• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN TATA NASKAH UPTD. PUSKESMAS SABRANG

N/A
N/A
Nurul Fitri

Academic year: 2023

Membagikan "PEDOMAN TATA NASKAH UPTD. PUSKESMAS SABRANG "

Copied!
61
0
0

Teks penuh

Akreditasi Puskesmas dan fasilitas kesehatan tingkat pertama merupakan upaya peningkatan mutu dan kinerja pelayanan yang dilakukan melalui pengembangan sistem manajemen mutu, penyelenggaraan upaya kesehatan dan sistem pelayanan klinis agar sesuai dengan standar akreditasi yang telah ditetapkan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. peraturan. Agar FKTP mempunyai acuan dan memudahkan dalam melakukan pendokumentasian, perlu disusun Pedoman Surat Akreditasi Unit Pelaksana Teknis (UPTD) Puskesmas Sabrang. Kebijakan adalah peraturan/keputusan yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas Sabrang yang bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan oleh penanggung jawab dan pelaksana.

Penyusunan peraturan/Surat Keputusan (SK) harus didasarkan pada peraturan perundang-undangan, antara lain undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan presiden, peraturan menteri, peraturan daerah, peraturan induk daerah, dan pedoman teknis yang berlaku yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Dinas Kesehatan, Dalam Negeri, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Peraturan/keputusan ketua FKTP dapat dituangkan dalam pasal-pasal keputusan, atau sebagai lampiran peraturan/keputusan. Font ukuran 20 ketik Arial Bold untuk kalimat “DINAS KESEHATAN” dan font ukuran 20 ketik Arial “UPTD PUSKESMAS SABRANG”.

Bahan kebijakan dapat dilampirkan pada peraturan/surat keputusan dan ditandatangani pada halaman terakhir oleh pejabat pembuat peraturan/surat keputusan. Akhir dari peraturan/surat keputusan adalah bagian akhir dari substansi yang memuat penandatangan penerapan peraturan/surat keputusan, pengumuman peraturan/keputusan yang terdiri dari.

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

DINAS KESEHATAN

  • MANUAL MUTU
  • Pendahuluan
  • Sistem manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan : a. Persyaratan umum
  • Tanggung Jawab Manajemen : a. Komitmen manajemen
  • Tinjauan Manajemen : a. Umum
  • Manajemen sumber daya manusia : a. Penyediaan sumber daya
  • Penyelenggaraan pelayanan : A. Upaya Kesehatan Masyarakat
    • RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS

Nama keputusan sesuai dengan judul (utama), ditulis seluruhnya dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik dua (. Data kinerja pada UPTD Puskesmas Sabrang dikumpulkan secara berkala sesuai dengan ketentuan rencana tindak lanjut yang berlaku. untuk semua program setiap bulan sesuai dengan indikator program masing-masing. Dengan diterbitkannya keputusan ini, maka keputusan kepala Dinas Kesehatan Jember tentang pendataan kinerja pada UPTD Puskesmas Sabrang tidak berlaku lagi;

Isi dikte “menentukan” ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Manual mutu adalah dokumen yang memberikan informasi yang konsisten secara internal dan eksternal tentang sistem manajemen mutu. Sesuai dengan Rencana Strategis Pelayanan Kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas Sabrang menyusun rencana kinerja lima tahunan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan target kinerja yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Rencana lima tahun tersebut harus selaras dengan visi, misi, tugas pokok dan fungsi ZD yang didasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan sebagai upaya peningkatan derajat derajat kesehatan masyarakat secara optimal. Dalam menyusun rencana lima tahun, pimpinan PZZ bersama seluruh jajaran pegawai di ZD melakukan analisis situasi, yang meliputi analisis pencapaian kinerja, mencari faktor-faktor yang mendorong atau menghambat kinerja, sehingga dapat mempersiapkan rencana. program kerja lima tahun, yang dituangkan dalam rencana kegiatan dan anggaran.

Pendahuluan

BAB III. Indikator dan Standart Kinerja untuk Tiap Upaya dan Jenis Pelayanan Puskesmas

Analisa Kinerja

Rencana Pencapaian Kinerja Lima Tahunan

Program kerja pengembangan fasilitas, yang dituangkan dalam kegiatan, misalnya: pemeliharaan fasilitas, pengadaan alat kesehatan, dan lain-lain. Rencana anggaran: yaitu rencana biaya untuk setiap program kerja dan kegiatan yang direncanakan secara garis besar.

