• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Laterit dan Limbah Ban Bekas sebagai Agregat Kasar dalam Campuran Beton Ringan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pemanfaatan Laterit dan Limbah Ban Bekas sebagai Agregat Kasar dalam Campuran Beton Ringan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

19 3.1. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode eksperimental. Penelitian ini dimulai setelah mendapatkan izin dari dosen pembimbing dan kemudian dilakukan studi literatur yaitu, mencari jurnal referensi terkait dengan kandungan bahan tambahan yang digunakan. Tahapan awal yang dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil, Fakultas Sains dan teknologi, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur yaitu, data sekunder pada pengujian bahan dasar agregat serta melakukan pengujian bahan dasar agregat yang akan digunakan sebagai percobaan dalam campuran beton. Dalam penyelesaian tugas akhir ini terlibat dari data – data pendukung. Adapun data pendukung diperoleh dari:

3.1.1. Data Primer

Data yang diperoleh oleh hasil penelitian di Laboratorium:

1. Analisa saringat agregat 2. Berat jenis dan penyerapan 3. Pemeriksaan berat isi agregat 4. Pemeriksaan kadar air agregat 5. Mix design

6. Slump Test

7. Pengujian berat beton 8. Pengujian kuat tekan beton 3.1.2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang didapat dari beberapa buku yang berhubungan dengan Teknik Beton dan konsultasi dengan dosen pembimbing prodi Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

3.2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil, Fakultas Sains dan teknologi, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Samarinda. Jenis dari penelitian ini adalah penelitian eksperimen di laboraturium berupa pengujian

(2)

karakteristik beton ringan dengan menggunakan laterit dan limbah ban bekas sebagai agregat kasar pada campuran beton ringan.

3.3. Bahan Dan Perelatan 3.3.1. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Semen Portland

2. Agregat halus (pasir) palu

3. Agregat kasar yang berasal dari limbah ban 4. Agregat kasar batu laterit

5. Air

3.3.2. peralatan penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah;

1. Pisau Cutter 2. Paku 3. Palu 4. Papan kayu

5. Timbangan analisis

6. Satu set saringan SNI 03 1968 1990 7. Keranjang sampel

8. Piknometer 9. Erlenmeyer 10. Loyang 11. Skop 12. Oven

13. Mesin l.os angeles 14. Timbangan 15. Mesin molen 16. Gerobak dorong 17. Satu set alat slump test 18. Cetakan silinder 19. Mesin uji tekan hancur

(3)

3.4. Persiapan Penelitian

Seluruh material yang digunakan dipersiapkan dengan cara dipisahkan sesuai dengan jenisnya, ditimbang sesuai dengan mix design agar mempermudah dalam tahap – tahap pembuatan campuran beton .

3.5. Pelaksanaan Penelitian

3.5.1. Langkah pembuatan agregat pengganti 1. Laterit

Bongkahan laterit yang sudah disediakan dipecahkan menggunakan palu sehingga membentuk ukuran yang sesuai dengan gradasi ayakan agregat kasar.

2. Limbah ban

Limbah ban yang sudah disediakan dipotong memanjang bagian pinggir nya setelah itu menyiapkan papan dan diberi paku sebagai penahan agar ban dapat dipotong dengan mudah. Berikutnya potongan ban yang memanjang dipotong kecil – kecil sesuai dengan gradasi ayakan ageregat kasar.

3.5.2. Langkah pembuatan benda uji

Dalam proses pembuatan benda uji sama halnya dengan pembuatan beton pada umumnya. Adapun langkah – langkah pembuatan benda uji :

1. Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan yaitu:

b. Material c. Sekop,

d. Tempat material, e. Timbangan, f. Molen,

g. Cetakan silinder h. Oli

i. Kerucut abrams, j. Besi rojokan dan k. Palu karet.

2. Mempersiapkan bahan campuran (semen, agregat halus, agregat kasar laterit, agregat kasar limbah ban) sesuai dengan mix design yang telah direncanakan.

3. Cetakan silinder dioles dengan oli.

(4)

4. Masukan semen dan bahan lainya dan beri air sedikit demi sedikit selama molen masih berputar.

5. Molen diputar hingga adukan beton merata dan homogen.

6. Pengujian slump test.

7. Mencetak benda uji.

3.5.3. Pembuatan benda uji

Benda uji dibuat menggunakan cetakan berbentuk silinder yang berukuran 15 cm x 30 cm yang berjumlah 60 buah. Proses pembuatan benda uji ditunjukkan dengan gambar pada lampiran.

