METODE PELAKSANAAN
KEGIATAN : PEMELIHARAAN / REHABILITASI SARANA DAN PRASARANA UMUM PEKERJAAN : REHABILITASI PAGAR PENONTON
STADION KERAPAN SAPI R.P. MOCH.
NOER BANGKALAN TAHUN ANGGARAN : DAUM 2017
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Pelaksanaan pekerjaan merupakan implementasi tahap perencanaan berupa gambar kerja menjadi sebuah bangunan yang memenuhi syarat kuat, indah dan funsional. Agar dapat melksanakan pekerjaan bangunan dengan baik, diperlukan pengetahuan, kemampuan dan pengalaman sehingga bila timbul permasalahan di lapangan akan dapat teratasi.
Disamping perlu adanya koordinasi yang baik antara pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut. Dalam pekerjaan konstruksi ketersediaan bahan bangunan dan peralatan kerja merupakn factor penting, sebab kedua factor tersebut mempengaruhi keberhasilan suatu pekerjaan. Selain itu adanya pengawasan juga mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan pekerjaan.
Pengawasan bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana perestasi kerja yang dilakukan, dan mengecek kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan pekerjaan. Oleh karena itu bila terdapat ketidak sesuian antara kondisi di lapangan dengan perencanaan, melalui fungsi pengawasan aakan dapat diketahui dan segera dicari sebabnya guna pengambilan tindakan koreksi. Koreksi yang dilakukan harus cepat, tepat, dan dapat dipertanggung jawabkan dari segi teknis dan non teknis.
II. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi Pagar Penonton Stadion Kerapan Sapi R.P. Moch. Noer Bangkalan ini sesuai dengan apa yang telah direncanakan dari sisi kualitas, volume, biaya dan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud akhir bangunan dan kelengkapannya yang sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan kelancaran penyelesaian administrasi yang berhubungan dengan pekerjaan lapangan serta penyelesaian kelengkapan pembangunan.
Tujuan dari pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi Pagar Penonton Stadion Kerapan Sapi R.P. Moch. Noer Bangkalan ini adalah untuk meningkatkan Kenyaman dan ketentaraman Stadion Kerapan Sapi R.P. Moch. Noer Bangkalan dalam hal pelayanan .
III. LOKASI
Lokasi pekerjaan ini berada di wilayah Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan
IV. LINGKUP PEKERJAAN 1. Pekerjaan Persiapan
1.1 Pembersihan Awal dan Akhir Pekerjaan 1.2 Pekerjaan Pengukuran/ Bouwplank
2. Pekerjaan Tanah
2.1 Galian Tanah Pondasi 2.2 Urugan Tanah Kembali
2.3 Urugan Pasir bawah Pondasi t = 5 cm
3. Pekerjaan Beton
3.1 Lantai Kerja t = 5 cm 3.2 Poer 55.55.12
3.3 Sloof 12/15
3.4 Kolom Pedestal 15/15 3.5 Kolom Pedestal 15/30
4. Pekerjaan Pagar Lapangan 4.1 Pagar PG1, T = 1,30 m' 4.2 Pagar PG2, T = 1,50 m' 4.3 Penutup Pagar
BAB II
METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN
Pokok Pekerjaan
START PEKERJAAN PERSIAPAN
- Pembersihan Awal dan Akhir Pekerjaan
- Pekerjaan Pengukuran/
Bouwplank
PEKERJAAN TANAH
- Pek. Galian Pondasi - Pek. Urugan Tanah Kembali
- Pek. Urugan Pasir bawah Pondasi t =
PEKERJAAN BETON - Sloof 13/25 (S2)
- Kolom Struktur 13/25 (K1) - Kolom Praktis 12/12 (KP)
- Balok Latai 12/15 (BI), Diatas Kusen.
- Balok Struktur 13/25 (B1) PEKERJAAN BETON - Sloof 13/25 (S2)
- Kolom Struktur 13/25 (K1) - Kolom Praktis 12/12 (KP)
- Balok Latai 12/15 (BI), Diatas Kusen.
