• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemasaran Jasa Pendidikan

N/A
N/A
alya irzzaq na

Academic year: 2024

Membagikan "Pemasaran Jasa Pendidikan"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat Dosen Pengampu: Dra. Djum Djum Noor Benty, M.Pd

Hasan Argadinata, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

Alya Irzzaq Nahya Alfandie 210131600908

Anggi Kartika 210131600836

Anisatul Umniyya 210131600815 Ayuni Linda Agustina Sari 210131600802

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

DAPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEPTEMBER 2022

(2)

i

KATA PENGATAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pemasaran Jasa Pendidikan.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi mata kuliah Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat yang dibimbing oleh ibu Djum Djum Noor Benty dan bapak Hasan Argadinata. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pemasaran Jasa di Dunia Pendidikan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Djum Djum Noor Benty dan bapak Hasan Argadinata selaku dosen sekaligus pembimbing yang telah mengarahkan tugas ini dengan jelas sehingga makalah dapat tersusun dengan baik dan dapat menambah pengetahuan serta wawasan tentang Pemasaran Jasa di Dunia Pendidikan.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat berarti bagi penulis demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 6 September 2022

Penulis

(3)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGATAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1. Latar Belakang ... 1

2. Rumusan Masalah ... 1

3. Tujuan ... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 3

1. Pengertian ... 3

2. Karakteristik Jasa Pendidikan ... 5

3. Pemasaran ... 6

4. Sasaran Pemasaran Jasa Pendidikan ... 7

5. Komponen Proses Pemasaran Jasa Pendidikan ... 8

6. Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan ... 13

7. Segmentasi Pasar Jasa Pendidikan ... 14

BAB III PENUTUP ... 18

1. Kesimpulan ... 18

DAFTAR PUSTAKA ... 19

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Manajemen pemasaran merupakan analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian atas acara-acara yang dibuat untuk menciptakan, membentuk dan menjaga pertukaran. Berasal dari 2 kata, yakni manajemen dan pemasaran, keliru satu jenis manajemen ini adalah usaha pada merencanakan dan menerapkan yang terdiri berdasarkan aktivitas mengorganisasikan, mengarahkan sampai mengawasi atau mengendalikan aktivitas pemasaran pada suatu perusahaan supaya tercapai tujuan perusahaan secara efisien dan efektif.

Penerima jasa pendidikan merupakan orang. Jasa pendidikan adalah jasa yang berbasis orang atau diklaim sistem hubungan tinggi atau sistem interaksi yang tinggi, yakni interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan tinggi. Lembaga pendidikan menjadi aktivitas yang melayani konsumen, yakni siswa, mahasiswa, dan juga masyarakat umum. Lembaga pendidikan dasarnya bertujuan memberikan layanan. Layanan ini bisa dicermati menurut aneka macam bidang, mulai menurut layanan pada bentuk fisik bangunan, hingga menggunakan layanan aneka macam fasilitas dan pengajar yang bermutu.

2. Rumusan Masalah

- Apakah pengertian dari pasar, jasa, dan jasa pendidikan?

- Apa saja karakteristik jasa pendidikan?

- Apakah pengertian dan tujuan dari pemasaran jasa pendidikan?

- Apa saja yang menjadi sasaran dari pemasaran jasa pendidikan?

- Bagaimana komponen proses pemasaran jasa pendidikan?

- Bagaimana teknik dan strategi pemasaran jasa pendidikan?

(5)

2

- Apa saja yang meliputi dari segmentasi pasar jasa pendidikan?

3. Tujuan

- Mengetahui pengertian dari pasar, jasa, dan jasa pendidikan - Mengetahui karakteristik jasa pendidikan

- Mengetahui pengertian dan tujuan dari pemasaran jasa pendidikan - Mengetahui sasaran dari pemasaran jasa pendidikan

- Mengetahui komponen proses pemasaran jasa pendidikan - Mengetahui teknik dan strategi pemasaran jasa pendidikan - Mengetahui segmentasi pasar jasa pendidikan

(6)

3 BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian a. Pasar

Pasar secara umum mempunyai arti suatu lingkup wilayah yang didalamnya terdapat kegiatan jual beli barang dengan jumlah penjual yang lebih dari satu yang biasa disebut dengan pusat perbelanjaan, pasar tradisional, mall dan lain-lain.

Pengertian pasar juga dapat ditekankan dalam artian ekonomi yaitu untuk sebuah persetujuan kegiatan jual beli. Yang pada dasarnya, kagiatan perekonomian yang telah berlangsung di pasar dilandaskan dengan adanya kebebasan persaingan, baik antara pembeli maupun penjual. Penjual mempunyai suatu kebebasan untuk memutuskan barang apa yang akan di hasilkan dan disebarluaskan. Sedangkan untuk pembeli juga mempunyai suatu kebebasan untuk memilih barang atau jasa apa yang ia gunakan sesuai dengan daya beli dan daya gunanya.

