• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Rencana Perbaikan untuk Menangani Defisit Air di PDAM Kota Denpasar dengan Menggunakan Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM)-Operator

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Pembuatan Rencana Perbaikan untuk Menangani Defisit Air di PDAM Kota Denpasar dengan Menggunakan Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM)-Operator"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Reka Lingkungan ©Teknik Lingkungan Itenas | No.1 | Vol.5

Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2017

[Reka Lingkungan]– 1

Pembuatan Rencana Perbaikan untuk Menangani Defisit Air di PDAM Kota Denpasar dengan Menggunakan Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM)-Operator

ADITYA FAJRIN, RACHMAWATI S.DJ, DYAH ASRI HANDAYANI T Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung Email : [email protected]

ABSTRAK

Target RPJMNadalah 100% akses air bersih pada tahun 2019. Akan tetapi, cakupan pelayanan PDAM Kota Denpasar pada akhir tahun 2014 baru sebesar 45,80%. PDAM Kota Denpasar mengalami kesulitan dalam pengembangan cakupan pelayanan karena adanya defisit air sebesar 391,54 L/det. Sehingga diperlukan penanganan defisit air untuk mendukung tercapainya target RPJMN.

RPAM-Operator merupakan cara paling efektif untuk memastikan secara konsisten keamanan air minum melalui pendekatan analisa dan manajemen resiko.Untuk itu tujuan penyusunan jurnal ini adalah menyusun rencana perbaikan untuk menangani defisit air menggunakan RPAM-Operator.

Pendekatan analisa dan manajemen resiko pada RPAM-Operator melalui proses identifikasi, penilaian, dan memprioritiskan berbagai resiko. Dari hasil penyusunan didapati PDAM Kota Denpasar memiliki 22 kejadian bahaya yang dapat menyebabkan defisit air,secara umumakibat pengaruh musim, aktifitas di hulu sungai, suplai listrik PLN dan kebocoran pipa distribusi.Untuk menangani kejadian bahaya tersebut diperlukan 38 tindakan pengendalian yang terdiri dari koordinasi, memasang unit baru, memperbaiki kerusakan dan melakukan pembersihan unit SPAM, dan membuat database. Setelah itu, dilakukan proses penilaian dan prioritas agar tindakan pengendalian tersusun menjadi rencana perbaikan.Hasil akhir didapatkan,sebanyak 24tindakan pengendalian dilaksanakan dalam jangka pendek (<5 tahun), jangka menengah (5-10 tahun) sebanyak 9 tindakan pengendalian dan jangka panjang (>10 tahun) sebanyak 5 tindakan pengendalian.

Kata Kunci: RPAM-Operator, PDAM, SPAM

(2)

Reka Lingkungan ©Teknik Lingkungan Itenas | No.x | Vol. xx

Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Mei 2015

[Reka Lingkungan] – 2 ABSTRACT

RPJMN target is 100% clean water access in 2019. But, the scope of services Denpasar City’s PDAM in late 2014 has only reached 45,80%. Denpasar City’s PDAMmain problem in developing of their scope of service is cause by deficit of water by 391,54 L/det.So it’s required to address this problem in order to achieve the target of the RPJMN. RPAM-Operator is most effective to ensure the consistency of secure drinking water with its analysis and risks management.

This journal’s purpose is to propose repair plans to handle the water using RPAM- Operator. The stages of approach of the analysis and risk management inRPAM- Operator is through the identification process, assesment, and various risks priotization. From the identification process, Denpasar City’s PDAMwas found to have 22 dangerous incidents that can cause the water deficit, generally from seasoning, activities in the upstream,PLN electricity supply and the distribution leakage.To handle the danger, thirty eight acts of controlling were needed consisting of coordination, setting up new unit, repairing damages and cleaningSPAM unit and database. After that, the process was completed assessing and prioritingthe act of controlstrough repair plans. Twenty three the act of controlling implemented in the short term (<5 years), for medium term (5- 10 years) 9 the acts of control and for long term (>10 years) about 5 acts of controls .

Keywords: RPAM-Operator, PDAM, SPAM

(3)

Pembuatan Rencana Perbaikan untuk Menangani Defisit Air di PDAM Kota Denpasar dengan Menggunakan Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM)-Operator

[Reka Lingkungan]– 3 1. PENDAHULUAN

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Denpasar No 3 Tahun 2009, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Denpasar merupakan satu – satunya perusahaan air minum yang menyediakan air bersih untuk masyarakat Kota Denpasar. Sehingga PDAM Kota Denpasar harus memenuhi target rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) untuk Kota Denpasar yaitu 100% akses air bersih pada akhir tahun 2019. Akan tetapi, cakupan pelayanan PDAM Kota Denpasar pada akhir tahun 2014 baru sebesar 45,80% dari jumlah penduduk Kota Denpasar (PDAM Kota Denpasar, 2014). PDAM Kota Denpasar mengalami kesulitan dalam pengembangan cakupan pelayanan karena adanya defisit air. Defisit air tersebut disebabkan keterbatasan air baku. Meskipun PDAM Kota Denpasar telah melakukan berbagai upaya penanganan defisit air, yaitu dengan optimalisasi kapasitas produksi instalasi pengolahan air (IPA) dan membeli air curah dari PDAM lain, defisit masih terjadi sebesar 391,54 L/det (Sudarsana, 2015). Hal ini menandakan penanganan yang dilakukan PDAM Kota Denpasar dalam mengatasi defisit air belum maksimal.

