• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT PENELITIAN 30 LANTAI DENGAN PENDEKATAN MONOLITIK & DIALEKTIK

N/A
N/A
Tanty Berlianna

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT PENELITIAN 30 LANTAI DENGAN PENDEKATAN MONOLITIK & DIALEKTIK"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

Analisis Perencanaan Struktur Gedung Pusat Penelitian Energi Terbarukan 26 Lantai Dengan Pendekatan Monolitik dan Dialektis (dibimbing oleh Prof. Analisis Perencanaan Struktur Gedung Pusat Penelitian Energi Terbarukan 26 Lantai Dengan Pendekatan Monolitik dan Dialektis │iii 8) Saudara Leonardo Mallangi, S.T. sebagai mentor dalam penggunaannya.

Latar Belakang

Banyak sekali bangunan di Indonesia yang merupakan bangunan dialektis dengan konsep fasad yang hampir sama serta penggunaan teknologi struktur yang terbatas dan biasanya sama. Seperti yang dikatakan Fazlur Khan (1981), dengan banyaknya metode struktur yang dapat digunakan, sangat sulit untuk menemukan sistem struktur yang cocok untuk suatu bangunan tertentu.

Rumusan Masalah

Ketika bentuk-bentuk menjadi lebih ekspresif dan berani, maka sudah sewajarnya Anda sebagai seorang arsitek harus mampu menemukan konsep struktur yang tepat, efisien dan mampu mengakomodasi bentuk-bentuk tersebut agar bentuk-bentuk tersebut dapat diwujudkan dalam kehidupan nyata. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana hubungan aspek arsitektural dengan struktur, bagaimana menciptakan struktur yang ekspresif dan seberapa efektif struktur tersebut.

Ruang Lingkup Penelitian

Analisis perencanaan struktur gedung pusat penelitian 26 lantai dengan pendekatan monolitik dan dialektika │4 C. Pembahasan maksud dan tujuan. Analisis perencanaan struktur gedung pusat penelitian 26 lantai dengan pendekatan monolitik dan dialektika │5 9) Masukan nilai beban dan mutu material struktur berdasarkan PPURG 1987, Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971, SNI SNI 1726-2012 dan ACI 318-14.

Estetika Bangunan

Merawat tampilan suatu bangunan pada hakikatnya adalah merawat wajah yang akan diperlihatkan kepada pengunjung yang dapat dikatakan sebagai penonton atau penonton yang memandang bangunan tersebut. Citra estetis suatu bangunan akan kurang bermakna apabila tidak menunjukkan keserasian dengan citra lingkungan dimana bangunan tersebut berdiri.

Fasad Bangunan

Analisis Perencanaan Struktur Gedung Pusat Penelitian 26 Lantai dengan Pendekatan Monolitik dan Dialektika │7 bangunan terkadang secara tidak sadar membuat kita menyukai bangunan tersebut dan menyadari bahwa bangunan tersebut memancarkan nilai estetika. Analisis Perencanaan Struktur Gedung Pusat Penelitian 26 lantai dengan pendekatan monolitik dan dialektis │8 eksterior suatu bangunan baik depan, samping maupun belakang.

Struktur Bangunan

Gaya-gaya yang diterima oleh bangunan, baik yang berasal dari alam maupun beban hidup, dapat menyebabkan terjadinya deformasi pada struktur, kita asumsikan jika benda tidak bergerak maka benda tersebut kaku, meskipun benda tersebut dapat mengalami deformasi. Prinsip kesetimbangan adalah ketika suatu benda diam, tidak bergerak, dan kaku, jumlah semua gaya yang bekerja padanya adalah nol, gaya yang mendorongnya ke kiri seimbang dengan gaya yang mendorongnya ke kanan. Demikian pula gaya yang menariknya ke bawah diseimbangkan dengan gaya yang menahannya, sehingga benda diam.

Penggunaan Material-material Struktural

Selain itu, karena posisinya yang terbuka terhadap lingkungan luar, struktur terbuka juga mudah terkena pengaruh luar seperti cuaca atau polusi. Keindahan bangunan juga harus diperhatikan, tampilan rangka bangunan tanpa pelapis setidaknya tidak membuat bangunan terlihat seperti produk mesin, tidak memerlukan citra estetika, karena arsitektur erat kaitannya dengan estetika. Bahkan tidak menutup kemungkinan desain struktur yang digunakan akan berbeda dengan bangunan lain yang tidak mengekspos strukturnya.

