• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO DESA

N/A
N/A
mi sumberharjo

Academic year: 2024

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO DESA"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

Pendapatan tetap adalah pendapatan yang diberikan kepada Kepala Desa dan Perangkat Desa yang ditetapkan dengan Peraturan Desa sesuai dengan kemampuan keuangan Resor. Penghargaan merupakan pemberian dari pemerintah kabupaten atau pemerintah desa kepada kepala desa dan perangkat desa yang pensiun secara terhormat dari jabatannya.

BAB IV

BUKU KEDUA

PENYELENGGARA PEMERINTAH DESA

TATA CARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN, PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DAN TATA CARA

PENGANGKATAN PENJABAT KEPALA DESA Bagian Kesatu

Persyaratan

tidak menjadi kepala desa paling lama 10 (sepuluh) tahun atau 2 (dua) periode; Terdaftar sebagai penduduk sah desa yang bersangkutan dan penduduk tetap. Ia tidak pernah diberhentikan tanpa hormat atau atas permintaan perangkat desa, PNS/TNI/POLRI. 2) KPU dapat mengklarifikasi fakta.

Bagian Kedua BIAYA PEMILIHAN

Ia tidak pernah diberhentikan tanpa hormat atau atas permintaan perangkat desa, PNS/TNI/POLRI. 2) KPU dapat mengklarifikasi fakta.

Bagian Ketiga

Penjaringan

Sumbangan tidak mengikat dari pihak ketiga. 2) Bantuan APBD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Bupati. 3) Biaya Pemilihan Kepala Desa yang diperoleh dari pemerintah desa diatur lebih lanjut dalam APBD. 4) Biaya pemilihan kepala desa sebagaimana disebutkan pada subbab 2 digunakan untuk.

Penyaringan

Administrasi (iklan, undangan, produksi kotak suara dan surat suara, produksi label gambar calon, dll); Pembangunan bilik/ruangan pemungutan suara; D. biaya panitia, biaya makan dan pertemuan; F. 2) Materi ujian tertulis mulai alinea pertama disatukan dengan jenjang pendidikan menengah bawah. 3) Calon yang memperoleh nilai ujian tertulis rata-rata 60 (enam puluh) dan nilai ilmu agama minimal 60 (enam puluh) berdasarkan materi alinea pertama dianggap lulus ujian tertulis. . 4) Apabila seluruh calon calon tidak mencapai standar kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3), panitia menurunkan nilai standar kinerja menjadi rata-rata 50 (lima puluh) materi ujian tertulis dan penilaian ilmu agama paling sedikit 50 (lima puluh) ). (5) Apabila standar kelulusan telah diturunkan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), maka tidak ada calon yang dapat mencapai standar kelulusan, KPU melaporkan kepada BPD dan KPU membuka kembali pendaftaran calon. kepala desa paling lambat 14 (empat belas) hari sejak ditandatanganinya Berita Acara Koreksi hasil ujian tertulis;. 6) Apabila calon calon tidak dapat mengikuti seluruh materi ujian pada saat ujian tertulis, maka calon tersebut dinyatakan gugur. 7) Tata tertib ujian tertulis diatur lebih rinci dengan peraturan yang ditetapkan oleh komisi.

Penetapan

Bagian Keempat KAMPANYE CALON

Bagian Kelima MASA TENANG

Bagian Keenam

Pemungutan Suara

Penghitungan Suara

Bagian Ketujuh

Bagian Kedelapan

Kepala desa terpilih diangkat oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal diterbitkannya Keputusan Bupati. Pelantikan kepala desa dapat dilakukan di desa masing-masing di hadapan masyarakat atau di tempat lain yang ditunjuk oleh Bupati.

Bagian Kesepuluh MASA JABATAN

Apabila terdapat indikasi penyelenggaraan pemilihan kepala desa tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, maka camat akan menasihati dan mempertimbangkan semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa dan melaporkannya kepada bupati. Apabila ditemukan tanda-tanda kecurangan/pelanggaran tata tertib penyelenggaraan pemilihan kepala desa, maka akan ditindak secara bertahap, baik di tingkat desa, kelurahan, maupun kabupaten.

Bagian Kesebelas

Melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme, menerima uang, barang dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan diambil. Kepala desa yang beralih profesi menjadi pegawai negeri sipil, BUMN, BUMD atau jabatan lain yang digaji atau menerima penghasilan dari dana pemerintah, harus mengundurkan diri atau diberhentikan oleh bupati dari jabatan kepala desa.

