokal yang ada di Bali dan memiliki kandungan serat lebih tinggi jika dibandingkan spesies yang lainnya. Persiapan yang dilakukan pada tahap pertama diantaranya pembuatan tepung kedelai dan tepung rumput laut, pembuatan pakan standar dan pakan perlakuan dan dilanjutkan dengan pengujian bioassay menggunakan hewan coba yang diabetes hiperkolesterolemik. Analisis yang dilakukan meliputi analisis proksimat, pada tepung kedelai, dan tepung rumput laut, serta analisis yang dilakukan meliputi analisis gula darah, total kolesterol, HDL dan LDL kolesterol, trigliserida darah, penimbangan berat tikus dan pengamatan konsumsi pakan. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan kedelai dan rumput laut sebagai pangan fungsional khususnya untuk terapi diet penderita diabetes mellitus.
Hasil penelitian sementara menunjukkan bahwa tepung kedelai mempunyai kandungan protein sebesar 29,97 % sedangkan tepung rumput laut mempunyai kandungan protein yaitu 5,73 %. Komposisi terbesar dari rumput laut spesies E. Cottoni adalah karbohidrat yaitu sebesar 62,54 %. Bervariasinya komposisi gizi pada kedelai dan karbohidrat bisa disebabkan oleh perbedaan varietas dan kondisi pertumbuhannya.
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan rahmat-Nyalah laporan kemajuan penelitian ini bisa diselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan ini berjudul ” SIFAT FUNGSIONAL CAMPURAN KEDELAI DAN RUMPUT LAUT DITINJAU DARI EFEK HIPOGLIKEMIK DAN HIPOKOLESTEROLEMIK SECARA IN VIVO. Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
1. Rektor Universitas Udayana selaku pemberi dana penelitan, dan Dekan Fakultas Teknologi Pertanian atas ijin penelitian dan fasilitas yang diberikan
2. Staf Laboratorium Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana dan Laboratorium Biosain dan Bioteknologi Universitas Udayana atas segala bantuannya.
Akhir kata penulis menyadari bahwa tidak ada gading yang tak retak, oleh karena itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Denpasar, Juni 2014 Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ………. i
HALAMAN PENGESAHAN ……….. ii
RINGKASAN ... iii
PRAKATA ... iv
DAFTAR ISI ………. v
DAFTAR TABEL……… vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB 1. PENDAHULUAN ………... 1
1.1. Latar Belakang ………... 1
1.2. Masalah dan Tujuan ………... 3
1.3.Urgensi (keutamaan) Penelitian ………... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ……….. 6
2.1. DiabetesMellitus ……… 6
2.2. Manajemen Diet Diabetes Mellitus ……… 7
2.3. Kedelai ……… 7
2.4. Rumput Laut ………... 9
BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ... 10
3.1. Tujuan Penelitian ... 10
3.2. Manfaat Penelitian ... 10
BAB 4. METODE PENELITIAN ……… 11
4.1. Bahan dan Peralatan ………... 11
4.2. Pelaksanaan Penelitian ……… 12
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN………... 17
5.1. Analisis Proksimat ... 17
5.2. Bioassay ... 18
BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ... 19
BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN ... 21
DAFTAR PUSTAKA ………... 22
LAMPIRAN– LAMPIRAN ………. 25
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Komposisi pakan standar ... ... 12 Tabel 2. Hasil analisis proksimat tepung kedelai tepung rumput laut ... 17 Tabel 3. Komposisi pakan standar dan pakan perlakuan ... 17
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram alir penelitian ... 11 Gambar 2. Prosedur bioassay ... 14 Gambar 3. Aklimatisasi hewan coba ... 18
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Personalia tenaga peneliti ... 25
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Penyakit diabetes mellitus kini telah menjadi penyakit epidemik. Berbagai survei menunjukkan bahwa penderita diabetes mellitus selalu meningkat dari tahun ke tahun.
Diperkirakan bahwa pada tahun 2030 jumlah penderita diabetes mellitus di dunia mencapai 366 juta (Hartati, 2007). Di Indonesia sendiri, jumlah penderita diabetes mellitus juga mengalami peningkatan dan pada tahun 2025 diperkirakan akan mencapai 12,4 juta pasien.
Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik dimana terjadi gangguan pengambilan gula darah oleh sel atau jaringan. Gangguan kesehatan yang timbul biasanya ditandai dengan polyurea, polydipsia, polyphagia dan penurunan berat badan meskipun nafsu makan bertambah. Kadar gula darah puasa biasanya lebih dari 140 mg/dL.
Pengendalian tingginya kadar glukosa darah dari penderita diabetes mellitus sangatlah penting untuk menghindari komplikasi yang lebih lanjut. Secara umum pengendalian konsentrasi glukosa darah dilakukan melalui terapi medis dan nutrisi. Menurut American Diabetes Association (2006), tujuan khusus terapi medis dan nutrisi bagi penderita diabetes mellitus adalah untuk mencapai dan mengontrol glukosa darah pada kondisi normal atau mendekati kondisi normalnya (melalui diet yang cukup, aktivitas fisik yang sesuai, penggunaan agent yang bersifat hipoglikemik), pencapaian level serum lipid yang optimal, mencapai dan memelihara berat badan yang optimal, mencegah timbulnya komplikasi yang kemungkinan disebabkan oleh penyakit diabetes mellitus, dan menyeimbangkan asupan antara makronutrien dengan mikronutrien. Namun, terapi medis pada penderita diabetes mellitus terkadang menimbulkan efek yang tidak diinginkan. Untuk mengantisipasi hal tersebut mulai dipikirkan penggunaan berbagai jenis bahan pangan yang bersifat hipoglikemik dalam managemen diet penderita diabetes mellitus.
Kedelai merupakan salah satu jenis bahan pangan yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pangan diet. Selain karena harganya yang tidak terlalu mahal, kedelai juga mengandung zat gizi yang sangat baik untuk kesehatan. Kedelai mengandung karbohidrat, protein, lemak dan mineral seperti fosfor, kalsium, tembaga, kalium, besi dan seng (Garcia, 1998). Protein kedelai juga dilaporkan sangat baik untuk penderita diabetes. Zuheid (1998) menunjukkan bahwa kedelai mempunyai potensi untuk digunakan sebagai makanan fungsional bagi penderita diabetes yang tidak tergantung insulin karena sifat hipoglikemiknya. Efek hipoglikemik dari protein kedelai terbukti dapat menurunkan kadar
gula darah tikus diabetes (Dwiana, 2000). Selain itu pada tikus yang diberi diet protein kedelai terjadi peningkatan konsentrasi insulin plasma (Iritani et al., 1997).
Selain kedelai, rumput laut juga mulai banyak menarik perhatian belakangan ini.
Rumput laut mengandung berbagai macam nutrisi penting serta mengandung senyawa bioaktif yang sangat bermanfaat bagi kesehatan (MacArtain et al., 2007). Kandungan seratnya yang tinggi yaitu berkisar antara 25 –75 % (Lahaye, 1991) sangat berguna terutama bagi mereka penderita hiperlipidemia (Murata et al., 1999), sehingga akan menguntungkan pula bagi penderita diabetes mellitus. Kim et al., (2008) melaporkan bahwa pasien diabetes mellitus yang diberi suplemen dalam bentuk tablet yang mengandung rumput laut dapat menurunkan glukosa darah puasa dan posprandial, trigliserida serum, meningkatkan HDL kolesterol dan meningkatkan aktivitas enzim antioksidan.
Berbagai spesies rumput laut dapat dijumpai di perairan Indonesia, namun tidak semua dari spesies tersebut dibudidayakan. Spesies yang telah banyak dikembangkan yaitu dari jenis Eucheuma cottoni. Menurut Herpandi et al., (2006), perbedaan spesies, tempat hidup dan umur panen dari rumput laut tersebut akan mempengaruhi komposisi gizi rumput laut. Spesies E. cottoni, memiliki kandungan serat 64,43 % dan lebih tinggi dari spesies Gelidium sp. dan Sargasum sp. yang memiliki kandungan serat berturut –turut 53,05 % dan 56,00 %.
American Diabetes Association (ADA) merekomendasikan agar penderita diabetes mengkonsumsi total serat 20–35 g/hari yang berasal dari serat larut maupun serat tidak larut.
Dilaporkan juga bahwa diet tinggi serat dapat menurunkan glukosa darah dan level lipid pada pasien diabetes mellitus tipe 2 (McIntos et al., 2001, Kim et al., 2008). Peneliti lain melaporkan bahwa diet yang mengandung serat dalam bentuk natrium alginate dalam dosis kecil dapat menurunkan respon glukosa posprandial dan insulin dan pada pasien diabetes mellitus (Torsdotir et al., 1991).
