• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS KECAMATAN MUARA KELINGI DESA PETRANS JAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS KECAMATAN MUARA KELINGI DESA PETRANS JAYA"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

1

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS KECAMATAN MUARA KELINGI

DESA PETRANS JAYA

LAPORAN KETERANGAN

PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DESA

(LKPJ)

TAHUN 2019

(2)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

2 KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, karena atas kuasanya telah menciptakan manusia sebagai pemimpin di alam semesta ini, serta atas Rahmat dan Karunia-Nya pula sehingga kami dapat menyusun Laporan Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran Kepala Desa Kabupaten Musi Rawas periode tahun 2019.

Laporan ini kami susun dengan maksud sebagai Laporan Kepala Desa kepada BPD dan

Masyarakat di bidang Pemerintahan, Ekonomi dan Pembangunan maupun dibidang Kemasyarakatan yang diselenggarakan selama Tahun 2019. Disamping itu, Laporan Pertanggungjawaban ini

diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi yang membutuhkan Informasi serta sebagai sarana evaluasi di Tahun Anggaran Kepala Desa untuk Pelaksanaan Tugas Kepala Desa yang akan

mendatang.

Kami sadari sepenuhnya, bahwa kami tidak mungkin mampu berbuat apa – apa tanpa dukungan dan bantuan dari segenap komponen warga masyarakat yang ada di Desa Petrans Jaya, pada semua kegiatan dan juga penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran Tahun 2019 ini tidak mungkin dapat berjalan dan terlaksana tanpa Peran serta dari semua pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih serta penghargaan yang setinggi – tingginya kami haturkan kepada semua pihak, baik langsung maupun tidak langsung, sehingga proses pembuatan dan Pelaksanaan Laporan

Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran Tahun 2019 Kepala Desa Petrans Jaya, Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.

Akhirnya, Semoga Allah SWT Yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan Petunjuk dan bimbingan-Nya kepada kita semua dalam mewujudkan rencana, harapan dan keinginan meraih kemajuan dan perkembangan yang lebih baik dihari – hari selanjutnya. Amin.

Petrans Jaya, 2020 KEPALA DESA PETRANS JAYA

MAULANA MALIK SOFYANA, S.IP

(3)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

3 BAB I

PENDAHULUAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Bab I Pasal 1, Desa adalah desa dan desa adat atau sebutan lain selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan berada di Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Landasan Pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.

Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana bahwa desa berwenang mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal- usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintah Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka sebuah desa diharuskan mempunyai perencanaan yang matang berlandaskan partisipasi dan transparansi serta demokratisasi yang berkembang di desa. Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Bab V Pasal 27 huruf (c) Kepala Desa wajib menyampaikan Laporan Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LKPJ Desa) secara tertulis kepada Badan Permusyawaratan Desa setiap ahir tahun anggaran.

Desa Petrans Jaya Kecamatan Muara Kelingi berusaha melaksanakan Pemerintahan Desa dengan semangat Otonomi Desa dengan berupaya mengatur dan mengurus rumah tangga Desa atas dasar musyawarah dan mufakat serta inisiatif dan prakarsa dari masyarakat dalam rangka mendukung pelaksanaan pembangunan di Desa Petrans Jaya.

Dengan dibentuknya Badan Permusyawaratan Desa (BPD) pada Tahun 2001 yang kemudian diubah menjadi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) pada tahun 2006 merupakan langkah awal dalam mewujudkan demokrasi dalam pelaksanakan kegiatan Pemerintahan Desa di bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan, di mana BPD berfungsi sebagai lembaga yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat peraturan desa, menampung aspirasi masyarakat, serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran Kepala Desa ini merupakan upaya kami dalam memberikan laporan pelaksanaan kegiatan Pemerintah Desa

(4)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

4 kepada masyarakat melalui BPD, dan guna memenuhi ketentuan Peraturan Perundang- Undangan yang berlaku serta untuk mengetahui pencapaian pembangunan dan target pembangunan yang belum terselesaikan sebagaimana Rencana Pembangunan Desa baik RPJM Desa maupun RKP Desa pata tahun tersebut.

A. DASAR HUKUM

Adapun dasar hukum dari laporan pertanggungjawaban akhir Tahun Anggaran Tahun 2017 Kepala Desa Petrans Jaya adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Alokasinggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

7. Peraturan Manteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014, tentang Pengelolaan Keuangan Desa;

8. Peraturan Manteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 07 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa.

B. GAMBARAN UMUM DESA 1. Kondisi Geografis

Keseharian masyarakat Desa Petrans Jaya adalah mayoritas berkebun kelapa sawit, Pekebun karet, karyawan diperkebunan kelapa sawit baik di PT Djuanda Sawit Lestari maupun kebun plasma, berternak dan berdagang.

Desa Petrans Jaya Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas memiliki jarak geografis dengan Kota Kecamatan Muara Kelingi sekitar 30 Km dan Ke Kota Kabupaten Muara Beliti Sekiar 70 Km. Desa Petrans Jaya merupakan salah satu Desa di Kecamatan Muara Kelingi yang berada di penghujung Kecamatan sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Muara Lakitan dan Kecamatan Megang Sakti.

(5)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

5 Luas Desa Petrans Jaya 1.919,96 Hektar atau 2,97% dari Luas Kecamatan Muara Kelingi yaitu 64.582,90 Hektar, sebelah Utara berbatasan dengan Desa Lubuk Pandan Kecamatan Muara Lakitan, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Karya Mukti Kecamatan Muara Kelingi dan Desa Muara Megang Kecamatan Megang Sakti, Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Beliti Jaya, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Karya Sakti.

Desa Petrans Jaya berada 75 meter dari permukaan laut, Curah Hujan rata-rata pertahun 1313,87 mm/tahun, keadaan suhu rata-rata 31oC, berada pada 2055’14.8476 Lintang Selatan dan 10308’57.7824 Bujur Timur.

2. Gambaran Umum Demografis

Berdasarkan pada data administrasi Pemerintah Desa Petrans Jaya jumlah penduduk sampai tahun 2019 tercatat di Buku Induk Penduduk ( BIP ) sebanyak 1649 jiwa, dengan rincian penduduk laki-laki sebanyak 846 jiwa dan perempuan sebanyak 803 jiwa dengan total jumlah kepala keluarga sebanyak 482 KK. Penduduk desa Petrans Jaya dilihat dari kelompok usia adalah sebagai berikut : terbesar berusia antara 14 sampai 56 tahun yaitu sebanyak 1.649 orang, sedangkan terkecil adalah usia antara 0 sampai 14 Tahun yaitu sebanyak 1059 orang. Kondisi tingkat pendidikan formal penduduk Desa Petrans Jaya adalah sebagai berikut : belum sekolah sebanyak 95 orang, yang tidak pernah bersekolah sebanyak 12 Orang, tamat SD/sederajat sebanyak 565 orang, Tamat SLTP/sederajat sebanyak 193 orang, tamat SLTA/sederajat sebanyak 139 orang, tamat sarjana/sederajat sebanyak 21 orang. Prasarana pendidikan yang terdapat di Desa Petrans Jaya antara lain 1 Unit TK/ PAUD 1, Unit RA, 1 Unit SD N, dan 1 Unit MTs, serta TPA/TPQ yang tersedia di setiap Masjid ataupun Mushola. Untuk kondisi kesehatan masyarakat Desa Petrans Jaya berangsur membaik karena terdapat Polindes Dan Pustu yang masing-masing ada tenaga medisnya.