Bagian Keduabelas SANKSI PELANGGARAN

Bagian Ketigabelas

Pemberhentian

Apabila Kepala Desa diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (1) dan Pasal 65 ayat (1), Sekretaris Desa melaksanakan tugas dan kewajiban Kepala Desa; Apabila Kepala Desa diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (2) dan Pasal 65 ayat (2), Bupati mengangkat Penjabat Kepala Desa yang tugas pokoknya menyelenggarakan pemilihan Kepala Desa paling lambat 6 (enam) bulan sejak tanggal pemberhentian. pengadilan. keputusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. .

Tindakan Penyidikan

Bagian Keempatbelas

Pegawai Negeri Sipil Kepala Desa yang mengundurkan diri, diberhentikan oleh pejabat yang berwenang, atau habis masa jabatannya, kembali kepada kewenangan orang tua. 1) Hak, wewenang dan kewajiban penjabat kepala desa sama dengan hak, wewenang dan kewajiban kepala desa, sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, sebagaimana telah diubah dua kali dengan UU No. 12 Tahun 2008. 2) Hal yang dikecualikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pada saat melengkapi Perangkat Desa.

Bagian Kelimabelas CUTI KEPALA DESA

BAB VI

TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

Bagian Kesatu PERANGKAT DESA

Bagian Kedua

Apabila Calon Calon tidak ada, maka pengisian Perangkat Desa Lainnya ditunda paling lama 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak pengumuman pendaftaran Calon Perangkat Desa Lainnya tahap III (ketiga) ditutup, setelah itu ditutup. Komisi akan membuka kembali pendaftaran dengan mekanisme sebagaimana diatur pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4). Pelantikan perangkat desa lainnya dilakukan oleh kepala desa paling lambat 15 (lima belas) hari setelah tanggal dikeluarkannya keputusan kepala desa.

Bagian Keempat

Bagian Kelima SANKSI PELANGGARAN

BUKU KETIGA

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

BAB VII

Komisi Seleksi Anggota BPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 ayat (1) mempunyai tugas: menyiapkan administrasi seleksi calon anggota BPD. Memfasilitasi dan melakukan seleksi calon anggota BPD di setiap daerah perwakilan. mengkaji dan mempertimbangkan permohonan usulan calon anggota BPD dari masing-masing kantor wilayah. membuat laporan resmi hasil pelaksanaan peninjauan oleh masing-masing perwakilan daerah. Mengiklankan calon anggota BPD yang memenuhi persyaratan f. Melaporkan hasil seleksi anggota BPD kepada kepala desa. 1) Selambat-lambatnya 30 hari setelah pengangkatan oleh kepala desa, Panitia Seleksi Anggota BPD melaksanakan tugasnya dan melaporkan kepada kepala desa hasil seleksi anggota BPD. 2) Hal-hal yang belum diselesaikan mengenai mekanisme pemilihan anggota BPD akan diselesaikan lebih lanjut oleh Bupati. Persyaratan menjadi anggota BPD Pasal 113 1) Yang dapat menjadi anggota BPD adalah penduduk desa, warga negara Republik Indonesia, yang memenuhi persyaratan. bertempat tinggal di desa sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun terus menerus; Bersedia dicalonkan menjadi anggota BPD. 2) Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), persyaratan lain juga harus dipenuhi sesuai dengan kebiasaan yang berlaku, antara lain: Aktif dalam kegiatan sosial; B. Ia merupakan tokoh atau model dalam masyarakat. 1) Panitia Seleksi memfasilitasi pelaksanaan Pembahasan pembentukan BPD di masing-masing daerah perwakilan. 2) Apabila desa ditetapkan sebagai daerah perwakilan, maka pembahasannya akan melibatkan perwakilan pengurus RT/RW, organisasi masyarakat termasuk tokoh masyarakat dan tokoh agama dari masing-masing RT/RW. 3) Apabila RW ditetapkan sebagai wilayah perwakilan, maka pembahasannya melibatkan perwakilan pengurus RT, organisasi masyarakat termasuk tokoh masyarakat dan tokoh agama masing-masing RT. 1) Hasil pembahasan pembentukan BPD dari daerah perwakilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114 ditetapkan dalam berita acara rapat pertimbangan pengangkatan anggota BPD yang ditandatangani oleh Panitia Pendamping Seleksi. dan elemen yang berpartisipasi dalam peninjauan. 2) Usulan calon anggota BPD dari masing-masing daerah perwakilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepada kepala desa sebagai bahan rapat pembahasan penetapan anggota BPD di tingkat desa. (1) Peninjauan penetapan anggota BPD menurut Pasal 115 ayat (2) dipimpin dan dipimpin oleh kepala desa dengan difasilitasi oleh camat atau pejabat yang ditunjuk. 2) Hasil penetapan anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam berita acara dan kemudian kepala desa berdasarkan berita acara tersebut menetapkan keputusan kepala desa tentang pengangkatan anggota BPD.

