• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAJARAN PAI SISWA KELAS IV DI SDN 1 TULUS REJO K E C A M A T A N P E K A L O N G A N

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PELAJARAN PAI SISWA KELAS IV DI SDN 1 TULUS REJO K E C A M A T A N P E K A L O N G A N "

Copied!
157
0
0

Teks penuh

PENGGUNAAN MODEL TONGKAT BICARA BERPARTISIPASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA IV. KELAS PAI DI SDN 1 TULUSREJO KABUPATEN PEKALONGAN. Kesulitan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI Pada saat pembelajaran berlangsung siswa kurang bersemangat dan sebagian siswa masih mengalami kesulitan membaca, sehingga kurang perhatian selama pembelajaran dan kesulitan membaca menjadi penyebab rendahnya hasil belajar siswa. Apakah penggunaan model pembelajaran talking stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV. Kelas Pendidikan Agama Islam di SDN 1 Tulusrejo Kabupaten Pekalongan pada tahun pelajaran?

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di SDN 1 Tulusrejo Kabupaten Pekalongan tahun pelajaran 2017/2018 dengan jumlah siswa kelas IV sebanyak 18 orang. Dari analisis di atas dapat dipahami bahwa penggunaan model pembelajaran talking stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran PAI di SDN 1 Tulusrejo.

Latar belakang Masalah

Kegiatan belajar siswa akan menentukan kualitas proses pembelajaran dan pada akhirnya akan menentukan hasil belajar siswa itu sendiri. Kegiatan pembelajaran adalah semua kegiatan belajar siswa baik jasmani maupun rohani yang menunjang keberhasilan belajar 3. Artinya dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan dapat menciptakan suasana kelas yang baik dan menyenangkan agar kegiatan belajar siswa dapat terlaksana.

Model Talking stick 7 Penulis berharap dengan menggunakan model talking stick dalam pembelajaran PAI akan meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan khususnya SDN 1 Tulus Rejo. Rendahnya hasil belajar siswa merupakan akibat dari berbagai permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran.

Identifikasi Masalah

Siswa mengalami kesulitan dalam memahami atau menganalisis soal essay, padahal materinya sudah dijelaskan. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka penulis bertujuan untuk memberikan solusi pemecahan masalah tersebut yaitu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran Talking Stick pada proses pembelajaran.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Tulus Rejo dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick. Bagi siswa, mengurangi kejenuhan belajar siswa guna meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI. Bagi guru dapat memperkaya model pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang dilaksanakan di kelas dan dapat memberikan masukan kepada guru dalam upayanya meningkatkan hasil belajar.

Bagi pihak sekolah untuk memberikan sumbangsih pemikiran kepada pihak sekolah dalam upaya peningkatan kualitas siswanya, serta memberikan pengetahuan baru kepada pihak sekolah agar pihak sekolah dapat menggunakan model pembelajaran Talking Stick dalam proses pembelajaran.

Penelitian yang relevan

Susi Flafiana dari jurusan PGMI STAIN Jurai Siwo Metro melakukan penelitian “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas IV SD Negeri 01 Sumberrejo Batanghari Tahun Pelajaran”. model pembelajaran Talking Stick sangat inovatif dan kreatif sehingga siswa termotivasi untuk terus meningkatkan hasil belajarnya. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti secara teknis kurang lebih sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Mita Zulfiana dan Susi Flafiana, hanya saja bahwa disini peneliti berbeda dalam pembentukan kelompok pada saat model diimplementasikan, peneliti terlebih dahulu membentuk kelompok kecil untuk memberikan pertanyaan dan diskusi, kemudian peneliti membentuk kelompok yang ideal untuk bermain tongkat.

10 Mita Zulfiana, Upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick kelas V SD Negeri 3 rejo asri seputih raman Lampung SMP tahun Metro: PGMI, STAIN Jurai Siwo Metro), h. 11 Susi Flafiana, Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas IV SD Negeri 01 Sumberrejo Batanghari Tahun Pelajaran Metro:. BLAKE Jurai Siwo Metro), hal. 1-10.