Penangananan defisit air PDAM Kota Denpasar dapat menggunakan RPAM - Operator yang merupakan cara paling efektif untuk memastikan secara konsisten keamanan air minum melalui pendekatan analisis dan manajemen resiko secara menyeluruh mulai dari sumber air baku sampai ke konsumen. Tahap pendekatan analisa dan manajemen resiko pada RPAM – Operator adalah dengan proses identifikasi, penilaian, dan memprioritaskan berbagai resiko yang berbeda, sehingga diperoleh rencana perbaikan yang tepat dan tersusun (mulai dari yang penting hingga tidak penting). Pada RPAM – Operator, tahap tersebut dilakukan dengan mengikuti modul – modul (M) yang ada di Manual RPAM Operator yang dikeluarkan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tahun 2014, yaitu dengan membuat rantai pasok (M2), investigasi resiko (M3), buat daftar tindakan pengendalian, reanalisa resiko & prioritas resiko (M4) dan buat rencana perbaikan(M5). Tujuan penyusunan jurnal adalah membuat rencana perbaikan yang dapat digunakan PDAM Kota Denpasar sebagai acuan dalam menangani defisit air dengan menggunakan RPAM – Operator, untuk mendukung pencapaian target RPJMN di Kota Denpasar.

2. METODOLOGI

Penyusunan rencana perbaikan pada RPAM – Operator untuk sumber air permukaan di PDAM Kota Denpasar mengacu pada Manual RPAM – Operator yang dikeluarkan Kementerian PU tahun 2014. Beberapa tahapan dalam penyusunan Rencana Perbaikan padaManual RPAM – Operator, mulai dari membuat rantai pasok(M2), investigasi resiko(M3), buat daftar tindakan pengendalian, reanalisa resiko & prioritas resiko (M4) dan buat rencana perbaikan(M5). Penyusunan RPAM – Operator ini menggunakan data hasil wawancara dengan pihak PDAM untuk mendapatkan data mengenai permasalahan dan tindakan pengendalian dalam pengoperasian SPAM. Hasil observasi lapangan untuk mendapatkan adalah alur proses SPAM, jumlah dan jenis unit tiap komponen SPAM yang digunakan PDAM Kota Denpasar.Pengumpulan dokumen laporan tahunan PDAM, serta dari pengaduan pelanggan pada pengaduan rakyat online Denpasar (PRODenpasar) dan Situs Resmi PDAM Kota Denpasar untuk melengkapi kekurangan data saat observasi lapangan dan wawancara.

2.1 MembuatRantai Pasok (M2)

Rantai pasok/diagram alir proses dibuat melingkupi keseluruhan proses produksi dan distribusi air minum. Hal ini dilakukan dengan cara mencatat dan menggambarkan seluruh proses, mulai dari pengambilan air baku sampai distribusi air minum ke pelanggan (Kementerian PU, 2014).

(4)

Aditya Fajrin, Rachmawati S.Dj, Dyah Asri Handayani T

[Reka Lingkungan] – 4

Rantai pasok pada RPAM – Operator digambar dengan menggunakan standar lambang/

simbol (Tabel 1). Hal ini ditujukan untuk mendapatkan keseragaman bentuk rantai pasok pada dokumen RPAM – Operator. Untuk lebih memudahkanpembacaan rantai pasok, diberikan warna pada setiap lambang/ simbol sebagai pembeda unit komponen padarantai pasok.Warna kuning untuk sumber air baku dan air curah, putih untuk sistem penyimpanan air (intake dan clear well), ungu untuk pompa, biru untuk unit pengolahan (prasedimentasi dan IPA), abu-abu untuk sistem transmisi, hijau untuk jaringan distribusi dan merah untuk daerah pelayanan (sambungan rumah).

2.2Investigasi Resiko (M3)

Investigasi resiko dilakukan dengan mengidentifikasi dan mengiventarisir potensi kejadian bahaya yang dapat timbul pada tiap komponen rantai pasok, dan memperkirakan risiko apa saja yang dapat ditimbulkan dari kejadian bahaya tersebut serta memberikan skor/nilai terhadap setiap risiko. Kejadian bahaya dan besarnya (skor) risiko perlu diketahui untuk menjadi referensi awal dalam menyusunrencana perbaikan yang berpedoman pada prinsip manajemen risiko (Kementerian PU, 2014).

Langkah pertama dalam investigasi resiko adalah mengidentifikasi dan inventarisasikejadian bahaya atau sumber permasalahan SPAM pada semua komponen rantai pasok mulai dari hulu hingga hilir. Kemudian menentukan resiko yang ditimbulkan dan pengaruh resiko terhadap 4K, yaitu kualitas(K1), kuantitas(K2), kontinuitas(K3), dan keterjangkauan(K4) air minum. Setelah diketahui pengaruh resiko yang ditimbulkan, dilakukan penilaian skor resiko yang didapat dari hasil perkalian skala peluang kejadian (pada Tabel 2) dengan skala keparahan resiko (pada Tabel 3). Untuk keparahan terhadap resiko keterjangkauan

(5)

Pem

ditetapka diidentifik Denpasar masyarak masyarak metode m

2.3Buat Daftar T tindakan tindakan lain. Sed seluruh k kejadian tidak pen Daftartind dilakukan menurun pengenda memvalid pengenda pengkajia penting ( dapat dili