BAB IX

Demi Allah SWT, saya bersumpah/berjanji akan memenuhi kewajiban saya sebagai anggota BPD dengan sebaik-baiknya, jujur ​​dan adil; bahwa saya akan selalu yakin akan pelaksanaan dan pelestarian Pancasila sebagai dasar negara; dan bahwa saya akan mendukung kehidupan demokrasi dan UUD 1945 serta akan melaksanakan secara tegas segala peraturan perundang-undangan yang berlaku di desa, daerah, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.”

BAB X

Demi Allah SWT, saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai anggota BPD dengan sebaik-baiknya, jujur ​​dan adil; bahwa saya akan senantiasa patuh dalam pelaksanaan dan pemeliharaan Pancasila sebagai dasar negara; dan bahwa saya akan menjunjung tinggi kehidupan demokrasi dan UUD 1945 serta akan melaksanakan dengan tegas segala peraturan perundang-undangan yang berlaku di kota, daerah, dan negara kesatuan Republik Indonesia.” 1) Pimpinan dan anggota BPD tidak diperkenankan mengadakan serentak tidak mengadakan jabatan Kepala Desa dan Perangkat Desa 2) Pimpinan dan anggota BPD dilarang: a.

BAB XI

BAB XII

BAB XIII

Pasal 126 (1) Rapat BPD dipimpin oleh Ketua BPD. 2) Rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan sah apabila dihadiri oleh paling sedikit ½ (satu perdua) dari jumlah seluruh anggota BPD dan keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak. 3) Dalam hal tertentu, rapat BPD dinyatakan sah apabila dihadiri oleh paling sedikit ⅔ (dua pertiga) dari jumlah seluruh anggota BPD dan keputusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya ½ (satu perdua) ditambah 1 (satu) orang. dari jumlah anggota BPD yang hadir. 4) Hasil rapat BPD ditetapkan dengan keputusan BPD dan dilampiri dengan risalah rapat yang dibuat oleh Sekretaris BPD. 5) Dalam hal Ketua BPD berhalangan, maka rapat dipimpin oleh Wakil Ketua. 1) Cara menggali dan menampung aspirasi masyarakat dapat dilakukan dengan mengadakan lokakarya, anjangsana, pertemuan masyarakat atau bentuk lain yang sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat. 2) Mendapatkan masukan dan saran dari aspirasi masyarakat untuk pertimbangan kebijakan yang akan disampaikan oleh pemerintah desa. 3) Aspirasi masyarakat yang tertampung disalurkan kepada pemerintah desa untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan desa. HUBUNGAN KETENAGAKERJAAN DENGAN KEPALA DESA DAN LEMBAGA MASYARAKAT. 1) Hubungan kerja BPD dengan kepala desa merupakan hubungan timbal balik dan kemitraan dalam rangka pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. 2) Hubungan kerja BPD dengan Lembaga Kemasyarakatan bersifat konsultatif dan koordinasi.

BAB XIV

Tunjangan bagi pimpinan dan anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam APBDes Desa. 1) Untuk kegiatan BPD disediakan biaya operasional sesuai kemampuan keuangan desa yang dikelola oleh Sekretaris BPD. 2) Biaya-biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan setiap tahun dalam APBDes Desa. PENYIDIKAN TERHADAP ANGGOTA BPD § 131. 1) Penyidikan terhadap anggota BPD dilakukan setelah mendapat persetujuan tertulis dari Bupati. 2) Tindakan penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, kecuali apabila: a.tertangkap melakukan tindak pidana; Diduga melakukan tindak pidana yang diancam dengan hukuman mati. 3) Anggota BPD yang sedang menjalani proses penyidikan oleh pihak yang berwenang wajib melaporkan secara tertulis kepada Bupati paling lambat 3 (tiga) hari sejak dimulainya penyidikan.