- Balok Struktur 13/25 (B1)
PEKERJAAN TANAH
- Pek. Galian Pondasi - Pek. Urugan Tanah Kembali
- Pek. Urugan Pasir bawah Pondasi t =
PEKERJAAN BETON
- Lantai Kerja t = 5 cm - Poer 55.55.12 - Sloof 12/15
- Kolom Pedestal 15/15
PEKERJAAN PAGAR LAPANGAN
- Pagar PG1, T = 1,30 m' - Pagar PG2, T = 1,50 m'
BAB III
URAIAN PEKERJAAN UTAMA
I. Pekerjaan Persiapan
I.1 Pembersihan Awal dan Akhir Pekerjaan
Pembersihan lokasi kerja disini meliputi pembersihan lokasi existing, harus bersih dari sampah, rumput dan berbagai hal lain yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan. Sampah yang dihasilkan dari pekerjaan ini dikumpulkan disuatu tempat yang telah disetujui oleh pengawas.
Setelah pembersihan selesai, material yang tidak terpakai harus dikeluarkan dari lokasi proyek maksimal 2x24 jam agar tidak mengganggu penempatan material yang akan dipergunakan
I.2 Pekerjaan Pengukuran/ Bouwplank
Sebelum melaksanakan pemasangan bouwplank terlebih dahulu melakukan pembersihan lokasi pekerjaan yang berupa pekerjaan memotong, membongkar, tebang dan tebas serta membuang semua bahan/ material yang merupakan hasil dari pekerjaan pembersihan lahan ke lokasi pembuangan yang telah disetujui direksi teknis.
Setelah pembersihan lokasi pekerjaan kemudian dilaksanakan pemasangan bouwplank berdasarkan gambar rencana kerja dan atas persetujuan Direksi. Bouwplank dipasang pada sudut-sudut bangunan, ditanam sedalam ± 30 cm, ukuran kayu bouwplank 5/7 cm dan tinggi 1,5 m, serta dipasang pada jarak ± 2,5 m dari titik-titik tengah (as) pondasi bangunan.
Metode Kerja :
1. Mempersiapkan peralatan dan bahan kerja
Berkoordinasi dengan konsultan pengawas dan Instansi terkait 2. Pengukuran menggunakan Waterpass
Menentukan jarak bouwpank dengan AS bangunan yaitu kurang lebih 200 cm.
3. Memasang tiang-tiang bouwplank dengan tinggi kurang lebih 150 cm.
4. Menentukan sikuan untuk badan bangunan 5. Menentukan As-As bangunan
Material Inti : -Kaso 4/6 -Papan 2/20 -Paku -Benang -Cat
Analisa Teknis :
Untuk pekerjaan Pengukuran dan pemasangan Bowplank , dilakukan pada minggu ke 1 (satu) bulan ke 1 (satu), dengan jumlah personil 6 (enam) orang.
Alat Inti : Waterpass Rambu Palu Gergaji Cutting well Aspek K3 :
Memakai helm
Memakai masker
Memakai sarung tangan
Memakai sepatu safety
Tenaga Kerja : - Surveyor - Mandor - Tukang Kayu - Tukang Gali - Tukang Besi
II. Pekerjaan Tanah
II.1 Galian Tanah Pondasi
Galian tanah pondasi dilaksanakan setelah pemasangan bouwplank dengan penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui oleh direksi. Bentuk galian dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang tertera dalam gambar. Untuk kondisi tanah yang mudah longsor akan dipasang turap kayu pengaman yang cukup kuat. Turap didalam galian akan dibongkar setelah pondasi selesai. Bila galian pondasi pada kedalaman rencana diragukan terhadap daya dukungnya, maka site manager akan segera melaporkan secara tertulis kepada redaksi untuk dipertimbangkan. Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang
telah ditentukan dalam gambar, maka akan mengisi kelebihan galian tersebut dengan pasir pasang.