Hasil sko rencana p dan kecil

mbuatan Renca Meng an nilai kep

kasi adalah r dan keterj kat, jauh d kat. Hasil sko matriks(pada

Daftar Tin Tindakan Pe pengendalia pengendalia angkan rea kejadian bah

bahaya dan nting.

dakan penge n PDAM mau kan bahkan alian yang e dasi tindakan alian yang an ulang sko (prioritas) sa

ihat pada Ta

or resiko yan perbaikan, p

nilainya <8

ana Perbaikan nggunakan Re

parahan sel kejadian b rjangkauan a di bawah b or resiko ke a Tabel 4).

ndakan Pen ngendalianm an (multiple an yang tida nalisa resiko haya dan ris n risiko mul

endalian dib upun denga menghilang efektif atau n pengenda

akan digu or resiko te ampai yang abel 5.

ng baru nan prioritas ting

.

n untuk Mena encana Penga

[Reka Lin alu 1. Hal bahaya yan

air minum batas penju

mudian dite

ngendalian, merupakan e barriers). H

ak bekerja/g o & priorita siko yang te lai dari yang

buat dengan an penentua

gkan resiko tidak, dised lian sebelum unakan, se erhadap keja

paling tidak

nti, digunaka gi yaitu sko

angani Defisit amanan Air Mi

ngkungan]– 5 ini dikaren ng pernah

sampai seka ualan air m entukan besa

, Reanalisa penanganan al ini dimaks agal, maka s resiko me elah dibuat g paling pe

inventarisas an sendiri tin bahaya yan diakan cara m melaksana elanjutnya d

adian bahay k penting. Pe

kan untuk m r tinggi deng

t Air di PDAM Minum (RPAM)

5

nakan kejad dan sedang arang masih minum yaitu aran resikon

a Resiko &

n risiko den sudkan untu tersedia tind erupakan pe

untuk men nting (prior

si tindakan p ndakan peng ng ada. Unt

validasi seb akannya. Set dilakukan p ya dan resik

ertimbangan

menentukan gan nilai ≥1

Kota Denpasa )-Operator

dian bahaya g terjadi di h 0,4% dar u 4% dari ya dengan m

Prioritas R ngan bebera uk menjamin

dakan penge engkajian ul

dapatkan su itas) sampa

pengendalia gendalianny tuk menentu bagai acuan telah ditetap prioritisasi ko mulai dar

n dalam pen

prioritas un 2, sedang n

sar dengan

a yang aka i PDAM Ko ri pendapata

i pendapata menggunaka

Resiko (M4) apa alterna n jika ada sat

endalian yan ang terhada usunan daft ai yang palin

n yang suda ya yang dap

ukan tindaka PDAM dala pkan tindaka

dengan ca ri yang palin ngkajian ulan

tuk dilakuka nilainya 8 – 1

an ota an an an

) tif ng tu ap tar ng

ah pat an m an ng ra ng

an 11

(6)

Aditya Fajrin, Rachmawati S.Dj, Dyah Asri Handayani T

[Reka Lingkungan] – 6 2.4Buat Rencana Perbaikan (M5)

Beberapa kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya, mulai dari penggambaran rantai pasok, investigasi risiko dan identifikasi tindakan pengendalian, pada akhirnya akan bermuara pada apa saja tindakan yang akan diambil untuk menangani risiko-risiko tersebut. Rangkaian tindakan pengendalian tersebut dinamai Rencana Perbaikan (Kementerian PU, 2014).

Langkah pertama dalam membuat rencana perbaikan adalah dengan mengelompokkan kejadian bahaya yang memiliki kemiripan (tema besar) agar didapati satu tindakan pengendalian untuk menangani beberapa kejadian bahaya. Setalah itu, tindakan pengendalian disusun berdasarkan prioritasnya sehingga terbentuk rencana perbaikan.Untuk prioritas tinggi (membutuhkan tindakan pengendalian segera) dilaksanakan dalam waktu ≤5 tahun, resiko sedang 5 – 10 tahun, resiko rendah >10 tahun, dan tidak diprioritaskan tidak dilaksanakan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tahap pertama yang dilakukan dalam penyusunan rencana perbaikan adalah dengan membuat rantai pasok SPAM. Hasil dari penggambaran rantai pasok SPAM di PDAM Kota Denpasar dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Rantai Pasok SPAM di PDAM Kota Denpasar

(7)

Pembuatan Rencana Perbaikan untuk Menangani Defisit Air di PDAM Kota Denpasar dengan Menggunakan Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM)-Operator

[Reka Lingkungan]– 7

Rantai pasok SPAM di PDAM Kota Denpasarmenunjukkan bahwa satu – satunya sumber air baku permukaan adalah Sungai Ayung (S1), menggunakan 3 sumber unit air curah(AC), saluran transmisi air baku(T)sebanyak 2 saluran tertutup dan 1 saluran terbuka, pompa suction(PS)air baku sebanyak 5 sistem pompa, sistem penyimpanan air diantaranya 3 intake(I) dan 2 clear well(R), instalasi pengolahan air lengkap(IPA) sebanyak 3 buah dan 1 prasedimentasi(Pr), pompa booster (PB) sebagai alat bantu distribusi sebanyak 5 sistem pompa, distribusi air bersih terbagi menjadi 13 jaringan distribusi(D) yang terdiri dari 12 daerah pelayanan (SR).