BUKU KEEMPAT

MEKANISME PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA

Pembahasan

Peraturan desa tersebut wajib disampaikan oleh kepala desa kepada bupati melalui bupati sebagai bahan pembinaan dan pengawasan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ditetapkan. 1) Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa diumumkan dalam Berita Daerah; 2) Pelaksanaan peraturan desa dan peraturan kepala desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan oleh sekretaris daerah. ISI PERATURAN DESA, PERATURAN KEPALA DESA, DAN PERATURAN DESA. 1) Materi muatan peraturan desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 133 ayat ; 2) Isi peraturan desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136 ayat 3) Isi Keputusan Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136 ayat Angka 1 huruf c merupakan penjelasan mengenai pelaksanaan Peraturan Desa dan/atau Peraturan Kepala Desa yang bersifat determinasi. EVALUASI USULAN ARAH KOTA, GAMBAR PEDESAAN DAN SKEMA PEMBANGUNAN PERDESAAN. 1) Evaluasi peraturan desa, rancangan peraturan desa tentang peraturan desa, pajak dan tata ruang serta peraturan desa dilimpahkan kepada bupati. 2) Bupati melaksanakan evaluasi atas nama bupati sebagaimana dimaksud pada ayat Dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari kerja akan ditetapkan hasil evaluasi peraturan desa dan peraturan kepala desa dengan keputusan bupati. 3) Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa yang ditetapkan oleh kepala desa dilaporkan kepada bupati untuk dimuat dalam berita daerah. 1) Evaluasi terhadap rancangan peraturan desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 146 ayat ) hari kerja sejak diterimanya hasil evaluasi;. 2) Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh kepala desa dan BPD, dan kepala desa tetap memutuskan rancangan peraturan desa menjadi peraturan desa, Camat membatalkan peraturan desa tersebut. 1) Untuk rancangan peraturan desa tentang APBD desa, apabila dibatalkan oleh camat karena alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 147 ayat (1) dan ayat permasalahannya sekaligus menyatakan pemberlakuan pagu APBDesa tahun sebelumnya yang ditetapkan oleh Bupati. 2) Paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat 3) Pencabutan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dalam Peraturan Desa tentang Pencabutan Peraturan Desa tentang APBD Desa; 4) Pelaksanaan belanja atas pagu APBDesa tahun sebelumnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Ditetapkan dengan keputusan kepala desa. Tata cara penyusunan peraturan desa, peraturan desa, dan keputusan kepala desa diatur lebih lanjut dengan peraturan bupati. 1) Peraturan desa dan peraturan pelaksanaannya harus disosialisasikan kepada masyarakat oleh pemerintah desa; 2) Sosialisasi Peraturan Desa dan peraturan pelaksanaannya sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat dilakukan melalui musyawarah desa atau cara lain yang disesuaikan dengan kondisi sosial masyarakat setempat.

BAB XVII

Laporan Kepala Desa

Laporan kepala desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 162 huruf a meliputi: 1) Kepala LPPD desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 163 huruf a meliputi: 2) Kepala desa LKPJ menurut pasal 163 huruf b meliputi: 1) Laporan Pertanggungjawaban BPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 162 huruf b merupakan Laporan Penatausahaan Keuangan BPD yang ditujukan kepada kepala desa. 2) Laporan Penatausahaan Keuangan BPD kepada kepala desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pertanggungjawaban penggunaan keuangan desa kepada kepala desa selaku pemegang kewenangan pengelolaan keuangan desa.

Ruang Lingkup

Laporan kepala desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 162 huruf a meliputi: 1) LPPD Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 163 huruf a meliputi :. 2) LKPJ Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 163 huruf b meliputi:. 1) Laporan Pertanggungjawaban BPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 162 huruf b merupakan Laporan Penatausahaan Keuangan BPD kepada kepala desa. 2) Laporan pengelolaan keuangan BPD kepada kepala desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pertanggungjawaban penggunaan keuangan desa kepada kepala desa sebagai pemegang kewenangan pengelolaan keuangan desa. Bagian Ketiga KEPALA DESA LPPD. 2) Ruang lingkup LPPD pada akhir masa jabatan kepala desa, meliputi: a.Ringkasan laporan tahun-tahun sebelumnya;. Sisa masa jabatan LPPD yang belum dilaporkan;. Hasil yang dicapai dan hasil yang belum dilaksanakan; Hal-hal yang dianggap perlu untuk perbaikan. Isi dan Materi Laporan Pasal 167 1) Hal-hal yang dilaporkan kepada LPPD Kepala Desa meliputi: a.Urusan pemerintahan berdasarkan hak asal usul desa; urusan pemerintahan diserahkan kepada Kabupaten; Urusan pemerintahan lainnya karena undang-undang dilimpahkan kepada desa. (2) Isi dan materi LPPD Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur lebih lanjut oleh bupati. Penyusunan dan tata cara penyampaian Pasal 168 1) Penyusunan laporan kepala desa, termasuk LPPD pada akhir tahun anggaran dan LPPD pada akhir masa jabatan, memperhatikan prinsip transparansi dan akuntabilitas; 2) Susunan dan format LPPD pada akhir tahun anggaran dan LPPD pada akhir masa jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Bupati. 1) LPPD kepala desa pada akhir tahun anggaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 164 par. (1) huruf (a) harus disampaikan oleh kepala desa kepada bupati melalui bupati paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir; 2) LPPD setelah berakhirnya masa jabatan kepala desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 164 ayat (1) Huruf (b) disampaikan oleh kepala desa kepada bupati melalui bupati paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan Kepala Desa.