Di pasar umumnya terjadi kegiatan tawar menawar antara dua pihak yaitu penjual dan pembeli. Diawali dengan penjual menetapkan harga dan pembeli menawar untuk menetapkan harga yang pas sesuai dengan kualitas barang ataupun jasa.

Beberapa pengertian pasar menurut beberapa ahli : 1. William J. Stanton

William J. Stanton berpendapat bahwa pengertian pasar adalah kumpulan dari orang yang memiliki keinginan untuk dipuaskan, uang yang dihabiskan untuk berbelanja, dan memiliki keinginan untuk membelanjakan uangnya.

2. Wikipedia

(7)

4

Pasar adalah institusi, sistem, hubungan sosial, prosedur, dan infrastruktur di mana ada bisnis untuk menjual barang, tenaga kerja dan jasa untuk sekelompok orang dengan imbalan uang.

3. Kotler dan Armstrong

Kotler dan Armstrong berpendapat bahwa pengertian pasar adalah sekumpulan pembeli aktual dan potensial dari suatu produk atau jasa.

Ukuran pasar itu sendiri tergantung pada jumlah orang yang menunjukkan tentang kebutuhan, memiliki kemampuan untuk bertransaksi. Banyak pemasar yang melihat penjual dan pembeli sebagai pasar, di mana penjual dan akan memberikan produk dan layanan yang mereka hasilkan dan gunakan menyampaikan atau mengkomunikasikan ke pasar. Sebaliknya, mereka akan mendapatkan uang dan informasi dari pasar.

4. KBBI

Menurut KBBI, pengertian pasar adalah tempat berkumpulnya sekelompok orang melakukan transaksi jual beli. Ini adalah tempat untuk membeli dan menjual diselenggarakan oleh suatu organisasi atau perkumpulan dan sebagainya dengan maksud untuk untuk dapat mencari sumbangan.

b. Jasa

Kotler & Keller pada tahun 2012 mengemukakan pendapatnya mengenai jasa. Dimana jasa diartikan sebagai setiap tindakan dan perbuatan yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lainnya dan pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) serta tidak menghasilkan sesuatu.

Adapun definisi lain yang dikemukakan oleh Gronroos (2000) yaitu Jasa merupakan proses yang terdiri dari beberapa serangkaian aktivitas intangible dan biasanya terjadi interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa, yang disediakan sebagai solusi atau masalah pelanggan.

Dapat kita simpulkan jasa merupakan segala sesuatu aktivitas yang diajukan untuk melayani pelanggan yang bersifat tidak berbentuk atau berwujud serta melalui beberapa proses input yang menghasilkan output.

c. Jasa Pendidikan

(8)

5

Jasa pendidikan yaitu suatu jasa yang tidak dapat dipisahkan dari lembaga pendidikan, yang berarti jasa pendidikan dihasilkan dan dikonsumsi secara serentak pada waktu yang sama. Dalam jasa pendidikan ini peserta didik yang membeli jasa maka akan berhadapan langsung dengan penyedia jasa pendidikan. Oleh karena itu lembaga pendidikan menggunakan bekerja dalam kelompok yang lebih besar, bekerja lebih cepat, serta melatih para penyaji jasa agar mampu membina kepercayaan peserta didik.

2. Karakteristik Jasa Pendidikan

1. Tidak berwujud (intangibility). Yaitu jasa pendidikan yang bersifat tidak terlihat atau biasa disebut kasat mata sehingga menyebabkan pelanggan jasa pendidikan tidak bisa melihat, mencium, meraba, mendengar, dan merasakan hasil keluaran pendidikan sebelum mereka menggunakan jasa pendidikan atau menjadi lulusan sekolah, mereka baru dapat merasakan dan melihat hasil dari keluaran pendidikan yang telah diterima. Maka dari itu, tugas dari sekolah sebagai pemasar jasa pendidikan yaitu mengubah jasa pendidikan yang tidak terlihat dan serta tidak berwujud menjadi suatu manfaat pendidikan yaitu lulusan yang konkret.

2. Tidak dapat dipisahkan (inseparability). Jasa pendidikan tidak dapat dipisahkan dari sumbernya. Dapat diartikan bahwa jasa pendidikan dihasilkan dan dikonsumsi secara serentak dalam waktu yang sama. Jika siswa menggunakan jasa pendidikan, mereka akan berhadapan langsung dengan penyedia jasa pendidikan. Jasa pendidikan lebih mengutamakan penjualan secara langsung dengan skala operasi yang terbatas. Dan pemasaran jasa pendidikan bisa menggunakan strategi kerja kelompok yang lebih besar, lebih cepat, serta dapat melatih penyaji jasa pendidikan untuk dapat membina kepercayaan pelanggan jasa pendidikan.