Metode Kerja Pekerjaan Galian :
1. Mengajukan request kepada direksi lapangan minimal 1 (satu) hari dari rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan.
2. Menyiapkan bahan/ material untuk item pekerjaan selanjutnya yang berhubungan dengan pekerjaan galian tanah sesuai dengan kebutuhan yang telah di setujui.
3. Lakukan penggalian pada titik-titik lokasi kerja yang telah dipasang patok profil menggunakan tenaga manusia (man power) diangkut dan diposisikan pada tempat yang telah direncanakan.
4. Hasil bahan/ material yang didapat dari galian dikumpulkan pada sisi dari galian dengan memposisikannya agar tidak masuk kembali ke dalam galian yang sudah digali.
5. Semua hasil bahan galian yang cocok dengan spesifikasi akan dipakai untuk penimbunan kembali sesuai dengan petunjuk direksi harus ditempatkan
Material Inti :
•Tanah yang akan dilakukan galian pondasi
disekitar tempat-tempat dimana penimbunan kembali akan dilaksanakan. Bahan galian yang akan digunakan untuk penimbunan tanggul harus dipadatkan dengan kadar air yang optimum yang dapat diperoleh dengan penyiraman atau dengan cara lain yang cocok sebelum dan selama penggalian.
6. Setelah pekerjaan selesai, pengukuran bersama hasil pekerjaan dilakukan dengan direksi pekerjaan dan setelah disetujui dapat dibuat berita acara pemeriksaan pekerjaan sebagai dasar untuk menjadikan hasil pekerjaan pada prestasi pekerjaan.
Analisa Teknis :
Untuk pekerjaan Galian, dilakukan pada minggu ke 2 (dua) bulan ke1 (satu), dengan jumlah personil 10 orang.
Alat Inti :
•Cangkul
•Artco
•Meteran
Aspek K3 :
Memakai helm
Memakai masker
Memakai sarung tangan
Memakai sepatu safety
Tenaga Kerja : - Mandor - Tukang batu - Pekerja
II.2 Urugan Tanah Kembali
Bahan yang dipergunakan untuk urugan kembali adalah material bekas galian yang memenuhi persyaratan untuk urugan kembali.
Jika Direksi menganggap pondasi sudah cukup mengeras, urugan dilakukan selapis demi selapis dan ditumbuk hingga padat.
II.3 Urugan Pasir bawah Pondasi t = 5 cm
Pekerjaan urugan pasir yang dalam hal ini adalah untuk pekerjaan urugan bawah pondasi dengan kedalaman sesuai dengan gambar.
Jenis pasir yang digunakan adalah pasir lokal kualitas baik.
Urugan samping pondasi seluruhnya dilaksanakan dengan urugan pasir urug hingga mencapai tanah asli, baik bagian luar maupun semua bagian dalam dipadatkan dan disiram dengan air hingga kenyang dan padat.
Dibawah pondasi diurug dengan pasir urug dengan tebal setelah dipadatkan 10 cm atau sesuai dengan gambar.
Kontraktor menyediakan mesin-mesin pompa yang bekerja dengan baik untuk menguras / mengeringkan genangan-genangan air pada galian dan lubang-lubang pondasi akibat hujan, air sumber atau sebab-sebab lain (Pondasi) dikerjakan dalam keadaan parit galian kering.
Metode Kerja Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Pondasi :
1. Mengajukan request kepada direksi lapangan minimal 1 (satu) hari dari rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan;
2. Garis referensi dan patok dipasang di lapangan minimal 24 jam sebelum pengukuran dimulai dan memberitahukan hal itu kepada direksi.
3. Semua jenis referensi dan patok tetap berada di tempatnya dalam kondisi baik sampai waktu yang ditentukan oleh direksi untuk memungkinkan direksi dapat melakukan pengukuran ulang.