Pemantauan dan Penilaian BAB VII. Penutup

PERENCANAAN TINGKAT PUSKEMAS ( PTP ) TAHUNAN

Perencanaan merupakan suatu proses rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan melalui penggunaan sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien. Perencanaan tingkat Puskesmas (PTP) diartikan sebagai proses penyusunan rencana kegiatan Puskesmas pada tahun yang akan datang, yang dilakukan secara sistematis untuk mengatasi permasalahan atau beberapa permasalahan kesehatan masyarakat di bidang tugasnya. Perencanaan Puskesmas mencakup seluruh kegiatan Puskesmas yang dilaksanakan di Puskesmas, baik dalam pelaksanaan fungsi penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat (UKM) maupun upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat pertama, baik UKM esensial maupun pembangunan sebagai.

Langkah pertama dalam mekanisme perencanaan Puskesmas (PTP) adalah menyusun rencana usulan kegiatan, yang mencakup usulan yang mencakup seluruh kegiatan Puskesma. Penyusunan usulan rencana kegiatan (RUK) mempertimbangkan berbagai kebijakan yang berlaku baik secara global, nasional, dan regional sesuai dengan hasil kajian terhadap data dan informasi yang tersedia di Puakesmas. Rencana usulan kegiatan harus disertai dengan usulan pendanaan untuk kebutuhan rutin, sarana, prasarana, dan operasional Puskesmas.

Penyusunan RUK dilaksanakan pada bulan Januari tahun berjalan (H) berdasarkan hasil penilaian terhadap hasil kegiatan tahun sebelumnya (H-1). Proses penyusunan RUK di Puskesmas diharapkan selesai pada akhir bulan Januari tahun berjalan (H). RUK tersebut selanjutnya akan dibahas di dinas kesehatan kabupaten/kota dan kemudian dirangkum menjadi usulan dinas kesehatan kabupaten/kota, yang kemudian diajukan ke DPRD untuk mendapatkan persetujuan pendanaan dan dukungan politik. Berdasarkan alokasi biaya yang telah disetujui, RUK dirinci dalam rencana pelaksanaan kegiatan (RPK).

Fase ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam proses penyusunan RUK untuk mendapatkan kesamaan visi dan pengetahuan untuk tahap perencanaan. Tahapan ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kondisi dan permasalahan yang dihadapi Puskesmas melalui proses analisis data yang dikumpulkan oleh tim yang ditunjuk oleh Kepala Puskesmas. Dalam penyusunan RUK memperhatikan permasalahan untuk mempertahankan kegiatan yang telah dicapai pada periode sebelumnya dan memperhatikan program/usaha yang masih bermasalah, disusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan di daerah dan kemampuan Puskesmas. .

Analisa permasalahan dan kebutuhan masyarakat dilakukan berdasarkan kesepakatan antara kelompok penyiapan PTP dengan Puskesmas lintas sektor. Identifikasi permasalahan masyarakat dan kebutuhan pelayanan kesehatan melalui analisis kesehatan masyarakat. Penyusunan RUK meliputi upaya kesehatan masyarakat (UKM) tingkat pertama dan upaya kesehatan perseorangan (UKP), UKM esensial dan pembangunan yang mencakup.

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROGRAM KESEHATAN 1.3 Struktur Organisasi

IDENTIFIKASI MASALAH 4.1 Identifiksi masalah

PENUTUP

PROGRAM KESEHATAN 2.1 Struktur Organisasi

PENUTUP

Pedoman adalah pedoman dalam melakukan suatu kegiatan, sehingga dapat diartikan pedoman yang mengatur beberapa hal, sedangkan pedoman hanya mengatur 1 (satu) kegiatan. Dengan mempertimbangkan beragamnya bentuk dan isi petunjuk/pedoman, maka Puskesmas menyusun/mensistematisasikan pedoman/pedoman sesuai dengan kebutuhan. Apabila Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan petunjuk/petunjuk untuk suatu kegiatan/pelayanan tertentu, maka Puskesmas dalam membuat petunjuk/petunjuk tersebut harus mengacu pada petunjuk/petunjuk yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan.