Berdasarkan informasi tersebut di atas, maka kedelai dan rumput laut memiliki prospek yang sangat bagus untuk dikembangkan sebagai pangan fungsional. Pengembangan produk atau jenis olahan berbahan baku kedelai dan rumput laut sangat perlu dilakukan terutama untuk mereka yang mempunyai kebutuhan pangan khusus seperti penderita diabetes mellitus. Oleh karena itu tujuan umum dari penelitian ini adalah mengembangkan pangan fungsional berbasis kedelai dan rumput laut untuk bisa digunakan sebagai pangan diet bagi penderita diabetes mellitus. Penelitian tahap I tahun 2014 telah menunjukkan bahwa diet campuran kedelai dan rumput laut terbukti bersifat hipoglikemik pada hewan coba yang diinduksi diabetes (Suter et al., 2014). Oleh karena itu target khusus yang ingin dicapai pada
penelitian lanjutan tahap II tahun 2015 adalah mendapatkan informasi ilmiah tentang efek hipokolesterolemik diet campuran kedelai dan rumput laut secara in vivo (pada hewan coba diabetes hiperkolesterolemik).
Kedelai yang dipergunakan adalah varietas lokal dan spesies rumput laut yang digunakan yaitu Eucheuma cottoni. Pemilihan jenis rumput laut ini adalah berdasarkan pertimbangan bahwa rumput laut tersebut telah banyak dibudidayakan oleh petani lokal dan memiliki kandungan serat yang tinggi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi masyarakat mengenai pemanfaatan kedelai dan rumput laut untuk terapi diet dan pencegahan penyakit diabetes mellitus.
1.2. Masalah dan tujuan
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut di atas, maka masalah utama yang ingin dibahas dalam penelitian ini adalah apakah diet campuran kedelai dan rumput laut pada tikus diabetes hiperkolesterolemik mempunyai efek hipokolesterolemik ?
Untuk menjawab permasalahan tersebut di atas, maka dilakukan percobaan secara in vivo pada hewan coba dengan tujuan umum dari penelitian ini adalah mengembangkan pangan fungsional berbasis kedelai dan rumput laut untuk bisa digunakan sebagai pangan diet bagi penderita diabetes mellitus, sedangkan tujuan khusus dari penelitan ini adalah mengetahui efek hipokolesterolemik diet campuran kedelai dan rumput laut pada tikus diabetes hiperkolesterolemik.
1.3. Urgensi (keutamaan) penelitian
Perubahan pola konsumsi masyarakat yang cenderung mengkonsumsi pangan tinggi lemak dan karbohidrat namun rendah serat memicu semakin meningkatnya prevalensi penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus. Diperkirakan pasien diabetes mellitus selalu meningkat dari tahun ke tahun.
Penderita diabetes mellitus apabila tidak mendapat penanganan yang baik cenderung akan mengalami komplikasi kronis maupun akut. Oleh karena itu pengendalian konsentrasi glukosa darah sangat penting dilakukan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah melalui terapi diet. Menurut Marsono (2002) melalui pengelolaan diet yang benar dan pemilihan makanan yang sesuai merupakan langkah yang tepat dalam mencegah penyakit diabetes mellitus. Penderita diabetes mellitus dianjurkan untuk mengkonsumsi karbohidrat kompleks dan serat, dengan membatasi gula-gula sederhana seperti glukosa dan sukrosa. American
30-38 % dari total kalori berupa lemak dengan catatan agar asam lemak jenuh dikurangi 10 % dari total kalori dan asam lemak tidak jenuh disarankan untuk ditingkatkan 10 % dari total kalori, sedangkan 12 % - 20 % dari total kalori penderita harus berupa protein. Penderita juga harus mengkonsumsi total serat 20 – 35 g/hari yang berasal dari serat larut maupun serat tidak larut.
Dalam terapi diet penderita diabetes mellitus serat pangan memainkan peranan yang sangat penting karena dapat menurunkan glukosa darah dan level lipid. Serat larut dapat membantu memperbaiki kontrol glikemik melalui mekanisme penundaan pengosongan lambung, menurunkan kecepatan absorpsi glukosa dan menurunkan level insulin plasma.
Respon ini juga akan memberikan kontribusi terhadap penurunan lipid darah (McIntos et al., 2001). Selain serat, keberadaan protein dalam bahan pangan turut memegang andil dalam pemeliharaan level konsentrasi glukosa darah penderita diabetes mellitus. Pemberian hipoglikemik agent secara oral dan intake protein yang cukup dilaporkan dapat memperbaiki metabolisme karbohidrat, lemak dan protein pada penderita DM (Gougeon et al., 2000).
Pemberian asam amino bebas dan campuran protein dilaporkan dapat meningkatkan sekresi insulin pada pasien DM tipe 2 (van Loon et al., 2003). Namun demikian, tidak semua protein pada bahan pangan menunjukkan sifat mampu memacu sekresi insulin. Demikian juga halnya dengan serat pangan, dimana bahan pangan yang mengandung serat larut lebih potensial di dalam menurunkan konsentrasi glukosa darah. Oleh karena itu dalam penyusunan diet pasien DM perlu mempertimbangkan hal tersebut diatas.
Kedelai dan rumput laut merupakan contoh bahan pangan sumber protein dan serat larut yang bisa digunakan sebagai komponen utama dalam terapi diet penderita diabetes mellitus. Penelitian menunjukkan bahwa kedelai baik dalam bentuk mentah maupun dikukus menunjukkan sifat hipoglikemik (Zuheid, 1998) dan kandungan asam amino arginin yang lebih banyak mampu meningkatkan konsentrasi insulin plasma (Iritani et al., 1997). Protein pada kedelai juga dilaporkan lebih bersifat hipokolesterolemik jika dibandingkan dengan protein kasein, sehingga kedelai sangat potensial untuk dikembangkan sebagai pangan fungsional. Selain kedelai, peran rumput laut bagi kesehatan juga mulai diperhitungkan.
Kandungan serat yang tinggi pada rumput laut terbukti efektif menurunkan kolesterol darah pada penderita hiperlipidemia.
Mengingat kedelai dan rumput laut mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi pangan fungsional, maka ingin dikembangkan pangan fungsional berbasis kedelai dan rumput laut untuk konsumsi penderita diabetes mellitus. Penelitian tahap I tahun 2014 yang mengevaluasi bagaimana efek hipoglikemik diet campuran kedelai dan
rumput laut telah dilakukan dan ternyata bahwa diet campuran kedelai dan rumput laut bersifat hipoglikemik pada tikus diabetes injeksi alloxan (Suter et al., 2014). Pada penelitian lanjutan yaitu penelitian tahap II tahun 2015 diharapkan perpaduan sifat fungsional masing- masing komponen yang terdapat pada kedelai dan rumput laut tersebut disamping bersifat hipoglikemik juga bersifat hipokolesterolemik dan mampu memperbaiki profil lipid pada penderita diabetes mellitus.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Diabetes Millitus
Diabetes mellitus merupakan penyakit yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat yang dapat pula mempengaruhi metabolisme protein dan lemak (Kaplan et al., 1983). Diabetes biasanya ditandai dengan polyurea, polydipsia, polyphagia (tetapi terjadi penurunan berat badan), hyperglycemia, glycosuria, ketosis, acidosis dan koma (Ganong, 1990). Diabetes mellitus disebabkan karena kekurangan insulin baik relatif maupun absolut. Defisiensi insulin absolut terjadi karena degenerasi sel pankreas atau sintesis insulin yang tidak cukup, sedangkan defisiensi insulin relatif disebabkan karena produksi yang berlebihan dari hormon – hormon yang kerjanya berlawanan dengan insulin seperti Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) dan cortisol (Kaplan et al., 1983).
Dua faktor utama yang merupakan penyebab diabetes mellitus yaitu faktor genetik dan lingkungan. Faktor genetik diyakini sebagai faktor penyebab diabetes mellitus meskipun mekanismenya belum diketahui, sedangkan faktor lingkungan yang diduga sebagai pencetus diabetes mellitus yaitu usia, asupan makanan yang berlebihan, stres, obesitas, obat – obatan dan sebagainya. Stres yang berlebihan akan meningkatkan sekresi hormone glucoregulatory yang mengakibatkan peningkatan konsentrasi glukosa plasma. Glukagon dan catecholamin akan menstimulasi pembentukan glukosa dari glikogen, asam amino dan asam laktat serta menurunkan pengambilan glukosa oleh jaringan. Glukagon dan catecholamin juga akan meningkatkan proses lipolisis. Selain itu penggunaan beberapa obat seperti glucocorticoid, thiazide, phenytoin, dan sebagainya akan menurunkan sekresi dan kerja insulin (Jubiz, 1979).
Klasifikasi diabetes mellitus menurut Asdie (1990) adalah : diabetes mellitus idiopatik, diabetes gestational, gangguan toleransi glukosa, toleransi glukosa pernah abnormal, toleransi glukosa potensial abnormal dan diabetes sekunder. Diabetes mellitus idiopatik dibagi lagi menjadi 2 yaitu Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) dan Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM).