3. Beraneka ragam (variability). Jasa pendidikan memiliki sifat yang variabel karena jasa pendidikan merupakan output yang tidak standar (nonstandardized output), yaitu memiliki banyak variasi dalam segi bentuk, kualitas, dan jenis yang bergantung pada siapa, kapan, dan

(9)

6

dimana jasa pendidikan tersebut dihasilkan. Ada 3 faktor penyebab variabilitas kualitas jasa pendidikan, yaitu :

a. Partisipasi pelanggan jasa pendidikan/siswa selama proses penyampaian jasa pendidikan.

b. Moral atau motivasi guru untuk melayani pelanggan jasa pendidikan/siswa.

c. Beban kerja sekolah.

4. Tidak tahan lama (perishability). Merupakan komoditas yang tidak dapat tahan lama dan tidak dapat disimpan. Sifat jasa pendidikan ini tidak dapat dimasukkan ke gudang atau tidak dapat dijadikan sebagai bahan persediaan. Sehingga dalam dunia pendidikan, sifat tidak tahan lama ini dijelaskan dengan kondisi kosongnya kelas atau saat tidak adanya siswa di ruang kelas. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya pendapatan sekolah.

Kemudian sifat yang tidak dapat disimpan yaitu jasa pendidikan memiliki sifat yang mudah lenyap. Di dalam dunia pendidikan, sifat yang tidak dapat disimpan bisa dijelaskan melalui kondisi banyaknya guru di sekolah karena permintaan jasa pendidikan ketika kegiatan belajar yang padat dibanding dengan permintaan jasa pendidikan yang merata setiap hari di sekolah.

5. Kepemimpinan (ownership). Karakteristik ini merupakan karakteristik yang oaling menantang. Siswa diharuskan membayar biaya pendidikan di awal, dimana pada saat itu mereka tidak mendapat kepemimpinan investasi pendidikan apapun. Namun mereka dapat menerima salah satu fasilitas yaitu kartu perpustakaan. Dengan begitu, siswa memperoleh hak untuk mengakses perpustakaan ketika mereka menunjukkan kartu tersebut kepada petugas perpustakaan.

3. Pemasaran

Kotler & Keller dalam Adam mendefinisikan pemasaran sebagai fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan mengelola

(10)

7

hubungan pelanggan, yang semuanya dapat menguntungkan organisasi.

keinginan konsumen dengan dukungan optimal dari sumber daya yang ada.

Strategi pemasaran adalah desain, implementasi, dan pengendalian rencana untuk mempengaruhi pertukaran untuk mencapai tujuan organisasi. Hubungan antara pemasaran dan perencanaan adalah inti dari pemasaran strategis.

Pemasaran strategis sebagai proses untuk mengembangkan dan mempertahankan kesesuaian strategis antara tujuan dan kemampuan lembaga, serta mengubah peluang pemasaran. Pemasaran strategis mencakup kegiatan untuk mengembangkan misi yang jelas, mendukung tujuan dan sasaran lembaga, strategi yang logis, dan implementasi yang tepat.

Dalam keberhasilan proses pemasaran, terdapat unsur-unsur yang mendukung keberhasilan suatu proses pemasaran. Ada tiga elemen utama yang terkandung dalam pemasaran, antara lain: segmentasi pasar, penargetan dan positioning. Segmentasi Pasar, yaitu tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen yang terpisah. Masing-masing konsumen tersebut memiliki karakteristik, kebutuhan produk, dan bauran pemasaran tersendiri. Penargetan adalah tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki. Positioning, yaitu menentukan posisi pasar.

Tujuannya adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan kompetitif produk yang ada di pasar ke dalam pikiran pembeli atau konsumen.

4. Sasaran Pemasaran Jasa Pendidikan

Sasaran suatu lembaga pendidikan yaitu calon peserta didik, orang tua, dan peserta didik, serta masyarakat umum, lulusan juga termasuk kedalam penggunanya. Davies dan Ellison pada tahun 1997 mengemukakan suatu pendapat bahwa segmen pasar disuatu sektor pendidikan meliputi pasar internal dan pasar eksternal. Pada pasar internal sendiri meliputi pengelola sekolah serta jajaran yang ada diatasnya, staff sekolah yang meliputi guru dan tenaga pendidikan, pengawas, siswa yang sedang bersekolah, dan orang tua siswa yang berrsekolah. Pasar eksternal terdiri dari calon siswa, calon orangtua siswa, alumni, calon staff, institusi pendidikan lainnya, masyarakat

(11)

8

di sekitar sekolah, lembaga komersial, industri, yayasan pendidikan, kantor standar pendidikan (Badan Akreditasi Nasional), Pusat Penataran Guru, Kelompok - kelompok, dan organisasi tingkat nasional yang berkaitan dengan bidang pendidikan.