PENDAHULUAN

GAMBARAN UMUM FKTP

PERTEMUAN/RAPAT BAB XII. PELALAPORAN

PENDAHULUAN A. Latar belakang

TATA LAKSANA PELAYANAN A. Lingkup kegiaatan

KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM BAB VII. KESELAMATAN KERJA

PENGENDALIAAN MUTU BAB IX. PENUTUP

FORMAT PANDUAN PELAYANAN PUSKESMAS

DEFINISI

RUANG LINGKUP I : TATA LAKSANA

  • PROFIL PUSKESMAS
  • PENDAHULUAN BAB 2. GAMBARAN UMUM
  • SITUASI SUMBERDAYA DAN KESEHATAN 4.1 Sarana Kesehatan
  • SITUASI UPAYA KESEHATAN 5.1 Pelayanan Kesehatan Dasar
  • SITUASI DERAJAT KESEHATAN 6.1 Angka Kematian (mortalitas)
  • PENUTUP
    • Penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
    • Measurable
    • STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
    • SISTEMATIKA PENYUSUNAN NOTULEN

Program/kegiatan yang dibuat dalam amanah tersebut sesuai dengan standar akreditasi, antara lain: Program Pengembangan SDM, Program Peningkatan Mutu Puskesmas dan Keselamatan Pasien, Program Pencegahan Bencana, Program Pencegahan Kebakaran, Kegiatan Pelatihan Triage Darurat, dan lain sebagainya. Tujuan dibedakan menjadi tujuan umum yang merupakan tujuan umum dari keseluruhan program/kegiatan, dan tujuan khusus yang merupakan tujuan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan. Mandat tersebut harus menjelaskan bagaimana kegiatan dilaksanakan sehingga tujuan dapat tercapai, dengan perencanaan, evaluasi dan pelaporan yang jelas.

Kegiatan pokok dan rincian kegiatan merupakan langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan program atau kegiatan. Pemantauan dimaksudkan untuk memantau pelaksanaan program/kegiatan agar tidak terjadi penyimpangan, sedangkan evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal yang telah direncanakan. Jadwal tersebut akan dievaluasi setiap beberapa bulan (jangka waktu yang ditentukan) sehingga apabila dalam evaluasi terdapat pergeseran atau penyimpangan jadwal dari jadwal dapat segera diperbaiki agar tidak mengganggu program/kegiatan. secara keseluruhan.

Oleh karena itu, yang tertulis di komisi adalah kapan (berapa lama) evaluasi pelaksanaan kegiatan akan dilakukan dan siapa yang akan melaksanakannya. Jadi yang harus ada di komisi adalah bagaimana membuat laporan evaluasi, kapan laporan itu harus dibuat, dan kepada siapa laporan itu ditujukan. Registrasi adalah pendaftaran kegiatan, dan yang tertulis di komisi adalah bagaimana cara mendaftarkan kegiatan atau membuat dokumentasi kegiatan.

Halaman: Masukkan nomor halaman dengan mencantumkan jumlah halaman SOP (contoh: halaman pertama: 1/5, halaman kedua: 2/5, dan seterusnya). Puskesmas/FKTP harus merumuskan kebijakan mengenai alokasi nomor SOP sesuai teks yang dijadikan pedoman. Kode satuan kerja: setiap satuan kerja puskesma/FKTP mempunyai kode tersendiri yang dapat berbentuk huruf.

Misalnya pada program Penyakit Tidak Menular, formatnya adalah SOP/PTM/Nomor, dan sebagainya. Nomor seri SOP adalah kisaran nomor SOP dalam satuan kerja atau program. Penyimpanan SOP asli hendaknya rapi, mengikuti cara pengarsipan, sehingga mudah diambil apabila diperlukan. C. Fotokopi SOP disimpan di setiap unit usaha Puskesmas/FKTP tempat SOP digunakan. Apabila SOP tersebut sudah tidak berlaku atau tidak digunakan, maka unit kerja wajib mengembalikan SOP yang telah habis masa berlakunya kepada sekretariat atau bagian tata usaha tim mutu, sehingga yang diperlukan di unit kerja hanyalah SOP yang masih berlaku. Sekretariat Tim Mutu atau Tata Organisasi dapat memusnahkan fotokopi SOP yang tidak berlaku, namun SOP asli harus disimpan dan jangka waktu penyimpanannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

6. Diagram  alir/bagan  alir  (Flow  Chart)  :  secara  garis  besar  dibagi  menjadi  dua macam, yaitu diagram alir makro dan diagram alir mikro.
6. Diagram alir/bagan alir (Flow Chart) : secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram alir makro dan diagram alir mikro.

