• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelayanan Konseling Klinik Sanitasi Di Puskesmas Kota Ternate

N/A
N/A
akun asus

Academic year: 2024

Membagikan "Pelayanan Konseling Klinik Sanitasi Di Puskesmas Kota Ternate "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN: 12776-2491(Print), ISSN: 2776-3021 (Online) | 44

Pelayanan Konseling Klinik Sanitasi Di Puskesmas Kota Ternate

Alfian M Ali1, Novrianti Togubu2, Tutik Lestari3, Tati Sumiati4, Andiani5

1-5Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara Email: 1. [email protected]; 2. [email protected]; 3. [email protected];

[email protected]; 4. [email protected];

Article History:

Received:

Revised:

Accepted:

Abstract; Kegiatan klinik sanitasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat namun belum maksimal karena kekurangan tenaga sanitarian dan kegiatannya hanya fokus dalam gedung. Tujuan pengabdian Masyarakat untuk peningkatan kegiatan klinik sanitasi dalam dan luar Gedung. Metodenya dengan melibatkan mahasiswa dan dosen didampingi petugas kesehatan melakukan kegiatan identifikasi masalah kesehatan, konseling, inspeksi dan intervensi. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaskanakan selama 1 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kota Ternate.

Hasil kegiatan terdapat 4 pasien yang mendapatkan konseling, inspeksi dan intervensi dengan memberikan edukasi terkait penyakit berbasis lingkungan, tahap pertama identifikasi oleh dokter, dokter merekomendasikan pasien untuk mendapatkan pelayanan konseling.

Mahasiswa didampingi petugas melakukan konseling pada pasien sesuai dengan hasil diagnosa. Hasil konseling menunjukkan bahwa ada kontak langsung dengan anggota rumah tangga lain yang memiliki gejala yang sama.

Sehingga memutuskan perlu adanya.

Keywords: ISPA, Konseling, Klinik Sanitasi, Lingkungan

Pendahuluan

Kegiatan konseling klinik sanitasi lingkungan merupakan kegiatan rutin dilakukan jika ditemukan adanya pasien yang didiagnosa penyakit berbasis lingkungan seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), diare, malaraia, Demam Berdarah Dengue (DBD), kecacingan, Tuberkulosis Paru (TB), kusta, dermatitis keracunan pangan dan penyakit kulit. Kegiatan ini dilakukan di dalam gedung, kemudian di tindaklanjut dengan melakukan kunjungan rumah untuk mengetahui kondisi rumah dan lingkungan pasien.

Penyakit berbasis lingkungan merupakan salah satu masalah di Puskesmas Kota Ternate. ISPA merupakan salah satu penyakit yang selalu masuk dalam 10 besar

(2)

ISSN: 12776-2491(Print), ISSN: 2776-3021 (Online) | 45 penyakit di puskesmas Kota Ternate terutama khususnya anak balita (Puskesmas Kota, 2023). Lingkungan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya angka kesakitan ISPA.

Klinik sanitasi merupakan program inovasi promosi kesehatan berbasis kesehatan lingkungan, gunanya untuk menanggulangi penyakit berbasis lingkungan.

Kegiatan dalam klinik sanitasi berupa konseling, kunjungan rumah dan intervensi lainnya berdasarkan analisis kesehatan lingkungan. Klinik sanitasi merupakan upaya pada penduduk yang berisiko tinggi dengan mengintegrasikan pelayanan kesehatan promotif, preventif dan kuratif (Litbangkes Pangandaran, 2022). Program promosi kesehatan berbasis kesehatan lingkungan dapat menjadi sarana untuk memotivasi dan membudayakan lingkunagn sehat dan perilaku bersih di masyarakat. Penelitian di Puskesmas Banjangan Bantul menunjukan bahwa masyarakat juga merasa membutuhkan program ini, namun pelaksanaan program klinik sanitasi tidak berjalan sesuai dengan harapan dikarenakan kekurangan petugas klinik sanitasi (Putri & Mulasari, 2018). Hal serupa juga terjadi di Puskesmas Kota Ternate, program di kinik sanitasi hanya dilaksanakan dalam gedung saja. Hal ini mendorong kerjasama antara Puskesmas Kota Ternate dan Fakultas Ilmu Kesehatan dalam mendukung pelaksanaan klinik sanitasi di Puskesmas Kota Ternate.

