Dewan Syari’ah Nasional No: 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syari’ah dalam asuransi syariah sebagai pedoman dalam melaksanakan asuransi syariah. Asuransi syariah (ta’min, takaful, atau tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah.
Metode Penelitian
Bagi penelitian untuk kegiatan praktis, pendekatan undang-undang ini akan membuka kesempatan bagi peneliti untuk mempelajari adakah konsistensi dan kesesuaian antara suatu Undang- Undang dengan Undang-Undang lainnya atau antara Undang- Undang dan Undang-Undang Dasar atau regulasi dan Undang- Undang.16. Dalam penelitian normatif empiris, maka sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.
Sistematika Penulisan
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu dengan mempelajari seluruh data yang diperoleh dari data primer yang berupa wawancara serta data sekunder yang berupa buku-buku, jurnal hukum serta artikel-artikel yang berkaitan dengan penelitian ini dan juga berdasarkan data tersier yang berasal dari kamus hukum, ensiklopedia dan media internet disusun secara sistematis dan analisis secara kualitatif. Data yang akan diperoleh dikumpulkan, setelah itu disusun dan diklasifikasikan dengan data yang sama untuk digunakan dalam menjawab identifikasi masalah, selanjutnya hasilnya dipaparkan secara deskriptif dan ditarik kesimpulan.
PENDAHULUAN
Penulis menggunakan hasil kepustakaan dengan menelaah Perundang-undangan serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan permasalahan dan untuk memenuhi data penelitian maka peneliti meminta salinan dokumen perusahaan.
TINJAUAN TENTANG PELAKSANAAN AKAD PADA PT. CIPTA PROFITAMA ABADI KPM PRUDENTIAL
MENURUT FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL NO: 21/DSN-MUI/X/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM ASURANSI SYARI’AH.
PENUTUP
Asuransi Syariah
- Pengertian Asuransi Syariah
- Perbedaan Asuransi Konvensional Dan Asuransi Syariah
- Prinsip-Prinsip Asuransi Syariah a. Saling Bertanggungjawab
Misi yang diemban dalam asuransi syariah adalah misi akidah misi ibadah (ta'awun), misi ekonomi (Iqtishodl), dan misi pemberdayaan umat (sosial). Prinsip asuransi syariah adalah takafulli (tolong menolong dan saling bantu-membantu), sedangkan prinsip asuransi konvensional (tadabuli) yakni jual beli antara nasabah dengan perusahaan.
Pendapat Para Ulama Tentang Asuransi Syariah
Pada akhirnya, memang muncul dua pendapat yaitu ulama yang mengharamkan dan ulama yang membolehkan dalam konteks asuransi konvensional. Ada beberapa ulama yang membolehkan asuransi (konvensional dengan alasan tertentu misalnya, Syaikh Abdur Rohman isa yang dengan tegas menyatakan bahwa asuransi merupakan praktik muammalah gaya baru yang belum dijumpai imam-imam terdahulu, demikian pula para Sahabat Nabi saw. Abdul Wahab Kholaf berpendapat bahwa asuransi itu boleh sebab termasuk akad mudharabah, ada beberapa ulama lain yang membolehkan.
Sang ulama dalam buku Al-Halal Wal Haram Fil Islam mengatakan bahwa asuransi konvensional dalam praktik sekarang bertentangan dengan hukum Islam ia mencontohkan dalam asuransi kecelakaan yaitu seorang anggota membayar sejumlah uang (premi) setiap tahun. Sang ulama menyimpulkan bahwa asuransi sosial (saling menolong) adalah halal dan sebagai perkara alami yang perlu diadakan adapun asuransi yang semata-mata bersifat komersial/nonsosial hukumnya haram. Dalam disertasi doktornya berjudul Insurance and Islamic Law, Muslehuddin mengatakan bahwa kontrak asuransi konvensional ditolak oleh ulama maupun kalangan cendekiawan Muslim dengan berbagai alasan.