4. Lakukan pengurugan pada galian yang telah dipasang patok elevasi sesuai dengan data ukur yang telah disetujui direksi.
5. Pengurugan dilaksanakan menggunakan tenaga manusia (man power)
Material Inti :
•Pasir urug
6. Pada saat pengurugan berlangsung berlangsung surveyor terus memantau dan memeriksa tinggi permukaan timbunan sesuai dengan spesifikasi dan gambar kerja
7. Tumpukan material pasir urug kemudian diangkut ke dalam galian oleh pekerja menggunakan kereta sorong.
8. Pasir urug dihampar dan diratakan oleh pekerja dengan ketebalan sesuai dengan gambar kerja yang telah disetujui direksi teknis.
9. Semua pengukuran untuk menghitung volume yang akan dipakai dasar untuk mengajukan pembayaran tambahan akan dilakukan dengan kehadiran direksi.
10. Kontraktor akan memberitahukan direksi sebelumnya sehingga pengukuran bersama bisa dilakukan tanpa mempengaruhi kemajuan pekerjaan pasir urug.
11. Setelah pekerjaan selesai, pengukuran bersama hasil pekerjaan dilakukan dengan direksi pekerjaan dan setelah disetujui dapat dibuat berita acara pemeriksaan pekerjaan sebagai dasar untuk menjadikan hasil pekerjaan pada prestasi pekerjaan
Analisa Teknis :
Untuk pekerjaan urugan pasir bawah pondasi tb. 10 cm, dilakukan pada minggu ke 2 bulan ke 1 (satu), dengan jumlah personil 5 orang.
Alat Inti :
•Cangkul
•Artco
•Meteran
•Stemper Aspek K3 :
Memakai helm
Memakai masker
Memakai sarung tangan
Memakai sepatu safety
Tenaga Kerja : - Mandor - Tukang batu - Pekerja
III. Pekerjaan Beton
III.1Lantai Kerja t = 5 cm
Untuk lantai kerja dibawah pondasi dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
Buat adukan untuk lantai kerja dengan campuran adukan 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr
Lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat urugan pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
Membersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah atau kotoran.
Memasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai kerja.
Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau ember.
Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam sampai ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melakukan tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya
III.2Pekerjaan Poer
Pondasi Poer yang dipakai adalah Poer dengan Dimensi 40 x 40 Cm dan 55 x 55 Cm dengan ketebalan 12 cm.
Pondasi Poer dengan spesie beton campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr.
Jumlah tulangan besi untuk Pondasi Pagar menggunakan tulangan besi Ø 12 jumlah 9 buah dengan jarak 125 cm
Kontraktor sebelum melaksanakan pekerjaan beton memeriksa gambar/perhitungan konstruksi beton bertulang. Bila direksi menganggap perlu konsultan perencana membuat perhitungan / gambar beton, dengan mendapat persetujuan Direksi.
Pengecoran beton dilakukan setelah bekesting dan pasangan besi beton diperiksa dan disetujui Pengawas secara tertulis.
Untuk pekerjaan konstruksi beton bertulang memakai semen produksi dalam negeri (diantaranya Gresik, Cibinong dan merk lain yang disetujui direksi).
Kerikil untuk semua pekerjaan beton/beton bertulang memakai kerikil batu gunung ukuran 1 - 3 cm. Padat, bersih dan tidak keropos, bersih dari debu dan sebelum dipakai dicuci terlebih dahulu.
Khusus untuk pekerjaan beton menggunakan pasir beton / Cor (Jawa) dengan butiran tajam, bersih dari segala kotoran.
Untuk pengaduk semua campuran beton memakai air bersih dan tawar dengan kadar air secukupnya pada campuran sederhana, agar didapat campuran yang betul-betul homogen.