Pada diabetes tipe 1, penderita sangat tergantung pada insulin eksogen. Hal ini disebabkan oleh kerusakan selatau faktor genetik sehingga insulin tidak dapat disekresikan atau disekresikan dalam jumlah yang sangat sedikit. Diabetes tipe 1 ini pada umumnya terjadi pada mereka yang lahir dari pasangan yang mengidap penyakit diabetes juga, sedangkan pada diabetes tipe 2 penderitanya tidak tergantung pada insulin. Penyakit diabetes tipe 2 ini disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau sel kurang sensitif terhadap glukosa yang
masuk ke dalam darah. Kondisi ini pada umumnya terjadi pada mereka yang telah berusia diatas 45 tahun.
2.2. Manajemen diet diabetes mellitus
Penderita diabetes mellitus perlu mendapatkan perhatian khusus terutama dalam hal manajemen dietnya. Manajemen diet ini terutama bertujuan untuk memperbaiki kesehatan secara keseluruhan dengan memberikan nutrisi yang tepat jenis, jumlah dan jadwalnya.
Sehingga penderita dibetes mellitus tetap dapat mempertahankan kadar glukosa darah yang mendekati normal dan dapat mencegah berkembangnya komplikasi kronis yang mungkin timbul. Oleh karena itu perlu diketahui kebutuhan kalori setiap penderita sehingga dimungkinkan untuk memilih jenis bahan pangan apa saja yang cocok digunakan dalam susunan menunya.
Penderita diabetes militus disarankan untuk memilih bahan pangan yang memiliki nilai IG rendah karena akan menaikkan glukosa darah potsprandial dengan lambat. Selain itu dianjurkan untuk membatasi konsumsi gula sederhana seperti glukosa dan sukrosa.
Sebaliknya bahan pangan yang mengandung karbohidrat kompleks dan serat bisa menjadi pilihan karena dapat menekan tingginya kenaikan glukosa postprandial (Graham et al., 1994).
Wannamethe et al., (2009) melaporkan bahwa diet yang mengandung serat rendah (kurang dari 20 g / hari) secara signifikan meningkatkan resiko diabetes mellitus. Sebaliknya dilaporkan bahwa diet dengan kandungan serat yang tinggi dihubungkan dengan pengurangan resiko inflamasi (Wannamethee et al., 2009) serta secara nyata dapat memperbaiki kontrol glikemik pada pasien diabetes mellitus tipe 2 (Chandalia et al., 2000). Mekanisme yang bisa menjelaskan tentang pengaruh konsumsi serat terhadap penurunan kadar glukosa darah adalah melalui mekanisme pembentukan gel sehingga mengakibatkan penundaan pengosongan lambung, dan pada akhirnya menurunkan kecepatan absorpsi glukosa dan level insulin plasma, sedangkan peranan serat dalam menurunkan level lipid darah yaitu melalui mekanisme penundaan pengosongan lambung dan menghambat biosintesis kolesterol di dalam hati.
2.3. Kedelai
Kedelai (Glycine max) merupakan salah satu bahan pangan yang telah banyak dikenal dan dikonsumsi masyarakat. Meningkatnya perhatian dunia terhadap kedelai disebabkan karena selain secara ekonomi harganya murah, kedelai juga mengandung zat gizi
dan sangat baik untuk kesehatan terutama untuk mencegah kanker hati, obesitas, hiperkolesterolemia, diabetes mellitus dan osteoporosis.
Komposisi kimia kedelai sangat bervariasi tergantung varietas dan kondisi pertumbuhannya. Selain itu komposisi kimia kedelai juga sangat dipengaruhi oleh cara pengolahan yang digunakan dan ada tidaknya penambahan nutrien yang lain. Komposisi kedelai terdiri dari 40 % protein, 20 % lipid, 35 % karbohidrat dan 5 % abu (Snyder et al., 1987). Selain itu kedelai juga mengandung mineral seperti fosfor, kalsium, tembaga, kalium, besi dan seng (Garcia, 1998).
Kandungan protein pada kedelai dapat ditingkatkan sampai diatas 50 % dengan menghilangkan konstituen yang lain pada kedelai. Konsentrat protein kedelai merupakan salah satu produk yang dapat dibuat dengan menghilangkan bagian karbohidrat terlarut.
Konsentrat protein kedelai mengandung sekitar 8,44 % karbohidrat, 61,92 % protein, 19,61
% lemak, 7,99 % air dan 2,73 % abu (Yusasrini, et al., 2005).
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menjawab hipotesis mengenai peran kedelai terhadap kesehatan. Protein kedelai dilaporkan lebih bersifat hipokolesterolemik jika dibandingkan dengan protein hewani. Kurowska et al., (1995), melaporkan bahwa efek hipokolesterolemik dari protein kedelai disebabkan oleh komposisi asam aminonya. Namun Poter, (1995) mencoba menjelaskan mekanisme yang bertanggung jawab terhadap sifat hipokolesterolemik protein kedelai yaitu melalui peningkatan ekskresi asam empedu, metabolisme kolesterol hepatik dan efek endokrin. Beberapa peneliti lain juga melaporkan kemungkinan pengaruh konstituen lain pada kedelai terhadap sifat hipokolesterolemiknya diantaranya asam fitat, tripsin inhibitor, saponin, fiber dan isoflavon.
Protein kedelai juga sangat baik untuk penderita diabetes sehingga sangat potensial untuk dikembangkan sebagai pangan fungsional (Zuheid., 1998). Efek hipoglikemik protein kedelai terbukti dapat menurunkan glukosa darah dan menghambat degradasi protein otot pada tikus diabetes induksi alloxan (Yusasrini et al., 2010). Menurut Zuheid et al., (2000), protein kedelai bersifat membantu penurunan gula darah melalui pemacuan pelepasan insulin oleh asam – asam amino. Adanya antitripsin pada kedelai juga memberikan dua pengaruh positif. Pengaruh yang pertama yaitu membantu merangsang sekresi insulin akibat kandungan asam amino metionin, dan pengaruh yang kedua yaitu memacu kerja pankreas untuk menghasilkan lebih banyak tripsin yang nampaknya juga memacu sekresi enzim dan hormon pankreatik lain termasuk insulin.
2.4. Rumput Laut
Rumput laut merupakan makroalga yang hidup di laut yang tidak memiliki akar, batang dan daun sejati dan pada umumnya hidup di dasar perairan dan menempel pada substrat atau benda lain. Rumput laut merupakan komoditi ekspor yang potensial untuk dikembangkan. Jenis rumput laut yang bernilai ekonomis tinggi diantaranya Eucheuma cottoni, Eucheuma spinosum, Glacilaria sp, Gelidium sp dan sebagainya (Susanto dan Saneto., 1994).
Komposisi utama pada rumput laut adalah karbohidrat yang sebagian besar berupa gum yaitu polimer polisakarida yang berbentuk serat sehingga hanya sebagian kecil saja yang dapat diserap dalam sistem pencernaan. Rumput laut juga mengandung berbagai macam komponen yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Murata et al., (1999) menunjukkan bahwa rumput laut coklat Undaria pinnatifida (wakame) mengandung sejumlah vitamin, mineral, serat dan elemen lain yang mampu meningkatkan aktivitas enzim –enzim pada jalur β oksidasi sehingga sangat baik digunakan untuk mencegah hiperlipidemia. Mengkonsumsi wakame yang dikombinasikan dengan minyak ikan juga dilaporkan akan dapat menurunkan konsentrasi trigliserida di dalam serum darah dan hati sehingga sangat baik untuk mereka yang menderita hypertriacylglycerolemia (Murata et al., 2002). Rumput laut juga telah dibuktikan mampu mencegah terjadinya penyakit jantung, hipertensi dan diabetes mellitus.
Hasil penelitian Kim et al. (2008) menunjukkan bahwa pemberian suplemen rumput laut pada penderita diabetes tipe 2 mampu mengendalikan kadar gula darah, menurunkan konsentrasi lipid dalam darah dan meningkatkan aktivitas enzim antioksidan.
Rumput laut terdiri dari berbagai spesies dan masing – masing spesies mempunyai karakteristik dan komposisi gizi yang berbeda. Spesies Himanthalia elongate dan Laminaria digitata memiliki kandungan serat yang berbeda yaitu berturut – turut 9,8 g/100 g dan 8,8 g/100 g (MacArtain et al., 2007), sedangkan spesies E. cottoni, Gelidium sp. dan Sargasum sp. memiliki kandungan serat berturut – turut 64,43 %, 53,05 % dan 56 %. Perbedaan kandungan dan komposisi serat ini juga menyebabkan spesies E. cottoni bersifat lebih hipokolesterolemik dibandingkan spesies Sargasum sp. dan Gelidium sp. (Herpandi et al., 2006).