Evaluasi

Laporan menurut pasal 164 ayat (2) huruf b memuat materi: a. Merencanakan kegiatan/jadwal kerja pada saat melaksanakan tugas; Hambatan dan permasalahan dalam pelaksanaan; Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi hambatan dan permasalahan dalam pelaksanaan; Jumlah dan sumber dana yang digunakan. 1) Apabila kepala desa mengundurkan diri sebelum masa jabatannya berakhir, LPPD dan LKPJ kepala desa diserahkan oleh pejabat pengganti atau penjabat kepala desa; (2) Materi LPPD dan LKPJ kepala desa disampaikan oleh pejabat pengganti atau penjabat kepala desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan laporan dalam rangka serah terima jabatan kepala desa yang diganti ditambah sisa waktu sampai dengan akhir tahun anggaran yang bersangkutan. BPD dapat menyelenggarakan rapat pleno khusus untuk mendengarkan LKPJ akhir tahun anggaran dan LKPJ akhir masa jabatan walikota desa. 1) LKPJ disampaikan oleh kepala desa kepada rapat paripurna BPD; 2) LKPJ sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibahas oleh BPD di dalam negeri sesuai dengan peraturan perundang-undangan BPD; 3) Berdasarkan hasil pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), BPD menetapkan Keputusan BPD; 4) Keputusan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah LKPJ diterima; 5) Keputusan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan kepada kepala desa dalam rapat pleno khusus sebagai rekomendasi kepada kepala desa untuk perbaikan penyelenggaraan pemerintahan desa di masa yang akan datang; 6) Apabila LKPJ sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dijawab dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah menerima LKPJ, dianggap tidak ada rekomendasi perbaikan. 1) Kepala desa wajib memberitahukan kepada LPPD masyarakat desanya; 2) Informasi LPPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara tertulis melalui pengumuman resmi atau media lokal, dan secara lisan langsung kepada masyarakat pada berbagai pertemuan masyarakat desa; 3) Informasi LMDHF diberikan minimal setahun sekali; (4) Informasi LPPD paling sedikit memuat antara lain: pelaksanaan peraturan desa, peraturan walikota desa, dan keputusan walikota desa; Penyusunan, Pelaksanaan dan Tanggung Jawab APBDe;. Hal-hal lain yang dianggap perlu. 5) Susunan dan format informasi LPPD kepala desa untuk masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Bupati. LAPORAN ADMINISTRASI KEUANGAN BADAN PENASIHAT PERDESAAN. 1) DBB juga wajib menyampaikan laporan pengelolaan keuangan kepada BPD yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, kepada kepala desa selaku Pemegang Otoritas Pengelolaan Keuangan Desa; 2) Laporan tata usaha keuangan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara tertulis.

BUKU KELIMA

PEMBENTUKAN

LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

BAB XIX PEMBENTUKAN

BAB XX

BAB XXI

Tim Penggerak PKK Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 186 huruf b bertugas membantu pemerintahan desa dan menjadi mitra dalam penguatan dan peningkatan kesejahteraan keluarga. Kelembagaan kemasyarakatan lainnya di desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 186 ayat (1) huruf e yang diakui oleh masyarakat diatur dalam peraturan desa dengan berpedoman pada peraturan daerah ini.

BAB XXII KEPENGURUSAN

Menangani permasalahan sosial baik preventif maupun rehabilitatif dalam rangka pencegahan kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba pada remaja. Lembaga Kemasyarakatan lain di kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 186 ayat (1) huruf e yang diakui oleh masyarakat ditetapkan dalam Peraturan Kota yang berpedoman pada Peraturan Daerah ini. orang lain di kota terkoordinasi dan konsultatif. 4) Hubungan kerja antara Lembaga Kemasyarakatan Desa dengan pihak ketiga di desa bersifat kemitraan.

BAB XXIV SUMBER DANA

BUKU KEENAM KEUANGAN DESA

BAB XXV

Jenis kekayaan

Barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan perjanjian/kontrak dll. sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; Hibah dari 3 (tiga) pihak yang sah yang tidak bersifat wajib;. 3) Harta milik desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh melalui: bantuan dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah serta pihak lain; bantuan dari pihak ketiga yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4) Kekayaan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah milik desa dan disahkan dengan surat kepemilikan yang sah atas nama desa.

Pengelolaan

Pembinaan dan pengawasan terhadap sumber-sumber pendapatan dan kekayaan desa. 1) Sumber pendapatan dan kekayaan desa dapat dikembangkan oleh pemerintah desa yang bersangkutan dengan cara: Menambah atau memperluas sumber pendapatan dan kekayaan desa melalui pengadaan atau pembelian;. Menerima hibah atau hadiah dari pihak lain yang tidak bersifat wajib; Mengalihkan fungsi aset desa setelah mendapat persetujuan BPD dan mendapat izin tertulis dari Bupati; Menerima bantuan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten; (2) Hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan sumber pendapatan dan kekayaan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan peraturan desa. 3) Pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya pendapatan dan kekayaan desa dilaksanakan oleh BPD dan/atau Bupati atau pejabat lain yang ditunjuk.

