• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemetaan Lahan Pertanian (Kelompok Kompetensi F)

N/A
N/A
Safra Cap

Academic year: 2023

Membagikan "Pemetaan Lahan Pertanian (Kelompok Kompetensi F)"

Copied!
248
0
0

Teks penuh

Hal ini menjadikan guru sebagai fokus pemerintah pusat dan daerah dalam meningkatkan mutu pendidikan, khususnya dalam hal kompetensi guru. Sejalan dengan hal tersebut, pada akhir tahun 2015 dilakukan pemetaan kompetensi guru melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) untuk kompetensi pedagogik dan profesional. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai penggerak perubahan dan sumber belajar terpenting bagi siswa.

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Pengajar (PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Pengajar, Perikanan Kelautan, Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK KPTK), dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah. LP2KS) adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertugas mengembangkan perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya. Dengan modul ini diharapkan program GP dapat memberikan kontribusi besar dalam peningkatan kualitas kompetensi guru. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 16 tahun 2009 pada ayat 7 menyatakan bahwa Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (SPD) adalah pengembangan kompetensi guru yang dilakukan sesuai kebutuhan, bertahap, terus menerus untuk meningkatkan profesionalismenya.

Latar Belakang

Sehubungan dengan peningkatan kompetensi guru pada tahun 2015, pemerintah akan melakukan pemetaan kompetensi guru melalui uji kompetensi guru. Berdasarkan hasil uji kompetensi guru diharapkan data kartu kompetensi guru mampu menunjukkan guru tersebut berada pada kelas berapa sehingga dari data tersebut akan ditindaklanjuti peningkatan kompetensi melalui modul dan pelatihan yang sesuai. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Pengajar (PPPPTK) adalah unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di bidang pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga pengajar yang mempunyai tugas membina dan memberdayakan pendidik dan tenaga pengajar. sesuai dengan bidangnya.

Berdasarkan kebutuhan peningkatan kompetensi guru, PPPPTK Pertanian melaksanakan penyiapan modul pelatihan PKB 10 derajat bagi guru, paket keterampilan mekanisasi pertanian dan program keterampilan mekanisasi pertanian pada tahun anggaran 2015. Modul ini ditujukan pada modul pelatihan PKB dan ditujukan pada Paket Keterampilan Teknik Tanah dan Hidrolik kelompok 6. Modul ini dimaksudkan untuk menunjang pelatihan guru pada mata pelajaran Teknik Tanah dan Hidrolik. Diharapkan dengan adanya modul ini dapat meningkatkan kompetensi guru yang masih lemah pada bidang ini, sehingga apabila kedepannya dilakukan uji kompetensi lagi maka hasil uji kompetensi guru bidang pemetaan lahan pertanian dapat untuk memenuhi standar kompetensi.

Tujuan

Peta Kompetensi

Ruang Lingkup

Saran Cara Penggunaan Modul

Agar kompetensi tersebut lebih mudah dicapai, pelajari terlebih dahulu tata cara pembelajaran hingga memahami materi pembelajaran. Selesaikan semua tugas dalam modul ini agar kompetensi Anda berkembang sesuai standar. Setiap kali mempelajari suatu subkompetensi, sebaiknya dimulai dengan menguasai ilmu pendukung (Lembar Informasi), mengerjakan tugas, mengerjakan lembar latihan.

Saat mengerjakan Lembar Latihan, sebaiknya jangan melihat kunci jawaban terlebih dahulu, sebelum menyelesaikan lembar latihan. Buatlah lembar kerja sesuai dengan yang ada pada modul ini, jika anda kesulitan dalam merencanakannya, konsultasikan dengan atasan anda.

Tujuan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Uraian Materi

Untuk mengetahui perbedaan ketinggian antara dua titik, kita perlu mengukur tinggi atau elevasinya. Theodolite juga dapat digunakan untuk menentukan perbedaan ketinggian titik-titik di atas permukaan tanah, mengukur sudut yaitu sudut horizontal dan sudut vertikal. Alat ukur ketinggian air (spirit level) adalah suatu alat survei yang digunakan untuk mengukur perbedaan ketinggian antar titik di lapangan.

Mengukur perbedaan ketinggian pada suatu lokasi atau yang sering disebut dengan perlintasan datar adalah menentukan perbedaan ketinggian antara dua titik atau lokasi di permukaan tanah. Persimpangan datar atau lebih dikenal dengan pengukuran perbedaan ketinggian menentukan perbedaan ketinggian antara dua titik. Berdasarkan definisi di atas, beda ketinggian antara titik A dan B adalah jarak antara dua bidang datar yang melalui titik A dan B.

