• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBARUAN PARADIGMA PENDIDIKAN ISLAM (STUDI ATAS PEMIKIRAN MOHAMMAD NATSIR DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PEMBARUAN PARADIGMA PENDIDIKAN ISLAM (STUDI ATAS PEMIKIRAN MOHAMMAD NATSIR DAN "

Copied!
89
0
0

Teks penuh

Zulkarnain Dali, M.Pd selaku Rektor UINFAS Bengkulu yang memberikan berbagai fasilitas untuk belajar di UINFAS Bengkulu. Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Tadris UINFAS Bengkulu yang memberikan inspirasi dalam penyusunan skripsi ini. Nurul Fadhillah M.Pd selaku pembimbing akademik (PA) yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi demi keberhasilan penulis.

Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Agama Islam UINFAS Bengkulu yang telah banyak membantu dalam penyusunan proposal skripsi ini.

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sehingga dapat memahami dan mengkaji lebih dalam pembaharuan paradigma pendidikan Islam berdasarkan pemikiran Mohammad Natsir dan relevansinya dengan era global.

Pendidikan Islam di Indonesia

Menurut Mohammad Labib An-Najihi, pemikiran pendidikan Islam ialah pemikiran tersusun menggunakan falsafah. Pemikiran pendidikan Islam diharapkan dapat berguna sebagai input dalam memperkenalkan corak atau model pendidikan yang lebih disesuaikan dengan nuansa keislaman. Selepas kewafatan Nabi, selain ayat-ayat al-Quran, hadis juga mendapat perhatian serius dalam pendidikan Islam.

Upaya untuk menguraikan gagasan-gagasan dasar pendidikan Islam merupakan suatu hal yang menarik untuk dicermati lebih lanjut, khususnya sebagai pemahaman komparatif dalam rekonstruksi sistem pendidikan Islam yang lebih mumpuni di akhir abad ini.

Metode Pendidikan Islam

Oleh karena itu, dalam pandangan filosofis pendidikan, metode merupakan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan yang mempunyai fungsi ganda, yaitu: polipragmatis dan monopragmatik. Polipragmatis artinya suatu metode mempunyai banyak penerapan, misalnya suatu metode tertentu dapat digunakan dalam keadaan tertentu untuk membangun atau memperbaiki sesuatu. Sedangkan monopragmatik berarti memuat satu jenis penggunaan untuk satu jenis tujuan. Tujuan dari semua ini adalah untuk membantu siswa mencapai proses belajar yang diinginkan dan perubahan perilaku.

Selain itu ada juga yang mengartikan metode sebagai seperangkat metode, jalur dan teknik yang harus dimiliki dan digunakan oleh guru dalam rangka memberikan pendidikan dan pengajaran kepada peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan yang tertuang dalam kurikulum yang telah ditetapkan. Dalam pendidikan Islam, cerita mempunyai fungsi pendidikan yang tidak dapat digantikan oleh bentuk penyampaian linguistik lainnya. Sebab, kisah-kisah Al-Qur'an dan Nabawi mempunyai banyak keistimewaan yang menjadikannya mempunyai dampak psikologis dan pendidikan yang utuh, murni, dan luas jangkauannya seiring berjalannya waktu.

Membangkitkan perasaan yang membangkitkan kemauan dan mendorongnya untuk berbuat baik dan menjauhi keburukan. Mengajar dengan keteladanan dapat dilakukan oleh pendidik dengan menampilkan perilaku yang baik di hadapan peserta didik. Menunjukkan perilaku yang baik (akhlak al-karimah) dapat dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja.

Contoh yang disengaja adalah suatu keadaan yang sengaja diciptakan oleh pendidik agar peserta didik dapat mengikuti atau menirunya, seperti memberikan contoh bacaan yang baik dan doa yang benar. Salah satu cara yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam mendidik para sahabatnya adalah melalui amalan, yaitu memberikan kesempatan kepada para sahabat untuk mengamalkan cara-cara beribadah secara berulang-ulang.

Pemikiran Mohammad Natsir Tentang Pendidikan Islam

Sebagai tokoh agama, Mohammad Natsir menyumbangkan pemikirannya untuk membuka cara pandang keagamaan umat Islam di Indonesia agar dapat menerima gagasan-gagasan pembaharuan, khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan ajaran agama dan kehidupan bermasyarakat. Sebagai tokoh nasional, Mohammad Natsir merupakan sosok negarawan yang banyak menyumbangkan pemikirannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara secara integral dan demokratis. Mohammad Natsir dikenal dengan pemikiran multidimensinya yang berpengaruh dalam proses modernisasi pemikiran Islam di dunia.

Sebagai seorang reformis dan intelektual Muslim, Mohammad Natsir mempunyai kepedulian yang besar terhadap peningkatan pemahaman umat Islam di Indonesia. Dengan cara inilah Mohammad Natsir mulai merintis wacana intelektual Islam yang sehat, terbuka dan demokratis. Beliau mengajak masyarakat lain untuk berpartisipasi dalam dialog intelektual cerdas mengenai isu-isu Islam dan umat Islam.26.