3. Kondisi Ekonomi

a. Potensi Unggulan Desa

Kegiatan perekonomian Desa Petrans Jaya Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas selama ini masih didominasi oleh sektor perkebunan kelapa sawit baik kebun sawit mandiri maupun kebun sawit plasma dan sebagian berkebun karet wilayah Desa Petrans Jaya 95 % adalah daratan yang merupakan lahan mata pencaharian masyarakat setempat. Namun dari pesatnya perkebunan desa belum seutuhnya membuahkan hasil optimal, ini disebabkan karena masih rendahnya pengetahuan dan buruknya jalan porossehingga sangat menhambat para

(6)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

6 pekebun mengeluarkan hasil perkebunan. Tingkat pendapatan masyarakat belum seutuhnya mencukupi kebutuhan hidup karena harga tidak sebanding dengan penghasilan yang dapat mereka serta masih minimnya bekal ketrampilan, dan mahalnya barang-barang kebutuhan sembako.

b. Pertumbuhan Ekonomi Desa / Produk Domestic Regional Brutto (PDRB)

Pertumbuhan perekonomian desa masih didominasi oleh sector pertanian, selain mengolah pertanian masyrakat ada juga yang menjalankan perdagangan dan peternakan kambing, sapi, walaupun masih sebatas bijian ekor dalam peternakan tersebut. Dalam data Profil Desa Tahun 2018 disebutkan bahwa ;

- Potensi umum : Potensi sedang - Potensi sumber daya alam : Potensi sedang - Potensi sumber daya manusia : Potensi sedang - Potensi kelembagaan : Baik

- Potensi saran dan prasarana : Baik

Tingkat pertumbuhan ekonomi daerah dalam kurun waktu tertentu baik secara menyeluruh maupun sektoral dapat dilahat dari besarnya Produk Domestic Regional Brutto (PDRB), atas dasar harga kostan. Adapun PDRB adalah jumlah nilai tambah brutto/nilai output ahir yang ditimbulkan oleh berbagai sektor lapangan usaha yang melakukan kegiatan usahanya disuatu daerah tanpa memperhatikan pemilikan atas factor produksi. Dengan demikian perekonomian suatu daerah dapat dikatakan mengalami pertumbuhan apabila terdapat peningkatan nilai tambah dari hasil produksi barang dan jasa pada periode tertentu, atau dengan kata lain ekonomi daerah tercermin melalui pertumbuhan angka PDRB.

Berdasarkan pertumbuhan PDRB Desa Petrans Jaya tahun 2019-2024 dapat dikatakan bahwa ekonomi Desa Petrans Jaya tahun 2019 mengalami penurunan dratis yang dikarenakan jatuhnya harga komoditi perkebunan baik kelapa sawit dan karet serta pemberhetian karyawan yang bekerja diperkebunan baik di PT Djuanda Sawit Lestari, Kebun plasma maupun kebun sawit mandiri.

(7)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

7 BAB II

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

A. Visi dan Misi

Sebagai dokumen perencanaan yang merupakan penjabaran dari Dokumen RPJM Desa, maka seluruh rencana program dan kegiatan pembangunan yang akan dilakukan oleh Desa secara bertahap dan berkesinambungan harus dapat menghantarkan tercapainya Visi-Misi Desa.

Visi-Misi Desa Petrans Jaya diintegrasikan sebagai wujud perencanaan pemabngunan selama 6 (enam) tahun dengan keinginan bersama masyarakat desa.

Adapun Visi Desa Petrans Jaya sebagai berikut :

Terlaksananya pembangunan yang berkelanjutan guna terwujudnya masyarakat yang aman, tentram, jujur, demokratis dan sejahtera.

Sedangkan Misi Desa Petrans Jaya adalah :

1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia baik aparatur pemerintahan maupun masyarakat desa;

2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur desa dan perkebunan;

3. Meningkatkan kegiatan Sosial, Kebudayaan dan Keagamaan;

4. Meningkatkan kwalitas pelayanan masyarakat;

5. Meningkatkan Pemberdayaan dan Ekonomi Masyarakat;

6. Menggali Potensi SDA Desa guna meningkatkan Pendapatan Asli Desa;

7. Meningkatkan Peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban desa.

B. Strategi dan Arah Kebijakan Desa

Adapun strategi dan arah kebijakan Desa Petrans Jaya untuk mencapai visi dan misi adalah sebagai berikut :

1. Penataan kembali manajemen Pemerintah Desa dengan tata cara sebagai berikut : a) Meningkatkan kwalitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Pemerintah Desa,

agar memiliki kinerja yang professional, jujur, dan mampu memimpin untuk menjalankan, dan melaksanakan tugas sesuai tugas pokok dan fungsinya serta mampu menyelesaikan masalah sehingga bisa memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang baik dan tercipta pemerintahan yang bersih dan berwibawa.

(8)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

8 b) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan desa, mulai dari perencanaan samapai dengan pemeliharaan sehingga program tersebut dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

2. Pembangunan desa yang dinamis untuk membangun Desa Petrans Jaya dengan strategi sebagai berikut :

a) Pembangunan bidang infrastruktur dengan pembangunan/perbaikan jalan maupun jembatan, perbaikan dan pembangunan drainase/siring.

b) Pembangunan bidang ekonomi, dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan oleh lembaga-lembaga terkait, bantuan bibit ternak bantuan bibit tanaman dan lain-lain.

c) Pembangunan bidang sosial dengan pemberian penyuluhan kesehatan, pelatihan kader kesehatan.

d) Pembangunan bidang kebudayaan dengan pemberian peralatan kesenian tradisional, hal ini bertujuan agar kebudayaan local sebagai khasanah budaya asli Indonesia tidak tersingkirkan dengan kebudayaan modern.

Program Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) merupakan permulaan baru bagi desa dalam menjalankan ataupun mendukung program kerja pemerintah desa.

Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) sangat mendukung dalam upaya pembiayaan bidang Penyelengaraan Pemerintahan Desa, Penyelengaraan Pembangunan Desa, Penyelenggaraan Pembinaan Masyarakat dan Penyelenggaraan Pemberdayaan Masyarakat. Kegiatan musyawarah sebagai kemufakatan perencanaan pembangunan desa rutin dilaksanakan, guna menghasilkan beberapa jenis kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan oleh Desa dari dana APBDesa maupun pemerintah kabupaten dari APBD Kabupaten, Pemerintah provinsi dari APBD Propinsi dan Pemerintah pusat dari dana APBN. Hasil MUSRENBANGDES dibagi 2 (dua) kegiatan, yaitu ;

- Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) - Rencana Kegiatan Pembangunan Desa (RKPDesa)

1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Rencana Pembangunan Jangka Menengah merupakan perencanaan penting untuk kegiatan strategis desa dalam melaksanakan kegiatan pembangunan selama 6 (enam) tahun kedepan yang mengacu pada APBN, APBD Propinsi, APBD Kabupaten dan APBDesa. Prioritas pembangunan Jangka Menengah Desa Petrans Jaya periode tahun 2019 sampai dengan 2020 diarahkan kepada pembangunan infrastruktur diantaranya adalah ; pengerasan dan peningkatan Betonisasi Jalan Desa ,Pembangunan Plat Deuker, Pembangunan Draenase, Pembangunan Tower, Embung Desa ,Pembangunan

(9)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

9 Tembok Penahan Tanah, dan Pembangunan Pansimas Pembangunan jembatan Jalan Usaha Tani, siring beton/spal, Jaringan listrik dan lampu jalan, pembangunan gedung PAUD, gedung polindes, pembanguan dan renovasi mushola, pembangunan asrama pondok pesantren, pembanguan Kantor Desa, pembangunan pos kamling, pembanguan tugu/gapura batas desa, permodalan BUMDesa, pengadaan bibit sapi dan pembinaan serta pemberdayaan lembaga kemasyarakatan. Karena infrastruktur yang memadai merupakan salah satu unsure utama penyangga memajukan perekonomian warga masyarakat Desa Petrans Jaya.

2. Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDesa)

Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDesa) merupakan Rencana Kerja Pembangunan Desa yang dilaksanakan dalam jangka waktu satu tahun atau bersifat tahunan yang kegiatannya berdasarkan APBDesa, APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan APBN yang telah disetujui oleh BPD dan disahkan dalam musyawarah desa, Pembangunan yang dibiayai dari APBDesa baik pengerjaan dan pengawasannya melibatkan masyarakat desa. Kegiatan ini merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang kegiatannya per tahun.

C. Perioritas Desa

Pelaksanaan pembangunan dalam desa bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), periorirtas desa selalu dimusyawarahkan dalam Musrenbangdes disetiap tahun dan mengacu pada RPJMDesa yang diselaraskan dengan RPJM Kabupaten Musi Rawas. Semua pelaksanaan pembangunan di desa menggunakan ketentuan skala perioritas, setelah pembangunan fisik umum, jalan desa, drainase dan lain sebagainya, arah kebijakan pembangunan desa secara langsung dapat berperan aktif menanggulangi kemiskinan pada level desa.

Prioritas program pembangunan skala desa merupakan program pembangunan yang sepenuhnya mampu dilaksanakan oleh desa. Kemampuan tersebut dapat diukur dari ketersediaan anggaran desa, kewenangan desa dan secara teknis di lapangan desa mempunyai sumber daya.

(10)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

10 BAB III

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DESA

1. Intensifikasi dan Ektensifikasi

Upaya peningkatan Pendapatan Desa secara Intensifikasi dengan cara menggali potensi kekayaan desa atau hak asal usul desa yang produktif guna meningkatkan pendapatan desa. Dan upaya secara Ekstensifikasi dengan cara mengelola secara baik, bijak dan efektif, efesien dan tepat sasaran berdasarkan skala prioritas desa bantuan keuangan dari Pemerintah.

