• Tidak ada hasil yang ditemukan

pembentukan karakter islami mahasiswa melalui

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "pembentukan karakter islami mahasiswa melalui"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Bagaimana implementasi pembentukan karakter Islami mahasiswa melalui Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Islam (UKM-KI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pembentukan karakter islami mahasiswa melalui Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Islam (UKM-KI) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Dapat menjadi masukan pemikiran bagi seluruh pengurus dan anggota UKM-KI dalam proses pengembangan kegiatan. Dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pengurus dan anggota UKM-KI untuk mempelajari program dalam proses pembentukan karakter mahasiswa.

LANDASAN TEORI

Pengertian Karakter

Yang dimaksud secara khusus adalah nilai-nilai kebaikan yang khas dari karakter (mengetahui nilai kebaikan, ingin berbuat baik, ingin berbuat baik, benar-benar menjalani kehidupan yang baik dan berdampak baik bagi lingkungan) yang tertanam dalam diri dan diwujudkan dalam perilaku 12 Pandangan tentang akhlak dalam agama Islam tidak jauh dari nilai-nilai positif yang seharusnya ada dalam diri manusia sebagai makhluk beragama.

Pengertian Karakter Islami

Seseorang dapat dikatakan orang yang berakhlak baik apabila tingkah lakunya sesuai dengan kaidah moral. Dapat penulis simpulkan bahwa karakter islami dapat diartikan sebagai sifat atau sikap yang terlihat dari sitasi seseorang, yang merupakan hasil sitasi yang dilakukan secara terus menerus sesuai dengan nilai-nilai islami berdasarkan al-Qur'an dan hadis. .

Konsep Dasar Pembentukan Karakter Islami

Di sisi lain, aspek budi pekerti, akhlak atau akhlak tidak lepas dari keterpaduan potensi manusia, kebebasan yang dimilikinya, dan tanggung jawab yang dilimpahkan Tuhan kepadanya. Karakter manusia lahir dari daya tarik antara kedua nilai tersebut yang berupa energi positif-negatif.

Pendidikan Karakter

Kecenderungan penggunaan istilah pendidikan karakter merupakan respon dan pengaruh literatur dan peristiwa dalam dunia pendidikan khususnya di luar negeri. Dari berbagai penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa pendidikan karakter adalah suatu proses pendidikan (pendidikan nilai, budi pekerti, moral, akhlak) yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam mengambil keputusan yang baik dan buruk guna mempertahankan apa yang dilakukannya.

Pengertian Pendidikan Karakter Perspektif Islam

Dan dapat disimpulkan juga bahwa implementasi pendidikan karakter adalah pelaksanaan upaya menciptakan suasana belajar yang dilakukan secara sadar, sengaja dan terus menerus untuk menumbuhkan sifat-sifat positif pada diri siswa sesuai dengan norma. Perbedaan tersebut antara lain penekanan pada prinsip, aturan, dan hukum agama yang abadi dalam penguatan akhlak, perbedaan pemahaman tentang kebenaran, penolakan otonomi akhlak sebagai tujuan pendidikan akhlak, dan penekanan pahala di akhirat sebagai motivasi moral. perilaku. Hakikat perbedaannya adalah adanya wahyu Ilahi sebagai sumber dan pedoman pendidikan karakter dalam Islam. Akibatnya pendidikan karakter dalam Islam lebih banyak dilakukan secara doktrinal dan dogmatis dibandingkan dengan demokratis dan logis.

Pendekatan seperti ini menjadikan pendidikan karakter dalam Islam lebih cenderung mengajarkan benar dan salah. Karena kelemahan tersebut, para pakar pendidikan Islam kontemporer seperti Muhammad Iqbal, Sayyed Hosen Nasr, Naquib Al-Attas, dan Wan Daud menawarkan pendekatan yang memungkinkan terjadinya perbincangan yang menghargai bagaimana pendidikan moral dihargai, dipahami secara berbeda, dan menimbulkan pertanyaan tentang penerapan moralitas. . model pendidikan.Barat.27. Hal penting yang dapat disimpulkan dari penjelasan di atas adalah kekayaan pendidikan Islam dengan ajaran akhlak yang sangat menarik untuk dijadikan muatan pendidikan karakter.

Namun secara operasional, pendidikan Islam belum mampu mengolah konten tersebut menjadi materi yang menarik dengan metode dan teknik yang efektif.

Urgensi Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter mempunyai tujuan seperti dalam tujuan pendidikan nasional yang pada akhirnya dapat menghasilkan manusia Indonesia yang cerdas dan berdaya saing. Manusia Indonesia yang cerdas adalah manusia yang memiliki kecerdasan komprehensif yang meliputi kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan kinestetik.