Kajian Konsep

Kesehatan anak yang baik adalah hasil dari perawatan pengasuhan terkait pemantauan kondisi fisik dan emosi anak-anak, memberikan kasih sayang dan respons yang sesuai kebutuhan anak, melindungi anak-anak dari bahaya lingkungan baik di rumah tangga maupun sekitarnya, memiliki praktik promotif dan preventif kesehatan, serta perawatan yang tepat terkait penyakit pada anak (World Health Organization, United Nations Children’s Fund, & World Bank Group, 2018). Hasil penelitian menunjukan salah satu komponen kebutuhan pengasuhan perawatan anak adalah pencegahan penyakit infeksi (Sumiati, Sabarinah & Kusumayati, 2023).

Kebutuhan promosi kesehatan berbasis lingkungan menjadi sangat penting untuk menunjang perawatan pengasuhan khususnya untuk anak balita.

Selain itu penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dapat dilakukan pada tatanan sekolah, rumah tangga maupun lingkungan kerja. Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang dapat menerapkan perilaku sehat agar terhindar dari berbagai penyakit salah satunya penyakit berbasis lingkungan seperti TB paru

(3)

ISSN: 12776-2491(Print), ISSN: 2776-3021 (Online) | 46 (Lestari, 2023 & Lestari, 2023).

Metode

Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilaksanakan oleh Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara sebanyak 8 orang. Kegiatan yang dilakukan selama 1 (satu) bulan dimulai pada tanggal 26 Juli-26 Agustus 2023 bertempat di puskesmas Kota Ternate dengan dosen pendamping akademik serta dosen pendamping lapangan (petugas puskesmas). Skema program klinik sanitasi puskesmas sebagai berikut:

Skema 1

Program Klinik Sanitasi Puskesmas .

Hasil dan Diskusi

Pengabdian masyarakat yang dilakukan di puskesmas Kota Ternate selama 1 bulan

Pelayanan Umum/Poli, dll

Farmasi

Konseling Klinik Sanitasi Pasien/Keluarga Pasien

Pendaftaran/Rekam Medik

Selesai

Sakit disebabkan masalah lingkungan Inspeksi Intervensi

(4)

ISSN: 12776-2491(Print), ISSN: 2776-3021 (Online) | 47 ditemukan terdapat 4 pasien dengan hasil diagnosa menderita penyakit berbasis lingkungan seperti ISPA. Hasil pengabdian masyarakat antara lain :

1. Identifikasi masalah kesehatan

Kegiatan ini dilakukan pada saat pasien mendapatkan pelayanan kesehatan oleh dokter. Setelah dokter melakukan pemeriksaan kesehatan berdasarkan gejala-gejala yang dialami dan diutarakan oleh pasien maka dokter mendiagnosa pasien dengan penyakit ISPA. Setelah pemeriksaan dokter, pasien diarahkan oleh petugas untuk dilanjutkan dengan pelayanan konseling klinik sanitasi untuk mendapatkan informasi terkait dengan penyakit berbasis lingkungan.

2. Konseling

Kegiatan konseling dilakukan setelah pasien mendapatkan pelayanan dari dokter dan telah mengetahui hasil diagnosa. Tujuannya untuk memastikan penyakit yang diderita pasien apakah memiliki keterkaitan dengan masalah kesehatan lainnya yang disebabkan oleh lingkungan (berbasis lingkungan). Jika ditemukan bahwa ada kaitannya dengan lingkungan maka selanjutnya petugas akan melakukan inspeksi dan intervensi ke rumah pasien tersebut.

Hasil konseling ditemukan pasien mengalami gejala demam, batuk dan sesak bernapas dimana kontak langsung dengan anggota rumah tangga lainnya yang memiliki gejala yang sama. Setelah dilakukan konseling maka petugas harus melakukan inspeksi langsung ke rumah-rumah pasien untuk mengetahui kondisi rumah dan anggota rumah tangga lainnya.

(5)

ISSN: 12776-2491(Print), ISSN: 2776-3021 (Online) | 48 Gambar 1. Suasana konseling pada pasien

3. Inspeksi

Inspeksi dilakukan berdasarkan hasil konseling yang telah dilakukan pada pasien. Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) dilakukan pada media air, pangan, sarana, tanah, udara dan bangunan serta vektor dan binatang pembawa penyakit, sesuai dengan pedoman Kementerian Kesehatan.

