Lebar attached gingiva lebih sempit di mandibula daripada di rahang atas dan lebarnya akan meningkat dengan transisi dari gigi sulung ke gigi permanen pada anak. Tulang alveolus gigi sulung menunjukkan lebih sedikit trabekula, lebih sedikit kalsifikasi, dan ruang sumsum yang lebih besar. Variasi yang lebih besar (0–4 mm) dilihat di area gigi permanen yang erupsi dan gigi sulung yang sedang exfoliasi.
Hal ini menyebabkan sedikit mobilitas gigi yang bisa diamati saat diberi tekanan lateral pada jaringan periodontal (Heasman, 2013). yolanda) pada fase gigi permanen:. Essentials of Clinical Periodontology and Periodontics, 3rd ed. nahira) Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa gingivitis marginal adalah bentuk penyakit periodontal yang paling umum dan dimulai pada anak usia dini. Gingivitis meningkat pada anak-anak dengan overbite dan overjet yang berlebihan, pernapasan mulut dan sumbatan hidung.
Selama masa transisi dari gigi sulung ke gigi permanen, susunan self-cleansing gigi dan gingiva terganggu. sisa-sisa makanan akan terakumulasi ditemukan di sekitar gigi yang erupsi sebagian. Secara histopatologisnya infiltrat inflamasi yang terkait dengan gingivitis marginal pada anak-anak serupa dengan yang terlihat pada orang dewasa selama tahap awal inflamasi gingiva. Berbeda dengan respon inflamasi dewasa, radang gusi pada anak-anak didominasi oleh limfosit T, dengan sedikit limfosit B dan plasma.
Histologi gingiva pada anak-anak juga menunjukkan ciri-ciri unik lain yang mungkin menurun kecenderungan berkembang menjadi radang gusi yang parah.
Penyakit periodontal pada fase gigi permanen pada usia pubertas eruption gingivitis
Penyakit periodontal pada fase gigi permanen pada usia pubertaseruption gingivitis. nahira) Gingivitis yang diamati oleh Weddell dan Klein sebagian besar adalah gingivitis erupsi. Debris makanan, materia alba, dan plak bakteri sering terkumpul di sekitar dan di bawah jaringan bebas, menutupi sebagian mahkota gigi yang sedang erupsi, dan menyebabkan berkembangnya proses inflamasi (Gbr. 20-1). Selain itu sisa makanan, materia alba, dan bakteri plak sering terdapat di sekitar dan di bawah jaringan bebas, sebagian meliputi mahkota gigi yang sedang erupsi hal ini mengakibatkan peradangan.
Sisa-sisa makanan diantara gigi yang sedang tumbuh yang sulit dibersihkan menjadi tempat pertumbuhan bakteri. Selain itu, sisa makanan, materia alba, dan bakteri plak sering terdapat di sekitar dan di bawah jaringan bebas, sebagian meliputi mahkota gigi yang sedang erupsi sehingga mengakibatkan peradangan. Pada prinsipnya gigi yang sedang erupsi tidak menyebabkan gingivitis, tetapi peradangan terjadi pada gigi yang eksfoliasi sebagian, sehingga menyebabkan peradangan pada gingiva selama proses erupsi disebabkan kurangnya kebersihan mulut pada anak dan oral hygiene yang buruk sehingga terjadi penumpukan plak dan kalkulus di sekitar gigi menyebabkan berkembangnya berbagai organisme mikro.
Faktor penting lainnya adalah ketika inflamasi gingiva telah terbentuk, epitel gigi yang panjang dari gigi yang erupsi dapat terpisah dari email, menciptakan tempat untuk bakteri patogen dan risiko keterlibatan jaringan yang lebih dalam. Pembentukan plak subgingiva seperti itu dapat menjelaskan mengapa reaksi inflamasi gingiva pada gigi yang erupsi seringkali lebih sulit disembuhkan daripada pada gigi yang erupsi. Pembentukan plak subgingiva seperti itu dapat menjelaskan mengapa reaksi inflamasi gingiva pada gigi yang erupsi seringkali lebih sulit disembuhkan daripada pada gigi yang erupsi sempurna. maria) Gingivitis pubertas merupakan penyakit periodontal yang paling sering diderita oleh anak-anak dan remaja, yang disebabkan adanya.