3.5.4. Pengujian slump

Pengukuran tinggi slump dilakukan untuk menentukan kekentalan dari campuran beton segar untuk menentukan tingkat workability nya. Kekentalan dalam suatu campuran beton menunjukkan bahwa berapa banyak air yang digunakan.

3.5.5. Pengujian berat

Sebelum melakukan pengujian kuat tekan maka benda uji harus ditimbang untuk dapat mengetahui berat jenis beton.

3.5.6. Pengujian kuat tekan

Pengujian Kuat Tekan dilakukan berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh SNI 03-2491-2002. Pengujian dilakukan dengan menggunakan mesin uji tekan kapsitas maksimal 3000 kN (Digital Compression Machine). Sebelum benda uji diletakan dimesin uji terlebih dahulu harus dilakukan pemberian belerang diatas permukaan benda uji agar permukaan rata. Setelah itu benda uji diletakan tegak berdiri kemudian diberikan beban tekan arah tegak dari atas.

Tabel 3.1 Jumlah Variasi Sampel Pengujian Beton No Variasi Campuran

Beton

Jangka Waktu

3 Hari 7 Hari 14 Hari 21 Hari 28 Hari 1 Beton dengan

persentase 0% ban 3 3 3 3 3

2 Beton dengan

persentase 20% ban 3 3 3 3 3

3 Beton dengan

persentase 25% ban 3 3 3 3 3

4 Beton dengan

persentase 30% ban 3 3 3 3 3

(5)

3.5.7. Perawatan beton

Setelah bahan memadat dan terlepas dari cetakan, dilakukan perendaman dengan air selama 7, 14, 21, dan 28 hari untuk mendapatkan variasi kuat tekan dan di angkat paling lambat 1 hari sebelum pengujian beton dilakukan

3.6. Metode Pemotongan Ban

Adapun ban yang digunakan pada penelitian ini merupakan ban mobil bagian luar, pertama yaitu menyiapkan limbah ban yang akan digunakan sebagai agregat.

Ban yang sudah disediakan kemudian di ambil bagian sisi pinggirnya karena bagian pinggir ban lebih mudah untuk dipotong karena tidak memiliki kawat dibagian dalam ban.

Gambar 3.1 Pemotongan Sisi Ban

Setelah bagian pinggir ban terlepas maka dilakukan pemotongan ban dengan cara memanjang.

(6)

Gambar 3.2 Pemotongan Sisi Ban dengan Cara Memanjang

Setelah dipotong memanjang dilakukan pemotongan ban dengan cara dipotong berbentuk kotak dengan ukuran rata – rata panjang 1,5 cm, lebar 1,5 cm, dan tebal 1 cm dan dinyatakan lolos saringan 19 mm tertahan saringan 4,75 mm.

Bentuk Potongan Agregat Ban Bentuk Kotak Agregat Ban Gambar 3.3 Pemotongan Ban sesuai Ukuran yang Ditentukan

\

(7)

3.7. Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dari hasil pengujian dan pemeriksaan kuat tekan dan berat beton ringan dengan menggunakan benda uji, serta menggunakan data dari hasil studi dan penelitian sebelumnya serta media maupun informasi yang berkaitan dengan penelitian tersebut

3.8. Analisa Data

Data yang dihasilkan merupakan hasil dari penelitian pengujian dilaboratorium yang pengelolahannya akan dilampirkan dalam bentuk diagram dan tabel dengan menggunakan bantuan program Microsoft Exel dan kemudian disimpulkan secara deskriptif.

(8)

3.8. Diagram Alir Penelitian

Gambar 3.4 Bagan Alir Metode Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mendapatkan hasil dari pengaruh penggunaan laterit dan limbah spons eva sebagai agregat kasar terhadap kuat tekan pada beton ringan.. MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian ini

Ain, PENGARUH PENGGUNAAN BATU LATERIT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA KEKUATAN BETON 2019 Muhammad Iqbal, Kuat Tekan Beton Normal Menggunakan Butiran Halus Ban Bekas