BAB 3. TUJUAN DAN MANFAT PENELITIAN 3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengembangkan pangan fungsional berbasis kedelai dan rumput laut untuk bisa digunakan sebagai pangan diet bagi penderita diabetes mellitus, sedangkan tujuan khusus dari penelitan ini adalah : mengetahui efek hipokolesterolemik diet campuran kedelai dan rumput laut pada tikus diabetes hiperkolesterolemik.
3.2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberi informasi mengenai manfaat kedelai dan rumput laut bagi kesehatan dan hasil penelitian ini juga diharapkan bisa digunakan sebagai acuan dalam penyusunan menu diet berbahan baku kedelai dan rumput laut khususnya bagi penderita diabetes mellitus.
BAB 4. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahapan penelitian. Secara garis besar tahapan penelitian yang akan dilaksanakan dapat dilihat pada Gambar 1.
Mengacu pada penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa campuran kedelai dan rumput laut memiliki sifat hipoglikemik pada hewan coba yang diinduksi diabetes, maka penelitian ini dilanjutkan dengan penelitian tahap II yaitu pengujian sifat hipokolesterolemik campuran kedelai dan rumput laut pada hewan coba diabetes hiperkolesterolemik.
3.1. Bahan dan Peralatan
Bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu rumput laut jenis E. cottoni dan kedelai varietas lokal. Bahan lain yang digunakan yaitu pakan tikus yang mengacu pada standar yang telah ditetapkan oleh American Institut of Nutrition (AIN, 1993). Bahan untuk pakan tikus meliputi pati jagung, CMC, minyak kedelai, sukrosa, kasein (Sigma, AS), campuran vitamin dan campuran mineral (ICN Biomedical, Inc. Aurora, Ohio, Amerika).
Reagen kimia yang digunakan untuk analisis yaitu NaOH, H2SO4, asam borat, HgO, Na2SO4, HCl pekat, alloxan monohidrat (Sigma), glukosa kit dan hexan (Sigma).
Peralatan yang digunakan untuk penelitian diantaranya homogenizer, vortex, sentrifugasi kecil (Hettich EBA III), satu unit alat untuk analisis protein, satu unit alat untuk analisis lemak, grinder, blender (Philips), kandang tikus dan perlengkapannya, muffle
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian Rumput laut, kedelai dan
Konsentrat Protein Kedelai
Analisis proksimat Pengujian sifat hipoglikemik
secara bioassay Análisis gula darah, gula urin,
konsumsi pakan, berat badan
Penelitian Tahap I Penelitian Tahap II
Analisis proksimat
Pengujian sifat hipokoleserolemik secara bioassay
Análisis gula darah, HDL, LDL, total kolesterol, trigliserida darah, konsumsi
pakan, berat badan.
analitik (Sartorius), syringe injeksi, micro-hematokrite tube (Becton Dickinson & Company), mikro pipet, Kit “Blood Glucose Monitoring System”, Kit “Uriscan Glucose 1” .
3.2. Pelaksanaan penelitian
3.2.1. Pembuatan tepung kedelai dan tepung rumput laut.
Sebelum pelaksanaan bioassay, dilakukan persiapan berupa pembuatan tepung kedelai dan tepung rumput laut. Tepung kedelai dibuat dengan cara sebagai berikut : kedelai setelah disortir dilakukan pencucian selanjutnya dikeringkan sampai diperoleh kadar air kira–
kira 10 %. Kedelai yang telah kering digiling atau ditepungkan dan diayak dengan ayakan 60 mesh.
Tepung rumput laut dibuat dengan cara merendam terlebih dahulu rumput laut dalam air tawar selama 9 jam dan dilanjutkan dengan perendaman dalam larutan NaOCl 1 % selama 30 menit, selanjutnya dilakukan pengecilan ukuran dan dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari. Rumput laut yang telah kering digiling dan diayak dengan ayakan 60 mesh (Herpandi et al., 2006).
3.2.2. Pembuatan pakan standar dan pakan perlakuan.
Pakan standar dibuat dengan cara mencampurkan bahan–bahan yang mengacu pada pembuatan pakan standar menurut AIN 1993 (Reeves et al., 1993). Komposisi bahan untuk pakan standar dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi pakan standar.
Bahan Pakan standar
(g / kg) Pati jagung
Kasein Sukrosa
Minyak kedelai CMC
Campuran mineral Campuran vitamin L-sistin
Kolin bitrartrat Total
620,69 140.
100 40 50 35 10 1,8 2,5 999,99 Sumber : Reeves et al., (1993)
Pakan perlakuan kedelai dibuat dengan cara mengganti sumber protein kasein pada pakan standar dengan protein kedelai dengan pertimbangan isokalori dan iso nitrogen,
sedangkan pakan perlakuan rumput laut dibuat dengan cara menambahkan tepung rumput laut sebanyak 10 % ke dalam pakan standar. Pakan perlakuan campuran (kedelai dan rumput laut) dibuat dengan cara mengganti sumber protein kasein pada pakan standar dengan protein kedelai dan menambahkan 10 % tepung rumput laut. Pakan hiperkolesterol dibuat dengan cara menambahkan 10 % lemak sapi dan 2 % kuning telor bebek pada pakan standar.
Cara pembuatan pakan standar yaitu bahan – bahan selain vitamin, mineral, kholin bitartrat dan L-sistin dicampur terlebih dahulu dan diperoleh Campuran 1. Sementara vitamin, mineral, kholin bitartrat dan L-sistin dicampur secara terpisah (Campuran 2). Setelah diperoleh dua macam campuran maka Campuran 2 dimasukkan sedikit demi sedikit ke dalam Campuran 1 sambil diaduk hingga rata. Adonan selanjutnya dimasukkan ke dalam mesin pencetak hingga diperoleh pakan standar berbentuk silinder panjang. Pakan standar yang telah dicetak selanjutnya dikeringkan dalam oven pada suhu 50oC selama 8 jam.
3.3.3. Bioassay
Pada pengujian bioassay digunakan tikus Wistar jantan berumur ± 3 bulan dengan berat 100 – 200 g, sebanyak 50 ekor. Tikus ditempatkan pada kandang individual dan diadaptasikan dengan pakan standar selama seminggu, setelah itu diberi pakan yang mengandung 1 % kolesterol dan 0,01 % propil tio urasil (kecuali kelompok placebo). Tikus dikatagorikan hiperkolesterolemia jika kadar kolesterol serum mencapai 130 mg/ dL (Herpandi, et al., 2006). Tikus hiperkolesterol selanjutnya diinjeksi alloxan 100 mg/kg bb dan dibagi menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok diberi pakan perlakuan yang berbeda. Prosedur bioassay dapat dilihat pada Gambar 2.
Pengujian dilakukan selama 30 hari. Pengamatan konsumsi pakan dilaksanakan setiap hari. Penimbangan berat badan, pengamatan gula darah,HDL, LDL, total kolesterol dan trigliserida serum dilakukan 1 hari setelah injeksi alloxan selanjutnya dilakukan setiap 10 hari sekali. Selama pengujian, kandang tikus dibersihkan setiap hari, pakan dan minumnya diganti.
PS
A P S
A P S
Keterangan : PS : Pakan Standar PK : Pakan Kedelai PRL : Pakan Rumput Laut
PKRL : Pakan Kedelai Rumput Laut
Gambar 2. Prosedur Bioassay Adaptasi 1 minggu
Tikus
Dipuasakan semalam,
Penimbangan berat badan, Análisis gula darah, HDL, LDL, total kolesterol trigliserida serum
dan konsumsi pakan Kontrol /placebo
Analisis
(Hari ke 0,1,10, 20 dan 30)
Análisis gula darah, HDL, LDL, total kolesterol, trigliserida serum, berat badan dan konsumsi pakan
Kelompok hiperkolesterol Pakan
standar standar
Penimbangan berat badan, Análisis gula darah, HDL, LDL, total kolesterol trigliserida serum
dan konsumsi pakan
Dipuasakan semalam, Injeksi alloxan Tanpa injeksi
alloxan
PS PK PKRL
APS
APS
PRL
3.3.4. Rancangan Percobaan
Rancangan Percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 5 perlakuan yaitu :
1. Tanpa injeksi alloxan–pakan standar [PS (-)]
2. Hiperkolesterol injeksi alloxan–pakan standar [PS (+)]
3. Hiperkolesterol injeksi alloxan–pakan tepung kedelai [PK]
4. Hiperkolesterol injeksi alloxan–pakan tepung rumput [PRL]
5. Hiperkolesterol injeksi alloxan–pakan tepung kedelai dan rumput laut [PKRL]
Pengamatan dan análisis dilakukan secara berulang dari hari ke 0, 1, 10, 20 dan 30.
Disamping itu dilakukan pula análisis proksimat pada bahan pakan. Hasil yang telah diperoleh selanjutnya dilakukan analisis statistik. Adanya beda nyata dari masing–masing perlakuan dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncans Multiple Range Test ) (Gomes & Gomes, 1995).