Mengukur sudut bidang atau mengukur perbedaan ketinggian antara dua tempat dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai alat dan cara, antara lain penggunaan (1) selang ukur, (2) pengukur ketinggian, (3) probe datar, (4) teodolit. Untuk mengukur beda ketinggian dengan selang plastik, dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan dua titik, misalnya titik A dan B. Syarat terpenting untuk mengukur beda ketinggian dengan selang plastik adalah (1) selang plastik tidak boleh berisi udara bergelembung, (2) tidak boleh bocor, (3) selang plastik harus bening, (4) air diberi warna agar terlihat jelas.

Untuk mengukur perbedaan ketinggian antara dua titik dengan altimeter, sebaiknya pilih dua titik yang memiliki perbedaan ketinggian yang besar agar pembacaannya lebih mudah. Mengukur perbedaan ketinggian dengan alat datar (level) adalah cara paling umum untuk mengukur perbedaan ketinggian. Pengukuran selisih ketinggian dengan alat potong pipih dapat dilakukan dengan memposisikan alat potong pipih sesuai dengan kondisi lapangan.

Syarat yang harus dipenuhi pada saat mengukur perbedaan ketinggian dengan alat potong pipih adalah alat potong pipih harus dipasang pada posisi rata. Ukur beda ketinggian dengan posisi pahat pada satu titik (B). 2) Tempatkan alat planing datar di antara kedua titik tersebut. Langkah-langkah mengukur beda tinggi dengan alat potong pipih yang diletakkan di tengah adalah sebagai berikut.

Pengukuran perbedaan ketinggian dengan menggunakan penampang datar mudah dilakukan pada area yang relatif datar dan terbuka. Elemen perbedaan jarak dan ketinggian titik tumpu diukur dengan menggunakan takimetri Posisi horizontal dan vertikal titik tumpu diukur dengan metode titik tumpu kutub.

Gambar 1. Lahan berlereng curam
Gambar 1. Lahan berlereng curam

Aktivitas Pembelajaran

Setelah menyelesaikan kegiatan praktikum ini diharapkan dapat mengukur sudut dengan menggunakan pesawat. Arahkan alat pada tanda ukur yang dipasang pada titik sudut kedua (P2), baca dan catat pada catatan lapangan pembacaan tanda ukur dan pembacaan sudut. Orang kedua meletakkan penanda ukur pada titik sudut pertama (P1) dan orang kedua pada titik sudut kedua (P2).

Orang pertama memberi tanda ukur pada titik kedua (P2) dan orang kedua pada titik ketiga (P3). Orang pertama memberi tanda ukur pada titik ketiga (P3) dan orang kedua pada titik pertama (P1). Orang kedua menaruh tanda ukur pada titik sudut pertama (P1) dan orang kedua pada titik kedua (P2).

Orang pertama memegang tiang ukur pada titik sudut kedua (P2) dan orang kedua pada titik sudut ketiga (P3). Arahkan ke penanda pengukuran di titik P3, baca dan catat seperti pada pengukuran di titik kedua (P2). Arahkan teropong teodolit pada penanda pengukuran yang dipasang tegak oleh orang kedua di titik T1.

Letakkan tolak ukur pada titik P1, arahkan teropong pada tolok ukur, arahkan pada tanda ukur dan bacaan (BA, BT dan BB) dengan pandangan belakang dan catat hasil pengukurannya. Pindahkan meteran ke titik TP3, arahkan scope ke TP3 dan arahkan meteran, bacaan (BA, BT dan BB) dengan bacaan depan. Pasang tiang ukur di titik P1, arahkan teropong teodolit ke tiang ukur, arahkan ke tiang ukur dan baca (BA, BT, BB, sudut vertikal dan horizontal) dengan pandangan belakang dan catat hasil pengukurannya.

Pindahkan meteran ke titik TP3, arahkan scope ke TP3 dan bidik meteran, baca (BA, BT, BB, sudut vertikal dan horizontal) dengan pembacaan depan.

Tabel 5. Data Pengukuran Beda Tinggi Memanjang dengan Alat Penyipat Datar
Tabel 5. Data Pengukuran Beda Tinggi Memanjang dengan Alat Penyipat Datar

Latihan/ Kasus /Tugas

Pastikan area yang akan diukur rata dan bebas semak belukar agar tidak menghalangi pengukuran. Melakukan survey lapangan untuk menentukan batas-batas areal yang akan diukur luasnya dan menandai tanah yang akan diukur dengan menggunakan patok, P1, P2. Buatlah garis ukur diluar tanah yang akan diukur berbentuk sumbu melintang (garis ukur sumbu X dan sumbu Y) dengan menggunakan tali jaring.

Gambarlah garis tegak lurus dari tiang P1 ke garis sumbu X dan Y dengan menggunakan busur derajat kayu.