2. Target dan realisasi Pendapatan

a) Target Pendapatan sesuai APBDesa Tahun 2019

Pendapatan Asli Desa (PADes) 90.196.000 ,- Bagian Dari Hasil Pajak dan Retribusi daerah kabupaten/ Kota 35.755.000,-

Alokasi Dana Desa 732.026.700,-

Dana Desa 1.194.108.000,-

Bantuan Keuangan Dari Provinsi 25.000.000,-

Jumlah 2.077.085.700 ,- b) Realisasi Pendapatan

Pendapatan Asli Desa (PADes) 90.196.000 ,- Bagian Dari Hasil Pajak dan Retribusi daerah kabupaten/ Kota 28.255.000,-

Alokasi Dana Desa 730.026.700.-

Dana Desa 1.194.108.000,-

Bantuan Keuangan Dari Provinsi 25.000.000,-

Jumlah 2.067.585.700,-

3. Permasalahan dan Penyelesaian

Belanja Desa Petrans Jaya terdiri dari Alokasi Dana Desa (ADD), yang sumber danan dari Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, Dana Desa ( DD) yang bersumber dari APBN dan Bagi Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah dari Pemerintah Kabupaten Musi Rawas dan Bantuan Keuangan Dari Provinsi.

Adanya Batuan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sehingga kegiatan- kegiatan yang semula didanai dari dana tersebut bisa direalisasikan sepenuhnya.

Pendapatan Asli Desa sangat perlu digiatkan guna membantu pelaksanaan kegiatan-

(11)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

11 kegiatan di desa sehingga pada tahun yang akan datang perlu digali potensi sumber Pendapatan Asli Desa.

B. PENGELOLAAN BELANJA DESA 1. Kebijakan Umum Keuangan Desa

Keuangan Desa yang bersumber dari Alokasi Dana Desa berdasarkan APBDesa Tahun 2019 dipergunakan untuk, Penghasilan Kepala Desa dan Perangkat Desa, Tunjangan BPD, Mebeluer kantor, ATK kantor dan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada di desa, sedangkan Keuangan Desa yang bersumber dari Dana Desa dipergunakan untuk Penyelengagaraan Pemerintahan Desa, Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat sesuai dengan petunjuk teknis yang diatur sesuai Peraturan Bupati Musi Rawas.

2. Target dan Realisasi Belanja Desa a) Target Belanja Desa

Pendapatan Asli Desa (PADes) Rp. 90.196.000,- di targetkan untuk

- Tunjangan Komunikasi Kades Rp. 660.000,- - Tunjangan Komunikasi Perangkat Rp. 9.240.000,-

- Tunjangan Komunikasi BPD Rp. 5.940.000,-

- Pembelian Mesin Genset Rp. 8.956.000,-

- Pembelian Meja Rapat Rp. 6.000.000,-

- Pembelian Kursi Plastik Rp. 30.000.000,-

- Pembuatan Teralis Pintu dan Jendela Kantor Rp. 15.000.000,-

- Insentif LPMD Rp. 14.400.000,-

b) Bagian dari Hasil Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas Rp. 35.755.000,- Ditargetkan untuk :

BIDANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA Rp. 8.955.000,- - Penghasilan Tambahan Kepala Desa Rp. 1.500.000,- - Penghasilan Tambahan Sekretaris Desa Rp. 1.098.000,- - Penghasilan Tambahan Kepala Urusan x 3 Orang Rp. 147.000;- - Penghasilan Tambahan Kepala Seksi x 3Orang Rp. 147.000,- - Penghasilan Tambahan Kepala Dusun Rp. 2.934.00,-

BIDANG PEMBINAAN KEMASYARAKAT DESA Rp. 26.800.000,-

- Operasional Gotong Royong Rp. 10.800.000,- - Penyelenggaraan Kegiatan Desa/Kegiatan HUT RI ke-74 Rp. 8.500.000 ,-

(12)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

12

- Pelatihan Publik Relation Rp. 1.500.000,-

- Sosialisasi Pajak Bumi dan Bangunan Rp. 6.000.000,-

c) Alokasi Dana Desa Rp. 732.026.700,- ditargetkan untuk :

1 Penghasilan Tetap dan Tunjangan Kepala Desa Rp. 37.200.000,- 2 Penghasilan Tetap Perangkat Desa Rp. 179.100.000,-

3 Tunjangan Perangkat Desa Rp. 56.400.000,-

4 Kegiatan Tunjangan Kehormatan BPD Rp. 124.860.000,- 5 Kegiatan Operator Siskeudes Rp. 4.200.000 ,- 6 Kegiatan Penjaga Perpustakaan Desa Rp. 3.600.000 ,- 7 Kegiatan Insentif Aset dan Keuangan Desa Rp. 3.600.000,-

8 Kegiatan Penjaga Kantor Rp. 3.600.000 ,-

9 Jaminan Ketenagakerjaan Bagi Kepala Desa Rp. 180.000,- 10 BPJS Perangkat Desa beserta BPD dan Anggotanya

(23 Org x Rp.180.000,-) Rp. 4.320.000,-

11 Penyediaan Operasional Pemerintah Desa (ATK,

Honor PKPKD, dan PPKD dll) Rp. 80.550.000,-

12 Kegiatan Operasional BPD Rp. 19.000.000 ,-

13 Kegiatan Pembangunan Lanjutan 29 Kantor Desa

(29 Desa x Rp.50.000.000,-) Rp. 50.000.000 ,-

14 Insentif Operator Profil Desa (1 Orang x 750.000

Persemester) Rp. 1.500.000,-

15 Pemilihan BPD Tahun 2019 Rp . 23.750.000,-

16 Gaji Linmas (8 Orang x Rp.200.000,-x12 Bln) Rp. 19.200.000,- 17 Pakaian Seragam Linmas (8 Stel x 500.000,-) Rp. 4.000.000 ,- 18 Gaji Marbot (2 Orang x Rp.500.000,- x12 Bln) Rp. 12.000.000,-

19 Pelatihan Wasit Volly Rp. 3.000.000 ,-

20 Liga Desa Rp. 5.000.000 ,-

21 Pembinaan Karang taruna/Klub

Kepemudaan/Olahraga Tingkat Desa Rp. 3.646.700,-

22 Operasional Lembaga Adat Rp. 5.000.000,-

23 Operasional LPMD Rp. 5.000.000,-

24 Pembinaan PKK Rp. 33.000.000,-

(13)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

13

25 Operasional Puskesos Rp. 3.000.000,-

26 Pelatihan Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan Rp. 45.000.000,-

d) Dana Desa Rp.1.194.108.000,- ditargetkan untuk :

- Bidang Pelaksanaan Pembangunan Rp. 980.608.000,- - Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp. 113.500.000,-

- Penyertaan Modal BUMDes Rp. 100.000.000,-

e) Bantuan Keuangan Dari Provinsi 25.000.000,- Ditargetkan Untuk:

- Peralatan kantor desa/Pembelian Kursi Tamu Sekdes & BPD Rp. 10.000.000,-

- Meja Pelayanan Posyandu Rp. 5.000.000,-

- Perlengkapan Olahraga Rp. 5.000.000,-

- Pembelian Alat Prasmanan Rp. 5.000.000,- Jumlah Target Belanja Desa Tahun 2019 Rp 2.077.085.700,- a. Realisasi Belanja Desa

Pendapatan Asli Desa (PADes) Rp. 90.196.000,- di targetkan untuk

- Tunjangan Komunikasi Kades Rp. 660.000,- - Tunjangan Komunikasi Perangkat Rp. 9.240.000,-

- Tunjangan Komunikasi BPD Rp. 5.940.000,-

- Pembelian Mesin Genset Rp. 8.956.000,-

- Pembelian Meja Rapat Rp. 6.000.000,- - Pembelian Kursi Plastik Rp. 30.000.000,- - Pembuatan Teralis Pintu dan Jendela Kantor Rp. 15.000.000,-

- Insentif LPMD Rp. 14.400.000,-

b. Bagian dari Hasil Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas Rp. 35.755.000,- Ditargetkan untuk :

- Penghasilan Tambahan Kepala Desa Rp. 1.500.000,- - Penghasilan Tambahan Sekretaris Desa Rp. 1.098.000,- - Penghasilan Tambahan Kepala Urusan x 3 Orang Rp. 1.467.000;- - Penghasilan Tambahan Kepala Seksi x 3Orang Rp. 1467.000,- - Penghasilan Tambahan Kepala Dusun Rp. 3.423.000,- - Operasional Gotong Royong Rp. 10.800.000,- - Penyelenggaraan Kegiatan Desa/Kegiatan HUT RI ke-74 Rp. 8.500.000 ,-

