• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemetaan Potensi Bisnis UMKM

N/A
N/A
bahrul ulum

Academic year: 2024

Membagikan "Pemetaan Potensi Bisnis UMKM"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Pemetaan Potensi Bisnis UMKM Bahrul ulum Ilham

Ketua Bidang UMKM APINDO Makassar

Berbagai data dan fakta menunjukkan potensi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memberikan kontribusi yang sangat signifikan dalam pembangunan nasional. Disisi lain masih banyak potensi bisnis UMKM yang belum terpetakan karena beberapa hal, antara lain barier to entry bisnis skala ini sangat mudah dan dinamisasi bisnis juga sangat besar. Karena itu pemetaan bisnis UMKM perlu dilakukan guna membuka peluang kerjasama dengan berbagai rantai pelaku bisnis untuk peningkatan akses ke berbagai sumber daya produktif.

Pemangku kebijakan di daerah seyogyanya mengembangkan perekonomian daerahnya dengan melakukan pemetaan potensi bisnis khususnya pelaku UMKM berdasarkan sektor-sektor unggulan dari masing-masing daerah. Pemetaan potensi bisnis daerah ini menjadi sangat penting demi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan mengedepankan kewilayahan dan pemerataan.

Demikian halnya bagi seorang entrepreneur, konsep bisnis yang menawarkan peluang sangat besar pasti akan menarik perhatian dan tidak akan disia-siakan. Namun, peluang tersebut tidak bisa dilihat sekilas karena peluang adalah sesuatu yang abstrak. Hanya dengan melakukan analisa yang komprehensif, seorang entrepreneur dapat menemukan peluang atau potensi tertentu dari suatu bisnis.

Olehnya, pemetaan potensi suatu bisnis sangat penting bagi pemangku kebijakan dalam pengembangan ekonomi lokal, maupun bagi seorang entrepreneur untuk kesuksesan bisnisnya.

Pemetaan ini dilakukan untuk menemukan peluang bisnis dan potensi yang bisa dimanfaatkan, juga akan sangat berguna untuk mengetahui seberapa besar potensi bisnis yang ada dan berapa lama suatu bisnis bisa bertahan..

Selalu ada ancaman maupun peluang dari suatu bisnis yang berasal dari lingkungan makro dan mikro. Maka penting untuk melihat serta memantau perubahan lingkungan yang terjadi dan kemampuan dalam beradaptasi dari suatu bisnis agar bisa tumbuh dan bertahan dalam ketatnya persaingan. Studi Nicolescu (2009) menyatakan bahwa kemampuan UMKM bersaing di era global tergantung pada beberapa variable internal maupun eksternal. Variael internal ini seperti besaran perusahaan, stakeholder personality, dan latar belakang pendidikan (pemilik dan pekerja), serta budaya perusahaan. Sementara faktor eksternal yang dapat memengaruhi kinerja adalah budaya nasional, sistem ekonomi suatu negara, integrasi ekonomi regional, dan daya beli masyarakat.

Pemetaan bisnis pada dasarnya merupakan peta yang menggambarkan keberadaan suatu bisnis (peta portofolio bisnis) atau gambaran potensi bisnis diantara bisnis yang lain, maupun gambaran peta potensi usaha dalam suatu wilayah. Selaras dengan pemahaman pemetaan potensi bisnis tersebut maka ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk pemetaan potesi bisnis UMKM antara lain SWOT analisis, SOAR analisis, metode BORDA, LQ (Location Question); I-O (Input Output); IS (index Spesialisasi) dan lain-lain.

Masing-masing metode tentunya memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.

Penerapannya meyesuaikan dengan kondisi lapang yang dikaji serta penggunaannya apakah untuk bisnis perorangan, perusahaan, uit bisnis dan portofolio bisnis atau untuk mengetahui potesi pada cakupan perwilayahan. Beberapa metode pemetaan bisnis UMKM diuraikan secara singkat sebagai berikut :

1. Analisa SWOT

Analisa SWOT adalah suatu analisa terhadap lingkungan internal dan eksternal wirausaha/perusahaan, dimana analisa internal lebih menitik-beratkan pada Kekuatan (Strenght) dan Kelemahan (Weakness), sedangkan analisa eksternal untuk menggali dan mengidentifikasi (mengamati) semua gejala Peluang (Opportunity) yang ada dan yang akan datang serta Ancaman (Threat) dari adanya/kemungkinan adanya pesaing/calon pesaing.

Dengan adanya analisis SWOT seorang wirausaha akan cepat mengetahui peta kongkret tentang keberadaan dan peluangnya, begitu pula ancamannya. Jadi, dengan analisis SWOT,

(2)

perusahaan yang dikelola seorang wirausaha akan menyiapkan jalan keluarnya secara rasional, tegas, dan lugas di dalam menghadapinya.