UPTD. PUSKESMAS SABRANG

  • TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG 1. Wakil Manajemen Mutu
  • DOKUMEN TERKENDALI
  • DOKUMEN TIDAK TERKENDALI
  • DOKUMEN KEDALUARSA/TIDAK BERLAKU
  • KETENTUAN NOMORISASI DOKUMEN adalah sebagai berikut : 1 Metode penomoran dokumen ditetapkan sebagai berikut
    • Kode Puskesmas Sabrang
    • Kode Wilayah Administratif
    • Dokumen Kebijakan / Surat Keputusan XXX/YY/XY/YX
    • Pedoman Internal PI/XX/YY/XY/YX
    • Dokumen Eksternal
  • Setiap pembuatan dokumen harus mendapat persetujuan kecukupannya sebagai berikut
  • Refisi atau Perubahan Dokumen
  • Penyimpanan Dokumen Harus Berprinsip Pada Keamanan dan Memiliki Kemampuan Telusur agar Tidak Hilang, Tidak Rusak, Mudah Ditemukan Serta
  • Dokumen Yang beredar : a. Status terkendali

Pedoman ini diadaptasi sebagai acuan pelaksanaan pengendalian dokumen dan pencatatan agar proses perubahan, pendistribusian dan peredaran dokumen di Puskesmas Sabrang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan memenuhi persyaratan Akreditasi Puskesmas. DOKUMEN PUSKESMA adalah semua dokumen resmi yang berlaku di Puskesmas Sabrang, yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi antara lain. Akreditasi XX/EP: menunjukkan nomor urut setiap layanan atau unit YY: menunjukkan nomor revisi SOP.

Akreditasi YY/EP: menunjukkan nomor urut setiap layanan atau unit YY: menunjukkan nomor revisi SOP. SOP: menyatakan Instruksi kerja/instruksi kerja/Protap XXX: menyatakan Unit/satuan kerja di lingkungan Puskesmas YY/EP Akreditasi: menunjukkan nomor urut setiap layanan atau unit YY: menunjukkan nomor revisi SOP. Pengendalian dokumen dan data di Puskesmas Sabrang dilakukan secara terpusat di bawah kendali tim manajemen mutu.

Jangka waktu penyimpanan dokumen yang kadaluwarsa ditentukan bersama oleh pengelola program/kegiatan dan tim manajemen mutu dan dituangkan dalam daftar catatan dan kode formulir. 11. Pemusnahan dokumen yang kadaluarsa diusulkan oleh penanggung jawab program dan dilaksanakan oleh Pengelola Dokumen dengan persetujuan perwakilan Tim Manajemen Mutu dan Kepala Puskesmas.

PENUTUP

Gambar

6. Diagram  alir/bagan  alir  (Flow  Chart)  :  secara  garis  besar  dibagi  menjadi  dua macam, yaitu diagram alir makro dan diagram alir mikro.

Referensi

Dokumen terkait

Ruang Lingkup: Pedoman ini disusun berdasarkan standar akreditasi Puskesmas yang meliputi pedoman dalam upaya peningkatan mutu dan kinerja pelayanan

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih

Dokumen penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan meliputi kebijakan tentang Pelayanan Klinis, Pedoman Pelayanan Klinis, Standar Operasional Prosedur (SOP) klinis,

Tujuan diberlakukannya akreditasi puskesmas adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada puskesmas, sehingga dari mutu pelayanan kesehatan yang ditingkatkan dapat

keahliannya terutama dalam bidang pelayanan kesehatan, peningkatan mutu, praktek klinis, manajemen Puskesmas dan Fasiltias Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

peran penting kegiatan penilaian akreditasi Puskesmas sebagai pelayanan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang telah ditetapkan untuk meningkatkan mutu pelayanan secara

Ruang Lingkup penerapan Sistim Manajemen Mutu di Puskesmas Bulu Lor Ruang lingkup Pedoman Peningkatan Mutu dan Kinerja ini disusun berdasarkan standar akreditasi pukesmas, yang

Kebijakan yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dalam upaya peningkatan mutu pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama khususnya Puskesmas adalah dengan menerbitkan Peraturan