- Pelatihan Publik Relation Rp. 1.500.000,-

- Sosialisasi Pajak Bumi dan Bangunan Rp. 6.000.000,-

(14)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

14 c. Alokasi Dana Desa Rp. 732.026.700 ditargetkan untuk

1 Penghasilan Tetap dan Tunjangan Kepala Desa Rp. 37.200.000,- 2 Penghasilan Tetap Perangkat Desa Rp. 179.100.000,-

3 Tunjangan Perangkat Desa Rp. 56.400.000,-

4 Kegiatan Tunjangan Kehormatan BPD Rp. 124.860.000,- 5 Kegiatan Operator Siskeudes Rp. 4.200.000 ,- 6 Kegiatan Penjaga Perpustakaan Desa Rp 3.600.000 ,- 7 Kegiatan Insentif Aset dan Keuangan Desa Rp. 3.600.000 ,-

8 Kegiatan Penjaga Kantor Rp. 3.600.000 ,-

9 Jaminan Ketenagakerjaan Bagi Kepala Desa Rp. 180.000,- 10 BPJS Perangkat Desa beserta BPD dan Anggotanya

(23 Org x Rp.180.000,-) Rp. 4.320.000,-

11 ATK Pemdes Rp 5.000.000,-

12 Belanja Air, Listrik dan Telp Rp. 2.500.000,-

13 Perjalanan Dinas Rp. 10.000.000,-

14 Makan Minum Rapat Rp. 5.000.000,-

15 BBM Rp. 2.000.000,-

16 Pemeliharaan dan Bayar Pajak Rp. 1.500.000,-

17 Publikasi Media Massa Rp. 3.000.000,-

18 Pengadaan Baju Batik Mura Sempurna (15 Orang x Rp. 400.000,-)

Rp. 6.000.000,-

19 Pengadaan Training dan Kaos Olah Raga (Rp.

1.000.000,- x 3 stel per desa)

Rp. 1.000.000,-

20 Honor PKPKD Rp. 33.000.000,-

21 Honor TPK Rp. 11.550.000,-

22 Tunjangan BPD Rp. 124.110.000,-

23 Staf BPD Rp. 750.000,-

24 Tunjangan Komunikasi BPD Rp. 5.940.000,-

(15)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

15

25 ATK BPD Rp. 3.000.000,-

26 Perjalanan Dinas Rp. 5.000.000,-

27 Uang Sidang BPD Rp. 5.000.000,-

28 Pembelian Leptop BPD Rp. 6.000.000,-

29 Kegiatan Pembangunan Lanjutan 29 Kantor Desa

(29 Desa x Rp.50.000.000,-) Rp. 50.000.000 ,-

30 Insentif Operator Profil Desa (1 Orang x 750.000

Persemester) Rp. 1.500.000,-

31 Pemilihan BPD Tahun 2019 Rp. 23.750.000,-

32 Gaji Linmas (8 Orang x Rp.200.000,-x12 Bln) Rp. 19.200.000,- 33 Pakaian Seragam Linmas (8 Stel x 500.000,-) Rp. 4.000.000 ,- 34 Gaji Marbot (2 Orang x Rp.500.000,- x12 Bln) Rp. 12.000.000 ,-

35 Pelatihan Wasit Volly Rp. 3.000.000 ,-

36 Liga Desa Rp. 5.000.000 ,-

37 ATK Karang Taruna Rp. 646.700,-

38 Perjalanan Dinas Karang Taruna Rp. 2.000.000,- 39 Makan Minum Rapat Karang Taruna Rp. 1.000.000,-

40 Operasional Lembaga Adat Rp. 5.000.000,-

41 Operasional LPMD Rp. 5.000.000,-

42 Pembinaan PKK Rp. 33.000.000,-

43 Operasional Puskesos Rp. 3.000.000,-

44 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemdes Rp. 18.000.000,- 45 Pelatihan Peningkatan Kapasitas BPD Rp. 8.000.000,- 46 Bimbingan Konseling (Akrab Desa) Rp. 5.000.000,-

47 Kamis Berkah Rp. 2.000.000,-

48 Pelatihan Publik Relation Rp. 1.500.000,-

49 Pelatihan Kader Teknis Rp. 5.000.000,-

50 Sosialisasi Pembangunan dan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa

Rp. 2.000.000,-

51 Bimbingan Teknis Keuangan Desa dengan Aplikasi Siskeudes Versi 2.0

Rp. 5.000.000 ,-

(16)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

16 d. Dana Desa Rp. 1.194.108.000,- ditargetkan untuk :

- Bidang Pelaksanaan Pembangunan Rp. 980.608.000,- - Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp. 113.500.000,-

- Penyertaan Modal BUMDes Rp. 100.000.000,-

e. Bantuan Keuangan Dari Provinsi Rp. 25.000.000,- Ditargetkan untuk :

- Peralatan kantor desa/Pembelian Kursi Tamu Sekdes & BPDRp. 10.000.000,- - Meja Pelayanan Posyandu Rp. 5.000.000,-

- Perlengkapan Olahraga Rp. 5.000.000,-

- Pembelian Alat Prasmanan Rp. 5.000.000,- Jumlah Target Belanja Desa Tahun 2019 Rp. 2.077.085.700,- Semua kegiatan tahun anggaran 2019 telah dilaksanakan 9,95 %. Pengelolaan Belanja Desa dituangkan dalam APBDesa yang disusun secara bersama-sama lembaga- lembaga Desa yang terdiri dari unsure Pemerintah Desa, BPD, Tokoh Masyarakat, tokoh Agama, Tokoh Perempuan serta unsur lainnya yang telah mendapatkan persetujuan peserta Musrenbangdesa yang ditetapkan dalam berita acara Musrenbandesa.

Kebijakan umum anggaran, baik langsung maupun tidak langsung sepenuhnya mengacu pada kemampuan keuangan Desa Petrans Jaya yang tertuang dalam APBDesa yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan keuangan Desa serta memperhatikan hasil Musrenbnagdes dan skala prioritas.

Kegiatan-kegiatan ini dilakukan dengan melihat indek anggaran kegiatan yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, dan tidak boleh bertentangan dengan kebijakan Pemerintah. Prinsip pembangunan Desa adalah dari masyarakat oleh masyarakat dan semata-mata untuk kesejahteraan masyarakat Desa Petrans Jaya.

Program-program pembangunan Desa dilakukan dengan memperhatikan serta menampung usulan-usulan musyawarah dari tingkat Dusun dan segenap aspirasi segenap lapisan warga masyarakat Desa Petrans Jaya.

3. Permasalahan dan Penyelesaian

Belanja Desa dipengaruhi oleh Volume dan jenis kegiatan, karena kegiatan setiap tahun selalu ada perubahan, dengan demikian kedepan perlu diadakannya anggaran dana tak terduga. Salah satu langkah penyelesaiannya adalah dengan menggerakan swadaya dan partisipasi masyarakat.

(17)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

17 BAB IV

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DESA

A. Urusan Hak Asal Usul Desa

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Bab I Pasal 1 ayat 1, Desa adalah desa dan desa adat atau sebutan lain selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kewenangan Desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat Desa.

Pemerintahan Desa Petrans Jaya juga melaksanakan kegiatan Otonomi tersebut.

Indikatornya adalah penggalian potensi desa yang ada. Namun usaha tersebut masih jauh dari harapan Pemerintah Desa Petrans Jaya, karena masih kurangnya faktor pendanaan, SDM, pendapatan masyarakat desa serta Pendapatan Asli Desa Petrans Jaya yang hingga sampai saat ini mengandalkan dari dana ADD dan DD.

1. Program dan Kegiatan

Program – program pembangunan Desa dilakukan dengan Usulan – usulan dari tingkat Dusun yang di musyawarahkan. Dan ditampung pada kegiatan Dusun.

Kemudian antar usulan-usulan dari Dusun tersebut dibawa dalam Musrenbangdes.

Semua program kegiatan ini dijadikan Bank Data Kegiatan Pembangunan berkala.

Kegiatan pembangunan fisik untuk Desa Petrans Jaya Besar masih sekitar sarana dan prasarana yang mengacu pada Dokumen Musrenbangdes. Mengingat bahwa Desa Petrans Jaya Besar merupakan salah satu Desa Pendukung Pangan maka kegiatan sarana dan prasarana Perhubungan, Pertanian dan perkebunan serta Pemerintahan masih menjadi Prioritas ataupun agenda Kegiatan Pembangunan Fisik Desa.