Akad
- Pengertian akad
- Bentuk Akad Asuransi Syariah
- Akad-Akad Dalam Asuransi Syariah
Fatwa DSN-MUI beberapa akad yang terdapat dalam asuransi syariah tidak hanya sebatas pada akad Tabarru dan Mudharabah, tetapi ada jenis akad tijarah lainnya seperti Al-Masyarakah (pathership), Al- Wakalah (pengangkatan wakil/agen), Al-Wadiah (akad titipan), Asy- syirkah (berserikat), Al-Masa hamah (kontribusi) dan yang lainnya yang diakui dan dibenarkan secara syar'i untuk digunakan dalam asuransi syariah. Salah satu perbedaan mendasar anatara asuransi syariah dan asuransi konvensional adalah pada akad-akad perjanian. Akad-akad dalam asuransi syariah didasarkan akad-akad sesuai dengan syar'i, Akad dalam transaksi merupakan sesuatu yang utama sehingga tanpa adanya akad ataupun akad yang tidak jelas maka transaksi dapat dianggap meragukan atau berbahaya.
Berikut ini merupakan bahasan implementasi akad-akad yang digunakan dalam asuransi syariah, yaitu berupa akad-akad tijarah dengan orientasi keuntungan komersial mengingat asuransi syariah juga sebagai komponen bisnis dalam praktik ekonomi syariah. a. Jika diklasifikasikan berdasarkan peruntukannya, premi peserta Asuransi Syariah terdiri atas dana tabarru' dan dana tijari. Pembagian surplus tabarru' seperti ini mengikuti fatwa Dewan Syariah Nasional-MUI, No, 53/DSN-MUV lll/ 2006 tentang Akad Tabarru' pada Asuransi Syariah dan Reasuramsi Syariah.
Syarat Dan Rukun Melaksanakan Akad
Al-mudharabah dipilih sebagai akad yang digunakan oleh perusahaan asuransi syariah karena beberapa keunggulan yang dimilikinya selain memang dibenarkan oleh syar’i, akad ini tamoak relevan dengan praktik ekonomi atau bisnis saat ini dan mengandung unsur-unsur profesionalitas. Ikhtiyari/sukarela; setiap akad dilakukan atas kehendak para pihak, terhindar dari keterpaksaan karena tekanan salah satu pihak atau pihak lain. Luzum/tidak berobah; setiap akad dilakukan dengan tujuan yang jelas dan perhitungan yang cermat, sehingga terhindar dari praktik spekulasi atau maisir. e.
Kemampuan; setiap akad dilakukan sesuai dengan kemampuan para pihak, sehingga tidak menjadi beban yang berlebihan bagi yang bersangkutan. i. Taisir/kemudahan; setiap akad dilakukan dengan cara saling memberi kemudahan kepada masing masing pihak untuk dapat melaksanakannya sesuai dengan kesepakatan. j. Hukum akad terbagi ke dalam tiga kategori, yaitu: . a. akad yang sah. b. akad yang fasad/dapat dibatalkan. c. akad yang batal/batal demi hukum.
Prinsip-Prinsip Berasuransi Syariah
- Adanya Landasan Tauhid
- Adanya Keadilan
- Adanya Kasih Sayang
- Bertolong-tolongan
- Bersikap Jujur Dan Tepercaya
- Bersikap Ridha
- Tanpa Sogok (Risywah)
- Tanpa Curang (Tathfif)
- Tanpa Gharar, Maisir, dan Riba
- Melayani
- Visi dan Misi PT. Prudential Life Insurance
- Profil PT. Cipta Profitama Abadi
- Visi dan Misi PT. Cipta Profitama Abadi
Asuransi syariah dijalankan atas landasan tauhid dengan implementasi hukum Islam sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah beserta AL-Hadits. Oleh karena itu, asuransi syariah dilaksanakan atas dasar ketakwaan kepada Allah Swt dengan menjalankan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya, terutama dalam ikhtiar berbisnis. Asuransi syariah dijalankan berdasarkan akad-akad yang menjunjung keadilan serta transparansi sehingga tidak merugikan salah satu pihak atau menguntungkan salah satu pihak, konsep ini tentu menenagkan pihak-pihak yang bersepakat, terutama pihak yang memberi amanah.