Pasar internal dan pasar eksternal harus lebih intensif dalam peningkatannya. Kegiatan arus diawali dari terwujudnya kualitas yang baik pada input, output, proses, dan output lembaga pada bidang pendidikan.

Maisyaroh (2004a : 39) menyatakan bahwasannya komponen input meliputi calon siswa, sarana dan prasarana, tenaga guru, pegawai yang telah memenuhi standar kualitas tertentu ( bukan yang ala kadarnya). Dalam mewujudkannya maka harus ada seleksi yang memadai sehingga mendapatkan input yang memenuhi standar kriteria minimum, bukan pada kriteria minimal. Sementara itu komponen proses terdiri dari proses, penyelenggaraan pendidikan serta pengajaran.

5. Komponen Proses Pemasaran Jasa Pendidikan

Dalam melakukan pemasaran lembaga pendidikan harus dilakukan secara sistematis. Maisyaroh (2004a : 40) mengtakan bahwa kegagalan yang sering kali terjadi dalam melakukan proses pemasaran pada lembaga pendidikan adalah karena kurang adanya perencanaan bahkan banyak lembaga pendidikan yang langsung melakukan implementasi tanpa didahului dengan perencanaan. Padahal hal yang paling utama adalah melakukan perencanaan, karena perencanaan sangat diperlukan dalam proses pemasaran lembaga pendidikan agar nantinya segala sesuatu yang nantinya akan dilakukan dapat berjalan secara terstruktu dan sistematis sesuai dengan rencana awal yang sudah ditetapkan.

Disamping itu juga pemasaran pada lembaga pendidikan yang dilakukan secara tepat yaitu dengan melalui proses perencanaan untuk menelaah kebutuhan lembaga pendidikan dan analisis pasar, implementasi pasar, evaluasi dan tindak lanjut pemasaran. Davies dan Ellison (1997) menyatakan proses pemasaran diantaranya yaitu : (1) strategic intent (2)

(12)

9

strategic analysis, dan (3) marketing implementation. Dan ketika melakukan proses pemasaran tersebut harus dilakukan secara sistematis.

1. Strategic Intent

Strategic intent merupakan suatu proses mengikat dan menautkan semua komponen yang berfokus dan mengarah pada sebuah tujuan, visi, misi sekolah (Davies dan Ellison, 1997) yang hendaknya dijadikan fokus bagi pemasaran sekolah. Dalam pengembangan strategic intent mencantumkan tiga konsep link, yaitu strategic cause yang mengarah pada keunggulan jelas,tujuan jelas,sumber daya manusia, dan sarana prasarana yang memadai, Kemudian pada client focused culture berpusat pada budaya klien (siswa).

Sedangkan pada proactive staff berfokus dengan staff yang kreatif. Dari ketiga link konsep strategic intent tersebut harus dipadu padankan pada tujuan, visi, misi sekolah dan fokus pemasaran sekolah.

2. Strategic Market Analysis

Strategic Market Analysis merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penelitian pasar pada sejumlah area kunci yaitu, lingkungan sekolah, kompetitor, klien, produk, dan layanannya (Maisyaroh, 2004a : 41). Bila analisis telah dilaukan, pengelola sekolah melakukan integrasi dan interpetasi pada temuannya sebelum melakukan keputusan mengenai implementasi strategi pemasaran. Dalam hal ini terdapat lima hal yang harus diperhatikan oleh sekolah dalam strategic market analysis, yaitu:

1. Proses Penelitian Pasar

Ada empat tahap yang harus ditemukan dalam proses penelitian pasar yaitu : (1) identifikasi kebutuhan informasi, (2) perencanaan aktivitas penelitian pasar, (3) pengumpulan dan analisis informasi pada penelitian pasar, dan (4) laporan hasil penelitian pasar.

2. Analisis Lingkungan Sekolah

Maisyararoh (2004a : 42) mengungkapkan bahwa lingkungan yang perlu untuk dilakukan analisis meliputi lingkungan global, nasional, lokal.