2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Keberhasilan suatu pembangunan didesa tidak lepas dari peran serta masyarakat, namun jika hanya mengandalkan dukungan swadaya juga belum mampu atau belum bisa diukur berhasil apabila pelaksanaan pembangunan tersebut hanya mengandalkan swadaya. Intinya harus ada kebersamaan, saling pengertian, saling

(18)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

18 percaya dan saling mempunyai dan rasa memiliki dan tanggung jawab. Di desa Petrans Jaya Besar tingkat pencapain pembangunannya yang paling menonjol adalah Pelaksanaan kegiatan yang dibiayai APBD Kabupaten Musi Rawas atau pembangunan skala kabupaten, dan APBDesa. Kontribusi masyarakat melalui gotong royong fealatif tinggi dan secara keseluruhan tingkat pencapaian pembangunan di Desa Petrans Jaya Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas tahun 2019 mencapai 90 % dari target di Rancangan Pembangunan Desa (RKPDesa) tahun 2019 dikarenakan keterbatasan anggaran.

3. Permasalahan dan penyelesaian

Setiap pelaksanaan kegiatan pembangunan dipastikan ada kendala. Ini dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat tentang pelaksanaan Pembangunan tersebut. Untuk mengantisipasi dan menyelesaikan masalah tersebut diadakan musyawarah agar masyarakat mengerti dan memahami serta mendukung sepenuhnya dan dapat berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dan diharapkan agar semua masyarakat merasa ikut memiliki pada pekerjaan tersebut dan kegiatan dapat berjalan sesuai rencana.

B. Urusan Pemerintahan Yang Diserahkan Kabupaten 1. Program dan Kegiatan

Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota yang terkait dalam pelayanan dasar. Terkait perencanan kegiatan desa yang berskala besar maka diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten melalui RPJMDes, dengan harapan semua perencanaan pembangunan yang tertuang dalam RPJMDes dapat terlaksana dan didukung oleh Pemerintah Kabupatean Musi Rawas dan Pemerintah Propinsi Sumatera Selatan, sedangkan kegiatan yang berskala kecil pelaksanaannya dilakukan oleh Desa sendiri. Program dan Kegiatan tersebut antara lain :

a. Pengelolalan dan pelaporan data penduduk.

b. Pengembangan Badan Usaha Milik Desa

c. Pengangkatan Perangkat Desa, Lembaga Desa, dan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa

d. Pendapatan Asli Desa (PADesa) sebesar Rp. 96.196.000,- ( Sembilan Puluh Enam Juta Seratus Sembilan Puluh Enam Ribu Rupiah. )

e. Pengelolaan Alokasi Dana Desa kepada Pemerintah Desa Petrans Jaya dari Pemerintah Kabupaten Musi Rawas berdasarkan Peraturan Bupati Musi Rawas

(19)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

19 Nomor 07 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa sebesar Rp. 732.026.700 ,- (Tujuh Ratus Tiga Puluh Dua Ribu Dua Puluh Enam Ribu Tujuh Ratus Rupiah.)

f. Pengelolaan Dana Desa dari Pemerintah Pusat untuk Desa Petrans Jaya sebesar Rp. 1.194.108.000,- ( Satu Miliyar Seratus Sembilan Puluh Emat Juta Seratus Delapan Puluh ibu Rupiah )

g. Pengelolaan Bagian Dari Hasil Pajak Retribusi Kabupaten dari Pemerintah Pusat untuk Desa Petrans Jaya sebesar Rp. 35.755.000,- ( Tiga Puluh Lima Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Lima Ribu Rupiah)

h. Pengelolaan Bantuan Keuangan dari Provinsi Sumatera Selatan untuk Desa Petrans Jaya sebesar Rp25.000.000,- ( Dua Puluh Lima Juta Rupiah)

i. Program Lintas sektor

Desa Petrans Jaya mendapatkan bantuan program kegiatan yang didanai dari APBD Kabupaten Musi Rawas Tahun Anggaran 2019 antara lain :

1. Peningkatan Jalan Poros Desa Petrans Jaya Rigit Sepanjang 1.200 M sebesar Rp.1,800.000.000,- (Delapan Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga.

2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Semua pelaksanaan proyek-proyek fisik maupun non fisik dana yang dianggarkan dari kabupaten maupun provinsi didata secara detail dan benar.

ABPDesa menganggarkan kegiatan fisik dan non fisik yang skala kecil yang tertuang dalam RPJMDes. Realisasi pelaksanaan program Pemerintah Desa tidak lepas dari tanggungjawab Pemerintah Kabupaten selaku Pembina dan pembimbing dalam pelayanan pada masyarakat.

Dalam rangka mendukung program pemerintah kabupaten maupun propinsi, segenap jajaran Pemerintahan Desa beserta lembaga-lembaga desa senantiasa mendukung dan melaksanakan program tersebut, namun pelaksanaannya tidak seluruhnya mulus sesuai rencana tetap saja ada kendala teknis maupun non teknis.

a. Pelaporan data penduduk terpenuhi dalam satu tahun dengan tingkat kesadaran masyarakat dalam hal pelaporan, pindah, datang, lahir dan meninggal dunia.

b. Perangkat Desa dan Lembaga Desa telah terbenahi sesuai tugas pokok dan fungsinya.

c. Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) telah difungsikan diawali dengan Unit Usaha Peternakan Kambing Etawa, yang dirawat dan dipelihara oleh

(20)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

20 warga masyarakat Desa Petrans Jaya dan membuat Program Pinjaman Kredit Kepada masyarakat Desa Petrans Jaya Melalui Plasma dan Agen/Pegepul Kelapa Sawit dengan tujuan selain meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat pada saatnya nanti diharapkan menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Desa.

d. Pendapatan Asli Desa (PADesa) telah direalisasikan seluruhnya untuk pembiayaan sebagai berikut :

A. Pendapatan Asli Desa (PADes) Rp. 90.196.000,- di targetkan untuk

- Tunjangan Komunikasi Kades Rp. 660.000,-

- Tunjangan Komunikasi Perangkat Rp. 9.240.000,-

- Tunjangan Komunikasi BPD Rp. 5.940.000,-

- Pembelian Mesin Genset Rp. 8.956.000,-

- Pembelian Meja Rapat Rp. 6.000.000,-

- Pembelian Kursi Plastik Rp. 30.000.000,-

- Pembuatan Teralis Pintu dan Jendela Kantor Rp. 15.000.000,-

- Insentif LPMD Rp. 14.400.000,-

B. Bagian dari Hasil Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas Rp.

Bagian dari Hasil Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas Rp. 28.255.000,- Ditargetkan untuk :

- Penghasilan Tambahan Kepala Desa Rp. 1.500.000,- - Penghasilan Tambahan Sekretaris Desa Rp. 1.098.000,- - Penghasilan Tambahan Kepala Urusan x 3 Orang Rp. 1.467.000;- - Penghasilan Tambahan Kepala Seksi x 3Orang Rp. 1.467.000,- - Penghasilan Tambahan Kepala Dusun Rp. 3.423.000,- - Operasional Gotong Royong Rp. 10.800.000,- - Penyelenggaraan Kegiatan Desa/Kegiatan HUT RI ke-74 Rp. 8.500.000,-

- Pelatihan Publik Relation Rp 0,-

- Sosialisasi Pajak Bumi dan Bangunan Rp. 0,- C. Alokasi Dana Desa telah direalisasikan seluruhnya untuk pembiayaan sebagai

berikut :

1 Penghasilan Tetap dan Tunjangan Kepala Desa Rp. 37.200.000,- 2 Penghasilan Tetap Perangkat Desa Rp. 179.100.000,-

3 Tunjangan Perangkat Desa Rp. 56.400.000,-

4 Kegiatan Tunjangan Kehormatan BPD Rp. 124.860.000,- 5 Kegiatan Operator Siskeudes Rp. 4.200.000 ,-

(21)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

21 6 Kegiatan Penjaga Perpustakaan Desa Rp 3.600.000 ,- 7 Kegiatan Insentif Aset dan Keuangan Desa Rp. 3.600.000 ,-

8 Kegiatan Penjaga Kantor Rp. 3.600.000 ,-

9 Jaminan Ketenagakerjaan Bagi Kepala Desa Rp. 180.000,- 10 BPJS Perangkat Desa beserta BPD dan Anggotanya

(23 Org x Rp.180.000,-) Rp. 4.320.000,-

11 ATK Pemdes Rp 5.000.000,-

12 Belanja Air, Listrik dan Telp Rp. 2.500.000,-

13 Perjalanan Dinas Rp. 10.000.000,-

14 Makan Minum Rapat Rp. 5.000.000,-

15 BBM Rp. 2.000.000,-

16 Pemeliharaan dan Bayar Pajak Rp. 1.500.000,-

17 Publikasi Media Massa Rp. 3.000.000,-

18 Pengadaan Baju Batik Mura Sempurna (15 Orang x Rp. 400.000,-)

Rp. 6.000.000,-

19 Pengadaan Training dan Kaos Olah Raga (Rp.

1.000.000,- x 3 stel per desa)