Hasil inspeksi ditemukan kondisi rumah pasien dalam keadaan memenuhi syarat dimana salah satunya memiliki ventilasi atau lubang angin baik pada ruang keluarga, ruang tamu, dapur dan kamar tidur. Adanya pencahayaan alami terlihat dari sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah. Selain itu penggunaan air bersih yaitu air PDAM yang mencukupi sesuai kebutuhan anggota rumah tangga lainnya dan sumber bahan bakar memasak yang digunakan setiap harinya adalah minyak tanah. Namun masih ditemukan pasien tidur sekamar dengan anggota rumah tangga lainnya, masih ada pasien yang belum menerapkan etika batuk yang benar dimana pasien tidak menggunakan masker di dalam rumah dan masih membuang dahak atau lendir di kamar mandi. Hal ini belum dapat memastikan apakah dahak atau lendir tersebut disiram dengan benar ataukah masih menempel pada lantai maupun dinding kamar mandi. Dikhawatirkan jika kamar mandi tidak memiliki Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) sisa pembuangan air sisa dari kamar mandi masih tergenang diluar lingkungan rumah tersebut. Berdasarkan hasil inspeksi lapangan bahwa semua pasien tidak memiliki hewan peliharaan. Tim pengabdian masyarakat juga memberikan edukasi kesehatan kepada pasien terkait dengan penyakit yang dideritanya seperti ISPA menyampaikan upaya pencegahan, penanganan dan sebagainya agar anggota rumah tangga lainnya tidak menderita penyakit yang sama.

(6)

ISSN: 12776-2491(Print), ISSN: 2776-3021 (Online) | 49 Gambar 2. Suasana inspeksi oleh tim pengabdian dan petugas kesehatan 4. Intervensi

Intervensi dilakukan dalam rangka penyelesaian secara teknis terhadap masalah kesehatan yang ditemukan saat inspeksi lapangan.

Diskusi

Klinik sanitasi merupakan program yang wajib dijalankan oleh tenaga kesehatan lingkungan di Puskesmas (Kementerian Kesehatan, 2013). Di Puskesmas Kota klinik sanitasi lingkungan sudah berjalan namun program tersebut tidak berjalan maksimal karena kekurangan tenaga sanitarian. Program klinik sanitasi dalam gedung yang berjalan walaupun tidak setiap harinya. Pelayanan yang diberikan ketika pasien telah mendapatkan pemeriksaan kesehatan oleh dokter dan telah mengetahui hasil diagnosa. Jika ditemukan pasien dengan menderita penyakit berbasis lingkungan, maka pasien harus diberikan konseling di klinik sanitasi.

Pasien merasa senang jika diperhatikan dan diberikan edukasi baik oleh tenaga kesehatan maupun mahasiswa. Kegiatan inspeksi atau kunjungan ke rumah pasien juga membantu kegiatan puskesmas untuk klinik sanitasi diluar gedung dan memberikan nilai psoitif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (Zaman, 2021).

Pelaksanaan klinik sanitasi dalam gedung dilakukan oleh petugas kesehatan dibantu oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara. Dimana mahasiswa mampu mempraktekkan keilmuan untuk melakukan konseling pada pasien terkait dengan kesehatan lingkungan, upaya perbaikan lingkungan dan perencanaan atau inspeksi kunjungan ke rumah pasien.

Pelaksanaan klinik sanitasi diluar gedung dilakukan jika hasil konseling memerlukan inspeksi lanjutan unutk memastikan keterkaitan masalah kesehatan yang diderita pasien dengan lingkungan. Hal ini dilakukan karena tenaga kesehatan lingkungan di Puskesmas Kota kurang sedangkan program kesehatan lingkungan sangat banyak.

Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer (FKTP) dalam hal ini puskesmas memiliki keinginan untuk menjalankan program klinik sanitasi, namun pelaksanaan program klinik sanitasi di puskesmas Kota Ternate tidak berjalan dengan maksimal karena kekurangan tenaga sanitaran. Hal ini sejalan dengan Pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh (Zaman, 2021) salah satu kendala terkait dengan jumlah tenaga

(7)