III.3Pekerjaan Sloof dan Kolom
Pelaksanaan pengecoran beton dilakukan setelah pemasangan bekisting dan tulangan selesai, dalam hal ini pelaksanaan pengecoran dilakukan serentak untuk semua kolom pada ketinggian tertentu sehingga akan mempercepat waktu, dimana pengecoran dimulai dari kolom 1 dan dilanjut ke kolom berikutnya.
Penuangan spesi beton ke kolom beton, dalam pelaksanaan ini kami menggunakan beton 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr
Sebelum pelaksanaan pengecoran, dilakukan hal-hal sebagai berikut:
Menyiapkan alat-alat pendukung dilapangan seperti vibrator, air compressor, lampu penerangan jika pengecoran dilakukan malam hari.
Sebelum adukan beton dimasukkan, dilakukan pengambilan benda uji dan test slump. Jika tidak memenuhi syarat maka adukan beton ditolak.
Memeriksa jumlah, letak, diameter tulangan, yang harus sesuai dengan gambar rencana. Diperiksa pula posisi bekisting agar cukup kokoh menahan beban.
Membersihkan bekisting dan tulangan dari segala jenis sampah dan kotoran, kemudian dilapisi dengan mud oil.
Setelah bekisting kolom/sloof terisi penuh oleh spesi beton harus di kontrol kembali kelurusan horisontal dengan 2 sisi yang berbeda.
Pemasangan Plywood begisting memakai Multiplek tebal 9 mm disusun secara rapat, rapi dan dibuat presisi dan tegak lurus sehingga hasil akhir beton baik.
Pembongkaran papan begisting dibongkar setelah umur beton mencukupi syarat. Semua bidang pada beton yang terlihat ada lubang-lubang, tidak rata segera ditutup dengan spesi 1 Pc : 2 Ps.
Metode Kerja Pekerjaan Beton : Pekerjaan Pembesian
Pemotongan tulangan beton akan dilakukan sesuai bar schedule yang telah dibuat dan disetujui,
Pemasangan tulangan dilokasi yang akan dicor akan dilakukan oleh tenaga yang terampil. Ikatan antar tulangan akan digunakan kawat sesuai spesifikasi, dan diikat kuat agar tidak terjadi pergeseran pada saat pengecoran, untuk mendapatkan jarak antar tulangan yang sesuai dengan gambar rencana.
Untuk menjaga ketebalan selimut beton maka akan dipakai beton decking (beton tahu) dengan mutu yang sama dengan beton yang dicor. Sambungan lewatan (overlap) akan dibuat
Material Inti :
• Pasir
• Split
• Semen PC
• Tulangan
• Papan
• Kawat bendrat
sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan yang ada.
Pemasangan Tulangan
Tulangan beton, sebelum dipasang harus bebas dari kotoran-kotoran, karat, minyak, oli dan lapisan yang akan merusak atau mengurangi mutu.
Tulangan harus dilekukkan dengan tepat menurut ukuran yang direncanakan.
Tulangan janganlah diluruskan atau dilekukkan kembali dengan cara yang akan merusak bahan.
Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan dijamin terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip-klip yang cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau logam sesuai dengan keperluan konstruksi.
Buat tulangan sengkang dengan syarat: bengkokan kait minimal 90o
ditambah perpanjangan 12d atau bengkokan kait 135o ditambah perpanjangan 6d.
Pembengkokan dilakukan dalam keadaan dingin.
Potong tulangan memanjang dan bentuk sesuai gambar kerja.
Masukan tulangan-tulangan memanjang balok pada sela- sela tulangan kolom/ balok disebelahnya sesuai dengan dimensi balok dan posisi tulangan.
Masukan sengkang-sengkang balok sesuai dengan jumlahnya.
Masukan tulangan-tulangan memanjang balok pada ujung yang lain kesela- sela kolom/ balok sebelahnya.
Ikat sengkang dengan tulangan memenjang sesuai dengan jarak sengkang yang ditentukan dengan menggunakan kawat bendrat.
Cek kembali hasil pabrikasi dengan gambar kerja yang ada
Pasang pengatur jarak selimut beton/ decking.