Ekspos Struktur dalam Desain Arsitektur

Andrew W. Charleson: Hubungan Antara Bentuk Arsitektural dan Bentuk Struktural Bentuk Struktural

Analisis Perencanaan Struktur Gedung Pusat Penelitian 26 lantai dengan pendekatan monolitik dan dialektis │22 kembali menjelaskan jalur sirkulasi utama. Analisis perencanaan struktur bangunan pusat penelitian 26 lantai dengan pendekatan monolitik dan dialektis │25 Dalam merencanakan suatu bangunan hendaknya diperhatikan kekakuannya agar diperoleh struktur yang kokoh, tidak mudah rusak saat terjadi gempa, dan aman dari faktor tekuk. Denah struktur bangunan adalah denah berbentuk persegi panjang tanpa perpanjangan, panjang perpanjangan tidak lebih dari 25% dari ukuran terbesar denah struktur bangunan pada arah perpanjangan.

Sistem struktur bangunan mempunyai berat lantai yang seragam, artinya setiap lantai mempunyai berat tidak lebih dari 150% dari berat lantai di atas atau di bawahnya. Sistem struktur bangunan mempunyai lantai dengan tingkat yang berkesinambungan, tanpa lubang atau bukaan yang menutupi lebih dari 50% luas seluruh tingkat lantai. Analisis Perencanaan Struktur Gedung Pusat Penelitian 26 lantai dengan pendekatan monolitik dan dialektis │27 beban gempa dinamik, sehingga analisa yang dilakukan harus berdasarkan analisa respon dinamik.

Gambar 10. Dulles International Airport (kiri) dan Velasca Tower,  Milan (kanan)
Gambar 10. Dulles International Airport (kiri) dan Velasca Tower, Milan (kanan)

Balok

Analisis Perencanaan Struktur Gedung Pusat Penelitian 26 Lantai dengan Pendekatan Monolitik dan Dialektika │28 Jarak antar tulangan harus cukup lebar agar butiran agregat yang lebih besar dapat lewat dan jarum getar dapat dimasukkan ke dalam beton yang dipadatkan. Untuk itu, jarak antara tulangan diambil 40 mm untuk tulangan atas dan bawah dan jarak ini dianggap sebagai nilai minimum. Dari sudut pandang ekonomi, aturan umum berikut ini berlaku untuk perkuatan balok: - batasi penggunaan batang dengan diameter berbeda.

Saat membangun rangka atau struktur kontinu, pengaruh beban lantai atau atap yang tidak seimbang pada kolom eksternal atau internal harus dipertimbangkan. Analisis desain struktur bangunan pusat penelitian 26 lantai dengan pendekatan monolitik dan dialektis │30 Tulangan pengikat lateral menahan tulangan memanjang utama agar tetap kaku pada tempatnya dan memberikan tumpuan lateral sehingga setiap tulangan memanjang hanya dapat membengkok pada tempat dua ikatan berada. terkirim. Dengan demikian, tulangan lekat lateral bukan dimaksudkan untuk menambah kuat lentur penampang, melainkan untuk memperkuat posisi tulangan kolom utama.

Gambar 11. Syarat-syarat penulangan balok
Gambar 11. Syarat-syarat penulangan balok

Pelat Lantai

Sistem struktur diagrid merupakan sistem struktur paling inovatif dan umum digunakan pada sebagian besar gedung-gedung tinggi di dunia pada abad ini. Analisis perencanaan struktur bangunan pusat penelitian 26 lantai dengan pendekatan monolitik dan dialektis │32. a) Swiss Re (b) Kantor Pusat CCTV (c) Menara Spiral Mode Gakuen (d) Gerbang Ibu Kota (e) Proyek Busur. Perbedaannya dibandingkan sistem konstruksi sebelumnya adalah hampir seluruh kolom vertikal pada sistem diagrid telah dihilangkan, sehingga ruang pada bangunan dapat lebih luas dan dimanfaatkan secara arsitektural lebih optimal baik dari segi cahaya maupun udara.