ISSN: 12776-2491(Print), ISSN: 2776-3021 (Online) | 50 sanitarian, belum terlaksananya pelatihan klinik sanitasi, ketersediaan buku panduan klinik sanitasi di Puskesmas serta sarana prasarana yang mendukung (Ganus, Yohanan, & Wahyuni, 2021; Putri & Mulasari, 2018). Program pelayanan yang mengintegrasikan kegiatan promotif, preventif dan kuratif sebagai upaya perbaikan kesehatan lingkungan dapat dilakukan melalui program klinik sanitasi. Seharusnya program ini dilakukan dalam dan luar gedung sesuai dengan standar pelayanannya (Susanti, Lestari & Abdiana, 2019). Angka kasus penyakit yang berbasis lingkungan dapat menurun jika program klinik sanitasi berjalan secara terus menerus di semua puskesmas (Sugiharto & Oktami, 2018). Program dapat berjalan dengan baik jika dilakukan monitoring dan evaluasi pada pelaksanaan program sehingga adanya perbaikan mutu program kea rah lebih baik

Kesimpulan

Kegiatan pengabdian masyarakat cukup mendapat respon baik dari pasien, dimana pasien merasa diperhatikan dan mendapat pelayanan yang baik dalam melakukan pemeriksaan kesehatan. Dengan adanya kegiatan ini membantu petugas sanitarian yang ada di puskesmas Kota karena kekurangan petugas sanitarian sehingga program tidak berjalan maksimal.

Pengakuan/Acknowlegments

Ucapan terima kasih kepada Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara dan pimpinan serta staf puskesmas Kota Ternate dalam pelaksanaan pengabdian pada masyarakat sehingga berjalan dengan lancar.

(8)

ISSN: 12776-2491(Print), ISSN: 2776-3021 (Online) | 51 Daftar Pustaka

Litbangkes Pangandaran. (2022). Klinik Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan di

Puskesmas - Loka Litbangkes Pangandaran.

Https://Litbangkespangandaran.Litbang.Kemkes.Go.Id/.

https://litbangkespangandaran.litbang.kemkes.go.id/klinik-sanitasi-dan- kesehatan-lingkungan-di-puskesmas/ (diakses 08 Oktober 2023).

Putri, A. M., & Mulasari, S. A. (2018). Klinik Sanitasi Dan Peranannya Dalam Peningkatan Kesehatan Lingkungan Di Puskesmas Pajangan Bantul. Jurnal

Medika Respati, 13(2), 1–9.

http://medika.respati.ac.id/index.php/Medika/article/view/151 (diakses 08 Oktober 2023).

Puskesmas Kota. (2023). Laporan Bulanan Data Kasus 10 Penyakit Terbanyak.

Ternate.

Sumiati, T., Sabarinah, S., & Kusumayati, A. (2023). Nurturing care among adolescent mothers. Journal of Public Health in Africa, 1–6.

https://doi.org/10.4081/jphia.2023.2606 (diakses 08 Oktober 2023).

World Health Organization, United Nations Children’s Fund, & World Bank Group.

(2018). Nurturing care for early childhood development : a framework for helping children survive and thrive to transform health and human potential. World Health Organization (diakses 08 Oktober 2023).

Lestari, Tutik., et al. (2023). Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan Sekolah di SLTP Negeri 10 Kota Ternate. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Selarapang, 7(2), 1284-1288. Retrieved from http://journal.ummat.ac.id/index.php/jpmb/article/view/15254 (diakses 09 Oktober 2023).

Lestari, Tutik., et al. (2023). Penyuluhan Kesehatan tentang Pencegahan Tuberculosis Di Masyarakat Kelurahan Togolobe. Jurnal Bakti Untuk Negeri, 3(1), 9-14.

Retrieved from http://e-jurnal.stikes-

isfi.ac.id/index.php/JBN/article/download/1355/704 (diakses 09 Oktober 2023).

Kementerian Kesehatan. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian.

https://peraturanpedia.id/peraturan-menteri-kesehatan-nomor-32-tahun-2013 (diakses 09 Oktober 2023).

Zaman, M. K. (2021). Pendampingan Program Klinik Sanitasi Puskesmas Sungai Raya

(9)

ISSN: 12776-2491(Print), ISSN: 2776-3021 (Online) | 52 Tahun 2020. Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas, 01(1), 20–31. Retrieved from https://jurnal.htp.ac.id/index.php/jpkk/article/view/716/309 (diakses 09 Oktober 2023).

Susanti, F., Lestari, Y., & Abdiana, A. (2019). Analisis Komparasi Pelaksanaan Klinik Sanitasi antara Puskesmas Pencapaian Tinggi dan Puskesmas Pencapaian Rendah di Kota Jambi Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(3), 677.

Retrieved from https://doi.org/10.25077/jka.v8i3.1057 (diakses 09 Oktober 2023).