Analisa SWOT bertujuan untuk membantu organisasi merespon (antisipasif) secara efektif perubahan dalam lingkungannya baik internal maupun eksternal. Adapun manfaat analisa SWOT adalah menyediakan informasi tentang kekuatan dan kelemahan internal organisasi sehubungan dg peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi.

2. Analisa SOAR

Berbeda dengan analisis SWOT yang memperhitungkan baik potensi-potensi positif maupun negatif, konsep SOAR lebih berfokus pada potensi-potensi positif. Konsep SOAR (Strengths, Opportunities, Aspirations, Results) cenderung berorientasi pada appreciative inquiry. Fokusnya adalah meraih cita-cita dan mewujudkan aspirasi/”mimpi” bersama serta hasil yang nyata. Untuk itu, segala potensi positif dalam diri dikerahkan dan dimaksimalkan.

Analisis SOAR dimulai dengan penyelidikan (inquiry) yang menggunakan pertanyaan positif guna mempelajari nilai-nilai inti, visi, kekuatan, dan peluang potensial. Pandangan- pandangan dari setiap anggota organisasi dihargai, juga menyelidiki hal-hal terbaik yang pernah terjadi di masa lalu. Kemudian anggota organisasi dibawa masuk ke dalam fase imajinasi, memanfaatkan waktu untuk "bermimpi" dan merancang masa depan yang diharapkan. Dalam fase ini, nilai-nilai diperkuat, visi dan misi diciptakan. Sasaran jangka panjang dan alternatif strategis dan rekomendasi diumumkan. Selanjutnya adalah inovasi, yaitu dimulainya perancangan sasaran jangka pendek, rencana taktikal dan fungsional, program, sistem, dan struktur yang terintegrasi untuk mencapai tujuan masa depan yang diharapkan.

3. Metode Perbandingan Eksponensial (MPE)

Metode perbandingan eksponensial (MPE) merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang mengkuantifikasikan pendapat seseorang atau lebih dalam skala tertentu. Pada prinsipnya ia merupakan metode skoring terhadap pilihan yang ada. Dengan perhitungan secara eksponensial, perbedaan nilai antar kriteria dapat dibedakan tergantung kepada kemampuan orang yang menilai. MPE digunakan utk menentukan urutan prioritas alternatif keputusan dgn menggunakan beberapa kriteria (Contoh : jumlah tenaga kerja, akses pasar, jumlah unit usaha, ketersediaan bahan baku).

4. Metode Borda

Metode nilai Borda merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menentukan suatu alternatif terbaik dari beberapa alternatif yang akan dipilih. Nilai Borda dipakai untuk menentukan urutan peringkat.

5. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

Metode AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. AHP menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki. Metode AHP ini membantu memecahkan persoalan yang kompleks dengan menstruktur suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil dan dengan menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau prioritas.

Akhirnya metode pemetaan bisnis diharapkan bisa membantu kita dalam memanfaatkan peluang usaha dengan baik, dengan mengenali potensi diri, menghitung daya maksimmal modal dan juga mempelajari pangsa pasar dan saingan. Adapun bagi pemangku kepentingan di daerah pemetaan potensi bisnis nantinya dapat menjadi kerangka dasar untuk menyusun strategi mencapai kondisi ideal yang ditargetkan, khususnya pemberdayaan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian.

(Dimuat di harian Upeks hal. 1 rubrik Dimensi, tanggal 16 Januari 2017)

Referensi

Dokumen terkait

Pusat Komunikasi Bisnis UMKM Berbasis Sistem Terintegrasi ini diperuntukan bagi UMKM dalam mempromosikan usahanya, mengakses informasi faktor-faktor produksi,

2.2.1.2 Prospek Bisnis Sektor Perdagangan – bisnis eceran Banyak pelaku usaha yang baru mulai untuk menjalankan usaha, memilih untuk menjalankan bisnis ini, selain rangkaian

Pada masa proses pemulihan ekonomi Indonesia setelah krisis tahun 1997-1998 ternyata sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor potensial yang

Adanya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai andil besar dalam memajukan roda perekonomian bangsa ini. Pertumbuhan dan perkembangan dari UMKM tersebut

Penelitian dengan judul Sistem Informasi Geografis Pemetaan Umkm Rokok Berpotensi Pajak Di Kabupaten Kudus Menggunakan Gis adalah penelitian yang digunakan untuk

Hasil R 2 menunjukkan seberapa jauh DNA organisasi, potensi bisnis, dan teknologi informasi dalam menjelaskan tingkat praktik akuntansi manajemen pada UMKM di Magelang,

3 HASIL KEGIATAN 3.1 Survey dan Pemetaan UMKM Terdapat enam sampel UMKM di Lamongan dengan produk utama berbeda-beda, yaitu Songkok Ar-Rohmah dengan produk kopiah otok, Maju Bersama

Model Bisnis UMKM menggunakan pendekatan BMC (Business Model Canvas) sebagai kerangka kerja untuk merancang dan menjelaskan elemen-elemen kunci dari bisnis