Sedangkan Kotler (3003) mengungkapkan terdapat dua jenis sudut pandang

(13)

10

lingkungan yang dapat mempengaruhi aktivitas pada jasa pendidikan.Oleh sebab itu, lingkungan pemasaran diklasifikasikan menjadi dua, yaitu : (1) lingkungan makro (macro environment), yang terdiri dari political environment, economic invironment, social environment, technological environment, legal envorinment, serta educational environment, dan (2) lingkungan mikro (micro environment), terdiri dari corporation, customer, competitor, market.

3. Analisis Pelanggan Sekolah

Pelanggan adalah agen mutu, hal ini mengharuskan organisasi harus peka terhadap pelanggan dan kebutuhan pasar, serta mempertahankan pelanggan dalam jangka panjang. Organisasi harus memberikan usahanya dalam menciptakan budaya organisasi yang memiliki tujuan untuk memuaskan kebutuhan serta perhatian para pelanggan. Davies dan Ellison (1997) berbagi pendapat bahwa pelanggan juga disebut sebagai para pemangku kepentingan yang terdiri dari dua macam, diantaranya yaitu (1) pemangku kepentingan internal dan (2) pemangku kepentingan eksternal.

Oleh karena itu, untuk mengetahui keinginan wali murid atau orang tua siswa sekolah hendaknya melakukan suatu pengujian pada keinginan ataupun pada pilihan dari orangtua siswa dimasa saat ini ataupun dimasa yang akan datang. Dalam melakukan pengujian sekolah dapat melakukan wawancana dan/atau angket. Sekolah perlu melakukan identifikasi terhadap kebutuhan para peserta didik. Pemasar jasa Pendidikan juga harus memastikan bahwa suatu sekolah telah memiliki cara yang efisien untuk menyajika suatu data dan informasi siswa dari sebuah catatan yang dimiliki oleh sekolah.

Untuk itu data yang dimaksud meliputi : a. Latar belakang social budaya siswa b. Potensi siswa

c. Tingkat prestasi yang dimiliki siswa dan kesulitan pembelajaran d. Strategi pembelajaran yang tepat

e. Prestasi dan pencapaian hasil belajar siswa di sekolah setiap harinya

(14)

11

f. Persyaratan dari system Pendidikan nasional yang telah terkait dengan kurikulum dan penilaian

g. Kebutuhan siswa dimasa yang akan datang melalui sebuah pemahaman terhadap lingkungan sekolah

h. Kebutuhan siswa dimasa depan.

4. Analisis Kompetitor Sekolah

Memiliki pemahaman akan pelanggan jasa Pendidikan tidaklah cukup. Sehingga, banyak pemasar pada suatu jasa Pendidikan menyadari bahwa peningkatan pasar jasa Pendidikan daapt tercapai apabila suatu sekolah merebut pasar jasa Pendidikan dari suatu sekolah kompetitornya.

Proses strategi analisis pasar :

1. Environment melakukan sebuah Analisis terhadap lingkungan global, lingkungan nasional, lingkungan lokal. Pada lingkungan global meliputi faktor politik faktor ekonomi faktor sosial budaya dan faktor teknologi. Lingkungan nasional hampir memiliki kesamaan terhadap lingkungan global yaitu menganalisis dampak lingkungan terhadap sekolah.

Lingkungan lokal yang memiliki pengaruh terhadap sekolah yakni organisasi regional seperti proyek regenerasi industri, trend lokal dalam pekerjaan, dan demografi.

2. Client pada tahap ini dilakukan sebuah analisis pada hakikat segmen pasar, baik pasar internal maupun eksternal, keinginan-keinginan klien, kebutuhan klien, perilaku dan aktivitas.

3. Competitors dalam hal ini menganalisis sebuah kekuatan dan tantangan kompetitor. kekuatan kompetitor yang harus dianalisis yaitu users dan supplier. Tantangan kompetitor dapat dianalisis dari new entrants, existing, providers, dan replacement products.

4. School pada analisis sekolah dilakukan baik dari segi produk ataupun layanannya.

5 Integrating and interpreting the evidence tindakan untuk memadukan dan menginterpretasikan sejumlah fakta yang muncul terhadap

(15)

12

hasil analisis pada environment, client, competitors, dan school.

3. Marketing Implementation

Dalam melakukan kegiatan marketing Implementation perlu dilakukan:

(1) pendekatan dan teknis pemasaran; (2) Impelementasi rencana pemasaran;

dan (3) evaluasi pemasaran.

1. Pendekatan dan Teknik Pemasaran

Dari pendekatan Teknik pemasaran dapat dilakukan melalui kata, tulisan, tan Tindakan. Adapun contoh dari Teknik pemasaran yaitu dapat melalui:

brosur, melalui orang, prospectus, pamphlet, bahan tertulis, media periklanan atau even lainnya, video promosi, kelompok, dan teknik komunikasi.