Pada masa pubertas insidens gingivitis mencapai puncaknya dan perubahan ini tetap terjadi walaupun control plak tetap dilakukan. Oleh karena itu, sejumlah kecil plak yang pada kelompok usia yang lain hanya menyebabkan terjadinya sedikit inflamasi gingival, akan dapat menyebabkan inflamasi yang hebat pada masa pubertas yang diikuti dengan pembengkakan gingival dan perdarahan. faiza) Gingivitis yang berhubungan dengan pubertas adalah respon inflamasi berlebihan dari gingiva terhadap plak biofilm dengan kuantitas sedikit dan hormone saat pubertas. Puberty gingivitis merupakan salah satu jenis gingivitis yang memiliki khas yaitu kadang-kadang berkembang pada anak-anak di masa pra-pubertas dan masa pubertas (McDonald dkk, 2011). eknata) Gingivitis ini terjadi pada masa pubertas dan dihubungkan dengan faktor lokal.
Selain itu, pada masa pubertas terjadi peningkatan hormonal, yang memicu pelebaran pembuluh darah kecil pada gusi. Pelebaran darah tersebut dapat dilihat dengan adanya gusi yang memerah, pelebaran pada gusi dan bengkak. pada remaja laki-laki dan perempuan dan akan berkurang setelah akhir masa pubertas tersebut. septia). Perubahan hormonal yang terjadi selama masa pubertas mempengaruhi bagaimana jaringan gingiva bereaksi terhadap akumulasi bakteri plak yang menyebabkan gingivitis pubertas (Rathee dan Jain, 2021). yolanda) Gingivitis merupakan respons dari bakteria yang tinggal dalam biofilm pafa mergin gingiva dan sulkus.
Manifestasi puberty gingivitis yang paling sering adalah perdarahan dan inflamasi di daerah interproksimal. esvandari) Pada penyakit gingiva, keterlibatan langsung jaringan lunak tidak memberikan gambaran langsung pada radiograf (Whaites, 2013). Pengobatan gingivitis pubertas harus diarahkan pada peningkatan kebersihan mulut, penghilangan semua iritasi lokal, pemulihan karies gigi, dan perubahan pola makan yang diperlukan untuk memastikan status gizi yang memadai.
Radiografi panoramik a. definisi
Radiografi panoramik konvensional yaitu jenis radiografi panoramik yang dalam pembuatannya masih menggunakan proses manual yaitu secara kimiawi dengan cara mencelupkan film ke dalam cairan developer (Ardakani dkk, 2012). Radiografi panoramik digital yaitu jenis radiografi panoramik yang dalam pembuatannya menggunakan alat digital dan langsung dapat dilihat pada komputer (Park, 2010). Prinsip kerja dari radiografi panoramik adalah pasien dalam keadaan diam sumber sinar-X dan film akan berputar mengelilingi pasien secara bersamaan dan berlawanan (Benson dkk, 2011).
Pasien diposisikan berdiri ke dalam unit panoramik dengan tulang punggung lurus, dan memegang handle panoramik. Pasien diinstruksikan untuk oklusi sentrik dengan menggigit bite peg/bite fork pada gigi insisif RA dan RB dengan dagu bertumpu pada chin support/penyangga dagu. Pasien diinstruksikan menutup mulut dan mata, menekan lidah sampai menyentuh palatum keras dan tidak boleh bergerak selama exposure (15-18 detik).
Gambaran tidak memberikan detail anatomi yang cukup baik - Permukaan proksimal premolar biasanya terjadi overlapping - Distorsi geometri sepanjang gambar. Pasien yang tidak dapat menyesuaikan diri seperti melakukan gerakan akan mempengaruhi penyinaran sehingga dapat mempengaruhi hasil radiograf. Teknik ini kurang cocok pada pasien anak dibawah umur enam tahun atau pasien yang mempunyai kemampuan terbatas karena perlu.
Satu kali dosis pancaran Panoramik Radiografi yang dilakukan sama dengan dosis 1 set 4 “bitewing” intraoral film.