Investigasi resiko dilakukan pada setiap komponen rantai pasok yang disusun. Tujuan dari perencanaan ini adalah membuat rencana perbaikan yang dapat digunakan untuk mengatasi defisit air pada SPAM di PDAM Kota Denpasar, sehingga investigasi resiko dilakukan terhadap kejadian bahaya dan resiko yang menyebabkan defisit air. Dari hasil inventarisasi kejadian bahaya,terdapat 22 kejadian bahaya (pada Tabel 6) yang dapat menyebabkan defisit air di PDAM Kota Denpasar.

Tabel 6 Kejadian Bahaya di PDAM Kota Denpasar

Kode

Lokasi Kejadian Bahaya Kode

Lokasi Kejadian Bahaya Kode

Lokasi Kejadian Bahaya S1 Curah hujan tinggi

di hulu sungai.(5) PS1, PS3

- PS5 Listrik padam secara

mendadak.(3) Pr Masuknya sampah ke bak prasedimentasi.(5) S1 Adanya sampah dan

kayu di sungai.(5) PS1, PS3

- PS5 Kapasitas genset tidak sesuai dengan kebutuhan (kurang).(3)

IPA1 -

IPA3 Pengurasan rutin dan berkala IPA.(1)

S1 Surutnya air sungai saat musim kemarau.(1)

PS1 Tidak tersedianya

pompa cadangan.(2) IPA1 Debit air yang masuk bak filtrasi melebihi 100 L/det dari kapasitasnya.(5) S1 Pengurasan intake

PDAM Badung.(3)

T3 dan PS3

Tidak tersedianya tangki tekan cadangan di T3.(2)

IPA1 - IPA2

Kapasitas genset tidak sesuai dengan kebutuhan (kurang).(3)

S1 Longsor di hulu

sungai.(3) I1 - I3 Sampah dan kayu di sungai masuk ke dalam SPAM.(5)

R1, R2 Pengurasan berkala bak clear well.(1)

S1 Kebiasaan masyarakat membuang sampah ke sungai.(5)

I1 dan I3

Kekeruhan air tinggi saat musim hujan dan kemarau yang masuk ke SPAM.(5)

D1, D3, D6, D8, PB1 - PB4

Saat musim kemarau, level air di bak clear well (R1) turun melebihi 280 cm.(1)

T1, PS1- PS3

Sampah dan kayu di sungai masuk ke dalam SPAM(5).

I1 - I3 Pengurasan berkala bak intake (I1 - I3).(1)

D1 - D13 Umur pipa yang sudah tua.(1)

Pr Pengurasan rutin bak

prasedimentasi.(1) D1 - D13 Pekerjaan galian tanah di lokasi pipa distribusi.(4) Sumber :

(1)Artikel PDAM Kota Denpasar di dalam http://pdam.denpasarkota.go.id/ dan http://balitribune.co.id.

(2)Observasi SPAM di PDAM Kota Denpasar pada tanggal 10-12 Juli 2014.

(3)Pengumuman kebijakan PDAM Kota Denpasar di dalam http://pdam.denpasarkota.go.id/.

(4)Tanggapan keluhan pelanggan oleh PDAM Kota Denpasar di dalam http://pdam.denpasarkota.go.id/.

(5)Hasil wawancara dengan Kabag. Produksi, Kasubag. Unit IPA Belusung, dan Kepala Litbang PDAM Kota Denpasar, Kota Denpasar pada tanggal 10-12 Juli 2014.

Kejadian bahaya tersebut mempunyai resiko yang berbeda – beda yang salah satunya membuat defisit air, seperti curah hujan tinggi di hulu sungai, longsor di hulu sungai, dan pengurasan intake PDAM Badung yang menyebabkan kualitas air baku tinggi melebihi batas maksimum IPA pada SPAM yaitu 500 NTU, sehingga produksi air terpaksa dihentikan.

Sedangkan untuk kejadian bahaya adanya sampah ada sumber air baku(S) dan masuk ke SPAM PDAM di Kota Denpasar yang mempunyai resiko, pintu air, saringan sampah di intake tersumbat yang membuat air baku yang masuk berkurang, sehingga produksi air baku

(8)

berkuran kerusaka Setelah m pada inve dan pelua

Dari hasil resiko be skor terti (kurang), di T3, um bahaya sehingga Untuk ke curah huj tinggi me terhadap karena sa beropera produksi(

akan terg Setelah menghila 16 tinda sebanyak prasedim pengenda pengenda Tindakan resiko ba baku (>5 pembawa 20% saat antara la Ayung, d kestabilan

0 1 2 3 4 5

Jumlah Resiko Bahaya

g, dan jug n sehingga p mengetahui

estigasi resik ang kejadian

l penilaian s erupa skor se

inggi ada pa , tidak terse mur pipa yan ini memiliki skor peluan parahan res jan tinggi d elebihi bata seluruh asp aat kekeruh si yang m (skor 5 pada ganggu, resi

itu, ditentu ngkan resik akan penge k 19 alterna mentasi dan

alian, dan alian.