2. Impelementasi Rencana Pemasaran

Terdapat empat hal yang harus diperhatikan:

1) Waktu Pemasaran, rencana pemasarana harus ditentukan waktunya mulai dari waktu tertentu hingga waktu tertentu secara kesinambungan.

2) Peranan keterlibatan orang, menentukan anggota – anggota untuk menjadi tim pemasaran dan membangun suatu budaya tim pemasaran.

3) Kunci aksi pemasaran, mendefinisikan tujuan jangka Panjang, menjadikan setting tujuan pemasaran dari jangka pendek, dan memprioritaskan tujuan pemasaran.

4) Implementasi aktivitas pemasaran. Merupakan bentuk dari implementasi aktivitas pemasaran dengan menentukan aktivitas, sumber material, tanggung jawab individual, periode waktu, dan pengukuran informasi.

3. Evaluasi Proses Pemasaran

Mengacu pada proses implementasi dan impact strategi. Karena pada keduanya mengecek tindakan pemasaran dengan semua kegiatan yang dilakukan melalui berbagai teknik yang digunakan di monitor, dievaluasi.

Misalnya seperti kegiatan open day, prospectus, periklanan, dan kegiatan

(16)

13

sebagainya. Dalam kegiatan evaluasi proses pemasaran dilakukannya perbandingan antara rencana sekolah yang akan dilakukan dengan kegiatan yang dilakukan sekolah serta efek Tindakan yang telah dilakukan. Dari hal tersebut dapat diketahui apakah suatu rencana atau kegiatan pemasaran telah efektif untuk dilakukan sekolah.

6. Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan 1. Strategi Pemasaran Internal dan Eksternal.

Strategi pemasaran internal meliputi: (a) pengembangan sumber daya manusia, (b) membina hubungan dengan guru melalui pertemuan rutin, (c) perhatian sekolah kepada guru yang sakit, dan (d) pemberian reward atau bonus kepada guru berprestasi. Kedua, strategi pemasaran eksternal, yang terdiri dari pemasaran jasa secara langsung dan tidak langsung.

Pemasaran langsung meliputi: (a) pemasaran dengan cara berkomunikasi, melakukan kontak langsung dengan calon mahasiswa dan melakukan kegiatan kehumasan, (b) pemasaran dengan cara promosi sekolah di alamat website sekolah (c) pemasaran dengan mengirimkan brosur ke sekolah-sekolah dasar baik negeri maupun swasta di daerahnya, (d) mengajak orang tua siswa untuk meminta bantuan untuk ikut mempromosikan sekolah dengan mengadakan pertemuan akhir tahun.

Pemasaran jasa tidak langsung yang meliputi :

(a)kegiatan seni pertunjukan di lingkungan sekolah (b) memberikan santunan kepada anak yatim secara informal dalam program untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, (c) melaksanakan kegiatan kemasyarakatan (d) mengikuti kegiatan yang memiliki sikap positif

Nasionalisme itu seperti upacara bendera setiap hari Senin dan Minggu Nasional.

2. Strategi pemasaran interaktif.

(17)

14

Strategi pemasaran interaktif adalah memberikan pelayanan yang sangat memuaskan kepada pelanggan pelayanan pendidikan. Guru dan karyawan sangat memperhatikan keinginan, hormat dan ramah. Pelayanan seperti ini akan menimbulkan kesan dan kepuasan yang mendalam di hati konsumen. Interaksi antara guru dan siswa, guru dan orang tua dilakukan dengan baik dan terbuka untuk menghindari kesalahpahaman di kemudian hari. Tenaga kependidikan dan kependidikan juga berusaha memperhatikan dengan mendengarkan kebutuhan peserta didik, dan menampung saran-saran dari stakeholders yang ditujukan kepada sekolah dalam rangka memajukan sekolah.Sekolah selalu berusaha memberikan pelayanan maksimal dan memberikan fasilitas yang memadai kepada orang tua/wali. Hubungan yang terjalin dengan baik antara sekolah dengan guru dan karyawan diharapkan dapat memberikan pemahaman yang positif bagi pengelola sekolah untuk selalu merasa bahwa mereka juga pemilik sekolah sehingga dapat memberikan pelayanan kepada konsumen dan orang tua dengan sepenuh hati.

Kepuasan layanan pendidikan yang dirasakan konsumen inilah yang membentuk pemasaran interaktif. Secara tidak langsung konsumen dan orang tua akan melakukan promosi kepada orang lain.