Mohammad Natsir berpendapat bahwa Islam adalah agama yang mencakup masalah politik, ekonomi, sosial dan budaya.

Biografi Singkat Mohammad Natsir

Di Bandung, Mohammad Natsir menimba ilmu di bawah bimbingan Ahmad Hassan yang merupakan sosok yang cukup terkenal pada saat pendiriannya. Melalui Hasan, Mohammad Natsir mulai mempelajari dan mengkaji pemikiran modern Abduh. Mohammad Natsir mengakui Abduh sangat mempengaruhi dirinya dalam perkembangan pemikiran Islam. Tokoh lain yang turut mempengaruhi pemikirannya adalah Syekh Ahmad Soorkati yang merupakan pendiri al-Irsyad yang menentang diskriminasi dan eksklusivisme Sayyid Soorkati.

Mohammad Natsir yang berperan aktif di partai politik Masyumi pada tahun 1946 berhasil menyelamatkan negara ini dengan gerakan integralnya yang terkenal. Gerakan ini cukup terkenal dalam menyatukan kembali bangsa Indonesia yang terpecah menjadi 17 negara bagian dalam satu republik. Meski Mohammad Natsir kerap berbeda pendapat dengan individu lain, namun perbedaannya cukup tajam karena menyangkut dimensi ideologi dan keyakinan.

Namun dalam menyampaikan argumentasinya, Mohammad Natsir tetap menggunakan kata-kata yang sopan dan tepat tanpa menyinggung pihak manapun.

Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Persamaan : penulis mengkaji tentang konsep pendidikan Islam, dasar-dasar pendidikan Islam, tujuan pendidikan Islam, metode pendidikan Islam, peran dan fungsi pendidikan Islam menurut Mohammad Natsir.31. Perbedaan : penelitian penulis dengan penelitian Suwarno sebelumnya yaitu penelitian Suwarno sebelumnya hanya mengkaji pemikiran Mohammad Natsir tentang tujuan pendidikan Islam, kurikulum pendidikan Islam dan metode pendidikan Islam menurut Mohammad Natsir sedangkan penulis meneliti pembaharuan pendidikan Islam. paradigma, dasar pendidikan Islam, tujuan pendidikan Islam, kurikulum pendidikan Islam, metode pendidikan Islam, peran dan fungsi pendidikan Islam, dan konsep guru menurut Mohammad Natsir. Azyumardi Azra adalah tokoh reformasi pendidikan Islam di Indonesia. Diantara bentuk reformasi pendidikan Islam yang dilakukan Azyumardi Azra, yaitu klarifikasi orientasi pendidikan Islam, peningkatan perhatian pada ilmu-ilmu eksakta, dan perbaikan manajemen.

Sedangkan hasil penelitiannya adalah pembaharuan dan modernisasi pendidikan Islam dimulai di Turki pada awal-pertengahan abad ke-19 M dan kemudian menyebar hampir ke seluruh wilayah kekuasaan Usmani di Timur Tengah.32 Di tingkat Indonesia, pembaharuan Pendidikan Islam tidak berasal dari umat Islam sendiri. . Saat itu pendidikan Islam menghadapi persaingan yang sangat ketat dengan berdirinya sekolah negeri yang didirikan oleh Belanda. Reformasi pendidikan Islam juga banyak dipengaruhi oleh gerakan reformasi Islam untuk melaksanakan reformasi pendidikan Islam.

Perbedaannya yaitu peneliti terdahulu telah mengkaji reformasi pendidikan Islam menurut Azyumardi Azra sedangkan penulis telah mengkaji reformasi pendidikan Islam menurut Mohammad Natsir.33. Syarifuddin Iris mengkaji tentang reformasi sistem pendidikan Islam, yaitu melakukan perubahan dari sistem tradisional mono-leader dengan sistem pengajaran halakah menjadi sistem pengajaran klasikal yang dikelola oleh jamaah atau organisasi secara kolektif dan berbasis diskusi. Hasil penelitian ini adalah yang dimaksud dengan reformasi sistem pendidikan Islam adalah melakukan perubahan dari sistem pengajaran tradisional yang mono-leader dengan sistem pengajaran halakhic menjadi sistem pengajaran klasikal yang dikelola oleh jamaah atau organisasi secara kolektif dan berbasis pada diskusi.

33Muhammad Irsad, Reformasi Pendidikan Islam di Indonesia Perspektif Azyumardi Azra, Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016, hal. Perbedaan: penulis mengkaji pembaharuan pemikiran Mohammad Natsir tentang sistem pendidikan yang berlandaskan Al-Qur'an dan As-Sunnah sehingga akan membentuk suatu konsep pendidikan Islam yang integral, harmonis dan universal.34.

