• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF, PENGETAHUAN IBU, ASUPAN MAKAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BALITA (12-59 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINONGKO KECAMATAN BINONGKO KABUPATEN WAKATOBI - Repository Poltekkes Kendari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF, PENGETAHUAN IBU, ASUPAN MAKAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BALITA (12-59 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINONGKO KECAMATAN BINONGKO KABUPATEN WAKATOBI - Repository Poltekkes Kendari"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Hubungan pemberian ASI eksklusif, pengetahuan ibu, asupan makan energi dan protein dengan kejadian stunting pada anak balita (12-59 bulan) diwilayah kerja puskesmas Binongko Kecamatan Binongko Kabupaten Wakatobi, dapat disimpulkan bahwa :

1. Pemberian ASI eksklusif diwilayah kerja Puskesmas Binongko Kecamatan Binongko Kabupaten Wakatobi sebagian besar tidak diberikan secara eksklusif yaitu sebanyak 70,8% (N=34).

2. Pengetahuan gizi ibu diwilayah kerja Puskesmas Binongko Kecamatan Binongko Kabupaten Wakatobi sebagian besar memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 77,1% (N=37).

3. Asupan makan Energi diwilayah kerja Puskesmas Binongko Kecamatan Binongko Kabupaten Wakatobi sebagian besar memiliki asupan makan energi yang kurang yaitu sebanyak 72,9% (N=35).

4. Asupan makan Protein diwilayah kerja Puskesmas Binongko Kecamatan Binongko Kabupaten Wakatobi sebagian besar memiliki asupan makan protein yang kurang yaitu sebanyak 75,0% (N=36).

5. Terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada anak balita (12-59 bulan) dengan hasil (p=0,011).

6. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan kejadian stunting pada anak balita (12-59 bulan) dengan hasil (p=0,034).

(2)

65 7. Terdapat hubungan yang signifikan antara asupan makan energi dengan kejadian

stunting pada anak balita (12-59 bulan) dengan hasil (p=0,004).

8. Terdapat hubungan yang signifikan antara asupan makan protein dengan kejadian stunting pada anak balita (12-59 bulan) dengan hasil (p=0,016).

B. Saran

1. Perlu adanya program yang terintegrasi dan multisektoral untuk menanggulangi masalah gizi stunting pada anak balita dan perlu adanya edukasi kepada masyarakat khususnya ibu anak balita terkait jenis makanan yang baik untuk pertumbuhan anak.

2. Penelitian ini menyarankan untuk memotivasi dan memberikan informasi-informasi atau penyuluhan kepada keluarga terutama orang tua anak balita mengenai tentang pemberian ASI eksklusif, pengetahuan ibu, asupan makan energi dan protein serta hal mengenai status gizi anak balita.

3. Penyuluhan ini bertujuan untuk memperbaiki tingkat pengetahuan gizi pemberian ASI eksklusif, pengetahuan ibu, dan asupan makan energi dan protein, serta mengetahui cara untuk membantu pertumbuhan anak, penyuluhan ini dapat dilakukan setiap kegiatan posyandu setiap bulannya.

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di

gambaran asupan energi,protein,dan pola makan pada remaja putri dengan status gizi kurang energi kronik kek.. Hubungan Asupan Energi,Protein,dan Seng Dengan kejadian stunting pada anak