3.3.5. Pengamatan a. Analisis proksimat
Analisis proksimat dilakukan terhadap tepung kedelai dan tepung rumput laut yang meliputi kadar air dengan cara pemanasan oven (AOAC, 1990), kadar abu dengan pemijaran dalam muffle (AOAC, 1990), kadar protein dengan cara semi mikro kjeldahl (AOAC, 1990), lemak dengan metode soxhlet (AOAC, 1990) dan kadar karbohidrat dengan carbohydrate by difference.
b. Analisis serum darah tikus.
Darah tikus diambil secara reorbital flexus. Gula darah ditentukan dengan metode GOD-PAP. Prinsip dari metode ini yaitu glukosa dioksidasi oleh enzim glukosa oksidase menghasilkan asam glukonat dan H2O2. Selanjutnya H2O2 direaksikan dengan amynophenasone dan phenol dengan bantuan enzim peroksidase menghasilkan quinoneimine. Warna yang dihasilkan dibaca absorbansinya, kemudian dihitung konsentrasi glukosanya
c. Analisis Profil Lipid
Analisis profil lipid meliputi analisis terhadap total kolesterol serum dengan metode GOD PAP (Deeg et al., 1983 dan Artiss et al., 1997), HDL kolesterol dengan metode CHOD-
1982 ; Mc Gowan et al. 1983). LDL kolesterol dihitung dengan menggunakan persamaan Friedewald (Friedewald et al., 1972).
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Analisis Proksimat
Tepung kedelai, konsentrat protein kedelai dan tepung rumput laut dianalisis proksimat yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2. Hasil analisis proksimat ini selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam penyusunan formula pakan perlakuan.
Tabel 2. Hasil analisis proksimat tepung kedelai dan tepung rumput laut.
Komposisi Tepung Kedelai Tepung Rumput Laut
Karbohidrat (%) Protein (%) Lemak (%) Air 9%) Abu (%)
35,44 29,97 22,66 7,15 4,66
62,54 5,73 1,96 8,28 21,46
Dari hasil tersebut di atas dapat dilihat bahwa tepung kedelai mempunyai kandungan protein sebesar 29,97 % sedangkan tepung rumput laut mempunyai kandungan protein yaitu 5,73 %. Menurut Liu (1999), bervariasinya kadar protein kedelai bisa disebabkan oleh perbedaan varietas dan kondisi pertumbuhannya.
Rumput laut memiliki kandungan protein yang rendah. Komposisi utama rumput laut adalah karbohidrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumput laut spesies E. cottoni memiliki kadar karbohidrat 62,54 %.
Berdasarkan hasil analisis proksimat, maka disusun komposisi pakan perlakuan seperti tercantum dalam Tabel 3.
Tabel 3. Komposisi pakan standar dan pakan perlakuan.
Bahan PS *
(g / kg)
PK (g/kg)
PRL (g/kg)
PKRL (g/kg) Pati jagung
Kasein Kedelai
Konsentrat protein kedelai Sukrosa
Minyak kedelai CMC
Campuran mineral Campuran vitamin
620,69 140
- - 100
40 50 35 10
479,99 - 396,99
- 100
- - 16,48
10
620,69 140
- - 100
40 - 35 10
474,99 - 396,99
- 100
- - 16,48
10
Kolin bitrartrat Rumput laut
2,5 -
2,5 -
2,5 100
2,5 100 5.2. Bioassay
Pelaksanaan bioassay dimaksudkan untuk mengkaji pengaruh pemberian diet perlakuan terhadap kadar gula darah, profil lipid dan kenaikan berat badan pada tikus diabetes hiperkolesterolemik. Sampai saat ini pelaksanaan bioassay baru memasuki tahap aklimatisasi hewan coba dengan pemberian pakan standar seperti pada Gambar 3.
Gambar 3. Aklimatisasi hewan coba
BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA Rencana penelitian tahap selanjutnya yang akan dilaksanakan yaitu :
a. Pembuatan tepung kedelai dan tepung rumput laut
Penelitian tahap kedua ini mempergunakan bahan baku yang sama dengan penelitian tahap pertama. Proses pembuatan tepung kedelai, konsentrat protein kedelai dan tepung rumput laut juga tidak berbeda dengan penelitian tahap pertama.
b. Pembuatan pakan hiperkolesterol, pakan standard dan pakan perlakuan.
Pembuatan pakan standar mengacu pada pembuatan pakan standar menurut AIN 1993 (Reeves et al., 1993). Pakan perlakuan kedelai, rumput laut dan pakan perlakuan campuran dibuat dengan cara yang sama seperti pada penelitian tahap pertama. Pakan hiperkolesterol dibuat dengan cara menambahkan 10 % lemak sapi dan 2 % kuning telor bebek pada pakan.
c. Bioassay
Tikus yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus Wistar dengan berat badan 100 - 200 g, berjumlah 35 ekor. Tikus diadaptasikan dengan pakan standar selama seminggu, setelah itu diberi pakan hiperkolesterol. Tikus dikatagorikan hiperkolesterolemia jika kadar kolesterol serum mencapai 130 mg/ dL (Herpandi, et al., 2006). Tikus hiperkolesterol selanjutnya diinjeksi alloxan 100 mg/kg bb dan dibagi menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok diberi pakan perlakuan yang berbeda.
Lama pelaksanaan bioassay adalah 30 hari. Selama pengujian pakan dan minum diganti setiap hari. Pengamatan konsumsi pakan dilaksanakan setiap hari. Penimbangan berat badan, pengamatan gula darah dan profil lipid dilakukan 1 hari setelah injeksi alloxan selanjutnya dilakukan setiap 10 hari sekali.
d. Pengamatan
1. Analisis Gula Darah
Analisis gula darah tikus menggunakan metode GOD-PAP seperti pada penelitian tahap sebelumnya.
2. Analisis Profil Lipid
Analisis profil lipid meliputi analisis terhadap total kolesterol serum dengan metode GOD PAP (Deeg et al., 1983 dan Artiss et al., 1997), HDL kolesterol dengan metode CHOD- PAP (Lopes-Virella et al. 1977), trigliserida dengan metode GPO-PAP (Fossati and Principe, 1982 ; Mc Gowan et al. 1983). LDL kolesterol dihitung dengan menggunakan persamaan Friedewald (Friedewald et al., 1972).
BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pengamatan sementara dapat disimpulkan bahwa :
1. Tepung kedelai mempunyai kandungan protein sebesar 29,97 % sedangkan tepung rumput laut mempunyai kandungan protein yaitu 5,73 %. Komposisi terbesar dari rumput laut spesies E. Cottoni adalah karbohidrat yaitu sebesar 62,54 %.
2. Bervariasinya komposisi gizi pada kedelai dan karbohidrat bisa disebabkan oleh perbedaan varietas dan kondisi pertumbuhannya.
DAFTAR PUSTAKA
American Diabetes Association. 2006. Nutrition Recommendation and Principles for People With Diabetes Mellitus. Diabetes Care, 23 S43–S46
AOAC. 1990. Official Methods of Analysis. 15thed. Vol. 2. Virginia
Artiss, J.D. and Zak, B. 1997. Measurement of Cholesterol Concentration In : Rifai N., Warnick, G.R., Dominiczak, M.H. eds. Hanbook of Lipoprotein Testing Washington : ACCC Press : 99–114
Asdie, A.H. 1990. Genetika Diabetes Mellitus. Berkala Ilmu Kedokteran. XXII, No 2 49-58 Asp, N.G., Johansson, C.G., Halimer, H. and Silijestom, M. 1983. Rapid Enzimatic Asay of
Insoluble and Soluble Fiber Dietary Fiber. J. Agric Food Chem 31 : 476–482 Chandalia, M. Abhimanyu, G., von Bergenmann, K. 2000. Beneficial Effect of High Dietary
Fiber Intake in Patiens with Type II Diabetes Mellitus. New Engl. J. Med.42 : 1392 –1398
Dwiana-Amrita-Dewi. 2000. Efek Hipoglisemik Diet Protein Kedelai dan Asam Fitat Terhadap Tikus Diabetes. Tesis. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Deeg, R. and Ziegenhorn, J. 1983. Kinetic Enzimatic Method for Automated Determination of Total Cholesterol in Serum. Clin. Chem. : 29 : 1978–1802
Fossati, P. and Principe, L., 1982. Serum Triglycerides Determined Colorimetrically with an Enzyme that Produces Hydrogen Peroxide. Clin. Chem. 28 : 2077–2080
Friedewald, W.T., Revy L.I., and Fredrickson, D.S. 1972. Estimation of the Concentration of Low Density Lipoprotein Cholesterol in Plasma, without use of the Preparative Ultracentrifuge. Clin. Chem. 28 : 499–502.
Garcia, M.C., Mariana, M.L., Laborda, F. dan Torre, M. 1997. Chemical Characterization of Comercial Soybean Product. Food Chem. : 62 (3):325-331.