Ganus, E., Yohanan, A., & Wahyuni, I. (2021). Evaluasi Program Klinik Sanitasi Terhadap Penyakit Berbasis Lingkungan di Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Media Husada Journal Environmental Health, 1(1), 44–57. Retrieved from

https://mhjeh.widyagamahusada.ac.id/index.php/mhjeh/article/view/8/10 (diakses 09 Oktober 2023).

Putri, A. M., & Mulasari, S. A. (2018). Klinik Sanitasi Dan Peranannya Dalam Peningkatan Kesehatan Lingkungan Di Puskesmas Pajangan Bantul. Jurnal

Medika Respati, 13 (2), 1–9. Retrieved from

http://medika.respati.ac.id/index.php/Medika/article/view/151 (diakses 09 Oktober 2023).

Sugiharto, M., & Oktami, rika sertiana. (2018). Pelaksanaan Klinik Sanitasi di Puskesmas Gucialit dan Gambut Dalam Menaggulangi Penyakit Berbasis Lingkungan. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 21(4), 261–270. Retrieved from

https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/hsr/article/download/638/57 6/ (diakses 09 Oktober 2023).

Maktumah, L., Minhaji, M., & Hosaini, H. (2023). Manajemen Konflik: Sebuah Analisis Sosiologis dalam Pengembangan Pendidikan Islam. Attractive: Innovative Education Journal, 5(2), 684-699.

Hosaini, H., Samsudi, W., Ubaidillah, U., & Muzayyahah, M. (2023). MUDHARABAH FINANCING RISK MANAGEMENT ANALYSIS STUDY AT BMT SIDOGIRI BONDOWOSO BRANCH. Al-Risalah: Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam, 14(2), 449-470.

Hosaini, H., Kholida, S., & Hadi, A. (2023). Pengembangan Pembelajaran PAI dengan CTL Untuk Mengurangi Kenakalan Siswa Di SDN 1 Banyuputih. Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Al-Amin, 2(1), 76-98.

Badruzaman, A., Hosaini, H., & Halim, A. (2023). Bureaucracy, Situation, Discrimination, and Elite in Islamic Education Perspective of Digital Era. Bulletin of Science Education, 3(3), 179-191.

(10)

ISSN: 12776-2491(Print), ISSN: 2776-3021 (Online) | 53 Fikro, M. I. (2021). Negara Indonesia Persfektif Islam: Sebagai Bentuk Penguatan

Wawasan Kebangsaan. Moderasi: Journal of Islamic Studies, 1(2), 165-181.

Hosaini, H., Manan, M. A., & Isnanto, D. (2023). Analisis Kinerja Guru Profesional Sertifikasi terhadap Kegiatan Pendidikan di Lingkungan Pondok Pesantren. Attractive: Innovative Education Journal, 5(3), 123-128.

Ruzakki, H. (2021). PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN FIQIH DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING KELAS III MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH SYAFI'IYAH SUKEREJO. JOEL: Journal of Educational and Language Research, 1(2), 175-192.

Referensi

Dokumen terkait

pcndiliau ltilileUbn pada bulan Oktober sampai Desember 2005, yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan sumber daya organisasi dengan pelaksanaan program kIinik sanitasi di

Hasil penelitian tentang pelaksanaan monitoring bidan dalam pelayanan ANC sudah sesuai dengan pedoman kerja, monitoring dilakukan oleh kepala puskesmas baik secara

Hasil penelitian menunjukkan bahwa program klinik sanitasi di Puskesmas Belawan belum terlaksana dengan baik, kegiatan yang dilaksanakan kurang perencanaan sehingga

11 Sumberdaya Perlu ditingkatakan transparansi agar bisa berjalan dengan baik secara efektif dan efesien, dan pada sumber daya disana harus ada perbaikan Sumberdaya

Agar program berjalan dengan baik, maka diadakan evaluasi dan monitoring secara berkala, sehingga masyarakat dapat merasakan dampak dari pengabdian yang telah dilakukan, kita

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah akan berjalan dengan optimal jika Guru BK melaksanakan

Pelaksanaan diare tidak berjalan dengan maksimal serta Mengadakan Pelatihan tentang Penyakit Diare kepada tenaga kesehatan dalam monitoring pelaksanaan program

4 Berdasarkan monitoring dan evaluasi pemenuhan mutu pada tahapan siklus SPMI diperoleh: Program Kegiatan Capaian Kesimpulan dan rekomendasi Input Proses Output Outcome