• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemberian Obat Per-Oral

N/A
N/A
Muhammad Davy

Academic year: 2024

Membagikan " Pemberian Obat Per-Oral"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Memberikan Cairan Obat Melalui Mulut

(Per-Oral)

Memberikan Cairan Obat Melalui Mulut (Per-Oral)

Oleh : Muhammad Affan Izzulhaq Bur (06) dan Muhammad Davy Bayu Anggagah (11)

A. PENGERTIAN

Pemberian obat pada pasien melalui mulut sampai ditelan sesuai program pengobatan.

B. TUJUAN

Memberikan obat yang memerlukan absorbsi lebih lambat daripada pemberian lewat injeksi / suntikan.

Dengan absorbsi yang lebih lambat, obat dapat memberikan efek terapeutik yang lebih lama, mengurangi frekuensi pemberian dosis.

C. INDIKASI

1. Pada pasien yang sadar.

Pasien yang sadar dapat berkomunikasi tentang gejala yang dialaminya, sehingga dokter atau perawat dapat menyesuaikan pengobatan yang sesuai.

2. Pada pasien yang tidak mengalami gangguan menelan.

Pasien yang tidak mengalami gangguan menelan dapat diberikan obat dalam bentuk tablet, kapsul, atau cairan oral, yang seringkali lebih nyaman dan lebih mudah dikonsumsi dibandingkan metode lain.

(2)

3. Pada pasien yang tidak mengalami gangguan saluran pencernaan : mual, muntah, diare, operasi saluran pencernaan.

Pasien dengan saluran pencernaan yang sehat dan tidak mengalami gangguan seperti mual, muntah, atau diare dapat menyerap obat oral dengan lebih efisien, memastikan efektivitas pengobatan.

D. PERSIAPAN ALAT 1. Cangkir / cawan obat.

2. Air minum putih

3. Sedotan.

4. Obat sesuai program pengobatan.

(3)

5. Tissu.

6. Martil dan lumpang penggerus (bila diperlukan)

7. Sendok (bila diperlukan.)

E. LANGKAH KERJA

1. Mengucapkan salam terapeutik kepada pasien.

2. Mengidentifikasi identitas pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir dan/atau nomor rekam medis).

3. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dengan bahasa yang jelas.

4. Menjelaskan tujuan dari tindakan yang dilakukan.

5. Mengatur posisi yang nyaman pada pasien.

6. Menjaga privasi pasien : memasang sampiran, menutup pintu atau korden.

7. Mendekatkan peralatan ke sisi tempat tidur pasien.

8. Mencuci tangan bersih 6 langkah dengan benar.

(4)

9. Menawarkan minum untuk membantu menelan obat atau dengan makanan lain

sesuai kebiasaan pasien.

10. Mengidentifikasi pasien menggunakan prinsip 7 benar:

- Benar pasien.

- Benar obat.

- Benar dosis.

- Benar waktu.

- Benar lokasi penusukan.

- Benar informasi.

- Benar dokumentasi.

11. Memberikan obat:

- Obat dalam bentuk pil/tablet : letakkan obat pada pangkal lidah dan menyuruh

pasien menelan.

- Obat dalam bentuk cair / syrup : tuangkan obat dalam sendok obat dan menyuruh

pasien untuk meminum.

- Pasien yang tidak mampu menelan pil/tablet : tablet/pil digerus terlebih dahulu.

12. Menemani pasien sampai obat ditelan sepenuhnya.

13. Menawarkan tissue untuk membersihkan mulut.

14. Mengatur kembali posisi yang nyaman pada pasien.

15. Merapikan peralatan.

16. Mencuci tangan bersih 6 langkah dengan benar.

17. Mengevaluasi respons pasien terhadap efek obat kurang lebih 30 menit setelah

pemberian.

18. Mencatat hasil tindakan sesuai prinsip dokumentasi.

Referensi:

a. Potter ,A,P & Perry, G.A.(2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep Proses, & Praktik. Alih bahasa Komalasari R, Editor : Ester, M . Yulianti , D. Parulian. Jakarta : EGC.

b. Busford L.(2006). Teori & Praktik Keperawatan : Pendekatan Integral pada Asuhan Pasien. Alih bahasa : Waluyo. Ed. Bahasa Indonesia : Ester, M., Jakarta : EGC.

(5)

c. Hidayat , A. Aziz & Uiyah , M.(2012). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia (KDM), Pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi: Editor : Moh Wildan.

Jakarta: Health Book Publising.

d. Wilkinson, J.(2007). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC Ed 7. Alih bahasa ; Widyawati Editor: Meiliya, E.

Ester, M. Jakarta : EGC.

e. NANDA Internasional.(2010). Diagnosis Keperawatan : Definisi Dan Kasifikasi 2009-2010. Editor : Herdman . Alih Bahasa : Sumarwati,M. Widiarti , D. Tiar, E. Editor bahasa Indonesia:Ester, M. Jakarta: EGC

f. PPNI (2021). Pedoman Standar Prosedur Operasional Keperawatan, Edisi 1.

Jakarta: DPD PPNI.

g. https://youtu.be/qRTBiGNXt_M?si=ezxHrHnc7w5_BprZ

Referensi

Dokumen terkait

Dari data tabel di atas juga dapat diketahui pada masing-masing cara  pemberian obat memiliki puncak efek ( peak effect)  yang berbeda, pada  pemberian intraperitoneal obat

Obat dapat diberikan pada pasien secara sublingual yaitu dengan cara meletakkan obat di bawah lidah.. Meskipun cara ini jarang dilakukan, namun perawat harus

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi perawat dalam kepatuhan pelaksanaan pemberian obat oral diruang IRNA Utama RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, diperoleh

a) Kocok /putar obat/dibolak balik agar bercampur dengan rata sebelum dituangkan, buang obat yang telah berubah warna atau menjadi lebih keruh. b) Buka penutup botol dan

Pemberian obat adalah suatu tindakan untuk membantu proses penyembuhan Pemberian obat adalah suatu tindakan untuk membantu proses penyembuhan dengan cara memberikan obat-obatan

Untuk pengobatan pasien gagal ginjal kronis perlu penyesuaian dosis obat oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pengobatan dan evaluasi dosis pemberian

SOP PEMBERIAN OBAT MELALUI CAIRAN INTRAVENA DRIP Pemberian obat melalui wadah cairan intravena drip Pemberian obat melalui wadah cairan intravena merupakan cara memberikan obat dengan

Pemberian obat melalui berbagai cara, seperti oral melalui mulut, sublingual di bawah lidah, rektal melalui dubur, dan berbagai metode parenteral seperti intradermal, intramuskular,