BAB XXVI

Kepala desa dan perangkat desa yang diberhentikan secara tidak hormat dari jabatannya tidak diberikan penghargaan oleh pemerintah desa atau pemerintah kabupaten. Kepala desa dan perangkat desa yang diberhentikan sementara dari jabatannya diberikan penghasilan sebesar ½ (setengah) dari penghasilan tetapnya dan tidak diberikan bantuan lain-lain.

BUKU KETUJUH KERJASAMA

RUANG LINGKUP

Dalam rangka pelaksanaan kerja sama Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 218 par. 2, dapat dibentuk Kerjasama Desa. Apabila suatu desa dan desa kabupaten lain dalam 1 (satu) provinsi mengadakan kerja sama, wajib mengikuti ketentuan kerja sama antar daerah. Kerjasama desa dengan pihak ketiga dapat dilakukan dengan instansi pemerintah atau swasta atau perorangan tergantung tujuan kerjasama tersebut. 1) Kerjasama antar desa ditetapkan dengan keputusan bersama; 2) Kerjasama desa dengan pihak ketiga ditetapkan dengan Kesepakatan Bersama. 1) Penentuan keputusan bersama atau kesepakatan bersama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 239 dilakukan oleh para pihak yang melakukan kerja sama sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 2) Perintah pelaksanaan bersama atau kesepakatan bersama sebagaimana dimaksud pada ayat 1 termasuk i.a. tata cara dan syarat-syarat pelaksanaan kerjasama; Tata cara perubahan, penundaan dan pembatalan;. Ketentuan lain yang diperlukan. Apabila terjadi force majeure maka kerjasama antar desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 218 diatur lebih lanjut dalam perjanjian kerjasama. Perubahan dan pembatalan Kerjasama Desa harus dibicarakan untuk mencapai mufakat dengan melibatkan berbagai pihak yang terlibat dalam Kerjasama Desa. Pasal 243 Perubahan kerjasama desa dapat dilakukan apabila: a.atas permintaan salah satu atau kedua belah pihak yang disepakati kedua belah pihak; Berdasarkan hasil pengawasan dan evaluasi badan permusyawaratan desa; Pasal 244 Penghentian kerjasama desa dapat terjadi apabila:. Salah satu atau kedua belah pihak melanggar perjanjian; kerjasama desa bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 1) Kerja sama desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 218 yang memberatkan masyarakat dan desa harus mendapat persetujuan BPD; 2) Segala kegiatan dan biaya yang berupa kerjasama Desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus dimasukkan dalam APBD.