Konsep Teori Variabel Terikat 1. Hasil Belajar

Artinya ketika kondisi siswa (jasmani dan mental) untuk mengikuti proses pembelajaran baik, maka akan mempengaruhi hasil belajar siswa yang baik dan sebaliknya. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa faktor eksternal yang mempengaruhi belajar sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Salah satu indikator tercapai atau tidaknya suatu proses pembelajaran adalah dengan melihat hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

Kompetensi dasar merupakan rangkaian keterampilan yang harus dikuasai siswa dalam pelajaran tertentu sebagai acuan persiapan. Tolok ukur keberhasilan dalam proses ini dilihat dari pencapaian kemampuan siswa yang disesuaikan dengan indikator pencapaian hasil belajar pada materi PAI kelas IV SDN 1.

Konsep Teori Variabel Bebas

Model Pembelajaran Talking Stick

Teori belajar konstruktivisme dapat dikembangkan jika siswa sudah memiliki pengetahuan awal (prior knowledge atau pengalaman sebelumnya). Dalam model pembelajaran ini, siswa harus mandiri sehingga tidak bergantung pada siswa lain. Jadi siswa harus dapat bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan siswa juga harus percaya diri dan percaya diri dalam memecahkan masalah.

Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan guru. F. Untuk mengatasinya, pendidik mengajak siswa melakukan beberapa trik, seperti menyanyikan lagu.

Hipotesis Penelitian

Mengingat model pembelajaran Talking Stick memiliki beberapa kekurangan, maka peneliti perlu melakukan beberapa hal untuk meminimalisirnya.

Devinisi Operasional Variabel

Hasil Belajar

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick

Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca dan mempelajari buku atau paket penunjang yang berhubungan dengan materi yang telah disampaikan. Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada siswa, kemudian guru mengajukan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat harus menjawabnya, demikian seterusnya, sampai sebagian besar siswa mendapatkan tugas untuk menjawab setiap pertanyaan guru.

Setting Penelitian

Subjek Penelitian

Prosedur Penelitian

Kegiatan awal

Kegiatan Inti

Kegiatan Penutup

Jika tujuan yang diinginkan telah tercapai maka siklus tindakan dapat dihentikan, namun jika tidak maka siklus tindakan dilanjutkan dengan Siklus II dengan koreksi tindakan. Oleh karena itu, hasil observasi dijadikan sebagai bahan refleksi, dan hasil refleksi pada siklus I akan dijadikan acuan untuk perbaikan pembelajaran pada siklus II.

Teknik Pengumpulan Data

Observasi

Dokumentasi

Observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data pelaksanaan pembelajaran oleh pendidik dan peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick.

Instrumen Penelitian

Teknik analisis data kuantitatif digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam hal pemahaman materi pada proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif Talking Stick.

Indikator Keberhasilan

Hasil Penelitian

Deskripsi Lokasi Penelitian

Misi Sekolah SDN 1 Tulusrejo

Tujuan SDN 1 Tulusrejo

Guru Kelas VI 8 Arwin Weny Yunita Guru Kelas I 9 Fauziyah Hanif, S.Pd Guru Kelas II 10 Nuril Hidayati, S.Pd Guru Honorer f.Jumlah siswa di SDN 1 Tulusrejo dari kelas satu sampai kelas enam adalah 77 terdiri dari 44 anak laki-laki dan 33 anak perempuan dengan rincian pada tabel sebagai berikut.

Deskripsi Data Hasil Penelitian

Perencanaan

Pelaksanaan Tindakan

Data hasil belajar pada siklus I pertemuan pertama dapat dilihat pada tabel di bawah ini untuk selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Mengenai peningkatan hasil belajar siswa pada pertemuan pertama pada siklus I dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Hasil belajar pada siklus I pertemuan pertama pada materi ilmu malaikat dan tugasnya belum mencapai target 75% yang ditetapkan dengan perolehan ketuntasan hasil belajar siswa pada akhir siklus dimana KKM baru mencapai 61%.

Data hasil belajar pada siklus I pertemuan II dapat dilihat pada tabel di bawah ini, dan selengkapnya terdapat pada lampiran. Mengenai peningkatan hasil belajar siswa pada pertemuan kedua pada siklus I dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Hasil belajar pada siklus I dengan materi pembelajaran tentang malaikat dan tugasnya tidak mencapai target 75% yang ditentukan dengan diperolehnya hasil kesempurnaan belajar siswa pada akhir siklus, dimana KKM yang dicapai hanya 67%. .

Data hasil belajar pada II. Anda dapat melihat siklus pertemuan pertama pada tabel di bawah ini, dan semua detailnya di lampiran. Hasil belajar II. siklus dengan materi pembelajaran tentang malaikat dan tugasnya tidak mencapai tujuan sebesar 75%, ditentukan dengan diperolehnya hasil kesempurnaan belajar siswa pada akhir siklus, dimana KKM yang dicapai hanya 72%. Data hasil belajar pada II. Anda dapat melihat siklus pertemuan pertama pada tabel di bawah ini, dan semua detailnya di lampiran.

Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan, siswa yang belum menyelesaikan KKM hanya tiga siswa. Mengenai peningkatan hasil belajar siswa pada pertemuan kedua pada siklus I dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Hasil belajar pada siklus II dengan materi pembelajaran malaikat dan tugasnya mencapai target 75% yang ditetapkan dengan perolehan nilai ketuntasan belajar siswa pada akhir siklus KKM mencapai 83%.

Pembahasan

Proses pembelajaran pada siklus II pertemuan kedua aktivitas siswa diamati dengan lembar observasi dapat dilihat pada tabel berikut ini, dan selengkapnya ada pada lampiran. Tabel di atas menunjukkan bahwa aktivitas guru pada II. siklus pertemuan kedua, 76 persen. Setelah mengenalkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Ethics in Learning, siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran.

Siswa lebih memperhatikan walaupun masih ada yang tidak memperhatikan, siswa yang belum lancar membaca berusaha membaca dan memahami materi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data tentang hasil belajar siswa pada siklus I dan II selama proses pembelajaran yang dilaksanakan. Peningkatan hasil belajar dari siklus I dan II dapat kita lihat pada grafik di bawah ini.

Dari tabel dan grafik di atas diketahui bahwa hasil belajar siswa yang tuntas pada Siklus I sebesar 61% dan hasil belajar yang tidak tuntas sebesar 39%. Ketidaklengkapan tersebut dikarenakan nilai siswa yang masih dibawah KKM 75. masih bermain dengan teman sehingga kurang fokus mengerjakan soal. Hasil belajar siswa meningkat pada setiap siklusnya, karena guru mampu menyesuaikan materi pelajaran.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pencapaian ketuntasan belajar siswa mencapai akhir siklus dengan nilai persentase 83%.

Kesimpulan

Saran

Bagi guru agar meningkatkan profesionalismenya dalam pengelolaan pembelajaran sehingga terwujud kualitas proses dan hasil belajar siswa. Bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa, meningkatkan proses belajar mengajar dalam pembelajaran PAI di sekolah sebagai pencapaian visi SDN 1 Tulusrejo, walaupun mata pelajaran PAI tidak termasuk dalam mata pelajaran yang dikukuhkan oleh PBB. Implementasi Model Pembelajaran Talking Stick untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Tinga-Tinga, 2013.

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Sumber Belajar

Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal

Media dan Alat Pembelajaran

Tanyakan kepada siswa tentang pemahaman materi dan mintalah siswa mengajukan pertanyaan tentang apa yang tidak mereka pahami.

Soal Pre Test

Soal Post Test

Soal Post Test

Soal Post Test

Malaikat Jibril, Malaikat Mikail, Malaikat Israfil, Malaikat Izrail, Malaikat Munkar, Malaikat Nakir, Malaikat Malik, Malaikat Ridwan, Malaikat Rakib. Malaikat Jibril (mendedahkan wahyu) Malaikat Mikail (menyampaikan rizky) Malaikat Israfil (meniup sangkakala) Malaikat Izrail (mencabut nyawa). Berbakti kepada Tuhan, tunduk dan patuh kepada kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa 5. Nama lain malaikat Jibril antara lain Ruh Al-Amin, Ruh Kudus, Namus.

Malaikat adalah makhluk ghaib yang Allah ciptakan dari Nur (cahaya), malaikat sentiasa patuh pada perintah Allah, malaikat tidak pernah melakukan dosa. Faedah beriman kepada malaikat ialah untuk meningkatkan iman dan taqwa, lebih berhati-hati kerana setiap langkah yang kita lakukan sentiasa dicatat oleh malaikat, meneladani sifat-sifat malaikat, mendorong manusia untuk sentiasa berbuat kebaikan, mendorong manusia melakukan perintah Allah dan perintahnya. utusan. Makhluk Allah merangkumi makhluk ghaib seperti malaikat, jin, syaitan dan makhluk nyata seperti manusia, haiwan dan tumbuh-tumbuhan.

PENDAHULUAN

LANDASAN TEORI

METODOLOGI PENELITIAN I. Definisi Operasional Variabel

Referensi

Dokumen terkait

(2) Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match berpengaruh terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran Matematika kelas V SD Negeri 1 Balun