WARNIATI, S.Pd GURU IPA SMPN 3 GANGGA
PEMBELAJARAN DIGITAL DI SAAT PANDEMI COVID-19
Sebelumnya perkenalkan nama saya Warniati, S.Pd. atau bisa dipanggil dengan nama Buk Warni, saya adalah salah satu guru IPA di SMPN 3 Gangga Lombok Utara-NTB. Saya mengajar di kelas VII dan VIII. Sebelum adanya wabah pandemi COVID-19, saya melakasanakan pembelajaran dengan normal di awal semeter genap ini sumber belajar yang ada di sekolah adalah buku paket atau file yang sudah tersimapan di laptop yang berupa power poin tetapi pembelajaran yang demikian hanya terjadi satu arah (techer center approach) sehingga membuat anak- anak banyak yang tidak aktif mereka hanya mendengarkan atau menerima apa yang diberikan oleh guru. Pemanfaatan teknologi digital yang ada di hp akan digunakan anak-anak pada saat saya memberikan tugas yang ada kaitannya dengan pelajaran yang sedang berlangsung misalnya, pada pembelajaran dengan pokok bahasan sistem organisasi kehidupan saya memberi tugas ke anak-anak untuk mencari gambar sel dan bagian-bagiannya di internet sebagai salah satu syarat untuk penilaian pada pokok bahasan tersebut. Gambar tersebut yang kemudian akan saya jelaskan di sekolah. Ini merupakan salah satu jalan keluar dari masalah charta yang tidak bisa digunakan karena laboratorium IPA yang merupakan tempat penyimpanan charta rusak akibat gempa bumi yang terjadi pada 08 Agustus 2018.
Sekolah saya menerpkan peraturan tidak boleh membawa hp atau laptop ke sekolah kecuali ada hal yang mendesak misalnya ada orang tua atau wali murid yang akan menghubungi anaknya untuk menanyakan jam berapa anak-anak pulang sekolah.
Anak-anak boleh membawa hp tetapi harus dititip di guru BP atau wali kelas. Jadi anak-anak menggunakan hp di luar sekolah atau di rumah.
Di saat merebaknya wabah pandemi COVID-19 tiba-tiba menteri mengeluarkan keputusan untuk meliburkan sekolah selama 2 minggu. Awalnya kami tidak berfikir untuk memanfaatkan teknologi digital untuk pembelajaran di saat libur. Di tengah kebingungan untuk memberikan pelajaran Kepala Sekolah mengambil langkah untuk memerintahkan guru memberikan tugas untuk anak-anak yang harus di kerjakan di rumah dan harus dikumpulkan saat masuk sekolah untuk dinilai. Saya masuk ke kelas dengan menuliskan tugas di papan tulis untuk 2 minggu secara bergiliran di kelas VII dan VIII dan diikuti oleh guru mata pelajaran yang lain. Ternyata ada edaran keluar lagi libur diperpanjang akhirnya anak-anak tidak masuk sekolah dan tugas tidak terkumpul. Pada saat itu Kepala Sekolah mengadakan rapat untuk mendiskusikan tugas apa yang harus diberikan kepada anak-anak. Agar anak-anak mengerjakan tugas akhirnya diputuskan utnuk melakukan pembelajaran jarak jauh
dengan memanfaatkan teknologi digital. Saya sangat bersyukur karena pada saat itu saya sudah mengikuti pelatihan di ITF ruang guru karen sudah di jelaskan pembelajaran digital yang menggunakan aplikasi google classroom, WA, google drive. Ini sangat membantu saya dalam memberikan tugas kepada anak-anak terutama disaat lockdown.
Anak-anak mengumpulkan tugas melalui WA atau mengirimkan melalui email di google clasroom. Saya sangat terbantu dalam mengoreksi ataupun menilai tugas anak-anak. Pada saat anak-anak pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan pembelajaran digital mereka begitu antusias dansangat senang sambil bertanya apa yang belum mereka fahami atau ketahui di dalam pembelajaran digital. Ada yang memoto tugasnya dan dikirm melalui WA ada juga yang mengirim langsung ke email saya. Betapa menyenangkan kalau pembelajaran sehari-hari pada saat keadaan normal pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi digital karena mereka mendapatkan informasi secara luas baik melalui website. Selain itu juga mereka dapat mencari video-video pembelajaran di youtube.
Saya ingin tetap menerapkan pembelajaran digital ini walaupun pandemi COVID-19 sudah berakhir. Saya akan belajar terus agar bisa menjadi guru yang berkualitas.
Di bawah ini saya menampilkan foto seorang siswa yang sedang melakukan pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi digital berupa hp