BUKU KEDELAPAN BADAN USAHA MILIK DESA

BUKU DELAPAN MATA PELAJARAN USAHA DESA. 1) Organisasi Pengurus BUMDe berada di luar struktur Organisasi Pemerintahan Desa; 2) Susunan organisasi BUMDes terdiri atas penasihat atau komisaris, pengelola atau direktur operasional, dan pengelola unit usaha; 3) Anggota Dewan atau Komisioner sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dijabat oleh kepala desa; 4) Pengurus BUMDes terdiri dari pemerintah desa dan masyarakat. (5) Pengurus BUMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (4) selain Komisaris dipilih oleh masyarakat melalui musyawarah desa. 6) Pengangkatan dan pemberhentian pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (5) ditetapkan dengan keputusan kepala desa dengan persetujuan BPD. 7) Tata cara pembahasan pembentukan pengurus BUMDe diatur lebih lanjut dengan peraturan Bupati; Tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik sehingga menghambat pertumbuhan BUMDes; 1) Pengurusan BUMDe sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, didasarkan pada: 2) Anggaran dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a paling sedikit memuat rincian tentang nama, tempat tinggal, maksud dan tujuan, kepemilikan modal, kegiatan usaha, dan pengurusnya. 3) Anggaran rumah tangga ayat (1) huruf b sekurang-kurangnya memuat hak dan kewajiban pengurus, masa kerja pengurus, tata cara pengangkatan dan pemberhentian pengurus, penetapan jenis usaha. sumber kegiatan dan modal. TUGAS, HAK DAN KEWAJIBAN PENGELOLA Pasal 251 1) Anggota dewan atau komisaris mempunyai tugas mengawasi dan memberi nasihat kepada pelaksana atau direktur operasional dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan usaha di desa. (2) Anggota dewan atau komisaris dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang meminta penjelasan kepada pengelola operasional atau direksi mengenai pengelolaan usaha desa. 3) Direktur eksekutif atau operasional bertanggung jawab kepada pemerintah desa untuk mengelola usaha desa dan mewakili BUMD di dalam dan di luar pengadilan. 4) Pengurus BUMDes mendapat imbalan yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan usaha. Pengembangan dan pembinaan badan usaha agar tumbuh dan berkembang menjadi lembaga yang dapat melayani kebutuhan perekonomian masyarakat; Berusaha untuk memastikan terciptanya pelayanan ekonomi yang adil dan merata di pedesaan; Mendorong upaya kolaborasi dengan lembaga ekonomi lain; Menggali dan memanfaatkan potensi perekonomian desa untuk meningkatkan pendapatan asli desa; Memberikan laporan pertanggungjawaban perkembangan badan usaha pada Pemerintahan Desa. Modal dalam pendirian dan pengembangan BUMDes dapat berasal dari: Modal sendiri yang dikelola oleh pemerintah desa; Modal bantuan yang berasal dari bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten, serta sumbangan dari pihak lain yang sah; Modal pinjaman diperoleh dari lembaga keuangan atau lembaga lain atau dari masyarakat, baik kelompok maupun perseorangan; Penyertaan modal oleh pihak lain atau kerjasama untuk pembagian keuntungan atas dasar saling menguntungkan. 1) BUMDes dapat memberikan pinjaman sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2) Pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setelah mendapat persetujuan Pemerintah Desa dan BPD. 3) Modal BUMD yang berasal dari Pemerintah Desa merupakan milik bersama desa; 1) Pembagian hasil usaha dari pendapatan BUMDes ditentukan berdasarkan persentase laba bersih; 2) Pembagian hasil usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan oleh pemerintah desa. KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA Pasal 255 1) BUMD dapat melakukan kerja sama dengan lembaga perekonomian lain atau dengan pihak ketiga untuk kepentingan peningkatan dan pengembangan usaha; (2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang membebani modal usaha BUMD harus mendapat persetujuan atau izin dari kepala desa. 3) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa. Menandatangani perjanjian atas nama BUMD yang berlaku untuk jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun; Pemberian pinjaman dan penerbitan obligasi; Perolehan, pengalihan atau pembebanan barang tidak bergerak; Penyertaan modal pada perusahaan lain; 4) Kerja sama usaha desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam teks perjanjian kerja sama, yang paling sedikit memuat: 5) Dalam hal pengurus tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka segala perbuatan pengurus dianggap tidak mewakili BUMDes dan apabila menimbulkan kerugian menjadi tanggung jawab pengurus yang bersangkutan dan apabila menimbulkan kerugian, maka perbuatan pengurus dianggap tidak mewakili BUMDes. mendapat untung yang benar dan menerima BUMDe. MEKANISME MANAJEMEN DAN AKUNTANSI Pasal 256 1) Dalam melaksanakan pengurusan BUMDe, pengangkatan pimpinan ditentukan menurut kebutuhan usaha paling sedikit 3 (tiga) orang. 2) Salah satu pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat sebagai ketua. 3) Tanggung jawab penyelenggaraan fungsional BUMD dilaksanakan oleh Kepala Pengurus kepada Walikota Desa. 4) Dalam melaksanakan tugas anggota pengurus lainnya bertanggung jawab kepada Ketua Pengurus. 5) Kepala desa menetapkan petunjuk dan rincian lebih lanjut tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja BUMD. 6) Ketua Pengurus dalam mengarahkan BUMD berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan oleh kepala desa. 7) Ketua Pengurus menyampaikan laporan berkala mengenai perhitungan hasil usaha dan kegiatan BUMDe kepada Ketua Desa. 8) Kepala desa melaporkan pertanggungjawaban BUMDe.