7. Teknik atau model pemasaran jasa pendidikan

Menurut Ara Hidayat dan Imam Machali, langkah strategi pemasaran pendidikan dapat dibagi ke dalam 5 (lima) tahap,yaitu:

1. Identifikasi pasar

Mengidentifikasi dan menganalisa pasar perlu dilakukan suatu penelitian pasar pendidikan untuk mengetahui kondisi pasar termasuk atribut-atribut pendidikan yang menjadi kebutuhan konsumen pendidikan, termasuk dalam tahapan ini adalah pemetaan dari lembaga pendidikan lain.

Identifikasi ini dapat dilakukan dengan melihat bahwa lembaga pendidikan sesungguhnya

(18)

15

mempunyai kapasitas dan potensi besar dalam upaya ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan mensukseskan program wajib belajar nasional.

Identifikasi dan analisa pasar merupakan langkah awal dalam memasarkan jasa pendidikan kepada pasar sehingga sangat penting untuk dilakukan. Dengan identifikasi dan analisa terhadap pasar akan mampu menemukan kebutuhan-kebutuhan konsumen jasa pendidikan sesuai dengan keinginan dan tantangan zaman, kebutuhan pasar akan senantiasa terus berkembang dari tahun ke tahun dalam menapaktilasi kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dengan adanya identifikasi dan analisa pasaar lembaga pendidikan harus mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat regional, nasional bahkan interrnasional agar mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya.

2. Segmentasi

Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan berdasarkan kebutuhan, karakteristik atau tingkah laku, yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda, demokrafi, sosioekonomi, psikologis, geografis, manfaat, penggunaan dan segmentasi berdasarkan jasa. Dengan kata lain, segmentasi berkaitan dengan bagaimana pemasar memilih pasar (konsumen).

3. Positioning atau diferensiasi.

Positioning (pemosisian) adalah karakteristik dan pembedaan (diferensiasi) produk nyata yang memudahkan konsumen untuk membedakan produk jasa antara suatu lembaga pendidikan dengan lembaga pendidikan lainnya. Positioning berkaitan dengan pemasar membedakan dengan pesaing, contoh dalam konteks Pendidikan Tinggi, karena banyak PT menyebabkan siswa lulusan SMA dan sederajat kebingungan dalam menetukan pilihan jika mereka tidak membedakan satu PT dengan PT lainnya. Oleh karena itulah UGM menyebut dirinya sebagai research university, UI the word class university, UIN Sunan Kalijaga sebagai integrative university dan lain-lain.

(19)

16

Diferensiasi merupakan salah satu dari tiga langkah strategi pemasaran untuk bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya, yaitu:

a. Diferensiasi adalah strategi memberikan penawaran yang berbeda dibandingkan penawaran yang diberikan oleh competitor. Misalnya persepsi mengenai keunggulan kerja, inovasi produk, pelayan yang lebih baik, brand image yang lebih unggul dan lain-lain.

b. Keunggulan biaya (low cost) adalah strategi mengefisiensikan seluruh biaya produk sehingga menghasilkan produk atau jasa yang bisa dijual lebih murah dibandingkan dengan pesaing. Murah yang dimaksud di sini bukanlah murahan, akan tetapi penggunaan biaya dalam menghasilkan produk atau jasa lebih diefisiensikan secara optimal sehingga menghasilkan jasa pendidikan yang lebih unggul.

c. Fokus (focus) adalah strategi menggarap satu target market khusus.

Strategi fokus biasanya dilakukan untuk produk atau jasa pendidikan yang memang mempunyai karakteristik khusus.

4. Komunikasi pemasaran.

Sekolah sebagai lembaga ilmiah akan lebih elegan apabila bentuk-bentuk komunikasi disajikan dalam bentuk ilmiah, seperti menyelenggarakan kompetisi bidang studi (olimpiade bidang IPA, kebahasaan dan lain-lain) dan yang paling efektif adalah publikasi prestasi siswa oleh media independen, melalui kegiatan ekstra (pramuka), latihan khitabah dan penampilan potensi yang dimiliki siswa ketika liburan, pembagian raport, wisuda, pengiriman pengabdian bagi siswa yang sudah lulus, bantuan jasa pendidikan dan lain-lain. Bentuk dan materi pesan agar dikemas secara elegan namun menarik perhatian konsumen pendidikan agar lembaga pendidikan tetap dalam image sebagai pembentuk karakter dan nilai yang baik, sehingga akan menimbulkan promosi

mulut ke mulut (mouth to mouth).

(20)

17 5. Pelayanan lembaga pendidikan.

Pelayanan lembaga pendidikan terlihat sebagai apa yang diharapkan oleh konsumen. Kesenjangan yang sering terjadi adalah adanya perbedaan persepsi dan atribut jasa pendidikan. Oleh karena itu, dalam mencapai lembaga pendidikan yang baik terdapat lima langkah, yaitu keandalan, responsif, keyakinan, empati dan wujud nyata menuju fasilitas yang lebih baik. 8.Segmentasi Pasar Jasa Pendidikan.