Faktor Pembangun Karakter

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Adanya upaya disini memberikan tambahan energi untuk menuntut adanya perubahan dan ingin selalu menanamkan akhlak yang baik dalam diri kita. Ketika seseorang membangun karakter dalam hidupnya, baik karakter positif maupun negatif, pasti ada faktor yang mempengaruhinya.Walaupun karakter seseorang bisa dibentuk, ada juga beberapa faktor yang merupakan sifat bawaan.

Sebelumnya harus dikemukakan faktor lingkungan budaya (budaya masyarakat), teori yang menyatakan bahwa perkembangan manusia merupakan hasil pengaruh lingkungan, yang muncul dari teori empirisme yang dikembangkan oleh John Locke di Amerika. 31Ulya Hafizhoh, Implementasi Pendidikan Agama Islam Sebagai Upaya Pembentukan Karakter Islami Siswa SMP Negeri 13 Malang, Skripsi, (Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2015), hal. 61-62. Orang seperti apa anak itu sebenarnya bergantung pada lingkungan tempat anak itu berada.32. Lingkungan adalah sesuatu yang melingkupi suatu makhluk hidup seperti tumbuhan, keadaan tanah, udara dan interaksi sosial manusia yang hidup yang selalu bersentuhan dengan orang lain atau juga dengan lingkungan alam.

Oleh karena itulah manusia di dunia ini harus bersosialisasi dan dalam pergaulannya dapat saling mempengaruhi pikiran, sifat dan perilakunya.33. Seperti yang dikatakan Azwar, budaya tempat kita hidup dan tumbuh besar mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembentukan sikap.34. 32 Jassin Tuloli H dan Dian Ekawaty Ismail, Pendidikan karakter menjadikan manusia berkarakter unggul, (Yogyakarta: UII Press, 2016), hal.

Peran UKM-KI Dalam Pembentukan Karakter Islami Mahasiswa

Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri ini meliputi IAIN Bengkulu dan UKM-KI di dalamnya, sehingga karakter yang dibentuk diharapkan menjadi karakter yang sesuai dengan ajaran Islam dan sesuai dengan Al-Quran. Visi UKM-KI IAIN Bengkulu adalah : Menjadikan UKM-KI sebagai pusat kajian Islam bagi mahasiswa IAIN Bengkulu. Seperti petikan wawancara dengan MZ, salah satu anggota UKM-KI IAIN Bengkulu tentang peran UKM-KI dalam pembentukan karakter sebagai berikut.

Berdasarkan hasil wawancara dengan LA selaku Koordinator Divisi Keagamaan UKM-KI mahasiswa Pendidikan Agama Islam mengenai situasi mahasiswa di IAIN Bengkulu adalah sebagai berikut. Hal ini juga berdasarkan hasil wawancara dengan WL selaku kepala UKM-KI IAIN bidang pendidikan Bengkulu sebagai berikut. Untuk membentuk karakter Islami mahasiswa yang dilakukan UKM-KI IAIN Bengkulu harus ada pembiasaan yang terus menerus.

Dalam proses penelitian untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan mengenai faktor-faktor pendukung dan penghambat pembentukan karakter Islami mahasiswa melalui UKM-KI, penulis melakukan wawancara kepada ketua umum UKM-KI IAIN Bengkulu. Berdasarkan hasil wawancara di atas maka dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kegiatan kajian agama Islam dilanjutkan pembelajaran membaca Al-Quran dalam pembentukan karakter Islami siswa melalui UKM-KI adalah : Pembentukan atau pengembangan karakter keislaman mahasiswa melalui kegiatan yang diadakan oleh UKM-KI IAIN Bengkulu yaitu kajian keislaman yang dilanjutkan dengan pembelajaran membaca Al-Quran merupakan hal yang sangat membantu pihak kampus yaitu para dosen untuk menanamkan ilmu-ilmu yang dapat membantu proses pembentukan karakter islami.

Kajian Penelitian Terdahulu

Kerangka Berfikir

Kebiasaan yang baik akan membentuk pribadi yang baik, sehingga karakter seseorang juga akan dianggap baik. 43Evi Rina Fidiyanti, Metode Pembiasaan Sebagai Upaya Pembentukan Karakter Siswa Kelas III SD Muhammadiyah Pakel Yogyakarta. Namun jika seseorang berperilaku buruk maka ia akan menjadi orang yang buruk dan akhlaknya pun akan terlihat buruk.

Banyaknya kegiatan keislaman UKM-KI membuat mahasiswa dapat belajar tentang pelaksanaan perintah yang ditaatinya, ketangkasan, disiplin, keaktifan, percaya diri, kebersamaan, kemandirian, dan lain sebagainya.