Rangkuman

Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Pada saat mengukur sudut datar, alat sebaiknya dalam posisi datar atau diletakkan mendatar, untuk menghindari kesalahan yang diakibatkan oleh alat ukur.

Tujuan Pembelajaran

Peta yang sering kita lihat dan jumpai di toko buku, perkantoran, sekolah dan lain sebagainya umumnya memiliki tampilan yang cukup menarik. Ada beragam peta yang beredar di masyarakat, namun peta yang Anda dapatkan belum tentu sesuai dengan yang Anda inginkan. Peta dua dimensi, yaitu peta yang menggambarkan suatu wilayah tanpa memperhatikan bentuk topografi lahannya.

Garis astronomi ini merupakan garis khayal atau abstrak pada suatu bola bumi atau peta yang digunakan untuk mencari letak suatu tempat di bumi yang terdiri dari garis lintang (paralel) dan garis bujur (meridian). 1) Garis lintang (sejajar) merupakan garis abstrak yang melingkari permukaan bumi dan membagi bumi menjadi dua bagian yaitu utara dan selatan. Dalam gambar teknik, huruf dari angka digunakan untuk memberi dimensi, catatan, judul dan lain sebagainya pada peta yang dibuat. Peta yang baik hendaknya dilengkapi dengan komponen-komponen peta agar peta mudah dibaca, diinterpretasikan dan tidak membingungkan.

Peta yang indah, menarik, dan warna yang bagus harus dipertimbangkan jika peta tersebut bagus secara geometris dan kartografi. Peta yang baik harus mencakup kebenaran geometri dan kartografi serta didukung dengan desain dan tampilan yang menarik. Ada beberapa pertimbangan dalam merancang peta, antara lain maksud dan tujuan peta, skala peta, letak simbol, proyeksi peta, warna yang digunakan, jenis dan ukuran huruf dan angka, serta penyajian informasi tepi.

Oleh karena itu banyak sekali beredar kartu di masyarakat dengan berbagai macam bentuk, simbol, warna dan lain sebagainya. Setiap lembar peta, disebut juga halaman peta, berisi informasi yang menjelaskan peta itu sendiri, serta bagian atau tata letak informasi yang menjelaskan isi peta. Dalam pembuatan peta, yang disebut dengan pemetaan dapat dilakukan dengan melakukan pengukuran pada permukaan bumi yang bentuknya tidak beraturan.

Poligon digunakan bila titik-titik yang ingin dicari koordinatnya terletak pada arah memanjang, sehingga membentuk poligon (poligon). Poligon digunakan bila titik-titik yang ingin dicari koordinatnya terletak pada arah memanjang, sehingga membentuk poligon (poligon). Metode pengukuran Collins dan Cassini merupakan suatu metode pengukuran suatu kerangka dasar horizontal untuk menentukan koordinat titik-titik yang akan diukur dengan cara menghubungkannya pada suatu titik tertentu.

Gambar 102.  Contoh gambaran sebuah peta
Gambar 102. Contoh gambaran sebuah peta

Latihan/Kasus/Tugas

Gambar

Gambar 1. Lahan berlereng curam
Gambar 6. Kompas Silva
Gambar 10. Penggunaan penyipat datar  Jalon (Range Pole)
Gambar 14. Pemasangan Patok sementara
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian masyarakat di Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo meliputi koordinat GPS titik kontrol peta, peta foto lahan pertanian, dan

Dengan demikian lahan pertanian, baik sawah maupun lahan kering selain berfungsi sebagai media budidaya atau sumber produksi hasil-hasil pertanian yang menjadi

Skripsi dengan judul “Pemetaan Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabika) di Lahan Pertanian Area Wisata Posong, Desa Tlahap, Kecamatan Kledung, Kabupaten

Setelah dilakukan penelitian dan observasi maka sistem informasi geografis untuk pemetaan lahan dan hasil pertanian serta perkebunan ini mampu untuk digunakan sebagai

Keluaran utama dari pemetaan sumberdaya lahan tersebut adalah peta tanah, peta kesesuaian lahan dan peta arahan komoditas pertanian yang dilengkapi dengan

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan, 2016, Pembuatan Peta Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Sawah Lestari) Kabupaten Batang (Laporan Akhir).. maupun lisan diteliti

Setelah dilakukan penelitian dan observasi maka sistem informasi geografis untuk pemetaan lahan dan hasil pertanian serta perkebunan ini mampu untuk digunakan sebagai

Petunjuk Praktik Kegiatan mengukur jarak datar di lahan miring dengan rol meter secara bertingkat tidak dapat dikerjakan secara individual, tetapi sebaiknya Anda bekerja sesuai dengan