n pengendali ahaya yang 500NTU) leb a dan saring t musim kem ain : (1)mela

itujukan aga n air baku

S1 T

Ko

Aditya Fajrin

ga menyeba pengaliran a resiko yang ko adalah m n. Hasil dari

Gam kor resiko m edang dan 6 ada kejadia dianya pom ng sudah tua

i peluang k ng kejadiann siko, skor ter i hulu sunga s maksimum pek 4K. Sko

an air baku mengakibatka

a K2), dan ko ini terjad ukan altern ko bahayater ndalianpada atif tindakan IPA seban jaringan

ian yang dit ada, seperti bih dari kapa gan sampah marau.Altern

akukan koo ar stakeholde

dari segi ku

T&PS I

omponen Rant

n, Rachmawat

[Reka Lin abkan tersu air baku terh

ditimbulkan elakukan pe penilaian sk

mbar 2. Hasil menunjukkan 6 resiko ber

n bahaya ka pa cadangan a dan pekerja kejadian te nya adalah y rtinggi salah ai dan longs m IPA pada r resiko terb tinggi (>50 an produks saat stop p i sampai den natif tindaka rsebut.Didap a sumber a n pengendal nyak 11 ti distribusi d

etapkan har i pada sumb asitas maksim

di inlet intak natiftindakan rdinasi deng der dapat me

ualitas, kua IPA&Pr

tai Pasok

ti S.Dj, Dyah

ngkungan] – 8 umbatnya p henti.

n pada setiap enilaian skor kor resiko da

l Penilaian Sk n sebanyak 1 rupa skor ren

apasitas gen n di P1, tida aan galian ta rtiggi karen ang tertingg h satunya ad sor di hulu s

SPAM yait besar ada pa 00) menyeba si air berk produksi kon ngan 3 hari(

an pengen pati 66 alter air baku, s lian, intake indakan pe dan pompa

ruslah dapat ber air baku mum IPA, te ake oleh sam n pengendal gan pihak y elakukan tin ntitas dan

R

Asri Handaya

8

pompa suct

p kejadian b resiko berd apat dilihat p

kor Resiko 11 resiko me

ndah.Peluan enset tidak s ak tersediany

anah di loka na terjadi s gi dengan nil da pada keja sungaidenga

u 500 NTU.

ada aspek k abkan IPA1, kurang seb ntinutitas dis (skor 5 pada

dalian untu rnatif tindak sistemtransm sebanyak 7 ngendalian, a booster

t mengurang u yang mem

erjadi penyu pah, dan de lian untuk m yang bertang ndakan peng

kontinuitas, D&PS

ani T

tion yang

bahaya, taha asarkan kep pada Gamba

erupakan sko ng kejadian y sesuai denga ya tangki tek asi pipa distr

setiap SPAM lai 5.

adian bahaya n resiko kua . Resiko ini kuantitas da

, IPA2 dan besar 0,97%

stribusi air a K3).

uk menurun kan pengend misi dan po 7 tindakan p clear well sebanyak

gi bahkan m punyai resik mbatan pint ebit air berku menangani re ggungjawab gendalian un

dan menga

Skor Tinggi Skor Sedang Skor Rendah

menyebabka

ap selanjutny parahan resik

r 2.

or tinggi, lim yang memili an kebutuha kan cadanga ibusi.Kejadia M beroperas

a curah huja alitas air bak berpengaru n kontinuita IPA3 berhen

% dari tot ke pelangga

nkan bahka dalian denga ompa suctio pengendalia ll 1 tindaka

12 tindaka

menghilangka ko kualitas a tu air, salura urang sebes esiko terseb pada Sung tuk menjam atasi masala

g h

an

ya ko

ma iki an an an si,

an ku as, uh nti tal an

an an on n, an an

an air an ar ut gai min ah

(9)

Pembuatan Rencana Perbaikan untuk Menangani Defisit Air di PDAM Kota Denpasar dengan Menggunakan Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM)-Operator

[Reka Lingkungan]– 9

sampah di Sungai Ayung yang merupakan tanggungjawabnya;(2)melakukan koordinasi dengan petugas DAM Peraupan untuk memperbesar bukaan pintu air, hal ini dilakukan untuk menangani surut air sungai di tempat pengambilan air baku PDAM, dengan tindakan pengendalian diharapkan dapat memperbesar debit air sungai yang melewati intake PDAM Kota Denpasar; (3)mencari sumber air baku lain, tindakan pengendalian ini diperlukan agar suplai air tidak terhenti karena sumber utama air baku yaitu Sungai Ayung tidak dapat digunakan saat curah hujan tinggi, longsor di hulu sungai, dan pengurasan intake PDAM Badung. (4)menghentikan operasi SPAM, tindakan pengendalian ini merupakan tindakan pengendalian yang biasa dilakukan PDAM Kota Denpasar untuk mencegah kualitas produksi air bersih tidak memenuhi persyaratan kualitas air minum karena kekeruhan air baku melebihi kapasitas maksimum IPA di di PDAM Kota Denpasar.

