• Tidak ada hasil yang ditemukan

REKAYASA LAHAN PERTANIAN

N/A
N/A
Rita Malau

Academic year: 2024

Membagikan "REKAYASA LAHAN PERTANIAN "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

REKAYASA LAHAN

PERTANIAN

(2)

KELOMPOK 4

Defan F. Itung (202379047)

Jessika G.

Ranteallo (202379083)

Melkias Meidodga (202379026)

M. Haykal (202379072) Fredy P. R. M

(202379015) Esti Malau

(202379051)

(3)

PETA KONSEP

Teknologi Pada Rekayasa Lahan Pertanian

Sejarah Rekayasa Lahan Pertanian

Aplikasi Rekayasa Lahan

Pertanian

(4)

“Rekayasa lahan pertanian

merupakan suatu praktek yang

dilakukan untuk memenuhi

kebutuhan lahan pemukiman dan

pertanian pada daerah yang

berbukit dan bergunung.”

(5)

01 Sejarah Rekayasa Lahan Pertanian

Sejarah rekayasa lahan pertanian dimulai pada

peradaban awal, sekitar 12.000 tahun yang lalu, ketika pertanian pertama kali dipraktikkan.Selama berabad-abad, pertanian telah mengalami evolusi luar biasa yang menghasilkan kemajuan baru yang memungkinkan petani menghasilkan lebih banyak pangan untuk populasi yang terus

bertambah.Sejumlah penemuan yang dibuat selama revolusi pertanian membantu memajukan pertanian abad pertengahan setelah tahun 1000.

(6)

Dalam sejarah pertanian Indonesia, rekayasa mekanisasi pertanian saat ini telah membuahkan hasil yang nyata. Melalui penggunaan bangunan pertanian, mesin pengolah hasil pertanian, mesin

pengolah pangan, strategi pengelolaan lahan dan air, serta peralatan dan mesin budidaya, terjadi peningkatan produksi pangan.

(7)

02 Teknologi Pada Rekayasa Lahan Pertanian

Teknologi rekayasa lahan pertanian menggunakan inovasi dan kreasi untuk meningkatkan hasil lahan pertanian yang kurang produktif. Di antara teknologi yang digunakan adalah:

1. Penataan Lahan

2. Teknologi Ameliorasi 3. Teknologi Tata Air Mikro

4. Tekinologi Pengendalian Hama Dan Penyakit 5. Teknologi Pada Rekayasa Lahan Pertanian

(8)

03

Aplikasi untuk pertanian lahan menggunakan teknologi untuk menangani data yang berkaitan dengan lahan pertanian, memantau kondisi lahan, dan memaksimalkan hasil pertanian.Berikut adalah beberapa karakteristik dan keunggulan aplikasi pertanian lahan:

1. SISMOLA (Sistem Monitoring Lahan)

2. Prototipe rekayasa lingkungan pertanian pintar

3. Aplikasi Android untuk monitoring lahan pertanian secara real- time berbasis Internet of Things (IoT)

4. Agree

Aplikasi Rekayasa Lahan Pertanian

(9)

KESIMPULAN

1. Sekitar 12.000 tahun yang lalu, tanaman pertama dibudidayakan pada zaman prasejarah, menandai dimulainya pertanian. Rekayasa pertanian telah memperkuat pertanian dengan inovasi seperti

rekayasa konservasi tanah dan air yang memiliki peran penting dalam perkembangan lahan pertanian.

2. Teknologi rekayasa lahan pertanian menggunakan inovasi dan kreasi untuk meningkatkan hasil lahan pertanian yang kurang produktif. Di antara teknologi yang digunakan pada rekayasa lahan pertanian adalah:Penataan Lahan,Teknologi Ameliorasi,Teknologi Tata Air Mikro,Teknologi Pengendalian Hama Dan Penyakit dan Teknologi penggunaan varietas yang adaptif.

3. Aplikasi untuk pertanian lahan menggunakan teknologi untuk

menangani data yang berkaitan dengan lahan pertanian, memantau kondisi lahan, dan memaksimalkan hasil pertanian.Aplikasi rekayasa lahan pertanian diantaranya SISMOLA (Sistem Monitoring

Lahan),Prototipe rekayasa lingkungan pertanian pintar,Aplikasi

Android untuk monitoring lahan pertanian secara real-time berbasis Internet of Things (IoT) dan Agree.

(10)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini diperlukan kajian optimasi debit dengan memaksimalkan luas lahan pertanian guna mendapatkan hasil produksi pertanian yang maksimal Sesuai hasil

Kajian kesuburan tanah pada lahan pertanian untuk menilai dan memantau kesuburan tanah, sangat penting dilakukan agar dapat mengetahui unsur hara yang menjadi

Penulis telah berhasil melakukan penelitian untuk menguji usabilitas aplikasi web mapping system lahan pertanian menggunakan metode usability testing dan menguji

Alih fungsi lahan sawah ke penggunaan non pertanian dapat berdampak terhadap turunnya produksi pertanian, serta akan berdampak pada dimensi yang lebih luas berkaitan dengan

Berdasarkan hasil kajian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, lahan di Indonesia yang berpotensi atau sesuai untuk pertanian seluas 94 juta ha, yaitu 25,4 juta ha untuk

Pengelolaan lahan dalam Revitalisasi Pertanian harus pula dapat menciptakan kondisi pertanian yang mampu mewujudkan tiga indikator pembangunan berkelanjutan secara simultan yaitu:

Penelitian ini mengkaji permasalahan yang berkaitan dengan upaya-upaya perlindungan terhadap lahan pertanian pangan dengan tujuan untuk: (1) menganalisis potensi

1).. Kondisi lereng sangat berpengaruh terhadap kemampuan lahan, semakin terjal/curam kemiringan lereng maka semakin rendah kemampuan lahan untuk pertanian. Data