Bangunan dengan sistem diamesh mempunyai kekakuan dan ketahanan terhadap momen guling dan deformasi geser yang lebih besar dibandingkan dengan sistem struktur lainnya (Soo et al., 2008). Secara arsitektural, diamesh merupakan sistem struktur yang jauh lebih estetis, menarik dan lebih terbuka menerima rancangan arsitek. Sistem konstruksi rangka yang hanya terdiri dari penyangga diagonal (yang juga berfungsi sebagai kolom), balok dan pelat lantai, masih dalam tahap optimalisasi dari segi geometri dan sambungan.

Gambar 14. (a) Swiss Re (b) CCTV Headquarters (c) Mode Gakuen  Spiral Tower (d) Capital Gate (e) Bow Project
Gambar 14. (a) Swiss Re (b) CCTV Headquarters (c) Mode Gakuen Spiral Tower (d) Capital Gate (e) Bow Project

Shear Wall

Dengan dinding geser kaku pada bangunan, sebagian besar beban gempa akan diserap oleh dinding geser. Dinding geser dengan lebar besar menghasilkan ketahanan lentur dan geser yang sangat tinggi serta merupakan sistem struktur yang paling rasional karena memanfaatkan sifat beton bertulang. Dinding geser merupakan dinding beton bertulang dengan kekakuan bidang yang sangat tinggi, yang ditempatkan pada lokasi tertentu (ruang lift atau tangga) untuk menahan gaya/beban horizontal (Pranata dan Yunizar, 2011).

Bangunan sebenarnya tidak memiliki dinding geser yang berdiri sendiri karena dinding tersebut dihubungkan ke segala arah oleh balok atau batang lain ke kolom di sekitarnya. Dinding rangka merupakan dinding geser yang memikul beban lateral, dimana beban gravitasi berasal dari rangka beton bertulang. Dinding inti adalah dinding geser yang terletak di dalam area inti tengah suatu bangunan yang biasanya diisi dengan tangga atau poros elevator.

Keamanan Struktur

Material Baja Tulangan

Nilai yang umum digunakan untuk jenis ini adalah nilai A36 dan Fe37, dengan tegangan luluh nominal fy=250 MPa. Analisis perencanaan struktur bangunan pusat penelitian 26 lantai dengan pendekatan monolitik dan dialektika │42 Mengenai persyaratan perhitungan struktur, terdapat juga nilai tegangan izin tulangan baja yang disajikan pada tabel berikut.

Bangunan Tinggi Sebagai Integrasi Multi Sistim

Hubungan antar sistem utama dapat dinyatakan dalam diagram yang disebut Sistem Tetrahedron, yang menempatkan masing-masing empat sistem pada salah satu titik sudut tetrahedron, sehingga potensi teoritis masing-masing sistem dapat dipelajari secara analitis, saling mempengaruhi dalam cara yang seimbang. Ada beberapa tingkatan integrasi secara kronologis dari yang sederhana hingga yang tertinggi, antara lain jarak jauh, sentuh, terhubung, kompleks, terpadu. Tingkat tertinggi yaitu integrasi terpadu terjadi ketika sistem digabungkan sedemikian rupa sehingga masing-masing sistem memiliki bentuk fisik dari sistem lainnya dan tidak dapat dibedakan lagi.

Gambar 17. BSIH Matrix: Hubungan Kombinasi Sistim dan Level Integrasi.
Gambar 17. BSIH Matrix: Hubungan Kombinasi Sistim dan Level Integrasi.

Bangunan Tinggi Sebagai Metafora Monolitik

Ketika John (Cage) dan saya pertama kali berpikir untuk memisahkan tarian dari musik, itu sangat sulit karena orang-orang mempunyai gagasan bahwa musik harus mendukung tarian secara ritmis. Menurut Jimmy Priatman (2005), dalam kajian analitisnya terhadap Menara Jin Mao dapat dikaji bagaimana gagasan dan filosofi arsitektur yang menonjolkan aspek budaya tradisional bangunan pagoda dapat diintegrasikan secara sinergis dengan sistem mega struktur (inti dan pendorong). yang memberikan peluang untuk lantai transisi seperti peralihan fungsi dan lantai shelter darurat jika terjadi. Analisis Perencanaan Struktural gedung Research Center 26 lantai dengan pendekatan monolitik dan dialektis │46 menyala, sedangkan mega shear wall di bagian inti memberikan kemungkinan untuk dijadikan atrium (di bagian inti) dan menyatu dengan tata ruang kamar hotel.

