• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemeriksaan Gula darah, Asam urat dan Kolesterol

N/A
N/A
inderi setiani

Academic year: 2023

Membagikan "Pemeriksaan Gula darah, Asam urat dan Kolesterol"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

Pemeriksaan Gula darah, Asam urat dan Kolesterol

I. Tujuan

Untuk mengetahui nilai atau kadar dari gula darah, asam urta, dan kolesterol.

II. Teori

Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tumbuhan. Secara alamiah purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) ataupun hewan (daging, jeroan, ikan sarden). Sehingga asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh yang kadarnya tidak boleh berlebihan (Tim Asisten Praktikum, 2012).

Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini, karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita.

Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu. Biasanya asam urat menyerang pada usia lanjut, karena penumpukan bahan purin ini (Simklin, 1993).

Asam urat akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak (Poole, 1993).

Penderita asam urat setelah menjalani pengobatan yang tepat dapat diobati sehingga kadar asam urat dalam tubuhnya kembali normal. Tapi karena dalam tubuhnya ada potensi penumpukan asam urat, maka disarankan agar mengontrol makanan yang dikonsumsi sehingga dapat menghindari makanan yang banyak mengandung purin (Wortman, 1993).

(2)

Tubuh manusia sudah menyediakan 85% senyawa purin untuk kebutuhan sehari-hari, yang berarti kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15%. Dalam kondisi normal, asam urat yang dihasilkan akan dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk urine dan feses (tinja/kotoran). Proses pembuangan ini diatur oleh ginjal, yang berfungsi mengatur kestabilan kadar asam urat dalam tubuh. Namun jika kadar asam urat berlebihan, ginjal akan kewalahan dan tidak sanggup mengaturnya sehingga kelebihan kristal asam urat tersebut akan menumpuk pada sendi dan jaringan. Ini sebabnya persendian kita terasa nyeri dan bengkak. Selain konsumsi makanan yang banyak mengandung zat purin, konsumsi alkohol juga dapat meningkatkan resiko terkena penyakit asam urat. Alkohol menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine berkurang, sehingga asam urat tetap bertahan dalam peredaran darah dan menumpuk di persendian.

Sebagai akibat asam urat, ginjal juga akan mengalami gangguan. Pada kasus yang parah, penderita sampai tidak bisa jalan karena persendian terasa sangat sakit jika bergerak. Tulang di sekitar sendi juga bisa keropos / mengalami pengapuran tulang (simklin, 1993).

Menurut Poole (1993), proses terjadinya penyakit asam urat:

1. Konsumsi zat yang mengandung purin secara berlebihan.

2. Zat purin dalam jumlah banyak masuk dalam tubuh, kemudian melalui metabolisme berubah. menjadi asam urat.

3. Kadar asam urat dalam tubuh meningkat, sehingga ginjal tidak mampu membuang kelebihan asam urat.

4. Kristal asam urat yang berlebih menumpuk di persendian.

5. Akibatnya sendi kita terasa nyeri, membengkak, meradang, panas dan kaku.

Diabetes yaitu kelainan metabolik akibat dari kegagalan pankreas untuk mensekresi insulin (hormon yang responsibel terhadap pemanfaatan glukosa) secara kuat. Akibat yang umum adalah terjadinya hiperglikemia.

(3)

Diabetes merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kelainan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau akibat kerja insulin yang tidak adekuat (Brunner & Suddart).

Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi, meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya (Johnson, M.,et all, 2000)

Insulin merupakan hormon yang terdiri dari rangkaian asam amino, dihasilkan oleh sel beta kelenjar pankreas. Dalam keadaan normal, bila ada rangsangan pada sel beta, insulin disintesis dan kemudian disekresikan kedalam darah sesuai kebutuhan tubuhuntuk keperluan regulasi glukosa darah. Secara fisiologis, regulasi glukosa darah yang baik diatur bersama dengan hormone glukogen yang disekresikan oleh sel alfa kelenjar pankreas (Aschroft FM, Gribble FM, 1999)

Sintesis insulin dimulai dalam bentuk preproinsulin ( precursor hormon insulin) pada retikulum endoplasma sel beta. Dengan bantuan enzim peptidase, preproinsulin mengalami pemecahan sehingga terbentuk proinsulin, yang kemudian dihimpun dalam gelembung-gelembung ( secretory vesicles) dalam sel tersebut. Di sini, sekali lagi dengan bantuan enzim peptidase, proinsulin diurai menjadi insulin dan peptida-C (C-peptide)yang keduanya sudah siap untuk disekresikan secara bersamaan melalui membran sel (Aschroft FM, Gribble FM, 1999)

Mekanisme diatas diperlukan bagi berlangsungnya proses metabolisme secara normal, karena fungsi insulin memang sangat dibutuhkan dalam proses utilisasi glukosa yang ada dalam darah.

Kadar glukosa darah yang meningkat, merupakan komponen utama yang memberi rangsangan terhadap sel beta dalam memproduksi insulin. Disamping glukosa, beberapa jenis asam amino dan obat-obatan, dapat pula memiliki efek yang sama dalam rangsangan terhadap sel beta (Carpenito, L.J., 2000).

(4)

III. Alat Dan Bahan 3.1. Alat

a. Alat easy touch b. Blood lancet

c. Strip untuk pemeriksaan kadar glokosa darah d. Strip untuk pemeriksaan kadar kolesterol c. Strip untuk pemeriksaan kadar asam urat 3.2. Bahan

1. Alkohol 70%

2. Sampel darah 3. Kapas

Referensi

Dokumen terkait

Diharapkan bagi kelompok vegetarian untuk menjaga pola makan dan olahraga agar kadar gula darah, kolesterol dan asam urat tetap stabil dan bagi non

Pada lansia terjadi kemunduran sel-sel karena proses penuaan yang dapat berakibat pada kelemahan organ, kemunduran fisik, timbulnya berbagai macam penyakit di

Kerangka Konsep Perbedaan Pola Makan, Kadar Gula Darah, Kolesterol dan Asam Urat Antara Kelompok Vegetarian dan Non Vegetarian di Perumahan Cemara Asri Kecamatan Percut

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pola makan, kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat antara kelompok vegetarian dan non vegetarian di

Untuk kadar gula darah responden terhadap kelompok kontrol pada pretest dan posttest dengan nilai mean 230,38 mg/dl dan 229,71 mg/dl, SD 29,193 dan 29,649, untuk nilai p value 0,570,

Setelah dilakukan pemeriksaan kadar gula darah puasa, pasien akan diminta makan dan minum obat sebelum dilakukan pemeriksaan kadar gula darah 2 jam setelah makan

Hasil yang sama juga terjadi pada mencit D, mencit D mengalami penurunan kadar gula darah sebesar 49 mg/dL atau dengan kepekatan 100% ekstrak kulit manggis

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan, kadar gula darah puasa terendah pada sampel adalah 86 mg/dl dan kadar gula darah puasa tertinggi pada sampel adalah 399 mg/dl dengan rata-rata