Jenis Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, permasalahan yang dibawakan peneliti masih bersifat sementara, sehingga teori yang digunakan dalam penyusunan proposal penelitian kualitatif juga masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah mereka terjun ke lapangan. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar atau tulisan hasil wawancara yang kemudian disusun menjadi hasil penelitian berupa kalimat.

Setting Penelitian

Subyek dan Informan

Sumber Data

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan implementasi pembentukan karakter Islami.

Teknik Pengumpulan Data

Diperoleh dari sumber bacaan lain untuk mendukung laporan penelitian, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen. Dalam penelitian ini, peneliti mengamati dan mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Islam (UKM-KI) IAIN Bengkulu. Data terpenting yang diperoleh dari observasi ini adalah informasi pembentukan karakter Islami yang meliputi kegiatan, kajian dan metode pengembangan karakter.

Wawancara atau pembekalan adalah teknik pengumpulan data untuk memperoleh informasi yang diambil dari sumber data secara langsung melalui percakapan atau tanya jawab.49 Di sini wawancara digunakan sebagai metode mengadakan tanya jawab secara langsung. Jadi wawancara ini merupakan dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh data dari informan yang diwawancarai. Dokumen dapat berupa tulisan, gambar atau karya monumental dari seseorang. 50 Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah mencari data mengenai jumlah anggota masyarakat yang terkait.

Teknik Keabsahan Data

Teknik Analisis Data

HASIL PENELITIAN

Hasil Penelitian

Penulis memberikan keterbatasan dalam penelitian ini mengenai pelaksanaan kegiatan belajar agama Islam yang dilanjutkan dengan pembelajaran membaca Al-Qur’an. Tujuan diadakannya kegiatan kajian Islam yang akan dilanjutkan dengan pembelajaran membaca Al-Quran oleh UKM-KI IAIN Bengkulu tidak lain adalah untuk membentuk anggota atau mahasiswa lainnya agar memiliki karakter yang positif sehingga mampu menjadi manusia yang sesuai dengan harapan. agama, tanah air dan bangsa. . Sumber materi kajian yang diberikan oleh pemateri adalah Al-Quran dan Hadits.

Dengan belajar membaca Al-Qur'an, ada keutamaan yang akan menjadi nilai pahala, Al-Qur'an akan memberikan sebagai obat dan kemudian menjadi syafaat. Hal ini terlihat termasuk dalam materi ibadah dimana siswa dibiasakan membaca Al-Quran bersama setiap minggunya. Pembiasaan belajar membaca Al Quran bersama ini dilakukan setiap hari Sabtu di Masjid Al-Faruq IAIN Bengkulu.

Penulis menanyakan faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan kegiatan kajian agama Islam yang dilanjutkan dengan pembelajaran membaca Al-Qur'an. Karakter religius mahasiswa PAI (anggota UKM-KI) terbentuk dengan sendirinya melalui berbagai kegiatan seperti kajian Islam dan pembelajaran membaca Al-Quran. Oleh karena itu, mereka ingin mengetahui lebih jauh tentang kandungan Al-Qur'an dan materi yang telah disampaikan.

Faktor pendukung dan penghambat yang dapat mempengaruhi pembentukan karakter Islami siswa dalam pelaksanaan kegiatan belajar Islam dilanjutkan dengan pembelajaran membaca Al-Quran. Implementasi pembentukan karakter Islami siswa melalui kegiatan kajian Islam dan pembelajaran membaca Al-Qur'an akan membentuk akhlak : Taqwa, Sabar dan Ikhlas.

Pembahasan Hasil Penelitan

PENUTUP

Saran-saran

Peneliti memahami bahwa hasil karya ini tidak lepas dari kelemahan, kesalahan dan kekurangan. Diharapkan seluruh anggota selalu mengalokasikan waktunya dengan sebaik-baiknya, agar perkuliahan dan kegiatan UKM-KI dapat dihadiri secara seimbang.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian dan pengembangan yaitu (1) modul IPA berbasis karakter islami (gemar membaca, rasa ingin tahu, jujur, disiplin, dan menghargai karya orang lain) melalui

Hasil penelitian dan pengembangan yaitu (1) modul IPA berbasis karakter islami (gemar membaca, rasa ingin tahu, jujur, disiplin, dan menghargai karya orang lain) melalui

Dengan demikan, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter anggota JQH Al-Furqan dan peran UKM JQH Al-Furqan dalam

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Peneliti secara singkat dan jelas pelaksanaan karakter religius melalui kegiatan seni keagamaan yang ada di UKM UKI Ulin Nuha IAIN