Rp. 1.000.000,-

20 Honor PKPKD Rp. 33.000.000,-

21 Honor TPK Rp. 11.550.000,-

22 Tunjangan BPD Rp. 124.110.000,-

23 Staf BPD Rp. 750.000,-

24 Tunjangan Komunikasi BPD Rp. 5.940.000,-

25 ATK BPD Rp. 3.000.000,-

26 Perjalanan Dinas Rp. 5.000.000,-

27 Uang Sidang BPD Rp. 5.000.000,-

28 Pembelian Leptop BPD Rp. 6.000.000,-

29 Kegiatan Pembangunan Lanjutan 29 Kantor Desa

(29 Desa x Rp.50.000.000,-) Rp. 50.000.000 ,-

30 Insentif Operator Profil Desa (1 Orang x 750.000 Rp. 1.500.000,-

(22)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

22 Persemester)

31 Pemilihan BPD Tahun 2019 Rp. 23.750.000,-

32 Gaji Linmas (8 Orang x Rp.200.000,-x12 Bln) Rp. 19.200.000,- 33 Pakaian Seragam Linmas (8 Stel x 500.000,-) Rp. 4.000.000 ,- 34 Gaji Marbot (2 Orang x Rp.500.000,- x12 Bln) Rp. 12.000.000 ,-

35 Pelatihan Wasit Volly Rp. 3.000.000 ,-

36 Liga Desa Rp. 5.000.000 ,-

37 ATK Karang Taruna Rp. 646.700,-

38 Perjalanan Dinas Karang Taruna Rp. 2.000.000,- 39 Makan Minum Rapat Karang Taruna Rp. 1.000.000,-

40 Operasional Lembaga Adat Rp. 5.000.000,-

41 Operasional LPMD Rp. 5.000.000,-

42 Pembinaan PKK Rp. 33.000.000,-

43 Operasional Puskesos Rp. 3.000.000,-

44 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemdes Rp. 18.000.000,- 45 Pelatihan Peningkatan Kapasitas BPD Rp. 8.000.000,- 46 Bimbingan Konseling (Akrab Desa) Rp. 5.000.000,-

47 Kamis Berkah 0,-

48 Pelatihan Kader Teknis Rp. 5.000.000,-

49 Sosialisasi Pembangunan dan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa

Rp. 2.000.000,-

50 Bimbingan Teknis Keuangan Desa dengan Aplikasi Siskeudes Versi 2.0

Rp. 5.000.000 ,- D. Dana Desa yang bersumber dari APBN tahun Anggaran 2019 telah

direalisasikan semuanya dengan keterangan sebagai berikut:

Dana Desa (DD) berjumlah sebesar Rp. 1.940.108.000 ,- 1 Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa Rp . 980.608.000 ,-

Bantuan Insentif Guru Paud 2 0rang x

500.000 Rb. Rp 12.000.000,-

Bantuan Gizi Sehat PAUD/RA Rp. 5.000.000,- Bantuan Guru TPA 9 Orang x 500.000 Rp. 54.000.000,-

ATK TPA Rp 1.500.000,-

Bantuan Insentif Kader Kesehatan Rp 12.000.000 ,- Bantuan Insentif Kader Posyandu Rp 24.000.000 ,-

(23)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

23 Poskesdes/Polindes/Posyandu Rp 10.000.000,- Makanan Gizi Sehat Lansia Rp. 5.000.000,-

Makanan Gizi Balita Rp 5.000.000,-

Kegiatan Pengerasan Jalan Dusun II Rp. 174.000.000,- Kegiatan Pengerasan Jalan Dusun IV Rp 46.400.000,- Kegiatan Pembangunan Embung Rp. 128.160.000,- kegiatan Pembangunan Draenase Dusun I Rp 81.000.000,- kegiatan Pembangunan Draenase Dusun II Rp. 121.500.000,- kegiatan Pembangunan Draenase Dusun III Rp. 45.000.000,- kegiatan Pembangunan Draenase Dusun V Rp. 99.0000.000,- kegiatan Pembangunan Draenase Dusun VI Rp. 105.200.000,-

Kegiatan Tower Internet Rp 50.000.000,-

Baliho Papan Informasi Desa Rp. 1.000.000,-

Website Desa Rp. 1.000.000,-

Taman Rekreasi Rp. 4.848.000,-

2 Bidang Pemberdayaan Kemasyarakatan Rp. 133.500.000,-

Bantuan Bibit Ikan Rp. 19.500.000 ,-

Pelatihan TTG Rp 3.000.000 ,-

Operasional Lembaga Anak Rp 3.000.000,- Bantuan Modal UP2K Dasawisma Rp. 28.000.000,- Peralatan Pengolahan Gula Merah TEBU Rp. 10.000.000,-

Mesin Jahit (3 Set) Rp 18.000.000,-

Peralatan Bengkel Kendaraan Bermotor Rp 30.000.000,-

Pelatihan Bumdes Rp. 2.000.000,-

Modal Bumdes Rp 100.000.000 ,-

E. Bantuan Keuangan Dari Provinsi Rp. 25.000.000,- Ditargetkan untuk : - Peralatan kantor desa/Pembelian Kursi Tamu Sekdes & BPDRp. 10.000.000,- - Meja Pelayanan Posyandu Rp. 5.000.000,-

- Perlengkapan Olahraga Rp. 5.000.000,-

- Pembelian Alat Prasmanan Rp. 5.000.000 Jumlah Realisasi Belanja Desa Tahun 2019 Rp. 2.067.585.700,-

3. Program Lintas Sektor, Peningkatan Perkerasan Jalan Sirtu Dusun II dan IV terealisasi,Peningkatan Draenase Dusun II Terealisasi 100 %,Peningkatan Draenase Dusun I, II,II,III, V dan VI Terealisasi 100% Peningkatan Embung Desa Dusun I (Unit)

4. Permasalahan dan Penyelesaian

Keterbatasan pendapatan desa baik yang bersumber dari Alokasi Dana Desa, dan Dana Desa, mengakibatkan perencanaan pembangunan yang telah tersusun di dalam RKP Desa tidak semuanya bisa terlaksana sehingga dibutuhkan

(24)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

24 penggalian potensi desa yang mampu memberikan tambahan Pendapatan Asli Desa.

Pembangunan lintas sektor yang didanai dari APBD Kabupaten Musi Rawas, Tahun Anggaran 2019 tidak ada satu pun dari kegiatan tersebut yang memasang papan proyek dan pengerjaaanya nampak seperti asal asalan, sehingga perlu ketegasan dari dinas-dinas terkait untuk menekankan kepada kontraktor untuk mengerjakan pengerjaan proyek sesuai dengan RAB yang ditentukan.

(25)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

25 BAB V

PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA

Pelaksanaan program pemerintah baik pusat maupun daerah dikoordinasikan dengan Pemerintah Desa, karena salah satu fungsi Pemerintah Desa adalah pelayanan dan perlindungan terhadap warga masyarakat.

1. Dasar Hukum

Pelaksanaan program Pemerintah baik Pusat maupun daerah senantiasa dikoordinasikan dengan Pemerintah Desa. Karena salah satu fungsi Pemerintah desa adalah pelayanan dan perlindungan masyarakat.

Dasar hukum tugas pembantuan ;

a. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

b. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5495);

c. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123);

d. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan dan Pemerintahan Daerah (Lembaran negara republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4593 );

2. Intansi Pemberi Tugas Pembantuan

Penyelenggara Pemerintah Desa merupakan kepanjangan tangan sekaligus pembinaan dari Kecamatan dan Pemerintah Kabupaten, sesuai dengan kedudukannya Pemerintah Desa merupakan pelaksana penyelenggara pemerintahan. Dalam melaksanakan kegiatannya tugas-tugas pembantuan dilaksanakan sesuai tugas pokok dan fungsinya. Penyelenggara Pemerintahan Desa dilaksanakan sesuai kewenangannya, karena Desa merupakan bagian dari Pemerintah Kabupaten yang

(26)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

26 melaksanakan penyelenggaraan tugas umum diantaranya pelaksanaan pembangunan, pemberdayaan masyarakat, penyelenggara ketentraman dan ketertiban umum, pemeliharaan sarana dana prasarana serta fasilitas pelayanan unum dan pelaksanaan tugas pembantuan yang diberikan oleh instansi yang terkait, instansi pemberi tugas pembantuan antara lain:

a. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPRD) yaitu penarikan Pajak Bumi dan Bangunan tahun 209..

b. Kabag Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Rawas yaitu penyaluran rastra.