Ganong, W.F. 1980. Review of Medical Physiology Lange Medical Publication. San Fransisco, California.
Gomes,K.A. dan Gomes, A.T. 1995. terjemahan E. Sjamsudin dan J.S. Baharsyah. Prosedur Statistik Untuk Penelitian Pertanian. UI Press. Jakarta.
Graham, P.A., Maskel dan A.S. Nash. 1994. Canned High Fiber Diet and Post Glycemic in Dogs with Naturally Occuring Diabetes Mellitus. J. Nutr. 124:2712S-2715S
Herpandi, Made, A., Tutik, W., dan Nurheni, S.P. 2006. Perubahan Profil Lipida, Kolesterol Digesta dan Asam Propionat pada Tikus dengan Diet Tepung Rumput Laut. Jurnal teknol. Dan Industri Pangan. XVII No 3, 227–232
Iritani, N., Sugimoto, T., Fukuda, H., Komiya, M. dan Ikeda, H. 1997. Dietary Soybean Protein Increases Insulin Reseptor Gene Expression in Wistar Fatty Rats when Dietary Polyunsaturated Fatty Acid Level is Low. J. Nutr. 127 : 1077-1083.
Jubiz, W. 1979. Endocrinology, a Logical Approach for Clinicions. Mc. Graw-Hill Kogakusha, LTD.
Kaplan, A. dan Szabo, L. 1983. Clinical Chemistry : Interpretation and Techniques. Lea dan Febiter. Philadelphia.
Kim, M.S., Kim, J.Y., Choi, W.H., dan lee, S.S. 2008. Effect of Seaweed Suplementation on Blood Glucose Concentration, Lipid profile and antioxidant Enzyme Activities in Patient with Type 2 Diabetes mellitus. Nutrition Research and Practice. 292), 62 – 67
Kurowska, E.M dan Carrol, K.K. 1994. Hypercolesterolemic Responses in Rabbits to Selected Groups of Dietary Essential Amino Acids. J. Nutr. 124 : 364-370.
Lahaye, M. 1991. Marine Alga as Sources of Fibre Determination of Soluble and Insoluble Dietary Fiber Contents in Some Sea Vegetable. J. Science Food Agri 54 : 587–594.
Lopes-Virella, M.F., Stone, P., Ellis, S. and Cowell, J.A., 1977. Cholesterol Determination in High Density Lipoprotein Separated by Three Defferent Methods. Clin. Chem ; 23 882–884.
Marsono, Y. 2002. Indeks Glikemik Umbi-umbian. Agritech, vol.22 (1): 13-16
MacArtain, P., Christopher, I.R., Grill, Mariel, B., Ross, C. and Ian, R.R. 2007. Nutritional Value of Edible Seaweeds. Nutrition Reviews 65 (12) 535–543
MacIntosh, M., Carla, M. 2001. A Diet Containing Food Rich in Soluble and Insoluble Fiber Improves Glycemic Control and Reduce Hyperlipidemia among Patiens with Type 2 Diabetes Mellitus. Nutrition Review 59 (2) : 52–55
Murata, M., Kenji, I., dan Hiroaki, S. 1999. Hepatic Fatty Acid Oxidation Enzyme Avtivities are Stimulated in Rats Fed the Brown Seawed Undaria pinnatifida (wakame). J.
Nutr. 129 (1) 146–151
Murata, M., Sano,Y. Ishihara, K. dan Uchida, M. 2002. Dietary Fish Oil and Undaria pinnatifida (wakame) Synergistically Decrease rat Serum and Liver Triacylglycerol.
J. Nutr. 132 : 742–747
Potter, S.M. 1995. Overview of proposed Mechanism for the Hypocholesterolemic Effect of Soy. J. Nutr. 125 : 606S-611S
Reeves, P.G., Nielsen, F.H. dan Fahey, G.C. 1993. AIN-93. Purified Diets for Laboratory Rodents : Final Report of the American institute of Nutrition Ad Hoc writing Committee on the Reformulation of AIN-76 Rodent Diet. J. Nutr. 123 : 1939-1953 Snyder, H.E. dan Kwon, T.W. 1987. Soybean Utilization. An Avi Book, Van Nostrand
Reinhold Company New York.
Torsdottir, I., Magne, A., Garan, H., Ann-Sofi, S. and Jukka, T. 1991. A Small Dose of Soluble Alginat – Fiber Affects Postprandial Glycemia and Gastric Emptying in Human with Diabetes. J. Nutr. 121 : 795 -799
van Loon, L.J.C., Kruijshoop, M., Menheere, P.P.C.A., Wagenmakers, A.J.M., Wim, H.M.S.
dan Hans, A. K. 2003. Amino Acid Ingestion Strongly Enhances Insulin Secretion in Patiens With Long-Term Type 2 Diabetes. Diabetes care : 26 (3), 625-630.
Wannamethee, S.G., Peter, H.W., Mary, C.T. and Naved, S. 2009. Association between Dietary Fiber and Imflamation, Hepatic Function and Risk of Type 2 Diabetes in Older Men. Diabetes Care 32 (10) : 1823–1825
Yusasrini, A., Zuheid-Noor, Suparmo. 2010. Effect of Soybean Protein Diet on Muscle Protein Degradation in Alloxan-Induced Diabetic Rats. Proceeding The 2nd International Conference on Bioscience and Biotechnology.
Zuheid-Noor. 1998. Penjajagan Kemungkinan Penggunaan Kedelai Sebagai Komponen Makanan Fungsional. Proseding Seminar Nasional Teknologi Pangan dan Gizi. PAU Pangan dan Gizi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Zuheid-Noor. 2000. Sifat Hipoglisemik Komponen Kedelai. Proseding Seminar Nasional Industri Pangan. PAU Pangan dan Gizi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
LAMPIRAN
Personalia Tenaga Peneliti Ketua Peneliti
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Prof. Dr. Ir. I Ketut Suter, M.S. L
2 Jabatan Fungsional Guru Besar
3 Jabatan Struktural -
4 NIP 19501231 197602 1 003
5 NIDN 0010125007
6 Tempat dan Tanggal Lahir Gianyar, 31 Desember 1950
7 Alamat Rumah Br.Kebon, Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.
8 Nomor Telepon/Faks (0361) 297172/ -
9 Nomor HP 08124633023
10 Alamat Kantor Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana,
Kampus Bukit Jimbaran, Badung, Bali.
11 Nomor Telepon/Faks (0361) 701801/(0361) 701801
12 Alamat e-mail [email protected]
13 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= 65 orang; S-2= 2 orang; S-3= 1 orang 14. Mata Kuliah yg Diampu 1. Metode Ilmiah (S-1)
2. Pangan Fungsional (S-1) 3. Analisis Pangan (S-1)
4. Pangan Tradisional Bali (S-1) 5. Pengawasan Mutu Pangan (S-1)
6. Aplikasi HACCP pada Industri Pangan (S-1) 7.Teknologi Pengawetan pangan (S-1)
8. Nutraceutical dan Pangan Fungsional (S-2) 9. Evaluasi Nilai Gizi Pangan (S-2)
10. Mutu dan Keamanan Pangan (S-3) 11 Komponen Bioaktif Pangan (S-3) B Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi
Fakultas Pertanian Universitas Udayana
Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Fakultas Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Bidang Ilmu Teknik
Pertanian/Teknologi Hasil Pertanian
Ilmu Pangan Ilmu Pangan
Tahun Masuk- Lulus
1970–1978 1979–1981 1984–1988
Tesis/Disertasi Brem Dari Beberapa Jenis Beras Sebagai Bahan Baku.
Suspensi Sari Buah Jeruk Manis (Citrus sinensis Osb.)
di Bali Sebagai Dasar Pembinaan Mutu Hasil
Nama Pembim- bing/ Promotor
1. Ir.W.Sudjatha 2. Drh.I.B.Arka, Dip.Food.Tec h.
1. Prof.Dr.Soewarno T.Soekarto.
2. Dr.F.G.Winarno 3. Ir.Betty Sri
Laksmi Jenie, M.S.
4. Suhadi Hardjo, M.Sc.
1. Prof.Dr.Soewarn o T.Soekarto.
2. Prof.Dr.Ir.H.Ach mad Surkati.
3. Dr.Ir.Dedi Fardiaz, M.Sc.
4. Dr.Ir.Aunuddin 5. Dr. Subijanto C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun
Disertasi)
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp) 1 2013 1. Aplikasi Teknik Pemasakan
Bertekanan (Presure Cooker) dan Pembekuan Sebagai Upaya Meningkatkan Mutu dan
Memperpanjang Umur Simpan Ledok Instan.(L.P. Wrasiati, I M.Anom S.W., dan I K.Suter; FTP Unud)
2. Peningkatan Sifat Sensorik, Zat Gizi dan Daya Antioksidan Ledok Instan Dengan Penambahan Ubi Jalar Ungu.
Penelitian tahun ke 2 :
Suti Cara Penyimpanan Ledok Instan yang Ditambahkan Ubi Jalar Ungu.( I K.Suter, Ni M.Yusa, Ni L. Ari Yusasrini dan K.A. Nocianitri; FTP Unud)
3. Kajian Pangan Tradisional Bali Dalam Rangka Pengembangannya Menjadi Produk Unggulan di
Kabupaten Gianyar. (Ni M.Yusa dan I K.Suter; PPMT LPPM Unud).