Pada komponen sistem transmisi dan pompa suction,resiko yang terjadi adalah pintu air, saluran pembawa dan saringan sampah (inlet intake) tersumbat oleh sampah, sampah tersumbat di pompa suction dan merusak pompa suction, listrik padam dan kapasitas gensetyang tidak sesuai kebutuhan menyebabkan produksi air terhenti, kerusakan pada pompa saat listrik mati mendadak, proses pengambilan air baku terhenti saat PS1 rusak sehingga proses pengambilan air baku terhenti karena tidak tersedia pompa cadangan, pompa suction rusak karena terkena aliran balik.Tindakan pengendalian resiko yang ditetapkanantara lain dengan melakukan koordinasi dengan pihak yang bertanggungjawab atas sampah di Sungai Ayung agar melakukan melakukan penanganan dalam mengatasi masalah sampah di sungai, dan PT. PLN untuk melakukan tindakan perbaikan agar terjamin aliran listrik tidak terhenti, membersihkan pintu air dan saluran pembawa, memasang bar screen di pintu air, memasang fine screen di inlet intake, membuat database pompa suction, mengganti pompa suction yang rusak, mengoperasikan pompa suction cadangan, memasang tangki tekan di pompa suction yang belum tersedia, menambah genset sesuai kapasitas yang dibutuhkan, dan pengadaan pompa suction cadangan di PS1.

Untuk komponen intake, resiko bahaya yang terjadi adalah saringan sampah di inlet intake tersumbat, pengurasan intake menjadi lebih sering, sampah tersumbat di pompa suction dan merusak pompasuction, terhentinya aliran air baku saat pengurasan intake. Alternatif tindakan pengendalian yang digunakan untuk menangani resiko tersebut antara lain melakukan koordinasi dengan pihak yang bertanggungjawab atas sampah di Sungai Ayung agar melakukan melakukan penanganan dalam mengatasi masalah sampah di sungai, membersihkan saringan sampah di inlet intake, melakukan pengurasan bak intake, memasang fine screen di inlet intake, membuat database pompa suction, mengganti pompa suction yang rusak, menambah jumlah bak intake, dan mengoperasikan pompa suction cadangan.

Pada komponen prasedimentasi dan IPA resiko yang terjadi adalah terhenti produksi air saat dilakukan pengurasan, sampah tersumbat di saringan pompa dan merusak pompa, media filter tersumbat (clogging) dan level air tidak turun saat backwash,litrik padam dan kapasitas genset tidak sesuai kebutuhan menyebabkan produksi air terhenti.Tindakan pengendalian resiko yang ditetapkan antara lain dengan melakukan koordinasi dengan pihak yang bertanggungjawab atas sampah di Sungai Ayung agar melakukan melakukan penanganan dalam mengatasi masalah sampah di sungai, menambah jumlah bak prasedimentasi dan di setiap komponen IPA, memasang fine screen di inlet intake, membuat database pompa suction, mengoperasikan pompa suction cadangan, melakukan backwash pada saringan pompa, menambah jumlah bak filtrasi sesuai kebutuhan, menambah genset sesuai kapasitas yang dibutuhkan.

(10)

Pada kom SPAM sa menamba Untuk ko ditribusi tekanan dilakukan air mend pompa b menggun atas loka Cara vali tindakan banding, Setiap tin resiko de tindakan ulang dap

Dari hasi menjadi tindakan pengenda Meningka bahaya d efektif, d bukan be Setalah m penting ( untuk me pengenda kejadian baku, ak kekeruha penguras untuk me 24 tindak

mponen clea aat dilakuka

ah jumlah ba omponen jar

utama (D1) air dan ter n adalah me ekati ketingg booster untu nakan tangk

si pipa ditrib idasi yang d

pengendalia pengalaman ndakan peng engan mengg

pengendalia pat dilihat pa

l kaji ulang, 41 tindakan pengendal aliannya ya atnya skor dan resiko y dan merupak erada di dala mendapatka (prioritas ren

emastikan s alian yang bahaya yait ktifitas di hu an air baku, san, dan keb enangani tem kan pengend

200 4060

Aditya Fajrin

ear well, res an pengura ak clear wel ingan distrib ) pecah kare kena alat b engganti pipa

gian minimu uk daerah p ki air PDAM, busi, mengga dapat digun an yang dis n empiris da gendalian ini gunakan pe an mulai dar

ada Gambar

Gambar 3

, skor resiko n pengenda

ian. Sedang ang awalnya resiko sete yang ada di kan kejadian am wewenan an tindakan ndah), dilanj satu jenis k sama. Hasi u faktor alam ulu sungai y

gangguan p bocoran pipa ma besar te dalian memp

35

Prioritas Ting Tingg

n, Rachmawat

[Reka Lin siko yang d asan.Tindaka

ll.

busi dan pom ena aliran b berat pekerja

a ditribusi ya um bak clear pelayanan y

membuat d anti pipa ditr nakan PDAM susun efektif an kajian tek

i kemudian d rtimbangan ri yang pent r 3.

. Hasil Kaji Ula

o tinggi yan lian. Begitu gkan untuk a sebanyak elah dikaji u

PDAM Kota n luar biasa ng PDAM Kot pengendalia jutkan tahap kejadian bah l pengelom m yang men yang menye pada aliran a distribusi.

ersebut adal punyai priori

41

ggi/ Skor

gi Prio

S

Resiko Lam

ti S.Dj, Dyah

gkungan] – 1 itimbulkan a an pengend

mpa booster balik, pipa b aan galian ang pecah,m r well, mema yang cukup

database pip ribusi yang p M – Kota D

f menangan knis.

dilakukan pe yang ada p ting sampai

ng Tiap Tindak

g awalnya 3 pula denga k skor rend 17 pada ulang mena a Denpasar maupun pe ta Denpasar an yang pe p pengelomp haya tidak d pokkan keja nyebabkan m ebabkan ban PLN, pening Sehingga ti ah sebanya itas tinggi, p