3. Satuan Kerja Perangkat Desa

a. TIM Pelaksana Teknis Kegiatan (TPTK) Pembentukan TIM Intesifikasi Pajak Bumi dan Bangunan

b. TIM Koordinasi Penyaluran Rastra.

4. Kegiatan yang diterima

a. Penarikan Pajak Bumi dan Bangunan

b. Pembagian raskin pada masyarakat yang terdaftar sebagai Rumah Tangga Miskin (RTM).

5. Sumber dan Jumlah Anggaran

Ada sumber dan jumlah anggaran Bagian Dari Hasil Pajak dan Retribusi Daerah /Kota Sebesar Rp. 35.755.000,-

6. Permasalahan dan Penyelesaian

a. Banyaknya nama ganda pada SPPT PBB dan Objek Pajak yang tidak sesuai dengan aktual Objek Pajak, sehingga perlu diadakan pendataan ulang oleh dinas terkait.

b. Banyaknya RTM yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya karena data yang dipakai untuk RTM adalah data tahun 2019 sehingga perlu diadakannya sensus ekonomi secara aktual.

B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN

Dalam kontek penyelenggaraan pemerintahan desa semua pekerjaan yang telah tertuang dalam APBDesa maupun RPJMDes dalam pelaksanaanya banyak membutuhkan bantuan informasi dari Instansi terkait. Karena dalam teknis pelaksanaanya sering sekali informasi tersebut dibutuhkan karena menyangkut bidang pelayanan pada masyarakat, bahkan juga dana dana yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan Anggaran dan yang lainya.

(27)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

27 1. Dasar hukum kegiatan tersebut diantaranya ;

a. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

b. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5495);

c. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123);

d. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan dan Pemerintahan Daerah (Lembaran negara republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4593 );

2. Urusan Pemerintahan yang ditugas pembantuankan

Pelaksanaan Anggaran Desa menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan, dalam perencanaan mengandung arti bahwa anggaran desa menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan. Dalam pelaksanaanya pengawasan diartikan bahwa anggaran desa menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan desa sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Fungsi alokasi mengandung arti bahwa anggaran desa harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja / mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan. Anggaran desa harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

Fungsi stabilisasi mengandung arti bahwa anggaran pemerintah desa menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian desa.

Di Desa Petrans Jaya pelaksanaan semua perencanaan dilaksanakan oleh perangkat dan Lembaga desa yang berkepentingan dalam pelaksanaan perencanaan tersebut. Untuk mengantisipasi semua pelaksanaan perencanaan yang tidak berhasil, maka pihak Pemerintah Desa mengadakan Koordinasi dengan Instansi Pemerintah Daerah yang berkepentingan untuk mendukung kegiatan desa tersebut.

(28)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

28 3. Sumber dan Jumlah Anggaran

Keuangan desa dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat. Serta dilaksanakan dalam suatu sistem yang terintegrasi yang diwujudkan dalam APBDes yang setiap tahun ditetapkan dengan Peraturan Desa. Kepala Desa selaku kepala pemerintah di Desa Petrans Jaya Besar adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa dan mewakili pemerintah desa dalam kepemilikan kekayaan desa.

Kewenangan kekuasaan pengelolaan keuangan desa adalah:

a. Menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDes;

b. Menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang desa;

c. Menetapkan kuasa pengguna anggaran/barang milik desa;

d. Menetapkan bendahara penerimaan dan/atau bendahara pengeluaran;

e. Menetapkan petugas yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan desa;

f. Menetapkan petugas yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik desa; serta Koordinator pengelolaan keuangan desa bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada Kepala Desa

Pada akhir tahun Anggaran 2019, sumber dan pendapatan desa dalam Anggaran Perhitungan tercatat terealisasi sebesar Rp. 2.077.085.700,- (Dua Miliyar Tujuh Puluh Tujuh Juta Delapan Puluh Lima Ribu Tujuh Ratus Rupiah ) yang bersumber dari Pendapatan Asli Desa (PADes), Bagian Dari Hasil Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten/Kota, Alokasi Dana Desa (ADD), Bantuan Keuangan Dari Provinsi dan Dana Desa (DD)

4. Sarana dan Prasarana

Dalam Pelaksanaan Anggaran diatas kegiatan sarana dan prasarana yang dalam pelaksanaaanya sebagian tidak mencapai target, sedangkan Pelaksanaan sarana Prasarana Pemerintahan Desa berupa Pembangunan Rehab Kantor Desa guna meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Untuk melanjutkan kegiatan sarana Prasarana lainnya yang belum dilaksanakan rencana pelaksanaannya dilanjutkan pada tahun berikutnya.

(29)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

29 BAB VI

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA

A. KERJASAMA ANTAR DESA 1. Kebijakan dan Kegiatan

Dalam pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang tertuang dalam APBDes disebutkan bahwa semua pelaksanaan pembangunan baik fisik dan non fisik dituangkan tersendiri ke dalam RPJMDesa.

Pelaksanaan RPJMDesa mengacu pada APBDesa yang ditetapkan setiap tahunnya. Dalam melaksanakan kerjasama antar desa, sampai saat ini pelaksanaan Kerjasama Antar Desa belum dilaksanakan karena belum ada suatu kegiatan yang pelaksanaanya dengan desa lain.

2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Dalam kegiatan kerjasama antar desa sebetulnya banyak sekali kegiatan yang bisa direalisasikan dan dilaksanakan kegiatannya, namun hal tersebut saat ini belum terlaksana, Karena pelaksanaan Kerjasama antar desa belum ada. Untuk pelaksanaan jenis kegiatan tertentu akan diberi nama kegiatan sesuai dengan jenis dan macam kerjasamanya diantara desa yang bersangkutan, namun karena belum adanya kerjasama maka belum ada pelaksanaan kegiatan tersebut.

3. Permasalahan dan Penyelesaian

Setiap permasalah yang timbul dalam penyelesainya dilaksanakan dengan azas musyawarah dan kekeluargaan. Dan apabila dalam musyawarah tersebut belum berhasil maka diselesaikan ketingkat atasnya, karena belum adanya kerjasama antar desa maka belum ada permasalahn yang terjadi.

B. KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA 1. Kebijakan dan Kegiatan

Dalam pelaksanaan kerjasama Dengan Pihak Ketiga sampai saat ini baru masih tahap proses negosiai dengan PT Djuanda Sawit Lestari melalui Badan Usaha Milik Desa unit jasa yaitu sebagai suplayer kelapa sawit mandiri milik warga masyarakat Desa Petrans Jaya.

2. Pelaksanaan Kegitan

Dalam pelaksanaan kegiatan dibidang tersebut, pelaksanaannya belum terlaksana karena masih dalam proses perundingan atau pengajuan.

(30)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

30 3. Permasalahan dan Penyelesaiannya

Setiap masalah yang timbul dari adanya kerjasama dengan pihak ketiga maka akan dilakukan musyawarh mufakat, dan jika dengan cara tersebut tidak terdapat kesepakatan maka akan diserahkan pada pihak yang berwenang.

C. BATAS DESA

Desa Petrans Jaya Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas adalah salah satu desa yang terletak dipenghujung Kecamatan Muara Kelingi yang berbatasan dengan Kecamatan Muara Lakitan

1. Kebijakan dan kegiatan

Penetapan tapal batas desa berpedoman pada peta desa yang ditetapkan oleh Bupati Musi Rawas bulan Desember tahun 2008 dengan penetapan peta menggunakan:

a. Datum : GRS67

b. Sistem Proyeksi : TM c. Sistem GRID : UTM

Jumlah patok batas desa buah, patok batas desa dengan Kecamatan lain, 10 patok batas desa dengan desa Karya Sakti, 10 patok batas desa dengan Beliti Jaya dan 15 patok desa dengan desa Karya Mukti.

2. Pelaksanaan Kegiatan

Pemasangan pilar batas desa yang merupakan salah satu kegiatan penetapan batas desa belum dilaksanakan, dan akan dilaksanakan pada tahun 2017. Pilar batas antar desa dalam satu Kecamatan Muara Kelingi akan dibiayai oleh pemerintah desa Petrans Jaya melalui dana desa, dan batas antar desa dengan kecamatan lain adalah kewajiban pemerintah Kecamatan Muara kelingi.