4. Kajian Pangan Tradisional Dalam Rangka Pengembangannya Menjadi Produk Unggulan Daerah Bali.(I N.Kencana P., I K.Suter dan Ni M.Yusa; PPMT LPPM Unud).
5. Karakterisasi Sifat Fungsional dan Rheologi Tepung Kacang Gude
DIPA Unud (Desentralis asi)
DIPA Unud (Desentralis asi)
BOPTN
DIPA Unud (Desentralis asi)
DIPA Unud (Hibah
50
50
49,85
50
50
Nikstamal Serta Aplikasinya Menjadi Bubur Instan. (Ni W.Wisaniyasa, I K.Suter dan GAK. Diah Puspawati;
FTP Unud).
6. Strategi Pengembangan Pangan Tradisional Sebagai Produk Wisata Kuliner di Pasar Tradisional Provinsi Bali.(LP.Wrasiati, AAPA.Suryawan, I M.Anom SW. dan I K.Suter; FTP Unud).
Unggulan Unud)
DIKTI (MP3EI)
153,975
2 2012 Peningkatan Sifat Sensorik, Zat Gizi dan Daya Antioksidan Ledok Instan Dengan Penambahan Ubi Jalar Ungu (Ketua Peneliti)
DIPA Unud (Desentralis
asi)
40
3 2011 1. Pengolahan Keladi Menjadi Tepung dan Pemanfaatannya Sebagai
Pensubstitusi Tepung Beras Pada Pengolahan Kue Tradisional Bali (Anggota peneliti)
2. Aktivitas Antioksidan Bekatul Beras Merah dari Kabupaten Tabanan
(Anggota peneliti)
BPMPD Prov.Bali
Hibah Unggulan Udayana
50
45
4 2010 1. Penentuan Masa Kedaluwarsa Ledok Instan (Ketua peneliti)
2. Kajian Sifat-sifat Fisik dan Kimiawi Bahan Kemasan Alami dan Aplikasinya Pada Makanan Tradisional (Anggota peneliti)
BPMPD Prov.Bali Hibah Bersaing
50
47
5 2009 1. Optimasi Proses dan Metode Pengemasan Ledok Instan Instan (Ketua peneliti)
2. Kajian Formulasi, Nilai Gizi, Sifat Sensorik dan Keamanan Ledok Instan Yang Dikemas Selama Penyimpanan (Ketua peneliti)
BPMPD Prov.Bali
Univ.Udaya na
50
100
Tuliskan sumber pendanaan: PDM, SKW,Pemula, Fundamental,, Hibah Bersaing, Hibah Pascasarjana, Hikom, Stranas, Kerjasama Luar negeri dan Publikasi Internasional,RAPID,Unggulan Stranas atau sumber lainnya.
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp) 1 2013 Pelatihan Pembuatan Selai Rumput laut
di Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. .( I K.
Suter, Ni M. Yusa, K.A.Nocianitri, Ni W.Wisaniyasa, Ni N.Puspawati dan I N.Kencana Putra ; FTP Unud)
Pelatihan Pengolahan Sari Buah Sirsak di Desa Singapadu, Kecamatan
Sukawati, Kabupaten Gianyar. ( Ni Made Yusa, I K. Suter, K.A.Nocianitri, Ni W.Wisaniyasa, Ni N.Puspawati dan I N.Kencana Putra ; FTP Unud)
DIPA BLU Universitas Udayana
DIPA BLU Universitas Udayana
4,0
4,0
2 2012 Pelatihan Pembuatan Makanan
Tradisional Ledok di Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.(Ketua).
Pelatihan Pengolahan Sari Buah Jambu Biji di Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar (Anggota)
DIPA BLU Universitas Udayana
DIPA BLU Universitas Udayana
4,0
4,0
3 2011 Pelatihan Pembuatan Dodol Rumput laut di Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar (Ketua pelaksana).
Universitas Udayana
4,0
4 2010 Pelatihan Pembuatan Dodol Rumput laut di Desa Batur Utara, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli (Ketua pelaksana)
Universitas Udayana
2,0
5 2009 Desiminasi hasil penelitian : Kajian Formulasi, Nilai Gizi, Sifat Sensorik dan Keamanan Ledok Instan yang Di Kemas Selama Penyimpanan (Ketua pelaksana).
Universitas Udayana
4,0
Tuliskan sumber pendanaan: Penerapan IPTEKS-SOSBUD, Vucer, Vucer Multitahun, UJI, Sibermas, atau sumber lainnya.
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir.
No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/
Nomor/Tahun Nama Jurnal
1 2013
Combination of Tempeh and Carrot Prevent Atherosclerosis Wistar Rat : Indicated by Increase of HDL and Total Antioxidant, Decrease LDL, F2- Isoprostan, and IL-6. (Penulis
Anggota)
Vol. 7, No.1, Tahun 2013
Indonesian Journal of Biomedical Sciences.
2 2012 - - -
3 2011 Formulasi Ledok Instan Yang Ditambahkan Ikan Tongkol dan Rumput Laut. (Penulis Utama)
Evaluasi Kepatuhan Produsen dan Pedagang Tahu di Kota Denpasar Terhadap larangan Pemakaian Formalin.
Pengaruh Lama Pengukusan dan Perubusan Terhadap Karakteristik Beras Umbi Ketela Pohon Instan.
Vol.XXII, No.
2, Tahun 2011
Vol.16,No.1
Vol.16,No.1
Jurnal
Teknologi dan Industri Pangan.(Tera kreditasi) Jurnal
Agrotekno.(Ti dak
terakreditasi) Jurnal
Agrotekno.(Ti dak
terakreditasi)
4 2010 - - -
5 2009 Produksi Bubuk Inokulum Urutan Dari Kultur Murni Pediococcus acidilactici U318 Dengan Beberapa Jenis Bahan Pengisi.(Penulis Anggota) Pengaruh Penutupan dan Suhiu pada Proses Perebusan terhadap
Karakteristik Sirup Wortel (Daucus carota L.).(Penulis Anggota)
Vol. 15, No.
1, Tahun 2009
Vol. 15, No.
1, Tahun 2009
Jurnal Agrotekno (Tidak terakreditasi)
Jurnal Agrotekno (Tidak terakreditasi) F. Pengalaman penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar
Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir No. Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul artikel Ilmiah Waktu dan tempat 1 Seminar Sehari
Ikatan Keluarga Mahasiswa (IKM) Jurusan Gizi Poltekkes Denpasar.
Pangan Fungsional dan Prospek Pengembangannya (Penulis Mandiri)
Tgl.18 Agustus 2013, di Denpasar.
PATPI. Bekatul Beras Merah Dalam Sistem Pangan (Penulis Anggota)
2013, di Jember.
2 Seminar Nasional:
Peran Teknologi Industri Pertanian Dalam
Pembanguanan Agroindustri Yang Berkelanjutan di Indonesia.
4 th International Conference on Biosciences and Biotechnology
Peningkatan Sifat Sensorik, Zat Gizi dan Daya Antioksidan Ledok Instan dengan penambahan Ubi Jalar Ungu.(Penulis Utama)
Study on Storage Method of Instant Ledok. (Penulis Utama) *)
Tgl. 2-3 Nopember 2012, di Denpasar.
Tgl.20-21
September 2012.
3 The 3 rd International Conference on Biosciences and Biotechnology
The Effects of Packaging Materials on Sensory Characteristics and Nutrition Fact of Instant Ledok During Storage (Penulis Utama)*)
Tgl. 21-22
September 2011, di Denpasar.
4 The 2nd International Conference on Bioscience and Biotechnology.
Optimation of Instant Ledok Processing Method (Penulis Utama) *)
Tgl. 23-24
September 2010, di Denpasar.
5 Seminar Nasional Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI).
Optimasi Formulasi Ledok Instan yang Ditambahkan Ikan Tongkol dan Rumput Laut. (Penulis Utama)
Tgl. 3–4 Nopember 2009, di Jakarta.
*) Artikel disajikan dalam bentuk Poster
G. Pengalaman Penulian Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman
Penerbit 1 PENDAHULUAN.(hal.1-10). dan JAJA
BANTAL (hal. 11-17).Dalam Buku : Pangan Tradisional Bali; Kajian Aspek Sosial- Budaya, Pengolahan, Gizi dan Keamanan.