8. Segmentasi pasar jasa pendidikan

Menurut Goryushkina dkk (2019), sebagai aturan, proses segmentasi terdiri dari empat tahapan sebagai berikut: Tahap pertama menyiratkan pemilihan kriteria segmentasi, pada tahap kedua pemilihan strategi segmentasi (agregat, terkonsentrasi atau diferensiasi) tahap ketiga meliputi pemilihan metode segmentasi (pengelompokan, peta fungsional dan pengembangan grid segmentasi, dll.). Metode menangani segmen yang berbeda dikembangkan pada tahap keempat.

Menurut Kotler dan Andreasen dalam Wijaya (2012) mengatakan bahwa proses segmentasi melingkupi 3 tugas penting yaitu:

1. Mengidentifikasi dasar segmentasi pasar;

2. Mengembangkan profit segmen pasar yang dihasilkan;

3. dan memperluas ukuran ketertarikan segmen pasar.

(21)

18 BAB III

PENUTUP 1. Kesimpulan

Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk menyiapkan terlebih dahulu kegiatan pemasaran apa yang akan dilakukan untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan mencakup dari proses perencanaan hingga pengawasan agar pelaksanaan nya dapat berjalan mulus serta meminimalisir hambatan.

Dalam melakukan manajemen pemasaran agar berjalan dengan lancar adalah dengan mengetahui terlebih dahulu tentang karakteristik jasa yang akan dipasarkan, sasaran pemasarannya, komponen-komponen dari proses pemasaran jasa nya, Teknik dan strategi pemasaran jasa, serta segmentasi pasar nya.

Beberapa hal tersebutlah yang membuat manajemen pemasaran jasa pendidikan dapat berjalan dengan lancar dan merupakan contoh bentuk meminimalisir hambatan serta kegagalan yang ada atau bisa memperkecil resiko kedepannya supaya pemasaran jasa lebih terarah.

2.Saran

Dalam hal ini penulis hanya dapat mengucapkan kata maaf karena ketidaksempurnaan atas makalah yang telah dibuat, penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan untuk mengevaluasi hasil dari pengerjaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca dan orang banyak.

(22)

19

DAFTAR PUSTAKA

“Buku-Humas.Pdf.” Accessed September 19, 2022. http://ap.fip.um.ac.id/wp- content/uploads/2017/10/buku-humas.pdf.

Goryushkina, N. E., Gaifutdinova, T. V., Logvina, E. V., Redkin, A. G., Kudryavtsev, V. V., & Shol, Y. N. (2019). Basic principles of tourist services market segmentation.

Wijaya, D. 2012. Pemasaran Jasa Pendidikan: Mengapa Sekolah Memerlukan Marketing? Jakarta: Salemba Empat.

SANTOSO, TM (2017). Revitalisasi Pasar Johar Semarang Dengan Pendekatan Arsitektur Indische (Disertasi Doktor, UAJY).

Wahyudi, K. (2016). Manajemen pemasaran pendidikan. Jurnal Kariman, 4(2), 99-116.

Iqbal, M. (2019). Pemasaran Jasa Pendidikan dan Implementasinya sebagai Strategi Pengembangan Pendidikan di SMP Muhammadiyah 1 Depok Sleman Yogyakarta. Manageria: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 4(1), 127-146.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan strategi pemasaran jasa pendidikan, faktor pendukung dan penghambat dalam proses pelaksanaan strategi pemasaran

Keberhasilan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ar Rahmah Pacitan dalam pemasaran ini menarik untuk diteliti, terutama perihal manajemen pemasaran jasa pendidikan

SEBAGAI WADAH PEMASARAN, PENDIDIKAN, PROMOSI, REKREASI DAN JASA PELAYANAN KOMPUTER.. Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat

Banyaknya siswa yang dimiliki oleh MI Nihayaturroghibin dan SDN Rogomulyo 01 sampai tahun ini, menjadikan penulis ingin meneliti bauran pemasaran jasa pendidikan yang

Begitu besarnya pengaruh pemasaran jasa pendidikan yang dilakukan suatu lembaga pendidikan, oleh karena itu saat ini banyak lembaga pendidikan yang

Simpulan Dari uraian di atas dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Pertama, Pemasaran jasa pendidikan Lembaga Pendidikan Islam yang berfokus pada mutu adalah proses sosial dan

Manajemen pemasaran jasa pendidikan merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan untuk mempromosikan dan memasarkan layanan pendidikan yang disediakan oleh suatu lembaga pendidikan