3. Permasalah dan Penyelesaian

Permasalahan yang timbul akibat penetapan batas desa yang terjadi antar desa dalam satu Kecamatan Muara Kelingi akan diselesaikan oleh pihak Kecamatan Muara Kelingi dan permasalahan batas desa dengan desa di Kecamatan lain akan diselesaikan oleh pemerintah Kabupaten Musi Rawas.

(31)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

31 D. PENCEGAHAN DAN PENANGULANGAN BENCANA

1. Bencana Yang Terjadi dan Penanggulangannya

Untuk penangulangan bencana alam yang terjadi, Pemerintah Desa berkoordinasi dengan instansi terkait dan sebelumnya mengambil tindakan penanganan pertama yang bersifat sementara bersama warga masyarakat sesuai kemampuan yang ada.

Pada tahun 2019 di desa Petrans Jaya Kecamatan Muara Kelingi tidak ada bencana yang menimpa warga.

2. Status Bencana

Penanganan bencana dengan melihat status bencana serta bahaya dan penanggulangannya, dalam keadaan demikian koordinasi dengan instansi terkait sangat diperlukan, dikarenakan pada tahun 2019 tidak ada bencana yang terjadi maka desa Petrans Jaya tidak memiliki status bencana.

3. Sumber dan Jumlah Anggaran

Dalam penangulangan bencana alam tentu memerlukan biaya, di Desa Petrans Jaya untuk anggaran bencana alam belum dianggarkan dalam APBDes, namun apabila terjadi bencana alam maka Pemerintrah Desa mencarikan solusi guna mendapatkan dana darurat, bantuan swadana masyarakat ditampung dan distribusikan melalui posko desa.

4. Antisipasi Desa

Dalam mengantisipasi segala bentuk bencana alam, Pemerintah Desa Petrans Jaya serta Lembaga-lembaga Desa bersama masyarakat sering mengadakan sosialisasi pencegahan akan pentingnya antisipasi penangulangan bencana dilingkungan RT masing-masing, sehingga warga agar bisa selalu waspada jika terjadi bencana.

5. Potensi Bencana yang diperkirakan terjadi

Secara umum desa Petrans Jaya tidak ada potensi bencana yang diperkirakan terjadi kecuali kekurangan air bersih pada saat kemarau panjang, jalan banjir dan rusak pada saat musing penghujan sehingga menghambat kehidupan ekonomi masyarakat.

E. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN UMUM 1. Gangguan Yang terjadi

Dalam melaksanakan ketertiban umum, di desa Petrans Jaya masyarakat aktif melaksanakan jaga malam disetiap dusun. Tetapi kendatipun demikian untuk tahun 2019 gangguan keamanan ada yang terjadi berupa pencurian, penodongan.

(32)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

32 2. Satuan Pelaksana Kegiatan Desa

Dalam melaksanakan ketertiban umum, Pemerintah Desa Petrans Jaya dibantu oleh Kamtibmas desa dan BABINSA yang bertugas menyelesaikan permasalahan dan Ketertiban Umum, baik perselisihan warga maupun keamanan dan kejadian lainya.

3. Data Perangkat Desa

a. Maulana Malik Sofyana, S.IP

Jabatan kepala Desa Petrans Jaya, tugas dan kewewenangnya adalah menyelenggarakan pemerintahan Desa, melaksanakan Pembangunan Desa, pembinaan Kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan Masyarakat Desa.

b. Nur Sodik, S. Kom

Jabatan Sekretaris Desa Petrans Jaya, bertugas melaksanakan administrasi desa seperti melaksanakan kegiatan surat-menyurat, kegiatan kearsipan, dan membuat laporan-laporan kegiatan Pemerintah Desa dan lain-lain.

c. Indah Yani

Jabatan Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum bertugas melaksanakan urusan ke tata usahaan seperti tata naskah, Administrasi surat menyurat, arsip, dan Ekspedisi, dan penataan administrasi perangkat desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan rapat, pengadministraian aset, inventarisasi, perjalanan dinas, dan pelayanan umum.

d. Ria Safitri, SKM

Jabatan Bendahara Desa tugasnya melakukan pengadministrasian di bidang keuangan

e. Puji Utomo, S.Kom

Jabatan Kepala Urusan Perencanaan bertugas mengoordinasikan urusan perencanaan seperti menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja desa, menginventarisir data-data dalam rangka pembanggunan, melakukan monitoring dan evaluasi program, serta penyusunan laporan.

f. Fauzi Arif

Jabatan Kepala Urusan Pemerintahan, bertugas penyusunan rencana kegiatan, menjabarkan, koordinator, pengumpulan, Penyusunan program dan pengadministrasian di bidang kependudukan dan catatan sipil serta administrasi pertanahan, dan lain sebagainya.

(33)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

33 g. Jasman

Jabatan Kepala seksi pembangunan dan pemberdayaan bertugas melaksanakan pembangunan sarana prasarana perdesaan, pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, dan tugas sosialisasi serta motivasi serta masyarakat di bidang budaya,ekonomi, politik, lingkungan hidup, pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga dan karang taruna.

h. M. Burhanudin

Jabatan kepala seksi kemasyarakatan bertugas melaksanakan penyuluhan dan motivasi terhadap pelaksanakan hak dan kewajiban masyarakat, meningkatkan upaya partisipasi masyarakat, pelestarian nilai sosial budaya masyarakat, keagamaan, dan ketenaga kerjaan.

i. Taufik Miftah Safingi

Jabatan Kepala Dusun I Sebagian tugas dan wewenangnya adalah sebagai unsur wilayah yang membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa di Dusun I.

j. Ruswandi

Jabatan Kepala Dusun II Sebagian tugas dan wewenangnya adalah sebagai unsur wilayah yang membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa di Dusun II.

k. Khoerun Soleh

Jabatan Kepala Dusun III Sebagian tugas dan wewenangnya adalah sebagai unsur wilayah yang membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa di Dusun III.

l. Abdul Rosyad

Jabatan Kepala Dusun IV Sebagian tugas dan wewenangnya adalah sebagai unsur wilayah yang membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa di Dusun IV.

m. Payun

Jabatan Kepala Dusun V Sebagian tugas dan wewenangnya adalah sebagai unsur wilayah yang membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa di Dusun V.

n. Warso

Jabatan Kepala Dusun VI Sebagian tugas dan wewenangnya adalah sebagai unsur wilayah yang membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa di Dusun VI.

4. Sumber dan Jumlah Anggaran

Salah satu Pelaksanaan penyelenggaraan ketertiban umum dalam APBDesa tahun anggaran 2019 sebesar Rp1.940.108.000,- (Satu Miliyar Sembilan Ratus Empat Puluh Satu Juta Delapan Ribu Rupiah) dana tersebut untuk pembangunan Perkerasan

(34)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran (LKPJ) Tahun 2019

34 Jalan Sirtu Dusun II,IV Pembangunan Kegiatan Plat Deuker Dusun I,II,III,V,Embung Desa Dusun I Dan Tower Internet dan lain- lain.

5. Penanggulangan dan Kendalanya

Penanggulangan ketertiban umum dilaksanakan dibina oleh Pemerintah Desa terhadap warga masyarakat dalam hal jaga malam atau ronda , jauhnya jarak antara desa ke polsek dan buruknya jalan sangat menghambat bantuan keamanan.

6. Keikutsertaan Aparat Keamanan dalam penanggulangan

Dalam menyelenggarakan dan penanggulangan Ketertiban umum, pihak Pemerintah Desa Petrans Jaya selalu berkoordinasi dengan BABINSA dan Kepolisian Sektor Muara Kelingi.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian perangkat keras, dapat disimpulkan bahwa rangkaian pengkondisi sinyal telah dapat memotong sinyal masukan pada tegangan 374,465 mV1. Pengujian perangkat

Pada menjalankan kuasa-kuasa yang diberi oleh Seksyen 168, Kanun Tanah Negara, notis adalah dengan ini diberi bahawa adalah dicadangkan hendak mengeluarkan hakmilik

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Alokasi Dana Desa (ADD) adalah dana yang dialokasikan oleh pemerintah kabupaten/kota untuk desa, yang

Alokasi Dana Desa adalah dana yang dialokasikan oleh pemerintah kabupaten/Kota untuk Desa, yang bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah

Sprayer adalah alat/mesin yang berfungsi untuk memecah suatu cairan, larutan atau suspensi menjadi butiran cairan (droplets) atau spray. Sprayer merupakan alat aplikator

pernyataan di atas menunjukan banyaknya sumber mutu dalam bidang pendidikan, sumber ini dapat dipandang sebagai faktor pembentuk dari suatu kualitas pendidikan, atau faktor

Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

Di Sumatera Barat bantuan dana bergulir kepada masyarakat miskin salah satunya adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang diperuntukkan