14 17

oritas Sedang/

Skor Sedang

ma Resiko

Asri Handaya

10

adalah adal dalian yang

r,resiko yang bocor karena tanah. Tind mengoperasi asang tangk tinggi, mela pa distribusi

pecah.

enpasar dal ni resiko bah

engkajian ul pada Tabel 5 yang tidak

kan Pengendali

35 tindakan an skor sed dah, setelah

skor renda andakan ma

belum terta enanganan k r.

enting (prior pokkan kejad ditanganani adian bahay menurunkan nyaknya sam gkatan produ ndakan pen k 38 tindaka prioritas sed

17

Priorita Rendah/S Renda

Baru

ani T

ah terhentin dapat dilk

g ditimbulka a tidak mam dakan penge ikan gate va ki tekan di D akukan distr dan jadwal

lam menent hayanya ant

ang kejadia 5, agar didap

penting. Ha

ian

pengendalia dang dari 14 h dikaji ula ah menjadi asih banyak angani, pena kejadian dan

ritas tinggi) dian bahaya

dua atau le ya diperoleh

kualitas dan mpah atau m

uksi air di I gendalian y an pengend ang sebany

8

as Skor

h

nya aliran a kukan adala

n adalah pip mpu menaha endalian yan alve saat lev D1, memasan ribusi denga l pekerjaan

tukan apaka tara lain stu

n bahaya da patkan uruta sil pengkajia

an meningk 4 menjadi 1 ang tindaka sebanyak knya kejadia anganan tida n resiko yan

sampai tida (tema besa ebih tindaka h tema bes n kuantitas a

meningkatka PA1, kegiata ang diperole alian, denga ak 9 tindaka

air ah

pa an vel ng ng an di

ah udi

an an an

kat 17 an an 8.

ak ng

ak ar) an air ar an an eh an an

(11)

Pembuatan Rencana Perbaikan untuk Menangani Defisit Air di PDAM Kota Denpasar dengan Menggunakan Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM)-Operator

[Reka Lingkungan]– 11

pengendalian, dan prioritasrendah sebanyak 5 tindakan pengendalian. Tindakan pengendalian ini disusun menjadi rangkaian tindakan pengendalian mulai dari yang penting (prioritas tinggi) sampai tidak penting (prioritas rendah). Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Rencana Perbaikan SPAM di PDAM Kota Denpasar

Jangka Pendek

(<5 Tahun) Jangka Pendek (<5 Tahun)

Jangka Menengah (10 - 15 Tahun) Melakukan koordinasi dengan

Dinas PU Provinsi Bali, Dinas PU Kota Denpasar dan stakeholder lain untuk meningkatkan/ membangun sistem ekodrainase di DAS Ayung.

Membuat saluran pengambil

air baku di DAM Peraupan. Melakukan koordinasi dengan PT. PLN untuk menjaga aliran listik tidak terhenti.

Mencari sumber air baku

lain. Melakukan koordinasi dengan

petugas DAM untuk

memperbesar bukaan pintu air di DAM Peraupan.

Memasang fine screen di inletI1, I2 dan I3.

Melakukan koordinasi dengan Dinas PU Provinsi Bali, Dinas PU Kota Denpasar dan stakeholder lain untuk memberikan jadwal pekerjaan galian tanah agar PDAM dapat ikut dalam pemantauan pekerjaan.

Melakukan backwash pada

saringan pompa (PS3). Menghentikan operasi SPAM.

Melakukan backwash pada

media filter. Memasang bar screen di pintu air (inlet T1).

Melakukan pengurasan bak

intake (I1, I2 dan I3). Memasang tangki tekan di D1.

Mengganti pompa suction (PS1, PS2 dan PS3) yang rusak.

Mengganti pipa distribusi yang pecah (D1).

Melakukan koordinasi dengan BLH Provinsi Bali, Dinas Kebersihan Provinsi Bali, Dinas DKP Kota Denpasar dan stakeholder lain untuk

melakukan sosialisasi, tindakan pencegahan dan penanganan sampah di Sungai Ayung.

Mengganti pipa distribusi

yang pecah. Memasang tangki tekan di PS1, PS4 dan PS5.

Mengoperasikan pompa suction cadangan (PS2 dan PS3) saat pompa rusak.

Menambah jumlah bak clear well.

Menambah jumlah pompa di

PS1. Mengoperasikan gatevalve saat level air mendekati ketinggian minimum bak clear well. Menambah jumlah tangki

tekan di T3.

Menambah jumlah bak

intake (di I1, I2 dan I3). Jangka Panjang (>10 Tahun)

Melakukan koordinasi dengan PDAM Badung untuk mengolah lumpur di intake PDAM Badung sebelum dibuang ke sungai.

Menambah jumlah bak

prasedimentasi. Memasang pompa booster untuk D3, D6 dan D8.

Menambah jumlah bak di

setiap komponen di IPA. Membersihkan saringan sampah (inletI1, I2 dan I3) dari sampah.

Menambah jumlah bak filtrasi sesuai kebutuhan.

Membersihkan pintu air (inletT1) dan saluran pembawa (T1) dari sampah.

Membuat database jadwal pekerjaan galian tanah di lokasi pipa distribusi.

Melakukan distribusi dengan menggunakan tangki air PDAM.