Asuransi syariah dijalankan atas dasar kasih sayang antarsesama manusia yang membutuhkan sehingga setiap peserta asuransi dan pengelola dana asuransi sama-sama meniatkan dananya untuk tujuan menolong (tabarru'), benefit utama dari konsep ini adalah balasan pahala dan ridha dari Allah Swt atas harta yang diperoleh. Asuransi syariah menjadi peluang mengembangkan sikap saling menolong sehingga setiap peserta asuransi syariah telah memakai sebagian dananya untuk kepentingan menolong sesamanya, hal ini akan semakin meningkatkan ukhuwah islamiyah dan juga hubungan antarsesama umat manusia. Asuransi syariah membuka peluang kedua belah pihak yang bersepakat untuk saling melayani sesuai dengan etiket muamalah dalam Islam, pengelola asuransi beserta segenap karyawannya dituntut memberikan pelayanan terbaik kepada para peserta asuransi yang mengamanahkan sebagian dananya untuk dikelola.
Struktur PT. Cipta Profitama Abadi
PRUlink syariah assurance account adalah produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi yang memberikan perlindungan sekaligus potensi mendapatkan hasil investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan pilihan dana investasi nasabah yang juga dirancang untuk memberikan eksibilitas yang dapat memenuhi kebutuhan dalam setiap tahapan kehidupan Anda sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.51. Kontribusi Berkala dan Kontribusi Top-up Berkala selalu dibayar lunas paling lambat dalam masa leluasa pembayaran kontribusi;. Pemegang polis setuju untuk melakukan penyesuaian terhadap kontribusi berkala dengan Kontribusi Top-up Berkala (jika diadakan) sebagaimana diminta oleh pengelola dalam hal terjadi perubahan terhadap Biaya Asuransi, detail ketentuan mengacu pada Polis.
Bebas Ujrah Pengalihan dana investasi (switching) di tahun Polis yang sama untuk 5 transaksi per tahun. Kontribusi Top-up Berkala/PRUsaver syariah atau Kontribusi Top- up Tunggal yang dibayarkan kepada Pengelola akan dikurangi dengan Ujrah Top-up sebesar 5% dari Kontribusi Top-up Berkala atau Kontribusi Top-up Tunggal dan sisanya akan diinvestasikan dalam suatu dana investasi PRUlink syariah sesuai dengan pilihan;. Ujrah Pengelolaan dana investasi PRUlink syariah tergantung dari jenis dana investasi PRUlink syariah yang dipilih;.
Apabila kekeliruan, ketidakbenaran atau penyembunyian keadaan tersebut berkaitan dengan asuransi dasar, maka polis dan seluruh pertanggungan berdasarkan polis dengan sendirinya batal serta harus dianggap tidak pernah berlaku dan, dalam hal demikian harus bertanggung jawab atas segala risiko, kerugian dan biaya yang timbul sebagai akibat dari penerbitan polis dan selanjutnya, pemegang polis tidak berhak atas pembayaran apapun selain nilai tunai (yang dihitung berdasarkan unit pada tanggal perhitungan terdekat setelah kekeliruan, ketidakbenaran atau penyembunyian keadaan itu diketahui oleh perusahaan);. Apabila kekeliruan, ketidakbenaran atau penyembunyian keadaan tersebut berkaitan dengan suatu asuransi tambahan saja, maka asuransi tambahan tersebut dengan sendirinya batal serta harus dianggap tidak pernah berlaku dan perusahaaan tidak berwenang membayar apapun sedangkan asuransi dasar serta asuransi tambahan lainnya tetap berlaku. Dalam hal kekeliruan, ketidakbenaran atau penyembunyian keadaan sebagaimana yang dimaksud di atas baru diketahui sesudah dilaksankaannya pembayaran mnafaat asuransi maka:52.