Pekerjaan Begesting
Untuk semua pengecoran item struktur atas (sloof, lantai atau plat lantai, kolom, dan balok) digunakan begesting kayu yang dilapisi bagian dalam dengan multipleks 9 mm, dengan perkuatan stutwerk dan perancah menggunakan balok 5/5 dan 5/7 cm. Sedangkan untuk pengecoran balok dan lantai perkuatan perancah digunakan Stegger/
scafolding pabrikasi besi dia 2”.
Berikutnya pemasangan begesting yang telah dilapisi oleh oli/pelumas pada bagian permukaan serta pemasangan stutwerk/ pengaku.
Pastikan bahwa posisi pemasangan pembesian dan begesting/ stutwerk benar-benar tegak lurus dan leveling, lapisan permukaan area yang akan dicor benar-benar bersih (tidak terdapat potongan kayu, potongan kawat beton, dan kotoran lainnya).
Cek pertemuan panel sudut begesting.
Permukaan plywood dibersihkan dan dilumasi minyak begesting.
Penyetelan sabuk dan kayu support begesting.
Pemberian mortar pada dudukan begesting, pastikan mortar yang ditabur mongering.
Pekerjaan Beton
Sebelum melaksanakan pekerjaan beton, terlebih dahulu harus dibuat mix design beton sesuai karakeristik beton yang diinginkan.
Hal ini meliputi penyelidikan laboratorium terhadap bahan-bahan sesuai standart yang diminta spesifikasi, antara lain PBI, ASTM, AASTHO, BS. Setelah persiapan mix design disetujui, dan diadakan uji campuran (trial mix) sudah berhasil, maka material dapat disorder sesuai dengan yang telah disetujui oleh pengawas/ pemilik proyek.
Pekerjaan Persiapan
Mengajukan request kepada direksi lapangan minimal 1 (satu) hari dari rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Mobilisasi alat, perlengkapan dan tenaga kerja.
Menyiapkan bahan baku utama (site mix).
Monitoring bahan baku sesuai spesifikasi.
Pelaksanaan pengecoran beton
Setelah besi dan begesting terpasang dengan sempurna, dilakukan pembersihan pada lokasi pengecoran untuk menghilangkan kotoran-kotoran penyebab ketidak sempurnaan hasil pengecoran.
Dengan menggunakan check list pengecoran, surat ijin pengecoran diajukan kepada pengawas.
Setelah diadakan pengecekan oleh tim pemberi tugas, dan ijin pengecoran telah ditandatangani, maka pengecoran dapat segera dilaksanakan.
Pengadukan campuran sesuai spesifikasi yang diinginkan.
Membuat specimen pengujian (sample test) dengan metode slump test.
Pendistribusian adukan semen dari stock concrete ke titik pengecoran menggunakan Gerobak dorong.
Selama pengecoran perlu diperiksa secara kontineu begesting yang menjadi acuan maupun perancah untuk memastikan tidak ada kebocoran, begesting pecah atau begesting roboh akibat tidak kokohnya begesting dimaksud.
Petugas vibrator melaksanakan tugasnya secara kontinu pada beton yang dicorkan sesuai prosedur pemadatan beton, ini dimaksudkan agar beton benar-benar padat, dan tidak terjadi keropos.
Setelah selesai pengecoran, beton dirawat dengan menggunakan air sebagai pelembabnya, baik disiramkan maupun diberi goni basah.
Begesting dapat dibongkar setelah umur beton memenuhi spesifikasi teknik.
Analisa Teknis :
Untuk pekerjaan beton, dilakukan pada minggu ke 2 (dua) bulan ke 1 (satu), dengan jumlah personil 6 (enam) orang.
Alat Inti :
• Gergaji besi/ kayu
• Meteran
• Molen Beton
• Tang
• Sendok tembok
• Benang
• Water pass.
