• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KAJIAN ATAS PEMBUKTIAN PENUNTUT UMUM DAN PERTIMBANGAN HAKIM MEMUTUS TINDAK PIDANA MEMPERTONTONKAN KETELANJANGAN DI MUKA UMUM (Studi Putusan Pengadilan Negeri Sanggata Nomor 264/Pid.B/2021/Pn Sgt)

N/A
N/A
MinhHN

Academic year: 2023

Membagikan "BAB IV KAJIAN ATAS PEMBUKTIAN PENUNTUT UMUM DAN PERTIMBANGAN HAKIM MEMUTUS TINDAK PIDANA MEMPERTONTONKAN KETELANJANGAN DI MUKA UMUM (Studi Putusan Pengadilan Negeri Sanggata Nomor 264/Pid.B/2021/Pn Sgt)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

64 BAB IV PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian atas Putusan Pengadilan Negeri Sanggata Nomor 264/Pid.B/2021/Pn Sgt maka dapat ditarik simpulan:

1. Pembuktian Penuntut Umum dalam tindak pidana mempertontonkan diri sendiri di muka umum berdasarkan uraian yang sudah dipaparkan sebelumnya diketahui bahwa konstruksi pembuktian yang dilakukan Penuntut Umum dalam tindak pidana mempertontonkan diri sendiri di muka umum sudah sesuai dengan Pasal 184 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Kesesuaian tersebut dipenuhi dari keterangan Saksi, keterangan Ahli, Petunjuk, dan keterangan Terdakwa.

2. Kesesuaian pertimbangan Hakim di dalam mengadili perkara pidana pada Putusan Pengadilan Negeri Sangatta NO.264/Pid.B/2021/PN Sgt berdasarkan uraian yang sudah dipaparkan peneliti dapat diketahui bahwa pertimbangan hakim yang memutus tindak pidana mempertontonkan diri sendiri di muka umum telah sesuai dengan Pasal 183 KUHAP jo Pasal 36 Undang Undang no. 44 tahun 2008 tentang Pornografi.

Pertimbangan hukum Hakim tersebut sudah memunculkan keyakinan bagi diri Hakim setidaknya berdasarkan minimal 2 (dua) alat bukti yaitu keterangan Saksi yang lebih dari 1 (satu) orang, keterangan Ahli, Petunjuk, dan keterangan Terdakwa sekaligus beberapa alat bukti tersebut menjadi pertimbangan Hakim untuk memutuskan mempidanakan Terdakwa berdasarkan Pasal 36 Undang Undang no. 44 tahun 2008 tentang Pornografi.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(2)

65

B. Saran

1. Bagi penegak hukum diperlukan rehabilitasi mental bagi pelaku melalui pendidikan psikologi atau dengan psikoterapi agar membantu pelaku untuk mengendalikan hasrat dan gairah seksualnya yang menyimpang dengan cara yang lebih baik dan sehat seperti penyaluran kegiatan olahraga.

2. Hakim sebagai wakil Tuhan di dunia dalam memutus suatu perkara memang dituntut adil, cermat, dan teliti sehingga tercipta keadilan, kepastian dan kemanfaatan hukum

3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini masih dalam lingkup yang kasuistik maka penelitian – penelitian yang lebih luas dalam tatanan teoritis maupun filsafat masih diperlukan.

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Referensi

Dokumen terkait

Pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Banyumas Dalam Perkara Polisi Pelaku Tindak Pidana Narkotika. Dasar pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Banyumas dalam

Analisa Pertimbangan Hakim dalam Menjatuhkan Putusan Pidana Bersyarat ... Pertimbangan Hakim dalam Putusan Pengadilan Nomor

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PUTUSAN TERHADAP PELAKU DALAM PERKARA TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN ANAK DI PENGADILAN NEGERI BANTUL (STUDI KASUS PERKARA

” ANALISIS YURIDIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENCABULAN ANAK DITINJAU DARI PERSPEKTIF TUJUAN PEMIDANAAN (Putusan Pengadilan Tinggi Padang Nomor:

Pertimbangan Hakim memutus perkara berdasar dissenting opinion dalam perkara korupsi pada Putusan Nomor 2107 K/Pid.Sus/2017 telah sesuai dengan Pasal 182 jo Pasal 256

• Pada prinsipnya hakim di di Pengadilan Negeri (PN), Pengadilan Tinggi (PT) maupun di Mahkamah Agung RI (MARI) dalam mengadili perkara pidana baik upaya hukum Kasasi maupun

Yang menjadi dasar Hakim Pengadilan Negeri menngabulkan upaya hukum banding dalam putusan BPSK itu adalah berdasarkan fakta-fakta persidangan, dan berdasarkan

i PERSEPSI HAKIM PENGADILAN AGAMA SANGATTA TERHADAP PUTUSAN PERKARA HADHANAH YANG EKSEKUSINYA TIDAK DIJALANKAN DENGAN SUKARELA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah untuk