Apabila terjadi hal sebagaimana dimaksud di atas jumlah yang dihitung berdasarkan rumus di bawah ini harus penerima manfaat kembalikan kepada pihak perusahaan, untuk selanjutnya perusahaan kembalikan ke dalam dana Tabarru’ setelah dikurangi dengan biaya administrasi yang terhutang jika ada. Apabila terjadi hal sebagaimana dimaksudkan di atas, manfaat asuransi yang telah dibayarkan harus dikembalikan kepada perusahaan asuransi, untuk selanjutnya perusahaan kembalikan kepada dana tabarru’. Ketulian tersebut ditegakan diagnosisnya oleh Dokter Spesialis Telinga, Hidung dan Tenggorokan, dimana peserta utama memiliki ambang dengar di atas 90 desibel.
Implementasi Pelaksanaan Akad Pada PT. Cipta Profitama Abadi KPM Prudential Cabang Cilegon
Namun demarkasi antara akad tabarru’ dan tijârah belum diapresiasi dengan baik oleh industri asuransi syariah di Indonesia. Perjanjian (akad) yang dapat digunakan oleh pihak perusahaan asuransi syariah berkaitan dengan kewajibannya kepada para peserta asuransi, memiliki beberapa asas yang harus diterapkan oleh pihak perusahaan yaitu:55. Perusahaan asuransi yang merupakan jenis usaha yang menjalankan kegiatan asuransi syariah maupun konvensional yang terdapat di Provinsi Banten khususnya di kota Cilegon yaitu PT.
Cipta Profitama Abadi KPM Prudential Cabang Cilegon yang menurut penulis perusahaan tersebut telah melaksanakan program akad yang telah tercantum dalam Al-Qur’an, Hadis, maupun peraturan perundang-undangan tetapi masih tidak maksimal dikarenakan masih banyak program-program asuransi syariah di perusahaan tersebut yang terfokus kepada program asuransi konvensional. Melihat substansi dari Pasal 1 Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah lebih luas daripada akad-akad dasar para peserta asuransi dan dalam Pasal ini juga sangat jelas akan akad-akad apa saja yang harus peserta asuransi dapatkan dalam mengonsumsi produk asuransi syariah yang perusahaan berikan. Prudential Cabang Cilegon hanya menjalakankan beberapa akad saja yang diterapkan dalam pelaksanaan asuransi syariah pada perusahaan tersebut.
Pelaksanaan Pengelolaan Dana Premi Pada Produk Asuransi Syariah Pada PT. Cipta Profitama Abadi KPM Prudential Cabang Cilegon
- Premi Asuransi Konvensional
Dari pengertian tersebut terlihat bahwa pada asuransi syariah suatu risiko diatasi secara bersama yang dikenal dengan istilah "ta'awun" atau. 34;Sharing of Risk", yaitu prinsip hidup saling melindungi dan saling menolong atas dasar Ukhuwah Islamiyah antara sesama anggota peserta Asuransi Syariah dalam menghadapi malapetaka. Cipta Profitama Abadi KPM Cilegon mengatakan bahwa premi yang digunakan dalam melaksanakan asuransi syariah mempunyai mekanisme yang sama dengan asuransi konvensional Prudential yang membedakan hanyalah system yang diterapkan dalam asuransi tersebut.58 Sedangkan dalam penjelasan di atas mekanisme ataupun sistem yang digunakan dalam asuransi syariah dan konvensional sangatlah berbeda dalam mengelola dana premi yang telah diterima dari peserta asuransi (pemegang polis) yang sudah melakukan kesepakatan sebelumnya oleh pihak perusahaan khususnya pada PT.
Cipta Profitama Abadi KPM Prudential Cabang Cilegon, Kota Cilegon Provinsi Banten secara umum sudah melaksanakannya tetapi masih tidak maksimal dikarenakan masih banyak program-program asuransi syariah di perusahaan tersebut yang terfokus kepada program asuransi konvensional. Pengelolaan dana premi sangatlah berperan penting dalam hal menjalankan asuransi syariah ataupun konvensional di Kota Cilegon khususnya pada PT. Cipta Profitama Abadi KPM Prudential Cabang Cilegon masih kurang maksimal dalam mengelola dana premi bagi para peserta asuransi syariah, sebagaimana perusahaan masih menyamakan mekanisme anatara asuransi syariah dengan asuransi konvesional dan yang membedakan hanyalah sistem pada asuransi tersebut.
Saran