Kerangka berfikir

Pemikiran politik Muhammad Natsir adalah pemikiran politik Islam, pandangan Muhammad Natsir tentang Islam adalah agama pembebasan yang menjunjung tinggi kebebasan jiwa seseorang dari kemusyrikan dan takhayul serta rasa takut kepada selain Allah. Muhammad Natsir juga memandang Islam bukanlah agama dalam arti sempit, melainkan ajaran tentang hubungan manusia dengan Tuhan (hablumminallah), suatu pandangan hidup sekaligus pedoman hidup.

Kerangka berpikir

  • Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat Penelitian
    • Waktu Penelitian
  • Sumber Data
    • Sumber data primer
    • Sumber data sekunder
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Keabsahan Data
  • Pemikiran Mohammad Natsir Tentang Pendidikan Islam
    • Konsep Pendidikan Islam Menurut Mohammad Natsir
    • Dasar Pendidikan Islam Menurut Mohammad Natsir
  • Relevansi Pemikiran Mohammad Natsir Terhadap Pembaruan Pendidikan di Indonesia Pendidikan di Indonesia

Buku yang penulis teliti berkaitan dengan pembaharuan paradigma pemikiran Mohammad Natsir dalam pendidikan agama Islam, dan relevansinya dengan era global. Menurut pemikiran Mohammad Natsir, materi yang terkandung dalam pendidikan Islam adalah materi yang berkaitan dengan ibadah. Mohammad Natsir mengatakan bahwa konsep umum pendidikan merupakan hasil ijtihad yang diperoleh Natsir melalui Al-Qur'an dan hadis.

Dalam tulisannya yang berjudul Tauhid Sebagai Dasar Pendidikan, Mohammad Natsir merumuskan bahwa ilmu tentang Tuhan, tauhid kepada Tuhan, bertakwa dan berserah diri kepada Tuhan merupakan landasan pendidikan Islam yang harus ditanamkan kepada peserta didik. Mohammad Natsir sebagai tujuan pendidikan pertama kali menyelesaikan persoalan konflik antara pendidikan Barat dan pendidikan Islam, menyatakan hubungan antara tujuan pendidikan Islam dengan landasan tauhid. Menurut Mohammad Natsir, pendidikan yang baik dalam kehidupan sehari-hari mempunyai ciri-ciri orang wasathon.

Pemikiran Mohammad Natsir dalam pendidikan Islam tidak hanya mencakup materi yang sesuai dengan kebutuhan umat yang berlandaskan pada ajaran tauhid saja, namun juga mencakup metodologi pembelajaran. Pemikiran Mohammad Natsir tentang Pendidikan Agama Islam dan Perannya dalam Mendorong Reformasi di Indonesia, TESIS UIN Raden Lampung, 2019. Untuk melaksanakan pendidikan Islam Integral, kurikulum yang digunakan Mohammad Natsir adalah kurikulum nasional dan kurikulum agama.

Konsep pendidikan Islam integral yang dikemukakan Mohammad Natsir merupakan sebuah gagasan pembaharuan pendidikan agama Islam, dimana saat ini semakin banyak masyarakat sekuler yang berusaha memisahkan agama dari kehidupan. Mohammad Natsir menginginkan pendidikan integral, dimana konsep pendidikan yang muncul dalam pendidikan merupakan perpaduan antara pendidikan umum dan agama. Dapat kita simpulkan bahwa peranan pemikiran Mohammad Natsir dalam mendorong pembaharuan pendidikan Islam di Indonesia di era global ini.

Relevansi pemikiran Mohammad Natsir tentang reformasi pendidikan di Indonesia Pendidikan di Indonesia Pendidikan di Indonesia.

PENUTUP

Saran

Kami berharap dengan membaca karya ilmiah ini, Anda dapat mengetahui lebih jauh tentang para pemimpin reformasi pemikiran pendidikan Islam. Hasil penelitian ini memungkinkan Anda untuk mengetahui dan menganalisis pemikiran (Mohammad Natsir) dan perannya di era global yang lebih baik serta memahami pemikiran tokoh Indonesia lainnya. Penulisan skripsi ini dapat dijadikan kriteria bagi peneliti untuk menentukan seberapa besar pengetahuan dan kemampuan peneliti dalam menganalisis dan menyajikannya dalam sebuah karya ilmiah yang obyektif. Pemikiran Mohammad Natsir tentang pendidikan agama Islam dan perannya dalam mendorong reformasi di Indonesia, Tesis Uin Raden Lampung, dikutip dalam Jurnal Http://Repository.Iainbengkulu.Ac.Id Asiyah, 2014.

Irsad Muhammad, Perspektif Reformasi Pendidikan Islam di Indonesia Azyumardi Azra, Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume 4, Edisi 2. Suwarno, Pemikiran Mohammad Natsir tentang Reformasi Pendidikan Islam di Indonesia, Dar El-Ilmi: Jurnal Keagamaan, Kajian Pendidikan .

Referensi

Dokumen terkait

It is necessary for students to have lexical knowledge to develop their language proficiencies and communicative competence, but Thai undergraduate students are not generally equipped