Sebagai Editor dan Penulis
2013 Xi, 117 Pusat Penelitian Makanan Tradisional LPPM Unud bekerjasama dengan Buku Arti.
ISBN: 978- 979-1145-75-6
2 -
2012 - -
3 - 2011 - -
4 Pangan Tradisional Bali : Kajian Aspek Sosial Budaya, Ekonomi, Pengolahan, Khasiat dan Keamanan
(Sebagai Editor dan Penulis dua Bab. Bab :Pendahuluan, Halaman 1–4; dan Bab : Lawar, halaman 5 - 26)
2010 xi, 117 Pusat Kajian Makanan Tradisinal Lembaga Penelitian Universitas Udayana ISBN : 978- 602-97608-0-4 5 Pemikiran Kritis Guru Besar Universitas
Udayana
(Penulis satu Bab dengan judul : Peranan Teknologi Pascapanen dalam
Mempertahankan Mutu dan Memperpanjang Umur Simpan Buah Salak Segar.Halaman 72 –90)
2009 xi, 276 Udayana University Press
ISBN.978-602- 8566-21-6
H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5–10 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1 2 3 Dst.
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5 Tahun Terkhir.
No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah Diterapkan
Tahun Tempat
Penerapan
Respons Masyarakat 1
2 3 Dst.
J. Penghargaan yang Pernah Diraih Dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun 1 Satyalancana Karya Satya XXX Tahun Presiden Republik Indonesia. 2007
Kebudayaan Republik Indonesia 3 Dosen Teladan I Fakultas Pertanian
Universitas Udayana
Fakultas Pertanian Universitas Udayana.
1984 4 Reviewer di Jurnal Teknologi dan Industri
Pangan. No. 19/JTIP/24/2013
Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan (PATPI) dan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fateta IPB, Bogor.
2013
Dst.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi.
Denpasar, 30 Juni 2015 Pengusul,
(Prof. Dr. Ir. I Ketut Suter, M.S).
Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ni Luh Ari Yusasrini, S.TP., M.P . P 2 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
3 Jabatan Struktural -
4 NIP 197803042008012020
5 NIDN 0004037802
6 Tempat dan Tanggal Lahir Yehembang Kauh, 4 Maret 1978
7 Alamat Rumah Perum Graha Anyar Blok B No 14, Bukit Jimbaran, Badung, BALI
8 Nomor Telepon/Faks -
9 Nomor HP 081805527898 /087860462552
10 Alamat Kantor Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana,
Kampus Bukit Jimbaran, Badung, Bali.
11 Nomor Telepon/Faks (0361) 701801/(0361) 701801
12 Alamat e-mail [email protected]
13 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= 3 orang 14 Mata Kuliah yang Diampu Kimia Organik
Teknologi Hasil Perairan Pangan dan Gizi
Evaluasi Sensoris Kimia Analitik Biokimia Pangan
B Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi
Universitas Widya Mataram Yogyakarta
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
-
Bidang Ilmu Teknologi Pangan Ilmu dan Teknologi Pangan
- Tahun Masuk-
Lulus
1996–2001 2003–2005 -
Judul Skripsi/
Tesis/Disertasi
Stabilitas Sel
Probiotik pada Tape Ketan Selama Penyimpanan
Peranan Protein Kedelai Dalam Penghambatan Degradasi Protein Otot Tikus Diabetes Induksi Alloxan
-
Nama Pembim- bing/ Promotor
1. Dr. Ir. Endang Sutriswati Rahayu 2. Ir. Siti Nur
Purwandani, M.P.
1.Prof. Dr. Ir. Zuheid Noor, M.Sc
2.Dr. Ir. Suparmo, M.Sc
-
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp) 1 2010 Degradasi Karoten pada Refined
Bleached Deodorized Palm Oil
(RBDPO) Selama Penggorengan Bahan Pangan
DIPA Unud 7,5
2 2010 Aktivitas Sacharomyces bayanus EC 118 pada Perbaikan Mutu Brem Tradisional Bali Berbahan Ubi Jalar Ungu
DIPA Unud 7,5
3 2011 Ketahanan Bakteri Asam Laktat yang diisolasi dari Susu Sapi Bali untuk menghambat pertumbuhan bakteri patogen Vibrio Cholera biotype El Tor dan Eschericia coli O157.
DIPA Unud 7,5
4 2011 Optimalisasi suhu blansing dan suhu penggorengan terhadap karakteristik oil roasted peanut.
DIPA Unud 7,5
5 2012 Inventarisasi dan Analisis Zat Gizi Minuman Tradisional Bali. Penelitian Dosen Muda, 2012. (Ketua)
DIPA Unud 7,5
6 2012 Peningkatan Sifat Sensorik, Zat Gizi dan Daya Antioksidan Ledok Instan dengan Penambahan Ubi Jalar Ungu. Hibah Unggulan Udayana, 2012. (Anggota)
DIPA Unud (Desentralis
asi)
40
Tuliskan sumber pendanaan: PDM, SKW,Pemula, Fundamental,, Hibah Bersaing, Hibah Pascasarjana, Hikom, Stranas, Kerjasama Luar negeri dan Publikasi Internasional,RAPID,Unggulan Stranas atau sumber lainnya.
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp) 1 2012 Pelatihan Pengolahan Buah Stroberi
Menjadi Sirup di Desa Candikuning, Kabupaten Tabanan, 2012
DIPA BLU Universitas Udayana
4,0
2 2011 Pelatihan Pemanfaatan Ampas Kelapa menjadi Tepung dan Chip Kelapa di Desa Pengotan, Kabupaten Bangli, 22 Oktober 2011
DIPA BLU Universitas Udayana
4,0
3 2010 Pelatihan Pembuatan Mie Basah dari Campuran Tepung Sagu dan Tepung
DIPA BLU Universitas
4,0
Jagung di Desa Taro, Kabupaten Gianyar, 2010
Udayana 4 2009 a. Kursus singkat pengolahan buah
salak menjadi dodol salak, 19 Oktober 2009
b. Kursus singkat pembuatan abon ikan tongkol di Desa Medewi Kecamatan Pekutatan, 28 September 2009
DIPA BLU Universitas Udayana DIPA BLU Universitas Udayana
4,0
4,0 5 2008 a. Usaha–usaha yang dilakukan dalam
upaya peningkatan mutu kopi beras di Desa Pupuan, Kabupaten Tabanan, 13 Agustus 2008
b. Introduksi dan perbaikan pengolahan bumbu kacang tanah di Desa
Timuhun, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, 15 September 2008
c. Introduksi pemanfaatan wijen sebagai sumber kalsium pada pengolahan enting kacang tanah di Desa Timuhun, 15 September 2008 d. Pengenalan produk sari kelapa di
Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, 2008
DIPA BLU Universitas Udayana
DIPA BLU Universitas Udayana
DIPA BLU Universitas Udayana
DIPA BLU Universitas Udayana
4,0
4,0
4,0
4,0
Tuliskan sumber pendanaan: Penerapan IPTEKS-SOSBUD, Vucer, Vucer Multitahun, UJI, Sibermas, atau sumber lainnya.
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir.
No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/
Nomor/Tahun Nama Jurnal
1 2012 - - -
2 2011 Regenerasi Minyak Goreng Bekas dengan Menggunakan Adsorben dari Ampas dan Daun Tebu
Volume 16 Nomor 2 Tahun 2011
Jurnal Agrotekno
3 2010 - - -
4 2009 - - -
5 2008 - - -
F. Pengalaman penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar
Judul artikel Ilmiah Waktu dan tempat 1 Seminar Nasional:
Peran Teknologi Industri Pertanian Dalam
Pembanguanan Agroindustri Yang Berkelanjutan di Indonesia.
Peningkatan Sifat Sensorik, Zat Gizi dan Daya Antioksidan Ledok Instan dengan penambahan Ubi Jalar Ungu.(Anggota)
Tgl. 2-3 Nopember 2012, di Denpasar.
2 The 3rd International Conference of Indonesian Society for Lactic Acid Bacteria (3rdIC- ISLAB)
The 3 rd International Conference on Biosciences and Biotechnology
Isolation, Identification and
Apllication of Lactic Acid Bacteria of Sumbawa Wild Horse Milk in Dadih Making for Blood
Cholesterol Reducing Effect (Anggota*)
a. Change of Chemical Properties and Carotene Degradation of Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) during frying of Tofu (Anggota *)
b. The Effect of Sugar Concentration and Use of Saccharomyces bayanusEC 118 on Total Population of Fungi in Purple Sweet Potato Brem (Anggota *).
21-23 Januari 2011 Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
21–22 September 2011, Universitas Udayana Denpasar Bali
3 The 2nd International Conference on Bioscience and Biotechnology.
Effect of Soybean Protein Diet on Muscle Protein Degradation in Alloxan-Induced Diabetic Rats (Penulis Utama) *)
Tgl. 23-24
September 2010, di Denpasar.
*) Artikel disajikan dalam bentuk Poster
G. Pengalaman Penulian Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman
Penerbit
1 - - - -
2 - - - -
3 - - - -
4 - - - -
5 - - - -