Aspek K3 : Memakai helm Memakai masker Memakai sarung tangan Memakai sepatu safety
Tenaga Kerja : - Mandor - Tukang batu
-Tukang Besi -Tukang Kayu
- Pekerja
PEKERJAAN PLESTERAN
Pekerjaan Plesteran dilaksanakan pada Pekerjaan Beton Kolom dgn ketentuan sebagai berikut :
a. Campuran spesie untuk plesteran beton 1Pc : 2Ps hasil ayakan yang halus dan ditakar.
b. Semua pekerjaan plesteran beton maupun plesteran tembok rata dan halus, dan merupakan suatu bidang yang tegak lurus dan siku.
kontraktor akan segera memperbaiki jika terdapat retak-retak.
c. Untuk penyelesaian sudut-sudut, sponing (benangan) digunakan plesteran 1 Pc : 3 Ps dilaksanakan dengan lurus dan tajam.
IV. Pekerjaan Pagar Lapangan IV.1 JENIS RANGKA PAGAR
Pekerjaan ini dikerjakan untuk pembuatan Pagar Lintasan dan Pagar Penonton dengan menggunakan bahan-bahan fabrikasi :
- Pipa Galvanish Medium Ø ¾ “.
- Pipa Galvanish Medium Ø 1 “.
- Pipa Galvanish Medium Ø 1 ¼“.
- Pipa Galvanish Medium Ø 1 ½ “.
- Pipa Galvanish Medium Ø 2 “.
IV.2 SPESIFIKASI TEKNIS RANGKA ATAP PIPA GALVANISH
- Seluruh rangka disambung dengan menggunakan sambungan las dengan jumlah yang cukup.
- Untuk meletakkan material penutup pagar menggunakan triplek dilapisi resin, dipasang Pada Pagar Pipa Galvanish langsung menempel struktur rangka pagar dengan jarak yang disesuaikan dengan gambar rencana dan gambar detail tidak tertulis secara jelas.
- Perangkaian rangka batang dilakukan di lapangan sesuai dengan hasil pengukuran terakhir dan sesuai dengan aktual lapangan.
- Perangkaian dibuat dengan memperhatikan bentuk, ukuran dan gambar desain.
- Dalam proses erection pagar, akan diperhatikan support sementara untuk menjaga stabilitas pagar setelah dipasang. Support sementara ini tidak dilepas sebelum rangka pagar dinyatakan cukup kuat oleh tenaga ahli.
- Jika diperlukan pemotongan material maka akan diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Pekerjaan pemotongan material Pipa Galvanish Medium menggunakan peralatan yang sesuai, alat potong listrik dan telah ditentukan oleh pabrik.
2. Alat potong dalam kondisi baik.
3. Pemotongan material dikerjakan mengikuti gambar kerja.
4. Bagian bekas irisan dibuat benar-benar datar, lurus dan bersih.
PEKERJAAN PENUTUP PAGAR
Pekerjaan ini dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Semua bangunan Pagar sisi dalam (area lintasan) ditutup dengan Multiplek 9mm diberi lapisan resin dengan Dimensi 1,65 x 1,10 beserta aksesoris yang dibutuhkan.
b. Sebelum mendatangkan bahan Pelaksana kami akan mengajukan contoh untuk mendapat persetujuan dari Direksi.
c. Pemasangan Penutup Pagar dilaksanakan dengan lurus dan rapi.
BAB IV PENUTUP
1. Jangka waktu pelaksanaan dari masing-masing pekerjaan sudah termuat dalam time schedule pekerjaan.
2. Perusahaan kami sanggup/mampu melaksanakan Rehabilitasi Pagar Penonton Stadion Kerapan Sapi R.P. Moch. Noer Bangkalan
3. ini sesuai spesifikasi teknis dan gambar yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan.
4. Hal yang tidak tercantum dalam Uraian Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh Pejabat Pelaksana Teknik Kegiatan atau Konsultan Pengawas, untuk di adakan perbaikan