Melakukan backwash pada saringan pompa (PS1 dan PS2)

Membuat database pipa

distribusi. Menambah genset sesuai

kapasitas yang dibutuhkan. Mengganti pompa suction (PS4 dan PS5) yang rusak.

Membuat database pompa suction (PS1, PS2, dan PS3).

(12)

Aditya Fajrin, Rachmawati S.Dj, Dyah Asri Handayani T

[Reka Lingkungan] – 12

Rencana perbaikan disusun berdasarkan waktu pelaksanaan perbaikan. Prioritas tinggi dilaksanakan pada waktu < 5 tahun, priotas sedang 5 – 10 tahun, dan prioritas tinggi > 10 tahun. Rencana perbaikan dapat membantu PDAM Kota Denpasar sebagai acuan dalam menangani defisit air yang menjamin aspek 4K.

4. KESIMPULAN

Defisit air di PDAM Kota Denpasar disebabkan oleh 22 kejadian bahaya yang bersumber darifaktor alam, aktifitas di hulu, gangguan pada aliran PLN, peningkatan produksi air di IPA1, kegiatan pengurasan, dan kebocoran pipa distribusi. Kejadian bahaya serta resiko yang ditimbulkan ini dapat ditangani dengan38 tindakan pengendalian yang terdiri dari yang terdiri dari koordinasi dengan stakeholder, memasang unit baru pada SPAM, memperbaiki kerusakan SPAM, melakukan pembersihan unit SPAM, dan membuat database. Rencana perbaikan terdiri dari 24 tindakan pengendalian dengan waktu pelaksanaan <5 tahun, waktu pelaksanaan 5-10 tahun sebanyak 9 tindakan pengendalian, waktu pelaksanaan >10 tahun sebanyak 5 tindakan pengendalian. Rencana perbaikan ini merupakan solusi PDAM Kota Denpasar untuk menjadi panduan dalam mengatasi defisit air di dalam SPAM.

UCAPAN TERIMA KASIH

TerimakasihkepadaPDAMKota Denpasar ataskerjasamanyadalamsegalahal, baikitusaatobservasilapanganataupunbantuandokumenPDAM.

TerimakasihjugakepadaPT.BemakoRekaprimasebagaikonsultan yang terkaitdalampembuatandokumenRPAM – Operator PDAMKota Denpasar.

DAFTAR RUJUKAN

Departemen PU. 2009. Manajemen Operasi Sistem Penyediaan Air Minum. Badan Pembinaan Konstruksi dan SDM. Jakarta.

Fajrin, Aditya. 2016. Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) Operator Untuk Sumber Air Permukaan di PDAM Kota Denpasar. Bandung : ITENAS.

Fanany, Rizal. 2014. Cakupan Pelayanan PDAM Denpasar Hanya 45 Persen. Tribun Bali.

Diakses di http://bali.tribunnews.com /2014/12/20/ cakupan-pelayanan-hanya-45-persen.

Diunduh pada tanggal 6 Oktober 2015.

Kawamura. 2000. Integrated Design of Water Treatment Facilities. Singapura : John Wiley &

Sons Inc.

Kementerian PU. 2014. Manual Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) – Operator. Jakarta.

Layla, M Anis dkk. 1977. Water Supply Engineering Desaign 2nd edition. Michigan USA : Ann Arbon Science.

PDAM Kota Denpasar. 2014. Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) PDAM Denpasar. Kota Denpasar.

Reynolds, Tom D. Dan Richards, Paul A. 1982. Unit Operations and Processes in Environmental Engineering, 2nd Edition. Boston : PWS Publishing Company.

Sidaharta 1997. Sistem Penyediaan Air Bersih. Jakarta : Universitas Gunadarma.

Sudarsana, I Wayan. 2015. Cakupan Pelayanan PDAM Denpasar Baru 45%. Denpasar : Bali Tribun.

World Health Organization. 2009. Safety Plan Manual : Step by Step Risk Management for Drinking-Water Suppliers. Geneva.

Referensi

Dokumen terkait

PENILAIAN KINERJA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN PASURUAN DENGAN MENGGUNAKAN PERSPEKTIF FINANSIAL DAN

Optimasi distribusi air minum PDAM menggunakan pendekatan model FITP akan didapatkan biaya distribusi optimal dari reservoir ke empat daerah pelayanan wilayah

Manual RPAM-Operator yang dikeluarkan oleh kementerian PUPR yang ada pada saat ini masih bersifat umum karena sumber air baku yang digunakan lebih dari satu, maka dengan adanya

Model terbaik jaringan Artificial Neural Network backpropagation dalam memprediksi volume penyaluran air Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirta Dharma Kota Malang yaitu model ANN

Untuk mendapat hasil yag baik harus diketahui cara peramalan yang tepat. Data banyaknya jumlah air minum yang disalurkan oleh PDAM Tirtanadi Medan sudah diplot ke dalam

PENILAIAN KINERJA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN PASURUAN DENGAN MENGGUNAKAN PERSPEKTIF FINANSIAL DAN

Sementara, rantai pasok menengah diwakili oleh SPAM Pangalengan dengan jumlah 9 unit SPAM yang terdiri dari catchment area, mata air, broncaptering, sistem transmisi,

menuju zona permintaan pada PDAM Tirta Dharma Kota Malang menghasilkan biaya optimum sebesar Rp49.010.842,00 per hari, sedangkan biaya operasional pendistribusian air minum sebelum