Dalam contoh lain, fasad arsitektur bangunan (dinding dan jendela) juga merupakan elemen struktural seperti yang terlihat di Menara Miglin-Beitler Chicago. Sebenarnya ide sistem struktur ini sudah dijajaki oleh Fazlur Khan pada tahun 1960an, namun tidak pernah terwujud hingga muncul usulan Menara Miglin Beitler-Chicago pada tahun 80an, dan diterapkan di Menara Petronas oleh Cesar Pelli dengan ide yang sama. . tim teknik dan menara JIN MAO dari S.O.M. Bagi para arsitek generasi saat ini, S.O.M, Santiago Calatrava, Helmut Jahn dan beberapa arsitek lainnya berada pada jalur yang sama dengan inspirasi para pionir tersebut untuk menggabungkan dua paradigma dalam satu kesatuan, yaitu pendekatan sintetik, intuitif, artistik dengan pendekatan analitis, pendekatan matematika dan. pendekatan ilmiah sekaligus terhadap karya arsitektur monolitik tinggi di era global saat ini seperti yang diungkapkan oleh Mies van der Rohe.

Gambar 16. Gedung tinggi  monolitik Bank of China,  Hongkong. Arsitek: I.M.Pei
Gambar 16. Gedung tinggi monolitik Bank of China, Hongkong. Arsitek: I.M.Pei

Beban Struktur

  • Beban Mati
  • Beban Angin
  • Sistem Koordinat
  • Metode Analisis Gempa Respon Spektrum di ETABS v16.2.1

Analisis perencanaan struktur gedung pusat penelitian 26 lantai dengan pendekatan monolitik dan dialektika │47 1. Beban adalah beban pada bangunan yang dapat dipindahkan. Analisis perencanaan struktur gedung pusat penelitian 26 lantai dengan pendekatan monolitik dan dialektika │48 - Lantai lainnya. Analisis perencanaan struktur gedung pusat penelitian 26 lantai dengan pendekatan monolitik dan dialektika │49 Penutup lantai dari ubin, teraso, semen portland dan.

Analisis perencanaan struktur gedung pusat penelitian 26 lantai dengan pendekatan monolitik dan dialektika │52 Gambar 21 Sebaran zona gempa di Indonesia untuk pelajar. Analisis perencanaan struktur gedung pusat penelitian 26 lantai menggunakan pendekatan monolitik dan dialektika │53 Tabel 7 Kategori risiko gempa pada gedung. Analisis perencanaan struktur gedung pusat penelitian 26 lantai menggunakan pendekatan monolitik dan dialektika │54 Bangunan dan non bangunan diidentifikasi sebagai fasilitas utama.

Tabel 4 Nilai Beban Mati Berdasarkan Fungsi Bangunan
Tabel 4 Nilai Beban Mati Berdasarkan Fungsi Bangunan

Gambar

Gambar 3. Menara Eifel  Gambar 3
Gambar 2. Science Museum,  oleh Santiago Calatrava
Gambar 5. Hubungan ke-1 (kiri) dan hubungan ke-2 (kanan)  Sumber : Sistem Bentuk Struktur Bangunan hal
Gambar 6. Ornamentasi Struktur:
+7

Referensi

Dokumen terkait

23/02/2016 1:43 SA 61 Nguyễn Hữu Trí 61 Tuaàn hoaøn thaän Ñoäng maïch thaän Ñoäng maïch gian thuøy Ñoäng maïch cung Ñoäng maïch gian tieåu thuøy Ñoäng maïch höôùng taâm Cuoän mao

Một số giả thiết và lựa chọn các yếu tố ảnh hưởng Các yếu tố ảnh hưởng đến chiều sâu thâm nhập của hỗn hợp vữa asphalt vào khe rỗng của khối đá hộc lát mái gồm có: Độ nhớt của vữa