BUKU KESEMBILAN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

Klasifikasi usulan pembangunan berdasarkan RPJMDesa, Daftar program pembangunan di desa, RKPDesa, DURKPDesa, Berita Acara Musrenbang Desa (RPJM/RKPDesa) dan rekapitulasi rencana program pembangunan desa. 4) Pengaruh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 262 huruf d melalui: a. RKP desa berfungsi sebagai pedoman penyusunan anggaran desa dan rancangan pendapatan dan belanja desa (RAPB Desa). Kegiatan dan format penyusunan RPJM-vas dan RKP-vas ditetapkan lebih rinci dalam Buku Peraturan Bupati. Sistematika rencana pembangunan desa Pasal 269 1) Sistematika penulisan RPJM desa paling sedikit meliputi: peninjauan kerangka pengelolaan dan pendanaan keuangan desa; visi, misi, maksud dan tujuan;. kebijakan umum dan program pembangunan desa; mencantumkan rencana program prioritas disertai kebutuhan pendanaan; penetapan indikator kinerja desa; dan J. pedoman transisi dan peraturan pelaksanaan. 2) Sistem RKP-Vas paling sedikit mencakup: a. evaluasi realisasi RKP-Des tahun lalu; penciptaan kerangka ekonomi desa dan kerangka pembiayaan; prioritas dan tujuan pembangunan; dan e. program dan rencana kegiatan prioritas desa. 1) RPJMDes dan RKPDes dilaksanakan oleh pemerintah desa. 2) Pengawasan pelaksanaan sesuai ayat pertama dilakukan oleh kepala desa. Sekretaris desa mengumpulkan dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing anggota LPMD sesuai dengan tugas dan kewenangannya. 1) Kepala desa melaporkan RPJMDesa dan RKPDesa kepada bupati melalui Camat untuk dievaluasi. 2) Laporan RPJMDes dan RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan paling lambat 1 (satu) bulan setelah ditetapkan.

BAB LI

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Mendorong keberadaan badan hukum adat, nilai-nilai adat, lembaga adat dan hak-hak tradisionalnya dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Menentukan pakaian dan atribut lainnya kepala desa, perangkat desa, dan BPD sesuai dengan kondisi masyarakat dan sosial budaya setempat.

KETENTUAN PERALIHAN DAN PENUTUP

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA

KEPALA DESA

ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA ;

Pedoman penyiapan organisasi Pemerintahan Desa disusun agar penyelenggaraan Pemerintahan Desa dapat berdaya guna dan efektif serta dapat berjalan sebagaimana mestinya. Pemerintahan Desa terdiri atas Kepala Desa dan Perangkat Desa, sedangkan Perangkat Desa terdiri atas Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya.

PENYELENGGARA PEMERINTAH DESA

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ;

MEKANISME PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA

PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA;

KEUANGAN DESA

Kepala desa dan perangkat desa diberikan penghasilan tetap dan tunjangan lainnya sesuai dengan kemampuan keuangan desa yang diatur dalam Peraturan Desa dengan nilai minimal sama dengan gaji minimum kabupaten. Kepala desa dan perangkat desa lainnya yang berstatus PNS, TNI, POLRI, di samping gaji dari instansi induknya, diberikan penghasilan tetap seperti kepala desa dan perangkat desa lainnya menurut kemampuan desa, paling banyak sebesar ½. pendapatan tetap kepala desa dan perangkat desa lainnya.

KERJASAMA

Pengelolaan ADD merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan keuangan desa yang dituangkan dalam APBDesa Desa yang merupakan bagian dari tanggung jawab APBDesa setiap akhir tahun. Sekretaris desa yang berstatus pegawai negeri sipil mendapat tunjangan prestasi kerja berdasarkan kemampuan keuangan desa dan tunjangan lain yang sah menurut undang-undang.

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA ;

Ayat (1) Tahapan penetapan pelaksanaan Pelantikan tidak berlaku pada pemilihan Kepala Desa yang dilaksanakan 4 (empat) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan Kepala Desa. Dalam musyawarah pemberian penghargaan kepada Kepala Desa dan Perangkat Desa yang mengundurkan diri sebelum masa jabatannya berakhir, memperhatikan masa bakti yang bersangkutan.

Referensi

Dokumen terkait

Keuangan Desa yang bersumber dari Alokasi Dana Desa berdasarkan APBDesa Tahun 2019 dipergunakan untuk, Penghasilan Kepala Desa dan Perangkat Desa, Tunjangan BPD,

Pada hari ini Selasa tanggal Lima Belas bulan September tahun Dua Ribu Dua Puluh , bertempat di Kantor Desa Pejambon, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa

Pada hari ini Senin tanggal dua bulan Januari Tahun Dua Ribu tujuh belas Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ) Desa Prayungan Kecamatan Sumberrejo

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat digunakan sebagai analisis proses pengisian jabatan pelaksana tugas sekretaris desa di Desa Sumberrejo

Pada hari ini Rabu tanggal Dua Puluh Sembilan bulan Januari Tahun Dua Ribu Dua Puluh, Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ) Desa Prayungan Kecamatan Sumberrejo Kabupaten

43/2014 (PP Desa) mengatur lebih lanjut bahwa pengisian anggota BPD dapat dilakukan secara langsung atau musyawarah perwakilan. Kedua model pengisian tersebut dilakukan oleh panitia

(1) Hasil penelitian bakal calon anggota BPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (2), diusulkan oleh Panitia musyawarah pembentukan anggota BPD kepada

Badan Permusyawaratan Desa BPD Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa, Perangkat Desa dan Staf Perangkat Desa Badan